Anda di halaman 1dari 23

BIMBINGAN KARIR DAN JABATAN

Makalah,
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“BIMBINGAN DAN KONSELING”

Dosen Pengampu:
INAYAH BULQIS RASYID, S. H

Oleh:

DEBBY PUJI PRIBADI HASSANUDIN


17.26.0101.1061
Rabiah Fatmin Indah
17.26.0101.1083

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
IBNU KHALDUN NUNUKAN
2020

ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah , penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, Atas limpahan
hidayah dan taufik-Nya sehingga makalah ini dapat diselsaikan sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan. Makalah ini berjudul BIMNINGAN KARIR DAN JABATAN.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, dan
saran berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada semua pihak yang telah membantu. Dengan penuh kesabaran dan ketulusan telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, dorongan, sejak penyusunan
makalah sehingga dapat kami selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Terkhusus teman-teman yang baik hati, yang senantiasa setia membatu dalam penyelesaian
makalah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kepada yang kami sebutkan maupun yang
tidak kami sebutkan namanya, dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan terima
kasih.
Harapan penulis, semoga segala bantuan, petunjuk dan dorongan yang telah diberikan
oleh berbagai pihak yang memungkinkan selesainya makalah ini, semoga bernilai ibadah dan
memperoleh imbalan yang berlipat ganda di sisi Allah Swt. Amin

Penulis

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Karir dan Jabatan....................................................................
B. Tujuan Bimbingan Karir dan Jabatan..........................................................................
C. Fungsi Bimbingan Karir dan Jabatan..........................................................................
D. Faktor Kematangan Karir dan Jabatan........................................................................
E. Masalah-Masalah Yang Dihadapi Peserta Didik Dalam Perencanaan Karir Dan
Implikasi Terhadap Pelayanan Bimbingan Karir…………………………………...
F. Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Prestasi Belajar dan Perencanaan Karir
Siswa............................................................................................................................
G. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Bimbingan Karir………………………………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................
B. Saran............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Ada satu anggapan, terutama dari kalangan guru, yang mengatakan kehadiran
bimbingan karier di sekolah adalah untuk menggantikan program bimbingan dan
konseling yang telah mulai dilaksanakan di sekolah sejak sebelumnya.Anggapan
seperti itu sudah tentu merupakan anggapan yang keliru. Bimbingan karier merupakan
bagian dari program bimbingan dan konseling secara keseluruhan. Didalam program
bimbingan dan konseling terdapat beberapa jenis layanan bimbingan, seperti
bimbingan pendidikan, bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan karier dan
sebagainya.Kehadiran bimbingan karier di sekolah dimaksudkan untuk lebih
memberikan arti bagi program bimbingan dan konseling secara keseluruhan.
Masalahnya sekarang adalah apakah yang di maksud dengan bimbingan karier?
Untuk mengerti maksud bimbingan karier yang sebenarnya perlu di kemukakan
beberapa definisi tentang bimbingan karier yang di buat oleh para ahlinya. Tolbert
mengemukakan bahwa istilah karier biasanya menunjukkan kepada rangkaian
pekerjaan-pekerjaan yang di laksanakan oleh seseorang dalam hidupnya, sedangkan
pekerjaan atau jabatan menyatakan suatu hidupnya, sedangkan pekerjaan atau jabatan
menyatakan suatu peranan kerja yang khas, seperti dokter, masinis dan lain-
lain.Bimbingan karier mencakup semua layanan yang bertujuan untuk membantu
murid dalam membuat rencana-rencana dan keputusan-keputusan tentang pendidikan
dan jabatan.
B. Rumusan masalah
1. Apa Bimbingan Karir dan Jabatan?
2. Apa Tujuan Bimbingan Karir dan Jabatan?
3. Apa Fungsi Bimbingan Karir dan Jabatan?
4. Apa Faktor Kematangan Karir dan Jabatan?
5. Apa saja Masalah-Masalah Yang Dihadapi Peserta Didik Dalam Perencanaan
Karir Dan Implikasi Terhadap Pelayanan Bimbingan Karir?
6. Apa Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Prestasi Belajar dan Perencanaan
Karir Siswa?

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian bimbingan karir dan jabatan
Bimbingan karir atau jabatan (vocational guidance) merupakan salah satu jenis
bimbingan yang berusaha membantu siswa dalam memecahkan masalah karir untuk
memperoleh pentesuaian diri yang sebaik-baiknya, baik pada waktu itu maupun masa
yang akan datang. Bimbingan karir bukan hanya memberikan bimbingan jabatan,
tetapi mempunyai arti yang lebih luas, yaitu memberikan bimbingan agar
siswa   dapat memasuki kehidupan, dan mempersiapkan diri dari kehidupan sekolah
menuju dunia kerja.
Disamping itu, bimbingan jabatan memiliki kisaran usaha bimbingan kepada
peserta didik dalam jasa pertimbangan untuk bekerja atau tidak, dan jika tidak perlu
segera bekerja, baik parttime atau fulltime, memiliki lapangan kerja yang cocok
dengan ciri-ciri pribadi, menentukan lapangan pekerjaan dan memasukinya serta
mengadakan penyesuaian kerja secara baik. (Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani, t.t :
110)
Berdasarkan uraian diatas, jelaslah bahwa bimbingan karir dan jabatan adalah
pelayanan bantuan untuk siswa baik secara perseorangan maupun kelompok agar ia
mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam pengembangan kehidupan
pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, pengembangan karir, melalui berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung,  berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Donald D. Super (1975), seperti yang dikutip oleh Yeni Karneli, mengartikan
bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk mengembangkan
penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam dunia kerja. Menurut
batasan ini ada dua hal penting. Pertama, proses membantu individu untuk memahami
dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan diri dalam dunia
kerja. Oleh sebab itu, hal penting dlam bimbingan karir adalah pemahaman dan
penyesuaian diri, baik terhadap dirinya maupun terhadap dunia kerja.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa bimbingan karir merupakan
suatu proses bantuan yang diberikan pada individu melalui berbagai cara dan bentuk
layanan agar ia mampu merencanakan karirnya dengan mantap, sesuai dengan bakat,
minat dan kemampuan, pengetahuan dan kepribadian, serta faktor-faktor yang
mendukung kemajuan dirinya. Faktor-faktor yang mendukung perkembangan diri

6
tersebut, misalnya informasi karir yang diperoleh siswa dan status sosial ekonomi
orang tua.
Menurut Sukardi mendefinisikan bimbingan karir adalah layanan bantuan yang

diberikan kepada individu- individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan, dan

menetapkan dirinya dalam pendidikan maupun pekerjaan yang sesuai serta

memperoleh kebahagiaan dari padanya Sedangkan menurut Sukardi bimbingan karier

adalah suatu perangkat, lebih tepat nya suatu program sistematis, proses, layanan atau

lebih tepat nya suatu layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu

memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-

kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, waktu luang serta mengembangkan

ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehinggayang bersangkutan

dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karernya.

Berkaitan dengan sekolah, bimbingan karir dapat di pandang sebagai suatu proses

perkembangan yang berkesinambungan yang membantu terutama dalam hal

perencanaan karir, pembuatan keputusan, perkembangan ketrampilan/ keahlian,

informasi karir, dan pemahaman diri. Dari pendapat tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa, bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan informasi,

dan pendekatan terhadap pengambilan keputusan karir dan mengakui bahwa

keputusan tersebut adalah yang paling tepat/ sesuai dengan keadaan dirinya

dihubungkan dengan persyaratan- persyaratan karir atau studi lanjut yang akan

ditekuninya.Kelebihan layanan bimbingan karir dari pada layanan lain berkaitan

dengan minat studi lanjut adalah antara lain, dapat membantu siswa mempersiapkan
pengambilan keputusan, dapat membantu siswa mengembangkan beberapa
kepercayaan dalam diri sendiri, dapat membantu siswa menemukan beberapa makna
dari aktivitas siswa di sekolah, dapat memberikan ketenangan bagi diri siswa untuk
mengenal kesempatan-kesempatan yang baik yang ditemukannya di sekolah maupun
di luar sekolah, dapat membantu siswa menentukan apa yang seharusnya dilakukan
sekarang dalam kaitannya dengan apa yang diinginkan selanjutnya.1

1
Defriyanto, neti purnamasari. November 2016. “Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling Karir

7
B. Tujuan bimbingan karir dan jabatan

Secara umum tujuan bimbingan karir adalah untuk membantu para siswa memiliki
keterampilan dalam mengambil keputusan mengenai karirnya dimasa depan, untuk
mencapai hal itu diperlukan adanya pemahaman diri siswa dalam pengamatan
lingkungan sekitar yang tepat bagi dirinya sendiri dalam menentukan masa depannya.
W.S. Winkel berpendapat bahwa bimbingan karir memiliki tujuan agar siswa:

1. Memahami sisi dunia kerja, serta faktor-faktor yang perlu


dipertimbangkan untuk memilih program atau jurusan secara tepat.
2. Memiliki sifat positif terhadap diri sendiri serta pandangan yang objektif dan
maju terhadap dunia kerja, dan
3. Membuat keputusan yang realistis tentang karir yang dipilih sesuai dengan
kemampuannya.2
Menurut Yusuf dan Nurihsan (2010: 15) memaparkan tujuan bimbingan dan
konseling yang terkait dengan aspek karir, yaitu:
a. memiliki pemahaman diri (kemampuan dan minat) yang terkait dengan
pekerjaan.
b. memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam
bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi
dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
c. memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut,
lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
d. memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan
secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat,
kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
e. dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila
seorang siswa bercita-cita menjadi seorang guru, maka siswa tersebut

dalam Meningkatkan Minat Siswa dalam Melanjutkan Studi Kelas XII di SMA Yadika Natar”. Jurnal
bimbingan dan konseling. Vol. 3, No. 02.
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/konseli/article/download/566/457. November 2016
2
Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (Jakarta: PT. Gramedia, 1991), hal. 551.

8
senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan
dengan karir keguruan tersebut.
f. mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau
kenyamanan dalam suatu karir sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat
yang dimiliki. Oleh karena itu, setiap individu perlu memahami kemampuan
dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa individu tersebut mampu dan
berminat terhadap pekerjaan tersebut.3
C. Fungsi bimbingan karir dan jabatan

Bimbingan karir merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan konseling
secara menyeluruh, oleh karena itu kurang bijaksana apabila pelaksanaan
bimbingan karir tersebut terlepas dari bimbingan secara menyeluruh sehingga
bimbingan yang lain terbengkalai, saat ini, bimbingan karir memang sedang
mendapatkan tempat tersendiri sehingga lebih sering dilakukan. Bimbingan karir
ini perlu dan penting diberikan kepada siswa, baik siswa SMP dan terlebih-lebih
siswa SMA dengan alasan sebagai berikut:

1. Para siswa tingkat SMA pada akhir semester dua perlu menjalani pemilihan
program studi atau penjurusan, apakah memilih program A1, A2, A3 atau
A4. Kenyataan menunjukkan bahwa program A5 secara praktis belum atau
tidak dapat berlangsung. Walau ada kata “memilih”, sebenarnya telah ada
batas tertentu dalam pengambilan program, karena ada persyaratan yang
terkait dengan prestasi akademik dari siswa yang bersangkutan. Penjurusan
itu jelas akan menentukan masa depan siswa. Oleh karena itu, dalam
pemilihan ini diperlukan kecermatan dan perhitungan yang matang dan tepat.
Oleh karena itu siswa memerlukan adanya bimbingan.
2. Tidak semua siswa yang tamat SMA akan melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi. Siswa yang akan langsung terjun ke dunia kerja tentu
memerlukan bimbingan karir ini agar siswa dapat bekerja dengan senang dan
baik.

3
Richma hidayati. Januari 2015. “layanan informasi membantu perserta didik dalam meningkatkan pemahaman karir”. Jurnal
konseling gusjigang. Vol. 1. No. 1. Januari 2015, 5

9
3. Siswa SMA merupakan angkatan kerja yang potensial, merekalah yang
akan menentukan bagaimana keadaan negara yang akan datang. Mereka
merupakan sumber daya manusia dalam pembangunan. Oleh karena itu,
diperlukan persiapan yang sebaik-baiknya untuk menghadapi masa depan,
serta menyiapkan dengan baik pekerjaan-pekerjaan atau jabatan-jabatan
yang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka. Untuk
mempersiapkan tersebut diperlukan bimbingan karir.

4. Pada kenyataan, para siswa SMA sedang dalam masa remaja, yang
merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada
umumnya, mereka belum dapat mandiri sehingga memerlukan bantuan
dari orang lain untuk menuju kemandirian. Sehubungan dengan itu mereka
memerlukan bimbingan, termasuk bimbingan karir untuk menyiapkan
kemandirian dalam hal pekerjaan.

5. Siswa SMP juga membutuhkan Bimbingan, baik untuk melanjutkan


pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk mencari pekerjaan karena
suatu sebab tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Dengan demikian
jelaslah manfaat bimbingan karir.4

D. Faktor kematangan karir dan jabatan


Super dalam Illfiandra (1997:56) mengkalsifikasikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kematangan karir kedalam beberapa kelompok sebagai berikut:
1. Faktor Bio-sosial, yaitu informasi yang lebih spesifik, perencanaan,
penerimaan, tanggung jawab dalam perencanaan karir, orientasi pilihan
karir berhubungan dengan factor bio-sosial seperti umur dan kecerdasan.
2. Faktor lingkungan, yaitu indeks kematangan karir individu berkorelasi
positif dengan tingkat perkerjaan orang tua, kurikulum sekolah, stimulasi
budaya, dan kohesivitas keluarga.

4
Bimo Walgito, Bimbingan + Konseling; Studi & Karier (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2010), hal.
203-204.

10
3. Faktor kepribadian, meliputi konsep diri, fokus kendali, bakat
khusus, nilai ma
4. Faktor prestasi individu, meliputi prestasi akademik,
kebebasan partisipasi dalam kegiatab kurikuler dan ekstra
kurikuler.5
E. Masalah-Masalah Yang Dihadapi Peserta Didik Dalam Perencanaan
Karir Dan Implikasi Terhadap Pelayanan Bimbingan Karir
1. Masalah-masalah yang Dihadapi Peserta Didik dalam Penilaian
Diri untuk Perencanaan Karir.
Perencanaan karir yang baik di masa depan memerlukan
penilaian yang baik terhadap diri sendiri yang nantinya dapat
dijadikan acuan/ landasan dalam membuat keputusan pilihan karir.
2. Masalah-masalah yang Dihadapi Peserta Didik dalam Menelaah
dan Eksplorasi Jabatan untuk Perencanaan Karir
Menurut Batubara (2012:95) semestinya dalam menelaah
dan mengeksplorasi jabatan pada masa perkembangan usia remaja
seharusnya individu yang tengah berada dalam tahap transisi sudah
mampu mengenal pekerjaan-pekerjaan atau karir yang sesuai
dengan dirinya. Selanjutnya menurut Sukardi dan Sumiati
(1993:27) bahwa pengidentifikasian jabatan atau karir penting bagi
peserta didik yang berada pada masa perkembangan remaja, hal ini
disebabkan karena a) untuk melihat jabatan yang telah ada baik
atau belum, b) untuk melihat pekerjaan yang akan dipilih dapat
dinikmati atau tidak, serta c) untuk melihat apakah pekerjaan yang
akan dipilih akan berhasil atau tidak. Karena itulah untuk
mengidentifikasi pilihan karir peserta didik memerlukan bantuan
dari guru BK agar peserta didik mampu mengidentifikasi pilihan
karir yang sesuai dengan dirinya.

5
Indah lestari. Juni 2017. “meningkatkan kematangan karir remaja melalui bimbingan karir
berbasis life skils”. Jurnal konseling gusjigang. Vol. 3. No.1. Juni 2017, 23

11
3. Masalah-masalah yang Dihadapi Peserta Didik dalam Menyusun
Jadwal Kegiatan untuk Perencanaan Karir.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diartikan bahwa
peserta didik belum siap untuk merencanakan karir, karena
menurut Sukardi dan Suamiati (1993:29) sasaran dari perencanaan
karir adalah untuk membuat suatu keputusan yang bijaksana, yang
dimulai dari tidak menunda-nunda persiapan untuk karir dan
menyusun jadwal kegiatan serta melaksanakan jadwal yang telah
dibuat tersebut, dengan demikian seorang individu akan siap untuk
merencanakan karirnya.
4. Implikasi Pelayanan Bimbingan Karir terhadap Masalah-masalah
yang Dihadapi Peserta Didik dalam Perencanaan Karir.
Berikut penjabaran dari indikator penelitian dan layanan
yang memungkinkan untuk diberikan pada peserta didik, pada
penilaian diri peserta didik untuk perencanaan karir meliputi
indikator menilai minat, kemampuan diri, dan kepribadian peserta
didik untuk merencanakan karir yang sesuai, untuk penilaian diri
ini dapat diberikan pelayanan bimbingan karir meliputi layanan; a)
informasi, seperti layanan informasi mengenai bakat/ kemampuan,
b) konseling perorangan untuk mengentaskan permasalahan
perencanaan karir peserta didik secara perorangan, dan c)
konseling kelompok untuk mengentaskan permasalahan
perencanaan karir peserta didik secara kelompok.
6
Kemudian juga dapat diupayakan pemberian kegiatan
pendukung BK seperti, aplikasi instrumen dengan mengadakan tes
bakat dan minat karir peserta didik. Kemudian untuk menelaah dan
mengeksplorasi jabatan untuk perencanaan karir meliputi menelaah
pilihan jabatan untuk karir, menelaah persyaratan dari suatu
jabatan, dan mengeksplorasi keterampilan khusus yang dibutuhkan

6
Nofianti Eka Permadi Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Padang

12
dalam sebuah jabatan untuk berkarir, untuk menelaah dan
mengeksplorasi jabatan ini dapat diberikan pelayanan bimbingan
karir yang meliputi layanan; a) penguasaan konten, seperti
penguasaan konten mengenai cara berpendapat dan cara membuat
surat lamaran, b) konseling perorangan untuk mengentaskan
permasalahan perencanaan karir peserta didik secara perorangan, c)
bimbingan kelompok dengan membahas pekerjaan atau pendidikan
lanjutan yang dapat dimasuki setamat SMA dan d) konseling
kelompok untuk mengentaskan permasalahan perencanaan karir
peserta didik secara kelompok. Kemudian untuk kegiatan
pendukung BK yang dapat diberikan adalah tampilan kepustakaan.
F. Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Prestasi Belajar dan Perencanaan
Karir Siswa.
1. Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri menjadi salah satu faktor yang dapat berpengaruh
terhadap keberhasilan belajar siswa. Menurut Afiatin dan Andayani (dalam
Ghufron dan Rini, 2010: 34) kepercayaan diri merupakan aspek
kepribadian yang berisi keyakinan tentang kekuatan, kemampuan dan
keterampilan yang dimilikinya. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri
biasanya menganggap bahwa dirinya mampu melakukan segala sesuatu
yang dihadapinya dengan kemampuan yang dimilikinya. Sesuai dengan
pendapat Kumara (dalam Ghufron dan Rini, 2010:34) kepercayaan diri
merupakan ciri kepribadian yang mengandung arti keyakinan terhadap
kemampuan diri sendiri. Adapun Willis (dalam Ghufron dan Rini,
2010:34) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah keyakinan bahwa
seseorang mampu menanggulangi suatu masalah dengan situasi terbaik
dan dapat memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi orang lain.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai kepercayaan diri, peneliti
menyimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah karakteristik pribadi
seseorang yang di dalamnya terdapat keyakinan akan kemampuan diri dan
mampu mengembangkan serta mengolah dirinya sebagai pribadi yang

13
mampu menanggulangi suatu masalah dengan situasi terbaik. Pendapat
Lauster (dalam Ghufron dan Rini, 2010:35) menjelaskan bahwa ciri-ciri
kepercayaan diri antara lain keyakinan kemampuan diri, optimis, objektif,
bertanggung jawab, rasional dan realistis. Menurut Mardatilah (2010: 176)
seseorang yang memiliki kepercayaan diri tentunya memiliki ciri-ciri:
1. Mengenal dengan baik kekurangan dan kelebihan yang
dimilikinya lalu mengembangkan potensi yang dimilikinya.
2. Membuat standar atas pencapaian tujuan hidupnya lalu
memberikan penghargaan jika berhasil dan bekerja lagi jika
tidak tercapai.
3. Tidak menyalahkan orang lain atas kekalahan atau ketidak
berhasilannya namun lebih banyak instrospeksi diri sendiri.
4. Mampu mengatasi perasaan tertekan, kecewa, dan rasa ketidak
mampuan yang menghingapinya.
5. Mampu mengatasi perasaan tertekan, kecewa, dan rasa ketidak
mampuan yang menghingapinya
6. Tenang dalam menjalankan dan menghadapi segala sesuatunya.
7. Berpikir positif dan
8. Maju terus tanpa harus menoleh kebelakang.

Dari penjelasan beberapa ciri-ciri kepercayaan diri tersebut, dapat


dijadikan sebagai tolak ukur penelitian dalam menilai siswa yang memiliki
kepercayaan diri tinggi atau rendah. Aspek-aspek tersebut dapat dengan
mudah diamati dalam kehidupan sehari-hari sehingga hasilnya akan lebih
efektif jika digunakan sebagai dasar penelitian. Menurut Mastuti (2008:
48) faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri antara lain:
orangtua, masyarakat, teman sebaya, dan konsep diri. Pendapat dari
Iswidharmanjaya (2004: 72) faktor luar yang mempengaruhi kepercayaan
diri yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan
sekolah, teman sebaya, dan media massa. Mengkaji dari faktor-faktor yang
mempengaruhi kepercayaan diri, peneliti mengambil kesimpulan bahwa

14
kepercayaan diri dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal yaitu konsep diri seseorang, yakni
kesadaran seseorang akan keadaan yang membawa pengaruh besar dalam
penentuan tingkah laku seseorang.

Terbentuknya konsep diri ini berdasarkan persepsi mengenai sikap-


sikap lain terhadap seseorang dan atas dasar pengalaman terhadap
lingkungan keluarga. Rasa percaya diri akan timbul dan berkembang
sesuai dengan kesadaran akan keyakinan dan kemampauan diri untuk
menerima dan memahami orang lain sebagai hubungan interaksi yang
saling mendukung, baik keluarga atau dalam pergaulan dengan lingkungan
sosial. Adapun faktor eksternalnya yaitu lingkungan keluarga dimana
lingkungan keluarga akan memberikan pembentukan awal terhadap pola
kepribadian seseorang. Selain itu lingkungan formal atau sekolah, dimana
sekolah adalah tempat kedua untuk senantiasa mempraktikkan rasa
percaya diri seseorang atau siswa yang didapat dari lingkungan keluarga
kepada temantemannya dan kelompok bermain. Besar kemungkinan
kepercayaan diri seseorang juga akan berpengaruh pada motivasi belajar
siswa untuk mampu berprestasi baik dalam bidang akademik maupun
dalam bidang non akademik.

2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar menjadi salah satu parameter keberhasilan
belajar siswa di sekolah. Menurut Syah (2008: 91) prestasi belajar
adalah taraf keberhasilan seorang murid dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Menurut Syah (2010: 149) prestasi belajar merupakan hasil belajar
atau hasil penilaian secara menyeluruh. Diperkuat oleh pendapatnya
Sudjana (2010: 22) bahwa prestasi belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima
pengalaman belajar. Mengkaji dari beberapa pendapat mengenai

15
pengertian prestasi belajar, peneliti mengambil kesimpulan bahwa
prestasi belajar adalah hasil dari sebuah proses belajar yang baik,
ditandai dengan adanya kemampuan pengausaan materi tentang
pelajaran terkait dan merupakan hasil penilaian secara menyeluruh.
Menurut Syah, (2010: 115-116) Siswa yang berprestasi
dalam belajar memiliki ciri-ciri perubahan yang diantaranya:
perubahan intensional, perubahan positif dan aktif, dan perubahan
efektif dan fungsional. Menurut Slameto (2010: 54) beberapa
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain faktor intern
dan faktor ekstern.
1) Faktor intern Faktor intern adalah faktor yang timbul dari
dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan
kedalam faktor intern yaitu kecerdasan atau intelegensi, minat,
bakat, dan motivasi.
2) Faktor ekstern Adapun faktor-faktor ekstern yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya diluar diri siswa
yaitu: keadaan keluarga, keadaan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.
3. Perencanaan Karir
Perencanaan karir adalah aspek penting yang perlu dimiliki
oleh siswa dalam menentukan studi lanjut yang sesuai dengan
bakat dan minat siswa. Perencanaan karir menurut Person dalam
Winkel dan Hastuti (2006:407) suatu cara untuk membantu siswa
dalam memilih suatu bidang karir yang sesuai dengan potensi
mereka, sehingga dapat cukup berhasil dalam pekerjaannya.
Peneliti menyimpulkan bahwa perencanaan karir
merupakan suatu proses pemilihan sasaran karir, dengan
mempertimbangkan terhadap peluang, kesempatan, kendala dan
pilihan-pilihan karir untuk mencapai dari tujuan karir yang
dinginkan yang sesuai dengan bakat, minat dan potensi yang
dimiliki siswa.

16
Adapun tujuan perencanaan karir menurut Simamora
(2011: 505):
1. Menyadari diri sendiri terhadap peluangpeluang, kesempatan-
kesempatan, kendalakendala, pilihan-pilihan dan
konsekuensikonsekuensi,
2. Mengidentifikasi tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir,
3. Menyusun program kerja, pendidikan dan yang berhubungan
dengan pengalamanpengalaman yang bersifat pengembangan
guna menyediakan arah, waktu dan urutan langkah-langkah
yang diambil untuk meraih tujuan karir.
Berdasarkan pendapat Simamora terkait dengan tujuan
perencanaan karir, dapat dijelaskan bahwa tujuan perencanaan
karir adalah untuk menyadari terhadap adanya peluang,
kesempatan, serta kendala dan pilihan, dan juga
mengidentifikasi tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir,
peyusunan program kerja, pendidikan dan pengalaman yang
berifat pengambangan dalam rangka meraih tujuan karir.
Menurut Suherman (2007: 116) indikatorindikator dalam
perencanaan karir antara lain mempelajari informasi karir,
membicarakan karir dengan orang dewasa, mengikuti
pendidikan tambahan (kursus), berpartisipasi dengan kegiatan
ekstrakurikuler, mengetahui persyaratan pendidikan untuk karir
yang diinginkan, dapat merencanakan apa yang harus di
lakukan setelah tamat dari sekolah, mengetahui cara dan
kesempatan memasuki karir yang dinginkan, serta mengatur
waktu luang secara efektif.
Menurut Jordan (dalam Yusuf, 2009: 27) aspek-aspek
dalam perencanaan karir meliputi pemahaman karir, mencari
informasi, sikap, perencanaan dan pengambilan keputusan, dan
keterampilan karir. Berdasarkan pendapat Jordan terkait
dengan aspek-aspek perencanaan karir, peneliti menyimpulkan

17
bahwa tugas-tugas perkembangan karir remaja adalah siswa
harus memiliki pemahaman tentang karir, mencari informasi,
sikap, bertanggung jawab terhadap keputusan karir, mampu
membuat perencanaan, pengambilan keputusan, dan memiliki
keterampilan atau kompetensi yang berhubungan dengan karir
yang dipilihnya.
Upaya dalam mewujudkan tujuan perencanaan karir tentu
harus diimbangi dengan kepercayaan diri dan kemaksimalan
hasil belajar atau prestasi belajar yang baik karena kepercayaan
diri dan prestasi belajar merupakan bagian dalam perencanaan
karir siswa. Berkaitan dengan kepercayaan diri dan prestasi
belajar, hal ini juga dijelaskan pada faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam perencanaan karir. Salah satu faktor yang
mempengaruhi adalah faktor internal berkaitan dengan percaya
diri, bakat dan minat serta prestasi belajar. Hal ini tentu harus
diperhatikan dan diketahui oleh siswa, karena faktor-faktor
perencanaan karir ini dapat mempengaruhi upaya pencapaian
tujuan dalam perencanaan karir seseorang. Menurut Parson dan
Williamson (dalam Suherman, 2007: 57) faktor yang
mempengaruhi perencanaan karir adalah kemampuan
(abilities), minat (interest) dan prestasi (achievement).
Adapun penjelasan dari ketiga faktor tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Kemampuan, yaitu kepercayaan diri terkait dengan bakat
yang menonjol disuatu bidang usaha kognitif, bidang
keterampilan, atau bidang kesenian. Sekali terbentuk suatu
kemampuan dapat menjadi bekal yang memungkinkan
untuk memasuki berbagai bidang pekerjaan atau saat
memasuki jenjang perguruan tinggi pada suatu bidang
tertentu. Seseorang yang memiliki kemampuan atau bakat

18
yang menonjol biasanya memiliki tingkat kepercayaan diri
yang cukup tingi dalam mengaktualisasikan dirinya.
2. Minat, yaitu kecenderungan yang agak menetap kepada
seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu
dan merasa senang bergaul atau bergabung dalam berbagai
kegiatan yang berkaitan dengan bidang tersebut
3. Prestasi, yaitu suatu hasil belajar (prestasi belajar), yang
didapatkan dari suatu kemampuan individu yang
didapatkan siswa dari usaha belajar.
Adapun manfaat dari seseorang yang memiliki
perencanaan karir, menurut Sukardi dan Sumiati (1993: 24)
yaitu persiapan pengambilan keputusan, mengembangkan
kepercayaan diri, menemukan makna aktivitas masa
sekarang, mengenal berbagai kesempatan, mengetahui
persiapan yang harus dilakukan, dan mempersiapkan
perencanaan hidup.
Berdasarkan beberapa teori yang menjelaskan
bahwa adanya hubungan antara kepercayaan diri dengan
prestasi belajar, hubungan kepercayaan diri dengan
perencanaan karir, dan hubungan antara prestasi belajar
dengan perencanaan karir, penelitian ini akan meneliti ada
atau tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dengan
prestasi belajar dan perencanaan karir dengan
menghubungkan ketiga variabel tersebut.
Menurut Parson dan Williamson dalam Suherman
(2007: 57) faktor yang mempengaruhi perencanaan karir
adalah kemampuan (abilities) dan prestasi (achievement).
Adapun penjelasan dari dua faktor tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Kemampuan dalam hal ini terkait dengan bakat yang
menonjol disuatu bidang usaha kognitif, bidang

19
keterampilan, atau bidang kesenian. Sekali terbentuk
suatu kemampuan dapat menjadi bekal yang
memungkinkan untuk memasuki berbagai bidang
pekerjaan atau saat memasuki jenjang perguruan tinggi
pada suatu bidang tertentu. Seseorang yang memiliki
kemampuan atau bakat yang menonjol diimbangi
dengan sikap kepercayaan diri yang baik akan
menghasilkan aktualisasi diri yang positif.
2. Prestasi, yaitu suatu hasil belajar (prestasi belajar), yang
didapatkan dari suatu kemampuan individu yang
didapatkan siswa dari hasil belajar. Dengan prestasi
belajar yang dimiliki, secara tidak langsung individu
telah merencanakan karirnya, karena untuk meraih
sebuah prestasi itu dilakukan dengan sebuah proses dan
perencanaan yang matang dalam belajar sehingga hasil
nilainya sangat memuaskan.7
G. . Prinsip-prinsip Pelaksanaan Bimbingan Karir
Dalam menyelenggarakan layanan bimbingan karir, perlu
rnemperhatikan prinsip-prinsip berikut:
a. Bimbingan karir merupakan suatu proses berkelanjutan dalam
seluruh perjalanan hidup seseorang, tidak merupakan peristiwa
yang terpilah satu sama lain. Dengan demikian. bimbingan karir
merupakan rangkaian perjalanan hidup seseorang yang terkait
dengan seluruh aspek pertumbuhan dan perkembangan yang
dijalaninya.
b. Bimbingan karir diperuntukkan bagi semua individu tanpa kecuali.
Namun dalam praktiknya prioritas layanan dapat diberikan
terutama bagi mereka yang sangat memerlukan pelayanan. Skala
prioritas diberikan dengan mempertimbangkan berat-ringannya

7
Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Prestasi Belajar dan Perencanaan Karir Siswa
PSIKOPEDAGOGIA ©2016 Universitas Ahmad Dahlan 2016. Vol. 5, No. 1 ISSN: 2301-6167

20
masalah dan penting tidaknva masalah untuk segera dipecahkan.
Oleh karena layanan bimbingan karir diperuntukkan bagi semua
siswa, maka pemberian layanan bimbingan karir sebaiknya lebih
bersifat preventive- developmental..
c. Bimbingan karir merupakan bantuan yang diberikan kepada
individu yang sedang dalam proses berkembang. Dengan demikian
ciri-ciri perkembangan pada fase tertentu hendaknya menjadi dasar
pertimbangan dalam setiap kegiatan bimbingan karir
d. Bimbingan karir berdasarkan pada kemampuan individu untuk
menentukan pilihannya. Setiap individu memiliki hak untuk
menentukan pilihan dan mengambil keputusan, tetapi harus
bertanggung jawab atas segala konsekuensi dari
pilihan/keputusannya itu. Ini berarti bahwa bimbingan karir tidak
sekedar memperhatikan hak individu untuk menentukan dan
memutuskan pilihan sendiri, tetapi juga membantu individu untuk
mengembangkan cara-cara pemenuhan pilihan/putusan itu secara
bertanggung jawab.
e. Pemilihan dan penyesuaian karir dimulai dengan pengetahuan
tentang diri. Hal ini mengandung arti bahwa individu perlu
memahami terlebih dahulu kemampuan yang ada dalam dirinya,
seperti bakat, minat, nilai-nilai, kebutuhan, hasil kerja/prestasi
belajar dan kepribadiannva.
f. Bimbingan karir membantu individu untuk memahami dunia kerja
dan sejumlah pekerjaan yang ada di masyarakat serta berbagai sisi
kehidupannya.8

8
Ilfiandra, Mamat Supriatna, Maret 2006 ”Apa dan Bagaimana Bimbingan
Karir”. Jurnal Konseling dan Pengembangan. Vol .66 hal 28-29

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan karir atau jabatan (vocational guidance) merupakan
salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu siswa dalam
memecahkan masalah karir untuk memperoleh pentesuaian diri yang
sebaik-baiknya, baik pada waktu itu maupun masa yang akan datang.
Bimbingan karir/jabatan adalah suatu proses bantuan, layanan dan
pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang
bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal
dunia kerja merencanakan masa depan dengan bentuk kehidupan yang
diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan.
B. Saran
Sebagai manusia biasa, penulis menyadari akan kekurangan serta
kesalahan dalam penulisan makalah ini baik dari segi tata bahasa, maupun
materi yang disampaikan. Dari itu penulis mohon maaf dan dengan
kelapangan hati penulis mohon saran serta kritik dari para pembaca.
Semoga dengan adanya makalah ini baik penulis maupun pembaca
dapat mengambil manfaat serta dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan. Dan semoga Allah senantiasa menunjukkan, merahmati dan
meridhai setiap gerak langkah kita. Aamiin.

22
DAFTAR PUSTAKA

Defriyanto, neti purnamasari. November 2016. “Pelaksanaan Layanan


Bimbingan Konseling Karir dalam Meningkatkan Minat Siswa dalam
Melanjutkan Studi Kelas XII di SMA Yadika Natar”. Jurnal
bimbingan dan konseling. Vol. 3, No. 02.

Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (Jakarta: PT. Gramedia,


1991),

Richma hidayati. Januari 2015. “layanan informasi membantu perserta didik


dalam meningkatkan pemahaman karir”. Jurnal konseling gusjigang.
Vol. 1. No. 1. Januari 2015, 5

Bimo Walgito, Bimbingan + Konseling; Studi & Karier (Yogyakarta: CV. Andi
Offset, 2010),

Indah lestari. Juni 2017. “meningkatkan kematangan karir remaja melalui


bimbingan karir berbasis life skils”. Jurnal konseling gusjigang. Vol.
3. No.1. Juni 2017, 23

Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Prestasi Belajar dan Perencanaan


Karir Siswa PSIKOPEDAGOGIA ©2016 Universitas Ahmad Dahlan
2016.

Ilfiandra, Mamat Supriatna, Maret 2006 ”Apa dan Bagaimana Bimbingan Karir”.
Jurnal Konseling dan Pengembangan. Vol .66

23
24

Anda mungkin juga menyukai