Anda di halaman 1dari 11

MODEL – MODEL

EVALUASI
Kelompok 6 :
. Muh.Fauzi (1944041033)
Selfi fatimah marses (1944041027)
Nur Hafsah S (1944042022)
A. Model Bridge

Model Bridge memiiliki dua siklus yaitu pada pengembangan program dan
evaluasi pada kontek (kondisi) serta satu jembatan komunikasi (brige). Pada
siklus evaluasi pengembangan program konseling akan perencanaan dan
penerapan berbagai strategi, intervensi dan program, pengawasan dan
penyelarasan program–program tersebut dan assessment hasil yang
sebelumnya telah teridentifikasi. Pada kegiatan evaluasi dalam siklus kontek
(kondisi) akan dihasilkan data hasil, saran dan respon pihak-pihak terkait
atau para stakeholder atau pihak yang berkepentingan dan kebutuhan siswa
yang mendapatkan layanan BK. Kedua siklus tersebut berjalan selaras dan
berkelanjutan terus menerus melalui penyampaian hasil evaluasi kepada
stake holder untuk menghasilkan sejumlah masukan dari mereka untuk
menyusun program dengan melalui jembatan komunikasi (brige).

04/26/2021 2
Evaluasi yang dilakukan untuk menilai suatu program, aktivitas-
B. Model South aktivitas yang dilaksanakan, serta pelaksanaan-
pelaksanaannya guna membuat keputusan atau mengambil
Carolina langkah-langkah tertentu di waktu mendatang. South Carolina
Departement of Education Columbia, South Carolina dalam
pengembangan program yang dilakukan dengan beberapa
tahap yaitu :

1. Organizing (mengorganisir / pengorganisasian)


2. Planning (perencanaan)
3. Designing (merancang/ Perancangan)
4. Implementing (pengimplikasian/ pelaksanaan)
5. Evaluating (mengevaluasi)

04/26/2021
C. Model Audit Program

Evaluasi program merupakan suatu proses sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi
tentang efisiensi, efektivitas, dan pengaruhnya terhadap program dan layanan (Boulmetis & Dutwin, 2000
dalam Coker, Astramovich & Hoskins, tanpa tahun).

Sedangkan menurut Henderson (2004) mendefinisikan evaluasi sebagai komponen penting dari
perkembangan program bimbingan dan konseling dan meyakinkan akuntabilitas yang bertujuan untuk
menentukan nilai dari program, kegiatan, dan personel untuk membuat keputusan atau mengambil tindakan
di masa depan

04/26/2021 4
D. Model Contect Input Process Product (CIPP)

Model evaluasi CIPP ini terdiri dari


Evaluasi proses
4 komponen sebagai berikut:
Evaluasi proses digunakan untuk
menditeksi atau memprediksi
rancangan prosedur atau rancangan
Evaluasi konteks implementasi selama tahap
implementasi, menyediakan
Evaluasi konteks mencakup analisis
informasi untuk keputusan program
masalah yang berkaitan dengan
dan sebagai rekaman atau arsip
lingkungan program atau kondisi
prosedur yang telah terjadi
obyektif yang akan dilaksanakan.

Input evaluasi Evaluasi produk/ hasil


evaluasi masukan Evaluasi produk
membantu mengatur merupakan penilaian
keputusan, menentukan yang dilakukan guna
sumber-sumber yang ada, untuk melihat
alternative apa yang ketercapaian/
diambil, apa rencana dan keberhasilan suatu
strategi untuk mencapai program dalam mencapai
tujuan, dan bagaimana tujuan yang telah
prosedur kerja untuk ditentukan sebelumnya
mencapainya
04/26/2021 5
E. Model Krikpatrick
2. Evaluasi belajar (learning evaluating)
Evaluasi terhadap efektivitas program
Ada tiga hal yang dapat diajarkan dalam prgram training,
pelatihan (training) menurut Kirkpatrick
yaitu pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Peserta
(1998) dalam Eko Putro Widoko (2010)
training dikatakan telah belajar apabila pada dirinya telah
mencakup empat level evaluasi, yaitu:
mengalami perubahan sikap, perbaikan pengetahuan
maupun peningkatan keterampilan
1. Evaluasi reaksi (reaction evaluation) 3. Evaluasi perilaku (behavior evaluation)
Mengevaluasi terhadap reaksi peserta training Evaluasi perilaku dapat dilakukan dengan
berarti mengukur kepuasan peserta membandingkan perilaku kelompok kontrol dengan
perilaku peserta training, atau dengan membandingkan
perilaku sebelum dan sesudah mengikuti training maupun
dengan mengadakan survei atau interview dengan pelatih,
atasan maupun bawahan peserta training setelah mereka
kembali ketempat kerja

4. Evaluasi hasil (result evaluation)


Evaluasi hasil dalam level ke 4 ini difokuskan pada hasil
akhir (final result) yang terjadi karena siswa telah
mengikuti suatu program pembelajaran. Termasuk dalam
kategori hasil akhir dari suatu program pembelajaran
diantaranya adalah peningkatan hasil belajar, peningkatan
pengetahuan, dan peningkatan keterampilan (skills).
04/26/2021 6
Stake menekankan adanya dua
dasarkegiatan dalam evaluasi, yaitu
description dan judgement dan
membedakan adanya tiga tahap dalam
program pendidikan yaitu context, process
dan outcomes. Stake menyatakan bahwa
apabila menilai suatu program pendidikan,
makaharus melakukan perbandingan yang

F.Model Stake relatif antara satu program dengan yang


lainnya. Dalam model ini antencedent
(masukan), transaction (proses) dan
) outcomes (hasil) data dibandingkan tidak
hanya untuk menentukan apakah ada
perbedaan antara tujuan dengan keadaan
yang sebenarnya, tetapi juga dibandingkan
dengan standar yang absolut untuk menilai
manfaat program (Farida Yusuf Tayibnapis,
2000:22).
Tiga golongan evaluasi yang 2. Formative vs Summative
.disusun berdasarkan
Evaluation
penggabungan elemen-elemen
Evaluasi formatif berfungsi untuk
yang sama yaitu sebagai
memperbaiki kurikulum dan pembelajaran,
berikut :
G. Model sedangkan evaluasi sumatif berfungsi untuk
melihat kemanfaatan kurikulum dan
pembelajaran secara menyeluruh
Brinkerh
off 1.Fixed vs Emergent Evaluation 3. Desain eskprimental dan
Design. desain quasi eskprimental vs
De s a i n e v a l u a s i f i x e d ( t a t a p ) h a r u s natural inquiry
d e r e n c a n a k a n d a n d i s u su n s e c a r a Desain eksperimental banyak
menggunakan pendekatan kuantitatif,
sistematik-terstruktur sebelum
random sampling, memberikan perlakuan,
program dilaksanakan. dan mengukur dampak. Tujuannya adalah
untuk menilai manfaat hasil percobaan
program pembelajaran
Evaluasi meta dilakukan berdasarkan pengetahuan bahwa evaluasi
merupakan pelajaran pengalaman bagi mereka yang terlibat,
sehingga evaluasi dapat dikembangkan selagi dalam proses, dan
evaluasi berikutnya dapat lebih berhasil. Evaluasi meta dapat
digunakan untuk berbagai macam keperluan. Evaluasi meta
eksternal yaitu evaluasi yang dilakukan konsultan dari luar program,
dapat dipakai untuk melihat kebenaran dan menilai desain evaluasi,
H.Model
melihat keprogresan program, serta untuk lebih meyakinkan dan
lebih dapat dipercaya. Laporan evaluasi meta internal, misalnya
Meta
apabila disertai dengan laporan evaluasi meta eksternal akan
manjadi lebih dipercaya. Memakai evaluator eksternal juga dapat
memberikan dasar yang kuat untuk merevisi desain evaluasi dan
merevisi pekerjaan yang sedang dilakukan atau melaporkan
evaluasi. Apabila evaluasi sudah selesai, evaluasi ini dapat
menolong Anda menentukan sejauhmana kebenaran hasil evaluasi
tersebut.
Provus mendefinisikan evaluasi sebagai alat untuk
I. Model membuat pertimbangan (judgement) atas kekurangan dan
kelebihan suatu objek berdasarkan diantara standar dan
Descrepancy kinerja. Model ini juga dianggap menggunakan
pendekatan formatif dan berorientasi pada analisis system.
Sementara pencapaiannya adalah lebih kepada apakah
yang sebenarnya terjadi. Dalam model evaluasi ini,
kebanyakan informasi yang diperoleh berbeda dengan
yang dikumpulkan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai