Anda di halaman 1dari 209

BASIC RISK MANAGEMENT

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara
elektronik maupun mekanik, termasuk memfotocopi, merekam, atau dengan menggunakan
system penyimpanan lainnya, tanpa ijin tertulis dari LSPMR
BASIC RISK MANAGEMENT

AGENDA

1 Konsep dasar Manajemen Risiko

2 Risiko dan Ketidakpastian

3 Risiko dan Manajemen Risiko

4 Sejarah Perkembangan Manajemen Risiko

5 Pengertian Risk Owner


1
Our Life, We Plan For Future

A Happy Family Happy To The End

2
Man Can Plan, But No One Can Guarantee What
Will Happen In The Future

A Happy Family Happy To The End

3
Usually A Man Or Woman Anticipates By…
Prevention
(Reduce) ▪ Maintain health & discipline to do regular medical checkup
▪ Insurance
▪ Discipline to check wether fire and electricity have been
turned off, when leaving home
▪ Keep improving our knowledge, skill & network
▪ etc.

Plan ▪ Buy life, health or other insurances


▪ Drive our spouse to learn to drive
▪ Attend Risk Management forum regularly to maintain
networking
▪ Develop personal intellectual properties.
▪ etc.

Recovery
▪ Financial recovery using insurance
▪ Contact network and develop new business
▪ etc.

4
Our Interests Relate To Company Interest

Keep Promises Protect Company Reputation Protect Our Future

Maintain Committed Keep Company To Have


Service level Sustainability Growth

Concern About Company


Survival
5
Our Interests Relate To Company Interest

Sasaran

Proses Bisnis

Risiko

Penyimpangan

Tujuan
Rencana

Hasil

Kejadian

6
Mengenali Risiko
▪ Untuk mengenali risiko dilakukan dengan memahami tujuan
▪ Perlu dikenali faktor-faktor yang berpengaruh pada tujuan atau kinerja
▪ Dapat juga menggunakan Key Performance Indicator/KPI Unit anda sebagai tujuan
▪ Tujuan yang paling umum digunakan (tidak selalu harus) adalah yang diukur dengan nilai
uang (karena terkait dengan keputusan manajemen yang cenderung diukur dengan
ukuran keuangan). Contoh: Harga saham yang ditargetkan, arus kas yang ditargetkan,
anggaran yang ditargetkan, penjualan yang ditargetkan.

▪ Misalnya variabilitas penjualan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti: jumlah tenaga


penjual, besaran biaya iklan, ketepatan waktu proyek, ketepatan lokasi penyediaan
barang, kualitas dan berbagai faktor lain.

▪ Kadang sulit untuk mencari keterhubungan yang kuat antara tujuan dan terjadinya Risiko
▪ Jika kesulitan menetapkan tujuan dalam ukuran keuangan, anda dapat menggunakan
ukuran lain, misalnya: Tingkat kepuasan pelanggan, Tingkat produksi

7
What is …

8
Definisi Lain Risiko

Risiko adalah potensi terjadinya suatu peristiwa / kejadian,


baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidak dapat
diperkirakan, yang dapat menimbulkan Dampak Negatif
bagi pencapaian visi, misi, tujuan/sasaran.

Risiko adalah suatu ketidakpastian dari suatu kejadian /


peristiwa, yang berpotensi memberikan dampak (negatif)
terhadap pencapaian dari tujuan bisnis.

9
Risk Definition According ISO 31000
RISIKO
Ketidakpastian Yang Berdampak Pada Sasaran

Ketidaktahuan tentang suatu Dampak berupa Sasaran dapat berupa


peristiwa, baik kemungkinan penyimpangan terhadap keuangan, penjualan, dll.
terjadi maupun dampaknya. sasaran yang diinginkan, Dapat pula untuk individu,
Apa saja itu? dapat positif maupun negatif bagian, perusahaan, dll.

10
Event (Kejadian)
Suatu peristiwa baik yang telah terjadi maupun yang belum
terjadi, yang diakibatkan oleh sebab internal dan / atau
eksternal, yang dapat memberi pengaruh positif maupun
negatif terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Risk Event (Peristiwa Risiko)

Suatu insiden atau kejadian atau potensi kejadian,


bersumber dari internal atau eksternal organisasi, yang
memberikan dampak atau pengaruh negatif terhadap
organisasi sasaran yang telah ditetapkan.

11
The risk of

being hit by a car?

The risk of

serious injury?

12
Risk Vs Uncertainly Principals
Uncertainly Drives The Need Of Risk Management
An event is only a risk, If there is a degree ofuncertainty associated with it

Example

The value of money will change during the project from


experience, that is certain

But by how much ? Is uncertain

Therefore this is a risk !


13
Risk Vs Uncertainly Principals
Uncertainly Drives The Need Of Risk Management

Contoh Lain

Kalau anda saat ini memiliki saham dengan harga Rp. 1000/lembar, risiko
disini diartikan ketidakpastian yang dapat menyebabkan harga saham
turun dibawah Rp. 1000/lembar.

Ada ahli lain berpendapat: risiko adalah ketidakpastian akan pencapaian


suatu target. Jadi kalau target ini saham anda berharga Rp. 1000/lembar,
anda mengharapkan target harga saham menjadi Rp. 1500/lembar setahun
kemudian. Saham anda berisiko karena ada ketidakpastian bahwa harga
saham anda bisa menjadi dibawah Rp. 1500/lembar.

14
Risk Vs Uncertainly Principals
Uncertainly Drives The Need Of Risk Management

Seorang mungkin berada pada kondisi UNCERTAIN (tidak pasti) dan tidak
memiliki RISK (risiko), namun dilain sisi bisa saja seorang yang terekspose
pada risiko (RISK) pasti berada dalam kondisi yang UNCERTAIN (tidak pasti).

Contoh

Contoh : Bursa saham Global berada dalam kondisi UNCERTAIN (tidak pasti),
namun karena seseorang tidak memiliki saham satu lembarpun maka orang
tersebut tidak memiliki (terekspose) Risiko penurunan harga saham.

15
Underlying Philosophy of Risk Management

External Positive Impact =


Factors Opportunity
Create uncertainties - Events that
may affect or Impact the
Negative Impact =
Internal achievement of objectives
Factors Loss

16
Overview – The Uncertainty Spectrum
No Information Partial Information Complete Information

(Unknown Unknowns) (Known Unknowns) (Knowns)

Total General Spesific Total


Uncertainty Uncertainty Uncertainty Certainty

Scope Of Risk Management

Adapted from Program Risk Management, 1992 R Max Wideman


17
Relationship between Uncertainty Risk and Objective

Meassured

Identify
KPI

Impacts
Current Business Objectives in
Condition Processes The Future
Impacts

ƒ (Consequence,
Identify Likelihood) ?
Uncertainties

Meassured

18
Menurut Karakteristik Dasarnya, Risiko Dapat Dibagi
Menjadi Dua Bagian Yaitu :
Risiko Murni Risiko yang mengakibatkan kerugian pada organisasi, yang dapat

Risiko
diukur secara fisik dan umumnya disebabkan karena alam.

Biasanya focus pada High Impact – Low Probability

Misalnya : gempa bumi, tsunami, dll.


!
You Know of them
but Hope to avoid
them !

Risiko yang dapat mengakibatkan dua kemungkinan, merugikan


Spekulatif
atau menguntungkan organisasi. Terjadi sebagai produk atau hasil

!
You Know they will
dari perbuatan manusia.
happen, but not

Biasanya Low Impact – High Probability know how seriously


!
Misalnya : Risiko Valuta asing, Risiko Tingkat suku bunga,

Perubahan sosial politik, dll.

19
Menurut Sumber Penyebabnya, Risiko Dapat
Dikelompokkan Dalam Dua Kelompok Besar :

Risiko Finansial
Risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi dan

fluktuasi target keuangan atau ukuran moneter

perusahaan karena gejolak berbagai variable makro.

Risiko non-Finansial
(Risiko Operasional)
Risiko yang disebabkan oleh tidak memadainya /

kegagalan proses internal, sistem, teknologi, orang dan

faktor eksternal.

20
Menurut Sumber Penyebabnya, Risiko Dapat
Dikelompokkan Dalam Dua Kelompok Besar
Contoh Kelompok Risiko Operasional

Risiko SDM : Potensi kerugian akibat kesalahan manusia


dan tidak kompetennya SDM.

Contoh Kelompok Risiko Finansial

Risiko Likuiditas : Perusahaan tidak dapat memenuhi


kewajiban pembayaran jangka pendek.

21
Mengapa perlu Manajemen Risiko ?

Seringkali ditafsirkan bahwa manajemen risiko adalah


menghilangkan risiko. Ini penafsiran yang kurang tepat karena
pada dasarnya risiko tidak dapat dihilangkan bila kita ingin
memperoleh hasil atau return.

Tujuan manajemen risiko adalah Manajemen risiko bukan berarti harus


mengenali seberapa besar risiko yang menghindari risiko (Risk Averse), namun
dihadapi dan bagaimana mengelolanya kita melakukan kuantifikasi risiko
(Kepastian Perusahaan mencapai sehingga return yang diperoleh setara
sasaran bisnisnya tanpa terekspos dengan risiko yang dihadapi, sehingga
kepada Risiko yang berlebihan). pendapatan perusahaan lebih stabil.

22
Latar Belakang
Ketidakpastian Menimbulkan Kebutuhan Manajemen Risiko
Perubahan terjadi semakin cepat
Yang menjadi dan semakin besar bahkan overlap
perhatian
Shareholder & Dimana perubahan semakin cepat dan besar,
Stakeholder Waktu
Perubahan harapan shareholder dan stakeholder terhadap
konsistensi pendapatan juga meningkat. Hal ini
membuat penerapan Manajemen Risiko menjadi
suatu kebutuhan bagi perusahaan dalam
menghadapi ketidak-pastian.
Masa Lalu Masa Depan

Ketidakpastian pada saat ini telah manjadi sesuatu kepastian yang terjadi secara terus menerus dengan
perubahan yang semakin cepat dan semakin besar, dimana setiap perusahaan harus mampu tidak saja untuk
beradaptasi melainkan lebih daripada itu berada di depan perubahan itu sendiri, sehingga dimana saat perubahan
itu terjadi, perusahaan telah memiliki kemampuan dalam menghadapi segala kelebihan dan kekurangan dari
perubahan tersebut dengan kontrol dan sistem yang telah dipersiapkan secara matang yaitu manajemen risiko.

23
Contoh Perubahan Eksternal pemicu Risiko

Perubahan
UU & Peraturan Baru Kegiatan Kompetitor
Signifikan Teknologi

Perubahan dalam
Perubahan Pergeseran Demografi hubungan dengan Perubahan
Ekonomi Global dan ekspektasi pelanggan rekanan atau pihak III Polusi Lingkungan

24
Sebagian Besar Risiko Berpotensi Merugikan Perusahaan
Contoh

Ada Yang Langsung Terkait Dengan Potensi Kerugian Perusahaan


▪ Gagal bayar oleh konsumen menyebabkan kredit macet
▪ Kebakaran pabrik menyebabkan kerugian modal (biaya lain-lain)
▪ Kenaikan suku bunga menyebabkan beban biaya meningkat.

Ada Yang Tidak Terkait Langsung Tetapi Dampaknya Cepat


▪ Kematian direksi berdampak pada kualitas manajemen
▪ Rusaknya sistem informasi pasar menyebabkan hilangnya monitoring kebutuhan pasar.

Ada Yang Tidak Terkait Langsung Tetapi Dampaknya Panjang


▪ Hilangnya reputasi perusahaan menyebabkan penjualan menurun pelan-pelan
▪ Rendahnya kepuasan karyawan menurunkan semangat kerja sehingga kualitas produk menurun
▪ Kurangnya usaha hubungan masyarakat, perusahaan semakin lama ditinggalkan masyarakat

25
Impact of Unmanaged Risk on Shareholder Value

Lower Shareholder
Lower Share Price
Value

Reduced Earnings

Missed
Losses
Opportunities

Uncertainty Unmanaged Risks

26
The Importance of Risk Management to Business

NPV

NPV

Past Current Future

Source :
Tillinghast
Research

27
Pencapaian Tujuan Bisnis Dengan ERM
ERM bukanlah ERM lebih merupakan

▪ Penahan bisnis anda ▪ Helm dan peralatan keamanan lain Untuk Mencapai Tujuan
▪ Rintangan bagi bisnis anda untuk lomba balap dalam bisnis

Melaju Pelan (<60 km/h) Melaju Cepat (>60 km/h)

Tidak memerlukan peralatan Memerlukan semua peralatan keamanan yang ada untuk melindungi
keamanan lain selain helm seluruh bagian tubuh (kepala, tulang-belakang, kaki dan tangan).

Tidak memerlukan manuver- Memerlukan manuver-manuver berbahaya untuk mencapai tujuan.


manuver berbahaya untuk Oleh karena itu dengan menggunakan peralatan keamanan, sang
mencapai tujuan pengemudi tidak akan terluka secara fatal.

28
Berbagai Definisi Manajemen Risiko
Serangkaian Produser dan Metodologi yang digunakan untuk
mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan, dan memantau Risiko
yang timbul dari kegiatan usaha.

Suatu proses pengelolaan secara proaktif atas risiko dengan


memitigasi risiko maupun potensial risiko yang menjadi ancaman
tercapainya suatu tujuan perusahaan baik tujuan finansial maupun
non finansial.

Suatu tindakan mengidentifikasi risiko-risiko inheren secara


terencana dan terukur, dan mempersiapkan berbagai pendekatan
untuk mengendalikannya agar tujuan bisnis yang telah ditetapkan
dapat tercapai.

29
Conclusion

▪ Objective will give rise the risk and uncertainty is the cause of risk

▪ Risk can only be managed if there is clarity or well-defined


objective ;

▪ Well-defined objectives should fulfill the “SMART” criteria, that is,


S-specific, M-measurable, A-achievable, R-relevant and realistic
and T-time bound;

▪ Implementing risk management will force us to understand our


objective better, i.e., define our objectives better

30
Sejarah Perkembangan Manajemen Risiko
Maturing as a Business Process
1950s – 1960s 1970s 1980s 1990s 2004 2009
Traditional Risk Risk Management Companies begin Risk Management Release of COSO Release of ISO 31000
Management (TRM) gains wider Risk departments, matures as companies ERM Integrated Risk Management
acceptance typically focused begin to focus on Framework Standard
on insurance “Business Risk”

1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010

1977 Early 1980s 1985 1992 1990s – 2000 2002


Foreign Corrupt Increased focus on National Commission Committee of Continued focus on Sarbanes – Oxley
Practices Act internal control on Fraudulent Financial Sponsoring integral control, risk Act of 2002
(FCPA) and compliance Reporting – Treadway Organizations (COSO) management, and
Commission Published Internal responsibilities (Blue
Control – Integrated Ribbon Commission,
Framework Competency Framework
for Internal Audit, others)

Enterprise Risk Management is intertwined with the development


of internal control standards and the regulatory environment. 31
Sejarah Perkembangan Manajemen Risiko
▪ 1980 Terbit Basel Capital Accord, berisi dua seksi utama yakni definisi modal dan dan bobot risiko
(Bank for International Settlements).

▪ 1990 International decade for Natural Disaster reduction (PBB)

▪ 1995 AS/NZS 4360 Risk Management Standard (Standard Association of Australia)-revisi 1999, 2004

▪ 1997 Framework for Environmental Health Risk Management (The Presidential/Congressional


commission on Risk Assesment USA).

▪ 2001 Integrated Risk Management Framework (Treasury board of Canada)

▪ 2001 JIS Q 2001 Guidelines for Development and Implementation of Risk Management System
(Japanese Standards Association)

▪ 2002 BS IEC 62198 Project Risk Management application guidelines (British Standards Institution)

▪ 2004 ERM Integrated Framework (Committee of Sponsoring Organizations of the treadway


Commition (COSO)

▪ 2009 Risk Management principles & Guidelines (ISO 31000).

32
Tuntutan Kepatuhan Permen BUMN No. 1/2011
Manajemen Risiko (Pasal 25)
Direksi, Dalam setiap pengambilan keputusan/tindakan, harus
1
mempertimbangkan risiko usaha

Direksi wajib membangun dan melaksanakan program Manajemen Risiko


2
Korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan
program GCG

Pelaksanaan program Manajemen Risiko dapat dilakukan dengan:


3
a) Membentuk unit kerja tersendiri yang ada dibawah direksi; atau

b) Memberikan penugasan kepada unit kerja yang ada dan relevan


untuk menjalankan fungsi Manajemen Risiko

4 Direksi wajib menyampaikan laporan profil Manajemen Risiko dan


penanganannya bersamaan dengan laporan berkala perusahaan.
33
Tuntutan Kepatuhan Otoritas Jasa Keuangan
▪ P.OJK No. 2/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan

yang baik bagi Perusahaan Perasuransian

▪ P.OJK No. 10/POJK.05/2014 tentang Penilaian Tingkat Risiko

Lembaga Jasa Keuangan Non Bank

▪ S.E. No. 3/SEOJK.05/2015 tentang Penilaian Tingkat Risiko

Perusahaan Asuransi dan Reasuransi

▪ S.E. No. 16/SEOJK.05/2014 tentang Komite pada Dewan

Komisaris Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah,

Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah

34
Evolusi Model Manajemen Risiko
Mengembangkan dan
mengimplementasikan
manajemen risiko untuk
Risk
Enhancers meningkatkan efisiensi

Group Discussion :
Menurut group anda, sebaiknya
PERUSAHAAN ANDA mengembangkan
model yang mana dan mengapa ?

▪ Memandang risiko ▪ Memandang manajemen risiko


▪ Risiko sebagai cost center sebagai peluang bisnis.
Risk ▪ Transformasi risiko melalui Risk ▪ Transformasi risiko sebagai
hedging, asuransi, dan jaminan. peluang bisnis.
Controllers Tranformers

35
Typical Risk Spectrum for Financial Institution and Banks (Example)
Risiko Financial Risiko Operasional Risiko Bisnis Risiko Lain
(Financial Risk) (Operational Risk) (Business Risk) (Other Risk)

Risiko Pasar Risiko SDM Risiko Strategi Bisnis Risiko Regulasi


(Market Risk) (HR Risk) (Risk of Business Srategy) (Political Risk)
Risiko Sistem &
Risiko Kredit Operational Internal Risiko Perencanaan Risiko Physical Aset
(Credit Risk) (Internal System & (Planning Risk) (Physical Asset Risk)
Operational Risk)
Risiko Infrastruktur Risiko Krisis
Risiko Rentabilitas Risiko Teknologi
Finansial Perbankan
(Rentability Risk) (Technology Risk)
(Financial Infrastructure Risk) (Banking Crisis Risk)
Risiko Investasi Risiko Salah Kelola & Risiko Sistemik/
Risiko Reputasi
dan Pembiayaan Kecurangan Negara
(Reputation Risk)
(Investment & Financial Risk) (Mismanagement & Fraud) (Systemic/Country Risk)
Risiko Salah Pilih &
Risiko Liquiditas Risiko Transaksi Kejahatan Moral Risiko Hukum
(Liquidity Risk) (Transaction Risk) (Adverse Selection & Moral (Legal Risk)
Hazard Risk)
Risiko Fluktuasi Risk Pencacatan
Risiko Kepatuhan
Kurs Akutansi
(Compliance Risk)
(Currency Risk) (Risk of Accounting Recording)

36
Typical Risk Spectrum for Non Financial Institution ( Example )
Risiko Financial Risiko Operasional Risiko Stratejik Risiko Lain
(Financial Risk) (Operational Risk) (Strategic Risk) (Other Risk)

Risiko Kredit Risiko Teknologi Risiko Perencanaan Risiko Reputasi


(Credit Risk) (Technology Risk) (Planning Risk) (Reputation Risk)

Risiko Pasar Risiko SDM Risiko Produk Baru Risiko Hukum


(Market Risk) (HR Risk) (Risk of New Products) (Legal Risk)

Risiko Regulasi
Risiko Persaingan
Risiko Investasi Risiko Sosial Pemerintah
Usaha
(Investment Risk) (Social Risk) (Risk of Govermment
(Business Competition Risk)
Regulation)

Risiko Likuiditas Risiko Physical Aset Risiko Pemasaran


(Liquidity Risk) (Physical Asset Risk) (Marketing Risk)

Risiko Suku Bunga Risiko HSE Risiko Proyek


(Interest Rate Risk) (HSE Risk) (Project Risk)

Risiko Fluktuasi Kurs Risiko Produksi Risiko Kepatuhan


(Currency Risk) (Production Risk) (Compliance Risk)

37
Jenis / Kelompok Risiko Otoritas Jasa Keuangan

▪ P.OJK No/10/POJK.05/2014 tentang Penilaian Tingkat


Risiko Lembaga Jasa Keuangan Non Bank

▪ S.E. No. 3/SEOJK.05/2015 tentang Penilaian Tingkat


Risiko Perusahaan Asuransi dan Reasuransi

1. Risiko Strategis

2. Risiko Operasional

3. Risiko Aset dan Liabilitas

4. Risiko Kepengurusan

5. Risiko Tata Kelola

6. Risiko Dukungan Dana

7. Risiko Asuransi

38
Tayangan Film Untuk Diskusi Manajemen Risiko

RISK TAKING DECISION

39
Who Is A Risk Owner?

Risk owner is person on entity with the accountability


and authority to manage risk – ISO Guide 73

RESPONSIBLE
KPI’S OWNER FOR ACHIEVING RISK OWNER
THE OBJECTIVE

40
Who Is A Risk Owner?
Different levels, different types of risks
Risks Corporate Level

Division Level

Risks ultimately should be filtered


to the lowest level possible for
ownership and mitigation Department Level

Section Level

Source: Diana Borgmeyer, VIMA (2012)


41
Who Is A Risk Owner?
Hierarchy of Objectives

Corporate KPI of Risk


Objectives BOD & BOC Owner

Directorate KPI of Risk


Objectives SBU Head Owner

Division KPI of Risk


Objectives Div Head Owner

Department KPI of Risk


Objectives Dept Head Owner

Section KPI of Risk


Objectives Section Head Owner

Source: Leo L. Soesilo


42
Who Is A Risk Owner?

Beberapa Hal yang Perlu ditegaskan Ulang

▪ RISIKO berkaitan erat dengan kejelasan SASARAN;

▪ PEMILIK RISIKO adalah PEMILIK SASARAN, dan pada dasarnya ini

berlaku untuk semua tingkatan organisasi;

▪ RISIKO terdapat pada seluruh tingkatan organisasi (struktural);

▪ RISIKO juga terdapat pada seluruh proses bisnis organisasi;

▪ SETIAP ORANG dalam organisasi mempunyai SASARAN KERJA

43
Who Is A Risk Owner?

Preliminary Conclusions

Everybody In An Organization Is A “Risk Owner”

Everybody Have To Manage Their Risk In Order


To Achieve Their Working Objectives

Everybody Is Responsible For Risk Management

44
SCOPE OF ERM
(Enterprise Risk Management)

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara
elektronik maupun mekanik, termasuk memfotocopi, merekam, atau dengan menggunakan
system penyimpanan lainnya, tanpa ijin tertulis dari LSPMR
SCOPE OF ERM
(Enterprise Risk Management)

AGENDA

1 Scope of Enterprise Risk Management

2 Benefit of Enterprise Risk Management

3 Enterprise Risk Management Methodology

4 Enterprise Risk Management Framework

46
Definisi Enterprise Risk Management
Suatu proses yang diterapkan secara strategis dan berlaku di
seluruh perusahaan yang dirancang untuk mengenali peristiwa
potensial yang dapat mempengaruhi perusahaan; mengelola
risiko agar tetap dalam jangkauan risiko yang dikehendaki
Manajemen dengan tujuan untuk mendapatkan jaminan yang
wajar akan tercapainya tujuan perusahaan.

Suatu proses yang sistematik dan berkelanjutan yang dirancang


dan dijalankan oleh Manajemen dan seluruh personil
Perusahaan, guna memberikan keyakinan yang memadai bahwa
semua risiko yang berpotensi menghambat tujuan Perusahaan
telah dikelola sedemikian rupa sampai kepada tingkat yang
dapat diterima oleh Perusahaan.

47
What is Your Organisations Appetite for Risk?
Classical Question in Pursuing Objectives

Low Risk High Risk

Moderately Moderately Very


Conservative Aggresive
Conservative Aggresive Aggresive

How much risk do we need to take in order to achieve our objectives ?


48
What is Your Organisations Appetite for Risk?

Averse Hungry

Risk Appetite

Minimalist Or

Attitude to Risk

Cautious Open

49
What is Your Organisations Appetite for Risk?

Avoidance of risk and uncertainly is key organizational


objective

Averse
Example behavior:
Only willing to accept the low cost option

Preference for safe delivery options, low residual risk,


limited reward potential.

Cautious
Example behavior:
Value for Money still the primary concern but willing to
also consider the benefit.

50
What is Your Organisations Appetite for Risk?
Eager to be innovative and choose options offering
potentially higher business rewards, despite greater
inherent risk.

Hungry
Example behavior:
Resources allocated without firm guarantee of return-
”investment capital” type approach

Preferent for ultra - safe business delivery options that have


Minimalist
a low degree of inherent risk and only have a potential for
limited reward.

Willing to consider all potential delivery options and choose


Open the one that is most likely to result in successful delivery
while also providing an acceptable level of reward (and value
for money, etc).
51
Definisi ERM (Enterprise Risk Management)
Menurut COSO: Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission

ERM is a process, effected by an entity’s board of directors,


management and other personnel, applied in strategy setting and
across the enterprise, designed to identity potential events that
may affect the entity, and manage risks to be within its risk
appetite, to provide reasonable assurance regarding the
achievement of entity objectives.

Source: COSO Enterprise Risk Management – Integrated Framework, 2004, COSO.

52
Enterprise Risk Management (ERM)
Pemahaman ERM

ERM adalah budaya, proses, dan struktur yang


diarahkan sedemikian rupa sehingga dapat
mewujudkan kesempatan-kesempatan potensial,
dan pada saat yang sama dapat menangani efek-efek
negative yang terkait dengan hal tersebut.

Sumber: Australia/New zeland Risk Management Standard, dan ISO 31000

ERM adalah suatu proses yang terdiri dari tahapan-tahapan


yang bila dilakukan secara sistematis dan berurutan dapat
Catatan
membantu peningkatan kualitas pengambilan keputusan,
dan memfasilitasi peningkatan kinerja secara
berkesinambungan.
53
Enterprise Risk Management (ERM)
Beberapa Perbedaan Antara Pendekatan Risk Management Traditional dan Modern
Paradigma Tradisional Paradigma Modern

Bersifat fragmentasi – departemen/fungsi, mengelola Bersifat terintegrasi – manajemen risiko


risiko secara independen, terutama berkaitan dengan dikoordinasikan dengan pengawasan tingkat tinggi
akuntansi, keuangan, audit intern (Board oversight); setiap orang dalam organisasi
memandang manajemen risiko sebagai bagian dari
pekerjaannya.

Bersifat sementara (ad hoc) – manajemen risiko Secara kontinu – proses manajemen risiko dijalankan
dilakukan bila menejemen percaya adanya kebutuhan secara terus menerus dan inheren di dalam proses
untuk melakuakannya (reactive). bisnis (pro-active)

Focus secara sempit (specific operational) – terutama Fokus secara luas – semua risiko dan peluang usaha
risiko yang dapat diasuransi (insurable risks / low risk) dipertimbangkan untuk meningkatkan value
dan risiko keuangan (financial risks). perusahaan dan stakeholders.
Group Discussion :
Menurut group Anda, sebaiknya PERUSAHAAN ANDA mengadopsi dan
mengembangkan paradigma yang mana dan mengapa? 54
Fokus Pada Semua Sumber Value

From To Entire Enterprise


Finance Function

▪ Operations
▪ Finance
▪ Technology
▪ Financial Risks
▪ Human Resources
▪ Risk Insurance
▪ Competition
▪ Treasury Risk
▪ Regulatory
▪ Foreign Exchange
▪ Environmental
▪ Global Expansion
▪ Reputation

Source: FutureBrand

55
Mengapa Risiko Harus Dikelola Secara Terintegrasi
(Enterprise Wide)
Risiko bersifat interdependen, saling terkait, sehingga sulit dikelola
secara terpisah

Risiko bersifat dinamis, dengan volatilitas yang tinggi mengikuti jenis


bisnis prosesnya.

Risiko yang dikelola secara silo (Divisional), data dan analisis yang parsial,
dimana masing-masing Bisnis unit menggunakan cara pengukuran dan
metodologi sendiri-2, sehingga akan sulit dibaca manajemen
(Perusahaan tidak bisa melihat risiko Agregat dalam skala Enterprise)

Adanya koordinasi yang lebih baik antara beberapa fungsi pengelolaan


risiko serta meningkatkan ruang lingkup pengelolaan risiko
(Meningkatkan efisiensi proses pengelolaan risiko secara terintegrasi
yaitu mencakup semua bisnis dan organisasi, serta mencakup semua
jenis risiko yang dihadapi).
56
Klasifikasi Risiko (ERM) Risiko tingkat bunga

Risiko nilai tukar

Risiko Pasar Risiko Komoditas

Risiko Likuiditas Risiko ekuitas


Risiko Keuangan
Risiko Kredit
Risiko SDM
Risiko Permodalan Risiko Produksi
Risiko Aset
Risiko Teknologi
Risiko Organisasi
Risiko Operasional Risiko Proyek
Risiko Sistem/ Prosedur
Risiko Proses

Risiko Perencanaan & Inovasi

Risiko Non Risiko Bisnis


Keuangan Risiko Strategis Risiko Investasi
Risiko Aliansi

Risiko Lingkungan
Risiko Reputasi
Risiko Eksternalitas Risiko Hukum
Risko Politik
Risiko Sosial
57
Enterprise Risk Management (ERM)

The Concept

Enterprise Risk Management is viewing all risk


exposures through the same set of glasses, and
treating all exposures with the same set of tools …

58
Beberapa Manfaat Penerapan ERM (ref. ISO 31000)
▪ Adanya sinergi antara strategi perusahaan dan tingkat
risiko yang dapat diterima (Risk Appetite) untuk mencapai
tujuan Organisasi (improved outcomes)

▪ ERM didesain untuk dapat mengidentifikasi serta mengelola


potensi – potensi risiko sebelum mereka menjadi
permasalahan bisnis yang serius (adanya peringatan
dini/Early warning)

▪ Mendorong Manajemen yang pro-aktif dan bukan re-aktif


decision making (mempunyai dasar yang baik dalam
pengambilan Keputusan)

▪ Meningkatkan keselamatan dan pencegahan insiden

▪ Meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan

59
Beberapa Manfaat Penerapan ERM (ref. ISO 31000)
▪ Meningkatkan kompetensi dan mengidentifikasi peluang dan
ancaman

▪ Membantu menggunakan sumber daya untuk penerangan risiko


secara efektif dan efisien

▪ Meningkatkan ketahanan organisasi menghadapi kondisi eksternal

▪ Mendorong dan memberi pedoman setiap orang dalam mengelola


risiko

▪ Mengurangi kerugian organisasi melalui pengendalian risiko

▪ Optimalisasi pengambilan risiko oleh Organisasi

▪ Kemampuan Mengagregasi dan menghubungkan tentang status


eksposur risiko saat ini pada tingkatan strategis, operasional dan
proses.

60
Beberapa Manfaat Penerapan ERM (ref. ISO 31000)

▪ Memenuhi tuntutan legal dan aturan

▪ Meningkatkan kemampuan organisasi dalam mengelola


aspek lingkungan

▪ Meningkatkan kualitas dalam tata kelola organisasi

▪ Meningkatkan kinerja keselamatan

▪ Mendorong proses pembelajaran organisasi secara


berkelanjutan

▪ Meningkat kepercayaan pihak berkepentingan

▪ Meningkatkan sistem pelaporan, baik yang bersifat wajib


maupun sukarela

61
Beberapa Tantangan Dalam Penerapan Manajemen Risiko
▪ Tak adanya tekanan atau panduan regulasi yang jelas untuk sektor
non-Keuangan

▪ Harus menyusun sendiri organisasi dan fungsi Manajemen Risiko yang


sesuai dengan industri dan Organisasinya

▪ Kapabilitas organisasi yang kurang cukup, dalam menerapkan


Manajemen Risiko (budget, kompetensi SDM, dll)

▪ Betulkah bermanfaat? (Manajemen Risiko belum dirasakan


manfaatnya secara langsung)

▪ Culture (Keengganan untuk berubah / resistance / menambah


pekerjaan)

▪ Kurangnya komitmen Manajemen

▪ Tehnik dan metodologi Manajemen Risiko yang tersedia masih kurang


untuk sektor riil. (Masih didominasi oleh sektor Keuangan/Perbankan)

62
Beberapa Kunci Sukses Implementasi ERM
▪ Adanya komitmen dari BOD dan senior Manajemen

▪ Adanya kebijakan, sistem dan proses kontrol yang ditunjang dengan


budaya risk (peduli terhadap risiko) yang kuat.

▪ Adanya kejelasan dalam penentuan risk appetite & Risk tolerance


sesuai dengan kemampuan Perusahaan (clear limits on delegated
authority)

▪ Adanya komunikasi dan pembelajaran yang terus menerus

▪ Adanya integrasi antara ERM kedalam strategic planning, proses


bisnis, penilaian karya dan kompensasi (Reward system dikaitkan
dengan Risk based performance)

▪ Adanya organisasi Manajemen Risiko yang permanen

▪ Adanya akuntabilitas dan responsibilitas yang jelas (including clear


ownership of risk).

63
ERM Methodology and Framework

64
Tiga Elemen Implementasi ERM

Framework (Risk Governance)


Infrastruktur
▪ Komitmen Direksi
▪ Budaya dan Awareness ▪ Metodologi
FRAME ▪ Teknologi
▪ Risk Language WORK
▪ Filosofi Risiko ▪ Prosedur
▪ Risk Appetite & Tolerance
▪ Struktur dan Fungsi Organisasi
INFRASTRUKTUR Proses
▪ Kebijakan dan Prosedur
▪ Identifikasi & Define
▪ Assess & Measure
▪ Treat & Manage
PROSES ▪ Monitor & Report

65
Beberapa Kerangka Kerja Manajemen Risiko

BS6079-3 (2000) IRGC 2004 COSO (2004) AS/NZS 4360 ISO 31000 (2009)

1. Context 1. Pre-assessment 1. Environment 1. Context 1. Mandate/


commitment
2. Identification 2. Appraisal 2. Objectives 2. Identifications
2. Context
3. Analysis 3. Tolerability and 3. Identifications 3. Analysis
acceptability 3. Identifications
4. Evaluation 4. Assessment 4. Evaluation
judgedment
4. Analysis
5. Treatment 5. Response 5. Treatment
4. Risk Management
5. Evaluation
6. Communicate 6. Control 6. Communicate/
5. Communicate
consult 6. Treatment
7. Review/update 7. Communicate
7. Monitoring/review 7. Communicate/
8. Monitoring
consultation

8. Monitoring/review

BS, British Standarts – IRGC, International Risk Governance Council-COSO, Committee of Sponsoring
Organizations-, AS/NZ, Australia & New Zeland Standart-ISO, International Standarts Organization 66
Enterprise Risk Management Process
▪ Senior management and board
participation (tone from the top)
▪ Governance structure
▪ Resource allocation ERM dashboard Disclosure
▪ Culture, principles, and values
▪ Financial ▪ Board reporting
▪ Risk Appetite
▪ ERM Framework and Policies ▪ Non-Financial ▪ External reporting

Risk Identification Risk Mitigation & Risk Reporting &


ERM Foundations Risk Measurement
and Assessment Response Monitoring

▪ Policy enforcement
Top-down assessments
▪ Barnies to strategic and ▪ Value-based growth and
financial goals restructuring strategies
Bottom-up assessments ▪ Risk transfer strategies
▪ Business unit
▪ Functional unit ▪ Contingency planning and testing
Independent assessments ▪ Event and crisis management
▪ Internal unit
▪ External unit
▪ Regulators
▪ Other stakeholders 67
Enterprise Risk Management
ISO 31000 The Framework COSO ERM

Sasaran

Principles
(Clause 4)

Lingkup
Penerapan

Framework Process
(Clause 5) (Clause 6)

68
Principles: ISO 31000 vs COSO
No ISO 31000 COSO
Harus memberi nilai tambah & melindungi
1 Membantu pencapaian tujuan organisasi
organisasi

2 Bagian terpadu dari proses organisasi Diterapkan bersamaan penetapan strategi

3 Bagian dari proses pengambilan keputusan Merupakan sebuah proses

Mempertimbangkan penerapan risk


4 Menangani aspek ketidakpastian
appetite
Bersifat sistematik, terstruktur, dan tepat
5
waktu
Berdasarkan informasi terbaik yang
6
tersedia

7 Khas untuk penggunaannya

Mempertimbangkan faktor manusia dan


8 Oleh semua orang dalam organisasi
budaya

9 Transparan dan inklusif

Dinamis, berulang, tanggap terhadap


10
perubahan
Memfasilitasi perbaikan dan peningkatan Reasonable guarantee, bukan kepastian
11
berkelanjutan pencapaian tujuan
69
Pemilihan Framework
▪ Risk Management Framework can be developed by any institution.
COSO adalah Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission.

Beranggotakan organisasi-organisasi di USA sebagai berikut:


1. American Accounting Association
2. American Institute of Certified Public Accountants
3. Financial executives International
4. Institute of Management Accountants
5. The Institute of Internal Auditors

Organisasi Sponsor adalah organisasi Profesi

▪ Risk Management Standard develop by Authorized Standarization Body.


ISO (The International Organization for Standarization): Federasi dari
Lembaga standarisasi beranggotakan berbagai Negara di dunia.

▪ The ISO 31000 standard is not a document for compliance,


but a guidance standard, a reference.

▪ COSO frameworks are not a standard or set of standards,


They are frameworks.

70
Pemilihan Framework

▪ There is no suggestion that COSO or ISO 31000 or others framework are a


preferred method or represent best practices.

▪ A more comprehensive presentation of techniques for applying ERM depend


on entity size, diversity, and industry is beyond the scope of the entity.

Some consideration in choosing framework (best practices):

▪ Objective of the company

▪ Organization requirement ond business Characteristic (fokus dari ERM-nya)

▪ Regulatory requirements

▪ Size of the company

71
Pendekatan ERM - Pendekatan Sistem Pro-aktif Manajemen Risiko Terpadu
Top Prioritas Risiko Risiko
Down Stratejik Agregat
Direksi

Risiko Unit Validasi


Bisnis Manager Bisnis Unit Risiko

Risiko Identifikasi Bottom


Operasional Risk Owner / Risk Taking Unit Risiko Up

Framework
Infrastruktur Proses
▪ Budaya dan Awareness
▪ Metodologi ▪ Identifikasi & Define
▪ Filosofi Risiko
▪ Teknologi ▪ Assess & Measure
▪ Risk Appetite
▪ Struktur dan Fungsi Organisasi ▪ Prosedur ▪ Treat & Manage
▪ Kebijakan dan Prosedur ▪ Monitor & Report 72
Risk Map & RCSA Result
High level Risk Assessment
Company Risk Footprint
EXECUTIVE
Produces its
perception of risks

Compare
BUSINESS UNITS
Aggregation and and merge
Produce local Risk
summary of results to produce
Assessments Including:
▪ Risk Profile
▪ Management & mitigation
process in place
▪ Further Action Plans
▪ Assurance Processes
Risk Assessments including Action Plans

73
ERM Requires Balancing The Hard and Soft Side of
Risk Management

Hard Side Soft Side

▪ Measures and reporting ▪ Risk awareness


▪ Risk oversight committees ▪ People
▪ Policies & procedures ▪ Skills
▪ Risk assessments ▪ Integrity
▪ Risk limits ▪ Incentives
▪ Audit processes ▪ Culture & values
▪ Systems ▪ Trust & communication

74
Proses & Teknik Manajemen Risiko

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara
elektronik maupun mekanik, termasuk memfotocopi, merekam, atau dengan menggunakan
system penyimpanan lainnya, tanpa ijin tertulis dari LSPMR
Proses Manajemen Risiko

AGENDA
5 1

Monitoring
Identifikasi
Risiko &
Risiko
Pelaporan

Perlakuan /
Pengukuran
Respon
Risiko
Risiko
4 2
Evaluasi /
Pemetaan
Risiko

3
76
Enterprise Risk Management Process
Documentation Monitoring
Up dated

Monitor &
Report

Treatment of the risk:


Respond
Business Indentify Identification of
Accept, Reduce, Process Potencial risk
Share, Avoid

Assess

Measure and evaluate

77
Proses Manajemen Risiko
No Tahap Minimal OUTPUT

1 Identifikasi Risiko ▪ Daftar Risiko


▪ Jenis Risiko

2 Pengukuran Risiko ▪ Probabilitas Risiko


▪ Dampak Risiko
▪ Level Risiko

3 Evaluasi/Pemetaan Risiko ▪ Profil Risiko


▪ Prioritas Penanganan Risiko

4 Respon Risiko ▪ Desain awal penganan Risiko


▪ Keputusan cara penanganan tiap risiko (misal : perbaikan bisnis
proses,etc)
▪ etc

5 Monitoring & Review ▪ Efektifitas penanganan risiko


▪ Perbaikan Pengawasan
▪ Perbaikan Pedoman Manajemen Risiko
▪ Penyesuaian terhadap toleransi Risiko, anggaran, dan target usaha
78
Risk Assessment Concept Ref. ISO 31000
Risk assessment (Risk Identification-Risk Analysis-Risk Evaluation)

Risks can be assessed at an organizational level, at a departmental


level, for projects, individual activities or specific risks. Different
tools and techniques may be appropriate in different context.

It provides an understanding of risks, their causes, consequencesand


their probabilities. This provides input to decisions about:

▪ Risk and its potential Impact upon Objectives

▪ Whether an activity should be undertaken;

▪ How to maximize opportunities;

▪ Whether risks need to be treated;

▪ Choosing between options with different risks;

▪ Prioritizing risk treatment options;

▪ The most appropriate selection of risk treatment strategies that


will bring adverse risks to a tolerable level

▪ Information for BOD 79


Identifikasi Risiko
Penyimpangan

Tujuan

Rencana

Hasil

Kejadian

Melakukan identifikasi atas kejadian maupun


potensi kejadian yang apabila terjadi akan
mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan
(berpotensi merugikan perusahaan). Kata kunci dalam identifikasi risiko :
� Kejadian tidak direncanakan
Bermaksud:
� Tujuan
Untuk mengenali seluruh potensi risiko yang
� Penyimpangan
melekat / inheren pada setiap aktifitas fungsional.

80
Identifikasi Risiko

Define in detail the risks which apply to your business


▪ Strategic Risks
▪ Corporate Governance
▪ Business Continuity Risk
▪ Financial Risks - pure financial, e.g. investment, credit
▪ Corporate Social Responsibility Risk (incl. environment)
▪ Reputation Risk
▪ Legal and Contractual Risk
▪ Assets risk (Fire, IT, life, security, etc)
▪ Health & Safety Risk
▪ Operational risk
▪ Project Risk
▪ Change risk (the risk in changing from status quo)

81
Identifikasi Risiko

Dalam melakukan identifikasi, harus memperhitungkan faktor


sumber/penyebab Risiko (Risk Cause) dari dalam (internal)
maupun dari luar organisasi (eksternal).

Misalnya Faktor

Internal
Infrastruktur, assets eksposur, Proses,
Personel/People, Sistem/Teknologi.

Eksternal
Politik, Lingkungan, Ekonomi, Sosial, Regulasi,
Customer, dsb.

82
Identification Base / Approach

▪ Key Performance Indicator


▪ Business Process
▪ Risk Breakdown Structure
▪ Job Description
▪ Project Plan
▪ Work Program
▪ Etc..

83
Correlation of Risk Management and Business Process
The concept
▪ Who are you stakeholders and what do they need ?
▪ What are your business objectives to satisfy needs ?
▪ Which business processes will deliver the needs ?
▪ What are the risk you cannot meet the needs ?

Customers Employees Owners Community Suppliers

▪ Quality products ▪ Skill Development ▪ Adequate return ▪ Ethical behavior ▪ Paid on time
and services
▪ Safe workplace ▪ Growth ▪ Adherence to ▪ Ongoing growth
▪ Reliable, safe regulations
▪ Health ▪ Uphold values ▪ Partnership
products
▪ Corporate Social
▪ Employment ▪ Profitability ▪ Safety & health for
▪ Appropriate Responsibility
security their people
Response ▪ Image
▪ Responsible
▪ Job satisfaction
▪ Value for money ▪ Reputation
▪ Safe operations
▪ Flexibility ▪ Compliance to laws

▪ A responsible
supplier
84
Pendekatan/Teknik yang Digunakan
Dua pendekatan yang biasa digunakan adalah:

1 Retrospective 2 Prospective
Bagi risiko yang sudah pernah terjadi Bagi risiko yang belum pernah terjadi

Contoh : Contoh :
▪ Past Organizational Experience. ▪ Expert Judgement
▪ Historical Records (Loss event data base) ▪ Delphi
▪ Change Analysis Result (What-if)
▪ Post Event Reports/Audit Reports ▪ Focus Group Discussion/Brainstorming.
▪ Questionnaires/Wawancara ▪ Proses Flow Analysis
▪ Laporan Keuangan ▪ Benchmarking
▪ Threat Scenario

Penggunaan Teknik, dapat dipilih yang paling mudah dan tidak boros.

85
Contoh-2 Teknik Identifikasi Risiko
Pendekatan ▪ Gunakan pengalaman yang sejenis
Historis
▪ Identifikasi risiko yang pernah terjadi
▪ Proyeksikan ke situasi saat ini
▪ Tetapkan risiko yang bisa terjadi

Pendekatan FGD/ ▪ Analisis situasi yang anda hadapi


Brainstorming
▪ Identifikasi risiko yang bisa terjadi
▪ Proyeksikan ke situasi saat ini
▪ Tetapkan risiko yang bisa terjadi

Pendekatan ▪ Identifikasi institusi lain sebagai benchmark


Benchmark
▪ Identifikasi risiko yang dialami
▪ proyeksikan ke situasi saat ini
▪ Tetapkan risiko yang bisa terjadi

Pendekatan ▪ Tetapkan beberapa orang sebagai ahli


Pendapat Ahli ▪ Wawancara mengenai risiko
▪ Tetapkan risiko yang bisa terjadi

86
Poin-poin yang Harus Diperhatikan dalam Melakukan Identifikasi Risiko
▪ Signifikan

Dipilih risiko yang mempunyai dampak signifikan terhadap pencapaian


tujuan Perusahaan, baik yang bersifat micro ataupun macro

▪ Efektif & Sederhana

Dipilih risiko yang dapat menggambarkan risiko `inherent' yang terjadi


atau mungkin terjadi. (Bila data masa lalu tidak tersedia, dapat ditetapkan
dengan estimasi yang mencerminkan tingkat keyakinan kelompok)

▪ Prioritas pada risiko-risiko yang berdampak langsung terhadap output


organisasi

▪ Periksa sumber informasi yang dapat digunakan untuk mengindentifikasi


Faktor-faktor Risiko yaitu : Laporan Keuangan, Dokumen internal, Inspeksi
lapangan, karyawan, pihak eksternal yang terkait, dan sebagainya

▪ Gunakan lebih dari satu macam teknik identifikasi untuk memperoleh


risiko sebanyak mungkin

▪ Selain hal-hal yang bersifat Micro, perlu juga di identifikasi hal-hal yang
bersifat Makro yang dapat memberikan dampak pada organisasi

87
Example of Casual Mapping
Type of Risk Causes Type of Losses
Financial
Business Strategigies and Policies
1. Money Loss
1. Policy/Procedure not aligned with Company Strategies
2. Insufficient Segregation of duties/unclear roles & Responsibilities 2. Fine or Penalties

3. Outdated/Unclear Strategy/Policy 3. Compensation

4. Conflict of Interest between Divisions/Units 4. Loss of Assets/Inventories


5. Limitation in Budget/Facilities 5. High Opertaing Costs
Business and Risk Management Processes
Risk 6. Legal Costs
6. Outdated/Unclear Guidelines/Prosedure
Events
7. Limits and Authorities Exceeded Non-financial
8. Process not Aligned with the Procedures 1. Reputation
9. Non Compliance with Laws, Regulations and and Internal directives 2. Loss of Customer/market Share
10. Lack of Support/Coordination with other division/unit 3. Customer Complaints
11. Weak Internal Control. 4. Opportunity Loss
5. Loss of Staffs
People
One type of
Management Reporting CAUSE can
Methodologies impact on more
System and Data than one type of
LOSS
External Events

88
Risk Identification
(Root Cause Mapping / Root Cause Analysis)

CAUSE Risk EVENT IMPACT


(Penyebab) (Kejadian) (Kerugian)

Why, and how are the risk likely What issue ? Types of loss :
to occur ? ▪ Actual loss
▪ Potential loss
1. Direct Cause (penyebab langsung yang menimbulkan
Qualitative
kejadian risiko
2. Contributing Cause (penyebab lain yang turut ……………………………………...…

mendukung terjadinya suatu kejadian risiko) ……………………………………......

3. Penyebab Risiko bisa saja cukup banyak, namun Quantative


sebaiknya dibatasi menjadi beberapa penyebab yang ………………………………….……..
paling relevan dan signifikan …………………………………….…..

89
Alat untuk Root Cause Analysis

CAUSE Risk EVENT IMPACT


(Penyebab) (Kejadian) (Kerugian)

Ishikawa Charts (Fish bone diagram)

5 why’s

Why Three diagram

Cause & effect Diagram

dan lain lain

90
Fish Bone Diagram (contoh)
No Stock Lead-Time
Available Too Short

Materials Supply
Inflexible
Problem
Failure to Systems
Achieve Plan
Forecasting
Capacity Problems
Constraint
Failure to Deliver
on Time
Inadequate
Communications Poor Process
Control

Inadequate Supplier
Poor Scheduling
Management

Carrier Quality
Performance Problems

91
Asking “Why?” Five Times (Contoh)

Q Why did the machine stop?

A There was an overload and the fuse blew.

Q Why was there an overload?

A The bearing was not sufficiently lubricated.

Q Why was it not sufficiently lubricated?

A The lubrication pump was not pumping sufficiently.


Repeating why five times like this can help
uncover the root problem and correct it. If this
Q Why was it not pumping sufficiently? procedure were not carried through, one might
A The shaft of the pump was worn and rattling. simply replace the fuse or the pump shaft. In that
case the problem would reoccur in a few months.
Q Why was the shaft worn?
Taiichi Ohno
A There was no strainer and metal scrap got in.
Toyota Production System

92
How To Describe a Risk?

Risk Register

Minimum records

An event
A source of A cause (how An Outcome
(including when
risk (hazard) and why) (consequence)
and where)

Fire at head Estimated cost


Fire Short Circuit
office 100 million

H1N1 Employees Operation


Virus
Pandemic Contact Virus Interruption

93
Contoh Risk Cause, Risk Event & Risk Impact

Penyebab Kejadian Kerugian

Masa berlaku perizinan tidak Pengurus Perizinan


Proyek Tertunda
terpantau Perusahaan terlambat

Kelemahan pengawasan Manipulasi setoran Kehilangan uang

Teknologi / alat yang sudah usang Gangguan Jaringan Kerusakan image

Forum Serikat Pekerja belum Operasi Perusahaan


Pemogokan Karyawan
berjalan efektif berhenti

94
Contoh Risk Cause, Risk Event & Risk Impact

Penyebab Kejadian Kerugian

Ketidakcukupan Kesalahan info kepada


Komplain customer
pengetahuan staf customer

Kelemahan pengawasan Kecurangan internal Kehilangan uang

Sistem pengamanan aset Data hilang dan harus


Kehilangan computer
yang kurang baik membeli computer

Data payroll karyawan


Kesalahan memasukan data Biaya lembur
tidak akurat

95
Risiko, Penyebab & Dampak

Lack of Raw Low Product Short of


Reduced Order Financial Loss
Materials Quality Production

Risk
Potential Impact / severity

96
Risiko, Penyebab & Dampak

Lack of Raw Low Product Short of


Reduced Order Financial Loss
Materials Quality Production

Cause Risk
Potential Impact / severity

97
Risiko, Penyebab & Dampak

Lack of Raw Low Product Short of


Reduced Order Financial Loss
Materials Quality Production

Cause 1 Cause 2 Risk


Potential Impact / severity

98
Risiko, Penyebab & Dampak

Lack of Raw Low Product Short of


Reduced Order Financial Loss
Materials Quality Production

Cause 1 Cause 2 Cause 3 Risk Potential Impact /


severity

99
Objective Perusahaan terhubung dengan Sebab & Dampak Risiko Perusahaan

Pendapatan Pengelolaan Kinerja masih


Keuangan belum optimal belum efisien rendah

Jangkauan Kualitas Kurang Sistem marketing Reputasi


Pelanggan terbatas pelayanan kurang Profesional tidak memadai menurun

Dukungan
Proses Bisnis Kecepatan Sistem operasi Dukungan IT
sarana/prasarana
pelayanan terbatas tidak memadai masih lemah
Internal kantor kurang

Pertumbuhan Sistem SDM Kompetensi Sarana Pembelajaran


Pembelajaran kurang memadai dibawah standar kurang

100
Pengukuran Risiko
Berbagai pendapat atas asumsi yang digunakan dalam manajemen risiko modern

Model Subyektif Model Rasional

▪ Masa depan tidak pasti dan tidak dapat ▪ Masa lalu meramalkan masa depan

diketahui ▪ Kejadian-kejadian masa lalu mengandung

▪ Masa lalu adalah indicator masa depan yang pola yang dapat diobservasi
▪ Observasi tersebut dapat diukur dan dibuat
tidak jelas
modelnya secara matematika
▪ Kepercayaan dan keyakinan subyektif
▪ Model-model tersebut membantu kita
dapat dibenarkan untuk meramalkan masa
menetapkan probabilitas dan dengan
depan yang tidak menentu
demikian …

Masa depan tidak menentu, namun


kepercayaan subyektif dapat membantu Meramalkan masa depan berdasarkan
dalam mengelola pandangan kita atas masa lalu
masa depan

Menurut pendapat anda, asumsi mana yang sebaiknya digunakan?


101
Pengukuran Risiko
Risk Measurement / Risk Analysis

Assessment terhadap peristiwa risiko atau potensial risiko dilakukan untuk


menentukan Level of Risk (Tingkat eksposur Risiko) dengan melihat dua
perspektif, yaitu: Likelihood/Probability dan Impact/Consequences

Likelihood/Probability Impact/Consequences

Adalah peluang/kemungkinan besarnya kerugian (serverity) apabila terjadi

terjadinya risiko peristiwa risiko (aspek keuangan, SDM,


Reputasi, Output, dll)

Asessment pertama kali dilakukan terhadap Inherent Risk (Risiko tanpa control / Gross Risk)

102
How Can Risk Be Measured ?

Level of Risk
(Magnitude of a Risk)

Impact / Consequence Likelihood / Probability


of an event of occurance

Risk is often expressed in Terms of the Impact /


consequences of an event, and the associated
likelihood of Occurance

103
Causes (Sources) Events Consequences Probability

Inadequate
Legal Liability
Segregation of duties
Internal Fraud
Regulatory, Compliance
Insufficient training
& Taxation Penalties
External Fraud
Lack of management Loss or Damage
supervision to Assets
Employment Practices EFFECTS
Inadequate auditing & Workplace Safety Monetary Losses
Restitution
procedures
Clients, Products &
Inadequate security Business Practices
Loss of Recourse
measures
Damage to Physical
Assets
Write-down
Business Disruption &
System Failures
Poor systems design Reputation
Execution, Delivery &
OTHER IMPACTS
Process Management
Forgone Income
Poor HR policies Business Interruption

104
Inherent VS Residual
▪ Inherent Risk adalah risiko yang terjadi atau mungkin terjadi apabila Perusahaan / Organisasi tidak melakukan
suatu tindakan baik dari sisi Impact / consequences maupun Likelihood/Probality (before control)

▪ Residual Risk adalah yang masih ada setelah dilakukan tindakan/kontrol baik terhadap likelihood / Probality
maupun Impact/consequences (after control)

▪ Control adalah aspek / faktor positif yang dapat memodifikasi risiko, dapat berbentuk suatu kebijakan, SOP,
Peralatan Instruksi kerja, surat edaran, dll

Inefficiencies
Errors &
Violations
Disasters Omissions Fraud

Internal
Controls

Residual Risk 105


Risk and Control

Control

Inherent Current Risk


Risk Exposure
Mitigasi

Risk
Tolerance
Residual Treated Line
Risk Risk

106
Beberapa Informasi yang dibutuhkan dalam melakukan Assesment

▪ Past Records
▪ Practice and relevant experience
▪ Market Research
▪ Experiments and prototypes
▪ Relevant pusblished literature

Semakin banyak data/informasi serta ketersediaan model pengukuran,


semakin baik anda dapat menghitung tingkat/bobot risiko
107
Analysis / Measurement dilakukan dengan Teknik:

1. Qualitative

Use words only, to describe likelihood and impact (eg, high, medium, low)

2. Quantitative (numbers)

Quantitative Techniques banyak digunakan pada industry Perbankan


dan Institusi keuangan lainnya.

3. Semi-Quantitative (words & numbers)

Give values for rangking scales, Use numerical rating scales for Impact
and probability, and combine them to produce a level of risk

108
1. Teknik Penilaian Qualitative dipilih bila:

▪ Risiko yang dinilai tidak memungkinkan untuk diukur dalam


hitungan metrik.

▪ Tidak tersedia data yang dapat dipercaya untuk penilaian


quantitative praktis

Analisis Quantitative dapat juga digunakan untuk pemeriksaan


awal suatu risiko sebelum diputuskan apakah perlu melakukan
analisis quantitative yang lebih mendalam.

109
2. Teknik penilaian Quantitative
Biasanya membutuhkan derajat biaya dan upah yang lebih tinggi, dan sangat
tergantung pada kualitas dan akurasi data historis yang harus sesuai dengan
kaidah statistik dan asumsi yang mendukung. Selain itu metode quantitative
juga harus mempuanyai frekuensi variabilitas dan keandalan peramalan yang
dapat dipercaya.

Bebarapa contoh Teknik penilaian Quantitative:


▪ Probabilitistic techniques
Menghubungkan sebuah kisaran peristiwa dan dampak yang dihasilkan dengan kemungkinan peristiwa tersebut
terjadi berdasarkan pada asumsi tertentu. Kemungkinan dan dampak dinilai berdasarkan pada data historis atau
hasil tersimulasi yang mencerminkan asumsi perilaku mendatang. Teknik ini dapat digunakan dengan batas waktu
yang berbeda untuk memperkirakan hasil, seperti kisaran nilai dari instrument keuangan seiring waktu berjalan.
Contoh: VAR, Loss distribution, etc.

▪ Non- Probabilitistic techniques


Menggunakan asumsi Subyektif dalam memperkirakan dampak dari event, tanpa harus mengukur
secara matematis kemungkinan yang terkait. Menilai dampak event sepenuhnya didasarkan pada data
historis sebagai rujukan awal, tetapi kemudian mengandalkan simulasi dan asumsi mendatang untuk
pembangunan model yang diinginkan.
Contoh: Sensitivity Analysis, Scenario Analysis, etc.
110
2. Teknik penilaian Quantitative

Pentingnya Integritas Data

▪ Data historis digunakan untuk re-asesmen risiko dimasa depan

▪ Data Historis dianggap lebih akurat untuk risiko-risiko tertentu


yang dapat diukur dengan indicator Historis, misal rate kurs, dll

▪ Data yang digunakan harus relevan terhadap risikonya

▪ Data harus berasal dari sumber yang dapat diverifikasi

▪ Data harus lengkap selama periode tertentu


(Misal: tenor data tidak terputus selama 3 tahun)

111
3. Teknik penilaian Semi-quantitative
▪ Saat entitas menggunakan campuran dari ukuran Qualitative dan
Quantitative, Manejemen akan mengembangkan penilaian qualitative
baik antar ukuran qualitative maupun pencampurannya dengan ukuran
Quantitative

▪ Untuk itu harus dibuat konteks kemungkinan dan dampak yang sama
antar lintas entitas dan pengkategorian risiko yang sama pula untuk
ukuran qualitative, sehingga memudahkan penilaian komposit dari risiko
yang ditangani

▪ Kriteria Risiko dibuat dengan memperhatikan objectives dari organisasi


dan Lingkungan Perusahaan. Acuan dalam membuat kriteria Risiko dapat
dengan memperhatikan SOP internal, Standar-standar yang berlaku,
aspek Keuangan, Hukum, Peraturan, dsb-nya

▪ Untuk analisis semi kuantitatif, formulasi nilai dari aspek kemungkinan


bukanlah nilai probabilita, melainkan suatu prediksi berdasarkan posisi,
pengalaman dan pengetahuan (Subjective Probability)

112
Pendekatan yang dipakai dalam penentuan tingkat
IMPACT & LIKELIHOOD

▪ Fokus Group discussion


▪ Questionaires
▪ Model and Simulations
▪ Expert Judgements
▪ Konsensus
▪ Benchmarking

113
Impact / Consequences
Impact/Dampak dari kejadian:

Tingkat kerugian dan/atau potensi kerugian/kerusakan yang


terjadi, dari suatu kejadian/event, berdasarkan pengalaman
historis dan/atau kemungkinan dimasa depan.

Dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif, Contoh:


▪ Kerugian Rp 50 juta
▪ Gugatan oleh pihak ketiga
▪ Kehilangan pelanggan
▪ reputasi buruk pada Perusahaan

Tabel Impact dibuat sebagai pedoman untuk menentukan


kriteria Impact dari masing-masing kejadian/event
(Misal: finansial, operasional, SDM, reputasi, dll)

Penentuan tabel Impact pada saat pertama kali seharusnya


dilakukan oleh Senior Management

114
Contoh-2 Tabel Impact / Dampak
Consequences /
1 2 3 4 5
Impact

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi


Kriteria Penilaian
Insignificant Minor Moderate Major Catastrophic

Kerugian (finasial) ≤ Rp 10 Juta >Rp 10 juta s/d Rp 50 juta >Rp 50 s/d Rp 200 juta >Rp 200 juta s/d Rp 600 juta >Rp 600 juta

Keluhan Pelanggan
CSI 78% CSI 76 – 78% CSI 74 – 76% CSI 73 – 74% CSI ≤ 72%
(CSI)

Reputasi Tidak berdampak pada Publikasi negative pada area Publikasi negative pada skala Publikasi negative pada skala Publikasi negative pada skala
(area publikasi) reputasi operasional setempat kabupaten/kotamadya regional (propinsi) nasional

Keluhan pegawai dapat Keluhan Pegawai dapat Keluhan Pegawai dapat Keluhan Pegawai dapat
Kepegawaian Keluhan Pegawai dapat
diselesaikan oleh satuan kerja diselesaikan oleh manajer diselesaikan oleh SP tingkat diselesaikan oleh SP tingkat
(keluhan) diselesaikan oleh Depnaker
terkait terkait pusat dan SDM pusat pusat dan direksi
Cidera berat (tidak mampu
Kesehatan dan Cidera ringan (tidak mampu
Cidera kecil (mampu Kembali melakukan tugas lebih dari 3
keselamatan Tindakan berbahaya melakukan tugas > 1 hari s/d 3 Kejadian fatal / kematian
bekerja di hari yang sama) minggu atau mengakibatkan
(tingkat cidera) minggu)
cacat tetap)
Tujuan strategis terlambat Tujuan strategis terlambat Tujuan strategis terlambat Tujuan strategis terlambat Tujuan strategis terlambat
Tujuan Strategis
<40% dari target waktu >40% s/d 60% dari target >60% s/d 80% dari target >80% s/d 100% dari target >100% dari target waktu
(Waktu pencapaian)
pencapaian waktu pencapaian waktu pencapaian waktu pencapaian pencapaian
Proses hukum yang dapt
Adanya penuntutan namun
Delik Hukum / Legal Tidak ada tuntutan hukum diselesaikan secara Adanya litigasi dan class action Vonis bersalah oleh pengadialn
tidak terbukti
musyawarah
Peringatan atau
Pembatasan Peringatan tertulis tanpa Peringatan tertulis, dikenakan Penghentian sementara
Peringatan informal / verbal Pembekuan usaha
Aktivitas oleh sanksi sanksi aktivitas
Regulasi / Regulator
Tingkat Efisiensi Tidak ada variansi dari Kenaikan s/d 1% pada Kenaikan >1 s/d 5% pada Kenaikan > 5 s/d 10 % pada
Kenaikan >10% pada anggaran
(Budget) anggaran anggaran anggaran anggaran
Aplikasi dan
Tidak berfungsi selama 1 jam Tidak berfungsi selama 3 jam Tidak berfungsi selama 1 hari Tidak berfungsi selama 2 hari Tidak berfungsi selama 3 hari
Infrastuktur IT

Gangguan Tidak mempengaruhi waktu


Terlambat/berkurang <3 %
dari rata-rata waktu operasi
Terlambat/berkurang >3% s/d
6% dari rata-rata waktu
Terlambat/berkurang >6% s/d
10% dari rata-rata waktu
115
Terlambat/berkurang >10%
dari rata-rata waktu operasi
Operasional operasi dan target produksi
Objective Impact Matrix - Example
Client & Staff
Rating Description Financial Impact Business Interruption Reputation & Image
Health & Safety

1 Insignificant Minimal financial loss; No or only minor personal Negligible; Critical systems Negligible impact
Less than $300,000 injury; First Aid needed but no unavailable for less than one
days lost hour

2 Minor $300,000 to $2M; not Minor injury; Medical Inconvenient; Critical Adverse local media
covered by insurance treatment & some days lost systems unavailable for coverage only
several hours

3 Moderate $2M to $5M; not Injury; Possible hospitalization Client dissatisfaction; Adverse capital city
covered by insurance & numerous days lost Critical systems unavailable media coverage
for less than 1 day

4 Major $5M to $10M; not Single death &/ or long-term Critical systems unavailable Adverse and
covered by insurance illness or multiple serious for 1 day or a series of extended national
injuries prolonged outages media coverage

5 Catastrophic Above $10M; not Fatality (ies) or permanent Critical systems unavailable Demand for
covered by insurance disability or ill-health for more than a day (at a government inquiry
crucial time)

116
Ketika baru mulai mengukur dampak sebuah risiko, dapat saja risiko tersebut memiliki

lebih dari satu dampak. Walau demikian risk owner bisa saja memilih satu dampak yang

paling dominan, signifikan, dan / atau mempunyai tingkat / bobot yang tertinggi.

117
Likelihood

Likelihood / Frekuensi Kejadian


Tingkat kemungkinan sebuah risiko terjadi –berapa
sering – dibandingkan pada seluruh aktivitas dan/atau
periode waktu tertentu, berdasarkan pada pengalaman
historis dan/atau kemungkinan dimasa depan.

Seberapa besar kemungkinan risiko AKAN/DAPAT terjadi?

Contoh-contoh Likelihood
▪ Kesalahan proses 5 kali dalam sebulan
▪ Kegagalan sistem dua kali dalam setahun

RISK ?
118
Likelihood
▪ Tabel kemungkinan dibuat sebagai pedoman untuk

menentukan kriteria kemungkinan dari masing-masing

kejadian/event

▪ Penentuan tabel kemungkinan pada saat pertama kali

seharusnya dilakukan oleh Senior Management

Untuk mempermudah dalam menentukan tingkat/nilai Likelihood, Risk

Owner, bisa saja memilah suatu kejadian risiko berdasarkan sifat dari

kegiatan tersebut, yaitu:

▪ Rutin (contoh aktivitas/peristiwa rutin: kesalahan transaksi harian,


input data harian/mingguan)

▪ Non rutin (contoh aktivitas/peristiwa non rutin: produksi berhenti,


keluhan pelanggan, tuntutan hukum, dll)

▪ Kemungkinan dapat terjadi dimasa mendatang (contoh: perubahan


regulasi, kebakaran, peristiwa alam gempa bumi).

RISK ?
119
PT. …………………
Table of Likelihood
Probability Of Risk
Rating Deskripsi Non Rutin
Occurance

Rare (1) Hampir tidak pernah terjadi < 20% Maksimum terjadi 1 kali dalam sebulan

Unlikely (2) Bisa/mungkin terjadi 20% - < 50% Maksimum terjadi 5 kali dalam sebulan

Moderate (3) Jarang terjadi 50% - < 70% Maksimum terjadi 10 kali dalam sebulan

Likely (4) Sering terjadi 70% - < 90% Maksimum terjadi 15 kali dalam sebulan

Almost Certain (5) Hampir pasti selalu terjadi > 90% - < 100% Terjadi lebih dari 20 kali dalam sebulan

120
Risk Rating (Level of Risk)
Risk Score
Risk Atribute
Mulai Maximum

SR Sangat Rendah / Insignificant


Tidak Berpengaruh pada organisasi
(Action: Monitoring)

R Rendah / Minor 1 4
Tidak mengganggu proses
(Action: Manage by routine procedure)

S Sedang / Moderate 5 9
Muncul Biaya/proses bisnis terganggu sementara
(Action: Management responsibilities must be specified)

T Tinggi / Major 10 15
Menghentikan proses bisnis sementara
(Action: Senior Management attention required)

ST Sangat Tinggi / Extrime 16 25


Perusahaan bangkrut/Dilikuidasi
(Action: Immediate Action Required)

121
Detailed EwRM Implementation Process
Documented
Quantification List of residual risks
Business List of Controls Risk maps
Criteria “H” and “M”
Process

Quantify if “High”, Identify and assess Quantify if “High”,


Risk issues Identify risk
“Medium”, or “Low” effectiveness of “Medium”, or “Low”
by unit issues
inherent risk controls residual risk

Identify Inherent Risk Controls Residual Risk

1 2 3 4

8 7 6 5

Monitoring Develop risk


and reporting mitigation plans Identify solutions to Priority
Identify causes of
of risk ▪ What to do mitigate high /
high / medium risks
9 mitigations ▪ By whom medium risks
plans ▪ By which date
▪ Risk Reports
▪ Monitoring
monitoring Risk Mitigation Risk Solutions Risk Causes
Reports

Risk Reporting
Mitigation plans List of risk solutions List of risk causes

122
Risk Evaluation

Evaluasi Risiko mengacu pada penetapan


apakah Risiko tersebut melampaui Toleransi
Risiko Organisasi atau tidak, dan Mengurutkan
prioritas risiko untuk rencana penanganan.

Output dari Risiko tidak selalu tetap, risiko baru dapat


Evaluasi Risiko timbul dan prioritas risiko dapat berubah.
Dalam menentukan Prioritas Risiko yang
Daftar Prioritas
1 Peta Risiko 2 Risiko menjadi dasar utama adalah Tujuan
Organisasi, yang tertuang dalam Rencana
Bisnis/RJPP/RKAP.

123
Peta Risiko (Risk Map)

Peta Risiko adalah:

Representasi grafis dari kejadian risiko atas dasar tingkatan


Impact dan Likelihood dalam suatu unit bisnis tertentu.

Digunakan untuk menunjukkan posisi risiko dan menentukan


prioritas respon risiko.

Peta Risiko dapat dibuat berupa Peta Risiko Inheren dan/atau


Peta Risiko Residual, disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing organisasi.

124
Diagram Peta Risiko

Sangat Tinggi
Risiko II Risiko I

Risiko berbahaya Mengancam


Yang jarang terjadi Pencapaian Tujuan
Perusahaan

Tinggi
Dampak
Sedang

Risiko IV Risiko III

Risiko tidak berbahaya Risiko yang terjadi


Rendah

secara rutin
Sangat Rendah

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Kemungkinan/Probabilitas
125
Risk Map & RCSA Result
High level Risk Assessment
Company Risk Footprint
EXECUTIVE
Produces its
perception of risks

Compare
BUSINESS UNITS
Aggregation and and merge
Produce local Risk
summary of results to produce
Assessments Including:
▪ Risk Profile
▪ Management & mitigation
process in place
▪ Further Action Plans
▪ Assurance Processes
Risk Assessments including Action Plans

126
Risk Map for Microsoft Corporation Operational risks
O1 Product tampering
N1 Natural risks
O2 Political trade risk
N1 Earthquake
O3 L1
O3 Key executive
O4 N2 Volcanic eruption
O4 Product piracy
N3 Fire/EC-PD & Bi
O2 L2 F1 O5 Kidnap and ransom
N4 Contingent bus. Int
High O1 N5 Adverse weather
O6 Info Security
O7 Employee
$250M
dishonesty
Financial risks
O8 Inventory
F1 Exchange rate
Obsolescence
$200M F2 F2 Insolvency
L5 O9 Theft
F3 Interest rate
S F4 Strategic
F4 O7 L4 L3 L7 L6 F1 E1 F3 Investment Liability / Itigation risks
E $100M N2 N3
F5 Non-payment L1 Business practices
V L5
O6 O6 F6 Inconvertibility (antitrust)
E3 F7 Government L2 Copyright-patent
E $50M E2 O6 O7 L4 F5 L3 control infringement
R F8 portfolio default L3 Product Liability
N4 L8 O9 F3 L4 Contractual risks
I Employment risks L5 Errors and omissions
O8 E1 Benefits L6 Employment
T F6 E4 E2 Normal workers practices
Y $25M F5 comp L7 General liability
F7 N5 L9 L10 E1 E3 Catastrophic L8 Auto liability
workers comp L9 Vendors and
$10M E4 L6 E2
E4 Fiduciary contractors
E2 E5 Employers liability L10 Misc liability
Low $1M L7 L11 Public network
L12 D & O

1 5 20 30 50 100 150 250 >250


Uninsured
Annual events
Low High Partially insured
FREQUENCY Insured 127
Membuat Peta Risiko (Latihan)
Medium Medium Medium High High

Almost
certain

5
Garis 5 10 15 20 25
Toleransi
Risiko Low Minor Medium High High

Likely

4
4 8 12 16 20
Likelihood

Low Minor Minor Medium Medium


Possible

3 6 9 12 15

Low Low Minor Minor Medium


Unlikely

2 4 6 8 10

Low Low Low Low Medium


Rare

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

Minor Moderate Severe Major Catastrophic

Consequence
128
Risk Response / Risk Treatment

Share risk to Cancel, or


Third party, i.e. Post pone activity
Insurance, Share Avoid
out sourcing

RISK

Action to reduce
Likelihood and/or
No Action, Accept Reduce Impact (through
Continue Improvement in
operations Controls & processes

129
Risk Response / Risk Treatment

Tindakan yang diambil Manajemen untuk mengurangi

Risiko (Dampak dan/atau Kemungkinan) sampai pada

tingkat Residual yang dapat diterima, sesuai Risk

Apetite/Risk Tolerance Perusahaan.

Dalam menangani risiko, ada empat kategori Strategi perlakuan menangani risiko:

Accept / menerima - Menerima tingkat risiko yang terjadi (masih dalam batas selera dan toleransi resiko) dan
1 mempertahankan/mengelola agar tidak berkembang ketingkat yang tinggi.

▪ kerugian yang diderita adalah sesuatu yang wajar untuk mendapatkan suatu manfaat lainnya (dampak risiko lebih kecil

dibandingkan dengan manfaatnya)

▪ Biaya penanganan akan lebih besar dibandingkan dengan manfaat yang diterima. (Level risiko rendah, sehingga biaya

penanganannya menjadi tidak feasible)

▪ Tidak tersedia Risk Treatment untuk jenis risiko ini.


130
Risk Response / Risk Treatment
Share – Membagi risiko yang dihadapi dengan pihak lain (Penanganan dengan :
2
Asuransi, Menjaminkan Kredit, Outsourcing, Partnership, Leasing, hedging, dll)

Reduce – Mengurangi kemungkinan dan/atau dampak dari suatu risiko (misal: Memperbaiki Prosedur,
3
Membuat Kebijakan baru, mengganti/membeli alat, Diversifikasi produk, pelatihan, dll). Khusus untuk
mengurangi dampak bila Risiko tersebut bila memang terjadi, dilakukan dengan Contingency plan, BCM/BCP.

131
Risk Response / Risk Treatment
4 Avoid / menghindar - Menghindari risiko dengan tidak melakukan aktivitas atau
berhenti melakukan aktivitas yang menaikkan risiko (contoh : menjual suatu unit
bisnis, tidak memperluas ke pasar geografis baru).

▪ Dampak Risiko bila terjadi jauh melampaui kemampuan Organisasi (misal:


mengakibatkan dampak sosial yang luas)

▪ Total portfolio Risiko Melebihi Risk Tolerance Organisasi

▪ Biaya untuk menanggung Risiko tersebut, jauh melebihi manfaat yang diperoleh
Risiko-risiko yang
tidak bisa dihindari

Risiko yang melekat


1 Risiko Bisnis 2 pada asset

Menghindari Risiko sebelum terjadi perlu analisis berdasarkan Data historis, atau Pendapat Ahli. Dalam memilih
opsi Avoid harus mempertimbangkan Dampak terhadap objective/sasaran organisasi dan kemungkinan Peluang
yang hilang (kehilangan kemungkinan manfaat bila expected value lebih besar daripada potential loss).

132
Risk Response / Risk Treatment

Evaluasi Pemilihan Respon Risiko Mempertimbangkan

1. Besaran Risk Appetite & Risk Tolerance

2. Efektifitas

3. Cost & Benefit

4. Kecukupan Sumber daya

5. Dampak Risiko paling minimum

133
Event with Potential to Affect Objectives

C
O
N
C S
A E
Preventation Mitigation
U Risk Q
Capabilities Capabilities
S Event U
E E
S N
C
E
S
Risk
Treatments/Controls
Underlying Factors Outcomes/
And Conditions Impact on Objectives
Exhibit 2.2 The Bow Tie Model

134
Risk Response

Mengurangi dampak yang timbul bila Risiko memang terjadi

▪ Pencegahan ▪ Containment ▪ Kompensasi


▪ Pengurangan (emergency ▪ Restorasi
▪ Penghindaran response) ▪ Recovery

Sebelum kejadian
Selama kejadian Setelah kejadian
(minimalisasi)

135
Pengendalian / Respon Risiko
Pengertian : Metode bertujuan untuk menggeser / mengurangi eksposur risiko terhadap perusahaan / organisasi

Risiko II Risiko I

Sangat
Tinggi
Menekan / mengurangi dampak bila terjadi
High Impact High Impact
Low Likelihood High Likelihood

Tinggi
Sedang
Risiko IV Risiko III
Rendah

Low Impact Low Impact


Low Likelihood High Likelihood
Rendah
Sangat

Sangat Sangat
Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi

Menekan / mengurangi kemungkinan /


Probabilitas sebelum terjadi
136
Risk Response Mission Critical Risks

Risiko I

High
Risiko II

Pemindahan ▪ Penghindaran
▪ Pencegahan
Contoh: Asuransi Contoh: membatalkan
keputusan yang
dapat
Your Risk mengancam
Magnitude of impact

Appetite tujuan organisasi


Medium

Risiko III
Risiko IV
▪ Pengurangan
▪ Kesadaran risiko ▪ Penanganan
▪ Penanganan
Contoh: Meningkatkan
Contoh: Monitoring efektifitas
secara periodik pengawasan/
Low

Internal Control,
dll

Low Medium High

Likelihood / Probability
137
Risk Response / Risk Treatment
Langkah-langkah

Hasil Peringkat Risiko Risiko telah ditentukan peringkatnya dan tingkat signifikansinya

Melakukan identifikasi opsi penanganan risiko: menerima


Strategi Pemilihan
Perlakuan Risiko risiko (Accept), menurunkan tingkat risiko (Reduce),
membagi/mengalihkan risiko dan hindari risiko (Avoid)

Melakukan kajian manfaat & biaya (cost-benefit analysis) atas


Analisa Manfaat Dan Biaya
opsi penanganan risiko yang dipilih

Melakukan persiapan untuk pelaksanaan penanganan risiko,


Rekomendasi & Rencana
Perlakuan Risiko rencana kerja mitigasi termasuk diantaranya menyusun
alternative / back-up Mitigasi

Implementasi rencana penanganan risiko, diikuti dokumentasi


Implementasi
yang lengkap, review dan monitoring secara berkala atas progres

138
Untuk Level Risiko yang Tinggi dan Sangat Tinggi, Harus
Dibuatkan Risk Mitigation Action Plan (RMAP)
Mengembangkan tindak lanjut (Action Plan) untuk merespon risiko. Merupakan
penjelasan rinci terdokumentasi dari strategi perlakuan risiko yang akan diterapkan.

Beberapa bagian yang ditemukan dalam Action Plan (Risk Mitigation Worksheet)
▪ Risk Event, Risk Category & Risk Status
▪ Penyebab awal risiko
▪ Pengendalian yang ada / Faktor Positif
▪ Target output / residual yang diharapkan
▪ Sasaran tanggal penyelesaian
▪ Responsibility & Accountability / PIC
▪ Resource requirements
▪ Budget
▪ Solusi aktifitas untuk mengelola risiko
▪ Status pada kemajuan Action Plan

139
Risk Response / Risk Treatment

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan Perilaku Risiko

1. Rencana perlakuan harus terintegrasi dengan


rencana Bisnis Perusahaan

2. Akuntabilitas penerapan harus diuraikan secara jelas

3. Kewaspadaan harus diberikan terhadap adanya


residual risk, kadangkala dapat terjadi munculnya
risiko baru akibat pelaksanaan perlakuan risiko

140
Beberapa Output Implementasi Action Plan

▪ Mengurangi Impact / Consequences dan / atau Likelihood / Probability

▪ Peningkatan / perbaikan alur proses bisnis

▪ Perbaikan pengawasan

141
Monitoring & Reporting
▪ Untuk memperoleh informasi yang tepat dan akurat tentang risiko – “sliced & diced”
didalam atau diantara segmen.

Korporat Divisi Wilayah/ Unit


Cabang

Kemudian untuk melihat risiko-risiko yang ada diseluruh unit Bisnis

142
Pemantauan (Monitoring)
Apa yang perlu dipantau?

▪ Pemantauan rutin terhadap kinerja aktual penerapan Manajemen


risiko terhadap rencana awalnya

▪ Memastikan cara pengendalian /Mitigasi risiko berjalan efektif

▪ Mengidentifikasikan risiko-risiko baru yang timbul

▪ Focus untuk risiko-risiko yang tinggi dan kritis, monitoring realisasi


Action plan dilakukan lebih sering dibandingkan dengan risiko-rīsiko
yang rendah

▪ Untuk risiko-risiko dengan peringkat rendah, harus tetap dimonitor


untuk memastikan mereka tetap dalam kategori rendah dan tidak
terjadi perubahan yang mengejutkan

▪ Penyimpangan dari tiap-tiap langkah dalam proses Manajemen Risiko

▪ Media pemantauan yang digunakan antara lain; Inspeksi lapangan,


analisis laporan, survey, wawancara, foto, rapat, forum diskusi, dll

143
Pemantauan (Monitoring)
Siapa yang melakukan pemantauan?

▪ Pemantauan dilakukan pada setiap jenjang organisasi / Perusahaan. Metode yang


digunakan (tergantung dari scope evaluasi yang dituju):

1. On-going Monitoring : Day-to-day review of information from business


activities, dilakukan oleh Risk Owner, Risk Agent dan atasan langsung
Pemantauan bersifat berkesinambungan, sehingga disiplin dari pemilik risiko
untuk selalu memonitor, mencatat, dan melaporkan kepada atasan sangat
diperlukan. (Dilakukan dengan dokumentasi yang baik)

2. Separate Evaluations : dilakukan secara periodik oleh Internal Audit atau


External Audit (untuk menjaga validitas dari sistim Manajemen Risiko yang
telah diterapkan)

▪ (Pemantauan atas Profil Risiko, langkah Pengendalian, dan efektifitas dari seluruh
steps Risk Management process)

144
Contoh Monitoring Worksheet

Waktu Pelaksanaan Mitigasi & Ralisasi Mitigasi


Rencana
No Risk Event Triwulan I 2014 Triwulan II 2014 Triwulan III 2014 Triwulan IV 2014
Mitigasi
Evidence
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

1 AAAAA
XXXXXXX

XXXXXXXX

2 ZZZZZ
XXXXX

XXXXXX

Rencana Mitigasi Pelaksanaan Mitigasi

145
Beberapa Output dari Monitoring
▪ Terdapat proses pembelajaran ▪ Meningkatkan efektifitas Pengendalian/alat
kontrol/Sisdur
▪ Penyesuaian terhadap toleransi Risiko,
anggaran dan target usaha ▪ Adanya Risiko-risiko baru dan perubahan
prioritas penanganan risiko
▪ Penyempurnaan proses Manajemen Risiko
▪ Update Business Process
▪ Perbaikan Kerangka kerja/Pedoman
Manajemen Risiko Perusahaan ▪ Mendapatkan Informasi yang relevan,
dipercaya dan tepat waktu, atas kondisi terkini
▪ Meningkatkan kepatuhan kepada peraturan
pengelolaan risiko di Perusahaan
dan regulasi internal dan eksternal

146
Pelaporan Berisi Antara Lain
Profil Risiko adalah suatu bentuk pelaporan risiko atas hasil pelaksanaan
proses asesmen risiko, yang memberikan gambaran informasi secara
menyeluruh mengenai risiko yang dihadapi dan melekat pada aktivitas
perusahaan.

Pelaporan merupakan piranti untuk berkomunikasi dengan stakeholders.

Berisi minimal

1. Peta Risiko
2. Laporan Risiko-risiko signifikan / prioritas utama
3. Laporan pelaksanaan dan progress mitigasi (Mengutamakan kegagalan bila ada)
4. Perubahan Tingkat eksposur Risiko
5. Laporan adanya Risiko-risiko baru
6. Laporan pelanggaran terhadap Risk Tolerance
7. Laporan kekurangan atau kelemahan system Pengendalian Internal (bila ada)
8. Laporan temuan kelemahan pada tiap tahap proses Manajemen Risiko (bila ada)

147
An integrated system of risk reports

148
Periode waktu Pelaporan
Pemilihan priode / rentang waktu Pelaporan tergantung pada
kesepakatan internal organisasi, bergantung kepada tingkat
kepentingannya. Dalam menentukan rentang periode, pertimbangan
yang harus diperhatikan adalah seberapa cepat risiko harus ditangani
dan seberapa cepat perubahan Lingkungan Bisnis.

Laporan Reguler
Dapat disajikan semesteran, kwartalan, bulanan atau mingguan

Laporan Tahunan
Disajikan pada akhir tahun kepada Dewan Komisaris dan Direksi

Laporan Khusus Disajikan insidental atas permintaan Manajemen, terkait hal-hal


khusus untuk tujuan tertentu. Laporan jenis ini tidak standar,
disesuaikan dengan kebutuhan (Customized).

149
Perlunya Dokumentasi Proses Manajemen Risiko

Dokumentasi dilakukan pada setiap tahapan proses

Manajemen Risiko untuk menunjukkan bahwa proses telah

dilakukan sesuai aturan (Yang didokumentasikan antara lain :

Risk Register, Peta Risiko, Rencana Mitigasi, Risk Policy, dll)

Dokumentasi bermanfaat antara lain

▪ Rekaman proses pelaksanaan kegiatan yang menjadi sumber informasi


dalam mengambil keputusan untuk masalah yang sama di masa depan

▪ Menjadi bukti hukum atas keputusan-2 Direksi, bila dikemudian hari terjadi
tuntutan Hukum.

▪ Sarana pengembangan database pengetahuan (Knowledge Management)


sebagai pembelajaran yang berkesinambungan.

▪ Mempermudah pelaksanaan Audit


150
RACI Matrix (Contoh)
Komite Fungsi
Dewan Divisi Internal
No Tahap Proses Manajemen Risiko Manajemen Direksi Manajemen
Komisaris Operasional Audit
Risiko Risiko

1 Persiapan I A R I I

2 Komunikasi dan Konsultasi I I A R C C

3 Menentukan Konteks I C A R C C

4 Asesmen Risiko

a. Identifikasi Risiko I I C R A/R C

b. Analisis Risiko I I C R A/R I

c. Evaluasi Risiko I I A C R I

5 Perlakuan Risiko I I A C R C

6 Monitoring dan Review I R A R C R

7 Pelaporan Manajemen Risiko C C A R R/C I

R = Responsible C = Consulted
Note :
A = Accountable (Pembuat Keputusan) I = Informed

Sources: Manajemen risiko berbasis ISO 31000 (PPM Manajemen) 151


Business Quantitative

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara
elektronik maupun mekanik, termasuk memfotocopi, merekam, atau dengan menggunakan
system penyimpanan lainnya, tanpa ijin tertulis dari LSPMR
Risk Management Process

Establish Goals &


Context
Stakeholder Consultation Communication

Identify Risks

Monitor / Review
Analyse Risks
Consequence
Likelihood

Evaluate the Risks

Treat the Risks

AS/NZS 4360 : 2004 COSO

153
Risk Management Process

Risk Identification
▪ IDENTIFIKASI

Risk Measurement
Evaluation
▪ PENGUKURAN

Risk Control/Treatment
▪ PENANGANAN

154
Risk Management Process

Process Output

Risk
Daftar Risiko
Identification

Peta Risiko
Risk
Evaluation
Measurement Status Risiko

Risk Register Approved by


Risk Control (Rekomendasi) RMU or RMC

Pelaksanaan
Evaluate by
rekomendasi
Internal Auditor (oleh owner)

155
Risk Map (Peta Risiko)

High
Probability (%)

Low

Low High

Impact (Rp)

156
Risk Register

157
Risk Register

158
Eg. Risk Register
Project : …………………………………………………………………………….. Reference : …………….……………..
Prepared by : ………………………………………..
Key : H – High ; M – Medium ; L - Low Date : ……………………………………

Probability Impact
Risk reduction
Type of Risk Description of Risk Contingency plans Risk owner
strategy
H M L Perf Cost Time

159
Apa itu Risiko..?

160
Risiko adalah “kemungkinan
kejadian yang merugikan.”

161
Risiko dapat dilihat dari berbagai sudut pandang:

▪ Akibat
▪ Sebab, atau
▪ Struktur

162
Risk Structure
Fungsi
Fungsi
(Function)

Pre-determined

Aktifitas
Aktifitas Aktifitas
(Activity)

To be identified Kejadian (event) Kejadian Kejadian

163
Pengukuran Risiko

▪ Descriptive Statistics
▪ Probability
▪ Value at Risk
▪ Prediction

164
Basic Quantitative Method in Risk Management

DESCRIPTIVE STATISTICS

165
Mengukur Rata-Rata

166
Mengukur Rata-Rata

Ukuran Rata-Rata Nominal Ordinal Interval / Ratio Keterangan

Mean X Normal distribution

Median X X Skew distribution

Nominal and Binomial


Mode X X X
distribution

167
Mengukur Rata-Rata

1 Mean (Arithmetic)

168
Mengukur Rata-Rata

1 Mean (Geometric)

169
Mengukur Rata-Rata

2 Median

170
Mengukur Rata-Rata

3 Mode

Ukuran rata-rata yang menunjukkan skor


atau nilai data yang memiliki frekuensi
terbanyak pada suatu distribusi.

171
Mengukur Deviasi

172
Mengukur Deviasi

1 Standard Deviation

173
Mengukur Deviasi

2 Quartile Deviation

174
Mengukur Deviasi

3 Range

Selisih antara nilai yang tertinggi


dengan nilai yang terendah

175
Basic Quantitative Method in Risk Management

PROBABILITY

176
Konsep Dasar

Statistik : Cara memahami populasi berdasarkan informasi yang


diperoleh dari sampel

177
Konsep Dasar

178
Mengukur Kemungkinan

▪ Z-Score
▪ Poisson
▪ Binomial
▪ Approksimasi

179
Z-Score (distribusi normal)

▪ Data kejadiannya kontinus.


▪ Distribusi data normal.
▪ Merupakan penyimpangan.

180
Tabel Z-Distribution (Standard Normal Distribution)
Tabel ini menunjukkan nilai dari daerah yang diarsir seperti pada gambar disamping.
Z 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09
0,0 0,500 0,496 0,492 0,488 0,484 0,480 0,476 0,472 0,463 0,464
0,1 0,460 0,456 0,452 0,448 0,444 0,440 0,436 0,433 0,429 0,425
0,2 0,421 0,417 0,413 0,409 0,405 0,401 0,397 0,394 0,390 0,386
0,3 0,382 0,378 0,374 0,371 0,367 0,363 0,359 0,356 0,352 0,384
0,4 0,345 0,341 0,337 0,334 0,330 0,326 0,323 0,319 0,316 0,312
0,5 0,309 0,305 0,302 0,298 0,295 0,291 0,288 0,284 0,281 0,278
0,6 0,274 0,271 0,268 0,264 0,261 0,258 0,255 0,251 0,248 0,245
0,7 0,242 0,239 0,236 0,233 0,230 0,227 0,224 0,221 0,218 0,215
0,8 0,212 0,209 0,206 0,203 0,300 0,198 0,195 0,192 0,198 0,187
0,9 0,184 0,181 0,179 0,176 0,174 0,171 0,169 0,166 0,164 0,161
1,0 0,159 0,156 0,154 0,152 0,149 0,147 0,145 0,142 0,140 0,138
1,1 0,136 0,133 0,131 0,129 0,127 0,125 0,123 0,121 0,119 0,117
1,2 0,115 0,113 0,111 0,109 0,107 0,106 0,104 0,102 0,100 0,099
1,3 0,097 0,095 0,093 0,092 0,090 0,089 0,087 0,085 0,084 0,082
1,4 0,081 0,079 0,078 0,076 0,075 0,074 0,072 0,071 0,069 0,068
1,5 0,067 0,066 0,064 0,063 0,062 0,061 0,059 0,058 0,057 0,056
1,6 0,055 0,054 0,053 0,052 0,051 0,049 0,048 0,048 0,046 0,046
1,7 0,045 0,044 0,043 0,042 0,041 0,040 0,039 0,038 0,038 0,037
1,8 0,036 0,035 0,034 0,034 0,033 0,032 0,031 0,031 0,030 0,029
1,9 0,028 0,028 0,027 0,027 0,027 0,026 0,026 0,025 0,024 0,023
2,0 0,023 0,022 0,022 0,021 0,021 0,020 0,020 0,019 0,019 0,018
2,1 0,018 0,017 0,017 0,017 0,016 0,016 0,016 0,015 0,015 0,014
2,2 0,014 0,014 0,013 0,013 0,013 0,012 0,012 0,012 0,011 0,011
2,3 0,011 0,010 0,010 0,010 0,010 0,009 0,009 0,009 0,009 0,008
2,4 0,008 0,008 0,008 0,008 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007 0,006
2,5 0,006 0,006 0,006 0,006 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005
2,6 0,005 0,005 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004
2,7 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003
2,8 0,003 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002

181
2,9 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002 0,001 0,001 0,001
3,0 0,001
Berikut ini catatan berat beras perkarung dari 5
sampel karung yang dipilih secara acak: 24 kg,
24,5 kg, 25 kg, 25,5 kg, 25 kg.

Hitunglah :
1. Deviasi standart dari berat beras
2. Kemungkinan beras yang terjual dengan
berat dibawah 24 kg.
3. Kemungkinan berat beras yang terjual antara
24 dan 25 kg.

182
Poisson

▪Data kejadiannya diskrit


▪Ada batasan waktu atau batasan lainnya.

183
Seorang agen asuransi menjual rata-rata 3 polis asuransi
per minggu. Berapa kemungkinan dalam satu minggu dia
akan menjual :

1. Beberapa (lebih dari satu) polis asuransi


2. Dua atau lebih polis asuransi tetapi kurang dari 5
3. Asumsi ada 5 hari kerja dalam seminggu, berapa
kemungkinan dia bisa jual satu polis dalam sehari?

184
Binomial
▪ Data kejadiannya diskrit.
▪ Kejadiannya terulangi n kali
▪ Setiap kejadian ada kemungkinan “sukses” atau “gagal”.
▪ Probabilitas “sukses” sama untuk setiap kejadian.
▪ Kejadian satu dengan yang lain independen.

185
186
Catatan selama ini menunjukkan peserta
yang mengikuti ujian 75% berhasil

perusahaan mengirim 5 peserta. Berapa


probability satu orang yang gagal?

187
Aproksimasi (weighted average)

▪ Data kejadiannya bisa diskrit atau kontinus.

▪ Tidak ada data historis.

188
The Rule of Probability

▪ Multiplication rule (joint probability)


Probability of A and B
▪ Additional rule (alternative probability)
Concern with A or B

189
Situasi Kejadian

Mutually Exclusive

Non-Mutually Exclusive
▪ Independent
▪ Dependent

190
Mutually Exclusive

191
Independent, Non-Mutually Exclusive

192
Dependent, Non-Mutually Exclusive

193
Dari 25 restauran, 12 restauran pernah mengalami arus pendek dan
2 diketahui terbakar. Sisanya 13 restauran pernah mengalami
ledakan kompor dan 1 terbakar.

194
Basic Quantitative Method in Risk Management

VALUE AT RISK

195
Jenis risiko

1. Expected risk

2. Unexpected risk

3. Exceptional risk

196
197
Value at Risk (VaR)

Besarnya potensi kerugian (unexpected loss) dari suatu


kejadian pada suatu kejadian pada suatu periode tertentu ke
depan dengan tingkat toleransi (tolerance level) tertentu.

Contoh:

VaR Rp 100 at 5%

198
Langkah-langkah menghitung VaR :

1 Tentukan kejadian yang akan diamati.


Misalnya :
kecelakaan kendaraan

2 Kumpulan data historis tentang kejadian tersebut.

199
Langkah-langkah menghitung VaR :
3 Hitung rata-rata kerugian 5 Hitung x yang merupakan potensi kerugian

4 Hitung Standard deviasi kerugian

200
Dasar Perhitungan Dampak Risiko

1 Nilai Perolehan

2 Nilai buku

3
Nilai pasar

4
Nilai pengganti

201
Basic Quantitative Method in Risk Management

PREDICTION

202
Basic Statistics

Basic Statistics

Simple Regression Simple Correlation

203
Simple Regression

204
Menguji Model Regresi

205
Tabel t-Disribution
ɑ (significant level)
df one tailed = 0,05 0,025 0,005 0,0005
two tailed = 0,10 0,05 0,01 0,001
1 6,314 12,706 63,657 636,619
2 2,920 4,303 9,925 31,598
3 2,353 3,182 5,841 12,941
4 2,132 2,776 4,604 8,610
5 2,015 2,571 4,032 6,895
6 1,943 2,447 3,707 5,959
7 1,895 2,365 3,499 5,405
8 1,860 2,306 3,355 5,041
9 1,833 2,262 3,250 4,781
10 1,812 2,228 3,169 4,587
11 1,796 2,201 3,106 4,437
12 1,782 2,179 3,055 4,318
13 1,771 2,160 3,012 4,221
14 1,761 2,145 2,977 4,140
15 1,753 2,131 2,947 4,073
16 1,746 2,120 2,921 4,015
17 1,740 2,110 2,8989 3,965
18 1,734 2,1101 2,878 3,922
19 1,729 2,093 2,861 3,883
20 1,725 2,086 2,845 3,850
21 1,721 2,080 2,831 3,819
22 1,717 2,074 2,819 3,792
23 1,714 2,069 2,807 3,767
24 1,711 2,064 2,797 3,745
25 1,708 2,060 2,787 3,725
26 1,706 2,056 2,779 3,707
27 1,703 2,052 2,771 3,690
28 1,701 2,048 2,763 3,674
29 1,699 2,045 2,756 3,659
30 1,697 2,042 2,750 3,646
40 1,684 2,021 2,704 3,551
60 1,671 2,000 2,660 3,460
120

1,658
1,645
1,980
1,960
2,617
2,576
3,373
3,291
206
Simple Correlation

▪ Ada dua variabel yang ingin diketahui


hubungannya.

▪ Variabel-variabelnya dalam skala


interval atau rasio.

▪ Hubungannya linear.

207
Interpretasi

▪ Menguji signifikansi hubungan :

▪ r bisa -1 s/d +1

▪ Hubungan lemah jika r ≤ 0,5 ; kuat > 0,5

▪ r² adalah coefficient of determinant. Perubahan


pada y dapat dijelaskan oleh x sebesar r²

208

Anda mungkin juga menyukai