1. Pengertian Investasi
2. Risiko dalam investasi
3. Bunga & Cash Flow
4. Ekivalensi nilai uang (PV, FV)
5. Analisis kelayakan proyek
(NPV, IRR, PP, BEP, BCR)
6. Pajak, depresiasi
7. Presentasi tugas (studi kasus)
Investasi
Tabungan
Gitman (2000) :
Investasi atau pengeluaran modal ( capital
expenditure) adalah komitmen untuk
mengeluarkan dana sejumlah tertentu pada
saat sekarang untuk mendapatkan manfaat di
waktu yang akan datang.
Aktiva Riil : tanah, rumah, mobil
Investasi
Aktiva Keuangan : saham,
obligasi, reksadana)
WAKT RISIKO
Semakin
U jauh jarak antara waktu
Risiko
Bencana Alam
TUJUAN PERUSAHAAN
Shanghai Tower
- Fungsi Produksi
- Fungsi Pemasaran
- Fungsi Keuangan
- Fungsi Administrasi
Tujuan Perusahaan (Levy & Sarnat,1990) :
@ Memaksimalkan laba
@ Memaksimalkan eksistensi/nilai
perusahaan
@ Mencapai pangsa pasar tertentu
@ Meminimalkan karyawan yang
meninggalkan perusahaan
@ Memaksimalkan kesejahteraan
owner, manajemen & karyawan
Strategi yang dipilih perusahaan :
a. Kondisi pasti
Strategi memaksimalkan
laba
Probabilitas/
Ketidakpastian Risiko
Tingkatan ketidakpastian :
Di Indonesia?
Tipe-tipe Risiko
Risiko Murni :
- kemungkinan yang sepenuhnya
berupa kerugian → bisa dicover asuransi
(misal : kecelakaan kerja, bencana alam)
- masyarakat terkena dampak
Risiko Spekulatif :
- kemungkinan yang bisa berupa kerugian
atau keuntungan → tidak dicover asuransi
(misal : aktivitas bisnis)
- individu terkena dampak
Kategori Risiko
Risiko Statis Obyektif :
muncul dari
Didasarkan pada
kondisi
observasi paramater
keseimbangan
obyektif.
tertentu
(Contoh : standar
(contoh :
deviasi fluktuasi
R keseimbangan
nilai saham)
alam → gempa)
I
S Risiko Subyektif :
Dinamis
I muncul dari
Didasarkan pada
persepsi seseorang
K perubahan terhadap risiko.
kondisi tertentu
O (contoh : legal
(Contoh : return 25%
dapat dinilai positif
risk → gugatan atau negatif oleh
masyarakat) orang yg berbeda)
Manajemen Risiko Organisasi/Perusahaan
INITIAL INVESTMENT
(Investasi Awal) : tanah,
pematangan lokasi, izin bangunan,
bangunan, mesin dan peralatan
produksi, utilitas, mesin
perkantoran dan furniture,
jalan/akses ke lokasi, izin usaha,
konsultan, kendaraan operasional.
INVESTASI
WORKING CAPITAL
(Modal Kerja) : bahan baku, tenaga
kerja, energi dan jasa, pemasaran,
biaya umum, kas minimum
Sumber Dana & Struktur Modal
Dana Investasi :
- Dana milik sendiri (self financing)
- Dana milik sendiri & pinjaman
(leverage financing)
- Dana milik sendiri dan kerja sama
(joint venture)
Bunga Sederhana :
Dihitung hanya dari induk tanpa memperhitungkan bunga
Bunga Majemuk :
Besarnya bunga pada suatu periode dihitung berdasarkan
Dengan
Bunga Sederhana
Dengan
Bunga Majemuk
Tugas Kelompok (3 orang)
Contoh 2 :
Agnes Mo meminjam uang Rp. 1 juta di bank dg bunga 12% per tahun dan
akan dikembalikan pada akhir tahun ke 5. Gambarkan diagram alir kas
(cash flow) dan hitung jumlah uang yang harus dikembalikan Agnes Mo.
Rumus :
Dengan Tabel :
2. Mencari Nilai Sekarang (P = Present) dari Nilai Akan
Datang (F = Future) dengan SPPWF (Single Payment
Present Worth Factor)
Contoh 3 :
Tentukan berapa banyaknya uang yang harus didepositokan Luna Maya
pada saat ini agar 5 tahun lagi menjadi Rp. 10 juta bila tingkat bunga yang
berlaku adalah 18%.
Dengan Rumus :
Contoh 5 :
Nobita menabung Rp. 100.000,- setiap bulan selama 25 bulan dengan
bunga 1% per bulan. Berapakah yang akan ia miliki pada bulan ke 25?
Dengan rumus :
4. Mencari nilai investasi (A) yang dilakukan secara seragam
per periode tertentu (USSFF = Uniform Series Singking
Fund Factor) dari Nilai Akan Datang (F)
Contoh 6 :
Zaskia saat ini berusia 27 tahun. Ia berniat membeli piano pada saat ia
berusia 38 tahun. Pada saat itu harga piano diperkirakan Rp. 150 juta. Jika
bunga bank adalah 12%, berapakah Zaskia harus menabung setiap tahun?
Dengan rumus :
5. Mencari Nilai Sekarang (P) bila investasi (A) dilakukan
secara seragam per periode tertentu (USPWF = Uniform
Series Present Worth Factor)
Contoh 7 :
Syahrini menawarkan tas LV yang dijual secara kredit, dengan uang muka
Rp. 10 juta dan angsuran sama selama 100 bulan sebesar Rp. 200 ribu
per bulan. Bila bunga yang berlaku adalah1% per bulan, berapa harga tas
tersebut bila dibayar kontan saat ini?
Rumus :
6. Mencari Nilai Investasi (A) yang dilakukan secara
seragam jika Nilai Sekarang (P) diketahui dengan USCFR
Contoh 8 :
Sebuah perusahaan kontraktor membeli excavator yang harganya saat
ini Rp. 200 juta. Pembelian dilakukan dengan angsuran selama 5 tahun
dan dibayar setiap bulan dengan jumlah angsuran yang sama. Jumlah
maksimum yang bisa diangsur adalah 75% dari harganya.
Bila bunga yang berlaku adalah 1% per bulan, berapakah angsuran
yang
harus dibayar tiap bulan?
Rumus :
Contoh 9 :
Seorang dosen FTSP berusia 30 tahun merencanakan tabungan hari tua
sampai berusia 55 tahun. Ia berharap tabungan tersebut dapat dinikmati
selama 20 tahun, dari umur 56 sampai umur 75 tahun. Ia akan mengambil
uang yang jumlahnya sama selama 20 tahun tsb, dan ia akan mulai
menabung mulai akhir tahun depan. Bila ia akan menabung Rp. 300 ribu
per tahun dengan bunga 15% per tahun, berapakah uang yang bisa
diambilnya setiap tahun pada saat usianya antara 56 – 75 tahun?
Perhitungan :
pada tahun pertama, meningkat 0,5 juta setiap tahun sampai tahun ke 5.
Bila tingkat bunga adalah 15% per tahun, hitunglah :
a. Nilai sekarang dari semua ongkos tersebut
b. Nilai semua ongkos tersebut pada tahun ke-5
c. Nilai deret seragam dari semua ongkos tersebut selama 5 tahun
Solusi :
Diagram alir kas diuraikan menjadi deret seragam sebesar pembayaran
awal Rp. 6 juta dan deret gradien yang besarnya Rp. 0.5 juta.
Bunga Nominal dan Bunga Efektif
berspekulasi.
Terdapat 2 metode :
- Metode arus kas kumulatif : arus kas tidak seragam
selama usia ekonomis investasi/proyek.
- Metode arus kas rata-rata : arus kas seragam selama
usia ekonomis investasi/proyek
1. Kriteria kelayakan :
Investasi adalah layak jika masa pengembalian modal
lebih pendek dari umur ekonomis investasi/proyek.
2. Kelebihan :
- Mudah dihitung
- Informasi masa pemulihan modal dapat digunakan
sebagai prediksi risiko ketidakpastian di masa
mendatang.
- Masa pemulihan modal dapat dipakai untuk
menghitung IRR.
3. Kekurangan :
- Mengabaikan nilai waktu dari uang
- Mengabaikan arus kas sesudah periode pemulihan
modal dicapai
- Mengabaikan nilai sisa proyek
Net Present Value (NPV)
NPV = TPV - Io
2. Kelebihan :
- Memperhitungkan nilai waktu dari uang
- Memperhitungkan arus kas selama umur ekonomi
proyek
- Memperhitungkan nilai sisa proyek
3. Kekurangan :
- Diperlukan daftar faktor diskonto dan arus kas
- Diperlukan prediksi tingkat bunga selama umur
ekonomi proyek
Internal Rate of Return (IRR)
1. Kriteria Kelayakan
Investasi dinilai layak jika IRR > MARR
2. Kelebihan :
IRR memberikan gambaran tingkat return
(pengembalian) yang kongkrit dari suatu investasi
3. Kekurangan :
Membutuhkan perhitungan yang lebih rumit
Contoh Kasus :
Seorang investor memiliki 2 pilihan investasi, proyek A dan
proyek B.
Proyek A : Proyek B :
- Investasi Awal Rp. 625 jt - Investasi Awal Rp. 740 jt
- Nilai sisa Rp. 25 jt - Nilai sisa Rp. 20 jt
- Umur ekonomis 6 th - Umur ekonomis 6 th
Penyelesaian :
1. Payback Period
Proyek A → TA = Io/A = (Rp. 625 jt/Rp. 200 jt) x 1 th
TA = 3,125 th
Proyek B → karena arus kas bervariasi maka periode
pemulihan modal dicari dengan arus kumulatif.
Uraian Arus Kas Tahunan ( Rp. jt) Arus Kas Kumulatif (Rp. Jt) Waktu (th)
Io - -740 -
A1 350 -390 1
A2 300 -90 1
A3 90 0 0,41 *)
Jumlah 740 xxx 2,41
Proyek A :
Proyek B :
Interpolasi :
IRR = 14% + (Rp.152.837.500/Rp.159.866.500) x (24 -14)%
= 14% + 9,56% = 23,56%
1. Biaya tetap (Fix Cost) : adalah biaya-biaya yang tidak dipengaruhi oleh
volume produksi, misal gedung, mesin dan peralatan, overhead kantor.
2. Biaya variabel (Variable Cost) : adalah biaya-biaya yang besarnya
tergantung pada volume produksi, misalnya bahan baku, upah tenaga
kerja langsung.
3. Biaya total (Total Cost) : adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel.
(a) Fix Cost (FC) (b) Variable Cost (VC) (c) Total Cost (TC)
Bila X adalah volume produk yang dibuat dan c adalah ongkos variabel
untuk setiap unit produksi, maka Variable Cost (VC) = c X.
Dengan demikian :
TC = FC + VC
TC = FC + c X
Bila harga 1 unit produksi adalah p maka Total Revenue (TR) adalah p X.
Titik impas diperoleh pada saat TR = TC atau :
p X = FC + c X X = FC / ( p – c )
Contoh 1 :
Adapun biaya tetap untuk produksi 10.000 unit dan 15.000 unit :
b. Bila batako dijual Rp. 6.000,- per unit, maka jumlah produksi agar
tercapai titik impas :
PT UII Con akan memproduksi bata ringan dengan investasi mesin Rp. 150
juta, biaya operasional dan perawatan Rp. 35.000 per jam. Ongkos-ongkos
lain Rp. 75 juta per tahun. Untuk memproduksi 1.000 unit diperlukan waktu
150 jam. Bata ringan akan dijual dengan harga Rp. 15.000 per buah. Umur
ekonomi investasi 10 tahun, tanpa nilai sisa. Jika ditetapkan MARR 20%,
berapa produksi bata ringan agar tercapai titik impas.
B. Analisa BEP Pada Pemilihan Investasi
Jika dua alternatif investasi membutuhkan biaya awal dan biaya variabel
yang berbeda, maka dapat dilakukan analisis BEP untuk menentukan
investasi mana yang lebih baik. Pada kasus seperti ini dilakukan analisis
Present Value (PV) atau Equivalent Uniform Annual Cost (EUAC).
Proyek A :
- Investasi awal tinggi
- Biaya variabel rendah
(gradien kecil/landai)
Proyek B :
- Investasi awal rendah
- Biaya variabel tinggi
(gradien besar/curam)
Contoh 1 :
a. Untuk mesin otomatis :
Untuk mesin semi otomatis
C. Analisa BEP Untuk Keputusan
Membuat vs Membeli
Contoh :
Analisis Sensitivitas
- Investasi
- Cash flow
Parameter
- Nilai sisa
- Tingkat bunga
Investasi
- Pajak
Contoh :
NPW (Net Present Worth) = NPV (Net Present Value)
Depresiasi
Depresiasi adalah penurunan nilai suatu properti atau aset
karena waktu dan pemakaian.
Berwujud Tidak
(gedung, Berwujud
mesin,dll. ) (hak cipta)
Metode Depresiasi :
Metode ini dipakai jika penyusutan suatu aset lebih ditentukan oleh
intensitas pemakaiannya, bukan pada lamanya aset tersebut dimiliki.
Dt = (Ut/U) (P – S)
After Tax Cash Flow = Before Tax Cash Flow – Present Tax
Contoh :
Analisa Penggantian
Sunk cost adalah biaya-biaya yang terjadi di masa lalu yang tidak akan
tertutup, sehingga tidak dipertimbangkan dalam analisa ekonomi teknik.
Sunk Cost = Nilai buku saat ini – nilai jual saat ini
Konsep ini adalah membandingkan defender dan challenger dari sisi pihak
ketiga (bukan pemilik peralatan) sehingga lebih obyektif.
Pada pendekatan ini nilai sisa (nilai jual aset lama) dipandang sebagai
investasi baru bagi defender, yang dibandingkan dengan nilai investasi baru
challenger.
4. Umur Ekonomi Aset
Umur ekonomi suatu aset adalah titik waktu di mana total biaya tahunan
yang terjadi adalah minimum.
Biaya 6 Trilyun
Terhenti sejak 2007
Contoh 2 :
Pembangunan sebuah pasar memerlukan dana investasi 2 M. Umur rencana
bangunan 30 tahun dengan nilai sisa 1,1 M. Tingkat bunga diperhitungkan 5%.
Biaya operasional dan perawatan Rp. 50 jt/th. Manfaat yang diperoleh Rp. 252 jt/th.
Akan dibuat analisis B/C berdasarkan nilai tahunan dan nilai sekarang.
Selisih Manfaat dan Biaya (B – C)
Analisis Investasi Proyek Teknik Sipil
Berkaitan Dengan Risiko Bencana
Kerugian
Ekonomi
Contoh 1 :
Suatu daerah yang terletak sejajar dengan sebuah sungai besar setiap
tahun mengalami banjir rutin akibat meluapnya air sungai tersebut.
Kerugian akibat kerusakan yang terjadi (prasarana transportasi, bangunan,
lahan pertanian) adalah Rp. 10 M / tahun. Akan dibangun tanggul untuk
mengendalikan banjir tersebut. Dari data hidrologi diperoleh hubungan
besarnya kemungkinan banjir terlampaui (probability of exceedance) dgn
ketinggian tanggul. Akan dicari total biaya yang paling ekonomis untuk
mengendalikan banjir.
Analisis :
Kerugian setiap tahun adalah Rp.10 M.
Bila kemungkinan terlampauinya banjir adalah 20%, kerugian yang timbul
adalah 20% x Rp.10 M = Rp. 2 M.
Bila kemungkinan terlampauinya banjir adalah 15%, kerugian yang timbul
adalah 15% x Rp. 10 M = Rp. 1,5 M, dst.
Hubungan antara biaya tahunan yang harus dikeluarkan untuk setiap
ketinggian tanggul dan kemungkinan terlampauinya banjir serta biaya total
ditampilkan dalam tabel berikut.
Kemungkinan terlampauinya
banjir adalah kebalikan dari
periode ulang banjir.
Kemungkinan 4% adalah
untuk periode ulang 25 th
(Q25).
Analisis :
Nilai investasi adalah Rp. 10 M.
Biaya tahunan :
Bunga 7% = Rp. 0,7 M
Depresiasi (A/P, 7, 30) Rp. 10 M = Rp. 0,826 M
O&P + pajak + asuransi = 4% = Rp. 0,4 M
----------------------------------------------
Sub Total = Rp. 1,926 M
Gempa 1% x Rp. 6 M = Rp. 0,060 M
----------------------------------------------
Total Biaya = Rp. 1,986 M
Biaya penambahan kekuatan :
Investasi menjadi Rp. 10 M + Rp. X
Biaya Tahunan :
Bunga 7% = Rp. 0,7 M + 0,07 X
Depresiasi = Rp. 0,826 M + 0,0826 X
O & P + pajak + asuransi = Rp. 0,4 M + 0,04 X
-------------------------------------------------------- +
Sub Total = Rp. 1,926 M + 0,1926 X
Gempa 1% x Rp. 2 M = Rp. 0,02 M
-------------------------------------------------------- +
Rp. 1,986 M = Rp. 1,946 M + 0,1926 X
X = Rp. 0,20768 M
= Rp. 207,68 juta
Contoh 3 :
Suatu perusahaan holtikultura ingin mempercepat waktu panen dengan
membuat green house.
a) Alternatif 1 :
Investasi = Rp. 200 juta
Biaya Tahunan :
Bunga 8% x Rp. 200 jt = Rp. 16,00 juta
Depresiasi (A/P, 8,10) x Rp. 200 jt = Rp. 29,80 juta
O & P : 2% x Rp. 200 jt = Rp. 4,00 juta
---------------------------------------------------- +
Sub Total = Rp. 49,80 juta
Kerusakan tahunan :
Badai : 20% x Rp. 40 jt = Rp. 8,00 juta
Banjir : 5% x Rp. 100 jt = Rp. 5,00 juta
----------------------------------------------------- +
Total Biaya = Rp. 62,80 juta
b) Alternatif 2 :
Investasi = Rp. X jt
Biaya Tahunan :
Bunga : 8% x Rp. X jt = Rp. 0,08 X juta
Depresiasi (A/P, 8,50) x Rp. X jt = Rp. 0,0817 X juta
O & P : 2% x Rp. X jt = Rp. 0,02 X juta
---------------------------------------------------------- +
Sub Total = Rp. 0,1817 X juta
Kerusakan Tahunan :
Badai : 20% x Rp 25 jt = Rp. 5 juta
Banjir : 5% x Rp. 50 jt = Rp. 2,5 juta
---------------------------------------------------------- +
Total Biaya = Rp. 7,5 juta + Rp. 0,1817 X jt