Anda di halaman 1dari 28

Sosialisasi

BLU Maturity Rating Assessment


Tools and Evaluation

16 Maret 2021

Kementerian Keuangan Republik Indonesia


Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU
01. Metodologi dan Pendekatan Sosialisasi

02. Pendahuluan dan Tata Cara Penggunaan Maturity Rating


Agenda 03. Substansi Kriteria Penilaian

04. Simulasi Penggunaan Kertas Kerja dan Perhitungan Maturitas

Page 2 Presentation title


01
Metodologi dan Pendekatan
Sosialisasi
Metodologi dan Pendekatan Sosialisasi (1/2)
Sosialisasi PPK BLU dilaksanakan untuk mengakomodir seluruh stakeholder dalam menggunakan maturity rating dalam konteks pengukuran kinerja. Adapun materi utama yang akan
dibahas pada sesi sosialisasi adalah sebagai berikut:

1 2 3
Pendahuluan dan Tata Cara Substansi kriteria penilaian dan Simulasi penggunaan kertas kerja dan
Penggunaan Maturity Rating dokumen pendukung perhitungan maturitas
Materi 1 berisi Prinsip Dasar, Aspek Penilaian, dan Materi 2 berfokus pada substansi kriteria pada setiap Materi 3 berfokus pada simulasi penggunaan kertas kerja
Indikator Maturity Rating indikator aspek penilaian serta dokumen pendukung yang maturity rating sesuai dengan data dan dokumen pendukung
dibutuhkan. yang dibutuhkan.

Page 4
Metodologi dan Pendekatan Sosialisasi (2/2)
Simulasi kertas kerja maturity rating dilakukan untuk memastikan seluruh stakeholder memperoleh pemahaman yang komprehensif atas penilaian maturitas. Adapun pada sesi terakhir
sosialisasi akan dilengkapi dengan hasil penilaian maturitas salah satu BLU Piloting dan menampilkan dokumen pendukung yang secara substansi telah memenuhi kriteria maturitas.

Simulasi Result Based


Simulasi pemenuhan kriteria maturitas berdasarkan
dokumen pendukung result based yang memenuhi secara
substansi.

Simulasi Process Based


Simulasi pemenuhan kriteria maturitas berdasarkan
dokumen pendukung process based yang memenuhi secara
substansi.

Page 5
02
Pendahuluan dan Tata Cara
Penggunaan Maturity
Rating
Kerangka Kerja Pengembangan Penilaian Maturitas BLU
BLU Maturity Rating Assessment and Tools Evaluation disusun berdasarkan kerangka maturitas yang terdiri atas lima level utama. Masing-masing level memiliki basis
kriteria yang berlaku secara universal untuk seluruh aspek penilaian dan indikator. Aspek penilaian dan indikator maturitas selanjutnya diukur berdasarkan dua
pendekatan utama, yaitu pengukuran berbasis hasil (result-based) dan pengukuran berbasis proses (process based).

Result-based (based on performance)

Level 1 Pada tingkatan awal ini, BLU masih berada pada tahap Maturity Level Deskripsi
Initial or ad-hoc permulaan, di mana aktivitas yang digunakan sebagai dasar 1 Initial Kinerja BLU diukur dan tidak memenuhi target yang relevan dan / atau
pengukuran maturitas masih bersifat ad-hoc. menunjukkan tren negative
2 Managed Kinerja BLU diukur dan tidak memenuhi target yang relevan dan / atau
menunjukkan tren tetap
Level 2 Pada level ini, BLU memiliki kapabilitas untuk melakukan 3 Defined Kinerja BLU diukur dan tidak memenuhi target yang relevan dan / atau
Managed aktivitas yang bersifat repeatable, meskipun belum menunjukkan tren peningkatan
terdokumentasikan secara standar. 4 Predictable Kinerja BLU memenuhi sebagian besar target yang relevan dan / atau
menunjukkan tren peningkatan substansial
5 Optimizing Kinerja BLU memenuhi semua target yang relevan dan / atau menunjukkan
Level 3 Pada level ini, BLU mampu mendokumentasikan aktivitas pencapaian target berkelanjutan
Defined pada level 2 secara standar yang dituangkan dalam bentuk
prosedur baku. Process-based (based on evidence/document)

Maturity Level Deskripsi


Level 4 Pada level ini, BLU mampu mendefinisikan, mengendalikan
1 Initial Aktivitas pada BLU bersifat ad hoc dan tidak teratur
Predictable dan memprediksi proses untuk menjaga kualitas layanan
maupun output yang diberikan kepada publik. 2 Managed Aktivitas pada BLU mengikuti pola regular

3 Defined Aktivitas pada BLU didokumentasikan secara standar


Level 5 Pada level ini, BLU telah mencapai tahap kesempurnaan dan
Optimizing berorientasi pada inovasi dan peningkatan berkelanjutan 4 Predictable Aktivitas pada BLU dapat diukur dan diprediksi
(continuous improvement).
5 Optimizing Aktivitas pada BLU terus ditingkatkan dan berorientasi pada inovasi

*Model penilaian yang digunakan untuk menilai enabler diadopsi dari Capability Maturity Model Integration (CMMI), model penilaian yang digunakan untuk menilai result diadopsi dari Common
Assessment Framework (CAF), kedua model penilaian tersebut disesuaikan berdasarkan kondisi BLU.

Page 7
Justifikasi Penetapan Aspek dan Indikator Maturitas BLU
Berikut merupakan justifikasi penetapan aspek dan indikator maturitas BLU berdasarkan tujuan penilaian dan referensi yang diperoleh. Aspek penilaian yang dipilih merupakan
hasil dari penelitian dan benchmark berdasarkan sumber referensi global, di mana referensi yang dipilih telah disesuaikan agar selaras dengan kondisi BLU saat ini dan
memudahkan assessor dalam mengukur maturitas BLU.

Process Based ( Enabler)


Aspek Tujuan Penilaian Aspek Sumber Referensi

Aspek Kapabilitas Internal bertujuan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mengelola • People Capability Maturity Model
Kapabilitas Internal sumber daya manusia, proses bisnis, teknologi, serta penyediaan layanan kepada masyarakat yang • Business Process Maturity Model
diukur untuk mengetahui kapabilitas organisasi secara umum. • ITIL

Berdasarkan International Finance Corporation, tata kelola membantu meningkatkan kinerja • Organization for Economic
Tata Kelola perusahaan, berkontribusi pada pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang, Cooperation and Development
dan meningkatkan kepercayaan stakeholder. (OECD)

• Global Innovation Index


Berdasarkan Global Innovation Index (GII), Inovasi merupakan pendorong utama pertumbuhan
Inovasi dan pembangunan ekonomi serta menciptakan kebijakan inovasi yang lebih komprehensif.
• Innovation Management Maturity
Model by Planview

Aspek lingkungan merupakan penilaian atas tanggungjawab kegiatan operasional organisasi


Lingkungan terhadap lingkungan untuk mengukur awareness perusahaan atas tanggung jawab terhadap • World Economic Forum
lingkungan.

Result Based
Aspek Tujuan Penilaian Aspek Sumber Referensi
Penilaian Aspek keuangan bertujuan untuk memastikan pengelolaan keuangan BLU mencapai • Peraturan Direktorat Jenderal
Keuangan target yang telah ditentukan, sehingga tercipta transparansi dalam hal pengelolaan keuangan Kementerian Keuangan
publik. • Common Assessment Framework

• Peraturan Direktorat Jenderal


Penialaian aspek layanan bertujuan untuk membantu BLU dalam membuat roadmap untuk adopsi
Pelayanan layanan tambahan dan memaksimalkan manfaat layanan di setiap rumpun BLU.
Kementerian Keuangan
• Common Assessment Framework

Page 8
Aspek dan Indikator Penilaian Maturitas BLU
BLU Maturity Rating Assessment and Tools Evaluation menggunakan dua metode dalam mengukur tingkat maturitas, yaitu Result-Based dan Process-Based (enabler).
Adapun aspek penilaian beserta dengan indikator yang digunakan untuk masing-masing metode pengukuran adalah sebagai berikut:

Result Based
Aspek keuangan menilai tingkat kesehatan keuangan dan tren Aspek layanan menilai kualitas penyediaan layanan kepada
perkembangan dan kinerja keuangan BLU, yang diukur masyarakat dan tren perkembangan kualitas layanan BLU, yang
berdasarkan indikator: diukur berdasarkan indikator:
Level 1
Likuiditas Efektivitas Indeks Kepuasan Masyarakat Sistem Pengaduan Layanan Initial or ad-
Pelayanan hoc
Keuangan Efisiensi Tingkat Kemandirian Tingkat Kesuksesan
Efisiensi Waktu Pelayanan
Pemenuhan layanan Level 2
Managed

Process Based (Enabler)


Level 3
Aspek kapabilitas Internal menunjukkan keunggulan kompetitif Aspek inovasi menunjukan kemampuan BLU dalam Defined
serta tolak ukur stabilitas BLU, yang diukur berdasarkan indikator: menghasilkan layanan atau produk yang inovatif, yang diukur
berdasarkan indikator:
Keterlibatan Pengguna Level 4
Sumber Daya Manusia Teknologi Knowledge Management
Layanan Predictable
Kapabilitas Inovasi
Internal Proses Bisnis Customer Focus Proses Inovasi Change management

Level 5
Optimizing
Aspek tata kelola dan leadership memastikan efektivitas manajemen Aspek lingkungan menunjukkan kemampuan BLU dalam
BLU secara keseluruhan, yang diukur berdasarkan indikator: melaporkan tanggung jawab terhadap lingkungan, yang diukur
berdasarkan indikator:
Perencanaan Strategis Etika Bisnis
Environmental Footprint
Penggunaan Sumber Daya
Tata Kelola Stakeholder’s Relationship Manajemen Risiko Management
Lingkungan
dan
Kepemimpin
an Pengawasan dan Pelaporan

Page 9
Aspek dan Indikator Penilaian Maturitas BLU
Berikut merupakan bobot penilaian pada setiap aspek beserta ilustrasi perhitungan level maturitas BLU secara keseluruhan:

Page 10
Tata Cara Penilaian Maturitas dengan Metode Result Based
Penilaian komponen result based dalam BLU Maturity Rating Assessment Tools and Evaluation
berfokus pada tingkat output atau keluaran dari proses operasional BLU. Penilaian indikator dalam
aspek ini didasari oleh dua elemen, yaitu pencapaian target dan tren indikator dalam jangka waktu
tiga tahunan. Elemen pencapaian target akan menilai seberapa baik realisasi dalam indikator terkait
pada tahun pelaporan tertentu, sedangkan tren indikator akan digunakan untuk menilai
pertumbuhan serta konsistensi pencapaian indikator terkait.

Tidak terdapat perbedaan bobot untuk


setiap indikator pada aspek keuangan.
Keuangan (Result Based)
Masing-masing memiliki porsi 25%
Maturity Level
Likuiditas Efisiensi Efektivitas Tingkat Kemandirian (100/4).

1 Initial
2 Managed Tren indikator tetap

Kriteria Penilaian
3 Defined Dalam Range Deviasi Tren indikator Dalam Range Deviasi Dalam Range Deviasi
Target naik/tumbuh Target Target • Level suatu indikator dihitung melalui
4 Predictable Tren indikator Dalam Range Deviasi Tren indikator rumus:
naik/tumbuh Target naik/tumbuh
signifikan signifikan
5 Optimizing • Sebagai contoh sebuah BLU memiliki
pencapaian target indikator likuiditas di
level 3 dan tren indikator likuiditas di
level 4, maka BLU tersebut memiliki
Skor atau Level yang
dicapai pada setiap
indikator 3.5 3.5 2.5 3.5 skor akhir untuk indikator likuiditas
sebesar 3.5

Skor Akhir (Total


Skor/Jumlah Indikator) Level 3.25
Page 11
Tata Cara Penilaian Maturitas dengan Metode Process Based
Penilaian maturitas dengan pendekatan process based digunakan untuk mengukur tingkat
kedalaman aktivitas dalam organisasi sesuai dengan bukti dan/atau dokumentasi yang tersedia.
Suatu organisasi dapat dinyatakan telah mencapai level maturitas tertentu apabila seluruh kriteria
pada level tersebut telah terpenuhi berdasarkan work product atau dokumentasi yang dimiliki.
Adapun tahapan dalam mengukur maturitas untuk aspek penilaian process based adalah sebagai
berikut:

Tidak terdapat perbedaan bobot untuk


Kapabilitas Internal (Process Based)
setiap indikator pada kapbilitas internal.
Maturity Level Sumber Daya Masing-masing memiliki porsi 25%
Proses Bisnis Teknologi Customer Focus
Manusia (100/4).
1 Initial Kriteria yang dapat Kriteria yang dapat Kriteria yang dapat Kriteria yang dapat
dipenuhi 100% dipenuhi 60% dipenuhi 100% dipenuhi 100%
2 Managed Kriteria yang dapat Kriteria yang dapat Kriteria yang dapat Kriteria yang dapat
dipenuhi 80% dipenuhi 20% dipenuhi 75% dipenuhi 80% Kriteria Penilaian
3 Defined Kriteria yang dapat Kriteria yang dapat Kriteria yang dapat • Suatu organisasi dinyatakan berada
dipenuhi 25% dipenuhi 30% dipenuhi 80% pada level tertentu apabila persentase
kriteria yang dicapai pada level tersebut
4 Predictable Kriteria yang dapat >50%
dipenuhi 40% • Suatu organisasi dapat melakukan
penilaian pada level berikutnya, apabila
5 Optimizing
persentase kriteria yang dicapai pada
level sebelumnya >50%
• Sebagai contoh, kriteria indikator
Skor atau Level yang
dicapai pada setiap
indikator 2 1 2 3 customer focus pada level 1-3 >50%.
Namun pada level 4, kriteria yang
dicapai hanya 40% sehingga organisasi
Skor Akhir (Total berada di level 3 untuk indikator
Skor/Jumlah
Indikator)
Level 2 customer focus.
Page 12
Knowledge Check
Pendahuluan dan Tata Cara Penggunaan Maturity Rating

Buka www.menti.com
dengan kode:

8197 2960
Page 13
03
Substansi Kriteria Penilaian
Tata Cara Penilaian Maturitas Result Based
Penilaian indikator dalam aspek ini didasari oleh dua elemen, yaitu pencapaian target dan tren indikator
dalam jangka waktu tiga tahunan. Elemen pencapaian target akan menilai seberapa baik realisasi dalam
indikator terkait pada tahun pelaporan tertentu, sedangkan tren indikator akan digunakan untuk menilai
pertumbuhan serta konsistensi pencapaian indikator terkait. Berikut adalah contoh penilaian indikator
likuiditas dalam aspek keuangan dengan metode result based:

Data Keuangan 2017 – 2019


Keuangan (Result Based) Tahun Rasio Optimalisasi Kas Rasio
Maturity
Level Lancar
Likuiditas Tren
2017 2.0% 0.60
1 Initial Deviasi rasio optimalisasi kas dan Tren penilaian indikator menurun dalam
rasio lancar ≥ 0.6 dari target jangka 3 tahunan 2018 2.5% 0.60
2 Managed Deviasi rasio optimalisasi kas dan Tren penilaian indikator tetap dalam jangka 2019 2.9% 0.80
rasio lancar 0.6 > x ≥ 0.4 dari target 3 tahunan
Ilustrasi Proses Penilaian
3 Defined Deviasi rasio optimalisasi kas dan Tren penilaian indikator mengalami
rasio lancar 0.4 > x ≥ 0.2 dari target kenaikan dalam jangka 3 tahunan • Nilai pencapaian target maturitas untuk indikator likuiditas tahun 2019
adalah 3,5. Hal ini dikarenakan rasio optimalisasi kas yang masih berada
Deviasi rasio optimalisasi kas dan Tren penilaian indikator mengalami dalam deviasi 0.4 > x ≥ 0.2 (level 3) dan rasio lancar berada dalam deviasi
4 Predictable
rasio lancar < 0.2 dari target kenaikan signifikan dalam jangka 3 <0.2 dari target (level 4).
tahunan 
• Nilai tren untuk indikator likuiditas tahun 2019 adalah di level 4
5 Optimizing • Rasio optimalisasi Kas > 4% Tren penilaian indikator stabil di angka (predictable). Hal ini dikarenakan adanya kenaikan tingkatan penilaian
• Rasio Lancar berada di antara 1.2 capaian target ideal dalam jangka 3 pencapaian target lebih dari 1 level dalam periode 3 tahun.
– 1.4 tahunan

Total Skor = (level pencapaian target + Total Skor = (3.5+4)/2


level tren)/2
*Tata cara penilaian untuk setiap indikator dapat mengacu pada Dokumen Desain Matriks Maturity Rating BLU beserta
Pedoman Penggunaan 3.75
Page 15
Tata Cara Penilaian Maturitas Process Based (1/2)
Kapabilitas internal merupakan aspek yang digunakan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam
mengelola komponen internal organisasi dengan secara optimal agar dapat memenuhi kebutuhan
organisasi maupun peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat. Berikut merupakan contoh penilaian
untuk indikator sumber daya manusia:

Ilustrasi Kasus

Sumber Daya Manusia • Berdasarkan hasil penilaian


Maturity maturitas BLU untuk indikator
Level Kriteria Terpenuhi? % Capaian Dokumentasi yang dibutuhkan SDM, kami mencatat bahwa 2 dari
3 kriteria terlah terpenuhi dengan
1 Initial KI.1.1. Organisasi setidaknya telah melakukan pengelolaan SDM √ Tidak ada work product, setidaknya persentase 67%. Oleh karena itu,
secara ad-hoc dan bersifat administratif. pengelolaan SDM baru terbatas pada assessment untuk level 2 dapat
KI.1.2. Organisasi setidaknya telah mendefinisikan peran dan √ kegiatan personalia dan administrasi dilaksanakan.
tanggungjawab SDM secara lisan atau informal. 67% • Berdasarkan hasil penilaian
KI.1.3. Organisasi setidaknya telah memberikan pelatihan kepada X indikator SDM pada level 2, hanya
SDM secara ad-hoc. 2 dari 5 kriteria yang dapat
2 Managed KI.1.4. Proses rekruitmen SDM/tenaga kerja telah sesuai dengan √ Formulir/logbook yang berisi latar dipenuhi BLU, dengan persentase
kualifikasi yang dibutuhkan organisasi. belakang dan kualifikasi pegawai yang 40%. Oleh sebab itu, assessment
dibutuhkan organisasi. untuk level 3 tidak dilaksanakan.
KI.1.5. Organisasi setidaknya telah mendefinisikan peran dan X Job description pegawai.
tanggungjawab SDM dalam bentuk job description.
KI.1.6. Organisasi setidaknya telah memberikan pelatihan kepada X Training Need Analysis (TNA), rencana Justifikasi Penilaian
SDM secara rutin sesuai dengan kebutuhan organisasi. pelatihan SDM dan laporan realisasi • Skor yang diperoleh untuk
pelatihan pada periode sebelumnya.
40% indikator SDM pada aspek
KI.1.7. Organisasi setidaknya telah menyediakan fasilitas dasar √ Daftar perangkat/ infrastruktur penunjang
untuk mendukung kegiatan operasional day-to-day SDM (seperti: kapabilitas internal adalah 1. Hal
kegiatan operasional pegawai.
email, dan sebagainya). ini dikarenakan untuk dapat
KI.1.8. Organisasi setidaknya telah melakukan penyesuaian X Kertas kerja penilaian performa per
mencapai level 2, kriteria yang
kompensasi SDM sesuai dengan target atau capaian kinerja. pegawai berisi key performance indicator harus dipenuhi minimal 50%.
yang disesuaikan dengan target individu
atau target organisasi secara keseluruhan.
Skor Akhir

Page 16
3 Defined
4 Predictable
Tidak dilakukan assessment
Tidak dilakukan assessment 1.0
Tata Cara Penilaian Maturitas Process Based (2/2)
Kebutuhan dokumen pendukung pada aspek penilaian dan indikator process based didasari oleh capaian
kriteria atau aktivitas pada setiap level. Adapun contoh dokumen pendukung yang dibutuhkan pada setiap
kriteria indikator sumber daya manusia pada setiap level adalah sebagai berikut:

Page 17
Tata Cara Penilaian Maturitas Process Based (2/2)
Kebutuhan dokumen pendukung pada aspek penilaian dan indikator process based didasari oleh capaian
kriteria atau aktivitas pada setiap level. Adapun contoh dokumen pendukung yang dibutuhkan pada setiap
kriteria indikator sumber daya manusia pada setiap level adalah sebagai berikut:

Page 18
Komponen Penilaian beserta Indikator
1. Keuangan

Aspek Keuangan berfokus pada penilaian tingkat kesehatan keuangan BLU dan tren perkembangan keuangan
BLU dalam jangka waktu 3 tahunan. Perhitungan rasio yang terdapat dalam masing-masing indikator dalam
aspek keuangan akan menggunakan data laporan keuangan BLU pada periode penilaian dan 2 tahun ke
belakang.

*Rincian komponen penilaian dan indikator dapat dilihat pada Dokumen Desain Matriks Maturity Rating BLU beserta Pedoman Penggunaan

Keuangan
Maturity Level   Tren
Likuiditas Efisiensi Efektivitas Tingkat Kemandirian
1 - Initial  Deviasi rasio optimalisasi kas ≥  Deviasi POBO ≥ 0.6 dari target  Deviasi rasio imbalan atas aset,  Deviasi tingkat kemandirian ≥ 0.6 Tren penilaian indikator menurun dalam
0.6 dari target imbalan atas ekuitas ≥ 0.6 dari dari target jangka 3 tahunan
 Deviasi rasio lancar ≥ 0.6 dari target
target
2 - Managed  Deviasi rasio optimalisasi kas  Deviasi POBO  Deviasi rasio imbalan atas aset,  Deviasi tingkat kemandirian Tren penilaian indikator tetap dalam
0.6 > x ≥ 0.4 dari target 0.6 > x ≥ 0.4 dari target imbalan atas ekuitas 0.6 > x ≥ 0.4 dari target jangka 3 tahunan
 Deviasi rasio lancar 0.6 > x ≥ 0.4 0.6 > x ≥ 0.4 dari target
dari target
3 - Defined  Deviasi rasio optimalisasi kas  Deviasi POBO  Deviasi rasio imbalan atas aset,  Deviasi tingkat kemandirian Tren penilaian indikator mengalami
0.4 > x ≥ 0.2 dari target 0.4 > x ≥ 0.2 dari target imbalan atas ekuitas 0.4 > x ≥ 0.2 dari target kenaikan dalam jangka 3 tahunan
 Deviasi rasio lancar 0.4 > x ≥ 0.2 0.4 > x ≥ 0.2 dari target
dari target

4 - Predicatable  Deviasi rasio optimalisasi kas <  Deviasi POBO  Deviasi rasio imbalan atas aset,  Deviasi tingkat kemandirian Tren penilaian indikator mengalami
0.2 dari target < 0.2 dari target imbalan atas ekuitas < 0.2 dari target kenaikan signifikan dalam jangka 3
 Deviasi rasio lancar < 0.2 dari < 0.2 dari target tahunan 
target
5 - Optimizing  Rasio optimalisasi kas >4%  Rasio POBO >90%  Rasio imbalan atas aset >9%  Tingkat kemandirian berada di Tren penilaian indikator stabil di angka
 Rasio Lancar berada di antara     >85% capaian target ideal dalam jangka 3
1.2 – 1.4  Rasio imbalan atas ekuitas >9%   tahunan

Page 19
Komponen Penilaian beserta Indikator
2. Pelayanan

Aspek Pelayanan berfokus pada penilaian kualitas penghantaran layanan BLU kepada masyarakat dan tren
perkembangan kualitas penghantaran layanan BLU dalam jangka waktu 3 tahunan. Perhitungan rasio yang
terdapat dalam masing-masing indikator dalam aspek pelayanan akan menggunakan data yang berasal dari
laporan internal BLU dan hasil survei yang dilaksanakan BLU pada periode penilaian dan 2 tahun ke belakang.

*Rincian komponen penilaian dan indikator dapat dilihat pada Dokumen Desain Matriks Maturity Rating BLU beserta Pedoman Penggunaan

Pelayanan
Maturity Level   Indeks Kepuasan Efisiensi Waktu Pelayanan Sistem Pengaduan Layanan Tingkat Keberhasilan Tren
Masyarakat Pemenuhan Layanan*
1 - Initial  Deviasi indeks kepuasan  Deviasi efisiensi waktu pelayanan ≥ 0.6  Belum ada media pelayanan pengaduan masyarakat  Deviasi Tingkat Tren penilaian indikator menurun
masyarakat ≥ 0.6 dari dari target  Tingkat pengaduan ditindaklanjuti <20% Keberhasilan Pemenuhan dalam jangka 3 tahunan
target  Penyelesaian pengaduan tepat waktu <20% Layanan ≥ 0.6 dari target

2 - Managed  Deviasi indeks kepuasan  Deviasi efisiensi waktu pelayanan  Terdapat media pelayanan pengaduan masyarakat  Deviasi Tingkat Tren penilaian indikator tetap dalam
masyarakat 0.6 > x ≥ 0.4 dari target  Tingkat pengaduan ditindaklanjuti 20% - 40% Keberhasilan Pemenuhan jangka 3 tahunan
0.6 > x ≥ 0.4 dari target  Penyelesaian pengaduan tepat waktu 20% - 40% Layanan
0.6 > x ≥ 0.4 dari target

3 - Defined  Deviasi indeks kepuasan  Deviasi efisiensi waktu pelayanan  Terdapat media pelayanan pengaduan masyarakat  Deviasi Tingkat Tren penilaian indikator mengalami
masyarakat 0.4 > x ≥ 0.2 dari target  Tingkat pengaduan ditindaklanjuti >40% - 70% Keberhasilan Pemenuhan kenaikan dalam jangka 3 tahunan
0.4 > x ≥ 0.2 dari target  Penyelesaian pengaduan tepat waktu >40% - 70% Layanan
0.4 > x ≥ 0.2 dari target

4 - Predicatable  Deviasi indeks kepuasan  Deviasi efisiensi waktu pelayanan  Terdapat media pelayanan pengaduan masyarakat  Deviasi Tingkat Tren penilaian indikator mengalami
masyarakat < 0.2 dari target  Tingkat pengaduan ditindaklanjuti >70% - 90% Keberhasilan Pemenuhan kenaikan signifikan dalam jangka 3
< 0.2 dari target  Penyelesaian pengaduan tepat waktu >70% - 90% Layanan tahunan 
< 0.2 dari target
5 - Optimizing  Indeks kepuasan  Efisiensi waktu pelayanan mencapai  Terdapat media pelayanan pengaduan masyarakat  Tingkat Keberhasilan Tren penilaian indikator stabil di
masyarakat mencapai 100  Tingkat pengaduan ditindaklanjuti >90% Pemenuhan Layanan angka capaian target ideal dalam
100  Penyelesaian pengaduan tepat waktu >90% mencapai 100% jangka 3 tahunan
Page 20
Komponen Penilaian beserta Indikator
3. Kapabilitas Internal

Kapabilitas internal merupakan aspek yang digunakan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam
mengelola komponen internal organisasi dengan secara optimal agar dapat memenuhi kebutuhan organisasi
maupun peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat. Berikut merupakan model maturitas berserta
indikator yang digunakan pada penilaian kapabilitas internal :

*Rincian komponen penilaian dan indikator dapat dilihat pada Dokumen Desain Matriks Maturity Rating BLU beserta Pedoman Penggunaan

Kapabilitas Internal
Maturity Level  
Sumber Daya Manusia (SDM) Proses Bisnis Teknologi Customer Focus
1 - Initial Manajemen sumber daya manusia dalam organisasi Inkonsistensi proses bisnis dalam organisasi, di mana Inkonsistensi manajemen TI dalam organisasi, di Proses dalam mengelola layanan publik yang
belum konsisten dan masih bersifat ad-hoc. sebagian besar proses bisnis masih bersifat ad-hoc. mana TI masih dikelola secara ad-hoc.   dibutuhkan oleh masyarakat masih belum konsisten
dan bersifat ad-hoc.

2 - Managed Organisasi memiliki kemampuan dalam mengelola Organisasi memiliki basis perencanaan dalam Organisasi memiliki basis perencanaan untuk menjadi Organisasi memiliki basis dalam mengelola layanan
SDM secara rutin. Fokus utama organisasi masih mengelola proses bisnis sesuai dengan layanan yang penyedia layanan (service provider) TI serta mampu publik kepada masyarakat yang didefinisikan melalui
terbatas pada penugasan SDM sesuai dengan job diberikan kepada publik.   mengidentifikasi jenis layanan TI yang dapat visi dan misi organisasi.
description yang telah ditetapkan. diberikan kepada pihak internal maupun eksternal.

3 - Defined Organisasi memiliki kemampuan dalam mengelola Seluruh aktivitas dalam organisasi telah didefinisikan Organisasi telah mendefinisikan seluruh proses bisnis Organisasi telah memiliki proses dalam mengelola
SDM secara terstandar yang didefinisikan dalam dalam bentuk prosedur baku yang mencakup tujuan, yang berkaitan dengan tata kelola TI secara standar layanan publik yang terstandardisasi. Seluruh proses
bentuk prosedur baku. Fokus utama organisasi adalah ruang lingkup, input, proses, output, dan process dalam prosedur baku. Pada level ini, organisasi telah bisnis dalam mengelola layanan masyarakat
pengembangan pengetahuan yang dibutuhkan untuk owner. mengutamakan efektivitas dan efisiensi dalam didefinisikan dalam prosedur baku untuk
mendorong kompetensi SDM.   mengelola layanan TI. menghasilkan layanan yang efektif dan efisien.

4 - Predicatable Organisasi mampu menciptakan budaya pengukuran Organisasi mampu memprediksi output yang Organisasi mampu memprediksi output yang Organisasi mampu memprediksi output yang
kinerja, identifikasi peluang baru dalam dihasilkan proses bisnis berdasarkan hasil dihasilkan dari tata kelola dan layanan TI.   dihasilkan dari layanan publik kepada masyarakat.
pengembangan kompetensi. pengukuran kinerja.

5 - Optimizing Organisasi berfokus pada continuous improvement Organisasi berfokus pada peluang inovasi untuk Organisasi berfokus pada continuous improvement Organisasi berfokus pada continuous improvement
berdasarkan kapabilitas individu maupun best mengidentifikasi gap kapabilitas organisasi saat ini yang berlandaskan pada inovasi, teknologi, dan dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
practice organisasi. dengan kebutuhan atau tren di masa yang akan quantitative feedback.
datang.
Page 21
Komponen Penilaian beserta Indikator
4. Tata Kelola dan Kepemimpinan
Tata kelola (Governance) dan Kepemimpinan merupakan suatu sistem atau proses yang dilaksanakan untuk
memastikan efektivitas keseluruhan entitas – baik korporasi, pemerintahan. atau lembaga multi-lateral. Tata
kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) akan membantu dalam meningkatkan kinerja
perusahaan, berkontribusi pada pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang, serta
meningkatkan kepercayaan dari pihak-pihak yang berkepentingan. Berikut merupakan model maturitas beserta
indikator yang digunakan pada aspek penilaian tata kelola:
& Kepemim-pinan

*Rincian komponen penilaian dan indikator dapat dilihat pada Dokumen Desain Matriks Maturity Rating BLU beserta Pedoman Penggunaan

Tata Kelola dan Kepemimpinan


Maturity Level  
Perencanaan Strategis Etika Bisnis Stakeholder’s Relationship Manajemen Risiko Pengawasan & Pelaporan
1 - Initial Penyusunan rencana strategis setidaknya Kode etik organisasi (spesifik untuk Organisasi setidaknya telah menyadari Manajemen risiko setidaknya bersifat ad- Aktivitas pengawasan dan pelaporan
telah dilakukan secara ad-hoc oleh internal organisasi) setidaknya telah pentingnya mengelola hubungan antar- hoc dalam skala/lingkup yang kecil dan setidaknya bersifat ad-hoc dalam
unit/divisi tertentu secara informal. ditetapkan secara lisan atau informal stakeholder dan menyadari bahwa terdapat menghasilkan output yang setidaknya skala/lingkup yang kecil dan menghasilkan
dalam skala/lingkup yang kecil. isu dan concern yang bersifat antar- bersifat informal. output yang setidaknya bersifat informal.
stakeholder.
2 - Managed Penyusunan rencana strategis setidaknya Kode etik organisasi setidaknya telah Key stakeholders (internal dan eksternal) Manajemen risiko setidaknya telah Pengawasan dan pelaporan setidaknya telah
telah dilakukan secara rutin oleh unit disusun dan ditetapkan secara formal setidaknya sudah diidentifikasi, peran dan dilakukan secara rutin (berulang) dilakukan secara rutin (berulang)
tertentu berdasarkan identifikasi dan untuk kelompok kerja atau divisi tertentu tanggung jawab dari masing-masing berdasarkan panduan manajemen risiko berdasarkan panduan manajemen risiko
analisis kebutuhan internal dan dan telah dikomunikasikan secara ad-hoc. stakeholder sudah didefinisikan. untuk menghasilkan output pekerjaan yang untuk menghasilkan output pekerjaan yang
eksternal stakeholder. konsisten. konsisten.

3 - Defined Rencana strategis setidaknya telah Kode etik organisasi telah disusun dan Hubungan antar key stakeholders Manajemen risiko yang dilaksanakan sudah Aktivitas pengawasan dan pelaporan yang
dikembangkan secara berkala dalam ditetapkan secara formal dalam kebijakan setidaknya sudah dipetakan, isu dan mencakup lingkup risiko minimal dan dilaksanakan sudah mencakup lingkup
lingkup organisasi berdasarkan panduan baku/standar yang berlaku di lingkungan concern sudah diidentifikasi dan dianalisis, terstandardisasi untuk seluruh organisasi. aktivitas minimal dan terstandardisasi
formal proses penyusunan rencana organisasi, dan disertai dengan reward serta telah terdapat panduan untuk seluruh organisasi.
strategis yang terstandar. and punishment. terstandardisasi.
4 - Predicatable Organisasi setidaknya telah Reviu dan evaluasi telah dilaksanakan Data dan informasi yang bersifat antar- Reviu dan evaluasi (audit) setidaknya telah Reviu dan evaluasi (audit) telah
melaksanakan reviu dan evaluasi untuk untuk memastikan bahwa Kode Etik stakeholder sudah dikelola secara terpusat, dilaksanakan untuk memastikan bahwa dilaksanakan untuk memastikan bahwa
memastikan bahwa Rencana Strategis Organisasi ditegakkan/diterapkan di sehingga mendukung proses pengambilan manajemen risiko telah dilaksanakan sesuai pengawasan dan pelaporan telah
sudah dilaksanakan sesuai dengan seluruh organisasi. keputusan. dengan panduan yang telah ditetapkan. dilaksanakan sesuai dengan panduan yang
rencana yang ditetapkan. telah ditetapkan.
5 - Optimizing Hasil reviu dan evaluasi atas Hasil reviu dan evaluasi digunakan Hasil reviu dan evaluasi terhadap Hasil reviu dan evaluasi terhadap Hasil reviu dan evaluasi terhadap
ketercapaian KPI digunakan sebagai sebagai umpan balik (feedback) atau pengelolaan stakeholder’s relationship pelaksanaan manajemen risiko (audit) pengawasan dan pelaporan ditindaklanjuti.
umpan balik (feedback) atau referensi referensi jika diperlukan perbaikan atau digunakan untuk melihat relevansi terhadap ditindaklanjuti. Manajemen risiko Pengawasan dan pelaporan menggunakan
dalam penyusunan Rencana Strategis proses bisnis organisasi terkini. dilaksanakan dengan menggunakan SI/TI SI/TI yang terpadu dan inovatif.
periode berikutnya. penyesuaian Kode Etik Organisasi yang mendukung real-time risk analytics.
periode berikutnya.
Page 22
Komponen Penilaian beserta Indikator
5. Inovasi
Process Based (Enabler)
Inovasi menunjukan kemampuan menghasilkan layanan atau produk Inovasi produk dan layanan penting untuk mempertahankan reputasi dan pandangan masyarakat terhadap BLU
yang inovatif, yang diukur berdasarkan indikator: sebagai penyedia layanan kepada masyarakat, oleh karena itu, BLU harus memiliki kemampuan inovasi
layanan yang efektif, kemampuan dinamis yang memungkinkan BLU untuk terus mengembangkan dan
Keterlibatan Pengguna Layanan Knowledge Management meningkatkan layanan BLU.
Inovasi
Proses Inovasi Change Management

*Rincian komponen penilaian dan indikator dapat dilihat pada Dokumen Desain Matriks Maturity Rating BLU beserta Pedoman Penggunaan

Inovasi
Maturity Level  
Keterlibatan Pengguna Layanan Proses Inovasi Knowledge Management Change Management
1 - Initial Organisasi setidaknya telah memiliki kesadaran terkait Organisasi setidaknya telah memiliki kesadaran Organisasi setidaknya telah memiliki kesadaran Proses manajemen perubahan setidaknya telah
pentingnya keterlibatan pengguna layanan dalam terkait proses inovasi dan proses inovasi telah terkait pentingnya pengelolaan sumber daya dilakukan secara ad-hoc.
melakukan pengembangan inovasi layanan organisasi. dilakukan secara ad-hoc. pengetahuan dalam mendukung kegiatan operasional
dan inovasi.
2 - Managed Organisasi setidaknya telah melibatkan pengguna Organisasi setidaknya telah melakukan proses Organisasi dan individu setidaknya telah melakukan Proses manajemen perubahan setidaknya telah
layanan (internal BLU) secara rutin dan informal dalam perancangan dan pembuatan inovasi secara pengelolaan sumber daya pengetahuan secara rutin dilakukan secara informal, di mana sudah terdapat
memberikan pendapat dan aspirasi dalam rutin/berulang dan informal. dan informal. fungsi manajemen perubahan dalam organisasi,
pengembangan inovasi layanan. namun belum dituangkan ke dalam dokumen formal.

3 - Defined Organisasi setidaknya telah mendefinisikan standar Proses inovasi dilakukan secara terintegrasi dan Setidaknya terdapat infrastruktur dasar untuk Terdapat prosedur baku/standar untuk melakukan
baku dan prosedur formal dalam melakukan proses saling mendukung berdasarkan standar manajemen pengetahuan dan standar baku dalam manajemen perubahan. Terdapat struktur/unit/
inovasi, dan menyusun strategi keterlibatan pengguna prosedur/SOP dalam melakukan proses. proses pengelolaan informasi dari manajemen individu yang bertanggung jawab/berperan secara
layanan dalam pengembangan inovasi. pengetahuan. khusus untuk manajemen perubahan.

4 - Predicatable Pengguna layanan merupakan co-designer dan aktif Organisasi setidaknya telah menetapkan Terdapat pengukuran dan pengawasan dari kegiatan Terdapat proses pengukuran keberhasilan pelaksanaan
terhadap pengembangan inovasi berdasarkan aspirasi struktur/unit/fungsi pengawas yang bertugas untuk pengelolaan pengetahuan. manajemen perubahan sebagai langkah evaluasi untuk
yang didapat dengan pendekatan statistik atau riset. mengevaluasi dan mengawasi proses inovasi secara manajemen perubahan ke depannya.
terpusat di organisasi

5 - Optimizing Pengguna layanan memiliki peran dalam end-to-end Hasil evaluasi pelaksanaan proses inovasi Kegiatan dan infrastruktur manajemen pengetahuan Manajemen perubahan telah terintegrasi di dalam
perencanaan inovasi dan terlibat dalam pembuatan digunakan sebagai dasar untuk melakukan proses terus ditinjau dan diperbaiki. organisasi. Organisasi dalam tahap melakukan
keputusan. inovasi berikutnya, sehingga tercipta continuous pembelajaran dan penyempurnaan secara kontinu.
Page 23 improvement.
Komponen Penilaian beserta Indikator
6. Lingkungan
Process Based (Enabler)
Aspek lingkungan menunjukkan kemampuan organisasi dalam mengelola Aspek lingkungan merupakan pemahaman atas dampak lingkungan yang dihasilkan dapat menjadi dasar BLU
dampak lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas BLU, yang diukur dalam melakukan manajemen resiko terkait dampak lingkungan dengan mempertimbangkan aspek
berdasarkan indikator:
sustainability. Adanya penilaian atas aspek Lingkungan dapat menjadi awal dari pengintegrasian elemen
Environmental Footprint
sustainability dalam proses penilaian maturitas kapabilitas BLU.
Penggunaan Sumber Daya
Lingkungan Management

*Rincian komponen penilaian dan indikator dapat dilihat pada Dokumen Desain Matriks Maturity Rating BLU beserta Pedoman Penggunaan

Lingkungan
Maturity Level  
Environmental Footprint Management Penggunaan Sumber Daya
1 - Initial Pengelolaan environmental footprint setidaknya telah dilakukan secara ad-hoc, hanya dilakukan jika Efisiensi penggunaan sumber daya setidaknya telah dilakukan secara ad-hoc, hanya dilakukan jika
terdapat kebutuhan dan dokumentasi kegiatan setidaknya bersifat informal. terdapat kebutuhan dan dokumentasi kegiatan setidaknya bersifat informal.

2 - Managed Kegiatan pengelolaan environmental footprint setidaknya telah didefinisikan meskipun belum Kegiatan yang bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya
terdapat standar yang baku dan belum dilakukan secara berkala setidaknya telah didefinisikan meskipun belum terdapat standar yang baku, serta belum dilakukan
secara berkala

3 - Defined Standar baku dalam melakukan kegiatan pengelolaan environmental footprint setidaknya telah Standar baku dalam melakukan kegiatan efisiensi penggunaan sumber daya setidaknya telah
tersedia dan kegiatan telah dilaksanakan secara berkala dan berdasarkan standar. Identifikasi tersedia dan kegiatan telah dilaksanakan secara berkala dan berdasarkan standar. Identifikasi
kebutuhan dari internal dan eksternal BLU untuk keperluan pelaksanaan aktivitas terkait kebutuhan dari internal dan eksternal BLU untuk keperluan pelaksanaan aktivitas terkait efisiensi
pengelolaan environmental footprint setidaknya sudah mulai dilakukan. penggunaan sumber daya setidaknya sudah mulai dilakukan.

4 - Predicatable Kegiatan pengelolaan environmental footprint oleh BLU setidaknya telah memiliki proses Kegiatan efisiensi penggunaan sumber daya oleh BLU setidaknya telah memiliki proses pengukuran
pengukuran atas aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan untuk mengetahui dampak dari aktivitas atas aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan untuk mengetahui dampak dari aktivitas tersebut. Hasil
tersebut. Hasil kegiatan ditinjau dan diawasi oleh pejabat berwenang. kegiatan ditinjau dan diawasi oleh pejabat berwenang.

5 - Optimizing Kegiatan pengelolaan environmental footprint telah memenuhi standar internasional ISO 14001 Kegiatan efisiensi penggunaan sumber daya telah memenuhi standar internasional ISO 14001
terkait sistem manajemen lingkungan yang juga mencakup pengelolaan dan pengurangan limbah terkait sistem manajemen lingkungan yang juga mencakup penggunaan sumber daya untuk
berbahaya. mencapai eko-efisiensi.
Page 24
Knowledge Check
Substansi Kriteria Penilaian

Buka www.menti.com
dengan kode:

6739 4305
Page 25
04
Simulasi Penggunaan
Kertas Kerja dan
Perhitungan Maturitas
Simulasi Kertas Kerja dan Perhitungan Maturitas
Berikut merupakan tahapan assessor dalam menggunakan kertas kerja maturity rating:

Page 27
Simulasi Kertas Kerja dan Perhitungan Maturitas
Berikut merupakan dashboard utama maturity rating yang menunjukkan nilai maturitas pada setiap aspek secara keseluruhan:

Seluruh peserta sosialisasi diharapkan


untuk membuka kertas kerja maturity
rating agar dapat melakukan simulasi
secara real-time.

Page 28

Anda mungkin juga menyukai