Anda di halaman 1dari 18

Makalah

Pengantar Bimbingan Karir Dan Teori Pendekatan Karir

N
Oleh:
Desy Mauliza (200213022)
Alisha Zahara Saadiya (200213005)
Nuraini (200213010)

Mata Kuliah : Praktikum Bk Karir

Dosen Pembimbing oleh : Asriyana, M.Pd

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH

TAHUN AJARAN 2022/2023

9
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga dengan berkat karunia-Nya dan
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa risalah agama islam yang mengeluarkan umat dari zaman jahiliyah menuju
zaman yang Islamiyah. Dengan hal ini, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik pada mata kuliah Praktikum Bk Karir.

Kami sebagai penulis tak pernah luput mengucapkan banyak terimakasih


kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Praktikum Bk Karir Ibu Asriyana, M.Pd.
Dalam penyusunan makalah “Pengantar Bimbingan Karir dan Teori Pendekatan Karir”
kami berharap kiranya dapat bermanfaat terutama bagi kelompok kami maupun
kepada para pembaca. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan memberikan dukungan baik berupa moril ataupun material.

Dengan selesainya tugas ini, kami berharap membawa manfaat bagi pembaca
dan kami sendiri khususnya. Mengingat kemampuan penulis dalam menyelesaikan
tugas ini masih dalam tingkat belajar, dan kami berharap kritikan dan saran yang
bersifat membangun untuk penulisan kembali karya ini menjadi jauh lebih baik dan
sempurna.

Banda Aceh, 4 September 2022

Penulis

9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHALUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
A. Ruang Lingkup Bimbingan Karir...............................................................................6
1. Pengertian Bimbingan Karir....................................................................................6
2. Tujuan Bimbingan Karir..........................................................................................7
3. Fungsi Bimbingan Karir...........................................................................................9
4. Prinsip Prinsip Bimbingan Karir.............................................................................9
B. Aspek-aspek Bimbingan Karir..................................................................................10
C. Manfaat Bimbingan dan Konseling Karir................................................................10
D. Peran Bimbingan Karir Kepada Peserta Didik.......................................................11
E. Teori Pendekatan Karir.............................................................................................12
BAB III....................................................................................................................................16
PENUTUP...............................................................................................................................16
A. KESIMPULAN............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17

9
BAB I

PENDAHALUAN
A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang semakin modern ini dapat memberikan pengaruh positif
dan negatif terhadap anak-anak yang mulai tumbuh menjadi anak remaja. Untuk mengatasi
berbagai pengaruh salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan layanan
bimbingan dan konseling. Salah satu contohnya yang termasuk kedalam bimbingan dan
konseling yaitu, bimbingan karir. Dapat kita ketahui bahwa, bimbingan karir secara
keseluruhan merupakan salah satu bagian dari bimbingan konseling yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang diri serta lingkungan dan keselarasannya dengan pekerjaan
yang hendak dicapainya.

Selanjutnya sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu


memberikan bimbingan dan pelatihan guna menyiapkan anak didiknya untuk dapat menjadi
anggota masyarakat yang mampu dan bertanggung jawab, di samping menjadi anggota
yang aktif dan tenaga kerja yang tangguh. Peserta didik memandang sekolah sebagai
tempat untuk mendapatkan sumber bekal yang dapat membuka dunia bagi mereka, orang tua
memandang sekolah sebagai tempat bagi anaknya untuk mengembangkan kemampuan
menjadi sosok yang memiliki keterampil yang cakap dalam bidang yang ia minati.

Dengan demikian individu akan dapat memadukan apa yang dituntut oleh sesuatu pekerjaan
atau karir, dengan kemampuan atau potensi yang ada dalam dirinya. Apabila terdapat
hambatan-hambatan, hambatan apa yang sekiranya ada dan bagaimana cara mengatasinya.
Dan tak lupa bahwa bimbingan karir merupakan salah satu aspek perkembangan individu,
sehingga sangat diperlukan sepanjang perkembangan anak, lebih baik, dan nantinya
memiliki kesiapan yang matang terlebih dalam memasuki dunia kerja, dengan harapan
bahwa dengan bimbingan yang diberikan akan membantu dalam penyesuaian diri dengan
berbagai situasi dan kondisi didalam kehidupan bermasyarakat.

9
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ruang lingkup Bimbingan Karir?
2. Apa saja aspek-aspek dalam bimbingan karir?
3. Apa saja manfaat dari pada bimbingan karir?
4. Bagaimana peran bimbingan karir kepada peserta didik?
5. Apa saja teori pendekatan Bimbingan Karir?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui ruang lingkup Bimbingan Karir.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek dalam Bimbingan Karir.
3. Untuk mengetahui manfaat dari pada bimbingan karir.
4. Untuk mengetahu peran Bimbingan Karir kepada peserta didik.
5. Untuk mengetahui apa saja teori pendekatan bimbingan Karir.

9
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Bimbingan Karir


1. Pengertian Bimbingan Karir

Sebelum kita mempelajari pengertian bimbingan karir, sebelumnya akan diuraikan


terlebih dahulu menegenai pengertian “Bimbingan” dan “Karir”. Bimbingan merupakan
terjemahan dari guidance bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan
karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma
yang berlaku.

Sedangkan kata Karir diambil dari bahasa Inggris, yaitu career. karier menunjukan pada
aktifitas yang dihubungkan dengan pekerjaan vang mewarnai kehidupan seseorang Donald D.
Super (1975) mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk
mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam duria
kerja. Selain itu, Karir juga kata dari bahasa Belanda. Carriere adalah perkembangan dan
kemajuan seseorang. Ini juga bisa berarti jenjang dalam sebuah pekerjaan tertentu. Karier
merupakan istillah yang didefenisikan oleh Bahasa Indonesia sebagai perkembangan dan
kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan seseorang, biasanya pekerjaan yang
dimaksud adalah pekerjaan yang mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang.

Menurut beberapa ahli terkait bimbingan karir yaitu sebagai berikut;


1. Menurut Hornbr (1957), Bimbingan Karir adalah bantuan atau pertolongan dari individu/
kelompok satu dengan individu/ kelompok yang lainnya untuk mengatasi permasalahan
permasalahn di dalam kehidupan yang meliputi pekerjaan atau profesi. seseorang akan
bekerja dengan senang hati jikalau pekerjaan tersebut sesuai dengan keadaan dirinya, sesuai
dengan kemarnpuannya, dan sesuai dengan minatnya.
2. Menurut W.S Winkel, sebagaimana dikutip oleh Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Karir
adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih
pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan
itu dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah
dimasuki.

9
3. Menurut Munandir, Bimbingan Karir adalah kegieatan dan layanan bantuan kepadaa para
peserta didik dengan tujuan agar mereka memeperoleh pemahaman dunia kerja dan akhirnya
mampu menentukan pilihan kerja dan menyusun perencanaan karir.
4. Menurut Gibson & Mitchell, Bimbingan Karir sebagai proses perkembangan yang
berkelanjutan yang membantu individu-individu dalam rangka persiapan karir hidupnya
melalui intervensi kurikulum secara aktif yang memungkinkan mereka bisa membuat
perencnaan karir, pembuatan keputusaan, menguasai perkembangan keterampilan, informasi
karir dan pemahaman diri.

Secara sederhanya dapat kita simpulkan bahwa bimbingan karir merupakan :

 Pengenalan diri, yang meliputi hubungan seseorang dengan cirri-ciri dan persepsi-
persepsinya sendiri, serta hubungannya dengan orang lain dan lingkungan.
 Pemahaman, pengenalan terhadap kerja masyarakat dan faktor yang mempengaruhi
perubahanya, termasuk sikap-sikap dan disiplin kerja.
 Kesadaran akan waktu luang yang bisa berperan dalam kehidupan seseorang.
 Pemahaman akan perlunya dan banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan dalam
perencanaan karier.
 Pemahaman terhadap informasi dan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan untuk
mencapai pemenuhan diri dalam pekerjaan dan waktu luang.
 Mempelajari dan menerapkan proses pengambilan dan keputusan karier.

2. Tujuan Bimbingan Karir

Sebelumnya dapat kita ketahui bahwa, dalam proses pemberian layanan terkhusus pada
bimbingan karir memiliki tujuannya tersendiri. tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier
di sekolah ialah membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam
pengambilan keputusan, perencanaan,dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang
menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai,
serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya. Selain itu, bahwa bimbingan karier
bertujuan untuk membantu anak dalam rnengembangkan dirinya secara optimal sehingga
dapat merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai landasan kariernya yang
sesuai dengan kernampuannya.

9
Menurut Bimo Walgito, tujuan dari bimbingan karir secara rinci adalah membantu siswa
agar:

a. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi
yang ada dalam dirinya, mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-citanya.
b. Menyadari dan memahami nilai nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada
dalam masyarakat.
c. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada
dalam dirinya, mengetahui jenis jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi
suatu bidang tertentu, memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan
masa depannya.
d. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh faktor
lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
e. Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir
dan kehidupannya yang serasi, yang sesuai.

Secara umum tujuan bimbingan karir di Sekolah adalah membantu siswa dalam memahami
diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan, merencanakan dan pengarahan kegiatan
kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan
karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.

Sedangkan tujuan khusus yang menjadi sasaran pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah
menurut Dewa Ketut Sukardi, adalah :

1. Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dirinya sendiri (self konsept),


2. Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja,
3. Siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi pilihan
lapangan kerja dalam persiapan memasukinya,
4. Siswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir agar mampu mengambil keputusan
tenntang jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia kerja,
5. Siswa dapat menguasai keterampilan dasar yang penting dalam pekerjaan terutama
kemampuan berkomunikasi, berkerja sama berprakarsa dan sebagainya

9
3. Fungsi Bimbingan Karir
Sebenarnya dalam keberlangsungan proses dari bimbingan karir itu sendiri tidak
terlepas dari fungsinya, hal ini berkaitan erat bagaimana seorang konselor mampu
memberikan pelayanan yang baik. Selanjutnya Menurut Bimo Walgito, dalam bukunya
yang berjudul Bimbingan dan Konseling menyatakan bahwa beberapa fungsi dari
bimbingan karir adalah :

a. Memberikan pengertian kepada siswa terkait dengan dunia kerja, karena tidak
semua siswa nantinya akan melanjutkan ke perguruan tinggi, sehingga mereka akan
bekerja dengan senang dan baik.
b. Memberikan pengertian mereka terhadap pekerjaan-pekerjaan dan jabatan jabatan
yang sesuai dengan potensi yang ada dalam diri mereka agar nantinya ketika
terjun mereka dapat langsung paham dengan potensi mereka.
c. Memberikan pendidikan terkait dengan kemandirian dalam segi pekerjaan
sehingga nantinya ketika siswa sudah terjun dalam dunia pekerjaan dia akan
mandiri.

4. Prinsip Prinsip Bimbingan Karir

a. Seluruh siswa di sekolah hendaknya mendapat kesempatan untuk


mengembangkan dirinya dalam pencapaian karirnya secara cepat.
b. Program bimbingan karir hendaknya memiliki tujuan untuk merangsang
perkembangan pendidikan siswa.
c. Setiap siswa hendaknya memahami bahwa karir itu adalah sebagai suatu jalan
hidup,dan pendidikan adalah sebagai persiapan untuk hidup.
d. Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup
memadai terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial pribadi
dan perencanaan pendidikan karir.
e. Siswa perlu diberikan pemahaman tentang dimana dan mengapa mereka berada
dalam suatu alur pendidikannya.
f. Siswa secara keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperoleh pemahaman
tentang hubungan antara pendidikannya dan karir.
g. Setiap siswa pada setiap tahap program pendidikannya hendaknya memiliki
pengalaman-pengalaman yang berorientasi pada karir secara berarti dan
realistik.

9
h. Setiap siswa hendaknya memiliki kesempatan untuk menguji konsep,
berbagai ketrampilan dan peranannya guna mengembangkan nilai nilai dan
norma yang memiliki aplikasi bagi karir di masa depan.
B. Aspek-aspek Bimbingan Karir
Menurut Tohirin(133: 2007), beberapa aspek masalah karir yang
membutuhkan pelayanan bimbingan karir di sekolah dan madrasah adalah :
a) Pemahaman mengenai dunia kerja
b) Perenanaan dan pemilihan karir atau jabatan (profesi) tertentu,
c) Penyediaan berbagai program studi yang berorientasi karir,
d) Nila-nilai kehidupan yang mencakup karir,
e) Cita-cita masa depan,
f) Minat terhadap karir tertentu,
g) Kemampuan/penguasaan terhadap karir tertentu,
h) Bakat khusus terhadap karir tertentu,
i) Kepribadian yang berkenaan dengan karir tertentu,
j) Harapan keluarga,
k) Masa depan karir yang akan diperoleh,
l) Penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan,
m) Pasar kerja,
n) Kemungkinan pengembangan karir.
Hal ini berkaitan juga dengan kegiatan yang tercakup dalam pengembangan diri,
diantaranya pemecahan masalah pribadi dan kehidupan sosial, penanganan masalah
belajar, pengembangan karir, dan kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam
ekstrakulikuler. Pengembangan diri pada sekolah di tempat ia menempuh pendidikan,
terutama ditunjukan untuk bimbingan karir dan pengembangan kreativitas dan
konseling.

C. Manfaat Bimbingan dan Konseling Karir


Manfaat Bimbingan dan Konseling Karir meliputi yaitu sebagai berikut;

a. Bimbingan karir dapat memberikan nilai-nilai pribadi dan sosial kepadaindividu


b. Adanya kebutuhan individununtuk bekerja setelah ia menyelesaikansekolah.
c. Bimbingan karir dapat dipakai sebagai alat untuk mengetahui potensi
dariindividu yang bersangkutan.
d. Mengurangi kemungkinan ketidakcocokan dalam pekerjaan.
e. Bimbingan karir lebih menitikberatkan pada perencanaan kehidupan

9
D. Peran Bimbingan Karir Kepada Peserta Didik

Bimbingan karier merupakan salah satu bidang bimbingan yang harus diberikan
disekolah yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK). Hal ini bertujuan untuk
mengoptimalkan potensi diri masing-masing siswa dalam mempersiapkan diri untuk
melanjutkan studi maupun dunia pekerjaan. Salah satu persiapan adalah memilih jenjang
pendidikan yang tepat dalam perencanaan memilih lapangan pekerjaan.

Untuk langkah awalah dalam persiapan yang diperlukan antara lain adalah dengan
mengeksplorasi kerier yang menjadi salah satu tujuan dari bimbingan dan konseling.
Eksplorasi karier merupakan kemampuan dan segala bentuk aktifitas indifidu dalam mencari,
mendapatkan dan mengelola berbagai macam informasi karier menjadi alternatif pilihan
karier. Informasi karier yang dimaksud adalah informasi-informasi yang berkaitan dengan
suatu pekerjaan baik itu informasi umum atau tentang lingkungan yang terkait dengan
pekerjaan itu sendiri.

Selanjutnya, Menurut Thayep (1992:160-161), mengatakan bahwa;


“aktivitas bimbingan karir haruslah menekankan pada iga hal yaitu : menstimulasi
perkembangan karir, menyediakan perlakuan,dan membantu penempatan(yang terakhir
menunjuk pada kepindahan siswa kepada tingkat pendidikan selanjutnya atau kepada
kehidupan pekerjaan).
Sedangkan Menurut Satori,dkk (2004), mengatakan bahwa;
“Bimbingan karier membantu persertadidik agar memahami :dunia kerja ,memiliki sifat
yang positif terhadap pekerjaan,mampumempersiapkan diri untuk menghadapi dunia
kerja,mampu memilih pekerjaan untuk profesitertentu dan membekali diri agar siap
memangku jabatan itu,serta dapat menyesuiakan diridengan tututan- tuntutan dari lapangan
pekerjaan yang telah dimasuki”.

Dengan demikian, bimbingan karir yang diberikan oleh guru BK kepada peserta didik
disekolah merupakan langkah awal dalam mengenal, mempersiapkan serta merencanakan
kehidupan masa depan berhubungan dengan karirnya. Dengan memahami karir peserta didik
dapat memahami tentang karir yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, selaras dengan
cita-cita yang diinginkannya, tepat dalam memilih jurusan dan lain sebagainya.

Untuk itu ada beberapa hal yang mendasar yang menjadi penekanan mereka dalam
pelaksanaan bimbingan konseling karir,
1. Bimbingan konseling karir suatu proses layanan yang sistematis dan terencana,

9
2. Proses konseling karir dilaksanakan seorang yang ahli (konselor) kepada individu
dan kelompok (klien),
3. Proses konseling karir bisa menggeli potensi diri klien dan bisa
mengoptimalkan potensinya,
4. Individu/klien melaksanakan karir sesuai potensi yang dimiliki,
5. Individu bisa mengantisipasi masalah dan bisa ada masalah sudah ada alternatif
solusi sehingga karir bejalan dengan baik.

E. Teori Pendekatan Karir

Sebelumnya Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang
saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang
mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variabel-variabel dan
pernyataan hubungan dapat saling berhubungan. Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda
pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks
diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan
fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta.

A. Teori Kognitif Sosial

Teori Kognitif Sosial Karir adalah pendekatan baru untuk memahami teka-teki karir. Hal ini
dimaksudkan untuk menawarkan pemersatu kerangka kerja untuk menyatukan potongan
umum, atau unsur-unsur, yang sebelumnya diidentifikasi oleh teoretisi karir, seperti Super,
Holland, Krumboltz, dan Lofquist dan Dawis-dan mengatur mereka dalam sebuah novel
render bagaimana orang (1) mengembangkan kepentingan kejuruan, (2) membuat (dan
membuat kembali) pilihan pekerjaan, dan (3) mencapai berbagai tingkat keberhasilan dan
stabilitas karir.

B. Teori Ekonomi dari Buku Gibson, Mitchell.

Sudah lama teori- teori ekonomi menekankan pentingnya faktor-faktor ekonomi dalam
pilihan karir. Yang paling mencolok adalah konsep yang menyatakan bahwa ketersediaan
jenis pekerjaan versus ketersediaan pekerja yang terkualifikasi bagi pekerjaan ini. Selain itu,
seperti yang banyak disuarakan penelitian ekonomi, salah satu faktor utama dalam pemilihan
karir adalah “Apakah jenis pekerjaan yang bisa saya peroleh?” Dalam kasus semacam ini,

9
pertimbangan yang paling penting adalah kesanggupan menyediakan minimal kebutuhan
dasar bagi dirinya dan keluarga. Keamanan kerja juga menjadi pertimbangan penting dalam
pilihan karir di tahun 1990-an dan sesudahnya, dan keuntungan pekerja khususnya asuransi
kesehatan dan rencana pensiun, bisa juga menjadi faktor seseorang mencari pekerjaan
tertentu.

C. Teori konstruksi dari buku Career Development and Counseling.

Teori konstruksi karir menjelaskan interpretif dan interpersonal proses melalui mana
individu-individu memaksakan makna dan perilaku directionon kejuruan mereka. Teori
pembaruan dan kemajuan Super's (1957) teori pembangunan kejuruan untuk digunakan
dalam ekonomi global sosial multikultural. Ini menggabungkan ide-ide inovatif super ke
dalam sebuah visi kontemporer karir dengan menggunakan konstruksionisme sosial
sebagai konsep teori pembangunan pusat kejuruan. Dalam melihat konsep-konsep
tradisional sebagai proses yang memiliki kemungkinan, melihatnya sebagai realitas
yang memprediksi masa depan. Karir konstruksi teori, hanya menyatakan, menyatakan
bahwa individu membangun karier mereka dengan memberikan makna pada perilaku
kejuruan dan pengalaman kerja

D. Teori Kompromi

Menurut Steven (2005) teori batasan dan kompromi ini berpusat pada bagaimana remaja
secara bertahap memahami dan menghadapi persiapan untuk memilih pekerjaan yang
tersedia di masyarakat. Teori ini dapat digunakan sebagai garis besar dari sistem
bimbingan dan konseling karir untuk memudahkan perkembangan dan mengurangi resiko
selama masa-masa sekolah. Sistem ini juga bisa digunakan untuk memperkirakan dan
mengatasi masalah-masalah pemilihan jurusan yang umum pada masa remaja dan
membantu orang dewasa yang berharap untuk meninjau kembali pilihan karir mereka.
Beberapa remaja akan mengetahui bahwa pekerja-pekerja sungguh-sungguh bekerja,
kadang-kadang pekerjaan tersebut sesuai keinginan pekerja. Beberapa pekerja
terpaksa menerima pekerjaan tersebut walaupun tidak sesuai dengan minat mereka.

E. Teori Belajar Sosial

Menurut Bandura, Hackett dan Bitz dalam Suherman (2013:53) berpendapat bahwa
keputusan yang tepat tentang kemampuan diri sendiri biasanya diperoleh melalui
perbandingan gambaran kemampuan yang satu dengan yang lain. Pendapat ini sesuai

9
dengan Okiishi yang dikutip Suherman (2013:53) bahwa ada pengaruh dari orang lain
yang berarti terhadap individu dalam perencanaan dan pemilihan karir. Artinya ada
pengaruh ligkungan dalam pengambilan karir individu.

F. Teori kepribadin

Teori kepribadian dalam memandang pekerjaan adalah sebagai ekspresi kepribadian.


Menurut Gibson (2011:460) banyak perilaku pencarian karir merupakan sebuah
pertumbuhan dari upaya-upaya untuk menyesuaikan karakteristik individu dengan bidang
kerja tertentu.

John Holland merupakan tokoh yang mempresentasikan teori kepribadian dalam bidang
bimbingan pekerjaan yakni tentang tipe kepribadian dan model lingkungan. Holland dalam
Suherman (2013:46) menyatakan bahwa ketika seseorang menemukan karir yang cocok
dengan kepribadiannya, maka ia akan menikmati dan bertahan lama dalam pekerjannya.
Sebaliknya ketika individu tidak menemukan karir yang cocok dengan kepribadiannya, maka
ia tidak akan menikmati dan bertahan lama dalam pekerjaanya.

G. Teori Perkembangan Jabatan Ginzberg

Menurut Ginzberg, Ginzburg, Axelrad, dan Herma (1951) perkembangan dalam proses
pilihan pekerjaan mencakup tiga tahapan,yang utama, yaitu fantasi, tentatif dan rearistik
Dua masa dari padanya, yaitu tentatif dan rearistik, masing-masing dibagi atas beberapa
tahap. Masa tentatif mencakup usia lebih kurang 11 sampai 18 tahun (masa anak
bersekolah di SMP dan SMA) dan meliputi empat tahap, yaitu minat, kapasitas, nilai, dan
transisi.
Masa realistik adalah masa usia anak mengikuti kuliah, atau mulai bekerja. Masa ini pun
bertahap, yaitu eksplorasi, kristalisasi, dan spesifikasi.

Pada tahap spesifikasi anak memilih pekerjaan spesifik, maksudnya pekerjaan tertentu
yang khusus. Misalnya, kalau anak memilih pekerjaan bidang pendidikan, ia akan
mengkhususkan pilihannya itu pada pekerjaan guru dan bukan pekerjaan lain di bidang
pendidikan, seperti konselor, ahli media pembelajaran, pengembang kurikulum, atau
pustakawan sekolah.

H. Teori Pengambilan Keputusan Karier Krumboltz

Penggunaan pendekatan teori social-learning dalam pemilihan karier telah dipelopori oleh
Krumboltz, Mitchell, dan Gelatt (1975). Teori ini merupakan upaya untuk menyederhanakan

9
proses pemilihan karier, terutama didasarkan atas peristiwa-peristiwa kehidupan yang

9
berpengaruh terhadap penentuan pilihan karier. Dalam teori ini, proses perkembangan karier
melibatkan empat faktor yaitu:
(1) Warisan genetic dan kemampuan khusus.
Warisan genetik dan kemampuan khusus mencakup sejumlah kualitas bawaan yang dapat
membatasi kesempatan karier individu.
(2) Kondisi dan peristiwa lingkungan,
Kondisi dan peristiwa lingkungan dipandang sebagai faktor yang berpengaruh yang sering
kali berada di luar control individu. Peristiwa-peristiwa dan keadaan tertentu di dalam
lingkungan individu mempengaruhi perkembangan keterampilan, kegiatan, dan pilihan
karier.
(3) Pengalaman belajar.
pengalaman belajar, mencakup pengalaman belajar instrumental dan asosiatif. Pengalaman
belajar instrumental adalah yang dipelajari individu melalui reaksi terhadap konsekuensi,
tindakan yang hasilnya dapat langsung teramati, dan melalui reaksi orang lain. Konsekuensi
kegiatan belajar dan pengaruhnya terhadap perencanaan dan perkembangan karier ditentukan
terutama oleh reinforcement atau nonreinforcement kegiatan tersebut, warisan genetic
individu, kemampuan dan keterampilan khususnya, dan tugas pekerjaan itu sendiri.
(4) Keterampilan pendekatan tugas.
Keterampilan pendekatan tugas (tasks approach skills), mencakup keterampilan-keterampilan
yang sudah dikembangkan oleh individu, seperti keterampilan problem-solving, kebiasaan
kerja, mental sets, respon emosional, dan respon kognitif. Keterampilan-keterampilan ini
menentukan hasil masalah dan tugas yang dihadapi oleh individu. Tasks approach skills
sering kali termodifikasi akibat pengalaman yang bagus maupun jelek

9
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Menurut W.S Winkel sebagaimana dikutip oleh Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan
Karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam
memilih pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku
jabatan itu dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan
yang telah dimasuki.

Bimbingan karir adalah bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan


perkembangan, dan penyelesaian masalah masalah karir, seperti pemahaman terhadap jabatan
dan tugas tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi
lingkungan perencanaan dan perkembangan karir, penyesuaian pekerjaan dan penyelesaian
masalah masalah karir yang dihadapi.

Secara umum tujuan bimbingan karir di Sekolah adalah membantu siswa dalam
memahami diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan, merencanakan dan
pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan
memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan
lingkungannya.
Bimbingan Karir berfungsi Memberikan pengertian kepada siswa terkait dengan
dunia kerja, karena tidak semua siswa nantinya akan melanjutkan ke perguruan tinggi,
sehingga mereka akan bekerja dengan senang dan baik. Memberikan pengertian mereka
terhadap pekerjaan-pekerjaan dan jabatan jabatan yang sesuai dengan potensi yang ada dalam
diri mereka agar nantinya ketika terjun mereka dapat langsung paham dengan potensi
mereka.
Teori pendekatan dalam bimbingan karir antara lain adalah, teori kognitif sosial, teori
ekonomi, teori konstruksi, teori kompromi, teori belajar sosial, teori kepribadian, teori
perkembangan jabatan ginzberg, dan teori Pengambilan Keputusan Karier Krumboltz.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://selladwi.wordpress.com/2013/12/17/makalah-bimbingan-dan-konseling-karir/ diakses
pada tanggal 4 september 2022

Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), 58.

Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir) (Yogyakarta: CV Andi Offset,
2005), 196.

http://indonesiakonselor.blogspot.com/2013/01/ pengertian-bimbingan-karier.html, diakses


tanggal 4 september 2022

Dewa Ketut Sukardi, Pendekatan konseling karir di dalam bimbinagn karir (suatu
pendahuluan) (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1989), 20.

Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir) (Yogyakarta: CV Andi Offset,
2005), 197

Suherman, Uman. (2015). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rizqi


Press.Wati, Lusya. (2015). Bimbingan dan Konseling Karir.

Anda mungkin juga menyukai