Dosen Pengampu:
Haekal Fikri
Nim: 180303024
Munirah
Nim: 180303007
2020
2
KATA PENGANTAR
Biamillahirrohmanirrohim, segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat iman, islam,
dan ihsan kepada kita. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan alam nabi besar
kita Muhammad SAW.
Sebelumnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak selaku dosen yang telah
memberikan kami kesempatan untuk menjelaskan “Hukum Bacaan Mad”. Kami berharap
semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Dalam makalah ini tentu masih masih banyak kekurangan, karena kami manusia biasa yang
tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik ibu selaku dosen
dan teman-teman sekalian demi kesmpurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Aamiin ya rabbal alamin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….…3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………4
C. Tujuan………………………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN
A. Mad…………………………………………………………………………………..6
B. Jenis-jenis Mad………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur‟an adalah firman-firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Al-Qur‟an merupakan kitab suci umat Islam
yang berisi pedoman hidup bagi umat Islam dalam menjalani hidupnya. Al-Qur‟an
sebagai petunjuk hal-hal yang baik maupun hal-hal yang buruk serta sebagai pemberi
peringatan bagi orang-orang yang mendustkannya. Sebagai umat Islam, tentunya kita
harus membaca, menghayati, mengamalkan, dan menjaga Al-Qur‟an.
Al-Qur‟an merupakan „Kalam Allah‟, maka dalam membacanya pun mempunyai
tata caranya sendiri. Dalam membaca Al-Qur‟an penting bagi kita untuk mengetahui
ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam membacanya. Sebagaimana kita ketahui
bersama sebagai orang muslim bahwa hukum belajar ilmu tajwid adalah fardhu kifayah.
Kalau ada dalam suatu tempat ada seseorang yang menguasai ilmu ini maka bagi yang
lainnya tidak menanggung dosa, kalau sampai tidak ada maka seluruh kaum muslimin
menanggung dosa.Sedangkan membaca Al Qur’an dengan tajwid adalah wajib ain
artinya bagi seorang yang mukalaf baik laki-laki atau perempuan harus membaca Al
Qur’an dengan tajwid, kalau tidak maka dia berdosa, hal ini berdasarkan Al Qur’an dan
As Sunnah dan ucapan para ulama.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian mad?
b. Apa saja jenis-jenis mad?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui defenisi dari Mad
b. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Mad
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mad
Mad menurut bahasa artinya panjang. Sedangkan menurut ilmu tajwid mad adalah
memanjangkan bunyi huruh hijaiyah kerena adanya sebab-sebab tertentu.. Yaitu huruh
yang berharakat fathah dan bertemu dengan huruf alif, huruf yang berharakat dhomah
dan bertemu dengan huruf wau sukun dan huruf hijaiyah berharakat kasrah yang bertemu
dengan huruf ya’ sukun.1
Huruf mad ada 3 (tiga), yaitu :
Alif dan huruf sebelumnya berbaris fathah.
Contoh: قَالُوْ ا
Wawu mati dan huruf sebelumnya berbaris dhommah.
Contoh: قُوْ لُوْ ا
Ya mati dan huruf sebelumnya berbaris kasrah.
Contoh: َقِ ْيال
B. Jenis-jenis Mad
a) Mad Asli atau mad thabi'i ( طبيعي مد¤ اصلي مد )
Yaitu mad yang tidak bertemu hamzah, sukun dan tasydid. Cara membacanya adalah
panjang satu alif / dua harakat.
Contoh : قُوْ لُوْ ا, َ قِ ْيال, قَالُوْ ا,نُوْ ِح ْيهَا قَالُوْ ا
b) Mad Far'I (فرعي )مد
Mad far’i ialah mad yang panjangnya lebih dari pada mad tabi’i dengan adanya
beberapa sebab, yaitu bila di hadapannya terdapat huruf hamzah yang berbaris hidup,
atau huruf lainnya yang berbaris sukun (mati) atau huruf sesudahnya itu bertasydid
atau mad yang bertemu dengan hamzah, sukun atau tasydid.2
Mad far'i terbagi lagi menjad beberapa mad, yaitu diantaranya:
1
Zarkasyi, Dahlan Salim, “Pelajaran Ilmu Tajwid”, (Semarang:Yayasan pendidikan Al-Qur’an RM, 1989), Hlm.
12.
2
Marzuki,”Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”, (Fakultas FIS UNY, 2012), Hlm. 10.
2
1. Mad Wajib Muttashil
Yaitu apabila ada mad bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Adapun
cara membacanya adalah panjang lima harakat / dua setengah alif.
Contoh : نَآئِ ُموْ نَ َوهُم, َخ ْيرُالنِّ َسآ ِء, َمآ ٍء ِم ْن,نِد َۤا ًء – لِقَا ۤ َءنَا
2. Mad Jaiz Munfashil
Yaitu apabila ada mad bertemu dengan hamzah di lain kalimat. Cara
membacanya adalah panjanglimaharakatduasetengahalif. Hukum atau cara
membacanya ada tiga macam, yaitu :
Ketika cepat, yaitu satu alif atau dua harakat
Ketika sederhana, yaitu dua alif atau empat harakat
Ketika bertajwid betul, yaitu dua setengah alif atau lima harakat
Contoh : َقُوْ اأَ ْنفُ َس ُك ْم يَاأَيُّهَاالَّ ِذ ْين اَ َمنُوْ ا,اُ ِمرُوْ ا َو َم ۤا - ك
َ اَ ْعطَ ْينَا اِنَّ ۤا
Contoh : اَلطَّآ َّم ْه, اَلصَّآ َّخ ْه, َ َوالَالضَّآلِّ ْين,ُاَ ْل َح ۤاقَّة – َضـۤالِّ ْين
َّ َوالَال
3
Raudhah. A.H.A, “Materi Praktis Tahsin Tilawah 4”, (Bandung: Tar-Q Press, 2010), Hlm. 21.
2
Yaitu mad yang terletak pada huruf-huruf fawatihus suwar (pembuka surat).
Panjangnya adalah enam harakat / tiga alif.
ۤ ٰط ٰۤحم
Contoh : س
6. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Mad Lazim mukhaffaf harfi ialah mad (panjang) dengan satu alif atau dua
harakat ketika membaca huruf Ha, Ya, Tho, Hamzah, Ra. Yang terdapat pada
awal surah-surah Al-Qur’an tertentu. Mad Lazim mukhaffaf harfi terletak
pada huruf-huruf pembuka surat dan bertemu tasydid. Panjangnya adalah
enam harakat / tiga alif. Contoh : ٰطسم الم
: حم ح
DIBACA: HÄMÏM
يس: ي
DIBACA: YÄSÏN
طه : ط
DIBACA: THÖHÄ
طه : ه
DIBACA: THÖHÄ
الر : ر
DIBACA: ALIF LÄMRÖ
4
http://warohmah.com/hukum-bacaan-lam-jalalah/2013 diakses pada 27 Maret 2020 Pukul 20:45
Wita
2
ِ َمافىِال َّس َم َوا, َاِنَّهُ َكان
Contoh : ُت َولَه
Mad silah tawilah, artinya mad silah yang panjang. Yang dimakasud
adalah mad yang terjadi jika “ha dhamir” terdapat huruf Hamzah yang
hidup. Hukum atau cara membacanya ialah : 2 sampai 5 harakat.
Contoh : اِالَّ بِ َما َشآ َء, ُاِالَّبِإ ِ ْذنِ ِه ِع ْن َده
9. Mad Iwadh
Yaitu harakat fathatain dibaca waqaf, selain ta' marbuthah () ﺔ. Panjangnya
َ ِع َو, لِبَا َسا,َعلِ ْي َما
dua harakat / satu alif. Contoh : اجا
10. Mad 'Arid Lisukun
Yaitu apabila ada mad bertemu huruf hidup dibaca waqaf. Panjangnya boleh
2, 4 atau 6 harakat. Arid artinya baru. Lissukun artinya karena sukun (mati).
Mad Arid lissukun ialah mad asli yang diiringi huruf hidup dalam satu
kalimat, tetapi dibaca mati karena di waqafkan.Hukum atau cara membacanya
ada tiga macam,yaitu :
Tul (panjang) yaitu 3 alif atau 6 harakat
Tawassut (sedang) yaitu 2 alif atau 4 harakat
Qasar (pendek) yaitu 1 alif atau 2 harakat
Contoh : َ يَ ْنظُرُوْ ن, َ تَ ْعلَ ُموْ ن, ْال ُم ْستَقِ ْي ْم َص َراط
ِ , ْال ُم ْستَقِي ِْم َص َراط
ِ
11. Mad Badal
Yaitu setiap ada aa, ii, uu yang dibaca panjang. Adapun cara membacanya
adalah panjang duaharakatatausatualif. Badal artinya ganti. Mad badal ialah
terhimpunanya huruf mad beserta hamzah dalam satu suku kata.Hukum atau
cara membacanya yaitu 1 alif atau 2 harakat.
Contoh : اِ ْي َمانًا, آَ َمنُوْ ا, آَ َد ُم ,اُوْ تُوْ ا ان
ٌ اِ ْي َم آ َمنُوْ ا
12. Mad Layyin/ Mad Lin
Yaitu apabila ada fathah diikuti wawu sukun atau ya' sukun bertemu huruf
hidup dibaca waqaf. Panjangnya adalah tiga alif / enam harakat. Lin artinya
lunak.
Mad Lin ialah wau mati atau ya mati sesudah huruf berbaris fathah serta
diiringi sebuah huruf hidup. Mad Lin ini terjadi bila dihentikan. Jika tidak
dihentikan,Tidak jadi mad lin atu tidak ada mad. Membunyikan wau atau
2
ya ketika matinya seperti itu tidak boleh di keraskan dengan menekan suara
padanya, tapi hendaknya dengan dilunakan begitu rupa sesuai dengan
namanya yaitu lunak. Hukum atau cara membacanya :
Boleh 1 alif atau 2 harakat
Boleh 2 alif atau 4 harakat
Boleh 3 alif atau 6 harakat
َ َر ْأ, ِمنَ ْالقَوْ ِم, ف
Contoh : ي ْال َع ْي ِن ِ ْ ِمنَ ْال َخو,ْاِلَ ْيه ® اِلَ ْي ِه ,ف
ْ ْ َخو ِم ْن ® ف
ٍ ْخَ و ِم ْن
13. Mad farq
Farq artinya beda. Mad farq ialah mad badal yang diiringi oleh huruf yang
bertasydid. Dinamakan mad farq karena untuk membedakan bahwa hamzah
tersebut adalah hamzah untuk bertanya (Apakah).hukum atau cara
membacanya ialah 3 alif atau 6 harakat.
Contoh : َْالبَ ْيت َْال َح َرا ْم َوالَآ ِّم ْين
2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mad menurut bahasa artinya panjang. Sedangkan menurut ilmu tajwid mad adalah
memanjangkan bunyi huruh hijaiyah kerena adanya sebab-sebab tertentu.. Yaitu huruf yang
berharakat fathah dan bertemu dengan huruf alif, huruf yang berharakat dhomah dan bertemu
dengan huruf wau sukun dan huruf hijaiyah berharakat kasrah yang bertemu dengan huruf ya’
sukun. .
B. Saran
Saran yang mampu diberikan penulis yaitu hendaknya setiap hukum-hukum bacaan pada
Alqur’an ditaati sesuai dengan ketentuan atau hukum ilmu tajwid. Sehingga makna dan arti yang
terkandung di dalam Al-Qur’an tidak salah kita terjemahkan. Maka dari itu ilmu tajwid perlu
dipelajari sesuai dengan kaidah yang teredapat dalam ilmu tajwid karena jika kita salah dalam
penyebutan mahkrajul huruf maka artinya pun juga bisa salah. Mengingat perlunya mempelajari
ilmu tajwid maka kita diharuskan mempelajarinya serta mengamalkannya dalam membaca Al-
Qur’an.
2
DAFTAR PUSTAKA