Anda di halaman 1dari 283

SOSIALISASI

BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)

SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021


Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
1
2
Badan atau organisasi internasional (nasional) yang menetapkan standar pengaturan dan pengawasan keuangan
untuk meningkatkan stabilitas keuangan

▪ Merupakan salah satu komite dalam Bank for International Settlements (BIS).
▪ Bertujuan untuk memperkuat pengaturan dan pengawasan bank di seluruh dunia dalam
BASEL COMMITTEE ON BANKING rangka meningkatkan stabilitas keuangan.
01 SUPERVISION (BCBS) ▪ Standar Pillar 3 yang dikeluarkan oleh BCBS menjadi acuan dalam ketentuan Transparansi.
▪ OJK merupakan anggota dari Accounting and Auditing and Expert Group yang merupakan
bagian dan BCBS.

▪ merupakan standar pencatatan dan pelaporan akuntansi yang berlaku secara


internasional yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Boards
INTERNATIONAL FINANCIAL
02 REPORTING STANDARD (IFRS)
(IASB).
▪ Standar Akuntansi dari IASB akan diadopsi oleh DSAK menjadi SAK dan
diberikan panduan oleh OJK dalam bentuk BPAK.

▪ FATF menerbitkan standar internasional terkait pemberantasan pencucian


FINANCIAL ACTION yang dan pendanaan terorisme, yang dikenal sebagai “FATF 40
03 TASK FORCE (FATF)) Recommendation”.
▪ OJK mendukung program pencegahan pencucian uang dan pendanaan
terorisme melalui penerbitan POJK No.12/POJK.01/2017

GOOD CORPORATE GOVERNANCE– BIS sebagai lembaga yang mengkaji terus menerus prinsip kehati-hatian yang
04 BANK FOR INTERNATIONAL SETTLEMENT
(BIS)
harus dianut oleh perbankan, telah pula mengeluarkan Pedoman Pelaksanaan
GCG bagi dunia perbankan secara internasional.

3
ASET
SUMBER DAYA yang DIKUASAI OLEH PERUSAHAAN
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
MANFAAT EKONOMI di masa depan diharapkan AKAN
DIPEROLEH PERUSAHAAN
DISKUSI:
Mana yang merupakan aset:
1. Bangunan Kantor 3. Pembayaran tagihan listrik
2. Surat berharga yang dimiliki 4. Sewa gedung kantor
Contoh soal:
Bank menyewa kantor (1 Agt 2020 s.d 31 Juli 2021) Rp120. Berapa Aset per 31 Des 2020?

Depresiasi Kapitalisasi 4
Amortisasi

4
LIABILITAS
Kewajiban merupakan HUTANG PERUSAHAAN masa kini yang
timbul dari peristiwa masa lalu, PENYELESAIANNYA
diharapkan MENGAKIBATKAN ARUS KELUAR dari sumber
daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi
Contoh :
Tabungan, Giro, Deposito,
Surat Utang, Voucher belanja yang diterbitkan.
Akrual Biaya

EKUITAS HAK RESIDUAL atas ASET perusahaan setelah


DIKURANGI semua KEWAJIBAN

5
PENDAPATAN KENAIKAN MANFAAT EKONOMI selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aktiva atau penurunan kewajiban
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal.

diakui BILA telah terjadi & dapat diukur dengan andal


PENURUNAN MANFAAT EKONOMI selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya BEBAN
aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian 6

kepada penanam modal

6
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Aset = Liabilitas + Ekuitas

Pendapatan - Biaya = Laba / Rugi

Laporan Posisi Keuangan

Debit
ASET
Kredit
= LIABILITAS
Debit Kredit
+ Debit
EKUITAS
Kredit
(tambah) (kurang) (kurang) (tambah) (kurang) (tambah)

LABA RUGI
Beban Pendapatan
Debit Kredit Debit Kredit
(tambah) (kurang) (kurang) (tambah)

7
Laporan Keuangan dan SAK yang Digunakan

8
Laporan Keuangan dan SAK yang Digunakan

9
Laporan Keuangan dan SAK yang Digunakan

10
• Pedoman Akuntansi Perbankan yang pernah diterbitkan (Pedoman Dewan
OJK, DPN IAI, dan IAPI.
Pengarah
Akuntansi Perbankan Indonesia/PAPI) telah dicabut dalam POJK
Asosiasi, KAP,
No.37/POJK.03/2019 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan
dan IAI, IAPI, Dirjen Pajak, PwC, KPMG, EY, dan Deloitte.
Bank. Stakeholders
• Kebutuhan pemahaman penerapan standar akuntansi keuangan BRI, BCA, Mandiri, BNI, BTN, Panin, CIMB Niaga,
yang terstandar bagi Sumber Daya Manusia di industri perbankan Bank Danamon, DBS, ANZ, HSBC, BPD Jatim, BJB, BPD
konvensional, Pengawas dan Analis Bank di OJK, dan masyarakat. Kalsel, Citi, BJJ, dan Bank Jago.
DPB1, DPB2, DPB3, DPPS, KR01, KR02, KR03, KR04,
• Standar akuntansi keuangan yang bersifat principle based, sehingga Internal OJK KR05, KR06, KR07, KR08, KR09, DPLP, DSAT, dan
dibutuhkan panduan akuntansi atas transaksi perbankan. DPKJ.
OJK Departemen Penelitian dan Pengaturan
Sekretariat
Perbankan.
Anggota Dewan Audit OJK dan DSAK IAI Ex-Officio
Konsultatif
OJK.
Investor • Kebutuhan memahami cara pengakuan dan perhitungan aset Bank, agar investor dapat membuat analisa
kinerja perbankan yang lebih baik.
SDM Perbankan • Pemahaman penerapan PSAK 71 yang terstandar dan berkualitas.
• Sumber untuk transfer knowledge SDM Perbankan yang berkelanjutan.
Mahasiswa • One source of reference - materi kuliah tidak membahas akuntansi perbankan secara spesifik sehingga
peserta didik yang ingin mendalami akuntansi perbankan harus mencari referensi pencatatan yang
tersebar.
• Mempersiapkan SDM perbankan yang siap berkarya.
Pengawas Bank • Pemahaman penerapan PSAK 71 yang terstandar dan berkualitas.
• Sumber untuk transfer knowledge Pengawas.
• Panduan pemeriksaan terhadap praktik pencatatan di Bank.

11
01 Tentukan Bab yang Ingin dicari

1 Kerangka Pelaporan Keuangan 9 Ekuitas

2 Penjelasan Umum 10 Penurunan Nilai

3 Kredit 11 Transaksi antar Bank


(termasuk BI)
4 Surat Berharga
12 Penyertaan
5 Trade Finance
6 13 Aset Tetap
Dana Pihak Ketiga
7 14 Aset Lainnya
Surat Berharga Diterbitkan dan Pinjaman
Diterima 15 Sewa
8 Derivatif 16 Transaksi Jasa Perbankan
17 Laporan Laba Rugi

12
02 Klik Bab yang akan dituju 03

13
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB I – Kerangka Pelaporan Keuangan

SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021


Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
LATAR BELAKANG, TUJUAN,
DAN RUANG LINGKUP BPAK

15
Latar Belakang Tujuan
Perubahan Standar Akuntansi Keseragaman pemahaman dan penerapan akuntansi
Keuangan, terutama PSAK 71 perbankan, serta memenuhi kebutuhan para pihak
yang berdampak signifikan dalam:
terhadap penyusunan laporan
Investor/Pemegang Saham:
keuangan bank
memahami cara pengakuan dan
perhitungan aset bank agar dapat
Kebutuhan atas petunjuk
menganalisis kinerja perbankan dengan
akuntansi yang lebih teknis
lebih baik
Kreditur:
pengambilan keputusan dalam pemberian
kredit kepada perbankan
Ruang Lingkup
Pengawas Bank/Otoritas:
BPAK berlaku untuk Bank Umum pemantauan kepatuhan dan kinerja,
Konvensional evaluasi manajemen, dan panduan
BPAK bukan merupakan pemeriksaan
pengganti SAK sebagai dasar Akademisi:
penyusunan laporan keuangan one source reference, persiapan SDM
bank perbankan
16
KETENTUAN UMUM
LAPORAN KEUANGAN

17
Tujuan Laporan Keuangan
Menyediakan informasi keuangan (aset, Tanggung Jawab
liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban) yang Manajemen bertanggung jawab atas
berguna bagi pengguna dalam menilai: penyusunan dan penyajian laporan
✓ arus kas masa depan keuangan
✓ Pewalikelolaan manajemen
atas sumber daya ekonomi

Bahasa
Asumsi Dasar Bahasa Indonesia
Jika disajikan juga dalam
Kelangsungan usaha: bahasa lain, informasi dan
pelapor yang akan waktu yang dimuat, serta
melanjutkan usahanya di waktu penerbitan harus
masa depan sama dengan laporan
keuangan dalam Bahasa
Indonesia

Karakteristik Kualitatif
Fundamental: relevan dan representatif
Mata Uang Pelaporan
Peningkat: keterbandingan, keterverifikasian, Rupiah
ketepatwaktuan, keterpemahaman 18
Laporan Posisi Keuangan
• Menggambarkan posisi
keuangan perusahaan pada
suatu posisi (tanggal)
• Aset, Liabilitas, Ekuitas

Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan


dan Penghasilan Ekuitas
Komprehensif Lain Menggambarkan
• Menggambarkan perubahan kewajiban
kinerja kepada pemilik
perusahaan
selama suatu Komponen
periode tertentu
• Pendapatan, Laporan
beban, laba
bersih Keuangan Catatan atas Laporan
Keuangan
Detail informasi tambahan
Laporan Arus Kas atas apa yang disajikan
Arus kas operasional, dalam laporan keuangan.
investasi dan pendanaan

19
KETERBATASAN LAPORAN
KEUANGAN DAN
PENCATATAN TRANSAKSI
MATA UANG ASING

20
Keterbatasan Laporan Keuangan
Pengambilan keputusan ekonomi tidak dapat semata-mata
didasarkan atas laporan keuangan karena:
Metode Pencatatan
bersifat historis, umum, dan konservatif
penggunaan pertimbangan dan estimasi dalam
Transaksi Mata Uang Asing
penyusunannya Pada pengakuan awal, transaksi valuta asing
dicatat dalam mata uang fungsional. Pada akhir
hanya melaporkan informasi material periode pelaporan:
variasi dalam pengukuran sumber daya pos-pos moneter menggunakan kurs
ekonomis karena adanya berbagai alternatif penutup
metode akuntansi
pos-pos nonmoneter (biaya historis)
menggunakan kurs tanggal transaksi

pos-pos nonmoneter (nilai wajar)


menggunakan kurs yang berlaku saat
nilai wajar ditentukan
21
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB II – Penjelasan Umum

SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021


Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
Definisi Aset dan
Liabilitas Keuangan

Pengakuan dan
Penghentian
Klasifikasi dan Pengakuan
Pengukuran

Nilai Wajar sesuai


Reklasifikasi PSAK 68 – Pengukuran
Nilai Wajar

23
23
DEFINISI ASET DAN
LIABILITAS KEUANGAN

24
Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Derivatif
❑ Kas ❑ Kewajiban kontraktual Derivatif adalah instrumen
❑ Instrumen ekuitas yang untuk menyerahkan keuangan atau kontrak lain
diterbitkan entitas lain kas/aset keuangan lain ke dengan tiga karakteristik:
❑ Hak kontraktual untuk entitas lain; atau untuk ❑ Nilai berubah akibat
menerima kas/aset mempertukarkan perubahan variabel (suku
keuangan lain atau untuk aset/liabilitas keuangan bunga, kurs)
mempertukarkan dengan entitas lain yang ❑ Tidak mensyaratkan
aset/liabilitas keuangan berpotensi tidak investasi awal neto yang
dengan entitas lain yang menguntungkan entitas lebih kecil dari jumlah yang
berpotensi menguntungkan tersebut disyaratkan untuk kontrak
entitas tersebut ❑ Kontrak yang akan atau jenis lain dengan perkiraan
❑ Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dampak yang serupa akibat
mungkin diselesaikan dengan menggunakan perubahan faktor pasar
dengan instrumen ekuitas instrumen ekuitas yang ❑ Diselesaikan pada tanggal
yang diterbitkan entitas diterbitkan entitas tertentu di masa depan

25
25
KLASIFIKASI DAN PENGUKURAN

26
Aset Keuangan

Biaya Perolehan Diamortisasi Dasar Klasifikasi Aset Keuangan:


Karakteristik arus kas
Nilai Wajar Melalui Penghasilan kontraktual
Komprehensif Lain
Penilaian Model Bisnis
Aset Keuangan Nilai Wajar Melalui Laba Rugi

Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan yang tidak diukur pada biaya
perolehan diamortisasi:
❑ Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi.
❑ Liabilitas keuangan yang timbul saat pengalihan aset
keuangan.
❑ Kontrak jaminan keuangan.
Biaya ❑ Komitmen penyediaan pinjaman dengan suku bunga di
Liabilitas Perolehan bawah pasar.
Keuangan Diamortisasi ❑ Imbalan kontinjensi dalam Kombinasi Bisnis PSAK 22.
27
27
Pengukuran Aset Keuangan

Model Bisnis: Model Bisnis:


Model Bisnis:
Untuk Untuk Memperoleh
Lainnya
Memperoleh dan Dijual

Arus Kas:
Semata Berasal
Nilai Wajar Melalui
Dari Pembayaran Biaya Perolehan Nilai Wajar
Penghasilan
Pokok dan Bunga Diamortisasi Melalui Laba Rugi
Komprehensif Lainnya

Arus Kas:
Lainnya Nilai Wajar Nilai Wajar Nilai Wajar
Melalui Laba Melalui Laba Melalui Laba
Rugi Rugi Rugi
28
28
REKLASIFIKASI

29
Reklasifikasi?
✓ Aset keuangan (jika dan hanya jika, X Liabilitas keuangan tidak
entitas mengubah model bisnisnya)
✓ Reklasifikasi dilakukan untuk seluruh
direklasifikasi
aset keuangan yang terpengaruh

30 30
PENGAKUAN DAN PENGHENTIAN
PENGAKUAN

31
Pengakuan Penghentian Pengakuan

Entitas menghentikan pengakuan


Entitas mengakui aset/liabilitas aset keuangan, jika dan hanya jika:
keuangan dalam laporan • hak kontraktual atas arus kas
posisi keuangan, jika dan yang berasal dari aset
hanya jika, entitas menjadi keuangan berakhir, atau
salah satu pihak dalam
• entitas mengalihkan aset
ketentuan pada kontrak
keuangan dan pengalihan
instrumen tersebut
tersebut memenuhi kriteria
penghentian pengakuan

32
Ilustrasi proses
evaluasi untuk
menentukan apakah
dan sejauh mana
aset keuangan
dihentikan
pengakuannya

33
33
NILAI WAJAR SESUAI PSAK 68 –
PENGUKURAN NILAI WAJAR

34
35
35
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB III – Kredit
SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021
Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
36
PEMBERIAN
KREDIT

37
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam
antara bank dan pihak lain (dapat berbentuk entitas bank) yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Menurut penggunaan Penggolongan Menurut kualitas


• Kredit investasi Kredit • Lancar (L)
• Kredit modal kerja • Dalam Perhatian Khusus
• Kredit konsumsi (DPK)
• Kurang Lancar (KL)
• Diragukan (D)
• Macet (M)

Menurut PSAK
• Aset baik (stage 1)
• Aset kurang baik (stage 2)
• Aset tidak baik (stage 3)
38
Nilai Wajar Kredit Klasifikasi dan
Pengukuran
Nilai wajar Kredit pada saat pengakuan
1. Nilai wajar melalui laba rugi
awal yaitu sebesar Pokok Kredit yang
2. Nilai wajar melalui penghasilan
dicairkan oleh debitur.
komprehensif lain
3. Biaya perolehan diamortisasi.

Derecognition (Penghentian
Ketentuan Suku Bunga Pengakuan)
Efektif Terjadi jika dan hanya jika:
1. bank tidak lagi memiliki hak kontraktual
Suku bunga efektif yang dihitung
atas arus kas masa datang dari Kredit
berdasarkan arus kas kontraktual pada
tersebut; atau
dasarnya tidak dapat diubah sampai
2. bank telah mentransfer kredit tersebut
dengan seluruh kewajiban debitur
dimana transfer tersebut memenuhi
dibayar lunas, termasuk ketika bank
kriteria penghentian pengakuan
memberikan keringanan suku bunga.
39
Contoh Kasus:
Kredit diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

a. Tanggal 1 Januari 2021, pada saat pembelian Kredit atau


Pada tanggal 1 Januari 2021, Bank “XYZ” membeli pada awal ditetapkan sebagai Kredit yang diukur pada
Kredit dari Bank “DEF” dengan data sesuai nilai wajar, sebesar nilai wajarnya, dicatat dalam jurnal:
perjanjian Kredit sebagai berikut:
Db. Kredit - Diukur pada nilai Rp13.500.000.000
Baki debet Kredit Rp15.000.000.000 wajar melalui laba rugi
Kr. Kas/Rekening Bank “DEF” Rp13.500.000.000
Jangka waktu 1 tahun atau 12 bulan
b. Tanggal 31 Januari 2021, pada saat pembebanan tagihan
Jenis Kredit Investasi
kepada debitur, dicatat dalam jurnal:
Bunga 15%/tahun atau 1,25%/bulan atau
Rp 187.500.000 (perbulan) Db. Pendapatan bunga kredit Rp187.500.000
yang akan diterima Rp187.500.000
Nilai pasar 90% atau Rp13.500.000.000 Kr. Pendapatan bunga kredit
(asumsi)
c. Tanggal 31 Januari 2021, pada saat menerima setoran
Informasi lain:
a. 31 Januari 2021, harga pasar
dari debitur, dicatat dalam jurnal:
Kredit adalah Rp14.000.000.000 Db. Kas/Rekening debitur Rp187.500.000
b. 1 Februari 2021, Kredit tersebut Kr. Pendapatan bunga Kredit Rp187.500.000
dijual seharga Rp14.100.000.000 yang akan diterima
40
d. Tanggal 31 Januari 2021, pada saat melakukan penyesuaian dengan harga pasarnya,
dicatat dalam jurnal

Db. Kredit - Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Rp500.000.000
Kr. Pendapatan Operasional Lainnya - Peningkatan nilai wajar Rp500.000.000
aset keuangan
Rp500.000.000= Rp14.000.000.000-Rp13.500.000.000

e. Tanggal 1 Februari 2021, pada saat menjual Kredit

1) Jurnal balik penyesuaian nilai wajar, dicatat dalam jurnal:


Db. Peningkatan nilai wajar kredit – diukur pada Nilai Wajar Rp500.000.000
melalui Laba Rugi
Kr. Kredit – diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Rp500.000.000
2) Realisasi keuntungan penjualan Kredit, dicatat dalam jurnal:
Db. Kas/Rekening Bank “XYZ” Rp14.100.000.000
Kr. Kredit – diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Rp13.500.000.000
Kr. Keuntungan penjualan kredit Rp 600.000.000

41
RESTRUKTURISASI
KREDIT

42
Restrukturisasi Kredit adalah upaya perbaikan yang
dilakukan bank dalam kegiatan perKreditan terhadap
debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi
kewajibannya
Bank harus
Secara kuantitatif melakukan kajian
Nilai kini arus kas yang apakah modifikasi
Menghasilkan tersebut membuat
didiskontokan berdasarkan
kontrak kredit persyaratan yang baru berbeda dihentikannya
yang baru dari nilai kini sisa arus kas yang pengakuan atas
(modifikasi didiskontokan yang berasal dari aset keuangan
Restrukturisasi sesuai dengan
umumnya akan substantif) kontrak awal
kriteria di dalam
mengubah atau PSAK 71
memodifikasi Secara kualitatif
Menyebabkan Syarat dan ketentuan kontrak hasil
arus kas
pengakuan perubahan atau modifikasi berbeda
kontraktual awal secara nyata yang menyebabkan
atas kredit kontrak kredit
kontrak baru menjadi berbeda
yang lama tetap
berjalan
(modifikasi non- Entitas harus menghitung ulang jumlah tercatat
bruto kredit dan mengakui keuntungan atau
substantif)
kerugian yang timbul dari perubahan atau
modifikasi dalam laporan laba rugi

43
Contoh Kasus :
Restrukturisasi secara substantif

Bank “ABC” melakukan restrukturisasi terhadap Debitur


“X” yang memiliki saldo outstanding pokok pinjaman Atas transaksi tersebut maka jurnal pembukuan yang
sebesar Rp500.000.000 dan tunggakan tagihan bunga dilakukan sebagai berikut:
sebesar Rp100.000.000, dengan skema sebagai
berikut: Db. Kredit yang diberikan – Rp500.000.000
dengan skema baru
Deskripsi Sebelum Setelah Db. Kerugian/Keuntungan dari Rp100.000.000
Restrukturisasi Restrukturisasi penghentian pengakuan aset
Suku bunga 15% 5% + keuangan
kontraktual penghapusan Kr. Tagihan bunga Rp100.000.000
tunggakan bunga Kr. Kredit yang diberikan – Rp500.000.000
dengan skema lama
Tujuan Kredit Investasi Modal kerja
Tenor 4 tahun 2 tahun * Kredit yang diberikan dengan skema baru pada awalnya
diukur pada nilai wajar. Jurnal pengukuran selanjutnya
kredit yang diberikan dengan skema baru sesuai dengan
jurnal kredit yang diberikan pada umumnya.

Bank melakukan penghentian pengakuan Kredit dengan


skema lama dan mengakui Kredit dengan skema baru.
44
PENGHAPUSBUKUAN
KREDIT

45
Penghapusbukuan Kredit (hapus buku) adalah tindakan
administratif bank untuk menghapus buku Kredit macet dari
laporan posisi keuangan sebesar kewajiban debitur bank
kepada debitur.

Pengakuan
Cara Penghapusbukuan 1. Bank menatausahakan kredit yang dihapus
buku dalam rekening administratif.
Dilakukan secara 2. Kredit yang telah dihapus buku dapat
keseluruhan terhadap nilai direstrukturisasi dengan terlebih dahulu
tercatat Kredit dengan membukukan kembali “Kredit” dan “CKPN” di
menjurnal balik Penyisihan laporan posisi keuangan.
Kerugian Kredit 3. Penerimaan kas atas kredit yang telah
Ekspektasian. dihapusbuku diakui sebagai pendapatan
operasional selain bunga
Jumlah Dihapus Buku
Pengungkapan
Sebesar selisih kurang antara
Hal yang harus diungkap antara lain:
nilai wajar agunan yang diambil
• Ikhtisar kredit yang dihapusbuku
alih setelah memperhitungkan • Penghapus bukuan Kredit dalam tahun berjalan
taksiran biaya penjualan dan Nilai • Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbuku
Tercatat Kredit (jika hapus buku • Saldo akhir tahun
kelanjutan dari pengambilalihan
agunan)
46
Contoh Kasus - Hapus Buku Kredit dengan CKPN Belum
Terbentuk 100%

Pada tanggal 30 Juni 2021, manajemen Bank “XYZ” memutuskan untuk menghapus buku Kredit dengan nilai sebesar
Rp60.000.000.000, nilai CKPN sudah terbentuk 80%, yaitu sebesar Rp48.000.000.000. Pada tanggal 20 Desember 2021,
debitur melakukan pembayaran sebesar Rp5.000.000.000

Atas transaksi tersebut maka jurnal pembukuan yang dilakukan sebagai berikut :

a. Pembentukan kekurangan CKPN, dicatat dalam jurnal:


Db. Beban kerugian penurunan nilai Rp12.000.000.000
Kr. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Rp12.000.000.000

b. Penghapusbukuan Kredit, dicatat dalam jurnal:


Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Rp60.000.000.000
Kr. Kredit yang diberikan Rp60.000.000.000

c. Pencatatan Kredit yang dihapus buku pada rekening


administratif, dicatat dalam jurnal:
Db. Rekening administratif - Kredit yang dihapus Rp60.000.000.000
buku
Kr. Rekening lawan - Kredit yang dihapus buku Rp60.000.000.000

47
Contoh Kasus - Hapus Buku Kredit dengan CKPN Belum
Terbentuk 100% (cont’d)

d. Pada saat bank menerima setoran kas dari debitur hapus buku pada tahun berjalan:

1) Pencatatan penerimaan kas, dicatat dalam jurnal:


Db. Kas/ Rekening Debitur Rp5.000.000.000
Kr. Pendapatan Rp5.000.000.000
2) Pencatatan penerimaan Kredit yang dihapus buku pada rekening administratif, dicatat
dalam jurnal:
Db. Rekening lawan - Kredit yang dihapus Rp5.000.000.000
buku
Kr. Rekening administratif - Kredit yang Rp5.000.000.000
dihapus buku

48
PENGALIHAN
KREDIT

49
Pengalihan atau novasi Kredit adalah pembuatan suatu
perjanjian utang-piutang baru dengan menghapuskan
perjanjian lama karena perubahan objek dan/atau pihak-
pihak yang bersangkutan.

Cessie: cara pengalihan dan/atau penyerahan piutang


Novasi Kredit atas nama

Pergantian debitur Pergantian kreditur Bank sebagai pihak Bank sebagai pihak
yang menerima yang mengalihkan
cessie cessie

Bank mengakui
Bank mengakui • Pinjaman yang diberikan
pelunasan kredit atas Bank menghentikan
sebagai pelunasan disajikan di laporan posisi
debitur lama dan pengakuan kredit yang
kredit oleh debitur keuangan di sisi aset
mengakui sebagai diberikan ketika cessie
sebesar jumlah • Pendapatan bunga untuk
kredit kepada debitur memenuhi kualifikasi
yang diterima dari pinjaman diakui dengan
baru, sebesar jumlah penghentian pengakuan
kreditur baru metode “accrual basis”
yang diperjanjikan (derecognition)
menggunakan suku bunga
efektif
50
Contoh Kasus: Pembukuan Cessie

Atas transaksi tersebut, maka jurnal pembukuan yang


Kredit debitur “C” pada Bank “XYZ” akan di- dilakukan adalah sebagai berikut:
cessie-kan ke Bank “ABC”, dengan rincian kredit
a. Pencatatan saat penyerahan kredit debitur “C” di
sebagai berikut:
Bank “XYZ” (bank penjual cessie), asumsi baki
Baki debet kredit Rp100.000.000.000 debet sama dengan nilai tercatat kredit dan
CKPN adalah 0, dicatat dalam jurnal:
Jangka waktu 5 tahun atau 60 bulan
Db. Kas/Rekening Rp100.000.000.000
Jenis Kredit Konsumtif
Bank ABC
Bunga 15%/tahun atau Kr. Kredit Debitur C - Rp100.000.000.000
1,25%/bulan amortised cost

b. Pencatatan kredit debitur “C” di Bank “ABC” (bank


penerima cessie)
Db. Kredit Debitur C - Rp100.000.000.000
amortised cost
Kr. Kas/Rekening Bank Rp100.000.000.000
XYZ
51
Kredit dengan Program
Subsidi Bunga Pemerintah

52
Kredit Dengan Subsidi Bunga Pemerintah adalah Kredit yang
mendapatkan subsidi bunga dari pemerintah. Subsidi bunga
pemerintah dapat melalui bank (diterima langsung oleh bank)
ataupun langsung diterima oleh debitur.

Contoh Kasus
Pengakuan Kredit yang diberikan, dicatat dalam jurnal:
Bank “ABC” memberikan Kredit Dengan Subsidi
Db. Kredit program subsidi bunga pemerintah Rp200.000.000
Bunga Pemerintah kepada Debitur “X” dengan nilai
Kr. Kas/Rekening Debitur X Rp200.000.000
kredit sebesar Rp200.000.000 dengan jangka waktu
Kredit 12 bulan dan tingkat suku bunga sebesar 8%, Pengakuan pendapatan bunga, dicatat dalam jurnal:
dimana tingkat suku bunga pasar adalah sebesar
Db. Tagihan kepada pemerintah (porsi subsidi Rp10.000.000
13%. Bank “ABC” akan menagihkan selisih suku pemerintah)
bunga tersebut kepada pemerintah. Dalam Db. Pendapatan bunga yang akan diterima (porsi Rp16.000.000
pemberian kredit ini tidak terdapat biaya/pendapatan debitur)
transaksi yang diamortisasi. Pemerintah Kr. Pendapatan bunga kredit Rp26.000.000
membayarkan bunga langsung kepada bank dan
pembayaran dilakukan secara tepat waktu. Penerimaan pembayaran bunga dari debitur, dicatat dalam jurnal:
Db. Kas/Rekening debitur Rp16.000.000
• Pendapatan Bunga bank Rp26.000.000 Kr. Pendapatan bunga yang akan diterima (porsi Rp16.000.000
(Rp200.000.000 x 13%) debitur)
• Porsi yang ditagihkan ke debitur Rp16.000.000
Penerimaan pembayaran bunga dari Pemerintah, dicatat dalam jurnal:
(Rp200.000.000 x 8%)
• Porsi yang ditagihkan ke pemerintah Db. Kas/Rekening pemerintah Rp10.000.000
Rp10.000.000 (Rp200.000.000 x 5%) Kr. Tagihan kepada pemerintah Rp10.000.000

53
KERJA SAMA
PEMBERIAN KREDIT

54
Kredit secara bersama-sama oleh dua bank
atau lebih atau perusahaan pembiayaan
Kredit secara bersama-sama oleh
lainnya dengan pembagian dana, risiko, dan
dua bank atau lebih atau
pendapatan (bunga dan provisi/komisi) sesuai
perusahaan pembiayaan lainnya
porsi kepesertaan masing-masing anggota
dengan pembagian dana, risiko,
clubdeal untuk membiayai satu project.
dan pendapatan (bunga dan
Dimungkinkan struktur fasilitas dan agunan
provisi/komisi) sesuai porsi
yang berbeda dari masing-masing anggota
kepesertaan masing-masing Kredit yang seluruh atau
club deal.
anggota sindikasi. sebagian dananya berasal
dari pihak lain, dan bank
dapat menanggung atau
tidak menanggung risiko
Suatu bank dapat atas kredit yang
menjalankan beberapa Kredit disalurkan.
Kredit
peran dalam suatu Kredit ClubDeal
Sindikasi
Sindikasi (arranger,
partisipan, dll) sehingga
jenis fee yang diperoleh Penerusan
Kredit Kredit Kredit Kredit
dapat bermacam-macam. Kredit Chanelling Executing Joint Two Step
Financing Loans

55
Contoh Kasus:
Untuk membiayai proyek PT “ASTA”, Bank “A” menjalin kerja
a. Pada saat menerima pembayaran Arranger Fee, agent/
sama dengan Bank “B”, Bank “C”, dan Bank “D”. Bank “A” Management Fee dan Provisi Kredit Sindikasi dari debitur:
ditunjuk selaku bank koordinator (lead arranger). Total nilai
pembiayaan adalah sebesar Rp5.000.000.000, jangka waktu a. Arranger Fee, dicatat dalam jurnal:
1 tahun. Untuk merealisasikan Kredit Sindikasi ini, bank
Db. Kas/Rekening debitur Rp20.000.000
peserta harus melimpahkan dananya terlebih dahulu ke bank Kr. Pendapatan arranger fee kredit Rp20.000.000
koordinator (Bank “A”). Pembagian dan suku bunga Kredit sindikasi
Sindikasi sebagai berikut:
b. Agent/Management Fee, dicatat dalam jurnal:
Bank Peserta % Jumlah Suku Bunga
Db. Kas/Rekening debitur Rp10.000.000
A Kr. Pendapatan agent/Management Rp4.000.000
40% Rp2.000.000.000 15%
(koordinator) Fee
Kr. Rekening bank lain (berdasarkan Rp6.000.000
B 10% Rp500.000.000 15%
porsi bank lain yang menjadi wakil
C 20% Rp1.000.000.000 15% agent)
D 30% Rp1.500.000.000 15% c. Provisi Kredit, dicatat dalam jurnal:
Total 100% Rp5.000.000.000 Db. Kas/Rekening debitur Rp50.000.000
Kr. Kredit sindikasi-bank induk Rp20.000.000
Bank mengenakan biaya Arranger Fee sebesar (berdasarkan porsi bank tersebut)
Rp20.000.000, biaya Management Fee sebesar Kr. Rekening bank lain (berdasarkan Rp30.000.000
Rp10.000.000, dan biaya provisi kredit Rp50.000.000 porsi bank peserta)

56
b. Mencatat kewajiban komitmen fasilitas kredit di rekening d. Pada saat melakukan amortisasi dan perhitungan dan
administratif (berdasarkan porsi bank tersebut), dicatat dalam pembebanan bunga Kredit Sindikasi yang besarnya sesuai
jurnal: dengan porsi kredit bank bersangkutan, bank mencatat
jurnal sebagaimana huruf c.
Db. Rekening lawan - kewajiban Rp2.000.000.000
komitmen fasilitas kredit yang e. Pada saat menerima setoran dari debitur dicatat sama
belum digunakan debitur dengan huruf d dengan tambahan jurnal untuk penerimaan
Kr. Kewajiban komitmen - fasilitas Rp2.000.000.000 bunga dan pokok porsi bank peserta, dicatat dalam jurnal:
kredit yang belum digunakan
Db. Kas/Rekening debitur Rp125.000.000
c. Pada saat pencairan kredit kepada debitur: Kr. Rekening perantara kredit Rp125.000.000
a. Penyediaan dana oleh bank induk, dicatat dalam jurnal: sindikasi (Rp5miliarx15%x30/360)

Db. Kredit sindikasi (porsi bank induk)- Rp2.000.000.000 f. Pada saat meneruskan penerimaan bunga dan/atau Pokok
amortised cost kredit sindikasi porsi bank peserta, dicatat dalam jurnal:
Db. Kredit sindikasi (porsi yang akan Rp3.000.000.000
dialihkan ke bank peserta) - Db. Rekening perantara kredit sindikasi Rp75.000.000
FVOCI/FVTPL Kr. Kas/Rekening debitur Rp75.000.000
Kr. Rekening escrow debitur Rp5.000.000.000 Rp75.000.000= Rp5.000.000.000 x
15% x 30/360 x 60%porsi bank lain
b. Penerimaan dana dari bank peserta, dicatat dalam jurnal:
g. Pada saat membayar biaya kredit (antara lain biaya
Db. Rekening bank peserta Rp3.000.000.000
notaris, premi asuransi, dan barang agunan), dicatat sama
Kr. Kredit sindikasi (porsi yang akan Rp3.000.000.000
dengan huruf e dengan asumsi penagihan kepada debitur
dialihkan ke bank peserta) -
dilakukan oleh bank induk sindikasi.
FVOCI/FVTPL
57
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB IV – Surat Berharga

SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021


Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
SURAT BERHARGA

1
59
Definisi Jenis Surat Berharga
Surat Berharga: surat Surat Utang Negara
pengakuan utang, wesel,
obligasi, sekuritas kredit, atau
setiap derivatifnya, dalam
bentuk yang lazim Sertifikat Bank Indonesia Reksadana
diperdagangkan dalam pasar
modal dan pasar uang.

Efek Beragunan Aset Credit Links Notes


(EBA)

Negosiasi Wesel Ekspor


60
PERLAKUAN AKUNTANSI
DAN PENGUNGKAPAN

61
Surat Berharga dalam Pencatatan pada saat pembelian Pencatatan setelah
klasifikasi dan pengukuran pembelian
Diukur pada biaya perolehan Sebesar nilai wajar Surat Berharga Sebesar biaya
diamortisasi dengan memperhitungkan pendapatan perolehan diamortisasi
dan/atau beban yang dapat diatribusikan
Diukur pada nilai wajar langsung pada pembelian Surat Sebesar nilai wajar
melalui penghasilan Berharga.
komprehensif lain
Diukur pada nilai wajar Sebesar nilai wajar
melalui laba rugi Sebesar nilai wajar Surat Berharga yang
pada saat pengakuan awal umumnya
sama dengan harga pembelian Surat
Berharga.
Pengungkapan Kualitatif Pengungkapan Kuantitatif
Tujuan, kebijakan, proses Analisis terhadap Surat Berharga
pengelolaan dan metode berdasarkan klasifikasi yang memiliki
pengukuran risiko Surat Berharga karakteristik ekonomi yang sama.
dan perubahan dari periode
sebelumnya.
62
62
CONTOH KASUS

63
Surat Berharga dalam Klasifikasi Biaya Perolehan Diamortisasi
Pada tanggal 1 Juni 2021 Bank “XYZ” membeli obligasi Rp1.000.000.000 dengan kupon bunga 8% pada
99,425 dengan tagihan bunga (purchased interest) sebesar Rp30.000.000. Obligasi dibeli untuk dimiliki
hingga jatuh tempo pada tanggal 1 Juni 2022. Untuk membeli obligasi, Bank “XYZ” membayar brokerage
fee sebesar Rp15.000.000. Penyelesaian dilakukan tanggal 4 Juni 2021. Bank “XYZ” mencatat transaksi
menggunakan pendekatan tanggal penyelesaian. Asumsi:
a. Satu tahun = 360 hari.
b. Tidak terdapat perubahan nilai wajar antara tanggal perdagangan dengan tanggal penyelesaian.
c. Asumsi biaya transaksi brokerage fee tidak diatribusikan secara langsung dan diakui pada laporan
laba rugi tahun berjalan.
(Diketahui: Beban Bunga sesuai Kupon sebesar Rp6.000.000, dan effective interest rate 7,89%)

Komitmen pembelian Surat Berharga pada tanggal 1 Juni 2021 Brokerage fee pada tanggal 1 Juni 2021

Db. Tagihan komitmen Rp994.250.000 Db. Beban pembayaran fee Rp15.000.000


Kr. Rekening lawan tagihan komitmen Rp994.250.000 Kr. Kas/Rekening Bank Rp15.000.000

Pencatatan Pembelian Surat Berharga tanggal 4 Juni 2021 Jurnal balik komitmen pembelian Surat Berharga
tanggal 4 Juni 2021
Db. Surat Berharga – amortised cost Rp994.250.000
Db. Pendapatan bunga yang akan diterima Rp30.000.000 Db. Rekening lawan tagihan komitmen Rp994.250.000
Kr. Kas/Rekening Bank Rp1.024.250.000 Kr. Tagihan komitmen Rp994.250.000
64
64
Pengakuan bunga dan amortisasi diskon pada tanggal 30 Juni 2021

Db. Pendapatan bunga yang akan diterima - Surat Berharga Rp6.000.000


Db. Surat Berharga - amortised cost Rp399.532
Kr. Pendapatan bunga Surat Berharga Rp6.399.532

Pembayaran kupon obligasi pada tanggal 30 Juni 2021

Db. Kas/Rekening Bank Rp36.000.000


Kr. Pendapatan bunga yang akan diterima - Surat Berharga Rp36.000.000
Jurnal untuk pengakuan bunga, amortisasi diskon dan
pembayaran bunga selanjutnya sama dengan jurnal di
atas

Pada saat jatuh tempo tanggal 1 Juni 2022


Db. Kas/Rekening Bank Rp1.000.000.000
Kr. Surat Berharga - amortised cost Rp1.000.000.000

65
65
Surat Berharga yang Dijual dengan
Janji Dibeli Kembali dan Liabilitas
atas Surat Berharga yang Dijual
dengan Janji Dibeli Kembali

2
66
Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
(repo)
Surat pengakuan utang jangka pendek dan Klasifikasi dan pengukuran:
jangka panjang yang dijual dengan janji untuk a. Biaya perolehan diamortisasi
dibeli kembali dari pembeli dengan harga yang b. Nilai wajar melalui laporan laba rugi
telah disepakati pada awal transaksi. c. Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain

Timbul dari:
(1) transaksi penjualan surat berharga dengan janji
Liabilitas Atas Surat Berharga yang Dijual dengan dibeli kembali yang dilakukan bank (repo); atau
Janji Dibeli Kembali (2) transaksi short sell yang dilakukan oleh bank
(reverse repo)
Liabilitas kepada bank dan pihak ketiga
bukan bank yang berasal dari kontrak Klasifikasi dan pengukuran:
penjualan Surat Berharga dengan janji dibeli a. Biaya perolehan diamortisasi
kembali (repo). b. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

67
67
Contoh Kasus
Karena kekurangan dana (likuiditas), pada tanggal 1 Januari 2021 Bank “A” dan Bank “B” membuat perjanjian perolehan dana
dalam bentuk transaksi penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali, dimana Bank “A” setuju untuk melakukan penjualan
surat berharga dengan janji dibeli kembali dari Bank “B” sebesar Rp1.000.000.000 dengan jangka waktu 45 hari dan tingkat suku
bunga sebesar 8%. Untuk menjual surat berharga, Bank “A” membayar brokerage fee sebesar Rp5.000.000. Penyelesaian
dilakukan pada tanggal 2 Januari 2021. Biaya transaksi dan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung sebesar
Rp20.000.000.
Jurnal pembukuan Bank “A”
Brokerage fee pada tanggal 1 Januari 2021 Pengakuan beban bunga pada tanggal 31 Januari
Db. Beban pembayaran fee Rp5.000.000 Db. Beban bunga - liabilitas repo Rp6.666.667
Kr. Kas/Rekening broker Rp5.000.000 Kr. Liabilitas repo Rp6.666.667
(8% x 30/360 x 1.000.000.000)
Penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali
Pengakuan beban bunga pada tanggal 15 Februari
Db. Surat berharga yang dijual dengan Rp1.000.000.00 Db. Beban bunga - liabilitas repo Rp3.333.333
janji dibeli kembali 0 Kr. Liabilitas repo Rp3.333.333
Kr. Surat Berharga (8% x 15/360 x 1.000.000.000)
Rp1.000.000.00
Penyelesaian transaksi repo pada tanggal 2 Januari 0 Jatuh tempo transaksi repo tanggal 15 Februari
Db. Kas/Rekening Bank B Rp1.000.000.00 Db. Liabilitas repo Rp1.010.000.00
Kr. Liabilitas repo 0 Kr. Kas/Rekening Bank B 68 0
Rp1.000.000.00 Rp1.010.000.00
Pada saat surat berharga repo jatuh Db. 0 Surat Berharga Rp1.000.000.000 0
tempo, dilakukan reklasifikasi atas Kr. Surat berharga yang dijual Rp1.000.000.000
transaksi liabilitas repo dengan janji dibeli kembali (repo) 68
Jurnal pembukuan Bank “B”

Penyelesaian transaksi tagihan repo pada tanggal 2 Januari


Db. Tagihan repo Rp1.000.000.000
Kr. Kas/Rekening Bank A Rp1.000.000.000

Pengakuan pendapatan bunga pada tanggal 31 Januari

Db. Tagihan repo Rp6.666.667


Kr. Pendapatan bunga - tagihan repo Rp6.666.667
(8% x 30/360 x 1.000.000.000)

Pengakuan pendapatan bunga pada tanggal 15 Februari

Db. Tagihan repo Rp3.333.333


Kr. Pendapatan bunga - tagihan Rp3.333.333
repo
(8% x 15/360 x 1.000.000.000)

Jatuh tempo transaksi repo tanggal 15 Februari


Db. Kas/Rekening Bank A Rp1.010.000.000
Kr. Tagihan repo Rp1.010.000.000

69
69
Tagihan atas Surat Berharga yang
Dijual dengan Janji Dibeli Kembali

3
70
Definisi Penjelasan Klasifikasi dan
Tagihan Atas Surat Berharga Dalam Transaksi Atas Surat
Pengukuran
Yang Dibeli Dengan Janji Berharga Dengan Janji Diukur pada biaya
Dijual Kembali adalah Dijual Kembali (reverse perolehan diamortisasi
tagihan kepada bank dan repo), bank membeli surat Diukur pada nilai wajar
pihak ketiga bukan bank berharga dengan harga melalui laba rugi
yang berasal dari kontrak tertentu dan berjanji untuk Diukur pada nilai wajar
pembelian surat berharga menjual kembali dengan melalui penghasilan
dengan janji dijual kembali harga tertentu. komprehensif lain
(reverse repo).

71
71
Contoh Kasus
Karena kelebihan dana (likuiditas), pada tanggal 1
Januari 2021 Bank “A” dan Bank “B” membuat Penyelesaian transaksi pada tanggal 2 Januari 2021
perjanjian penempatan dana dalam bentuk transaksi Db. Tagihan reverse repo Rp1.000.000.000
pembelian surat berharga yang dibeli dengan janji Kr. Kas/Rekening Bank A Rp1.000.000.000
dijual kembali, di mana Bank “A” setuju untuk
melakukan pembelian surat berharga dengan janji Pengakuan bunga tanggal 31 Januari 2021
dijual kembali kepada Bank “B” sebesar Db. Tagihan reverse repo Rp6.666.667
Rp1.000.000.000 dengan jangka waktu 45 hari dan Kr. Pendapatan bunga – tagihan Rp6.666.667
tingkat suku bunga sebesar 8%. Untuk membeli surat reverse repo
berharga dimaksud, Bank “A” membayar brokerage fee (8% x 30/360 x 1.000.000.000)
sebesar Rp5.000.000. Penyelesaian dilakukan pada
tanggal 2 Januari 2021. Asumsi: Pengakuan bunga tanggal 15 Februari 2021
a. Satu tahun = 360 hari. Db. Tagihan reverse repo Rp3.333.333
b. Tingkat materialitas untuk biaya transaksi dan Kr. Pendapatan bunga – tagihan Rp3.333.333
pendapatan yang dapat diatribusikan secara reverse repo
langsung sebesar Rp20.000.000. (8% x 15/360 x 1.000.000.000)

Brokerage fee pada tanggal 1 Januari 2021 Jatuh tempo transaksi reverse repo tanggal 15 Februari 2021

Db. Beban pembayaran fee – Rp5.000.000 Db. Kas/Rekening Bank Rp1.010.000.000


tagihan reverse repo Kr. Tagihan reverse repo Rp1.010.000.000
Kr. Kas/Rekening Bank A Rp5.000.000 Rp1.000.000.000 + (8% x 45/36 x
1.000.000.000) 72
72
Reksa Dana

4
73
Reksa Dana Reksa Dana Pendapatan Tetap
Wadah untuk menghimpun dana Reksa Dana yang akan dikelola dalam
dari masyarakat pemodal untuk efek yang bersifat utang atau obligasi,
diinvestasikan dalam portofolio sekurang-kurangnya 80% dari total aset.
efek oleh manajer investasi.

Reksa Dana Target Waktu Reksa Dana Campuran


Reksa Dana yang dana investasinya
Reksa Dana yang memiliki jangka
dialokasikan pada beragam portofolio.
waktu tertentu dan kebijakan
investasi yang menyesuaikan
dengan jangka waktu tersebut. Reksa Dana Saham
Reksa Dana yang mengalokasikan
mayoritas dana sekurang-kurangnya
Reksa Dana Pasar Uang 80% dari total aktiva dalam bentuk
Reksa Dana yang berinvestasi saham.
pada instrumen pasar uang
berbentuk efek utang.

Klasifikasi
• Biaya perolehan diamortisasi
• Nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain
• Nilai wajar melalui laba rugi 7474
Contoh Kasus - Investasi Reksa Dana dalam klasifikasi
nilai wajar melalui laba rugi

Pada tanggal 1 Januari 2020 Bank “XYZ” membeli unit


Reksa Dana Saham sebanyak 10.000.000 unit dengan c. Penghentian pengakuan
nilai NAB per unit sebesar Rp.1.200. Selanjutnya pada Pada saat penjualan (tanggal 9 Februari 2020)
tanggal 31 Januari 2020, nilai NAB Reksa Dana
tersebut menjadi Rp1.220. Penjualan Reksa Dana Db. Pendapatan Operasional Lainnya - Rp250.000.000
dilakukan pada tanggal 9 Februari 2020 dengan nilai Peningkatan nilai wajar aset
NAB penjualan sebesar Rp1.230. keuangan - Surat Berharga - diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi
a. Pengukuran awal Kr. Surat Berharga – nilai wajar melalui Rp250.000.000
laba rugi
Pada saat pembelian (tanggal 1 Januari 2020) (Asumsi nilai mark-to-market yang
Db. Surat Berharga (Reksa Dana) Rp12.000.000.000 sudah dibukukan sebesar
– nilai wajar melalui laba rugi Rp250.000.000)
Kr. Kas/Rekening Bank XYZ Rp12.000.000.000
Db. Kas/Rekening Bank XYZ Rp12.300.000.000
b. Pengukuran selanjutnya Kr. Pendapatan Operasional Lainnya - Rp300.000.000
Peningkatan nilai wajar aset
Pada mark-to-market (tanggal 31 Januari 2020) keuangan - Surat Berharga - diukur
Db. Surat Berharga (Reksa Dana) Rp200.000.000 pada nilai wajar melalui laba rugi
– nilai wajar melalui laba rugi Kr. Surat Berharga – nilai wajar melalui Rp12.000.000.000
Kr. Keuntungan perubahan nilai Rp200.000.000 laba rugi
wajar
75
75
Efek Beragun Aset

5
76
Definisi Perlakuan Akuntansi

Instrumen keuangan yang sumber Entitas pada saat pengakuan Entitas mengakui EBA dalam
utama pembayarannya berasal dari awal mengklasifikasikan EBA laporan posisi keuangan, jika
aliran kas yang dihasilkan oleh sebagai aset keuangan sesuai entitas menjadi salah satu pihak
underlying asetnya dan bukan dari dengan substansi perjanjian dalam ketentuan kontraktual
kemampuan membayar dari kontraktual . instrumen tersebut.
perusahaan yang memiliki aset
tersebut (originator).

77
77
Pencatatan setelah
EBA Pencatatan pada saat pembelian pembelian
Diukur pada biaya perolehan Sebesar nilai wajar EBA dengan Sebesar biaya
diamortisasi memperhitungkan pendapatan dan/atau perolehan diamortisasi
beban yang dapat diatribusikan langsung
Diukur pada nilai wajar pada pembelian EBA. Sebesar nilai wajar
melalui penghasilan
komprehensif lain
Diukur pada nilai wajar Sebesar nilai wajar EBA yang pada saat Sebesar nilai wajar
melalui laba rugi pengakuan awal umumnya sama dengan
harga pembelian EBA.

78
78
Contoh Kasus - Investasi pada EBA dalam
Klasifikasi Biaya Perolehan Diamortisasi

Pada tanggal 1 Januari 2020 Bank “XYZ” membeli EBA b. Pengukuran selanjutnya
kelas Senior dengan nominal sebesar Rp.10.000.000.000 Pada saat perhitungan imbal hasil 20 Maret 2020
pada harga 101. EBA tersebut memberikan imbal hasil Db. Pendapatan bunga yang akan Rp263.333.333
sebesar 12% p.a yang dibayarkan setiap tanggal 20 Maret, diterima
20 Juni, 20 September, dan 20 Desember. EBA tersebut Kr. Pendapatan bunga Surat Rp263.333.333
memiliki tanggal jatuh tempo pada 20 Desember 2024. Berharga - EBA
Asumsi jumlah hari bunga adalah aktual/360
Pada saat amortisasi biaya transaksi 20 Maret 2020
Db. Pendapatan bunga Surat Rp3.253.622
a. Pengukuran awal Berharga
Pada saat pembelian 1 Januari 2020 Kr. Surat Berharga – amortised cost Rp3.253.622

Db. Surat Berharga (EBA) – Rp10.100.000.000 Pada saat penerimaan imbal hasil 20 Maret 2020
amortised cost
Db. Kas/Rekening Bank XYZ Rp263.333.333
Kr. Kas/Rekening Bank XYZ Rp10.100.000.000
Kr. Pendapatan bunga yang akan Rp263.333.333
diterima

79
79
Contoh Kasus - Investasi pada EBA dalam Klasifikasi
Biaya Perolehan Diamortisasi (cont’d)

Pada saat perhitungan penurunan nilai tanggal 31 Maret 2020 c. Penghentian pengakuan
Db. Beban CKPN surat berharga Rp30.000.000 Pada saat pelunasan EBA tanggal 24 Desember 2024
Kr. CKPN Surat Berharga Rp30.000.000
(Asumsi penurunan nilai Db. Kas/Rekening Bank XYZ Rp10.303.333.333
sebesar Rp 30.000.000) Kr. Pendapatan bunga yang akan Rp303.333.333
diterima
Pada saat pemulihan penurunan nilai tanggal 30 April 2020 Kr. Surat berharga – amortised Rp10.000.000.000
cost
Db. CKPN surat berharga Rp3.000.000 Db. CKPN – surat berharga Rp35.000.000
Kr. Pemulihan CKPN surat Rp3.000.000 Kr. Pemulihan CKPN – surat Rp35.000.000
berharga berharga
(Asumsi penurunan nilai (Asumsi CKPN yang telah
sebesar Rp.27.000.000) dibentuk sebesar Rp
35.000.000,-)

80
80
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB V – Trade Finance

SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021


Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
Trade Finance

Dilakukan melalui ekspor impor. Surat Kredit Berdokumen Dalam


Umumnya terdapat tiga Negeri (SKBDN)/ LC dalam negeri
mekanisme: setiap janji tertulis berdasarkan
1. Sight LC/SKBDN permintaan tertulis pemohon
2. Usance LC/SKBDN (applicant) yang mengikat bank
3. Sight/usance LC/SKBDN pembuka (Issuing Bank) untuk:
dengan pelunasan melalui • Melakukan pembayaran
reimbursing bank dimana • Memberi kuasa kepada bank lain
Advising Bank bukan untuk melakukan pembayaran
Negotiating Bank • Memberi kuasa kepada bank lain
untuk menegosiasi wesel

Letter of Credit (LC) adalah setiap


janji tertulis yang
dikeluarkan/diterbitkan oleh bank atas
permintaan Importir (applicant) dimana
bank berjanji akan melaksanakan
pembayaran kepada eksportir
(Beneficiary) jika telah memenuhi
syarat-syarat yang diminta dalam LC.

82
82
Trade Finance
Dalam transaksi perdagangan dengan underlying
LC/SKBDN, umumnya bank memberikan pembiayaan Selain LC/SKBDN, Bank juga dapat memberikan bank
kepada Nasabah sebagai Applicant/Beneficiary: guarantee:
jaminan tertulis dari bank kepada nasabahnya (pihak
terjamin) untuk memenuhi suatu kewajiban, dan apabila
• Usance Payable at Sight (UPAS) pihak terjamin wanprestasi, bank sebagai pihak penjamin
• Pre-Export Financing atas dasar LC dapat mengambil tindakan untuk menginkasokannya
• Pengambilalihan Wesel Ekspor atas LC kepada pihak penerima jaminan (Beneficiary)
• Forfaiting
• Trust Receipt dan supply chain financing:
• Usance Payable At Usance (UPAU) Pembiayaan modal kerja dari bank kepada suatu
rangkaian usaha seperti distributor, supplier, agen,
Applicant/Beneficiary retailer yang terkait dengan suatu perusahaan inti
sebagai penerima (principal) dalam rangka penyediaan pasokan
pembiayaan membayar barang/jasa
bunga kepada bank secara
periodik (non diskonto) atau
pokok dipotong bunga di
awal namun selanjutnya
tidak dikenakan bunga
kembali (diskonto).

83
83
Trade Finance

Dalam transaksi ekspor impor terdapat 2 Dalam transaksi perdagangan dengan underlying
perlakuan akuntansi, yaitu: LC/SKBDN, umumnya bank memberikan
pembiayaan kepada Nasabah sebagai
1. akuntansi yang terkait dengan aset dan liabilitas Applicant/Beneficiary:
keuangan yang berasal dari hak dan kewajiban
• Usance Payable at Sight (UPAS)
kontraktual, antara lain untuk tagihan dan liabilitas
• Pre-Export Financing atas dasar LC
akseptasi dan tagihan atas pembiayaan kepada
• Pengambilalihan Wesel Ekspor atas LC
nasabah (applicant/Beneficiary); dan
• Forfaiting
2. akuntansi yang terkait • Trust Receipt
dengan kewajiban • Usance Payable At Usance (UPAU)
kontinjensi dan kewajiban
diestimasi, antara lain untuk
Applicant/Beneficiary sebagai penerima
jaminan keuangan (financial
pembiayaan membayar bunga kepada bank
guarantee) pada shipping
secara periodik (non diskonto) atau pokok
guarantee dan SBLC
dipotong bunga di awal namun selanjutnya
tidak dikenakan bunga kembali (diskonto).

84
84
Dalam transaksi ekspor impor terdapat 2
perlakuan akuntansi

Akuntansi yang terkait Akuntansi yang terkait


dengan aset dan liabilitas dengan kewajiban
keuangan yang berasal dari kontinjensi dan kewajiban
hak dan kewajiban diestimasi, antara lain
kontraktual, antara lain untuk untuk jaminan keuangan
tagihan dan liabilitas (financial guarantee) pada
akseptasi dan tagihan atas shipping guarantee dan
pembiayaan kepada SBLC
nasabah
(applicant/Beneficiary); dan

85
Contoh Kasus : Transaksi Impor
LC atas unjuk (Sight) - Pengambilan barang dengan Shipping
Guarantee (SSG)
PT Maju, nasabah Bank ”XYZ” Jakarta, hendak mengimpor barang dari luar negeri. Untuk kebutuhan Impor tersebut, pada
tanggal 2 Februari 2021 PT Maju membuka L/C sebesar USD10.000 dengan setoran jaminan sebesar 10%. Bank ”XYZ”
memungut komisi pembukaan L/C sebesar 0,25%. Pada tanggal 14 Maret 2021 barang tiba di pelabuhan dan Importir
menebus barang dengan meminta bank membuat SSG. PIB (bea masuk, PPN, PPnBM, dan PPh) sebesar Rp20.000.000.
Biaya/komisi penerbitan SSG Rp200.000 dan komisi PIB sebesar Rp50.000. Tanggal 18 Maret 2021 dokumen asli diterima
oleh Bank ”XYZ” dan penyelesaian kepada bank koresponden.

a. Tanggal 2 Februari 2021 b. Tanggal 28 Februari 2021


1) Penerbitan L/C/SKBDN (rekening administratif), dicatat dalam Pembentukan CKPN, dicatat dalam jurnal:
jurnal: Db. Beban CKPN – L/C USD100
Db. Rekening lawan – kewajiban komitmen USD10.000 Kr. Estimasi Kerugian Komitmen L/C* USD100
L/C/SKBDN sight kepada bank (asumsi nilai penurunan nilai sebesar USD 100)
koresponden *untuk penurunan nilai atas komitmen/kontijensi
Kr. Kewajiban komitmen LC/SKBDN Sight USD10.000 disajikan pada pos liabilitas
kepada bank koresponden
2) Mengakui pendapatan Provisi pembukaan L/C/SKBDN, dicatat
(Contoh ilustrasi menggunakan USD,
dalam jurnal:
namun pada saat pencatatan bank
Db. Kas/rekening Bank ”XYZ” USD25
melakukan translasi ke dalam rupiah
Kr. Pendapatan Provisi L/C/SKBDN USD25 sesuai dengan kurs pembukuan di
3) Mengakui penerimaan setoran jaminan impor 10%, dicatat tanggal transaksi).
dalam jurnal:
Db. Kas/rekening Bank ”XYZ” USD1.000
Kr. Setoran jaminan impor USD1.000 86
Contoh Kasus : Transaksi Impor
LC atas unjuk (Sight) - Pengambilan barang dengan Shipping
Guarantee (SSG) (cont’d) 5. Jurnal balik CKPN Komitmen Liabilities L/C yang telah
dibentuk posisi 28 Februari 2021, dicatat dalam jurnal:
c. Tanggal 14 Maret 2021
Db. Estimasi kerugian komitmen L/C USD100
1. Menerima pembayaran dari Importir, dicatat dalam jurnal: Kr. Beban CKPN – L/C USD100
Db. Setoran jaminan impor USD1.000 6. Menerbitkan SSG, dicatat dalam jurnal:
Db. Kas/rekening Importir USD9.000 Db. Rekening lawan-kewajiban kontinjensi USD10.000
Kr. Liabilitas L/C/SKBDN sight kepada bank USD10.000 SSG kepada perusahaan ekspedisi
koresponden/cabang Kr. Kewajiban kontinjensi SSG kepada USD10.000
2. Mengakui pendapatan komisi dari melakukan endorsement perusahaan ekspedisi
L/C/SKBDN dan SSG, dicatat dalam jurnal:
Db. Kas/rekening Importir Rp200.000 c. Tanggal 18 Maret 2021
Kr. Pendapatan komisi L/C/SKBDN Rp200.000
3. Menerima setoran pajak Impor (apabila nasabah membayar 1. Melakukan pembayaran kepada bank koresponden, dicatat
melalui bank), dicatat dalam jurnal: dalam jurnal:
Db. Kas/rekening Importir Rp20.050.000 Db. Kewajiban L/C/SKBDN sight kepada USD10.000
Kr. Kewajiban pajak impor Rp20.000.000 Kr. bank koresponden/cabang USD10.000
Kr. Pendapatan komisi PIB Rp50.000 Nostro/Rekening antar bank/Rekening
4. Melakukan jurnal balik pembukuan komitmen (rekening antar caban
administratif), dicatat dalam jurnal: 2. Melakukan jurnal balik atas kewajiban SSG, dicatat dalam
Db. Kewajiban komitmen L/C/SKBDN sight USD10.000 jurnal:
kepada bank koresponden Db. Kewajiban kontinjensi SSG kepada USD10.000
Kr. Rekening lawan - kewajiban komitmen USD10.000 perusahaan ekspedisi
L/C/SKBDN sight kepada bank koresponden Kr. Rekening lawan - kewajiban kontinjensi USD10.000
SSG berjangka kepada pFerusahaan
ekspedisi
87
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB VI – Dana Pihak Ketiga

SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021


Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
DEFINISI, DASAR
PENGATURAN, DAN
PENJELASAN

89
Definisi
Dana Pihak Ketiga (DPK) atau Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh
masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana.

Bentuk DPK
Giro Deposito
Simpanan milik pihak ketiga Simpanan pihak ketiga bukan
bukan bank yang penarikannya bank pada bank yang
dapat dilakukan setiap saat. penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu.

Tabungan Sertifikat Deposito


Simpanan pihak ketiga bukan bank Simpanan dalam bentuk
pada bank yang penarikannya deposito yang sertifikat bukti
hanya dapat dilakukan menurut penyimpanannya dapat
syarat tertentu yang disepakati. dipindahtangankan. 90

90
PERLAKUAN AKUNTANSI

91
Kategori dan Pencatatan Pada Saat Pencatatan Setelah
Pengukuran Liabilitas Penyajian
Pengakuan Awal Pengakuan Awal
Keuangan
Sebesar pokok Sebesar nilai wajar.
(nominal) Simpanan Keuntungan atau
Diukur pada Untuk sertifikat kerugian yang
nilai wajar deposito dan timbul dari Sebesar nilai wajar
melalui laporan Simpanan lain sejenis perubahan nilai
laba rugi ini, dicatat sebesar wajar diakui pada
harga jual laporan laba rugi

Sebesar pokok (nominal) Sebesar biaya Sebesar biaya


dikurangi diskonto dan perolehan perolehan
dikurangi/ditambah diamortisasi diamortisasi
Biaya perolehan pendapatan/beban yang (amortised cost)
diamortisasi dapat diatribusikan
secara langsung

92
92
Perlakuan Akuntansi Untuk Aset/Liabilitas
dalam Valuta Asing

Pada akhir setiap periode Pos nonmoneter yang diukur


Pos moneter valuta asing dalam biaya historis dalam valuta
dijabarkan menggunakan pelaporan: asing dijabarkan menggunakan
kurs penutup kurs pada tanggal transaksi

Pos nonmoneter yang diukur pada


nilai wajar dalam valuta asing
dijabarkan menggunakan kurs pada
tanggal ketika nilai wajar diukur

93
93
Pengungkapan

Ikhtisar kebijakan akuntansi Kategori dan nilai Jumlah sertifikat


yang penting tercatat simpanan Rincian Simpanan. deposito dan deposito
yang telah jatuh tempo

Metode dan teknik Perubahan nilai wajar


Pemberian fasilitas
penilaian (valuasi) atas Simpanan yang
istimewa kepada
diukur pada nilai wajar
penyimpan
94
CONTOH KASUS

95
Transaksi Giro/Tabungan, nasabah setor dengan bilyet giro bank lain

Pada tanggal 13 Februari 2021 seorang nasabah Pengakuan bunga tanggal 31 Januari 2021
giro (giran) Bank “XYZ” menyetorkan selembar
bilyet giro Bank “PQR” senilai Rp20.000.000 Db. Beban jasa giro Rp548
untuk dikreditkan ke rekeningnya di Bank “XYZ”. Kr. Jasa giro yang masih harus dibayar Rp548
Setoran efektif (tidak terjadi penolakan) pada
tanggal 15 Februari 2021. Jasa giro yang Bunga per hari = Rp20.000.000 x
diberikan kepada giran adalah 1% per tahun dan 1% x 1/365 = Rp548
sampai akhir bulan tidak terjadi mutasi (dalam
contoh ini tidak ada biaya transaksi yang dapat
diatribusikan). Kebijakan bank membukukan Pembayaran bunga tanggal 28 Februari 2021
giro/tabungan sebagai kategori liabilitas lainnya
(harga perolehan yang diamortisasi). Db. Jasa giro yang masih harus dibayar Rp7.672
Kr. Giro/Rekening nasabah - amortised Rp6.137
cost
Tidak ada jurnal pada saat nasabah hendak mencairkan Kr. Liabilitas segera - pajak nasabah Rp1.535
bilyet giro tanggal 13 Februari 2021
Jumlah hari bunga dari tgl 15
Diketahui tidak terjadi penolakan pada tanggal 15 Februari 2021 s/d 28 Februari 2021
adalah 14 hari sehingga 14 x 96
Februari 2021
Rp548 = Rp7.672
Db Giro bank di BI Rp20.000.000 Pajak = 20% x Rp7.672
. Giro/Rekening nasabah – Rp20.000.000
Kr. amortised cost 96
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB VII – Surat Berharga yang Diterbitkan
dan Pinjaman yang Diterima
SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021
Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
Surat Berharga yang Diterbitkan 01

Surat Berharga Pinjaman yang Diterima 02

yang Diterbitkan Pinjaman Subordinasi 03

dan Pinjaman Financial Instruments with


04

yang Diterima
Characteristics of Equity (FICE)
98
Pinjaman di Atas Suku Bunga
05
Pasar

98
Surat Berharga yang Diterbitkan Pinjaman Subordinasi
Surat pengakuan utang, wesel, obligasi, sekuritas Pinjaman yang memenuhi kriteria subordinasi,
kredit, atau bentuk lain yang lazim diperdagangkan antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan
dalam pasar modal/pasar uang, termasuk setiap yang hampir sama dengan modal
derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu
kewajiban dari penerbit.

Pinjaman yang Diterima FICE

Fasilitas pinjaman yang diterima bank dan harus Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh bank
dibayar sesuai dengan syarat peminjaman atau yang memiliki karakteristik ekuitas
suatu kewajiban keuangan dari penerbit, dalam
bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar
modal dan pasar uang

Pinjaman di Atas Suku Bunga Pasar


Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh bank
yang memiliki suku bunga lebih tinggi dari suku
bunga pasar

99
SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

100
Jenis Surat Berharga yang Diterbitkan

Promes Medium Term Floating Rate


Notes (MTN) Notes (FRN)

Credit Linked Obligasi


Obligasi
Notes Subordinasi

101
Klasifikasi Penyajian Pengungkapan

1. Nilai wajar melalui laba 1. FVTPL: sebesar nilai Antara lain:


rugi (FVTPL) apabila wajar o Ikhtisar kebijakan
surat berharga: akuntansi yang penting
o Ditujukan untuk 2. Amortised Cost: o Metode dan teknik
diperjualbelikan/ sebesar biaya penilaian nilai wajar
memperoleh perolehan diamortisasi o Perubahan nilai wajar
keuntungan jangka (nilai wajar saat o Kriteria dan jenis surat
pendek; atau pengakuan awal, berharga yang
o ditetapkan untuk ditambah/dikurangi diterbitkan
diukur dengan amortisasi kumulatif o Rincian berdasarkan
FVTPL menggunakan metode jenis, mata uang, dan
suku bunga efektif jangka waktu
2. Amortised Cost dikurangi CKPN).
apabila surat berharga
tidak diukur pada
FVTPL

102
Contoh Kasus
Pengukuran selanjutnya
Pada tanggal 1 Januari 2022 Bank “XYZ” menerbitkan
obligasi Rp5.000.000.000 dengan kupon bunga 8% pada Saat pengakuan biaya bunga,
amortisasi premium dan biaya
99,5. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 15 transaksi (15 Juni 2022)
Desember 2032. Bunga dibayarkan setiap tanggal 15 Juni Db. Beban bunga Rp186.409.594
dan 15 Desember. Untuk menerbitkan obligasi dimaksud, Kr. Surat berharga yang diterbitkan – Rp1.965.150
Bank “XYZ” mengeluarkan biaya transaksi sebesar Biaya perolehan diamortisasi
Rp50.000.000. Penyelesaian dilakukan tanggal 1 Kr. Liabilitas - Beban bunga yang Rp184.444.444
Desember 2022. Bank “XYZ” mencatat transaksi tersebut masih harus dibayar
menggunakan pendekatan tanggal penyelesaian. Asumsi:
Saat realisasi pembayaran bunga
perhitungan bunga menggunakan aktual/360 hari. (15 Juni 2022)
Db. Liabilitas - Beban bunga yang Rp184.444.444
masih harus dibayar
Kr. Kas/Rekening kustodi Rp184.444.444
Pengukuran awal (saat penerbitan tanggal 1 Januari 2022)
Db Kas/Rekening kustodi Rp4.925.000.000
Kr. Surat berharga yang diterbitkan Rp4.925.000.000 Penghentian pengakuan (pelunasan)
– Biaya perolehan diamortisasi
Db. Surat berharga yang diterbitkan – Rp5.000.000.000
Biaya perolehan diamortisasi
Db. Liabilitas - Beban bunga yang Rp203.333.333
masih harus dibayar
Kr. Kas/Rekening kustodi Rp5.203.333.333

103
103
PINJAMAN YANG DITERIMA

104
Pinjaman Overdraft
Bilateral

Pinjaman
Sindikasi

Lain – lain yang


Pinjaman memenuhi kriteria
Subordinasi Pinjaman yang
Diterima

105
Klasifikasi Pengukuran Setelah
Pinjaman yang Pengukuran Saat
Keterangan Pengakuan Awal dan
Diterima Pengakuan Awal
Penyajian
Nilai wajar melalui Pinjaman yang Sebesar pokok (nominal) Sebesar nilai wajar
laba rugi (FVTPL) ditetapkan untuk kewajiban/kas yang diterima
diukur pada FVTPL (nominal dikurangi
diskonto/ditambah premium)
Biaya perolehan Pinjaman yang tidak Sebesar pokok dikurangi Sebesar amortised
diamortisasi diukur pada FVTPL diskonto dan dikurangi/ cost
ditambah pendapatan/ beban
langsung

Pengungkapan
Antara lain:
o Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting
o Metode dan teknik penilaian nilai wajar
o Rincian berdasarkan pihak, jenis, dan mata uang
o Rincian jumlah berdasarkan pihak berelasi
dan pihak ketiga 106
106
Contoh Kasus
Pengukuran selanjutnya
Pinjaman yang Diterima yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi Saat pengakuan biaya bunga,
amortisasi biaya transaksi (20
Pada tanggal 1 Januari 2022 Bank “XYZ” mendapatkan Januari 2022)
pinjaman sebesar Rp1.000.000.000 dengan kupon bunga Db. Beban bunga Rp4.444.683
7,5% per tahun. Pinjaman tersebut jatuh tempo pada Kr. Pinjaman yang diterima – Biaya Rp486.350
tanggal 20 Desember 2023. Bunga dibayarkan pada perolehan diamortisasi
tanggal 20 setiap bulan. Dalam rangka pinjaman tersebut, Kr. Liabilitas - Beban bunga yang Rp3.958.333
Bank “XYZ” mengeluarkan biaya transaksi yang dapat masih harus dibayar
diatribusikan sebesar Rp20.000.000.
Saat realisasi pembayaran bunga
Asumsi: jumlah hari perhitungan bunga dalam satu tahun (20 Januari 2022)
aktual/360 hari. Db. Liabilitas - Beban bunga yang Rp3.958.333
masih harus dibayar
Kr. Kas/Rekening bank Rp3.958.333
Pengukuran awal (saat penerimaan 1 Januari 2022)
Db Kas/Rekening bank Rp980.000.000
Kr. Pinjaman yang diterima – Rp980.000.000 Penghentian pengakuan (pelunasan)
Biaya perolehan diamortisasi
Db. Pinjaman yang diterima – Biaya Rp1.000.000.000
perolehan diamortisasi
Db. Liabilitas - Beban bunga yang Rp6.250.000
masih harus dibayar
Kr. Kas/Rekening Bank Rp1.006.250.000

107
107
PINJAMAN SUBORDINASI

108
Pinjaman Subordinasi Kedudukan hak
dapat menjadi pemberi Pinjaman
instrumen penambah Subordinasi lebih
modal pelengkap rendah dari hak
(tier 2) jika memenuhi pemberi pinjaman lain
syarat

Pengukuran Awal: sebesar Penyajian:


nilai wajar + biaya Pinjaman Subordinasi
transaksi yang dapat dengan fitur opsi beli
diatribusikan langsung perlu di-assess sesuai
PSAK 50 untuk
Pengukuran Setelah menentukan Pinjaman
Pengakuan Awal: Subordinasi diakui
Sebesar biaya perolehan sebagai liabilitas atau
diamortisasi ekuitas

109
Contoh Kasus
Pada 1 Januari 2022 Bank “XYZ” menerbitkan Pinjaman
Pengakuan bunga, amortisasi biaya transaksi 31 Desember 2022
Subordinasi Rp10.000.000.000 dengan kupon bunga 7% (jatuh
tempo pada 31 Desember 2027). Bunga dibayarkan setiap Db. Beban bunga – Pinjaman subordinasi Rp717.358.410
tanggal 31 Desember. Saat penerbitan Pinjaman Subordinasi, Kr. Surat berharga diterbitkan – Pinjaman Rp17.358.410
Bank “XYZ” membayar biaya jasa penunjang dan konsultansi subordinasi amortised cost
Kr. Liabilitas - Beban bunga yang masih harus Rp700.000.000
Rp125.000.000 (1,25% dari nominal penerbitan). Penyelesaian
dibayar - Pinjaman Subordinasi
dilakukan tanggal 1 Januari 2022. Bank “XYZ” mencatat
transaksi menggunakan pendekatan tanggal penyelesaian.
Asumsi: Pembayaran bunga pada tanggal 31 Desember 2022
1. Jumlah hari perhitungan bunga satu tahun = 365 hari. Db. Liabilitas Beban bunga yang masih harus Rp700.000.000
2. Tingkat materialitas biaya transaksi dan pendapatan yang dibayar – Pinjaman subordinasi amortised
dapat diatribusikan secara langsung pada sebesar cost
Rp50.000.000 Kr. Kas/Rekening pihak lawan Rp700.000.000
(Pengakuan dan pembayaran bunga serta amortisasi selanjutnya sama
Pencatatan pembayaran biaya transaksi tanggal 1 Januari 2022 dengan jurnal poin 3 dan 4 di atas)

Db. Surat berharga diterbitkan – Pinjaman Rp125.000.000


subordinasi amortised cost Pelunasan Pinjaman Subordinasi saat jatuh tempo 31 Des 27
Kr. Kas/Rekening pihak lawan Rp125.000.000 Db. Surat berharga diterbitkan – Pinjaman Rp10.000.000.000
subordinasi – amortised cost
Pencatatan saat penerbitan tanggal 1 Januari 2022 Db. Liabilitas - Beban bunga yang masih harus Rp700.000.000
dibayar – Pinjaman subordinasi
Db. Kas Rp10.000.000.000 Kr. Kas/Rekening pihak lawan Rp10.700.000.000
Kr. Surat berharga diterbitkan – Pinjaman
subordinasi amortised cost Rp10.000.000.000

110
FINANCIAL INSTRUMENTS WITH
CHARACTERISTICS OF EQUITY
(FICE)

111
Klasifikasi Pengungkapan
Fitur Penting Pengakuan Awal
Klasifikasi FICE dapat Pembeda Liabilitas Instrumen Majemuk
dan Ekuitas ➢ Penentuan metode
menjadi instrumen
Instrumen ekuitas nilai wajar
ekuitas/liabilitas, Entitas mengakui diakui sebesar nilai ➢ Distribusi terhadap
tergantung fitur FICE secara terpisah
Adanya kewajiban wajarnya dikurangi pemegang instrumen
yang dinilai dengan komponen instrumen
kontraktual penerbit biaya transaksi yang ekuitas
PSAK 50 keuangan yang
untuk menyerahkan teratribusi ➢ Instrumen ekuitas
kas/aset keuangan menimbulkan liabilitas; yang memiliki fitur
kepada pemegang atau dan memberikan opsi Khusus instrumen opsi jual.
untuk mempertukarkan konversi menjadi ekuitas yang ➢ Kontrak dengan
aset/liabilitas dalam instrumen ekuitas merupakan bagian dari bentuk legal
kondisi yang berpotensi instrumen majemuk liabilitas namun
tidak menguntungkan diakui sebesar nilai substansinya ekuitas
penerbit wajar dikurangi
dengan harga transaksi
112
Ilustrasi Jurnal
Penerbitan instrumen ekuitas Terdapat biaya transaksi yang tidak teratribusi

Db. Kas/Rekening kustodi/Rekening pihak lawan Db. Beban transaksi


Kr. Ekuitas Kr. Kas/Rekening kustodi/Rekening pihak
lawan
Penerbitan instrumen majemuk
Distribusi terhadap pemegang instrumen
Db. Kas/Rekening kustodi/Rekening pihak lawan
Kr. Liabilitas Db. Ekuitas
Kr. Ekuitas (selisih nilai wajar instrumen dan harga Kr. Kas/Rekening kustodi/Rekening pihak
transaksi) lawan

Pencatatan biaya transaksi yang teratribusi


Penyelesaian instrumen ekuitas
Db. Ekuitas
Db. Ekuitas
Kr. Kas/Rekening kustodi/Rekening pihak lawan
Kr. Kas/Rekening kustodi/Rekening pihak
lawan
Pengalokasian biaya transaksi yang teratribusi untuk
instrumen majemuk
Db. Ekuitas (biaya transaksi x ekuitas/harga transaksi)
Db. Liabilitas (biaya transaksi x liabilitas/harga
transaksi)
Kr. Kas/Rekening kustodi/Rekening pihak lawan
113
PINJAMAN DI ATAS
SUKU BUNGA PASAR

114
Pengakuan Pengukuran Penghentian
Pengungkapan
Awal Selanjutnya Pengakuan
Diakui sebesar nilai Diukur Pengakuan pinjaman Ikhtisar kebijakan
wajar ditambah biaya dengan biaya dihentikan ketika akuntansi yang penting
transaksi yang dapat perolehan kewajiban bank yang (metode dan teknik
diatribusikan diamortisasi ditetapkan dalam penilaian, kebijakan
menggunakan kontrak dilepaskan/ akuntansi)
Apabila nilai wajar metode suku bunga dibatalkan/
(harga kuotasi pasar efektif kadaluwarsa Informasi surat utang
aktif) berbeda dengan dengan kupon di atas
harga transaksi, suku bunga pasar dan
selisihnya diakui dampak beban
sebagai keuntungan bunganya
atau kerugian

115
Contoh Kasus

Pada tanggal 1 Januari 2022 Bank “A” menerbitkan surat


utang senilai Rp50.000.000.000 dengan kupon bunga 13% Pencatatan penyelesaian atas biaya yang masih harus dibayar
pada nilai 100 (jatuh tempo 31 Desember 2031). Bunga Db. Biaya yang masih harus dibayarkan Rp6.500.000.000
dibayar setiap tanggal 31 Desember. Suku bunga yang Kr. Kas/Rek. kustodi/Rek. pihak lawan Rp6.500.000.000
pada saat itu berlaku di pasar 9%. Bank menggunakan
metode Discounted Cash Flow (DCF) untuk mendapatkan
nilai wajar dari instrumen tersebut dengan suku bunga Pencatatan biaya bunga, amortisasi premium, dan
pasar yang digunakan sebagai tingkat diskonto. Valuasi penyelesaian biaya yang masih harus dibayarkan dari tahun
2022 hingga 2031 menggunakan jurnal yang sama dengan
surat utang tersebut berdasarkan metode DCF adalah
jurnal nomor 2 dan 3.
Rp62.835.275.058.

Pelunasan surat utang saat jatuh tempo tanggal 31 Des 31


Pencatatan transaksi tanggal 1 Januari 2022
Db. Surat Utang Rp50.000.000.000
Db. Kas/Rek. kustodi/Rek. pihak lawan Rp50.000.000.000
Kr. Kas Rp50.000.000.000
Db. Beban bunga Rp12.835.275.058
Kr. Surat utang Rp62.835.275.058

Pencatatan biaya bunga, amortisasi premium 31 Des 22


Db. Beban bunga (9%xRp12.835.275.058) Rp5.655.174.755
Db. Surat utang Rp844.825.245
Kr. Biaya yang masih harus dibayarkan Rp6.500.000.000
(13% x Rp50.000.000.000)
116
01 Derivatif

02 Derivatif
Melekat
j
j
j
j
03 Akuntansi
j
j
j
Lindung
j
j
j Nilai
j
j
j
k
k 117
k
DERIVATIF

118
Derivatif: instrumen keuangan yang memberikan hak (kewajiban)
kepada pemegang (penerbit) untuk menerima (membayar)
kas/instrumen keuangan lainnya dalam jumlah yang ditentukan
berdasarkan perubahan variabel yang telah ditentukan di masa depan

Karakteristik

Nilainya berubah sebagai


akibat dari perubahan Tidak mensyaratkan investasi
variabel yang telah awal neto atau investasi awal
Diselesaikan pada tanggal
ditentukan seperti suku neto < jumlah yang
tertentu di masa depan
bunga, harga komoditas, disyaratkan untuk jenis
kurs, indeks harga, peringkat kontrak lain
kredit)

119
Transaksi Derivatif yang Umum
Ditransaksikan

Forward Swap Option Futures


Perjanjian untuk Perjanjian antara 2 Kontrak yang Perjanjian untuk
membeli/menjual pihak untuk saling memberikan membeli/menjual aset
instrumen keuangan mempertukarkan pemegang opsi hak pada tanggal dan
pada tanggal dan arus kas dari untuk membeli/ harga tertentu
harga tertentu instrumen keuangan menjual aset pada
dimasa depan pada periode tertentu harga dan tanggal Perbedaan dengan
dimasa depan tertentu forward:
Jangka waktu ✓ Perdagangan:
penyelesaian Arus kas didasarkan Pembeli opsi harus futures melalui
transaksi forward: 2 pada kinerja variabel membayar premi. bursa, forward over
HK setelah tanggal (e.g. suku bunga dan Risiko kerugian bagi the counter
transaksi mata uang) pembeli sebatas ✓ Risiko: forward
premi yang relatif lebih besar
dibayarkan dan bagi karena bilateral,
penjual tidak terbatas futures memiliki
jaminan dari bursa

120
Pengakuan Pengukuran
Penyajian Pengungkapan
Awal Selanjutnya
Diukur pada nilai Nilai wajar diukur Sebesar nilai wajar pada Informasi kualitatif,
wajar menggunakan harga laporan posisi keuangan antara lain eksposur
Pada keadaan penawaran (bid sebagai tagihan atau liabilitas risiko dan proses
terbatas, biaya price) untuk long derivatif pengelolaan risiko
perolehan dapat position atau harga serta perubahannya
digunakan jika permintaan (ask Informasi kuantitatif,
informasi terkini price) untuk short antara lain data
tidak cukup position pada setiap eksposur risiko, risiko
tersedia untuk akhir hari kredit, risiko pasar
mengukur nilai dan risiko likuiditas,
wajar konsentrasi risiko

121
121 121
Contoh Kasus – Transaksi Foreign Exchange
Forward /Spot
Melakukan valuasi akhir hari berdasarkan nilai wajar (31/01/21)
Pada tanggal 31 Januari 2021, Bank “A” melakukan Db. Tagihan derivatif - forward Rp318.666
transaksi foreign exchange forward USD/Rp terhadap Kr. Keuntungan transaksi derivatif – forward Rp318.666
nasabah dengan forward rate USD/Rp = Rp14.330 dimana (unrealised)
Bank “A”. setuju untuk membeli USD16.200 dan menjual
Melakukan valuasi akhir hari berdasarkan nilai wajar (29/02/21)
Rp232.146.000 pada 31 Maret 2021. Discount rate = 10%
Db. Kerugian transaksi derivatif - forward Rp481.983
(unrealised)
Kr. Liabilitas derivatif – forward Rp481.983
Pada awal hari berikutnya, seluruh jurnal terkait valuasi dijurnal balik dan
divaluasi kembali sesuai nilai wajar akhir hari
Pada saat kontrak jatuh tempo
Jurnal balik atas komitmen
Db. Kontrak berjangka forward beli valuta lawan Rp232.146.000
Kr. Kontra akun lainnya Rp232.146.000
Mencatat komitmen di rekening administratif (31/01/21) Db. Kontrak berjangka forward jual valuta dasar Rp232.146.000
Db. Kontrak berjangka forward beli valuta lawan Rp232.146.000 Kr. Kontra akun lainnya Rp232.146.000
Kr. Kontra akun lainnya Rp232.146.000 Pencatatan penerimaan
Db. Kontra akun lainnya Rp232.146.000 Db. Kas/Rekening bank *) Rp232.470.000
Kr. Kontrak berjangka forward jual valuta dasar Rp232.146.000 Kr. Keuntungan revaluasi Rp324.000
Kr. Kas/Rekening bank Rp232.146.000
Asumsi spot rate pada saat kontrak jatuh tempo USD 1=Rp14.350

122
DERIVATIF MELEKAT

123
Derivatif Melekat: komponen hybrid contract yang di dalamnya termasuk kontrak utama
nonderivatif, yang mengakibatkan sebagian arus kas dari instrumen gabungan bervariasi serupa
dengan derivatif yang berdiri sendiri. Derivatif Melekat dapat menyebabkan perubahan arus kas
kontrak utama berdasarkan perubahan variable tertentu.

Contoh Derivatif Melekat

Pembayaran bunga
Fitur konversi saham pada mengambang dalam Pembayaran bunga/pokok
instrumen surat berharga instrumen keuangan yang yang terkait indeks harga
(convertible securities) terkait pada suku bunga saham/komoditas
cap/floor

124
Bagan untuk
menentukan
apakah
Derivatif
Melekat harus
dipisahkan
atau tidak dari
kontrak utama:

Derivatif Melekat yang


berkaitan erat dan
jelas dengan kontrak
utama tidak harus
dipisahkan dan
keseluruhan instrumen
campuran diukur pada
FVTPL
125
Contoh Jenis Derivatif Melekat dengan Karakteristik
Ekonomi dan Risiko yang Berkaitan Secara Jelas
dan Erat dengan Kontrak Utama Maupun Sebaliknya

Tidak Berkaitan Secara Jelas dan Erat Berkaitan Secara Jelas dan Erat
• Opsi jual pada instrumen utang • Interest rate swap yang melekat
dengan strike price terkait perubahan pada instrumen utang
kurs mata uang, atau harga/indeks • Kontrak sewa yang terkait dengan
saham atau komoditas tingkat inflasi
• Opsi beli pada instrumen • Cap dan floor dalam kontrak
ekuitas/utang dengan strike price penjualan dan pembelian aset,
yang telah ditentukan selama cap dan floor dalam posisi
• Opsi perpanjangan pada instrumen tidak untung pada awal kontrak
utang bersuku bunga tetap dan tidak memiliki leverage
• Instrumen utang dengan suku bunga • Obligasi dengan dua mata uang
terkait (linked) ke kurs mata uang, • Instrumen utang dalam mata uang
atau harga/indeks saham atau asing
komoditas

126
AKUNTANSI LINDUNG NILAI

127
Definisi
Lindung Nilai (hedging): strategi Risiko yang
pengelolaan risiko menggunakan dilindungi nilai
instrumen keuangan untuk saling
hapus (offset) perubahan nilai (hedged risk)
wajar/arus kas hedged item
(aset/kewajiban keuangan, • Hedged risk: risiko yang
komitmen pasti, prakiraan transaksi dapat diidentifikasi dan
yang sangat mungkin terjadi atau ditetapkan untuk dilindung
investasi neto pada operasi di luar nilai; dan berdampak pada
negeri) laba rugi.
• Contoh: risiko suku bunga,
risiko pelunasan dipercepat,
risiko nilai tukar, risiko kredit
Instrumen Lindung
Nilai
Penilaian Efektivitas
• Aset/liabilitas keuangan (derivatif/
nonderivatif) yang melibatkan Lindung Nilai
pihak eksternal, yang ditetapkan Harus dilakukan secara andal sejak
untuk tujuan Lindung Nilai. dimulainya Lindung Nilai dan secara
• Nonderivatif hanya untuk Lindung terus menerus pada setiap tanggal
Nilai atas risiko perubahan kurs laporan sepanjang umur Lindung Nilai

128
Akuntansi Lindung Nilai

Instrumen lindung nilai: keuntungan/kerugian


mark to market dicatat dalam laba rugi
Lindung Nilai atas ❑ Kebijakan akuntansi
Nilai Wajar

Pengungkapan
yang penting
❑ Informasi jenis
Item lindung nilai: perubahan nilai wajar atas
risiko yang dilindung nilai dicatat dalam laba Lindung Nilai
rugi ❑ Informasi lain, seperti
keuntungan/kerugian
yang diakui dalam
Instrumen lindung nilai: keuntungan/kerugian Lindung Nilai atas
Lindung Nilai atas mark to market dicatat dalam penghasilan nilai wajar
Arus Kas komprehensif lain sepanjang lindung nilai
efektif; ketidakefektifan dicatat dalam laba rugi

Lindung Nilai atas Item lindung nilai: tidak berdampak


Investasi Neto

129
Sumber Ketidakefektifan Lindung Nilai

Perbedaan Perbedaan Perbedaan


Dasar Lokasi Waktu

Perbedaan Penggunaan
kuantitas/ Risiko Kredit Derivatif
nilai nominal Off-Market

130
Contoh Kasus

Pada tanggal 1 Januari 2021 Bank “C” menerbitkan obligasi sebesar Rp100.000.000.000 dengan jangka waktu 5 tahun
dan suku bunga tetap 10% yang dibayar setiap 6 bulan. Bank “C” memutuskan untuk melakukan Lindung Nilai atas risiko
suku bunga dengan melakukan transaksi swap suku bunga (Interest Rate Swap/IRS) dengan bank lain untuk jangka
waktu 1 tahun. Swap suku bunga mensyaratkan Bank “C” menerima suku bunga tetap sebesar 10% dan membayar suku
bunga mengambang 1% di atas INDONIA. Suku bunga mengambang akan disesuaikan setiap tanggal 1 Januari dan 1
Juli. Asumsi:
• Untuk memudahkan perhitungan, dalam contoh kasus ini tidak dilakukan estimasi perubahan suku bunga
mengambang.
• Suku bunga diskonto untuk mengukur nilai kini arus kas IRS sebesar 10%.

Tanggal 1 Januari 2021


Penerbitan obligasi:
Db Kas/Rekening Bank Rp500.000.000.000
Kr. Obligasi Rp500.000.000.000

Transaksi swap suku bunga:


Db Swap – suku bunga Rp500.000.000.000
. mengambang
Kr. Swap – suku bunga tetap Rp500.000.000.000

131
Contoh Kasus (cont’d)
Tanggal 30 Juni 2021 Tanggal 31 Desember 2021
Keuntungan perubahan nilai wajar obligasi Keuntungan perubahan nilai wajar obligasi
karena suku bunga meningkat 1% karena suku bunga meningkat 1%
Db. Obligasi Rp8.884.777.095 Db. Obligasi Rp17.769.554.189
Kr. Keuntungan perubahan nilai wajar obligasi Rp8.884.777.095 Kr. Keuntungan perubahan nilai wajar obligasi Rp17.769.554.189
Kerugian perubahan nilai wajar swap - Kerugian perubahan nilai wajar swap -
harus bayar suku bunga yang meningkat harus bayar suku bunga yang meningkat
Db. Kerugian transaksi derivatif – swap Rp8.884.777.095 Db. Kerugian transaksi derivatif – swap Rp17.769.554.189
Kr. Liabilitas derivatif swap Rp8.884.777.095 Kr. Liabilitas derivatif swap Rp17.769.554.189
Mengakui akrual pembayaran bunga Pencatatan akrual pembayaran bunga obligasi dan IRS, serta
obligasi pembayaran dan penerimaan bunga sama seperti pencatatan tanggal
Db. Beban bunga Rp25.000.000.000 30 Juni 2021.
Kr. Beban bunga yang masih harus dibayar Rp25.000.000.000
Mengakui akrual pembayaran bunga IRS
Db. Pendapatan bunga yang masih harus Rp25.000.000.000
diterima
Kr. Beban bunga yang masih harus dibayar Rp23.750.000.000
Kr. Pendapatan bunga Rp1.250.000.000
Pembayaran dan penerimaan bunga
Db. Kas/Rekening bank Rp1.250.000.000
Db. Beban bunga yang masih harus dibayar Rp23.750.000.000
Kr. Pendapatan bunga yang masih harus Rp25.000.000.000
diterima

132
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB IX – Ekuitas

SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021


Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
9.1 EKUITAS

134
Definisi Dasar Pengaturan
Ekuitas: hak residual atas aset bank Komponen tertentu ekuitas seperti modal saham
setelah dikurangi semua kewajiban atau laba ditahan dipengaruhi persyaratan
hukum, peraturan atau persyaratan lain. Contoh:
Instrumen Ekuitas: setiap kontrak yang UU tentang Perseroan Terbatas terkait cadangan
memberikan hak residual tersebut
Fitur penting untuk membedakan ekuitas dan
Redeemable Preference liabilitas: adanya kewajiban kontraktual penerbit
Share dengan untuk menyerahkan aset keuangan kepada pihak
Discretionary Dividends lain (pemegang) atau untuk mempertukarkan
aset/liabilitas keuangan dengan pemegang dalam
kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan
penerbit.
Kewajiban atas
Dividen:
pokok dari saham:
Ekuitas
Liabilitas Keuangan Dasar penggolongan instrumen keuangan dalam
neraca adalah substansinya, bukan bentuk
Bank mengakui secara terpisah komponen instrumen keuangan yang:
• menimbulkan liabilitas keuangan bagi bank; dan hukumnya.
• memberikan opsi konversi instrumen keuangan menjadi Instrumen
Ekuitas 135
Komponen Ekuitas

Tambahan modal
Modal disetor
disetor

Keuntungan dan
Perubahan dalam kerugian dari selisih
Pendapatan surplus revaluasi aset kurs karena penjabaran
komprehensif lainnya tetap laporan keuangan
operasi luar negeri
Ekuitas
Lainnya
Selisih transaksi
Selisih transaksi
perubahan ekuitas
kombinasi bisnis Saldo laba
perusahaan
entitas sepengendali
anak/asosiasi
136
9.2 MODAL DISETOR

137
Penjelasan
• Modal Disetor: modal yang telah
ditempatkan dan disetor secara penuh,
dibuktikan dengan bukti penyetoran yang Penyajian
sah.
• Tidak dimungkinkan penyetoran secara Penyajian modal dalam laporan posisi
mengangsur. keuangan harus sesuai dengan
ketentuan dan anggaran dasar
Your sample text is here text for your
Pengakuan dan Pengukuran
to give you more your title.

Penambahan modal disetor dicatat Pengungkapan


antara lain berdasarkan:
Hal-hal yang harus diungkapkan, antara
• jumlah uang yang diterima;
lain:
• besarnya utang yang dikonversi
❑ Hak dan keistimewaan suatu
menjadi modal; atau
golongan saham atas dividen dan
• nilai wajar aset nontunai yang
pelunasan modal saat likuidasi
diterima
❑ Pembatasan yang melekat pada
Pengurangan modal disetor dicatat setiap jenis saham
berdasarkan: ❑ Jumlah tunggakan dividen atas
• jumlah uang yang dibayarkan; saham preferen dengan hak dividen
• besarnya utang yang timbul; dan kumulatif
• nilai wajar aset nontunai yang ❑ Perubahan modal yang ditanam
diserahkan. ❑ Saham yang dikuasai perusahaan
anak/perusahaan asosiasi.
138
Contoh Kasus: Modal Disetor
a. Penempatan modal dasar:
Bank ”XYZ” adalah bank yang baru dibentuk
dengan modal dasar sebesar Rp200.000.000, Db. Kas/Rekening bank Rp100.000.000
yang terdiri dari 20.000 lembar saham biasa Kr. Modal – dana setoran modal Rp100.000.000
dengan nilai nominal Rp10.000. Sebanyak 50% (20.000 x 50% x Rp10.000)
dari modal dasar tersebut sudah ditempatkan dan Ketika dana setoran modal
telah memenuhi persyaratan
disetor oleh pemegang saham.
modal sesuai Peraturan OJK,
Selanjutnya sisanya (10.000 lembar) dilakukan dicatat dalam jurnal:
penjualan kepada publik dengan harga pasar
Db. Modal – dana setoran modal Rp100.000.000
sebesar Rp10.500. Kr. Modal Disetor Rp100.000.000
(20.000 x 50% x Rp10.000)
b. Penjualan kepada publik dengan harga pasar > nilai
nominal:
Db. Kas/Rekening bank Rp105.000.000
(10.000 x Rp10.500)
Kr. Modal disetor - saham biasa*) Rp100.000.000
Kr. Agio saham Rp5.000.000
*) asumsi telah memenuhi
persyaratan permodalan
139
9.3 TAMBAHAN MODAL DISETOR

140
Definisi
Agio Waran yang Diterbitkan Opsi Saham
Selisih lebih setoran modal Efek yang memberi hak kepada Opsi saham yang berbasis saham
yang diterima bank akibat pemegang efek untuk memesan saham biasa/yang diterbitkan melalui
harga saham > nilai dari perusahaan penerbit waran pada program kompensasi
nominal harga dan waktu tertentu pegawai/manajemen

Disagio Dana Setoran Modal Modal Sumbangan


Selisih kurang setoran modal Dana yang belum dilengkapi persyaratan Modal yang diterima bank
yang diterima bank akibat penggolongan modal disetor (e.g. RUPS, yang berasal dari
harga saham < nilai nominal pengesahan anggaran dasar, pernyataan sumbangan
efektif dari OJK)
141
Ilustrasi Jurnal
Pembelian kembali atas saham yang telah Pengakuan manfaat bagi tenaga kerja atas
beredar (saham yang diperoleh kembali) dengan kompensasi berbasis saham
harga lebih rendah dari saat pengeluaran saham
Db. Beban tenaga kerja – manfaat kompensasi
Db. Modal saham yang diperoleh kembali Kr. Modal - tambahan modal disetor (opsi saham)
Kr. Kas/Rekening bank
Kr. Agio modal dari perolehan kembali
Eksekusi atas kompensasi berbasis saham
(asumsi harga pasar saham di atas harga pada
Penjualan atas saham yang diperoleh kembali
saat pemberian kompensasi)
dengan harga di atas perolehan kembali
Db. Kas/Rekening Bank
Db. Kas/Rekening bank Db. Modal - tambahan modal disetor (opsi saham)
Kr./Db. Agio (disagio) modal dari perolehan kembali Kr. Modal saham
Kr. Modal saham yang diperoleh kembali

Perolehan kembali saham yang berasal dari Pos tambahan modal Lembar saham yang
sumbangan disetor tidak boleh diperoleh kembali
didebit atau dikredit dan dimiliki harus
Db. Modal saham yang diperoleh kembali diungkapkan dalam
dengan pos laba rugi
Kr. Modal yang berasal dari CALK
sumbangan/Pendapatan - sumbangan 142
9.4 EKUITAS LAINNYA

143
9.4.1 Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan

Penjelasan
• Selisih yang dihasilkan dari
penjabaran mata uang ke dalam
mata uang lain pada kurs yang
berbeda.
Pengungkapan
• Selisih penjabaran aset dan liabilitas Hal-hal yang harus diungkapkan, antara
moneter yang timbul dari transaksi lain:
❑ Selisih kurs karena penjabaran
dalam mata uang asing dibebankan
laporan keuangan yang
pada laporan laba rugi. diklasifikasikan sebagai ekuitas
secara terpisah dan rekonsiliasi
Your sample text is here text for your selisih kurs tersebut
Perlakuan Akuntansi
to give you more your title.
❑ Perubahan dalam klasifikasi kegiatan
Aset, liabilitas, Kurs penutup (kurs kantor cabang atau perusahaan anak
komitmen kontinjensi tengah berdasarkan di luar negeri yang signifikan
entitas asing Reuters pukul 16.00) ❑ Dampak perubahan dalam nilai tukar
yang material yang terjadi setelah
Pendapatan dan tanggal laporan posisi keuangan
Kurs transaksi ❑ Kebijakan manajemen risiko mata
beban
uang asing.
Selisih kurs disajikan sebagai bagian
dari ekuitas sampai pelepasan investasi
neto yang bersangkutan 144
9.4.2 Selisih Transaksi Kombinasi Binis Entitas Sepengendali

Definisi
Selisih yang timbul dari transaksi
Penyajian
pengalihan aset, kewajiban, saham, atau
instrumen kepemilikan lainnya antara Selisih transaksi kombinasi
pihak-pihak yang mengendalikan/ bisnis entitas sepengendali
dikendalikan oleh/ berada di bawah disajikan secara terpisah
pengendalian yang sama. dalam ekuitas

Pengakuan dan Pengukuran


Selisih diakui sebesar selisih Pengungkapan
harga pengalihan dan nilai buku
setiap transaksi Hal-hal yang harus diungkapkan, antara
lain:
Saldo selisih berubah saat: ❑ Jenis, nilai buku, dan harga
• Adanya transaksi resiprokal pengalihan dari aset, liabilitas, saham,
antara entitas sepengendali atau instrumen
yang sama ❑ Kepemilikan lainnya yang dialihkan
• Hilangnya status substansi ❑ Tanggal transaksi kombinasi bisnis
sepengendalian antara entitas antara entitas sepengendali
yang pernah bertransaksi
❑ Nama entitas terkait
• Pelepasan aset/liabilitas/saham/
❑ Metode akuntansi yang digunakan
• instrumen kepemilikan lainnya
yang mendasari selisih transaksi 145
Ilustrasi Jurnal - Selisih Transaksi Kombinasi Binis
Entitas Sepengendali

Pada saat pengalihan aset, liabilitas, atau instrumen Pada saat terjadi transaksi resiprokal antara entitas
kepemilikan kepada entitas sepengendali (bank sepengendali yang sama (nilai pengalihan yang
merupakan pihak yang mengalihkan; hasil pengalihan > diterima < jumlah kas yang dikeluarkan)
jumlah tercatat)
Db. Kas/Rekening Bank Db. Kas/Rekening Bank
Db. Liabilitas yang terkait Db. Liabilitas yang terkait
Kr. Aset yang terkait Db. Ekuitas - Selisih transaksi kombinasi bisnis
Kr. Ekuitas - Selisih transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali
entitas sepengendali Kr. Aset yang terkait

Pada saat pengalihan aset, liabilitas atau instrumen Pada saat hilangnya status sepengendalian atau
kepemilikan lainnya kepada entitas sepengendali (bank pelepasan jika sebelumnya selisih bersaldo kredit
merupakan penerima; nilai pengalihan diterima > jumlah
kas yang dikeluarkan) Db. Ekuitas - Selisih transaksi kombinasi bisnis
entitas sepengendali
Db. Aset yang terkait Kr. Keuntungan pelepasan
Kr. Kas/Rekening Bank
Kr. Liabilitas yang terkait
Kr. Ekuitas - Selisih transaksi kombinasi bisnis
entitas sepengendali
146
9.4.3 Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan
Anak/Perusahaan Asosiasi
Definisi Pengungkapan
Transaksi perubahan ekuitas perusahaan Hal-hal yang harus diungkapkan, antara
anak/ asosiasi yang tidak berasal dari lain:
transaksi antara investor dan perusahaan ❑Unsur-unsur utama diungkapkan secara
anak/asosiasi. terpisah, misalnya penyebab terjadinya
Contoh: perusahaan anak/asosiasi menjual Transaksi Perubahan Ekuitas
saham tambahan kepada pihak ketiga Perusahaan Anak/Perusahaan Asosiasi
❑Lainnya

Pengakuan dan Pengukuran


Diakui sebesar bagian bank atas
perubahan nilai ekuitas perusahaan
anak/asosiasi saat terjadinya
transaksi ekuitas

Penyajian
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas
Perusahaan Anak/Perusahaan Asosiasi
disajikan secara terpisah dalam komponen
ekuitas
147
Ilustrasi Jurnal - Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas
Perusahaan Anak/Perusahaan Asosiasi

Penambahan nilai investasi pada anak


perusahaan/perusahaan asosiasi, misalnya menjual
saham kepada investor lain

Db. Penyertaan pada perusahaan anak/perusahaan


asosiasi
Kr. Ekuitas - Selisih transaksi perubahan ekuitas
perusahaan anak/perusahaan asosiasi

Pada saat penghentian pengakuan (misalnya pelepasan


sebagian atau seluruh investasi pada perusahaan
anak/perusahaan asosiasi)

Db. Kas/Rekening bank


Db. Ekuitas - Selisih transaksi perubahan ekuitas
perusahaan anak/perusahaan asosiasi
Kr. Penyertaan pada perusahaan anak/perusahaan
asosiasi

148
9.4.4 Saldo Laba
Definisi Pengungkapan
Akumulasi hasil usaha periodik setelah Hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain:
memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi ❑ Penjatahan (apropriasi) dan pemisahan Saldo Laba
laba rugi periode lalu ❑ Peraturan, perikatan, pembatasan dan jumlah
pembatasan Saldo Laba
❑ Perubahan Saldo Laba karena penggabungan usaha
Saldo Laba
dengan metode penyatuan kepemilikan
❑ Koreksi masa lalu
❑ Jumlah dividen, tunggakan dividen
Cadangan
Umum Sisa Laba yang
Cadangan
(cadangan untuk Belum
Tujuan
menutup Dicadangkan
(cadangan yang
kemungkinan (laba rugi
tujuannya telah
kerugian bank periode lalu yang
ditetapkan,
pada masa yang belum ditetapkan
misalnya untuk
akan dating; penggunaannya
perluasan usaha,
minimal 20% dari dan laba rugi
dividen, sosial)
modal disetor – periode berjalan)
UU PT)

149
Ilustrasi Jurnal – Saldo Laba

Pemindahan laba tahun berjalan ke saldo laba

Db. Ikhtisar laba rugi


Kr. Saldo laba

Pemindahan rugi tahun berjalan ke saldo laba

Db. Saldo laba


Kr. Ikhtisar laba rugi

Pembagian dividen tunai

Saat pengumuman:
Db. Saldo laba
Kr. Utang dividen

Saat dibayar:
Db. Utang dividen
Kr. Kas/Rekening Bank
150
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB 10 – Penurunan Nilai

SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021


Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
Penurunan Nilai

152
1. Umum 1:00
Penurunan Nilai Instrumen Keuangan

2. CKPN Surat Berharga - Contoh


2:00
Penurunan Nilai Instrumen Keuangan
PREMIUM
3. CKPN Individu dan Kolektif 3:00
Penurunan Nilai Instrumen Keuangan
Penurunan Nilai Instrumen Keuangan
4. CKPN FVOCI
Buku Panduan Akuntansi Perbankan Penurunan Nilai Instrumen Keuangan
4:00

5. Backtesting
5:00
Penurunan Nilai Instrumen Keuangan

6. Contoh CKPN Kolektif 6:00


Penurunan Nilai Instrumen Keuangan

153
Contoh – Contoh – CKPN
Umum CKPN Surat Individu
Definisi, dasar pengaturan,
penjelasan, Perlakuan
Berharga • Sumber arus kas dari
• Surat berharga operasional
akuntansi, penyajian dan
menggunakan external • Sumber arus kas dari
pengungkapan, instrumen
rating Agunan
keuangan yang diukur pada
• Surat berharga non- • Sumber arus kas dari
nilai wajar melalui
external rating. kombinasi operasional
penghasilan komprehensif
dan agunan/klaim
lain, dan Kesimpulan isu
asuransi.
penerapan PSAK 71 tahun
2018-2019.

Penurunan Nilai
Instrumen Keuangan 154
Contoh – CKPN FVOCI Backtesting
CKPN Kolektif
• Probability of Default • Proses validasi pada
(PD) level komponen ECL
• Umum – Nilai Wajar
• Loss Given Default yaitu PD, LGD, dan EAD.
melalui Penghasil
(LGD) • Salah satu yang dapat
Komprehensif lainnya.
• Exposure at Default dilakukan adalah
• Contoh dan ilustrasi
(EAD) replikasi model.
jurnal.
• Kerugian Kredit
Ekspektasian
(ECL/CKPN)

Penurunan Nilai
Instrumen Keuangan 155
Perhitungan Contoh Transaksi
CKPN – Aset Keuangan
• Kredit
Lainnya
Korporasi/Ritel/UMKM. • Penempatan
• Kredit KPR. • Treasury.
• Kartu Kredit. • Bank garansi.
• Kredit Pegawai dan
Pensiunan.

Penurunan Nilai
Instrumen Keuangan 156
Definisi dan Cakupan
• Definisi dan Dasar Pengaturan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 71 (PSAK 71) tentang Instrumen
Keuangan.
• Tidak berlaku untuk UUS.

Aset Keuangan yang Aset


Kontrak
Diukur pada Nilai Wajar melalui
Penghasilan Komprehensif Lin

B D

A C E

Komitmen Pinjaman
Aset Keuangan pada Piutang
Biaya Perolehan Sewa &
Diamortisasi Kontrak Jaminan Keuangan
CKPN PSAK 55 vs PSAK 71
Perubahan CKPN dari PSAK 55 menjadi PSAK 71 menyebabkan perubahan prinsip yang semula incurred loss menjadi
expected loss.
PSAK 55 / IAS 39 PSAK 71 / IFRS 9

Performing Non-Performing
Performing Under-Performing Non-Performing

Pengakuan penurunan nilai: Pengakuan penurunan nilai:


Tidak Diakui Sesuai dengan bukti
ECL 12 Bulan ECL Lifetime ECL Lifetime
objektif
Pendapatan bunga/laba Pendapatan bunga/laba

Dasar Bruto Dasar Netto Dasar Bruto Dasar Bruto Dasar Neto

Perpindahan staging disebabkan oleh adanya Perpindahan staging disebabkan oleh adanya
bukti objektif penurunan nilai, seperti berdasarkan peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak
likuiditas, solvabilitas, eksposur risiko usaha debitur, pengakuan awal pada tanggal pelaporan, yaitu
risiko keuangan debitur, tunggakan, dan nilai perubahan risiko gagal bayar yang terjadi selama
agunan. umur instrumen keuangan
*ECL: Kerugian Kredit Ekspektasian
CKPN PSAK 55 vs PSAK 71
Perubahan CKPN dari PSAK 55 menjadi PSAK 71 menyebabkan perubahan prinsip yang semula incurred loss menjadi
expected loss
PSAK 55 / IAS 39 PSAK 71 / IFRS 9
Incured loss/ Expected Loss / mempertimbangkan
Telah Terdapat bukti objektif informasi historis, terkini, dan forward
penurunan nilai looking.

1. On-Balance Sheet. On-Balance Sheet dan off-balance


2. Selain Aset Keuangan yang sheet
diukur pada Nilai Wajar melalui a. Aset Keuangan – Biaya Perolehan
Laba Rugi. Diamortisasi;
b. Aset Keuangan – Nilai Wajar
melalui Penghasilan Komprehensif
Lainnya;
c. Piutang Sewa Guna Usaha;
d. Piutang Dagang;
e. Aset Kontrak;
f. Komitmen Pinjaman; dan
g. Kontrak Garansi.
Staging penurunan nilai berupa performing Staging penurunan nilai berupa performing,
(unimpaired asset) dan non- performing (credit under performing dan non-performing
impaired asset)

Rumus Perhitungan dapat berupa: Rumus Perhitungan dapat berupa:


Probability of Default (PD) x Loss Given Default PD x LGD x EAD
(LGD) x Exposure at Default (EAD) berdasarkan Dengan memasukan indikator forward looking
indikator historis
CKPN PSAK 55 vs PSAK 71
Perubahan CKPN dari PSAK 55 menjadi PSAK 71 menyebabkan perubahan prinsip yang semula incurred loss menjadi
expected loss
PSAK 55/ IAS 39 PSAK 71/ IFRS 9

Penilaian Penurunan NIlai Secara Individual atau Kolektif. Secara Individual atau Kolektif.

Informasi terkait Penurunan Past Event dan Current Condition Past Event, Current Condition, dan
Nilai (telah ada bukti objektif). Forward Looking Information.

• Dalam hal tidak tersedia informasi • Dalam hal tidak tersedia informasi
Penilaian Kolektif secara individual. secara individual.
• Dikelompokan berdasarkan • Dikelompokan berdasarkan
kesamaan karakteristik risiko kredit kesamaan karakteristik risiko kredit.

Suatu cara yang mencerminkan


1. Jumlah yang tidak bias dan rata-
rata probabilitas tertimbang yang
ditentukan dengan mengevaluasi
serangkaian kemungkinan yang
dapat terjadi;
Pengukuran Penurunan 2. Nilai waktu uang; dan
3. Informasi yang wajar dan
Nilai terdukung yang tersedia tanpa
biaya atau upaya berlebihan pada
tanggal pelaporan mengenai
peristiwa masa lalui, kondisi kini,
dan perkiraan kondisi ekonomi
masa depan.
Tata Kelola sesuai GRAECL
Basel Committee on Banking Supervision mengeluarkan panduan dalam menyusun CKPN dengan judul Guidance on credit risk and
accounting for expected credit losses.

Pengembangandanpemeliharaanproses penilaiandanmanajemenrisikoyang
konsistenuntukCKPN.

Ketepatansistemdanmengidentifikasisecaratepatwaktu.

Penilaiandan pengukuranrisikoyangkonsistendenganpersyaratanpengelompokkan.

Pelaporansecaraberkala.

penerapandanpembaharuanberkalaataskebijakandan
prosedur,sertakomunikasiyangefektifdenganseluruhpersonil.
161
Tata Kelola sesuai GRAECL
Basel Committee on Banking Supervision mengeluarkan panduan dalam menyusun CKPN dengan judul Guidance on credit risk and
accounting for expected credit losses

Komunikasidankoordinasiformalterkaitdenganmodel ECL.

Menggunakaninformasiyangrelevan.

Datamenggunakanyangberkualitas.

NilaiECL yangdigunakandalamlaporankeuangan,LBUT, danlaporanlainnyasama.

SatuanKerjaInternalAuditor (SKAI )yangmengevaluasisecara


independen.
162
Penjelasan
Fundamental Dasar CKPN sesuai dengan PSAK 71

Kenaikan Risiko Kredit


secara Signifikan
• Harus berpindah stage.
• Dapat berasumsi risiko rendah jika telah Purchase or Originated
ditetapkan berisiko rendah. Credit Impaired Assets
• Dapat menggunakan praduga jika terjadi
tunggakan lebih dari 30 hari. (POCI)
Bank mengukur aset keuangan
Definisi Gagal Bayar POCI dengan credit-adjusted
Effective Interest Rate (EIR).
• PSAK 71 tidak mendefinisikan istilah
“gagal bayar”, namun mewajibkan setiap
Bank untuk menentukan definisinya. Komitmen Pinjaman
• Terdapat praduga (rebuttable presumption)
Untuk komitmen pinjaman yang
bahwa aset keuangan yang sudah
menunggak 90 hari telah gagal bayar,
belum ditarik, kerugian kredit adalah
kecuali Bank memiliki informasi yang nilai kini dari selisih antara arus kas
wajar dan terdukung untuk menunjukkan kontraktual yang terutang kepada
bahwa lagging default criterion lebih tepat Bank jika pemilik komitmen pinjaman
digunakan. menarik pinjaman dan arus kas yang
diperkirakan diterima oleh Bank jika
pinjaman ditarik.
Penjelasan
Fundamental Dasar CKPN sesuai dengan PSAK 71

Roll Over
Mengukur sepanjang terekspos dengan Management Overlay
risiko kredit (yaitu sebanyak behavior Bank mengukur aset keuangan
pinjaman tersebut ditarik). POCI dengan credit-adjusted
Effective Interest Rate (EIR).
Isu Penerapan PSAK 71
• Informasi makroekonomi dan keterbatasan
chief economist.
Aset Keuangan
• Jumlah variabel makroekonomi dan Modifikasian
scenario dari forward looking adjustment.
• Jika tidak diderecognition,
• Cross staging.
• Kaitan Staging Aset Restrukturisasi menggunakan arus kas orisinal.
dengan Ketentuan Regulator. • Jika derecognitionion dan bukti
• Durasi untuk perhitungan CKPN lifetime memburuk, maka masuk POCI.
atas kredit revolving dan KPR.
• CKPN untuk instrumen yang diterbitkan Aset Keuangan Risiko
pemerintah.
• Definisi committed dan uncommitted dari Rendah
kelonggaran Tarik. • Peminjam memilkiki kapasitas yang kuat.
• Bank mungkin menggunakan peringkat risiko
• Pengakuan Aset POCI dan definisi internal atau metodologi lain yang konsisten
modifikasi aset keuangan. dengan definisi risiko kredit rendah yang
• CKPN atas kartu kredit. dipahami secara global .
• CKPN atas kredit infrastruktur.
CKPN Kolektif
Fundamental Dasar CKPN Kolektif sesuai dengan PSAK 71

Probability of Default Loss Given Default


• Rating transition matrix. • Proxy ke external agency.
• Migration analysis. • Nilai kini dari recovery dengan menggunakan informasi
forward looking berupa kurs USD, CPI, dan IHPR.
• Regresi linear.
• Rata-rata dari LGD historis.
• Cohort analysis. • Treasury: External Recovery Rate for Bonds.
• Markov chain. Informasi Forward Looking
• Surat berharga: Benchmark terhadap lembaga • Kondisi eksternal, misalnya tingkat produk domestik bruto (PDB), inflasi,
peringkat atau vasicek merton. suku bunga, tingkat pengangguran, permasalahan industry, pengalaman
Bank lain dalam peer, pertumbuhan kredit, pertumbuhan DPK, ekspor,
• KPR: Credit index approach yang disesuaikan. impor, inflasi, industry business tendency, consumer comfort index, BI net
foreign reserve, JCI Index, market capitalization, population growth,
• Personal Loan: Direct regression. external debt, NPL Banking, NIM Banking, LDR Banking, suku bunga
PUAB, coal price, kurs, IHPR, CPI, dan ketentuan peraturan perundang-
• Kartu kredit: Direct regression. undangan mengenai kepailitan.
• (Kondisi internal, misalnya perubahan dalam standar/prosedur pemberian
• Kredit UMKM: Proxy kepada kredit UMKM untuk dan pemantauan kredit, praktek pengelolaan risiko, prosedur audit
kredit kepada BPR. Bank juga dapat membagi internal, konsentrasi portofolio, tingkat tunggakan bunga dan kredit
berdasarkan sebagai berikut: bermasalah saat ini, kecukupan dan kepatuhan terhadap prosedur yang
terkait dengan penagihan, hapus buku dan perolehan kembali kredit
• Korporat: Credit index approach. (recoveries), ketersediaan dan kecukupan agunan, dan pengalaman serta
kemampuan manajemen dan petugas kredit Bank (loan officer).
CKPN Individual
Fundamental Dasar CKPN Individual sesuai dengan PSAK 71

Biasanya digunakan untuk eksposur yang signifikan dan besar.

Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk berdasarkan selisih antara nilai tercatat kredit dan nilai
kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif.

Bank menggunakan multiple scenario yang mempertimbangkan informasi forwad looking.


CKPN FVOCI
Perhitungan CKPN atas instrument keuangan yang dihitung pada Nilai Wajar melalui Penghasilan Komprehensif Lain

a. Pembelian Surat Berharga


Secara umum sama dengan CKPN untuk aset
keuangan biaya perolehan diamortisasi, namun Db. Surat berharga – Instrumen Rp1.000
CKPN diakui dalam penghasilan komprehensif utang
lain dan tidak mengurangi jumlah tercatat aset Kr. Kas Rp1.000
keuangan dalam laporan posisi keuangan.
b. Pengakuan kerugian kredit
Contoh Ilustrasi
Pada tanggal 31 Des 2022, Bank “A” membeli Db. Beban Kerugian Penurunan Rp10
instrumen FVOCI dengan nilai wajar Rp1.000. Nilai
Instrumen tersebut mengalami penurunan nilai dengan Kr. Penghasilan Komprehensif Rp10
estimasi sebesar Rp10. lain
Pencatatan pada saat Penurunan nilai adalah sebagai
berikut:
CKPN Surat Berharga –
External Rating
Bank menghitung PD , LGD, dan EAD (outstanding ditambah accrued interest) serta mendiskonto untuk mendapatkan ECL. Bank
memperhitungkan PD berdasarkan peringkat eksternal dari surat berharga

Jumlah
Tanggal Kupon Accrued Interest Lien Position / Seniority
No Surat Tanggal Tanggal Tanggal Outstanding
Pembayaran /Suku sebagai elemen Peringkat Surat Berharga sebagai
Berharga Transaksi Jatuh Tempo Pelaporan sebagai
Terakhir Bunga dari EAD elemen penentu LGD
elemen EAD
100 24/06/2017 23/07/2021 23/06/2021 30/06/2021 5% 100.000.000 97.222 A Unsecured
200 24/06/2016 23/12/2021 23/05/2021 30/06/2021 7% 200.000.000 1.438.889 AA Unsecured
300 21/06/2018 20/06/2022 20/04/2021 30/06/2021 10% 300.000.000 5.833.333 B Secured

Berdasarkan data diatas dan sesuai dengan formula perhitungan kerugian kredit ekspektasian maka
pencadangan yang dibutuhkan masing-masing rekening surat berharga adalah sebagai berikut:

168
CKPN Surat Berharga –
Internal Rating
Bank menghitung PD , LGD, dan EAD (outstanding ditambah accrued interest) serta mendiskonto untuk mendapatkan ECL. Bank
memperhitungkan PD berdasarkan peringkat eksternal dari surat berharga.

Berdasarkan data diatas dan sesuai dengan formula perhitungan kerugian kredit ekspektasian maka
pencadangan yang dibutuhkan masing-masing rekening surat berharga adalah sebagai berikut:

169
CKPN Individual
– CF Operasional dan Agunan
Contoh perhitungan CKPN secara Individual dengan 3 (tiga) skenario termasuk dari arus kas operasional dan agunan.

UD.Sukses Makmur mendapat fasilitas kredit UMKM dari Bank 1. Pembuatan Skenario normal
sebesar Rp1.500.000.000 sejak 10 Februari 2020, dengan jangka berdasarkan arus kas operasi
waktu 3 Tahun dan pada tanggal 28 Februari 2021 terdapat bukti normal
obyektif penurunan nilai yaitu terjadinya penurunan kualitas kredit
tersebut menjadi NPL, dengan data sebagai berikut :
- Plafon : 1.500.000.000
- Nilai tercatat pada saat gagal bayar : 1.083.333.330
- Suku bunga nominal : 12,00% efektif / tahun
- Suku bunga efektif : 12,74% efektif / tahun
- Expected recovery :
1. Skenario normal (base): Estimasi bersumber dari kemampuan
membayar debitur (estimasi komitmen)
2. Skenario baik (best):Estimasi debitur akan membayar melebihi
komitmen dari yang diestimasikan.
3. Skenario buruk (bad): Estimasi debitur gagal melakukan
pembayaran dan default, sehingga estimasi bersumber dari
pengembalian klaim asuransi. 170
CKPN Individual
– CF Operasional dan Agunan
Contoh perhitungan CKPN secara Individual dengan 3 (tiga) skenario termasuk dari arus kas operasional dan agunan.

UD.Sukses Makmur mendapat fasilitas kredit UMKM dari Bank 2. Pembuatan Model skenario
sebesar Rp1.500.000.000 sejak 10 Februari 2020, dengan jangka optimis
waktu 3 Tahun dan pada tanggal 28 Februari 2021 terdapat bukti
- Plafon : 1.500.000.000

obyektif penurunan nilai yaitu terjadinya penurunan kualitas kredit -


-
-
Nilai tercatat
Suku Debitur
Suku Bunga IER
:
:
: 1.083.333.330
12,00% /Thn
12,74% /Thn
- 30.092.593,00
1,00%
1,06%

tersebut menjadi NPL, dengan data sebagai berikut : No

0
Tanggal
31-Jul-19
28-Feb-21
Pokok
Angsuran
Bunga Jumlah

1 10-Mar-21 125.000.001 10.833.333 135.833.334

- Plafon : 1.500.000.000 2
3
4
10-Apr-21
10-May-21
10-Jun-21
41.666.667
41.666.667
41.666.667
9.583.333
9.166.667
8.750.000
51.250.000
50.833.334
50.416.667

- Nilai tercatat pada saat gagal bayar : 1.083.333.330


5 10-Jul-21 41.666.667 8.333.333 50.000.000
6 10-Aug-21 41.666.667 7.916.667 49.583.334
7 10-Sep-21 41.666.667 7.500.000 49.166.667
8 10-Oct-21 41.666.667 7.083.333 48.750.000

- Suku bunga nominal : 12,00% efektif / tahun 9


10
11
10-Nov-21
10-Dec-21
10-Jan-22
41.666.667
41.666.667
41.666.667
6.666.667
6.250.000
5.833.333
48.333.334
47.916.667
47.500.000
12 10-Feb-22 41.666.667 5.416.667 47.083.334

- Suku bunga efektif : 12,74% efektif / tahun 13


14
15
10-Mar-22
10-Apr-22
10-May-22
41.666.667
41.666.667
41.666.667
5.000.000
4.583.333
4.166.667
46.666.667
46.250.000
45.833.334

- Expected recovery : 16
17
18
10-Jun-22
10-Jul-22
10-Aug-22
41.666.667
41.666.667
41.666.667
3.750.000
3.333.333
2.916.667
45.416.667
45.000.000
44.583.334
19 10-Sep-22 41.666.667 2.500.000 44.166.667

1. Skenario normal (base): Estimasi bersumber dari kemampuan 20


21
22
11-Oct-22
10-Nov-22
11-Dec-22
41.666.667
41.666.667
41.666.667
2.083.333
1.666.667
1.250.000
43.750.000
43.333.334
42.916.667

membayar debitur (estimasi komitmen) 23


24
10-Jan-23
10-Feb-23
41.666.667
41.666.655
833.333
416.667
42.500.000
42.083.322

Jumlah --->>> 1.083.333.330 125.833.331 1.209.166.661

2. Skenario baik (best):Estimasi debitur akan membayar melebihi Nilai DCF 1.076.249.931

komitmen dari yang diestimasikan.


3. Skenario buruk (bad): Estimasi debitur gagal melakukan
pembayaran dan default, sehingga estimasi bersumber dari
pengembalian klaim asuransi. 171
CKPN Individual
– CF Operasional dan Agunan
Contoh perhitungan CKPN secara Individual dengan 3 (tiga) skenario termasuk dari arus kas operasional dan agunan.

UD.Sukses Makmur mendapat fasilitas kredit UMKM dari Bank 3. Pembuatan Model skenario
sebesar Rp1.500.000.000 sejak 10 Februari 2020, dengan jangka pesimis
waktu 3 Tahun dan pada tanggal 28 Februari 2021 terdapat bukti
obyektif penurunan nilai yaitu terjadinya penurunan kualitas kredit -
-
-
Plafon
Nilai tercatat
Suku Debitur :
:
:
1.500.000.000
1.083.333.330 ############
12,00% /Thn
30.092.593,00
1,00%

tersebut menjadi NPL, dengan data sebagai berikut : - Suku Bunga IER :
No Tanggal
31-Jul-19
12,74% /Thn

Pokok
Angsuran
Bunga Jumlah
1,06%

- Plafon : 1.500.000.000 0
1
2
28-Feb-21
10-Mar-21
10-Apr-21
-
-
-
-

- Nilai tercatat pada saat gagal bayar : 1.083.333.330 3


4
10-May-21
10-Jun-21
-
-
-
-
5 10-Jul-21 - -

- Suku bunga nominal : 12,00% efektif / tahun 6


7
10-Aug-21
10-Sep-21
-
-
-
-
8 10-Oct-21 - -

- Suku bunga efektif : 12,74% efektif / tahun 9


10
10-Nov-21
10-Dec-21
-
-
-
-
11 10-Jan-22 - -

- Expected recovery : 12 10-Feb-22 758.333.331 758.333.331

Jumlah --->>> 758.333.331 - 758.333.331


1. Skenario normal (base): Estimasi bersumber dari kemampuan Nilai DCF 668.081.112

membayar debitur (estimasi komitmen)


2. Skenario baik (best):Estimasi debitur akan membayar melebihi
komitmen dari yang diestimasikan.
3. Skenario buruk (bad): Estimasi debitur gagal melakukan
pembayaran dan default, sehingga estimasi bersumber dari
pengembalian klaim asuransi. 172
CKPN Individual
– CF Operasional dan Agunan
Contoh perhitungan CKPN secara Individual dengan 3 (tiga) skenario termasuk dari arus kas operasional dan agunan.

1. Pembuatan Skenario normal


No Skenario Nilai tercatat Jangka Nilai Provision Bobot CKPN
berdasarkan arus kas operasi
waktu DCF (CKPN) Tertimbang
normal
1 Normal 1.083.333.330 24 bln 1.075.219.181 8.114.149 60% 4.868.489
2. Pembuatan Model skenario 2 Best 1.083.333.330 24 bln 1.076.249.931 7.083.399 20% 1.416.680
optimis 3 Bad (worst) 1.083.333.330 12 bln 668.081.112 415.252.218 20% 83.050.444
Nilai CKPN 89.335.613
3. Pembuatan Model skenario
pesimis

Db. Beban kerugian penurunan nilai Rp89.335.613


Kr. Cadangan kerugian Penurunan Nilai Rp89.335.613

173
CKPN Kolektif
• Biasanya digunakan untuk eksposur yang cenderung tidak signifikan dan minim informasi spesifik.
• PSAK 71 tidak mengatur metode perhitungan secara spesifik. Berikut merupakan salah satu contoh model.

1. Pembuatan Model
Bucket akhir

1 2 3 D TOTAL

1 1681 20 0 4 1705
Bucket awal

2 6 4 9 0 19

3 1 0 6 7 14
3. Pembuatan Model skenario pesimis
D 6 0 0 104 110

2. Perhitungan Point-in-time (PiT) PD

174
CKPN Kolektif
• Biasanya digunakan untuk eksposur yang cenderung tidak signifikan dan minim informasi spesifik.
• PSAK 71 tidak mengatur metode perhitungan secara spesifik. Berikut merupakan salah satu contoh model.

4. Treatment terhadap TTC PD

6. Pemilihan Faktor Makroekonomi (MEV)


Posisi bulan X1 (MEV1) X2 (MEV2) X3 (MEV3)

Jan 2010 3.954124646 -0.491359787 0.4903004


5. Dampak forward looking - Observed
Feb 2010 6.645117188 -0.823639683 0.8287934
Default Rate
Posisi bulan
ODR
Z-Score Mar 2010 6.917898965 -0.708748638 0.543144
ke- ODR

1 6.22% 1.880243

2 7.90% 3.030096

3 7.76% 2.93157

4 6.56% 2.107911

… 5.29% 1.243225
175
CKPN Kolektif
• Biasanya digunakan untuk eksposur yang cenderung tidak signifikan dan minim informasi spesifik.
• PSAK 71 tidak mengatur metode perhitungan secara spesifik. Berikut merupakan salah satu contoh model.

6. Proyeksi PD 7. Variasi skenario

Posisi bulan X1 (MEV1) X2 (MEV2) X3 (MEV3)

Jan 2010 3.954124646 -0.491359787 0.4903004

Feb 2010 6.645117188 -0.823639683 0.8287934

Mar 2010 6.917898965 -0.708748638 0.543144

176
CKPN Kolektif
• Biasanya digunakan untuk eksposur yang cenderung tidak signifikan dan minim informasi spesifik.
• PSAK 71 tidak mengatur metode perhitungan secara spesifik. Berikut merupakan salah satu contoh model.

8. Perhitungan Recovery Rate

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑉 𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦
𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑒 =
𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡
Dimana:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑉 𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦= total recovery yang didapat untuk seluruh fasilitas.
𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡= Total outstanding pada saat default untuk seluruh fasilitas.

Contoh:

Tanggal Nomor
Status Recovery PV Recovery
Laporan Rekening Tanggal Baki Debet % Recovery
30-Nov-20 1 Performing N/A Default Saat Default Rate
31-Des-20 1 Default 0 0 31
30-Jun-21 1 Default 250.000.000 238.396.771 Desember 1.000.000.000 94,13%
30-Sep-21 1 Default 250.000.000 232.737.917
2022
30-Nov-21 1 Hapus Buku 300.000.000 274.872.130
31-Mar-22 1 Hapus Buku 200.000.000 195.303.567
Bank melakukan penjumlahan atas recovery dibagi dengan baki debet
177
CKPN Kolektif
• Biasanya digunakan untuk eksposur yang cenderung tidak signifikan dan minim informasi spesifik.
• PSAK 71 tidak mengatur metode perhitungan secara spesifik. Berikut merupakan salah satu contoh model.

9. Perhitungan Direct Cost

Direct cost merupakan komponen biaya (selain biaya tenaga kerja/ overhead) yang dikeluarkan untuk melakukan penagihan kepada
konsumen yang menunggak dihitung dengan formula sebagai berikut:

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑔𝑖ℎ𝑎𝑛
% 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝑐𝑜𝑠𝑡 = .
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡
Dimana:
▪ 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑔𝑖ℎ𝑎𝑛 adalah total biaya yang dikeluarkan untuk proses penagihan (biaya lelang, biaya pihak ketiga, dan sebagainya).
▪ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡 adalah total baki debet saat default yang ditangani.

10. Perhitungan LGD

Formula umum LGD adalah sebagai berikut:


%𝐿𝐺𝐷 = 1 − %𝑟𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑒 + %𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝑐𝑜𝑠𝑡
Dengan keterangan sebagai berikut:
Recovery rate = Nilai recovery yang telah didiskonto sesuai workout period.
Direct cost= Biaya langsung yang timbul pada saat proses penagihan atau eksekusi jaminan.
178
CKPN Kolektif
• Biasanya digunakan untuk eksposur yang cenderung tidak signifikan dan minim informasi spesifik.
• PSAK 71 tidak mengatur metode perhitungan secara spesifik. Berikut merupakan salah satu contoh model.

11. Perhitungan EAD

Drawn EAD
Perhitungan EAD dilakukan untuk kredit angsuran biasanya dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:
𝐸𝐴𝐷𝑡 = 𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝐶𝑎𝑟𝑟𝑦𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡𝑡−1
dimana EAD dibentuk berdasarkan kesepakatan dalam perjanjian (term structure) fasilitas kredit.

Undrawn EAD
𝐸𝐴𝐷 = (𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑟𝑒𝑝𝑜𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔 +(𝐶𝐶𝐹 × 𝑈𝑛𝑑𝑟𝑎𝑤𝑛𝑟𝑒𝑝𝑜𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔 ))
Outstandingreporting = baki debet pada saat tanggal laporan.
Undrawnreporting = kelonggaran tarik pada saat tanggal laporan.
CCF = Faktor konversi kredit.

179
CKPN Kolektif
• Biasanya digunakan untuk eksposur yang cenderung tidak signifikan dan minim informasi spesifik.
• PSAK 71 tidak mengatur metode perhitungan secara spesifik. Berikut merupakan salah satu contoh model.

11. Perhitungan ECL

Perhitungan kerugian kredit ekspektasian untuk masing-masing


skenario kemudian dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

𝑀
𝑃𝐷𝑖 x 𝐿𝐺𝐷𝑖 x 𝐸𝐴𝐷𝑖
𝐶𝐾𝑃𝑁 = ෍ 𝑘
𝑖=1 (1 + 𝐸𝐼𝑅)σ𝑖=1

Dimana:
𝑃𝐷𝑖 = Probability of Default pada periode i.
𝐿𝐺𝐷𝑖 = Loss Given Default pada periode i.
𝐸𝐴𝐷𝑖 = Exposure at Default pada periode i.
𝐸𝐼𝑅 = suku bunga efektif orisinal fasilitas.
K = konstanta waktu.

180
CKPN Kredit Korporasi
Perhitungan kerugian kredit ekspektasian untuk
Contoh Soal:
masing-masing skenario kemudian dilakukan dengan
Pada tanggal 28 Februari 2021, PT “XYZ” memiliki outstanding pinjaman rumus sebagai berikut:
modal kerja (revolving loan) atas fasilitas kredit korporasi yang diterima dari
Bank “ABC” sebesar Rp50.780.776.037 dengan tambahan informasi lain
terkait fasilitas pinjaman PT “XYZ” sebagai berikut: 𝑀
1. Perhitungan kerugian kredit ekspektasian (ECL) atas debitur PT “XYZ” 𝑃𝐷𝑖 x 𝐿𝐺𝐷𝑖 x 𝐸𝐴𝐷𝑖
menggunakan collective assessment.
𝐶𝐾𝑃𝑁 = ෍ 𝑘
2. Nilai probability of default (PD) untuk kelompok DPD 0 hari (stage 1) 𝑖=1 (1 + 𝐸𝐼𝑅)σ𝑖=1
sebesar 4,82%.
3. Nilai loss given default (LGD) sebesar 30,08%; perhitungan nilai LGD
Dimana:
dilakukan berdasarkan jaminan yang diberikan kepada Bank ABC berupa
tanah dan bangunan. 𝑃𝐷𝑖 = Probability of Default pada periode i.
4. Nilai exposure at default (EAD) terdiri dari: 𝐿𝐺𝐷𝑖 = Loss Given Default pada periode i.
a. EAD on balance sheet Rp52.352.527.674; dan
b. EAD off balance sheet Rp2.500.000.000; 𝐸𝐴𝐷𝑖 = Exposure at Default pada periode i.
Nilai EAD telah memperhitungkan komponen – komponen seperti: accrued 𝐸𝐼𝑅 = suku bunga efektif orisinal fasilitas.
interest dan EAD off balance sheet dengan menggunakan CCF (credit
conversion factor). K = konstanta waktu.

181
CKPN Kredit Korporasi

• Kerugian kredit ekspektasian (ECL) atas porsi on


balance sheet = 4,82% x 30,08% x
Rp52.352.527.674 = Rp759.036.264.
• Kerugian kredit ekspektasian (ECL) atas porsi off
balance sheet = 4,82% x 30,08% x
Rp2.500.000.000 = Rp36.246.400. Db Beban Kerugian Penurunan Rp36.246.400
. Nilai – off balance sheet
Penghasilan Komprehensif Rp36.246.400
Kr. lain – off balance sheet

Db Beban Kerugian Penurunan Rp759.036.264


. Nilai – on balance sheet
Penghasilan Komprehensif Rp759.036.264
Kr. lain – on balance sheet

182
CKPN Kredit KPR
Catatan:
Bank “XYZ” memberikan kredit KPR kepada debitur “A” Bank menghitung PD, LGD, dan EAD sesuai dengan
sebesar Rp2.500.000.000 dengan jangka waktu 5 tahun
metode di slide sebelumnya.
dan suku bunga efektif (EIR) sebesar 10%. Berdasarkan
data historis kredit KPR di Bank “XYZ”, diperoleh asumsi: Stage 1
- Behaviour Lifetime untuk kredit KPR adalah 4 tahun. Jika debitur berada pada Stage 1 (tidak ada tunggakan)
- Prepayment Rate untuk kredit KPR adalah 2,71%. maka besarnya cadangan yang dibentuk yaitu
Berikut perhitungan besarnya pencadangan KPR di Bank Rp8.756.100.
“XYZ” tersebut:
Stage 2
Jika debitur berada pada Stage 2 (tunggakan 31-60 hari)
Carrying Prepay.
Tanggal Prepay EAD PD LGD EIR ECL
Jika Stage 1 31-aug-20
Amount
2.500.000.000
Rate
2,71% 67.750.000 2.432.250.000 1,80% 20,0% 10% 8.756.100 maka besarnya cadangan yang dibentuk yaitu:
Tidak ada tunggakan 31-aug-21 2.000.000.000
31-aug-22
31-aug-23
1.500.000.000
1.000.000.000
Rp110.000.000 + Rp76.363.636 + Rp47.975.207 +
31-aug-24 500.000.000
Rp28.099.174 + Rp11.781.982 = Rp262.438.017.
Carrying Prepay.
Tanggal Prepay EAD PD LGD EIR ECL
Amount Rate
Jika Stage 2 31-aug-20 2.500.000.000 - - 2.500.000.000 22,0% 20,0% 10% 110.000.000
Tunggakan 31-60 hari 31-aug-21 2.000.000.000 - - 2.000.000.000 20,0% 21,0% 10% 76.363.636
31-aug-22 1.500.000.000 - - 1.500.000.000 18,0% 21,5% 10% 47.975.207 Stage 3
31-aug-23 1.000.000.000 - - 1.000.000.000 17,0% 22,0% 10% 28.099.174
31-aug-24 500.000.000 - - 500.000.000 15,0% 23,0% 10% 11.781.982
Jika debitur berada pada Stage 3 (tunggakan > 90 hari),
Carrying Prepay.

Jika Stage 3
Tanggal

31-aug-20
Amount
2.500.000.000
Rate
-
Prepay

-
EAD

2.500.000.000
PD

100%
LGD

20,0%
EIR

10%
ECL

500.000.000
maka besarnya cadangan yang dibentuk yaitu
Tunggakan >90 hari 31-aug-21
31-aug-22
2.000.000.000
1.500.000.000
-
-
-
-
2.000.000.000
1.500.000.000
0%
0%
21,0%
21,5%
10%
10%
-
- Rp500.000.000
31-aug-23 1.000.000.000 - - 1.000.000.000 0% 22,0% 10% -
31-aug-24 500.000.000 - - 500.000.000 0% 23,0% 10% -
183
Backtesting

1 2 3

Validasi Metode Valuasi Risiko Deviasi


• Proses validasi sebaiknya dilakukan pada • Mempertimbangkan bahwa perhitungan
level komponen ECL yaitu PD, LGD, EAD Validasi dapat kerugian kredit ekspektasian
mencakup data yang digunakan, teori dilakukan dengan merupakan hasil dari proses estimasi
menggunakan metode dan judgement, oleh karena itu
dan asumsi model (contoh: asumsi
yang relevan misalnya realisasi kerugian kredit tidak akan
forward looking), hasil perhitungan 100% akurat dengan kerugian kredit
model, serta akurasi model. replikasi model dan
ekspektasian yang diproyeksikan.
• Seluruh proses didokumentasikan backtesting • Deviasi yang timbul harus dapat
dengan baik untuk mendukung proses dijelaskan oleh Bank.
pemeriksaan baik dari internal maupun • Deviasi yang material perlu
eksternal (seperti akuntan publik), ditindaklanjuti dengan penyesuaian
terutama setelah proses implementasi di terhadap model yang telah disusun
oleh Bank.
tahun 2020.
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB XI – Transaksi antar Bank dan
Transaksi dengan Bank Indonesia
SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021
Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
Penempatan pada
Bank Lain

Transaksi antar Bank

Liabilitas pada Bank


Lain

Penempatan pada
Bank Indonesia
Transaksi dengan Bank
Indonesia

Liabilitas pada Bank


Indonesia

186
11.1 PENEMPATAN PADA BANK LAIN

187
Definisi
Penempatan pada bank lain adalah
penempatan/tagihan atau simpanan milik bank
pada bank lain, baik untuk menunjang
kelancaran transaksi antarbank maupun
sebagai secondary reserve dengan maksud
untuk memperoleh penghasilan

Klasifikasi dan Pengukuran


Penempatan dibukukan dalam 3 (tiga) Pengungkapan
klasifikasi dan pengukuran: Hal-hal yang harus diungkapkan, antara
❑ Biaya perolehan diamortisasi (amortised lain:
cost): nilai penempatan yang diukur saat ❑ Ikhtisar kebijakan akuntansi yang
pengakuan awal dikurangi pembayaran
penting (a.l. dasar pengukuran,
pokok, ditambah/dikurangi amortisasi
kumulatif menggunakan metode suku kebijakan akuntansi yangg relevan)
bunga efektif ❑ Metode dan teknik penilaian (valuasi)
❑ Nilai wajar melalui penghasilan ❑ Klasifikasi dan nilai tercatat
komprehensif lain (fair value through other penempatan
comprehensive income) ❑ Reklasifikasi
❑ Nilai wajar melalui laba rugi (fair value ❑ Informasi lainnya
through profit or loss)
188
Biaya Perolehan Diamortisasi
Klasifikasi Pengakuan dan
Pengukuran Saat
• Penempatan dengan
Penempatan
tujuan mendapatkan
arus kas kontraktual. Sebesar nilai penempatan
• Persyaratan dikurangi/ditambah
kontraktual dari aset pendapatan/beban yang
keuangan dapat diatribusikan secara
menghasilkan arus kas langsung.
yang semata dari
pembayaran pokok
dan bunga Pengakuan dan
Pengukuran Setelah
Penempatan
Sebesar amortised cost

Penyajian
Sebesar amortised cost
189
Nilai Wajar Melalui Penghasilan
Komprehensif Lain Pengakuan dan
Klasifikasi
Pengukuran Saat
• Penempatan dengan Penempatan
tujuan mendapatkan
Sebesar nilai penempatan
arus kas kontraktual
dikurangi atau ditambah
dan menjual aset
pendapatan/beban yang
keuangan tersebut
dapat diatribusikan
• Persyaratan
secara langsung
kontraktual dari aset
keuangan
menghasilkan arus kas
Pengakuan dan
yang semata dari Pengukuran Setelah
pembayaran pokok Penempatan
dan bunga Sebesar nilai wajar.
Keuntungan/kerugian dari
perubahan nilai wajar
diakui dalam ekuitas

Penyajian
Sebesar nilai wajar
190
Nilai Wajar Melalui Laba Rugi

Klasifikasi
Penempatan pada bank lain selain yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain

Pengakuan dan Pengukuran Saat Penempatan


Sebesar nilai penempatan

Pengakuan dan Pengukuran Setelah


Penempatan
Sebesar nilai wajar. Keuntungan/kerugian dari perubahan
nilai wajar diakui dalam laba rugi

Penyajian
Sebesar nilai wajar

191
Contoh Kasus
Penempatan deposito pada tanggal 1 Juni 2022:
Pada tanggal 1 Juni 2022 Bank “XYZ”
menempatkan deposito di Bank “ABC” sebesar Db. Penempatan pada bank lain – Rp1.000.000.000
Rp1.000.000.000 dengan suku bunga 8%. Bank Biaya perolehan diamortisasi
“XYZ” bermaksud untuk memiliki deposito Kr. Kas/Rekening bank Rp1.000.000.000
tersebut hingga jatuh tempo pada tanggal 1 Juli
2022. Tidak terdapat biaya transaksi. Tanggal 30 Juni 2022, pada saat pengakuan bunga:

Asumsi: Db. Pendapatan bunga penempatan Rp6.666.667


1. Pencatatan dilakukan pada tanggal transaksi. pada bank lain yang akan diterima
Kr. Pendapatan bunga penempatan Rp6.666.667
2. Jumlah hari perhitungan bunga dalam satu
pada bank lain
tahun = 360 hari. (Rp1.000.000.000 x 8% x 30/360)
3. Tingkat materialitas: Rp20.000.000.
Tanggal 1 Juli 2022, pada saat pencairan deposito dan
penerimaan bunga deposito

Db. Kas/Rekening Bank Rp1.006.666.667


Kr. Pendapatan bunga penempatan Rp6.666.667
pada bank lain yang akan diterima
Kr. Penempatan pada bank lain – Rp1.000.000.000
biaya perolehan diamortisasi
192
11.2 PENEMPATAN PADA
BANK INDONESIA

193
Definisi
Penempatan pada Bank Indonesia (BI)
adalah penempatan/tagihan bank baik
dalam rupiah maupun valuta asing Klasifikasi dan Pengukuran
kepada Bank Indonesia
Penempatan dibukukan dalam 3 (tiga)
klasifikasi dan pengukuran sebagaimana
Jenis Penempatan tercakup pada Penempatan pada Bank Lain:

• Giro Biaya Nilai wajar


• Fine Tune Operation (FTO): perolehan melalui
transaksi dalam rangka Operasi diamortisasi penghasilan
Pasar Terbuka (OPT) untuk komprehensif lain
menyerap likuiditas perbankan
oleh BI apabila diperlukan untuk Nilai wajar
memengaruhi likuiditas perbankan melalui laba
secara jangka pendek rugi
• Fasbi (Fasilitas Diskonto Bank
Indonesia)
• Lainnya: selain jenis penempatan
di atas dan memenuhi kriteria Pengungkapan
penempatan pada BI
Sama dengan pengungkapan Penempatan
pada Bank Lain

194
Ilustrasi Jurnal
Pada saat penempatan pada Bank Indonesia: Pada saat amortisasi beban yang dapat diatribusikan
langsung (apabila dilakukan amortisasi):
Db. Penempatan pada BI – Biaya perolehan diamortisasi
Kr. Kas/Rekening bank Db. Beban amortisasi
Kr. Penempatan pada BI – biaya perolehan
Pembayaran beban yang dapat diatribusikan: diamortisasi
Apabila nilainya material untuk diamortisasi: Pada saat menerima pembayaran bunga penempatan
Db. Penempatan pada BI – Biaya perolehan diamortisasi pada BI:
Kr. Kas/Rekening Bank
Tanpa sistem diskonto:
Apabila nilainya tidak material untuk diamortisasi: Db. Kas/Rekening Bank
Db. Beban/Pendapatan bunga Kr. Pendapatan bunga penempatan pada BI yang akan
Kr. Kas/Rekening bank diterima

Dengan sistem diskonto:


Pada saat pengakuan pendapatan bunga penempatan: Db. Kas/Rekening Bank
Kr. Penempatan pada BI – Biaya perolehan
Tanpa sistem diskonto: diamortisasi
Db. Pendapatan bunga penempatan pada BI yang akan
diterima Pada saat penarikan/pencairan penempatan pada BI:
Kr. Pendapatan bunga penempatan BI
Db. Kas/Rekening Bank
Dengan sistem diskonto: Kr. Penempatan pada Bank Indonesia – biaya
Db. Penempatan pada BI – Biaya perolehan diamortisasi perolehan diamortisasi
Kr. Pendapatan bunga penempatan BI 195
11.3 LIABILITAS PADA BANK LAIN

196
Definisi
Liabilitas pada Bank Lain adalah semua jenis
liabilitas bank kepada bank lain, baik yang
melakukan kegiatan operasional di Indonesia
maupun di luar Indonesia Pengungkapan
Hal-hal yang harus
diungkapkan, antara lain:
❑ Ikhtisar kebijakan akuntansi
Jenis liabilitas pada bank lain yang penting (a.l. dasar
antara lain: giro, interbank call pengukuran, kebijakan
money, tabungan, deposit on call, akuntansi yangg relevan)
deposito berjangka, sertifikat ❑ Metode dan teknik penilaian
deposito, dan margin deposit. (valuasi)
❑ Klasifikasi dan nilai tercatat
liabilitas
❑ Perubahan nilai wajar
Klasifikasi dan Pengukuran liabilitas yang diukur pada
Liabilitas dibukukan dalam 2 (dua) nilai wajar melalui laba rugi
klasifikasi dan pengukuran sebagaimana ❑ Jumlah liabilitas yang telah
tercakup pada Penempatan pada Bank jatuh tempo
Lain:
Biaya Nilai wajar
perolehan melalui laba
diamortisasi rugi
197
Biaya Perolehan Diamortisasi
Klasifikasi Setelah Pengakuan
Kategori liabilitas Awal
lainnya, apabila tidak Sebesar amortised cost,
diukur pada nilai wajar yaitu nilai wajar liabilitas
melalui laba rugi yang diukur pada saat
pengakuan awal
ditambah/dikurangi
Pengakuan Awal amortisasi kumulatif
menggunakan metode
Sebesar nominal
suku bunga efektif.
dikurangi diskonto dan
beban yang dapat
diatribusikan secara Penyajian
langsung
Sebesar amortised cost

198
Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Klasifikasi Pengakuan Awal
Liabilitas pada bank lain • Sebesar pokok
yang ditetapkan untuk (nominal) liabilitas.
diukur pada nilai wajar • Untuk sertifikat
melalui laporan laba rugi deposito, interbank call
meskipun tidak untuk money dan simpanan
diperjualbelikan. Bank lain sejenis dicatat
harus memenuhi sebesar kas yang
persyaratan dalam diterima (nominal
PSAK 71 dan ketentuan dikurangi diskonto)
mengenai penggunaan
fair value option. Setelah Pengakuan
Awal
Sebesar nilai wajar.
Keuntungan/kerugian dari
perubahan nilai wajar
diakui dalam laba/rugi

Penyajian
Sebesar nilai wajar
199
Ilustrasi Jurnal
Pada saat penerimaan dana: Pada saat pembayaran bunga liabilitas:

Db. Kas/Rekening bank Tanpa sistem diskonto:


Kr. Liabilitas pada bank lain – Biaya perolehan diamortisasi Db. Beban bunga liabilitas pada bank lain yang masih
harus dibayar
Pembayaran beban yang dapat diatribusikan: Kr. Kas/Rekening Bank

Apabila nilainya material untuk diamortisasi: Dengan sistem diskonto:


Db. Liabilitas pada bank lain – Biaya perolehan diamortisasi Db. Liabilitas pada bank lain – Biaya perolehan
Kr. Kas/Rekening bank diamortisasi
Kr. Kas/Rekening bank
Apabila nilainya tidak material untuk diamortisasi:
Db. Beban bunga Pada saat amortisasi beban yang dapat diatribusikan
Kr. Kas/Rekening bank langsung (apabila dilakukan amortisasi):

Pada saat pengakuan beban bunga liabilitas: Db. Liabilitas pada bank lain – Biaya perolehan
diamortisasi
Tanpa sistem diskonto: Kr. Beban amortisasi
Db. Beban bunga liabilitas pada bank lain
Kr. Beban bunga liabilitas pada bank lain yang masih harus Pada saat pembayaran/pelunasan liabilitas:
dibayar
Db. Liabilitas pada bank lain – Biaya perolehan
Dengan sistem diskonto: diamortisasi
Db. Beban bunga liabilitas pada bank lain Kr. Kas/Rekening bank
Kr. Liabilitas pada bank lain – Biaya perolehan diamortisasi 200
11.3 LIABILITAS PADA BANK INDONESIA

201
Definisi
Liabilitas pada Bank Indonesia (BI) adalah
seluruh fasilitas yang diterima oleh bank dari
Bank Indonesia baik dalam rupiah maupun Klasifikasi dan Pengukuran
valuta asing Liabilitas dibukukan dalam 2 (dua)
klasifikasi dan pengukuran sebagaimana
Jenis Liabilitas tercakup pada Liabilitas pada Bank Lain:

• Overdraft giro pada BI


• Kredit Likuiditas BI (KLBI): Pengungkapan
pinjaman dari BI berupa kredit Sama dengan pengungkapan
likuiditas/kredit langsung Liabilitas pada Bank Lain
• Pinjaman subordinasi
• Pinjaman Two Step Loan:
pinjaman dari BI yang sumber
dananya berasal dari luar negeri
untuk disalurkan kepada nasabah
• Fasilitas diskonto/kredit
• Dana talangan dalam rangka
pembayaran liabilitas luar negeri
• FTO ekspansi: transaksi dalam
rangka OPT untuk menambah
likuiditas perbankan

202
Ilustrasi Jurnal
Pada saat penerimaan dana: Pada saat pembayaran bunga liabilitas:

Db. Kas/Rekening bank Tanpa sistem diskonto:


Kr. Liabilitas pada BI – Biaya perolehan diamortisasi Db. Beban bunga liabilitas pada BI yang masih harus
dibayar
Pembayaran beban yang dapat diatribusikan: Kr. Kas/Rekening Bank

Apabila nilainya material untuk diamortisasi: Dengan sistem diskonto:


Db. Liabilitas pada BI – Biaya perolehan diamortisasi Db. Liabilitas pada BI– Biaya perolehan diamortisasi
Kr. Kas/Rekening bank Kr. Kas/Rekening bank

Apabila nilainya tidak material untuk diamortisasi: Pada saat amortisasi beban yang dapat diatribusikan
Db. Beban bunga langsung (apabila dilakukan amortisasi):
Kr. Kas/Rekening bank
Db. Liabilitas pada BI– Biaya perolehan diamortisasi
Pada saat pengakuan beban bunga liabilitas: Kr. Beban amortisasi

Tanpa sistem diskonto: Pada saat pembayaran/pelunasan liabilitas:


Db. Beban bunga liabilitas pada BI
Kr. Beban bunga liabilitas pada BI yang masih harus Db. Liabilitas pada BI– Biaya perolehan diamortisasi
dibayar Kr. Kas/Rekening bank

Dengan sistem diskonto:


Db. Beban bunga liabilitas pada BI
Kr. Liabilitas pada BI – Biaya perolehan diamortisasi 203
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB XII – Penyertaan

SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021


Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
DEFINISI DAN
DASAR PENGATURAN

205
Definisi

Penyertaan Laporan Keuangan


Modal Tersendiri

Penanaman dana bank dalam bentuk Laporan keuangan yang disajikan


saham pada perusahaan yang bergerak di oleh Entitas Induk, dan dapat
bidang keuangan, dalam bentuk surat utang memilih untuk mencatat
konversi wajib atau surat investasi konversi investasinya pada biaya
wajib. perolehan atau menggunakan
metode ekuitas.

Penyertaan Modal
Sementara
Penyertaan modal oleh bank dalam bentuk
saham pada perusahaan debitur untuk
mengatasi akibat kegagalan kredit.

206
Dasar Pengaturan

Laporan keuangan Jika entitas memiliki 20%


tersendiri hanya dapat atau lebih hak suara
disajikan sebagai informasi investee , maka entitas
tambahan dalam laporan dianggap memiliki
konsolidasian. pengaruh signifikan.

Instrumen ekuitas adalah Aset keuangan diukur


setiap kontrak yang pada nilai wajar melalui
memberikan hak residual laba rugi, kecuali aset
atas aset suatu entitas keuangan tersebut
setelah dikurangi dengan diukur pada biaya
seluruh liabilitasnya. perolehan diamortisasi.

207
PENJELASAN DAN
PERLAKUAN AKUNTANSI

208
Pencatatan
Jika penyertaan dan
Jika bank memiliki Penyertaan Modal Sementara
pengaruh signifikan atau merupakan instrumen
bank memiliki pengendalian ekuitas dan bank tidak
terhadap investee, bank memiliki pengaruh
dapat mencatat pada: signifikan, bank mencatat
pada:

Instrumen keuangan
Biaya perolehan Metode ekuitas
diukur pada nilai wajar
melalui penghasilan
komprehensif lain.

Instrumen keuangan diukur


pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif
lain
209
ILUSTRASI JURNAL

210
Pada saat melakukan penyertaan
Pada saat melakukan penyertaan untuk Penyertaan Pada saat perubahan nilai wajar
dan Penyertaan Modal Sementara penyertaan
Db. Penyertaan saham
Kr. Kas/Rekening bank Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Db./Kr. Penyertaan saham


Penyertaan Modal Sementara dalam restrukturisasi Db./Kr. Kerugian/Keuntungan karena peningkatan nilai
kredit - diukur pada nilai wajar melalui laba rugi wajar penyertaan saham

Db. Penyertaan saham


Db. Cadangan kerugian penurunan nilai
Db./Kr. Keuntungan atau kerugian Pada saat pelepasan Penyertaan
Kr. Kredit yang diberikan dan/atau Penyertaan Modal Sementara

Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi


Pada saat pengumuman pembagian dividen
Db. Kas/Rekening bank
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Db./Kr. Kerugian/Keuntungan penjualan penyertaan
saham
Db. Piutang dividen Kr. Penyertaan saham
Kr. Pendapatan dividen

211
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB XIII – Aset Tetap

SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021


Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
Aset Perolehan Langsung, Aset dalam
Penyelesaian, dan Depresiasi

213
Definisi

Aset Tetap
Aset berwujud yang digunakan dalam penyediaan
jasa atau untuk mendukung kegiatan operasional
yang digunakan selama lebih dari satu periode.
Meliputi:
Tanah Alat
angkut
Banguna Inventari
n s
Biaya Perolehan (Cost)
Jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk
memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau
konstruksi.

Penyusutan (Depresiasi)
Alokasi sistematis jumlah yang dapat
disusutkan dari suatu aset selama umur
manfaatnya.
214
Dasar Pengaturan
Biaya perolehan aset tetap harus diakui
sebagai aset jika :
Pengakuan dan
Kemungkinan besar entitas akan
memperoleh manfaat ekonomik masa Pengukuran
Pada saat perolehan, bank mengakui
depan dari aset tersebut Aset Tetap sebesar biaya perolehan.
Biaya perolehannya dapat diukur Model biaya
secara andal. Dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi depresiasi dan
Setelah pengakuan sebagai aset, aset akumulasi rugi penurunan nilai aset.
tetap dicatat pada biaya perolehan Model revaluasi
dikurangi akumulasi depresiasi dan Aset Tetap dicatat dan diukur pada
akumulasi rugi penurunan nilai. jumlah revaluasian.

Biaya perolehan aset tetap melalui pembelian atau


Penyajian
dibangun sendiri meliputi: Aset Tetap disajikan dalam laporan posisi
biaya yang dapat keuangan.
harga perolehan diatribusikan secara Akumulasi depresiasi pada tanggal revaluasi
langsung disajikan kembali secara proporsional atau
dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto
estimasi awal biaya pembongkaran dari aset, dan jumlah tercatat neto setelah
dan pemindahan aset tetap dan eliminasi.
restorasi lokasi aset 215
Pengungkapa
n • Ikhtisar kebijakan • Jumlah tercatat Aset
akuntansi yang Tetap yang tidak dipakai
signifikan; sementara;
• Pengungkapan setiap • Jumlah tercatat bruto
kelompok Aset Tetap; dari setiap Aset Tetap
• Jumlah pengeluaran yang telah disusutkan;
yang diakui dalam • Jumlah tercatat aset
jumlah tercatat Aset tetap yang dihentikan
Tetap; dari penggunaan aktif
• Jumlah komitmen dan tidak untuk dijual;
kontraktual dalam • Nilai wajar Aset Tetap
perolehan Aset Tetap; apabila berbeda secara
• Aset Tetap yang material dari jumlah
disajikan pada jumlah tercatat (model biaya).
revaluasian;

216
ILUSTRASI JURNAL

217
Pada saat perolehan:

Aset yang diperoleh dengan pembelian Aset yang diperoleh dengan membangun sendiri -
pada saat aset sudah siap untuk digunakan sesuai
Db. Aset Tetap tujuan awal
Kr. Kas/Rekening bank Db. Aset tetap
Kr. Aset dalam penyelesaian
Aset yang diperoleh dari pertukaran aset

Db. Aset tetap (baru) Pengukuran setelah pengakuan awal:


Db. Akumulasi depresiasi (lama)
Kr. Aset tetap (lama) Model biaya
Kr./Db. Keuntungan/Kerugian
Pengakuan beban depresiasi
Penggantian bagian Aset Tetap
Db. Beban depresiasi
Db. Aset tetap (bagian pengganti) Kr. Akumulasi depresiasi
Db. Akumulasi depresiasi (bagian yang diganti)
Kr. Aset tetap (bagian yang diganti)
Kerugian penurunan nilai

Aset yang diperoleh dengan membangun sendiri Db. Kerugian penurunan nilai
- pada saat aset dalam proses pembangunan Kr. Akumulasi kerugian penurunan nilai
Db. Aset dalam penyelesaian
Kr. Kas/Rekening bank
218
Model revaluasian

Peningkatan nilai wajar


Penurunan nilai tercatat akibat revaluasi
Db. Aset tetap
Kr. Pendapatan komprehensif lain – Surplus revaluasi Db. Kerugian penurunan nilai akibat revaluasi (laba
aset tetap – Selisih nilai wajar rugi)
Kr. Aset tetap
Jika sebelumnya terjadi penurunan nilai akibat
revaluasi
Db. Aset tetap Jika sebelumnya terjadi peningkatan nilai akibat
Kr. Kerugian pemulihan penurunan nilai akibat revaluasi
Db. Penghasilan komprehensif lain - Surplus revaluasi
revaluasi aset tetap (laba rugi)
aset tetap – selisih nilai wajar
Kr. Pendapatan komprehensif lain – Surplus revaluasi
Db. Kerugian penurunan nilai akibat revaluasi (laba
aset tetap – Selisih nilai wajar
rugi)
Kr. Aset tetap
Pengakuan beban depresiasi
Db. Beban depresiasi Pengakuan beban depresiasi
Kr. Akumulasi depresiasi
Db. Beban depresiasi
Kr. Akumulasi depresiasi
Pemindahan surplus revaluasi
Db. Pendapatan komprehensif lain – Surplus revaluasi
aset tetap – Selisih nilai wajar
Kr. Saldo laba
219
Pada saat penghentian pengakuan:

Penghapusbukuan Aset Tetap Aset Tetap yang ditukar dengan


penyertaan
Db. Akumulasi depresiasi Db. Penyertaan
Kr. Aset tetap Db. Akumulasi depresiasi
Kr. Aset tetap

Penjualan Aset Tetap Jika terdapat surplus revaluasi


Db. Akumulasi depresiasi Db. Pendapatan komprehensif lain – Surplus revaluasi
Db. Kas/Rekening bank aset tetap – Selisih nilai wajar
Kr. Aset tetap Kr. Saldo laba
Db./Kr. Kerugian/Keuntungan penjualan aset tetap

Pertukaran Aset
Db. Aset tetap (baru)
Db. Akumulasi depresiasi (lama)
Db./Kr. Kas/Rekening bank (jika ada)
Kr. Aset tetap (lama)
Kr./Db. Keuntungan/Kerugian

220
Aset Tetap dengan Kerja Sama Operasi

221
Definisi

Kerja Sama Operasi (KSO) adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk melakukan suatu usaha bersama dengan
menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki dan secara bersama menanggung risiko usaha tersebut.

Aset KSO adalah Aset Tetap yang dibangun atau digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan KSO.

Dasar Pengaturan
Berikut tahapan analisis transaksi untuk dapat menentukan pengakuan pendapatan:

Mengidentifikasi kontrak
1 Mengalokasikan harga transaksi
terhadap kewajiban pelaksanaan

Mengidentifikasi kewajiban
5
pelaksanaan. 2
Pengakuan pendapatan atas

Menentukan harga transaksi


4 penyelesaian kewajiban pelaksanaan

3 222
Penjelasan: Pola KSO
01
Pola Bangun, Kelola, Serah – BKS (Build, Pola Bangun, Serah, Kelola – BSK (Build,
Operate, Transfer – BOT) Transfer, Operate – BTO) Investor mendanai
Aset KSO dikelola oleh Investor yang mendanai pembangunan aset KSO sampai siap
pembangunan sampai berakhir masa konsesi, dioperasikan, kemudian aset tersebut
kemudian akan diserahkan ke Pemilik Aset. diserahkan kepada Pemilik Aset untuk dikelola.

02

Perlakuan Akuntansi
Aset yang diserahkan bank untuk diusahakan dalam perjanjian KSO direklasifikasi dari sebelumnya aset tetap
menjadi Aset KSO.
Pada saat pengoperasian dan penyerahan aset BOT:

Selama masa konsesi, apabila


Pada akhir masa konsesi, bank
terdapat kepastian tentang adanya
mengakui aset KSO yang diserahkan
manfaat ekonomik, bank melakukan
oleh mitra sebesar biaya
akrual secara periodik atas biaya
perolehan/biaya pembangunan
perolehan aset tetap tersebut
223
Pengungkapan

Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian Terkait dengan perjanjian bagi


KSO pendapatan/hasil KSO

Hak dan kewajiban dari masing-masing Penentuan depresiasi atau


partisipan KSO amortisasi aset KSO

Ketentuan tentang perubahan


Penentuan biaya perolehan aset
perjanjian;
KSO;

KSO klasifikasi aset yang membentuk aset KSO; 224


CONTOH KASUS

225
Bank “ABC” mempunyai sebidang tanah dengan biaya
perolehan Rp1.000.000.000 dan melakukan perjanjian Jika bank menggunakan aset yang dioperasikan
kerja sama operasi dengan PT “XYZ” untuk mendirikan oleh investor maka bank membukukan
gedung perkantoran dengan pola BOT dan masa
konsesi selama 20 tahun. Nilai kontrak atau nilai Tidak ada jurnal
taksiran yaitu sebesar Rp4.000.000.000. Setelah aset
selesai dibangun, Bank “ABC” dapat menempati PT “XYZ” menyerahkan aset KSO kepada
sebagian dari gedung tersebut dan harus membayar Bank “ABC” di akhir masa konsesi, umur
sewa setiap bulan sebesar Rp.50.000.000. Setelah 20 ekonomis 10 tahun
tahun, gedung tersebut diserahkan kepada Bank Db. Aset KSO Rp4.000.000.000
“ABC” tanpa dikenakan biaya. Kr. Aset lain-lain - Tagihan kepada Rp4.000.000.000
pihak ketiga
Pada saat Bank “ABC” menyerahkan aset dalam perjanjian KSO
Pembukuan aset KSO menjadi aset tetap Bank
Db. Aset KSO Rp1.000.000.000 “ABC”
Kr. Aset tetap – Tanah Rp1.000.000.000
Db. Aset tetap – Tanah Rp1.000.000.000
Db. Aset tetap – Gedung Rp4.000.000.000
Bank “ABC” melakukan akrual pendapatan sepanjang masa Kr. Aset KSO Rp5.000.000.000
konsesi dengan asumsi dilakukan setiap tahun
Db. Aset lain-lain - Tagihan kepada Rp200.000.000 Selanjutnya dilakukan depresiasi sepanjang umur
pihak ketiga ekonomis Aset tetap – Gedung
Kr. Pendapatan non operasional Rp200.000.000 226
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB XIV – Aset Lainnya

SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021


Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
Aset Lainnya
Agunan yang
Diambil Alih
Aset Takberwujud (AYDA)
dan Amortisasi

Properti Investasi/
Research and Properti
Development Terbengkalai

228
14.1 ASET TAK BERWUJUD DAN
AMORTISASI

229
Aset Takberwujud: ilmu pengetahuan, teknologi, desain,
hak kekayaan intelektual, merek dagang, piranti lunak
komputer, paten, hak cipta.
Aset Takberwujud harus memenuhi definisi: Pengukuran
2 metode pengukuran:
Keteridentifikasian ✓ Model Biaya (biaya perolehan
Dapat dipisahkan dari entitas/ dikurangi akumulasi amortisasi dan
timbul dari hak kontraktual/legal amortisasi rugi penurunan nilai)
✓ Model Revaluasi (nilai wajar
Pengendalian tanggal revaluasi dikurangi
Entitas memiliki kemampuan akumulasi amortisasi dan
untuk memperoleh manfaat akumulasi rugi penurunan nilai
ekonomik dari aset dan setelah tanggal revaluasi)
membatasi akses pihak lain
dalam memperoleh manfaat

Manfaat ekonomik masa Penyajian dan


depan pengungkapan
Contoh: pendapatan penjualan
Bank mengungkapkan antara lain:
barang/jasa, penghematan biaya,
✓ umur manfaat terbatas (dan
atau manfaat lain
metode amortisasi) atau tidak
terbatas
Pengakuan ✓ Rekonsiliasi jumlah tercatat pada
Aset Takberwujud diakui hanya jika awal dan akhir periode
kemungkinan besar entitas akan ✓ Pos dalam laba rugi dan
memperoleh manfaat ekonomi dari penghasilan komprehensif
aset; dan biaya perolehan aset dapat
diukur dengan andal. 230
Ilustrasi Jurnal
Pengukuran awal: Pengukuran selanjutnya:

Saat pengakuan biaya yang bukan bagian biaya perolehan aset


Saat amortisasi aset takberwujud:
takberwujud: Db.
Beban amortisasi – Aset takberwujud
Db. Beban operasional Kr.
Akumulasi amortisasi – Aset takberwujud
Kr. Kas/Rekening pihak ketiga
Saat penurunan nilai aset takberwujud:
Saat pengeluaran biaya yang merupakan bagian dari aset Db.
Beban kerugian penurunan nilai – Aset takberwujud
takberwujud, tapi aset takberwujud belum dapat dioperasikan: Kr.
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) – Aset
Db. Aset takberwujud – Dalam proses penyelesaian
takberwujud
Kr. Kas/Rekening pihak ketiga
Revaluasi aset takberwujud (nilai revaluasi > nilai tercatat):
Saat perolehan aset takberwujud – sebesar biaya perolehan Db.
Aset takberwujud
yang memenuhi kriteria aset takberwujud: Kr.
Ekuitas - Pendapatan komprehensif lainnya – Surplus revaluasi
Db. Aset Takberwujud
aset takberwujud
Kr. Aset Takberwujud – Dalam proses penyelesaian

Penghentian pengakuan:

Db. Kas/Rekening pihak ketiga


Db. Ekuitas - Pendapatan komprehensif lainnya – Surplus revaluasi
aset takberwujud
Db. CKPN – Aset takberwujud
Db./Kr. Kerugian/Keuntungan pelepasan aset takberwujud
Kr. Aset takberwujud
Kr. Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai – Aset Takberwujud
231
14.2 RESEARCH AND DEVELOPMENT
(PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN)

232
Tahapan Penelitian
Bank tidak mengakui aset takberwujud yang timbul dari
penelitian. Pengeluaran untuk penelitian diakui sebagai
beban pada saat terjadinya.

Tahapan Pengembangan
Aset takberwujud yang timbul dari pengembangan
diakui hanya jika, entitas dapat menunjukkan antara
lain kelayakan teknis penyelesaian aset sehingga aset
dapat digunakan/dijual, intensi dan kemampuan untuk
menyelesaikan dan menggunakan/menjual aset, dan
lainnya.

233
Contoh Kasus
Saat pengeluaran biaya penelitian piranti lunak:
Bank “XYZ” melakukan pengembangan piranti
lunak yang digunakan untuk meningkatkan Db. Beban operasional – Penelitian dan Rp2.000.000.000
kinerja bank. Selama masa penelitian, bank pengembangan
mengeluarkan biaya operasional sebesar Kr. Kas/Rekening pihak ketiga Rp2.000.000.000
Rp2.000.000.000. Selanjutnya, bank
Saat pengeluaran biaya pengembangan piranti lunak:
mengembangkan piranti lunak sampai dapat
digunakan untuk operasional bank dengan biaya Db. Aset takberwujud – Dalam proses Rp3.000.000.000
pengembangan sebesar Rp3.000.000.000. penyelesaian
Piranti lunak tersebut diestimasi memiliki umur Kr. Kas/Rekening pihak ketiga Rp3.000.000.000
manfaat 5 tahun dengan nilai residu Rp0.
Saat piranti lunak siap digunakan:
Asumsi: Db. Aset takberwujud Rp3.000.000.000
• Bank menggunakan metode biaya dalam Kr. Aset takberwujud – Dalam proses
mengukur aset takberwujud. penyelesaian Rp3.000.000.000
• Metode amortisasi menggunakan garis lurus
Saat amortisasi bulanan piranti lunak:

Db. Beban amortisasi – Aset takberwujud Rp50.000.000


Akumulasi amortisasi – Aset
Kr. takberwujud (Rp3.000.0000.000/5 Rp50.000.000
234
tahun/12 bulan)
234
14.3 AGUNAN YANG
DIAMBIL ALIH (AYDA)

235
Definisi
Agunan yang Diambil Alih (AYDA): aset yang diperoleh
bank dengan cara pembelian melalui pelelangan/di luar Klasifikasi dan Pengukuran
pelelangan berdasarkan penyerahan sukarela/kuasa untuk ❑ Bank mengklasifikasikan AYDA jika jumlah
menjual di luar lelang dari pemilik agunan, dalam hal tercatatnya akan dipulihkan terutama
debitur tidak memenuhi kewajiban kepada Bank melalui transaksi penjualan.
❑ Bank mengukur AYDA pada nilai lebih
rendah antara jumlah tercatat dan nilai
Kualitas AYDA* wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual
•Lancar (dimiliki s.d. 1 tahun)
•Kurang Lancar (dimiliki >1 s.d. 3 tahun)
Bank dilarang menyusutkan AYDA
•Diragukan (dimiliki >3 s.d. 5 tahun)
•Macet (dimiliki >5 tahun)

Bank menetapkan kualitas


Pengungkapan
Aset Produktif menjadi ❑ Uraian AYDA
Macet sebelum ❑ Uraian fakta dan keadaan
dari penjualan serta cara
mengambilalih AYDA
dan waktu penjualan
❑ Keuntungan/kerugian yang
diakui

*sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK mengenai penilaian


kualitas aset bank
236
Ilustrasi Jurnal
• Pembukuan saat pengakuan awal pada nilai wajar setelah Penurunan nilai (jika ada)
dikurangi biaya untuk menjual, maksimum sebesar
kewajiban debitur di laporan posisi keuangan. Db. Kerugian penurunan nilai
• AYDA diakui sebesar nilai neto yang dapat direalisasi atau Kr. AYDA
nilai outstanding kredit, mana yang lebih rendah.
Penjualan AYDA:
Jurnal pengambilalihan:
Db. Kas/Rekening bank
Saat memperoleh AYDA (nilai AYDA > outstanding kredit: Kr. AYDA
Db. AYDA Db./Kr. Kerugian/keuntungan nonoperasional
Kr. Kredit yang diberikan
Apabila nilai AYDA < outstanding kredit: Apabila AYDA digunakan sendiri untuk operasional
Db. AYDA bank:
Db. CKPN
Kr. Kredit yang diberikan Db. Aset tetap
Kr. Kas (dalam hal melalui lelang, jika ada) Kr. AYDA

Pembentukan CKPN atas AYDA:


Db. Beban CKPN
Kr. CKPN
Jurnal balik CKPN atas kredit jika cadangan dibentuk di
periode yang berbeda dengan pengambilalihan aset:
Db. CKPN
Kr. Pemulihan/Beban CKPN
237
14.4 PROPERTI INVESTASI/
PROPERTI TERBENGKALAI

238
Properti Terbengkalai Pengukuran
• Aset tetap dalam bentuk • Diukur pada nilai lebih
properti yang dimiliki bank rendah antara jumlah
tetapi tidak digunakan tercatat dan nilai wajar
untuk kegiatan usaha bank setelah dikurangi biaya
yang lazim untuk menjual.
• Penetapan Properti • Bank mengakui
Terbengkalai disetujui oleh keuntungan atas
direksi dan peningkatan nilai wajar
didokumentasikan dikurangi biaya untuk
• Penetapan kualitas menjual, tetapi tidak boleh
Properti Terbengkalai > akumulasi rugi
sama seperti AYDA penurunan nilai yang telah
diakui

Penyajian dan
Pengungkapan
Properti Terbengkalai
disajikan terpisah dari aset
lainnya di laporan posisi
keuangan dan diungkapkan
di catatan atas laporan
keuangan. 239
Ilustrasi Jurnal
Pada saat pengakuan awal properti terbengkalai yang Pada saat penjualan Properti Terbengkalai:
berasal dari aset tetap, dilakukan reklasifikasi aset tetap
Db. Kas/Rekening bank
ke Properti Terbengkalai:
Kr. Properti Terbengkalai
Db. Properti Terbengkalai Kr./Db. Keuntungan (Kerugian) nonoperasional
Db. Akumulasi penyusutan asset tetap
Kr. Aset tetap Apabila Properti Terbengkalai digunakan kembali, Bank
melakukan penilaian kembali kondisi properti
terbengkalai dan mengklasifikasikannya sebagai aset
Jika terjadi penurunan nilai Properti Terbengkalai:
tetap.
Db. Beban CKPN – Properti Terbengkalai
Kr. CKPN – Properti Terbengkalai

Jika terdapat peningkatan nilai Properti Terbengkalai setelah


penurunan nilai, diakui sebagai pendapatan (maks. sebesar
kerugian penurunan nilai yang telah diakui), dengan asumsi
pemulihan terjadi pada periode yang berbeda dengan
penurunan nilai:

Db. CKPN – Properti Terbengkalai


Kr. Pemulihan beban CKPN – Properti Terbengkalai

240
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB 15 – Sewa

SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021


Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
Sewa

242
Poin Penting

Penyewa
mengakui asset-hak-guna (right-
of-use assets) dan liabilitas sewa,
kecuali untuk (1) Sewa jangka
pendek; dan (2) Sewa yang
underlying assetsnya bernilai
rendah.

Pesewa
mengklasifikasi sewanya sebagai
sewa operasi (operating lease) atau
sewa pembiayaan (financial lease)
dan mencatat kedua jenis sewa
tersebut secara berbeda.

243
Aset
Hak Guna
Sewa
Liabilitas
Sewa

Bab ini hanya menjelaskan mengenai akuntansi sewa dari sisi penyewa (lessee). 244
Definisi
Kontrak merupakan, atau mengandung, Sewa jika memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian
yang mengandung Sewa selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan.
Tidak
Pengakuan Apakah terdapat aset identifikasian
Ya
Suatu kontrak Apakah memiliki hak untuk mendapatkan secara substantial Tidak
merupakan, atau seluruh manfaat ekonomik dari penggunaan aset
mengandung sewa jika
kontrak tersebut Ya
memberikan hak untuk Apakah ada yang memiliki hak untuk mengarahkan bagaimana Pemasok
dan tujuan apa aset digunakan
mengendalikan
penggunaan aset Tidak keduanya dan untuk tujuan apa
Aset digunakan telah ditetapkan
identifikasian selama Ya Apakah pelanggan memiliki hak untuk mengoperasikan aset dan
suatu jangka waktu untuk
pemasok tidak memiliki hak untuk mengubah instruksi tersebut
dipertukarkan dengan
imbalan (PP09-PP31). Tidak
Tidak
Apakah pelanggan mendesain aset dengan sebelumnya
menetapkan bagaimana aset digunakan
Ya
Kontrak
245 tidak
Kontrak mengandung sewa
mengandung sewa
Ruang Lingkup

Aset
identifikasian
yang
mengandung
Sewa:

246
Pengakuan dan Pengukuran Setelah tanggal permulaan, penyewa
mengukur aset hak-guna dengan
1. Pada tanggal permulaan, menerapkan model biaya, kecuali entitas
penyewa mengukur pada nilai menerapkan model pengukuran lain yang
Pada tanggal permulaan, kini pembayaran sewa yang dideskripsikan dalam paragraf 34 dan 35.
penyewa mengakui aset hak- belum dibayar pada tanggal
guna dan liabilitas sewa. tersebut.
2. didiskontokan dengan Pengukuran
menggunakan suku bunga implisit Selanjutnya
Pengakuan sewa, jika suku bunga tersebut
Aset Hak Guna
dapat ditentukan.
3. Jika suku bunga tersebut tidak
dapat ditentukan, menggunakan
suku bunga pinjaman Pengukuran
inkremental penyewa.
Selanjutnya
Pengukuran Pengukuran Liabilitas Sewa
Awal Awal • meningkatkan jumlah tercatat untuk
merefleksikan bunga atas liabilitas sewa;
Aset hak guna Liabilitas Sewa • mengurangi jumlah tercatat untuk
merefleksikan sewa yang telah dibayar;
Pada tanggal permulaan, dan
penyewa mengukur aset hak- • mengukur kembali jumlah tercatat untuk
guna pada biaya perolehan. merefleksikan penilaian kembali atau
modifikasi sewa yang ditetapkan dalam
paragraf 39–46, atau untuk merefleksikan
pembayaran sewa tetap secara-substansi
revisian (lihat paragraf PP42).
Penyajian dan
Pengungkapan Pengungkapan
Penyewa mengungkapkan informasi tentang
sewanya dalam catatan atas laporan
keuangan atau bagian terpisah dalam
• aset hak-guna secara terpisah dari aset lainnya. Jika
laporan keuangannya. Penyewa tidak perlu
penyewa tidak menyajikan secara terpisah maka menduplikasi informasi yang telah disajikan
penyewa: (1) menyajikan aset hak-guna dalam pos yang di bagian lain dalam laporan keuangan, jika
sama dengan pos yang digunakan untuk menyajikan
aset pendasar serupa jika aset tersebut dimiliki; dan (2)
informasi tersebut telah tercakup melalui
mengungkapkan pos mana dalam laporan posisi referensi silang dalam catatan tunggal atau
keuangan yang mencakup aset hak-guna tersebut. bagian terpisah tentang sewa.
• liabilitas sewa secara terpisah dari liabilitas lain. Jika
penyewa tidak menyajikan secara terpisah maka
penyewa mengungkapkan pos mana dalam laporan
posisi keuangan yang mencakup liabilitas tersebut.
• beban bunga atas liabilitas sewa
• beban penyusutan untuk aset hak-guna.
• Beban bunga atas liabilitas sewa merupakan
• pembayaran kas untuk bagian pokok komponen biaya keuangan, di mana PSAK 1:
liabilitas sewa dalam aktivitas pendanaan; Penyajian Laporan Keuangan paragraf 82(b)
• pembayaran kas untuk bagian bunga mensyaratkan untuk disajikan secara
liabilitas sewa dengan menerapkan terpisah
persyaratan dalam PSAK 2: Laporan Arus
Kas untuk pembayaran bunga; dan
• pembayaran sewa jangka-pendek,
pembayaran sewa aset bernilai rendah, dan
pembayaran sewa variabel yang tidak
termasuk dalam pengukuran liabilitas sewa
dalam aktivitas operasi.
Sewa Aset Digital
Dengan adanya perkembangan teknologi, data, koneksi, dan juga kebutuhan efisiensi operasional,
teknologi dan biaya dari banyak perusahaan, jasa/layanan komputasi awan (cloud computing) semakin
banyak digunakan oleh perusahaan. Secara umum, layanan komputasi awan yang ditawarkan oleh
vendor pihak ketiga mencakup 3 (tiga) model, yaitu Infrastruktur sebagai Layanan (IaaS), Platform
sebagai Layanan (PaaS), dan Perangkat Lunak sebagai Layanan (SaaS).

Standar akuntansi keuangan belum memberikan pedoman prosedur atas akuntansi untuk komputasi
awan (CCA)

Dalam menentukan standar akuntansi yang berlaku bagi layanan komputasi awan, entitas pada
kesempatan pertama harus melakukan evaluasi atas hak yang diberikan dalam Kontrak layanan
komputasi awan, dan menentukan apakah Kontrak komputasi awan masuk dalam cakupan PSAK
73: Sewa atau PSAK 19: Aset takberwujud. Jika Kontrak tidak memenuhi kriteria yang diatur dalam
PSAK 73 atau PSAK 19 maka Kontrak merupakan Kontrak jasa sehingga biaya-biaya yang timbul
dari kontrak komputasi awan dicatat sebagai biaya saat terjadi.
Ilustrasi Jurnal
1. Pengakuan Aset Hak Guna
dan Liabilitas Sewa
Db. Aset Hak-Guna
Kr. Liabilitas Sewa
2. Pengakuan biaya langsung
Db. Aset Hak-Guna
Kr. Kas/Rekening Pesewa Db. Beban bunga
Kr. Liabilitas sewa

Pembayaran Pengakuan Penyusutan


Pengakuan
Sewa beban bunga Aset Hak Guna

3. Pengakuan insentif sewa Db. Liabilitas Sewa Db. Beban depresiasi


Kr. Kas/Rekening Pesewa Kr. Akumulasi penyusutan aset hak guna
Db. Kas/Rekening Pesewa
Kr. Aset Hak Guna
Contoh Soal

Pada awal tahun 2022, Bank menyewa suatu ruang ATM dengan 1. Pada tanggal 1 Januari 2022, dicatat dalam jurnal:
kondisi sebagai berikut: Db. Aset Hak-guna Rp200.000.000
a. Jangka waktu sewa 4 tahun. Kr. Kas/Rekening Pesewa Rp200.000.000
b. Pembayaran sewa sekaligus dimuka Rp200 juta 2. Perhitungan penyusutan per tahun, dicatat dalam jurnal:
c. Penyustan setiap tahun 50 juta (200/4 tahun)
Db. Beban penyusutan Aset hak- Rp50.000.000
Kr. guna Rp50.000.000
Jurnal Transaksi adalah sebagai berikut: Akumulasi penyusutan Aset hak-
guna
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB XVI – Transaksi Jasa Perbankan

SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021


Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
Transaksi Jasa Perbankan

1
253
Jenis Transaksi
Perbankan Di Luar Produk
Simpanan dan Kredit Surat kredit berdokumen (domestik) atau L/C
(internasional)

Bank Garansi Uang elektronik

Payment point (rekening


Inkaso
titipan)

Kliring
Safe Deposit Box

Transfer 254
Definisi
SKBDN atau L/C Bank Garansi Inkaso

Janji tertulis yang Jaminan dalam bentuk Pemberian kuasa pada bank
diterbitkan oleh issuing warkat yang diterbitkan oleh untuk melakukan penagihan
bank atas dasar bank kepada nasabah, terhadap surat berharga yang
permohonan tertulis dimana bank akan membayar harus dibayar setelah pihak
applicant atau dirinya kepada penerima jaminan bersangkutan menyetujui
sendiri kepada apabila pihak terjamin pembayarannya.
beneficiary. mengalami wanprestasi.

Kliring Payment Point

Proses setelah terjadinya Fasilitas yang disediakan bank


transaksi pembayaran yang kepada masyarakat untuk
menunjukkan posisi akhir hak dapat melakukan
dan kewajiban para pihak pembayaran atau pembelian
sebelum penyelesaian akhir suatu transaksi jasa pihak
dilakukan. ketiga.

255
Dasar Pengaturan dan Penjelasan

Beberapa kegiatan usaha yang dilaksanakan


bank umum:
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan berupa giro, deposito berjangka,
sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Memberikan kredit.
Menerbitkan surat pengakuan utang

Pengakuan penghasilan terjadi pada saat yang


sama dengan:
pengakuan awal suatu aset, atau peningkatan jumlah
tercatat aset; atau
penghentian pengakuan liabilitas, atau penurunan
jumlah tercatat liabilitas.

256
Pengungkapan
Hal-hal yang harus
diungkapkan:
Kebijakan akuntansi yang dianut Jumlah setiap kategori
untuk pengakuan pendapatan signifikan dari pendapatan
termasuk metode yang dianut yang diakui selama periode
untuk menentukan tingkat tersebut termasuk pendapatan
penyelesaian transaksi penjualan dari Transaksi Jasa
jasa. Perbankan.

Jumlah pendapatan yang berasal


dari pertukaran barang atau jasa Pendapatan yang
dimasukkan dalam setiap kategori ditunda pengakuannya.
yang signifikan dari pendapatan.

257
Ilustrasi Jurnal

Pada saat pengakuan pendapatan

Db. Kas/Rekening bank


Kr. Pendapatan jasa perbankan

Contoh Transaksi

Tanggal 2 Januari 2022, nasabah Bank “XYZ”


melakukan transfer melalui ke Bank “ABC” sebesar
Rp2.000.000 melalui ATM, tarif biaya transfer yang
dikenakan adalah sebesar Rp5.000.

Db. Tabungan Rp2.005.000


Kr. Kewajiban segera Rp2.000.000
Kr. Pendapatan jasa bank - Transfer Rp5.000

258
Jasa Pembayaran/Payment Point
(termasuk QRIS)

2
259
Definisi
Payment Point adalah kegiatan pelayanan pembayaran atau penerimaan pembayaran melalui kerja sama
antara bank dengan pihak lain pada suatu lokasi tertentu.
Terdiri dari setoran tunai, mobile banking, uang elektronik, maupun kode QR.

Quick Response (QR) Code adalah sebuah kode matriks yang memuat berbagai informasi di dalamnya, agar
transaksi dapat berjalan lebih efisien dan cashless.

Ditetapkan
oleh Bank QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai
Indonesia Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) menggunakan QR Code.

260
CONTOH KASUS

261
Transaksi Host-to-Host

Pada tanggal 5 Januari 2022, Nasabah Bank


“XYZ” melakukan pembayaran tagihan internet Pada saat transaksi (tanggal 5 Januari 2022),
bulanan melalui mobile banking sebesar dicatat dalam jurnal:
Rp300.000. Nasabah dikenakan biaya
transaksi/administrasi sebesar Rp5.000 yang Db. Tabungan nasabah Rp305.000
nantinya akan menjadi sharing fee antara bank Kr. Giro penyedia jasa Rp302.000
sebagai penyedia fasilitas dengan provider Kr. Pendapatan jasa perbankan – Rp3.000
internet sebagai pemilik jasa. Bank Payment point
mendapatkan 60% (enam puluh persen) dari
sharing fee. Antara sistem bank dengan sistem
provider telah terhubung secara host-to-host,
sehingga tidak diperlukan settlement atas
transaksi.

262
Bancassurance

3
263
Penjelasan
Bancassurance: aktivitas kerja sama antara
bank dengan perusahaan asuransi dalam Penyajian
rangka memasarkan produk asuransi.
Bergantung pada hubungan antara
pelaksanaan entitas dan pembayaran
pelanggan, penyajian kontrak dalam
Pengakuan dan Pengukuran
Your sample text is here text for your
laporan posisi keuangan sebagai aset
to give you more your title. kontrak atau liabilitas kontrak
• Entitas mencatat Kontrak dengan
Pelanggan dalam ruang lingkup
• Pada insepsi kontrak, entitas menilai
dan mengidentifikasi barang atau Pengungkapan
jasa yang dijanjikan dalam kontrak
Entitas mengungkapkan informasi
dengan pelanggan
kualitatif dan kuantitatif tentang
• Pemenuhan kewajiban pelaksanaan.
seluruh hal berikut:
❑ kontrak dengan pelanggan
❑ pertimbangan signifikan, dan
Ketika kewajiban pelaksanaan
perubahan dalam pertimbangan
dipenuhi, entitas mengakui pendapatan ❑ aset yang diakui dari biaya untuk
atas sejumlah harga transaksi yang memperoleh atau memenuhi
dialokasikan terhadap kewajiban kontrak dengan pelanggan.
pelaksanaan.

264
CONTOH KASUS

265
Bank “Z” memberikan kredit kepada nasabah A sebesar
Rp100.000.000. Atas kredit tersebut Bank “Z”
bekerjasama dengan pihak asuransi dengan
Klaim
memberikan asuransi jiwa kredit dengan premi 1,5%
p.a. dari total plafond pinjaman dengan covering Dikarenakan nasabah meninggal, hasil klaim timbul
sebesar 100%. Pada tahun kedua nasabah “A” dan akan digunakan untuk melunasi kredit, sisanya
meninggal dunia sehingga Bank “Z” dapat melakukan akan diserahkan ke ahli waris nasabah (asumsi sisa
klaim kepada pihak asuransi untuk menihilkan pinjaman di tahun kedua Rp95.000.000)
pinjaman nasabah “A”. Bank “Z” menerima fee dari
pihak asuransi sebesar 0,5% dari plafon pinjaman. Db. Giro asuradur - Amortised cost Rp100.000.000
Kr. Titipan hasil klaim asuransi jiwa - Rp100.000.000
amortised cost
Transaksi covering. Jurnal pembayaran premi asuransi Db. Titipan hasil klaim asuransi jiwa - Rp95.000.000
Amortised cost
Db. Simpanan nasabah - Amortised cost Rp1.500.000 Kr. Rp95.000.000
Kredit yang diberikan
Giro asuradur – Amortised cost
Kr. (Rp100.000.000 x 1,5%) Rp1.500.000
Ketika nasabah meninggal, jika masih ada sisa maka
dikreditkan ke rekening simpanan nasabah
Pelimpahan fee-based income. Jurnal pembukuan ke
pendapatan fee dari giro premi asuradur Db. Titipan hasil klaim asuransi jiwa - Rp5.000.000
Amortised cost
Db. Giro asuradur - Amortised cost Rp500.000 Kr. Simpanan nasabah - Amortised Rp5.000.000
Kr. Pendapatan Bancassurance Rp500.000 cost
(Rp100.000.000 x 0,5%)
266
Kartu Kredit

4
267
Kartu Kredit
Alat pembayaran menggunakan kartu yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban
yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

Iuran tahunan (annual fees) Interchange fees

Pendapatan jasa
kartu kredit meliputi

Transaction-specific fees

Iuran tahunan Kartu Kredit dibebankan kepada pemegang kartu, dan dialokasikan ke
berbagai kewajiban pelaksanaan untuk menyediakan layanan-layanan yang diberikan bank
sesuai perjanjian

Jasa transaksional (transaction-based services)


Biaya jasa transaksi tertentu, seperti biaya balance transfer dan biaya cash advance,
merupakan bagian dari suku bunga efektif atas kredit yang dioriginasi dan diakui sebagai
“Pendapatan Bunga”.
268
ILUSTRASI JURNAL

269
Iuran Tahunan
Iuran tahunan yang dialokasikan untuk pemenuhan kewajiban
pelaksanaan maka porsi tersebut ditangguhkan.
Mencatat alokasi pendapatan iuran tahunan ketika Interchange Fee
membebankan iuran tahunan
Db. Tagihan Kartu Kredit (Credit Card receivable) Pencatatan Interchange Fee yang dilakukan bersamaan
Kr. Pendapatan yang ditangguhkan (deferred income) dengan pencatatan pembayaran transaksi pembelanjaan
barang atau jasa yang dilakukan pemegang kartu

Amortisasi setiap bulannya selama periode iuran tahunan Db. Tagihan Kartu Kredit (Credit card receivable) –
(1 (satu) tahun) sebesar jumlah pembelanjaan
Kr. Pendapatan Jasa - Interchange Fee (sebesar
Db. Pendapatan yang ditangguhkan (deferred income)
persentase interchange yang disetujui x jumlah
Kr. Pendapatan Jasa
pembelanjaan)
Kr. Nostro/Rekening penyedia skema kartu
(sebesar sisa jumlah pembelanjaan setelah
Jasa Transaksional dikurangi Interchange Fee)
Pendapatan tertentu diakui sebagai Pendapatan Jasa pada
saat bank memberikan layanan tersebut
Db. Tagihan Kartu Kredit (credit card receivable)
Kr. Pendapatan yang ditangguhkan (deferred income)

270
Loyalty Treatment

5
271
Loyalty Treatment

Program Penghargaan Loyalitas


Kartu Kredit (Credit Card Loyalty Penghargaan loyalitas
Reward Program) diberikan kepada setiap
pemegang kartu, sekalipun
Program penghargaan dimana tidak ada iuran tahunan
pemegang kartu diberikan poin yang dibebankan.
penghargaan (reward point)
berdasarkan pembelanjaan sesuai
persyaratan yang dilakukan pemegang
kartu di berbagai merchant.

Pemegang kartu diberikan poin penghargaan Sementara itu, bank memperoleh pendapatan
untuk setiap pembelanjaan barang atau jasa yang Interchange Fee yang dihitung berdasarkan suatu
memenuhi syarat dari berbagai merchant, dan poin persentase dari harga transaksi pembelanjaan.
tersebut dapat ditukarkan dengan berbagai
penghargaan dalam bentuk barang atau jasa.

272
ILUSTRASI JURNAL

273
Jika bank merupakan prinsipal dan mengalokasikan
pendapatan iuran tahunan kepada kewajiban pelaksanaan
program penghargaan loyalitas. Jika tidak ada pendapatan yang dapat dialokasikan
ke kewajiban pelaksanaan sehubungan dengan
Mencatat alokasi pendapatan iuran tahunan ketika
membebankan iuran tahunan
program loyalitas.
Db. Tagihan Kartu Kredit (Credit Card receivable)
Kr. Pendapatan yang ditangguhkan (deferred income) - Tidak ada pendapatan iuran tahunan yang dapat
(untuk porsi yang dialokasikan) dialokasikan ke kewajiban pelaksanaan
Kr. Pendapatan Jasa
Tidak ada jurnal

Pendapatan diakui pada saat terjadi penukaran poin atau Biaya loyalitas diakui ketika poin diberikan dan suatu
telah kadaluwarsa liabilitas diakui pada saat terjadi penukaran penghargaan
poin loyalitas
Db. Pendapatan yang ditangguhkan (deferred income)
Kr. Pendapatan Jasa Db. Biaya jasa (fee expense)
Kr. Liabilitas kontrak (contract liability)

Biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kewajiban


pelaksanaan Pada saat pembayaran ke supplier

Db. Biaya jasa (fee expense) Db. Liabilitas kontrak (contract liability)
Kr. Kas/Nostro/Rekening supplier - (untuk pembayaran Kr. Kas/Nostro/Rekening supplier - (untuk
kepada supplier) pembayaran kepada supplier)
274
Jika bank merupakan agen dan bank mengalokasikan
pendapatan iuran tahunan kepada kewajiban pelaksanaan
program penghargaan loyalitas.
Jika tidak ada pendapatan yang dapat dialokasikan
Mencatat alokasi pendapatan iuran tahunan
ke kewajiban pelaksanaan sehubungan dengan
Db. Tagihan Kartu Kredit (Credit Card receivable) program loyalitas.
Kr. Pendapatan yang ditangguhkan (deferred income) -
(untuk porsi yang dialokasikan)
Tidak ada pendapatan iuran tahunan yang dapat
dialokasikan ke kewajiban pelaksanaan
Pendapatan diakui saat terjadi transaksi pembelanjaan
dan poin penghargaan diberikan Tidak ada jurnal

Db. Pendapatan yang ditangguhkan (deferred income)


Kr. Pendapatan Jasa Biaya loyalitas diakui sebagai pengurang pendapatan
yang diperoleh dari transaksi pembelanjaan yang
menyebabkan pemberian poin penghargaan (yaitu
pendapatan interchange)
Biaya loyalitas yang dikeluarkan diakui sebagai pengurang
pendapatan pada saat poin penghargaan diberikan Db. Pendapatan Jasa
Kr. Kas/Nostro/Rekening prinsipal (pihak
Db. Pendapatan Jasa ketiga/sponsor) - (untuk pembayaran kepada pihak
Kr. Kas/Nostro/Rekening prinsipal (pihak ketiga principal/sponsor program loyalitas)
ketiga/sponsor) - (untuk pembayaran kepada pihak
ketiga prinsipal/sponsor program loyalitas)
275
SOSIALISASI
BUKU PANDUAN
AKUNTANSI PERBANKAN
(BPAK)
BAB XVII – Laporan Laba Rugi

SEOJK Nomor 34/SEOJK.03/2021


Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
DEFINISI

277
Laporan Laba Rugi Pos Moneter

Sumber utama informasi tentang kinerja keuangan Unit mata uang yang dimiliki serta aset dan
entitas untuk periode pelaporan, berisi total laba liabilitas yang akan diterima atau dibayarkan dalam
atau rugi yang memberikan gambaran ringkas atas jumlah unit mata uang yang
kinerja keuangan entitas untuk periode tersebut. tetap atau dapat ditentukan.

Transaksi Valuta Asing Investasi Neto Luar Negeri

Jumlah kepentingan entitas pelapor dalam aset


Transaksi yang didenominasikan atau memerlukan neto dari kegiatan usaha luar
penyelesaian dalam valuta asing. negeri tersebut.

Kurs Penutupan
Kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli
dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul
16.00 WIB setiap hari.

278
DASAR PENGATURAN

279
Dasar Pengaturan

Laporan keuangan bertujuan umum: Laporan Laba Rugi mencakup pos-


pos yang menyajikan jumlah berikut:
• menyediakan informasi mengenai
posisi keuangan entitas pelapor
• menyediakan informasi mengenai
dampak dari transaksi dan
peristiwa lainnya yang mengubah Pendapatan Biaya keuangan
sumber daya ekonomik dan klaim
entitas.

Kerugian
Beban pajak
penurunan nilai
Entitas menyusun laporan keuangan
atas dasar akrual, kecuali laporan
arus kas.
Keuntungan dan kerugian yang
timbul dari penghentian
pengakuan aset keuangan
pada biaya yang diamortisasi
280
PENJELASAN DAN
PERLAKUAN AKUNTANSI

281
Penjelasan Pengakuan dan Pengukuran

Laporan Laba Rugi


Pendapatan Bunga Beban Bunga diakui
mencakup angka – angka
diakui secara akrual secara akrual dan
kumulatif pendapatan dan
menggunakan suku dinilai sebesar jumlah
beban bank dalam rupiah
bunga efektif. yang menjadi liabilitas
dan valuta asing sejak
Pada saat menghitung bank, termasuk beban
awal tahun buku sampai
suku bunga efektif, lain yang dikeluarkan
dengan tanggal laporan.
entitas mengestimasi dalam rangka
arus kas dengan penghimpunan dana,
Bank mengakui
mempertimbangkan seperti hadiah.
pendapatan untuk
seluruh persyaratan • Pendapatan Bunga
menggambarkan
kontraktual dalam • Pendapatan Jasa
pengalihan barang atau
instrumen keuangan • Beban Bunga
jasa yang dijanjikan
tersebut.
kepada pelanggan

282
Penyajian
Laporan Laba Rugi disajikan dalam bentuk berjenjang (multiple step) yang diperinci antara unsur pendapatan dan
beban berdasarkan karakteristik serta berdasarkan sumber pendapatan dan beban, baik dari kegiatan operasional
maupun nonoperasional.

Pengungkapan

Seluruh kebijakan akuntansi Selisih kurs neto yang


yang signifikan diklasifikasikan dalam kelompok
ekuitas sebagai suatu unsur
yang terpisah, dan rekonsiliasi
selisih kurs tersebut.

Item yang bersifat material dari


pendapatan, beban, keuntungan,
dan kerugian yang berasal dari aset Jumlah selisih kurs yang
keuangan dan liabilitas keuangan diperhitungkan dalam laba
neto atau kerugian

Rata-rata tingkat bunga, rata-rata nilai


aset keuangan yang menghasilkan
bunga, dan rata-rata nilai liabilitas
keuangan yang berbunga 283

Anda mungkin juga menyukai