Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM

“WAWANCARA PADA NARASUMBER”

Dosen Pengampu : Dr. Sri Hapsari M.Pd

Disusun Oleh:

R3D

Nabila Yeva Putri 202214502142

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, atas karunia-Nyalah kami akhirnya
bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang “Wawancara Pada
Narasumber” untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Sumber Daya Alam.
Betapa pentingnya kita mempelajari analisis pekerjaan terhadap langkah dalam
membangun kesiapan diri terhadap dunia kerja, sehingga dapat mengurangi kegagalan sebelum
memulai. Maka dari itu kita harus paham betul dalam menguasainya, melalui makalah ini kami
harap kita lebih bisa menjadikan ilmu yang bermanfaat didalam kehidupan kita semua terutama
lingkungan kerja.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada Ibu Dr. Sri Hapsari M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Sumber Daya Alam untuk tugas ini. Disusunnya makalah
ini tak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak, baik berupa informasi, saran atau
kritik, terlebih bantuan bersifat moral. Untuk itu kami penulis menyampaikan terimakasih.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.

Jakarta, 2 Januari 2023

(Penyusun)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ......................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1 Biodata Narasumber ......................................................................................................... 3
2.2 Tantangan di Lingkungan Kerja Bagi Seorang Guru ....................................................... 3
2.3 Tugas Utama, Persyaratan, dan Kualifikasi Pekerjaan Seorang Guru ............................. 4
2.4 Proses Rekrutment Guru .................................................................................................. 7
2.5 Kompensasi Guru ............................................................................................................. 9
2.6 Kebijakan Perusahaan Mengenai PHK ............................................................................ 9
BAB III .................................................................................................................................... 11
PENUTUP................................................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wawancara adalah kegiatan tanya-jawab antara pihak pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan narasumber yang memberi jawaban informasi tersebut. Hasil wawancara
yang ditulis dalam bentuk karangan yang berisi gagasan atau ide disebut teks wawancara.
Mewawancarai seseorang merupakan salah satu teknik untuk memperoleh infomasi
sebagai bahan tulisan. Menurut Indrawati (2007:125) teks wawancara merupakan bentuk
penyajian informasi berupa tanya jawab antara pewawancara dengan narasumber. Terdapat
tiga macam wawancara berdasarkan cara dilakukannya, yaitu wawancara tatap
muka,wawancara melalui telepon, dan wawancara kelompok (Kusumaningrat &
Kusumaningrat, 2018: 190). Wawancara juga merupakan metode yang digunakan untuk
menggali informasi untuk tujuan tertentu, seperti keperluan pribadi, penelitian, hingga pada
keperluan seleksi perekrutan.
Dalam wawancara, narasumber merupakan orang yang diwawancarai atau memberikan
informasi. Narasumber ini memiliki peran penting dalam menentukan kualitas dan validitas
data yang diperoleh dari wawancara. Narasumber wawancara dapat bervariasi tergantung
pada konteks dan tujuan wawancara. Seperti halnya disini saya akan berbagi informasi
terkait wawancara pada guru. Guru merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan
dari Pendidikan.guru menurut Undang – Undang nomor 14 tahun 2005 adalah pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Dalam memberikan pengajaran, guru
memiliki caranya masing – masing. Dimana ini sering disebut sebagai seni dalam mengajar
(Danim, 2020).
Dalam pengamatan observasi ini, mewawancarai seorang pendidik atau guru yang
memiliki pengalaman dalam mengajar dan pembelajaran sangat relevan untuk kualifikasi
sebagai narasumber, dengan berbagi informasi terkait, tantangan dalam bekerja, tugas
utama, persyaratan, kualifikasi, proses rekrutment, kompensasi, serta kebijakan perusahaan
terhadap PHK.

1.2 Rumusan Masalah


1. Seperti apa dan bagaimana kita menghadapi suatu tantangan di tempat kerja?
2. Bagaimana tugas utama dan persyaratan serta kualifikasi pekerjaan bagi seorang guru?
3. Bagaimana proses rekrutment seorang guru?

1
4. Bagaimana kompensasi yang diberikan pada perusahaan/lembaga tersebut?
5. Bagaimana kebijakan perusahaan/lembaga mengenai PHK?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


1. Mengetahui dan memahami cara dalam menghadapi suatu tantangan di tempat kerja.
2. Memahami tugas utama, persyaratan, kualifikasi pekerjaan untuk seorang guru.
3. Mengetahui langkah – langkah yang harus dipersiapkan dalam proses rekrutment
seorang guru.
4. Memahami nilai sebuah kompensasi yang didapat dari perusahaan .
5. Memahami arti kebijakan PHK untuk mengelola risiko dan membuat keputusan dalam
karier tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Biodata Narasumber
Nama : Yenny Kusumawaty Yahya
Pendidikan : S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jabatan : Guru Kelas
Lama Bekerja : 15 tahun
Nama Instansi Pekerjaan : SDN Margahayu XIX

2.2 Tantangan di Lingkungan Kerja Bagi Seorang Guru


Beberapa tantangan yang dihadapi oleh guru dalam lingkungan kerja meliputi:

1. Memahami kebutuhan siswa: Guru harus memahami kebutuhan individu siswa dan
menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan tersebut.
2. Menerapkan disiplin kelas: Guru harus mampu mengendalikan situasi di kelas dan
memastikan bahwa siswa tetap fokus pada belajar.
3. Kesehatan mental: Lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental guru juga
menjadi faktor penting.
4. Adaptasi ke era digital: Guru harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman
dan mengembangkan kompetensi dalam pembelajaran di era digital.
5. Mengatasi masalah sikap: Guru dapat mengalami kelelahan atau kurangnya motivasi
pribadi, yang dapat mempengaruhi dedikasi mereka terhadap pembelajaran yang
inspiratif.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, guru dapat mencari solusi seperti:

1. Menciptakan program pengakuan dan apresiasi untuk menghargai usaha guru.


2. Menyediakan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu guru.
3. Mendorong mentoring dan kolaborasi antar guru agar dapat belajar satu sama lain.
4. Menciptakan jadwal yang mendukung waktu untuk kolaborasi dan refleksi.
5. Menyediakan pelatihan berkala dan dukungan untuk membantu guru mengadaptasi
perubahan.
6. Membangun jaringan kolaboratif antara guru untuk berbagi pengalaman dan strategi.

Dengan menggunakan solusi ini, guru dapat mengatasi tantangan di lingkungan kerja
dan menjadi guru yang sukses dan inspiratif.

3
2.3 Tugas Utama, Persyaratan, dan Kualifikasi Pekerjaan Seorang Guru
Tugas utama, persyaratan, dan kualifikasi seorang guru di Indonesia diatur dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Berikut ini adalah
beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang guru:

• Tugas Utama : Guru memiliki tugas, baik yang terikat dengan dinas maupun diluar
dinas, dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan ada tiga jenis tugas guru,
yakni : (a) Tugas dalam bidang Profesi, (b) Tugas kemanusian, (c) Tugas dalam
bidang Kemasyarakatan.
a) Tugas dalam bidang profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai . nilai hidup.
Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan .
keterampilan pada siswa.
b) Tugas guru dalam bidang kemanusian di sekolah harus menjadikan dirinya
sebagai orang tua kedua, ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi
idola para siswanya.
c) Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan, masyarakat menempatkan guru
pada tempat yang lebih terhormat di lingkungannya karena dari seorang guru
diharapkan dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti guru berkewajiban
mencerdaskan bangsa menuju Indonesia seutuhnya yang berdasarkan
pancasila.

Dalam Undang . Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 1 dan 2 dinyatakan bahwa : 1) Tenaga pendidikan
bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. 2)
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,
serta penelitian dan pengabdian pada masyrakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi.

• Persyaratan : Untuk melakukan peranan dan tanggung jawabnya, guru


memerlukan syarat-syarat tertentu. Adapun syarat-syarat menjadi guru itu dapat
diklasifikasıkan menjadi beberapa kelompok.
a. Persyaratan administratif

4
Administrasi menurut KKBI adalah usaha dan kegiatan yang meliputi
penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan
organisasi, usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
kebijakan untuk mencapai tujuan yang herkaitan dengan penyelenggaraan
pemerintah, kegitan kantor dan tata usaha. Persyaratan administarsi guru secara
umum yaitu:
1. Seseorang yang ingin menjadi guru harus jelas status kewarganegaraannya
(Warga Negara Indonesia atau Asing)
2. Berkelakuan baik, Budi pekerti sangat penting baik dalam proses
pembentukan watak para murid.
3. Mengajukan permohonan untuk menjadi seorang guru
4. Umur (Sekurang-kurangnya 18 Tahun)
b. Persyaratan Teknis
Teknis merupakan sebuah aturan, norma ataupun persyaratan yang
umumnya dalam bentuk sebuah dokumen formal yangg menciptakan suatu
kriteria, metode, proses dan praktik.
1. Guru memiliki ijazah yang dimaksud ijazah disini adalah ijazah dapat
member wewenang untuk menjalankan tugas sebagai seorang guru di suatu
sekolah tertentu.ljazah bukan semata-mata secarik kertas tetapi merupakan
suatu bukti bahwa pemiliknya telah mempunya ilmu pengetahuan dan
kesanggupan tertentu yang diperlukan suatu jabatan. Guru pun harus
mempunyai ijazah sebagai syarat diholehkan untuk mengajar, kecuali
dalam keadaan darurat. Tetapi dalam keadaan normal pemerannya adalah
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seorang guru, maka semakin baik
pada pendidikan, dan pada gilirannya makin tinggi pada derajat
masyarakat.
2. Pendidikan guru yang disesuaikan dengan tingkatan lembaga pendidikan,
jurusan, program studi, tempat mengajar, dan mata pelajaran yang
diajarkan.
3. Termapil mendesam program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-
cita memajukan Pendidikan.
c. Persyaratan Psikis.
Sehat rohani, dewasa dalam berpikir dan bertindak, mampu
mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memiliki jiwa jiwa

5
kepemimpinan, konsekwen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban
dan memiliki jiwa pengabdian, bersifat pragmatis dan realistis, memiliki
pandangan yang mendasar dan filosofis, mematuhi norma dan nilai yang
berlaku serta memiliki semangat membangun.

Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintahRl


nomor 19 tahun 2005 Bab VI tentang standar pendidik dan tenanga kependidikan Pasal
28, syarat-syarat guru diantaranya:

a. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen


pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat
pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang
dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai
ketentuan perundangundangan yang berlaku.
c. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini.
• Kualifikasi :
Seorang guru harus mempunyai perilaku yang dapat memberikan pengaruh
positif dan disegani oleh peserta didik. Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan.
Seorang guru harus bertindak sesuai dengan norma yang berlaku (iman dan taqwa,
jujur, ikhlas, suka menolong) dan dapat diteladani oleh peserta didik. Hal ini perlu
didukung oleh penguasaan empat kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru.
4 kompetensi tersebut yaitu kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
Kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada
dalam diri agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. Kompetensi
guru tersebut meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pendagogik,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional (Kunandar, 2011:55).
a. Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang dapat
mencerminkan kepribadian seseorang yang dewasa, arif dan berwibawa,
mantap, stabil, berakhlak mulia, serta dapat menjadi teladan yang baik bagi
peserta didik.

6
b. Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam memahami
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan
peserta didik, dan evaluasi hasil belajar peserta didik untuk
mengaktualisasi potensi yang mereka miliki.
c. Kompetensi Sosial yaitu kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru
untuk berkomunikasi dan bergaul dengan tenaga kependidikan, peserta
didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat di sekitar sekolah.
d. Kompetensi Profesional yaitu penguasaan terhadap materi pembelajaran
dengan lebih luas dan mendalam. Mencakup penguasaan terhadap materi
kurikulum mata pelajaran dan substansi ilmu yang menaungi materi
pembelajaran dan menguasai struktur serta metodologi keilmuannya.

2.4 Proses Rekrutment Guru


Proses rekrutmen guru bisa dilakukan melalui empat kegiatan yaitu sebagai berikut:

a. Persiapan rekrutmen guru


Kegiatan pertama, dalam proses rekrutmen guru baru, adalah melakukan persiapan
rekrutmen guru baru. Persiapan rekrutmen guru baru harus matang sehingga melalui
rekrutmen tersebut sekolah bisa memperoleh guru yang baik. Kegiatan persiapan
rekrutmen guru baru ini meliputi:
1) Pembentukan panitia rekrutmen guru baru.
2) Pengkajian berbagai undang-undang atau peraturan pemerintah, peraturan
yayasan yang berkenaan dengan peraturan penerimaan guru, walaupun akhir-
akhir ini telah diberlakukan otonomi daerah.
3) Penetapan persyaratan-persyaratan untuk melamar menjadi guru baru.
4) Penetapan prosedur pendaftaran guru baru.
5) Penetapan jadwal rekrutmen guru baru.
6) Penyiapan fasilitas yang diperlukan dalam proses rekrutmen guru baru, seperti
media pengumuman penerimaan guru baru, format rekapitulasi pelamar, dan
format rekapitulasi pelamar yang diterima.
7) Penyiapan ruang atau tempat memasukan lamaran guru baru.
8) Penyiapan bahan ujian seleksi, pedoman pemeriksaan hasil ujian dan tempat
ujian.
b. Penyebaran pengumuman penerimaan guru baru

7
Begitu persiapan telah selesai dilakukan, maka kegiatan berikutnya penyebaran
pengumuman dengan melalui media yang ada seperti brosur, siaran radio, surat
kabar dan sebagainya. Sudah barang tentu yang digunakan sebaiknya media yang
dapat dengan mudah dibaca dan didengar oleh masyarakat. Pengumuman
penerimaan guru baru yang baik berisi tentang waktu, tempat, persyaratan, dan
prosedur mengajukan lamaran.
c. Penerimaan lamaran guru baru
Begitu pengumuman Penerimaan lamaran guru baru telah disebarkan tentu
masyarakat mengetahui bahwa dalam jangka waktu tertentu, sebagaimana
tercantum dalam pengumuman, ada penerimaan guru baru disekolah. Mengetahui
ada penerimaan guru baru itu, lalu masyarakat yang berminat memasukkan
lamarannya. Panitia pun mulai menerima lamaran tersebut. Kegiatan yang harus
dilakukan panitia meliputi:
1) Melayani masyarakat yang memasukkan lamaran kerja.
2) Mengecek semua kelengkapan yang harus disertakan bersama surat
lamaran.
3) Mengecek semua isian yang terdapat didalam surat lamaran,seperti nama
pelamar, alamat pelamar.
4) Merekap semua pelamar dalam format rekapitulasi pelamar.
Untuk melamar, seseorang diharuskan mengajukan surat lamaran. Surat lamaran
tersebut harus dilengkapi dengan berbagai surat keterangan, seperti ijazah, surat
keterangan kelahiran yang menunjukan umur pelamar, surat keterangan warga
Negara Indonesia (WNI), surat keterangan kesehatan dari Dokter, surat keterangan
kelakukan baik dari kepolisian.
d. Seleksi pelamar
Setelah pendaftaran atau pelamaran guru baru ditutup, kegiatan berikutnya
adalah seleksi atau penyaringan terhadap semua pelamar. seleksi merupakan suatu
proses pembuatan perkiraan mengenai pelamar yang mempunyai kemungkinan
besar untuk berhasil dalam pekerjaanya setelah diangkat menjadi guru. Ada lima
teknik dalam hal ini yaitu inventaris biografis, wawancara, pemeriksaan badan,
teknik tes, dan penilaian oleh pusat penilaian.

8
2.5 Kompensasi Guru
Kinerja guru dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja guru adalah kompensasi. Menurut Bejo Siswanto (2003:86) kompensasi
merupakan istilah luas yang berkaitan dengan imbalan imbalan finansial yang diterima oleh
orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka dengan organisasi. Menurut Dessler
(2002:115) kompensasi karyawan adalah setiap bentuk pembayaran atau imbalan yang
diberikan kepada karyawan dan timbul dari dipekerjakannya karyawan itu. Menurut Hani
Handoko (2003:805), kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan
sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Melalui kompensasi guru meningkatkan kinerja,
motivasi dan kepuasan kerja serta meningkatkan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Seseorang akan mengeluarkan upaya - upaya yang tinggi untuk mencapai kinerja apabila
dengan tingkat kinerjanya yang tinggi diperoleh ganjaran (kompensasi) sesuai dengan
pengharapannya, yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan tujuan
- tujuan pribadi individu (Robbins, 2001).

Namun dari informasi yang diberikan narasumber, dalam profesi guru kompensasi
tidak selalu ada, kompensasi pada profesi guru hanya berlaku pada Aparatur Sipil Negara
(ASN). Besaran kompensasi atau tunjangan untuk guru ASN dapat bervariasi tergantung
pada berbagai faktor, seperti golongan, tingkat pendidikan, dan jenis tugas guru. Selain gaji
pokok, tunjangan untuk guru ASN juga dapat meliputi tunjangan profesi, tunjangan kinerja,
tunjangan sertifikasi, dan tunjangan lainnya yang diatur dalam peraturan perundang -
undangan.

2.6 Kebijakan Perusahaan Mengenai PHK


Di Indonesia, undang - undang yang mengatur hubungan kerja, termasuk PHK, adalah
Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Undang-Undang ini
memberikan dasar hukum untuk hak dan kewajiban pekerja serta pengusaha. Namun, untuk
sektor pendidikan, terdapat regulasi khusus. Contohnya, untuk guru, regulasi yang
mengatur adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021 tentang Standar Pendidikan.

Kebijakan terkait PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) untuk guru dapat bervariasi
berdasarkan negara, wilayah, dan lembaga pendidikan. Sebagian besar lembaga memiliki
prosedur dan ketentuan tertentu terkait pemecatan guru, yang biasanya mencakup evaluasi
kinerja, pelanggaran etika, atau alasan tertentu yang dijelaskan dalam kontrak kerja.
Kebijakan PHK guru juga tergantung pada undang - undang dan kebijakan sekolah atau
lembaga pendidikan. Umumnya, proses PHK harus mematuhi regulasi ketenagakerjaan dan

9
mungkin melibatkan konsultasi dengan pihak terkait, seperti serikat guru atau lembaga
pengawas pendidikan.

Berdasarkan informasi narasumber, di SDN Margahayu XIX menaruh kebijakan PHK


sepenuhnya pada Lembaga Pendidikan terkait untuk guru ASN. Berbeda halnya dengan
guru honorer/guru yang dibawah naungan sekolah tersebut, terjadinya PHK merupakan
keputusan kepala sekolah tetapi harus tetap dilandaskan regulasi terhadap ketenagakerjaan.

10
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran, dapat disajikan ringkasan wawancara dengan guru
mengenai tantangan lingkungan kerja, tugas utama, persyaratan dan kualifikasi, proses
rekrutmen, kompensasi guru, dan kebijakan mengenai PHK adalah sebagai berikut:

1. Tantangan di lingkungan kerja: Tantangan yang dihadapi oleh guru dalam lingkungan
kerja, seperti guru harus memahami kebutuhan siswa, guru harus mengendalikan situasi
kelas, lingkungan kerja yang harus mendukung kesehatan mental guru, dan guru harus
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
2. Tugas utama, persyaratan, dan kualifikasi : Guru memiliki tugas, baik yang terikat
dengan dinas maupun diluar dinas, dalam bentuk pengabdian, seperti mendidik,
mengajar, dan melatih, di sekolah harus menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua,
dan guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju Indonesia seutuhnya yang
berdasarkan pancasila. Dalam persyaratannya, guru memerlukan persyaratan
administratif, persyaratan teknis, dan persyaratan psikis. Kualifikasi seorang guru dapat
dilihat dari kompetensinya, yang diharuskan memiliki 4 kompetensi yaitu kompetensi
kepribadian, kompetensi pendagogik, kompetensi sosial dan kompetensi profesional
3. Proses rekrutmen: Proses rekrutmen guru dapat meliputi, persiapan rekrutmen guru
baru, Penyebaran pengumuman penerimaan guru baru, Penerimaan lamaran guru baru,
melibatkan wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan/atau guru
lainnya. Proses ini bertujuan untuk menilai kompetensi profesional kandidat,
keterampilan mengajar, dan kemampuan bekerja dengan siswa.
4. Kompensasi : Dari informasi yang diberikan narasumber, dalam profesi guru
kompensasi tidak selalu ada, kompensasi pada profesi guru hanya berlaku pada
Aparatur Sipil Negara (ASN). Besaran kompensasi atau tunjangan untuk guru ASN
dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti golongan, tingkat pendidikan,
dan jenis tugas guru.
5. Kebijakan mengenai PHK: Di SDN Margahayu XIX menaruh kebijakan PHK
sepenuhnya pada Lembaga Pendidikan terkait untuk guru ASN. Berbeda halnya dengan
guru honorer/guru yang dibawah naungan sekolah tersebut, terjadinya PHK merupakan
keputusan kepala sekolah tetapi harus tetap dilandaskan regulasi terhadap
ketenagakerjaan.

11
Kesimpulannya, guru menghadapi berbagai tantangan dalam pekerjaannya, dan
kompetensi serta kinerja mereka sangat penting bagi keberhasilan lembaga pendidikan.
Penting bagi sekolah dan lembaga pendidikan untuk menyediakan lingkungan kerja yang
mendukung, sumber daya yang efektif, dan peluang pengembangan profesional untuk
membantu guru mengatasi tantangan ini dan meningkatkan keterampilan mengajar mereka.

12

Anda mungkin juga menyukai