Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BK KARIR

MAN Sibreh, Aceh Besar

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah

bimbingan konseling karier disekolah

Oleh :

MASYITAH

1206104030019

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke Khadirat Illahi Robbi yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan

praktikum Bimbingan konseling Karier ini.

Laporan Observasi ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari Bapak

M.Husein. selaku dosen mata kuliah Praktikum Bimbingan Konseling Karier.

Laporan ini Berisi hasil kegiatan praktikum bk karir yang dilaksanakan di MAN

Sibreh.

Dalam penulisan Laporan ini saya mengalami banyak hambatan. Namun

berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan ini dapat terselesaikan.

Untuk itu sudah sepantasnya saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak

yang telah mendukung.

Laporan ini mungkin saja masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya

dengan tangan terbuka menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan Laporan Observasi yang saya susun ini di masa yang

akan datang. Semoga Laporan saya ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi pembaca.

i
Darussalam, November 2014

          Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
1.4 Manfaat.........................................................................................................................2
1.5 Metode Pengumpulan Data...........................................................................................3
BAB II....................................................................................................................................4
LANDASAN TEORI..............................................................................................................4
2.1 Teori karir John L. Holland berdasarkan tipe-tipe kepribadian.....................................4
BAB III...................................................................................................................................7
PENYUSUNAN PROGRAM KONSELING KARIER..........................................................7
3.1 Persiapan.......................................................................................................................7
3.2 Penetapan Tujuan Konseling Karir................................................................................7
3.3 Penetapan Waktu Dan Lokasi.......................................................................................8
3.4 Pengumpulan Data........................................................................................................8

ii
3.5 Analisis Data.................................................................................................................8
3.6    Penyusunan program..................................................................................................9
BAB IV.................................................................................................................................10
HASIL PELAKSANAAN PRAKTIKUM BK KARIR.........................................................10
BAB V..................................................................................................................................12
PENUTUP............................................................................................................................12
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................12
5.2 Saran...........................................................................................................................12
Daftar Pustaka.......................................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Karir bagi siswa bukan hal yang mudah untuk ditentukan dan menjadi pilihan
yang sesuai dengan kemampuan yang miliki namun haruslah ditentukan. Untuk
memnentukan hal demikian harus didasarkan pada keputusan siswa itu sendiri yang
didasarkan pada pemahaman tentang kemampuan dan minat serta pengenalan karir
yang ada di masyarakat.

Keberhasilan siswa dalam pemilihan karir yang tepat tidaklah semudah


seperti apa yang dibayangkan, agar siswa mempunyai pilihan yang tepat terhadap
suatu pilihan karir atau pekerjaan, maka sudah semestinya para siswa memperoleh
bimbingan karir dari guru konseling disekolah dan masyarakat sekitar agar ia tidak
salah menentukan pilihan jabatan dimasa depan yang bisa membuatnya gagal atau
merasa tidak nyaman dengan karir yang telah dipilih, karena tidak sesuai dengan
kemampuannya.

Keberhasilan siswa dalam menentukan dan memilih karir amatlah ditentukan dari
kemampuan guru pembimbing memberikan gambaran dan memberikan keyakinan
kepada siswa tentang kemampuan dan potensi yang dimiliki serta mampu
mengarahkan siswa menuju karir yang sesuai dengan kemampuannya tersebut.

Kesadaran bahwa tujuan pengajaran bukan terbatas pada penguasaan siswa terhadap
bahan pengajaran saja, melainkan menyangkut pengembangan siswa menjadi
individu yang lebih dewasa. Jika hal tersebut sudah dilaksanakan oleh guru
pembimbing maka tidak akan kesulitan bagi guru pembimbing untuk mengarahkan
siswa ketempat yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa tersebut.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan Bimbingan dan Konseling di MAN Sibreh?
2. Bagaimana Proses bimbingan konseling disekolah tersebut?
3. Bagaimana antusias siswa terhadap BK di sekolah tersebut?
4. Teori apa yang dipakai dalam melakukan kegiatan praktikum tersebut?
5. Pihak mana saja yang terkait terhadap Bimbingan dan Konseling di Sekolah?
6. Bagaimana perkembangan karir siswa berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan?

1.3 Tujuan
1. Untuk melihat keadaan dan proses bimbingan konseling di sekolah MAN
Sibreh
2. Untuk melihat antusias siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan konseling
3. Mengetahui teori karir yang pakai untuk melakukan bimbingan karir
disekolah
4. Mengetahui pihatk yang berperan dalam bimbingan konseling
5. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana siswa mengenal
kepribadiannya sehingga sesuai dengan karier yang diinginkan
6. Terakhir penelitian ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pratikum Bimbingan dan Konseling karir di sekolah di Fakultas
keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Syiah kuala

1.4 Manfaat
1. Manfaat Praktis
Membantu memberikan pengetahuan mengenai Layanan Bimbingan dan
Konseling Karir di Sekolah.
2. Manfaat Teoritis
Hasil kegiatan di harapkan mampu memberi manfaat bagi mahasiswa
khususnya mahasiswa Bimbingan dan Konseling.

2
1.5 Metode Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu teknik
observasi langsung (pengamatan), wawancara dengan Guru Bimbingan dan
Konseling, dan Pengambilan data melalui pemberian angket untuk siswa.
Setelah itu penulis melakukan analisis secara cermat dari hasil pembagian
angket yang telah dilakukan.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori karir John L. Holland berdasarkan tipe-tipe kepribadian


Teori John Holland tentang Pilihan Karir menyatakan bahwa dalam
memilih karir, orang lebih suka pekerjaan di mana mereka dapat berada di
sekitar orang lain yang seperti mereka. Mereka mencari lingkungan dimana
mereka dapat menggunakan ketrampilan dan kemampuannya, mengekspresikan
sikap dan nilai-nilai, dan pada saat bersamaan menikmati masalah dan peran
secara menyenangkan. Perilaku ditentukan oleh interaksi antara kepribadian dan
lingkungan.

Teori ini menjelaskan perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan,


seperti pilihan karir manakah yang cenderung mengarah pada keberhasilan
pekerjaan dan kepuasan. Teori ini juga menjelaskan tindakan manusia lainnya,
seperti kesuksesan dan kepuasan dalam program sekolah dan pelatihan.

Setiap tipe-tipe kepribadian dijabarkan ke dalam suatu model teori yang


disebut model orientasi (the model orientation). Model orientasi ini merupakan
suatu rumpun perilaku- perilaku penyesuaian yang khas. Setiap orang memiliki
urutan orientasi yang berbeda-beda, dan hal inilah yang menyebabkan mengapa
setiap orang itu mempunyai corak hidup yang berbeda-beda.

Adapun model orientasi yang dijabarkan oleh John L. Holland adalah:

1. Realistis
Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang
berorientasi kepada penerapan. Ciri-cirinya yaitu; mengutamakan kejantanan,
kekuatan otot, ketrampilan fisik, mempunyai kecakapan, dan koordinasi motorik
yang kuat, kurang memiliki kecakapan verbal, konkrit, bekerja praktis, kurang
memiliki ketrampilan social, serta kurang peka dalam hubungan dengan orang
lain.

4
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah operator
mesin/radio, supir truk, petani, penerbang, pengawas bangunan, ahli listrik, dan
pekerjaan lain yang sejenis. Dalam proses konseling, konseli tipe ini lebih
menyukai saran dan sugesti yang spesifik untuk menangani masalah karir dan
solusi masalah praktek. 

2. Intelektual
Tipe kepribadian Intelektual ini ditandai dengan adanya suatu tugas-tugas
yang memerlukan kemampuan bersifat abstrak dan kreatif, didalam lingkungan ini
individu lebih menyukai metode yang menggunakan berfikir secara logis untuk
menangani permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Individu yang
memiliki tipe kepribadian ini akan lebih tertarik pada permasalahan yang belum
bisa terselesaikan dan akan mencari solusinya secara rasional. 

3. Sosial
Lingkungan sosial adalah tempat dimana seseorang berhubungan dengan
orang lain, dimana hal itu diperlukan kemampuan untuk menginterpretasikan dan
mengubah perilaku untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan
yang bersifat membantu orang lain. Ciri-ciri dari tipe model ini adalah pandai
bergaul dan berbicara, bersifat responsive, bertanggung jawab, kemanusiaan,
bersifat religius, membutuhkan perhatian, memiliki kecakapan verbal, hubungan
antar pribadi, kegiatan-kegiatan rapi dan teratur, menjauhkan bentuk pemecahan
masalah secara intelektual, dan lebih berorientasi pada perasaan.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah guru, pekerja
sosial, konselor, misionari, psikolog klinik, terapis, dan pekerjaan lain yang
sejenis. Di  dalam proses konseling, orang tipe ini mengekspresikan dirinya
dengan menolong sesama atau kegiatan sosial yang lain.

5
4. Konvensional
Tipe model ini pada umumnya  memiliki kecenderungan terhadap kegiatan
verbal, ia menyenangi bahasa yang tersusun baik, numerical (angka) yang teratur,
menghindari situasi yang kabur, senang mengabdi, mengidentifikasikan diri
dengan kekuasaaan, memberi nilai yang tinggi terhadap status dan kenyataan
materi, dan mencapai tujuan dengan mengadaptasikan dirinya ketergantungan
pada atasan.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah kasir, statistika,
pemegang buku, pegawai arsip, pegawai bank, dan pekerjaan lain yang sejenis.

5. Usaha/ tipe Enterpresing


Tipe model ini memiliki cirri khas diantaranya menggunakan ketrampilan-
ketrampilan berbicara dalam situasi dimana ada kesempatan untuk menguasai
orang lain atau mempengaruhi orang lain, menganggap dirinya paling kuat,
jantan, mudah untuk mengadakan adaptasi dengan orang lain, menyenangi tugas-
tugas sosial yang kabur, perhatian yang besar pada kekuasaan, status dan
kepemimpinan, serta agresif dalam kegiatan lisan.
Contoh pekerjaan orang dengan model  orientasi ini adalah pedagang,
politikus, manajer pimpinan eksekutif perusahaan, perwakilan dagang, dan
pekerjaan lain yang sejenis.

6.      Artistik
Tipe model orientasi ini memiliki kecenderungan berhubungan dengan orang lain
secara tidak langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah ahli musik, ahli kartun,
ahli drama, pencipta lagu, penyair, dan pekerjaan lain yang sejenis.   

Holland mengusulkan bahwa tipe kepribadian dapat diatur dalam sistem kode
modal orientasinya seperti R (pendudukan realistis), I (investigasi), A (artistik), S
(sosial), E (enterpresing), dan C (konvensional). Dengan cara ini, jenis kepribadian
dapat diatur sesuai dengan kombinasi dominan.

6
BAB III

PENYUSUNAN PROGRAM KONSELING KARIER

3.1 Persiapan
Supaya kegiatan peraktik berjalan lancar banyak persiapan yang harus disiapkan
diantaranya:
1. Persiapan akademik
Persiapan akademik adalah persiapan praktikan untuk mempelajari seperti apa
karir itu dan pengembangannya serta solusi yang menyangkut dari semua aspek
tentang dalam konsep bimbingan karir. Adapun konsep yang disiapkan oleh
praktikan yaitu meliputi : Persiapan materi yang akan di sampaikan, berlatih cara
menyampaikan materi, serta menjelaskan tujuan praktikum bk karir.
2. Persiapan administrasi
Persiapan administrasi disini yaitu :
a. mengurus surat ijin praktik sesuai lokasi yang telah di tentukan
b. merencanakan secara rinci materi konsep sesuai kebutuhan siswa
c. mempersiapkan tugas dan menyusun jadwal kegiatan yang telah di
siapkan
d. menjelaskan maksud dan tujuan dari setiap program yang di
sampaikan kepada siswa.
3. Persiapan fisik dan psikis
a. Mempersiapkan diri dan mental untuk menghadapi siswa-siswi di sekolah
b. Menjaga kesehatan dengan istirahat yang cukup dan makan yang teratur
supaya tubuh selalu fit
c. Mentaati setiap peraturan yang ada disekolah serta kode etik konseling.

7
3.2 Penetapan Tujuan Konseling Karir

1. Membantu siswa dalam memahami kepribadiannya dalam mengambil

keputusan.

2. Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dirinya sendiri.


3. Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya terhadap dinia kerja.
4. Siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam memilih
lapangan pekerjaan / jurusan dalam persiapan memasukinya.
5. Siswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir agar mampu mengambil
keputusan jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia kerja.
6. Siswa dapat mengetahui kemampuannya serta kepribadiannya yang terkait
dengan dunia pekerjaan.

3.3 Penetapan Waktu Dan Lokasi


1. Waktu
Waktu penyelenggaraan praktikum konseling kakrir ini di dasarkan atas
kesepakatan antara praktikan dan pihak sekolah melalui guru BK yaitu dari tanggal
1 november sampai selesai.
2. Tempat
Tempat pelaksanaan konseling karir ini di laksanakan di MAN SIBREH

3.4 Pengumpulan Data

Peneliti melakukan observasi di salah satu sekolah dengan langkah-langkah


yang ditempuh untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam
bentuk wawancara yang ditujukan pada guru bk dan penyebaran angket pada siswa.

Angket siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap minat dan
bakatnya. Sedangkan untuk mengetahui penerapan serta kegiatan bk di sekolah
tersebut peneliti me lakukan penilaian kinerja guru bkmelalui kegiatan wawancara.

8
3.5 Analisis Data

Data yang berupa kalimat-kalimat yang dikumpulkan melalui observasi


dengan penyebaran angket pada siswa, wawancara pada guru bk diolah dan di
analisis supaya menghasilkan kesimpulan yang valid,serta bisa menjadi
pertimbangan bagi siswa yang mengisi angket tersebut dalam menentukan pilihan
jurusan/perkerjaan nantinya.

3.6    Penyusunan program


Dalam pemenuhan tugas Praktek BK Karir tugas pertama yang diberikan yaitu
membuat angket. Dalam mata kuliah praktik BK karir ini, karena kita sebagai
mahasiswa sifatnya yang masih belajar, maka pembuatan angket ini disusun
berdasarkan apa yang kita ketahui dan yang kita bisa sesuaikan dengan penjelasan
dari dosen, dan selanjutnya akan diperiksa kembali oleh dosen, agar diketahui letak
kesalahannya pada angket yang telah disusun. Akan tetapi kita juga berusaha
pelaksanaan praktikum ini hasilnya seperti apa yang diharapkan dosen mata kuliah
praktik BK karir pada umumnya. Dalam praktik BK karir ini, saya melakukan
pembian angket untuk pengumpulan data terhadap siswa untuk membantu
mengindentifikasi karir mereka yang sesuai dengan kemampuan serta kepribadian
yang dimiliki masing-masing siswa. Dimana dalam angket ini saya mengambil
pernyataan-pernyataan sesuai dengan teori John Holland yang menyatakanhwa karir
seseorang itu pada dasarnya berkaitan dengan tipe-tipe kepribadiannya.

9
BAB IV

ANALISIS DAN HASIL PELAKSANAAN PRAKTIKUM BK KARIR

Kelas : XI IPS 1

Sekolah : MAN Sibreh

Alat : Alat Tulis

Metode : Pembagian angket

Jumlah Responden : 20 siswa

Berdasarkan kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan melalui observasi serta


analisis angket, maka diperoleh hasil :

Jumlah siswa yang memillih


tipe SS S TS STS
No Total
kepribadian (4) (3) (2) (1)

1 Realistis 2 5 4 1 12
2 Intelektual 1 3 3 2 9
3 Sosial 3 7 3 2 15
4 Konvensional 4 9 4 1 18
5 Usaha 2 2 3 1 8
6 Artistik 3 3 6 2 14
Jumlah 15 29 23 9 76

Jumlah skor ideal untuk pertanyaan yang diajukan kepada responden :

a)      Skor tertinggi  : 4 x 20= 80 (Sangat Setuju)

b)      Skor tinggi  : 3 x 20= 60 (Setuju)

c) Skor rendah : 2 x 20 = 40 (Tidak Setuju)

d) Skor terendah : 1 x 20 = 20 ( Sangat Tidak Setuju)

10
Interpretasi skor hasil pengamatan      :   

Realitas : (12 / 80) x 100% = 15 %

Intelektual : (9 / 80) x 100 % = 11,25 %

Sosial : (15 / 80 ) x 100 % = 18,75 %

Konvensional : (18 / 80) x 100 % = 22,5 %

Usaha : (8 / 80) x 100% = 10 %

Artistik : (14 / 80 ) x 100% = 17,5 %

Berdasarkan hasil yang diperoleh , bisa dilihat bahwa kelas XI IPS 2 lebih
banyak yang cenderung kepada kepribadian konvensional dengan tingkat persenan
paling tinggi dari skor skala penilaian Sangat Setuju yaitu 22,5 %. Sedangkan pada
tingkat kedua adalah kepribadian sosial dengan skor 18,75 %, setelah itu kepribadian
Artistik dengan skor 17,5%, setelah itu disusul dengan kepribadian realitas dengan
skor 11,25%, kemudian intelektual 11,25 % dan yang terakhir adalah kepribadian
usaha dengan skor 10 %.

11
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Praktikum bimbingan dan konseling karir merupakan salah satu mata kuliah
praktek dimana dalam perkuliahan ini diadakan praktik yaitu dengan praktik secara
nyata layaknya di sekolah-sekolah. Praktik bimbingan dan konseling karir
ini merupakan salah satu praktik yang penting untuk dikuasai oleh calon konselor.
Dalam menjalankan tugasnya, konselor menengah menghadapi siswa yang datang
kepadanya yang sedang menghadapi keraguan, ketidakpastian, keprihatinan,
kerisauan, kegalauan pikiran, bahkan mungkin kecemasan atau pertentangan batin
atau pendek kata sedang mengalami masalah berkenaan dengan pekerjaan yang
dipikirkan atau dipertimbangkan kelak setelah sekolah.
Dalam praktikum ini, praktik yang pertama dilakukan adalah dengan
penyusunan Rancangan Pelaksanaan Praktikum BK karir sesuai dengan tugas yang
diberikan. Dalam praktikum kali ini langkah awal yang dilakukan adalah menyusun
angket. Setelah itu melakukan pengumpulan data dimulai dari mewawancarai guru
bk, kemudian mengamati siswa belajar, dan membagikan angket. Setelah diperoleh
data kemudian akan dianalisis untuk penyusunan laporan serta bisa dijadikan
pertimbangan terhadap siswa dalam memilih pekerjaannya.

5.2 Saran
Karena pentingnya mempelajari bimbingan dan konseling karir bagi calon
konselor, maka diharapkan mata kuliah ini diberikan pada setiap calon konselor atau
mahasiswa Bimbingan dan Konseling di setiap perguruan tinggi dengan baik secara
keseluruhan, baik dalam hal fasilitas praktik maupun materi yang diberikan.
Sehingga apabila calon konselor dapat menerapkan materi ini dengan baik
pada prakteknya, diharapkan kelak konselor dapat memahami individu dalam hal
karir khususnya yang dapat ditangani dengan baik pula dan salah satunya
melalui bimbingan dan konseling karir ini.

12
Daftar Pustaka

Walgito, Bimo. 2004. Bimbingan+Konseling (Studi&Karier). C.V ANDI OFFSET.


Yogyakarta

Amti, Erman dan Prayitno. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. PT.
RINEKA CIPTA. Jakarta

Munandir. 1996. Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jalan Pintu Satu. Senayan-
Jakarta

Blogqyu. 2013. Teori John L.Hollang tentang karier. Diakses 10 November 2014
dari
http://nakhilaraisya.blogspot.com/2013/04/teori-john-l-holland-tentang-
karier_5803.html

Tutorial Penelitian. 2014. Skala Likert. Diaksess 15 Desember 2014 dari

http://tu.laporanpenelitian.com/2014/11/23.html

13

Anda mungkin juga menyukai