Anda di halaman 1dari 11

Jenis-Jenis Dan Orientasi Supervisi Bk

Ditulis sebagai bahan Persentasi mata kuliah Evaluasi dan Supervisi BK

Dosen Pengampu

Maliki, M.Pd.I

Disusun oleh:

Irfan Ramdhoni 180303001

Yeni Fatma 180303004

PRODI BIMBINGAN DAN KONSEING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan kita kenikmatan
yang tidak bisa kita hitung dan kita tidak bisa dustakan. Sebagaimana firman Allah di dalam
surah Ar- Rahman yang artinya “Nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan?” yang
berulang-ulang sebanyak 31 kali dari 78 ayat, yang mana kalimat tertentu menunjukkan penguat
agar kita meyakininya. Diantara nikmat yang diberikan adalah nikmat iman yang masih ada
dalam qolbu kita dan sebagai tiket untuk kita masuk ke dalam surga nanti.

Shalawat serta salam sebagai umatnya selalu kita haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW dengan mengharapkan syafaat dari beliau di hari perhitungan amal ibadah kita
di padang mahsyar nanti.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu karena telah mempercayai kami
menyusun makalah ini dengan judul “JENIS-JENIS DAN ORIENTASI SUPERVISI
BK”.Namun kodrat kami yang lemah pasti memiliki kekurangan dalam makalah yang kami tulis
ini sehingga kami membutuhkan koreksi dan saran agar ilmu kami juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman karena atass dukungan dan semangat belajar kalian sehingga kami
merasa termotivasi untuk menyelesaikan makalah ini agar kita dapat berdiskusi bersama-sama
untuk mendapatkan ilmu dan mengamalkannya demi kemajuan bersama.

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Mataram, Maret 2021

~2~
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................

B. Rumusan Masalah..................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................

A. Jenis-Jenis Supervisi BK..........................................................................

B. Orientasi Supervisi BK............................................................................

BAB III KESIMPULAN................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

~3~
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris yang berarti ‘pegawasan’.Dari kata ini muncul kata
supervisor yang artinya adalah ‘pengawas’. Dalam kaitannya dengan sekolah, muncul kata
‘school supervisor’ yang artinya ‘pengawas sekolah’ dalam hal ini adalah guru dan kepala
sekolah. Dalam kamus besar bahasa Indonesia supervisi diartikan sebagai pengawasan utama,
atau pengontrolan tertinggi. Sedangkan supervisi dibidang pendidikan adalah : suatu proses
pembimbingan dari pihak yang berkompeten kepada dewan guru dan anggota sekolah lainnya
yang menangani pendidikan di sekolah untuk memperbaiki situasi belajar mengajar dapat
meningkat.1

Program supervisi bertumpu pada suatu prinsip yang mengakui bahwa setiap manusia itu
sudah mempunyai potensi yang dapat dikembangkan.Menurut H. Burton dan Leo J. Brucker,
Supervisi adalah teknik pelayanan yang tujuannya mempelajari dan memperbaiki secara bersama
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Maka dari uraian definisi-
definisi tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungsi dari supervise adalah memajukan
dan mengembangkan pengajaran sehingga proses belajar mengajar yang di lakukan oleh seorang
guru berlangsung dengan baik dan efektif.2
Dengan demikian hakekat supervisi adalah suatu aktivitas proses pembimbingan dari
pihak atasan kepada para guru dan para personalia sekolah lainnya yang langsung menangani
belajar para peserta didik, untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar para peserta didik
dapat belajar secara efektif dan efisien dengan prestasi dan mutu belajar yang semakin
meningkat. Sedangkan yang melakukan aktivitas supervisi disekolah tersebut adalah kepala
sekolah (supervisor).
Nilai supervisi ini terletak pada perkembangan dan perbaikan situasi belajar mengajar
yang direfleksikan pada perkembangan yang tercapai oleh peserta didik.Dan istilah
pembimbingan di atas cenderung mengacu kepada usaha yang bersifat demokratis atau
manusiawi yang tidak bersifat otoriter.Memperbaiki situasi bekerja belajar mengajar secara

1
Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: PT BINA AKSARA,
1988), hlm. 39
2
Ibid,. hlm. 44

~4~
efektif dan efisien tergantung makna didalamnya, bekerja dan belajar secara berdisiplin,
bertanggung jawab, dan memenuhi akuntabilitas.3

B. Rumusan Masalah
1. Apakah jenis-jenis supervis bk ?
2. Bagaimana orientasi supervise dalam bk?

3
Op cit,.Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, hlm 56

~5~
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis Supervisi
1. Supervisi umum dan supervisi pengajaran.
Yang dimaksud dengan supervisi umum disini adalah supervisi yang dilakukan terhadap
kegiatan-kegiatan atau pekerjaan yang secara tidak langsung berhubungan dengan usaha
perbaikan pengajaran seperti supervisi terhadap kegiiatan pengelolaan bangunan dan
perlengkapan sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi terhadap kegiatan pengelolaan
bangunan dan perlengkapan sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi terhadap kegiatan
pengelolaan administrasi kantor, supervisi pengelolaan keuangan sekolah atau kantor
pendidikan.
Sedangkan yang dimaksud dengan supervisi pengajaran ialah kegiatan-kegiatan
kepengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi baik personal maupun
material yang memungkinkan terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik demi
terciptanya tujuan pendidikan.
2. Supervisi klinis
Dikatakan supervisi  klinis karena prosedur pelaksanaannya lebih ditekankan kepada mencari
sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi di dalam proses belajar mengajar, dan kemudian secara
langsung pula diusahakan bagaimana cara memperbaiki kelemahan atau kekurangan tersebut.
Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pengajaran dengan melalui
siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis intelektual yang intesif
terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk mengadakan modifikasi yang
rasional. Adapun ciri-ciri supervisi klinis menurut La sulo adalah sebagai berikut : Bimbingan
supervisor kepada guru/ calon guru bersifat bantuan, bukan perintah atau intruksi. Jenis
ketrampilan yang akan di supervisi diusulkan oleh guru atau calon guru yang akan disupervisi
dan disepakati melalui pengkajian bersama antar guru dan supervisior4.
Meskipun guru atau calon guru mempergunakan berbagai ketrampilan mengajar secara
terintegrasi, sasaran supervisi hanya pada beberapa ketrampilan tertentu saja. Instrumen supervisi
dikembangkan disepakati bersama antara supervisor dan guru berdasarkan kontrak. Balikan
diberikan dengan segera dan secara objektif. Meskipun supervisor telah menganalisis dan
4
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), hlm 89-91.

~6~
menginterpretasi data yang direkam oleh instrumen observasi, di dalam diskusi atau pertemuan
balikan guru/ calon guru diminta terlebih dahulu menganalisis penampilannya.
Supervisor lebih banyak bertanya dan mendengarkan daripada memerintah atau menga-
rahkan. Supervisi berlangsung dalam suasana terbuka dan supervisi berlangsung dalam siklus
yang meliputi perencanaan, observasi dan diskusi balikan. Supervisi klinis dapat dipergunakan
untuk pembentukan atau peningkatan dan perbaikan ketrampilan mengajar.
B. Orientasi Supervisi
Adapun teknik yang diterapkan dalam memberikan supervisi kepada guru dapat
dilakukan dengan beberap pendekatan, diantara yaitu : Pendekatan langsung (direktif),
Pendekatan tidak langsung (non direktif), dan pendekatan kolaboratif.
a. Teknik pendekatan langsung (direktif)
Pendekatan langsung (directif) maksudnya adalah pendekatan terhadap masalah dengan
cara langsung. Pendekatan direktif ini berdasarkan pada pemahaman terhadap psikologi
behaviorisme yang dalam prinsipnya menyatakan bahwa segala perbuatan berasal dari refleks
yaitu respon terhadap rangsangan ataustimulus.Oleh karena itu guru yang mengalami
kekurangan, perlu diberikan rangsanganagar dia dapat bereaksi. Seorang supervisor dapat
menggunakan : Penguatan (reinforcement) atau hukuman (punishment).
Perilaku supervisor dilakukan secara bertahap, mulai dari percakapan awal sampai dengan
percakapan akhir setelah dikemukakan permasalahan yang diperolehmelalui observasi dan
interview dengan guru.5
Supervisor atau kepala sekolah mengadakan supervisi secara langsung, prinsip yang
dilakukan adalah: menjelaskan, menyajikan, mengarahkan, memberi contoh dan menguatkan.
Teknik secara langsung ini bisa bersifat:
1.                 Individual, seperti kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, intervensi,
menyeleksi berbagai sumber yang digunakan untuk mengajar dan melihat cara dan
hasil evaluasi.
2.                 Kelompok, yaitu pendekatan yang dapat dilakukan dengan bentuk-bentuk rapat guru,
panitia penyelenggaraan kegiatan sekolah, studi kelompok guru, dan workshop.6
Biasanya pendekatan ini diterapkan pada guru-guru yang kurang bermutu atau acuh tak acuh.
b. Teknik pendekatan tidak langsung (non direktif)
5
Yurnalis Etek, Supervisi Akademik dan Evaluasi Pengajaran, ( Jakarta : Transmisi Media, 2008), h. 39.
6
Ibid,. hlm. 40

~7~
Teknik supervisi tidak langsung adalah pendekatan masalah pengajaran yang sifatnya tidak
langsung menunjukan permasalahan, melainkan seorang guru bercerita mengemukakan
permasalahan yang mereka alami.
Pendekatan non-direktif ini berdasarkan pada pemahaman psikologi humanistik yang dalam
prinsipnya menyatakan bahwa orang yang akan dibantu itu sangat dihargai. Oleh karena itu
pribadi guru yang dibina begitu dihormati, sehingga supervisor lebih banyak mendengarkan
permasalahan yang dihadapi oleh guru dan mencoba mendengarkan serta memahami apa yang di
alami guru-guru. Perilaku supervisor dalam pendekatan non-direktif adalah sebagai berikut :
Mendengarkan, memberikan penguatan, menjelaskan, menyajikan, dan memecahkan
Supervisor atau kepala sekolah menyimpulkan permasalahan guru tersebut kemudian
memberi bimbingan dan mengarahkan.7
Biasanya pendekatan ini diterapkan pada guru-guru yang profesional.
c. Teknik pendekatan kolaboratif
Pendekatan kolaboratif adalah cara pendekatan yang memadukan cara pendekatandirektif
dengan pendekatan non-direktif menjadi cara pendekatan baru. Pada pendekatanini, supervisor
dan guru bersama-sama dan bersepakat untuk menetapkan struktur, prosesdan kriteria dalam
melaksanakan proses percakapan terhadap masalah yang dihadapi olehguru.
Pendekatan kolaboratif didasarkan pada psikologi kognitif yang dalam
prinsipnyamenyatakan bahwa belajar adalah hasil paduan antara kegiatan individu
denganlingkungan, yang pada gilirannya nanti akan berpengaruh dalam pembentukan
aktivitasindividu. Dengan demikian, pendekatan dalam supervisi berhubungan pada dua arah
yaitudari arah atas ke bawah (top down)dan dari arah bawah ke atas(bottom up).8
Perilaku supervisor dalam pendekatan kolaboratif adalah sebagai berikut: Menyajikan,
menjelaskan, mendengarkan, memecahkan permasalahan, dan negosiasi. Perilaku supervisor
dilakukan secara bertahap, mulai dari pertanyaan awal sampai denganmengemukakan
permasalahan yang kemudian dinegosiasi bersama-sama dan dicari pemecahan
permasalahannya.9 Biasanya pendekatan ini diterapkan pada guru-guru yang tukang kritik dan guru yang
terlalu sibuk.

7
Ibid,. hlm. 41
8
Op cit.Yurnalis Etek, hlm 42.
9
Ibid. hlm 43.

~8~
 Orientasi Lainnya
Selain ketiga orientasi diatas, ternyata masih terdapat beberapa pendekatan-
pendekatan lain yang dapat dipergunakan dalam penerapan supervisi pendidikan, diantara adalah
a. Pendekatan Agama.
Pendekatan agama adalah cara pendekatan dengan menggunakan prinsip-prinsip
keagamaan (islam), dimana seorang supervisor dalam melaksanakan tugas supervisinya
memasukkan nilai-nilai agama, sehingga solusi atas masalah yang dihadapi atau akan dipecahkan
didasarkan pula dengan konsep agama.
Sebagai contoh, pada masa Rosululloh SAW, beliau memberikan kesempatan kepada
para sahabat beliau untuk melakukan ijtihad dan beliau menghargai usaha tersebut.
Hal tersebut diatas, salah satunya terlihat dalam peristiwa Perang Badar, beliau menerima
usul dari sahabat yang bernama Habbab bin Munzir, dimana ia mengusulkan penempatan
pasukan dan tentang para tawanan perang badar.10
b. Pendekatan Non formal.
Pendekatan non-formal merupakan tekhnik pendekatan yang dilakukan oleh supervisor
kepada para guru dengan menggunakan cara-cara yang tidak resmi atau formal.Cara-cara yang
formal terkadang membuat suasana menjadi kaku dan tegang, sehingga terkadang pesan yang
ingin disampaikan tidak menghasilkan tujuan yang maksimal. Oleh karena dengan pendekatan
ini guru merasa lebih rileks sehingga apa yang diharapkan oleh supervisor kepada dirinya dapat
terwujud.

10
Ibid. hlm 43

~9~
BAB III
KESIMPULAN
Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para pengawas untuk melihat kinerja
personalia dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap salah satu bagian kerja yang tidak
masksimal dalam menunjukkan kinerjanya. Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa supervisi merupakan suatu layanan dan bantuan yang diberikan oleh
supervisor kepda guru dalam upaya memperbaiki pembelajaran sehingga pembelajaran dapat
berjalan dengan efektif.
supervisi umum disini adalah supervisi yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan atau
pekerjaan yang secara tidak langsung berhubungan dengan usaha perbaikan pengajaran seperti
supervisi terhadap kegiiatan pengelolaan bangunan dan perlengkapan sekolah atau kantor-kantor
pendidikan, supervisi terhadap kegiatan pengelolaan bangunan dan perlengkapan sekolah atau
kantor-kantor pendidikan, supervisi terhadap kegiatan pengelolaan administrasi kantor, supervisi
pengelolaan keuangan sekolah atau kantor pendidikan.
Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pengajaran dengan
melalui siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis intelektual yang
intesif terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk mengadakan modifikasi
yang rasional.
Adapun teknik yang diterapkan dalam memberikan supervisi kepada guru dapat
dilakukan dengan beberap pendekatan, diantara yaitu : Pendekatan langsung (direktif),
Pendekatan tidak langsung (non direktif), dan pendekatan kolaboratif. Selain ketiga orientasi
diatas, ternyata masih terdapat beberapa pendekatan-pendekatan lain yang dapat dipergunakan
dalam penerapan supervisi pendidikan, diantara adalah: a. Pendekatan Agama, b. Pendekatan
Non formal.

~ 10 ~
DAFTAR PUSTAKA
Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,
(Jakarta: PT BINA AKSARA, 1988),
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2002),
Yurnalis Etek, Supervisi Akademik dan Evaluasi Pengajaran, ( Jakarta : Transmisi
Media, 2008),

~ 11 ~

Anda mungkin juga menyukai