Anda di halaman 1dari 20

Tugas Struktural Dosen Pengampu

Bimbingan konseling M.Subhan,S.pd

Bimbingan karir di sekolah

Disusun Oleh:

Athifah Rosari
(11810223624)
Nova Nurhaliza
(11810220811)

Pendidikan Bahasa Arab


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT, dimana atas segala rahmat dan izinnya,
saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Bimbingan dan Karir di Sekolah” disusun untuk
memenuhi tugas makalah yang dibimbing oleh Bapak MHD Subhan,S.Pd, Dengan baik tanpa
ada halangan yang berarti. Shalawat serta salam tidak lupa pula kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW,keluarga,sahabat,dan para pengikutnya hingga diakhir zaman.

Alhamdulillah saya selaku penulis makalah dapat menyelesaikan makalah ini,


walaupun saya menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan didalam makalah ini.
Makalah ini dapat penulis selesaikan secara maksimal, saya sebagai penyusun makalah
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini untuk
itu penulis berharap adanya kritikan dan saran yang membangun guna keberhasilan penulis
yang akan datang. Demikian yang bisa penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat
menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata bagi semua manusia.

Pekanbaru, Maret 2020

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................(i)

DAFTAR ISI .......................................................................................................................(ii)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Makna Bimbingan dan Karir...................................................................................2
2.2 Tujuan Bimbingan Karir..........................................................................................3
2.3 Bentuk-bentuk Bimbingan Karir.............................................................................5
2.4 Prinsip Bimbingan Karir..........................................................................................5
2.5 Pentingnya Pelaksanaan Bimbingan Karir..............................................................6
2.6 Metode Pelaksanaan Bimbingan Karir……………………………………………8
2.7 Penyelenggaraan Bimbingan Karir………………………………………………..9
2.8 Paket-paket Bimbingan Karir…………………………………………………….12

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan....................................................................................................................16
3.2 Saran..........................................................................................................................16
3.3 Daftar Pustaka............................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bimbingan karier merupakan bentuk layanan khusus usaha bimbingan di sekolah dengan
tujuan penyiapan siswa untuk kehidupan kerja yang berhasil dan bertanggung jawab di dalam
masyarakat. Bimbingan karier bukan satu kesatuan yang berdiri sendiri. Bukan pula suatu
keistimewaan melainkan penekanan.  Ia bagian dari salah satu wujud kegiatan atau program
umum bimbingan di dalam sekolah. Sebagai usaha pendidikan, Bimbingan karier mempunyai
fungsi penunjang pelaksanaan kurikulum yang berlaku. Maka bimbingan karier memusatkan
pendidikan utamanya pada individu siswa dan pada penciptaan situasi belajar yang berpusat
dan bertolak dari kebutuhannya siswa, cita-cita pendidikan dan kariernya, ciri-ciri pribadinya
dan masalahnya.

Pimpinan pendidikan yang peduli akan mutu layanan bimbingan dan keberhasilan
dalam pencapaian tujuan akan mengusahakan tenaga yang mempunyai kualifikasi penuh,
baik kualifikasi personal maupun kualifikasi profesional. Banyak sekolah program
bimbingannya ditangani tenaga kerja yang tidak berlatar belakang pendidikan khusus
bimbingan, umumnya guru kelas yang sudah tua , berumur atau yang dinasnya sudah lama.
Sementara konselor yang berpendidikan S1 ditempatkan di sekolah-sekolah jumlah mereka
masih jauh dari mencukupi. Konselor sekolah seharusnya memenuhi kualifikasi professional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa makna bimbingan karir?
2. Apa tujuan bimbingan karir?
3. Bagaimana bentuk-bentuk bimbingan karir?
4. Bagaimana prinsip bimbingan karir?
5. Apa pentingnya pelaksanaan bimbingan karir?
6. Apa metode pelaksanaan bimbingan karir?
7. Bagaimana penyelenggaraan bimbingan karir?
8. Apa saja paket-paket bimbingan karir?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui makna bimbingan karir
2. Untuk mengetahui tujuan bimbingan karir
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk bimbingan karir
4. Untuk mengetahui prinsip bimbingan karir
5. Untuk mengetahui pentingnya pelaksanaan bimbingan karir
6. Untuk mengetahui metode pelaksanaan bimbingan karir
7. Untuk mengetahui penyelenggaraan bimbingan karir
8. Untuk mengetahui saja paket-paket bimbingan kar

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Makna Bimbingan Karir

istilah karier dipandang oleh masyarakat awam sebagai sebuah istilah yang eksklusif
dan hanya dibicarakan di kalangan terbatas. Misalnya, karier diterapkan kepada orang yang
memiliki latar belakang pendidikan tinggi, pejabat publik, atau orang yang memegang
jabatan struktural, bahkan menyempit di kalangan orang-orang yang sukses di sektor bisnis
pemerintahan, dan birokrasi. Reduksi esensi karier lainnya adalah berupa pandangan bahwa
karier identik dengan kenaikan pangkat atau golongan secara reguler, dan puncak karier
terjadi ketika seseorang memegang jabatan struktural Persepsi tentang ‘karier’ seperti itu
tidak sepenuhnya benar atau seluruhnya salah.

Alasannya, banyak istilah yang memiliki kesamaan makna dengan karier, misalnya
task, position, job, occupation, vocation, dan avocation. Sejatinya, karier memiliki spektrum
makna yang lebih luas dan dalam dibandingkan istilah sejenis. Karier mengandung makna
urutan okupasi, job dan posisi-posisi yang diduduki sepanjang pengalaman kerja seseorang
(Tolbert, 1974).

Sejalan dengan pendapat ini, Healy (1982:5) mengemukakan bahwa karier dapat
didefinisikan, “as the sequence of major position occupied by a person throughout his, or her
pre-occupational, occupational and post-occupational life.” Kedua pengertian ini
menunjukkan bahwa karier seseorang terjadi sejak masa belajar, bekerja, dan saat pensiun.

Karier dapat dikatakan sebagai suatu rentangan aktivitas pekerjaan yang saling
berhubungan; dalam hal ini seseorang memajukan kehidupannya dengan melibatkan berbagai
perilaku, kemampuan, sikap, kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita sebagai satu rentang hidupnya
sendiri (the span of one's' life) (Murray:1983). Definisi ini memandang karier sebagai
rentangan aktivitas pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya kekuatan inner person pada diri
manusia. Perilaku yang tampak karena adanya kekuatan motivatif, kemampuan, sikap,
kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita sebagai modal dasar bagi karier individu. Itulah yang oleh
Healy (1982) disebut sebagai kekuatan karier (power of career). Kekuatan karier ini akan
tampak dalam pengguasaan sejumlah kompetensi (fisik, sosial. intelektual, spiritual) yang
mendukung kesuksesan individu dalam karirnya.1
Winkel(2004) menyatakan bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan
diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi
tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan
diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan perkerjaan yang telah dimasuki.Berdasarkan
pengertian tersebut, bimbingan karir bisa bermakna sebagai suatu bantuan yang diberikan
pembimbing kepada yang dibimbing (siswa) dalam menghadapi dan memecahkan masalah
karir (Nugrahawati, 2009).

Super dalam Herr & Cramer (1984: 6¬7) memberikan definisi tentang bimbingan
karir adalah:"The process of helping a person to develop and accept an integrated and

1
Mamat Suprilatna dan Nandang Budiman, “BIMBINGAN Karir di SMK”, e-book,2009, hlm 8-10.

2
adequate picture of himself and of his role in the world of work to test this concept againt
reality, and to convert it into a reality, with satisfaction to himself and to society."

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil dua intisari terpenting yaitu yang pertama
bahwa bimbingan karir merupakan proses membantu individu dalam memahami dan
menerima diri sendiri dan yang kedua membantu memahami sekaligus menyesuaikan diri
dengan dunia kerja nyata. Dengan demikian hal yang terpenting dalam bimbingan karir
adalah adanya pemahaman, penerimaan, dan penyesuaian diri baik terhadap dirinya sendiri
maupun terhadap dunia kerja.

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil dua intisari terpenting yaitu yang pertama
bahwa bimbingan karir merupakan proses membantu individu dalam memahami dan
menerima diri sendiri dan yang kedua membantu memahami sekaligus menyesuaikan diri
dengan dunia kerja nyata. Dengan demikian hal yang terpenting dalam bimbingan karir
adalah adanya pemahaman, penerimaan, dan penyesuaian diri baik terhadap dirinya sendiri
maupun terhadap dunia kerj a. pemecahan masalah-masalah karir yang dihadapi.Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir merupakan upaya bantuan terhadap
individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya,
menembangkan masa depannya sesuai dengan bentuk kehidupannya yang diharapkan.Lebih
lanjut diharapkan dengan layanan bimbingan karir, individu mampu menentukan dan
mengambil keputusan karir secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang
diambilnya sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.

2.2 Tujuan Bimbingan Karir

Tujuan Bimbingan KarirMenurut Herr dalam Manhiru (1992:163-164), tujuan


bimbingan karir di sekolah menengah adalah sebagai berikut:

1) Menunjukkan hubungan antara hasil belajar, nilai-nilai, preferensi-preferensi, aspirasi-


aspirasi pendidikan dan karirnya.

2) Menganalisa kompetensi pribadi sekarang dengan preferensi karir dan mengembangkan


rencana-rencana yang akan dilakukan untuk memperkuat keterampilan-keterampilan yang
dibutuhkan.

3) Memegang tanggung jawab dalam perencanaan karir dan konsekuesi-konsekuesinya

.4) Memenuhi syarat dalam taraf memasuki pekerjaan dengan mengambil mata pelajaran
yang relevan dengan pendidikan kooperatif, atau dengan latihan dalam jabatan.

5) Kesiapan memenuhi persyaratan bagi pendidikan pasca sekolah lanjutan dengan


mengambil mata pelajaran yang diperlukan oleh tipe program dan lembaga yang diinginkan
(perguruan tinggi atau perusahaan.

6) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang berhubungan dengan


kehidupan sebagai konsumen. keterampilan yang berhubungan dengan penggunaan secara
efektif waktu luang.

3
7) Secara sistematis, realistis preferensi karir dengan menghubungkan antara hasil belajar dan
aktivitas ekstrakulikuler.

8) Mengidentifikasikan alternatif - alternatif serta upaya pencapaian tujuan-tujuan pendidikan


dan okupasional apabila yang diinginkan tidak tersedia.

9) Menggambarkan bentuk-bentuk utama dalam meneruskan pendidikan pasca sekolah


lanjutan.

10) Mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan pasca sekolah lanjutan, terutama


waktu serta prosedur yang dilakukan.

11) Membuat suatu estimasi tentang sifat-sifat pribadi, prestasi dalam wawancara
okupasional atau pendidikan.

12) Mengembangkan rencana-rencana khusus dalam implementasi tujuan dan rencana karir.

Sementara itu, tujuan utama bimbingan karir menurut Surya (1992) adalah membantu
individu untuk memperoleh kompetensi yng diperlukan hidupnya dan mengembangkan karir
ang dipilihnya secara optimal. Secara rinci tujuan bimbingan karir adalah:

1) Memiliki kemampuan intelektual yang diperlukan untuk keberhasilan dalam berbagai


aspek kehidupan.

2) Memiliki kemampuan dan pemahaman, pengelolaan, pengendalian, penghargaan, dan


pengarahan diri.

3) Memiliki pengetahuan atau informasi tentang lingkungan kehidupan.

4) Mampu berinteraksi dengan orang lain secara efektif.

5) Mampu mengatasi masalah-masalah kehidupan sehari-hari.

6) Memahami, menghayati, dan mengamalkan kaidah-kaidah ajaran agama yang berkaitan


dengan karir.2

2.2 Bentuk-bentuk Bimbingan Karir

Beberapa jenis layanan bimbingan karir yang bisa diberikan kepada siswa di sekolah dan
madrasah antara lain:

1) Layanan informasi tentang diri sendiri yang mencakup kemampuan intelektual, bakat
khusus dibidang akademik, minat-minat umum dan khusus, hasil belajar dalam berbagai
bidang studi , sifat-sifat kepribadian yang ada relevansinya dengan karir seperti potensi
2
Ita Juita Ningrum, “ Program Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Kematangan Karir Siswa smk”,
jurnal Bimbingan dan Konseling vol.2.No.2.2013, hlm 137-138.

4
kepemimpinan, kerajinan, keterbukaan dan sebagainya, nilai-nilai kehidupan dan cita-cita
masa depan, keterampilan-keterampilan khusus yang dimiliki siswa.

2) Layanan lingkungan hidup yang relevan bagi perencanaan karir yang mencakupi informasi
pendidikan, informasi jabatan atau informasi karir.

3) Layanan penempatan yakni usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa depannya


selama masih dibangku sekolah atau madrasah dan sesudah tamat dengan mengambil
program studi tertentu sebagai lanjutan atau langsung bekerja. Layanan penempatan
mencakup perencanaan masa depan, pengambilan keputusan, penyaluran kesalah satu
akademik, program kegiatan, estrakulikuler, program persiapan jabatan.

4) Layanan orientasi untuk bidang pengembangan karir mencakup suasana, embaga dan
objek karir.3

2.4 Prinsip-prinsip Bimbingan Karir

Prinsip Bimbingan Karir Bimbingan karir merupakan agar dapat menemukan perjalanan
layanan pemenuhan kebutuhan perkembangan individu sebagai bagian integral dari program
pendidikan. Bimbingan karir terkait dengan perkembangan kemampuan kognitif, afektif,
maupun keterampilan individu dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami
proses pengambilan keputusan, maupun perolehan pengetahuan dalam keterampilan yang
akan membantu dirinya memasuki kehidupan social budaya yang terus berubah. Mengingat
fungsinya yang sangat penting dalam upaya membantu siswa memperoleh kompetensi yang
diperlukan untuk dapat mengmbangkan karir yang dipilihnya secara optimal, maka perlu
diperhatikan prinsip-prinsip bimbingan karir. Surya (1988: 27) menyatakan beberapa prinsip
bimbingan karir, yaitu:

1)Seluruh siswa hendaknya mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan dirinya


dalam pencapaian karir yang tepat.

2)Program bimbingan karir hendaknya memiliki tujuan untuk menstimulasi pendidikan


siswa.

3)Sehubungan dengan hal diatas, setiap siswa hendaknya memahami karir sebagai suatu
jalan hidup dan pendidikan sebagai suatu persiapan suatu persiapan dalam kehidupan.

4)Siswa hendaknya dibantu dalam mengambangkan pemahaman yang memadai terhadap


diri sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial pribadinya dan perencanaan
pendidikan karir. Siswa pada setiap saat dan tingkat pendidikan hendaknya dibantu untuk
memperoleh pemahaman tentang hubungan antara pendidikandan karir.

5)Siswa memerlukan pemahaman tentang di mana dan mengapa mereka dalam suatu alur
pendidikan.

3
epository.uinsu.ac.id/4514/1/SKRIPSI ROSALINA RAMBE.pdf

5
6)Setiap siswa pada tiap tahap program pendidikan hendaknya memiliki pengalaman-
pengalaman yang berorientasi pada karir secara berarti dan realistik.

7)Siswa hendaknya memiliki kesempatan untuk mengetes konsep dirinya, keterapilan


dan peranan untuk mengembangkan nilai-nilai yang memiliki aplikasi bagi karirnya di masa
depan.

8)Program bimbingan karir berpusat pada kelas, dengan koordinasi pembimbingnya,


disertai partisipasi orang tua dan masyarakat. Program bimbingan karir berpusat pada kelas,
dengan koordinasi pembimbingnya disertai partisipasi orang tua dan masyarakat.

9)Program bimbingan karir disekolah hendaknya diintegrasikan secara fungsional


dengan program bimbingan dan program pendidikan secara keseluruhan. Program bimbingan
karir disekolah hendaknya diintegrasikan secara fungsional dengan program bimbingan dan
program pendidikan secara keseluruhan.Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut diatas, jelaslah
bahwa keberadaan bimbingan karir sangat diperlukan dalam membimbing siswa menuju
masa depan yang lebih baik.

2.5 Pentingnya Pelaksanaan Bimbingan Karir

Dalam perspektif pendidikan nasional, pentingnya bimbingan karir sudah mulai


dirasakan bersamaan dengan lahirnya gerakan bimbingan dan konseling di Indonesia pada
pertengahan tahun 1990-an, berawal dari kebutuhan penjurusan siswa di SMA pada waktu
itu. Selanjutnya, pada tahun 1984 bersamaan dengan di berlakukannya kurikulum 1984,
bimbingan karir cukup terasa mendominasi dalam layanan bimbingan dan penyuluhan pada
tahun 1994, bersamaan dengan perubahan nama bimbingan penyuluhan menjadi bimbingan
dan konseling. Dalam kurikulum 1994, bimbingan karir ditempatkan sebagai salah satu
bidang bimbingan.

Penggunaan istilah karir, didalamnya terlandung makna pekerjaan dan jabatan


sekaligus rangkaian kegiatan dalam mencapai tujuan hidup seseorang. Istilah bimbingan karir
mengandung konsep yang lebih luas. Bimbingan jabatan menekankan pada keputusan yang
menentukan pekerjaan tertentu sedangkan bimbingan karir menitik beratkan pada perencaan
kehidupan seseorang dengan mempertimbangkan keadaan dirinya dengan lingkungannya
agar dia memperoleh pandangan yang lebih luas tentang pengaruh dari segala penaran positif
yang layak dilaksanakannya dalam masyarakat.

Perubahan istilah dari bimbingan jabatan atau (vocational giudance) kebimbingan


karir mengandung konsekuensi terhadap peran dan tugas konselor dalam memberikan
layanan bimbingan terhadap para siswanya. Tetapi dari pelaksanaan, terdapat perbedaan yang
mendasar diantara keduanya.

Sukardi (1989: 20) membedakan antara bimbingan karir dan bimbingan jabatan
(vocational guidance) . Bimbingan karir lebih menitik beratkan pada perencanaan kehidupan
yang harus dimiliki terlebih dahulu, serta lingkungan sekitarnya agar mereka memperoleh
dan memiliki pandangan yang luas dan positif tentang karir di masyarakat. Sedangkan

6
bimbingan jabatan lebih menekankan pada layanan yang berpusat pada pemberian informasi
pasar kerja dan jabatan.

Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai bantuan kepada individu tuntuk
menstimulasi (mendorong) dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam
kehidupan. Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan
penyesuaikan pekerjaan. Didalam seting sekolah, bimbingan karir dipandang sebagai proses
perkembangan yang berkelanjutan dalam upaya membantu individu mempersiapkan karir
melalui interfensi kurikuler yang berkaitan dengan; perencaan karir, pengambilan keputusan,
pengembangan keterambilan,mengatasi masalah, informasi oarir dan pemahaman diri,
pemahaman sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan, serta mengembangan kebiasaan
hidup yang positif. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dmegan tiga bimbingan
lainnya yaitu bimbingan belajar,bimbingan pribadi,bimbingan sosial.

Keberadaan bimbingan karir sebagai bagian dari layanan bimbingan konseling di


SMA mengandung konskuensi terhadap peran dan tugas konselor dalam memberikan
layanan bimbingan terhadap siswanya.

Peran dan tugas konselor tidak hanya sekedar membimbing siswa dalam menentukan pilihan-
pilihan karirnya, tetapi di tuntut pula untuk membimbing siswa agar dapat memahami diri
dan lingkungannya dalam dalam rangka perencanaan karir dan penetapan karir pada
kehidupan masa mendatang.
Selain itu terdapat pengenalan diri dan lingkungan serta pengembangan diri dan karir,
diantaranya sebagai berikut:

1. Siswa mengenal dan memahami siapa dirinya.


2. Siswa mengenal dan memahami lingkungannya, meliputi lingkungan keluarga,
tetangga, sekolah,sosial, budaya dan masyarakat.
3. Pengenalan dan pemahaman terhadap diri sendiri dan lingkungan itu di kerahkan untuk
pengembangan arah karir yang hendak diraihnya di masa yang akan datang
(Hermayanti,2008)

2.6 Metode Bimbingan Karir

Penyampaian layanan karir di sekolah dapat dilakukan dengan metode tertentu sesuai
dengan isi materi dan kebutuhan siswa serta kemampuan pembimbing. Metode pemberian
informasi karir dapat ditempuh melalui metode kelompok untuk masalah-masalah yang
sifatnya kelompok, dan metode individual untuk masalah yang sifatnya pribadi (Sukardi,
1987:81).

7
Secara umum, pelaksanaan bimbingan karis di SMA dapat dilakukan dengan cara-
cara berikut:

a. Ceramah dari nara sumber

Kegiatan yang dilakukan bersumber dari pembimbing, konselor, guru maupun dari
nara sumber (pihak dunia kerja), dalam rangka memberikan penerangan tentang informasi
yang lebih bamyak tentang pekerjaan, jabatan dan karir.

b. Diskusi kelompok

Suatu pendekatan yang kegiatannya bercirikan suatu keterkaitan pada suatu pokok
masalah/pertanyaan (dalam hal ini perencanaan karir/pekerjaan/karir), dimana siswa
sejujurnya berusaha untuk memperoleh kesimpulan setelah mendengarkan, mempelajari dan
mempertimbangkan pendapat siswa yang lain secara jujur.

c. Pengajaran unit

Merupakan teknik dalam membantu siswa untuk memperoleh pemahaman tentang


suatu pekerjaan tertentu,melalui kerjasama antara pembimbing dan guru bidang studi.
Namum dengan pola ini sudah barang tentu pula adanya jam tersendiri yang khusus
disediakan untuk keperluan kegiatan bimbingan karir.

d. Sosiodrama

Suatu cara yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendramatisasi sikap,
tingkah laku/penghayatan seseorang seperti yang dilakukannya dalam rekais sosial sehari-
hari dimasyarakat sehubungan dengan pekerjaan dan karir.

e. Karyawisata karir yang diprogramkan oleh sekolah

Berkarya/bekerja dan belajar sambil berwisata untuk membawa para siswa belajar
dan bekerja pada situasi baru yang menyenangkan, dengan demikian akan tumbuh sikap
menghagai pekerjaan yang diamatinya.

f. Informasi melalui kegiatan kulikuler secara intruksional

Pemberian informasi tentang pekerjaan, jabatan, karir dengan cara


mengaitkan/dipadukan dengan mata pelajaran/kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan ini
tiap guru dapat memberikan bimbingam karir pada saat-saat mengajarkan pelajaran yang
berkaitan dengan suatu karir tertentu.

g. Hari karir (career days)

Hari-hari tertentu yang dipilih untuk melaksanakan berbagai bentuk kegiatan yang
bersangkut paut dengan pengembangan karir. Pada hari tersebut semua kegiatan bimbingan

8
karur dilaksanakan berdasarkan program bimbingan karir yang telah ditetapkan boleh sekolah
untuk tiap tahun.4

2.7 Penyelenggaraan Bimbingan Karir

Bimbingan karir adalah aktivitas-aktivitas dan program-program yang membantu


individu-individu mengasimilasikan dan mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman, dan
apresiasi-apresiasi yang berkaitan dengan: pengendalian diri, pemahaman atau pengalaman
terhadap kerja masyarakat dan faktor-faktor yang memperngaruhi perubahannya, pemahaman
akan perlunya dan banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan karir,
pemahaman terhadap informasi dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai
pemenuhan diri dalam pekerjaan dan waktu luang, dan mempelajari dan menerapkan proses
pengambilan keputusan karir.

Menurut Winkel dan Hastuti, bimbingan karir merupakan bantuan dalam


mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan. Pemilihan lapangan pekerjaan atau jabatan
tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatan tersebut dan dalam menyesuaikan
diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki. Berdasarkan
pengertian ini, bimbingan karir bisa bermakna suatu bantuan dari pembimbing kepada siswa
dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah karir.

Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap
individu (peserta didik), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami
dirinya, mengenalkan dunia kerja serta merencanakan masa depan dengan bentuk kehidupan
yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa
keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan
dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaaan atau karir yang dipilihnya.

Pelaksanaan atau kegiaatan bimbingan karir disekolah, seperti disekolah dasar, pada
dasarnya bisa dilaksanakan di manapun. Artinya, kegiatan bimbingan karir pada dasarnya
tidak hanya dilakukan di ruang bimbingan dan konseling saja. Namun, juga dapat
dilaksanakan di ruang kelas dan diluar kelas. Kegiatan bimbingan karir idealnya melibatkan
berbagai pihak, diantaranya orang tua dan masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan karir disekolah jika diruang kelas maka akan
lebih efektif jika terintegrasi dengan proses pembelajaran. Menurut Mei Ruff bimbingan karir
secara mendasar seharusnya diberikan pada seluruh peserta didik dan terintegrasi sejak tahun-
tahun pertama pendidikannya. Artinya bimbingan karir yang terintegrasi dengan kurikulum
pembelajaran secara berkesinambungan, baik diruang kelas maupun diluar kelas sejak
sekolah dasar sampai sekolah lanjutan.

Kegiatan bimbingan konseling wawasan karir yang dilaksanakan disekolah dasar


idealnya mengacu pada aspek tugas perkembangan. Pemahaman peserta didik terhadap tugas
perkembangan akan memberikan kemudahan dalam memeberikan layanan dan disukai oleh

4
Sitti Rahmaniar Abu Bakar, Pelaksanaan Bimbingan Karir Bagi Siswa SMA Sebagai Persiapan Awal
Memasuki Dunia Kerja, jurnal pengetahuan umum, vol.1 tahun 2011, hal 2-7.

9
peserta didik. Artinya, materi yang dibutuhkan memang sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan perkembangan peserta didik pada waktu tersebut.mengacu pada buku pedoman
pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam lingkup pendidikan formal, terdapat dua aspek
perkembangan pokok tentang karir yang harus dipenuhi, dua aspek perkembangan tersebut
adalah perilaku kewirausahaan serta wawasan dan kesiapan karir.

Aspek perkembangan perilaku kewirausahaan peserta didik usia sekolah dasar


diberikan dengan proritas untuk menumbuhkan kemandirian dalam berperilaku yang
berkaitan dengan ekonomi. Internalisasi aspek pengembangan perilaku kewirausahaan
disekolah dasar meliputi:

1. Ranah pengenalan atau pengetahuan

Arah pengembangan perilaku kewirausahaan pada rana ini adalah peserta didik
mengenali perilaku-perilaku ekonomis. Seperti perilaku hemat, rajin, sungguh-sungguh, dan
kompetitif dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan terdekatnya merupakan perilaku positif
yang harus diaplikasikan. Misalnya, peserta didik tahu akan pentingnya hidup hemat, manfaat
melakukan setiap pekerjaan dan belajar dengan rajin dan sungguh-sungguh, serta mengetahui
adanya kompetisi yang ketat di masa depan terutama dalam mencari pekerjaan.

2. Ranah akomodasi atau sikap

Arah pengembangan perilaku kewirausahaan pada ranahini adalah peserta didik


memahami dan menerima perilaku-perilaku ekonomis seperti hemat, rajin, sungguh-sungguh
dan kompetitif dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan terdekatnya merupakan perilaku
yang harus diterima dengan baik dan menjadi bagian dari kondep dirinya. Misalnya peserta
didik meyakini dirinya bahwa perilaku hemat, rajin, sungguh-sungguh dan mau bersaing akan
menjadi bagian darikesehariannya, meskipun pelaksanaannya belum secara keseluruhan.

3. Ranah tindakan dan perilaku

Arah pengembangan aspek pengembangan ini adalah peserta didik menampilkan dan
mempraktikkan perilaku hemat, rajin, sungguh-sungguh dan kompetitif dalam kehidupan
sehari-hari dilingkungan terdekatnya sebagi bagian karakteristik dan kebiasaannya.misalnya,
peserta didik menunjukkan perilaku rajin belajar, disiplin belajar, rajin mengikuti kegiatan
kegiatan ekstrakurikuler yang pilinya. Bahkan, peserta didik mampu menentukan proritas
kegiatan yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan.5

Muro dan Kottman (1995) menyebutkan penyelenggaraan BK perkembangan


didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

1. Layanan BK perkembangan didasarkan pada asumsi bahwa layanan tersebut


dibutuhkan oleh semua siswa, baik yang mengalami maupun yang mengalami
hambatan dalam proses perkembangan.

5
Umi Rohmah, “ Bimbingan Karir untuk Peserta Didik di Sekolah Dasar”,Jurnal Kependidikan dan
Kemasyarakatan Vol.16.No.2 Desember 2018, hlm 266-275.

10
2. BK perkembangan memusatkan pada belajar siswa. Konselor sekolah juga bekerja
sebagai perancang dan pengembang kurikulum dalam pengembangan kognitif,
efektif, dalam perkembangan serta pertumbuhan fisik.
3. Konselor dan guru merupakan petugas bersama dalam program BK
perkembangan. Konselor dan guru bekerjasama membantu menyelesaikan
masalah siswa, konselor sekolah membantu guru dalam menelusuri permasalahan
siswa, mendengarkan sungguh-sungguh perasaan yang dicurahkan guru,
memperjelas, menentukan pendekatan yang akan digunakan dan membantu
mengevaluasi kegiatan pengajaran yang baru.
4. Kurikulum yang diorganisasikan dan direncanakan merupakan bagian yang pokok
dalam BK perkembangan hendaknya berisi perencanaan dan pengorganisasian
kurikulum yang matang.
5. BK perkembangan peduli terhadap penerimaan diri, kegiatan pemahaman diri,
kegiatan dalam BK perkembangan dirancang untuk membantu siswa mengetahui
lebih banyak tentang dirinya, menerima serta memahami kekuatan pada dirinya.
6. BK perkembangan memudahkan pada proses pemberian dorongan.
7. BK perkembangan mengakui perkembangan yang terarah daripada akhir yang
definitive. Konselor BK perkembangan memahami bahwa siswa berada dalam
proses menjadi yang berarti bahwa pertumbuhan fisik dan psikologinya akan
mengalami berbagai perubahan sebelum mencapai masa dewasa.
8. BK perkembangan yang berorientasi tim menuntut keberhasilan program BK
perkembangan memerlukan upaya bersama seluruh staf di sekolah. Untuk
memperoleh keefektifan maksimum dan program, sekolah hendaknya memiliki
akses terhadap pengetahuan dan keterampilan konselor yang terlatih antara lain
dalam konseling individual, kelompok, pengukuran dan perkembangan siswa.
9. BK perkembangan peduli terhadap identifikasi dini kebutuhan khusus. Dalam
pelaksanaanya, konselor bekerjasama dengan guru menemukan kebutuhan-
kebutuhan tersebut apabila tidak diperhatikan dapat menjadi masalah yang
memerlukan layanan remedial pada kehidupan anak selanjutnya.
10. BK perkembangan peduli terhadap penggunaan psikologi. Konselor sekolah tidak
sekedar peduli pada asesmen kemampuan anak untuk menggunakan
kemampuannya.
11. BK perkembangan memiliki landasan dalam psikologi perkembangan dan teori
belajar.
12. BK perkembangan bersifat lentur dan berurutaan. Lentur dalam arti program
hendaknya disesuaikan dengan perbedaan individual.berurutan berarti bahwa
program bimbingan dirancang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.6

6
Ulul Azam, Bimbingan dan Konseling perkembangan di Sekolah, (Yogyakarta:CV BUDI UTAMA, 2016),
hlm 59-61.

11
2.8 peket-paket bimbingan karir

Dari pengertian dan tujuan bimbingan karir yang telah dijelaskan diatas, selanjutnya
adalah seperti apa dan bagaimana pelaksanaannya. Cara dan strategi layanan bimbingan karir
bisa dilakukan melalui hal-hal berikut:

Pertama, Bimbingan karir dapat dilakukan dengan cara yang disusun dalam suatu
paket tertentu, yaitu paket bimbingan karir. Setiap paket merupakan modul utuh yang terdiri
dari beberapa macam topik bimbingan. Pihak yang berwenang, dalam hal ini Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan paket yang dikenal dengan Paket
Bimbingan Karir yang terdiri dari lima paket. Paket-paket tersebut adalah:

Paket I, yaitu mengenai pemahaman diri yang berisikan: pengantar pemahaman diri,
bakat, potensi dan kemampuan, cita-cita atau gaya hidup dan sikap, dalam pelaksanaannya
siswa atau individu dituntut untuk dapat mencapai hal tersebut sehingga dapat mengetahui
serta memahamikeadaan dirinya. Pertanyaan “siapa saya” akan terjawab melalui pemahaman
diri.

Paket II, adalah paket yang berkaitan dengan nilai-nilai.dengan paket ini siswa atau
invidu diharapkan dapat mengetahui dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan
nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Untuk itu paket ini meliputi: nilai kehidupan, saling
mengenal dengan orang lain,pertentangan nilai-nilai yang bertentangan dengan kelompok
atau masyarakat dan bertindak atas nilai-nilai sendiri.

Paket III, adalah paket yang berhubungan dengan pemahaman lingkungan. Dengan
paket ini siswa atau invidu diharapkan dapat mengetahui dan memahami keadaan lingkungan.
Dengan pemahaman tersebut siswa akan lebih mudah dan tepat dalam mengambil suatu
langkah paket ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan :informasi pendidik, kekayaan
daerah dan pengembangannya, dan informasi jabatan.

Paket IV, adalah paket yang berhubungan dengan hambatan dan cara mengatasinya.
Melalui paket ini siswa atau invidu diharapkan dapat mengetahui dan memahami hambatan-
hambatan apa yang ada didalam rangka pencapaian tujuan, yaitu karir yang cocok serta sesuai
dengan dan setelah mengetahui hambatannya maka siswa akan mencoba cara pemecahan
terhadap hambatan yang ada. Paket ini meliputi hal-hal yang berkaitan dengan: faktor pribadi,
faktor lingkungan, manusia dan hambatan dan cara-cara mengatasi hambatan.

Paket V, adalah paket yang berhubungan dengan merencanakan masa depan. Setelah
siswa memahami apa yang ada dalam dirinya, memahami nilai-nilai yang ada, baik dalam
dirinya maupun dalam masyarakat, memahami lingkungan baik mengenai informasi,
mengenai pendidikan maupun informasi mengenai pekerjaan dan juga memahami hambatan-
hambatan yang ada,baik dalam dirinya maupun diluar dirinya, maka pada paket yang kelima
ini siswa atau individu diharapkan telah mampu merencanakan masa depannya. Untuk paket
V ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan: menyusun informasi diri, mengelola
informasi diri, mempertimbangkan alternative, keputusan dan rencana, dan merencanakan
masa depan.

12
Kedua, kegiatan bimbingan karir dapat dilakukan secara intruksional. Artinya,
bimbingan karir tidak dilaksanakan secara khusus, tetapi disatukan dengan kegiatan
pembelajaran. Untuk itu, setiap guru dapat memberikan bimbingan karir pada saat-saat
memberikan pelajaran yang berhubungan dengan suatu karir tertentu. Namun, pada
kenyataannya kegiatan ini sulit untuk dilaksanakan mengingat tidak semua guru mengenal
berbagai bimbingan karir yang ada dengan baikdan juga waktu untuk menyajikan pelaksaaan
pokok yang menjadikan kewajibannya akan terganggu.

Ketiga, bimbingan karir dilaksanakan dalam bentuk pengajaran unit. Jika jalur ini
yang ditempuh, maka kagiatan bimbingan karir direncanakan dan deprogram oleh sekolah.
Dalam kegiatan ini petugas bimbingan yang memberikan karir ini, tidak memberikan beban
kepada guru-guru lain. Jika menggunakan pola ini sudah barang tentu perlu ada jam tersendiri
yang khusus disediakan untuk keperluan bimbingan tersebut.

Keempat, kegiatan bimbingan karir dilaksanakan pada hari-hari tertentu yang disebut
hari karir atau career day. Pada hari tersebut semua kegiatan bimbingan karir dilaksanakan
berdasarkan program bimbingan karir yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk setiap tahun.
Kegiatan ini diisi dengan ceramah-ceramah dari orang-orang yang professional. Diskusi
tentang pengembangan karir dan lain sebagainya. Pembimbing harus pintar dan bijaksana
untuk menentukan siapa yang dapat dimintai bantuan untuk mengungkapkan pengalaman
ataupun pemikiran dalam pekerjaan atau karir.

Kelima, karyawisata karir yang diprogramkan oleh sekolah. Sudah barang tentu obyek
karyawisata ini harus berkaitan dengan pengembangan karir siswa. Dengan karyawisata karir
ini siswa akan dapat mengetahui dengan tepat apa yang ada didalam kenyataannya. Karena
karyawisata karir ini dikaitkan dengan pengembangan karir, maka pemilihan obyek harus
dipikirkan dengan baik dan matang.7

Layanan dan bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dalam keseluruhan
praktis pendidikan, baru dimulai pada tahun 1975 pada semua jalur dan jenjang pendidikan.
Pada saat itu, keberadaan kurikulum 1994, bimbingan karir baru dinyatakan sebagai salah
satu dari keseluruhan pelayanan bimbingan dan koseling disekolah, disamping itu,terdapat
pula layanan bimbingan pribadi, bimbingan sosial, dan bimbingan belajar.

Sebagai upaya untuk memantapkan pelaksanaan kurikulum 1994, pada tahun 1995
telah dilaksanakan kegiatan pelatihan bimbingan dan konseling berskala nasional yang diikuti
oleh para konselor sekolah dan para para dosen PTN-PTS jurusan psikologi pendidikan dan
bimbingan yang diselenggarakan oleh IPBIA (Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia) sekarang
berubah menjadi ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia).

Materi yang diberikan pada kegiatan pelatiahn tersebut adalah konsep bimbingan dan
konseling pola 17 yang dikembangkan sejak tahun 1993, dimana pelayanan bimbingan dan
konseling disekolah dikelompokkan menjadi empat bidang yaitu: bidang bimbingan pribadi,
bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan belajar, dan bidang bimbingan karir. Selanjutnya,
7
Muslim Afandi, “Tipe Kepribadian dan Modal Lingkungan dalam Perspektif Bimbingan Karier John
hollad”, Jurnal Sosial Budaya, Vol.8.No.01 Januari-Juni 2018, hlm 88-90.

13
pelayanan bimbingan dan konseling disekolah dikelompokkan menjadi enam bidang yaitu:
bidang pengembangan pribadi, bidang pengembangan sosial, bidang pengembangan kegiatan
belajar, bidang pengembangan karir, bidang pengembangan kehidupan berkeluarga dan
bidang pengembangan kehidupan beragama.

Meskipun serangkaian upaya telah dilakukan, namun keberadaan bimbingan karir


sebagai salah satu bidang bimbingan dari keseluruhan pelayanan bimbingandan konseling
disekolah Nampak masih belum mampu menunjukkan kualitas yang memadai sebagaimana
layaknya suatulayanan ahli. Diantara factor krusial,yang menjadi penyebabnya adalah
lembaga pendidikan belum sepenuhnya memiliki tenaga bimbingan dan konseling yang
relevan dan berkompeten. Artinya, kalaupun tersedia tenaga bimbingan, baru tebatas dan
dipenuhi oleh tenaga kependidika lan yang bukan berlatar pendidikan bimbingan dan
konseling.

Upaya sebelumnya yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan


bimbingan karir disekolah adalah dengan mengembangkan paket bimbingan karir oleh Pusat
Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Depdikbud Jakarta, yaitu terdiri dari lima
paket diantaranya:

1. Paket I dengan topik pemahaman diri menyajikan empat subtopic, yaitu:


a. Pengantar pemahaman diri
b. Bakat, potensi, dan kemampuan
c. Minat
d. Cita-cita atau gaya hidup.
2. Paket II dengan topik nilai-nilai menyajikan tujuh subtopic, yaitu:
a. Nilai-nilai kehidupan
b. Saling mengenal nilai-nilai orang lain
c. Pertentangan nilai-nilai diri sendiri
d. Pertentangan nilai-nilai dari diri sendiri dengan nilai-nilai orang lain
e. Nilai-nilai yang bertentangan dengan kelompok atau masyarakat
f. Bertindak atas nilai-nilai diri sendiri
3. Peket III denagn topik pemahaman lingkungan menyajikan tiga subtopic, yaitu:
a.informasi pendidikan
b. kekayaan daerah dan pengembangan
c.informasi jabatan

4. Paket IV dengan topik hambatan dan cara mengatasi hambatan menyajikan empat
subtopic, yaitu:
a. Faktor pribadi
b. Faktor lingkungan
c. Manusia dan hambatan
d. Cara mengatasi hambatan
5. Paket V dengan topik merencanakan masa depan menyajikan lima subtopic, yaitu:
a. Menyusun informasi diri
b. Mengelolah informasi diri

14
c. Mempertimbangakan alternatif
d. Keputusan dan renacan
e. Merencanakan masa depan.

Selanjutnya pada tahun 1985 telah diterbitkan pedoman pelaksanaan bimbingan


karir.namun, kegiatan bimbingan karir ini tidak bisa berlanjut.

Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, bukan


semata-mata terletak pada ada atau tidaknya landasan hukum atau ketentuan dari atas, namun
yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya
disebut konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas
perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).8

BAB III
8
Hartono, “Bimbingan Karir”, (Kencana: Prenada Media, 2018), hlm 9-13.

15
PENUTUP

3.1 Simpulan

Bimbingan karir merupakan suatu proses perkembangan konsep diri (sel-concept).


Pemahaman tentang diri dan penyesuaian pekerjaan hendaknya menjadikan orang
mempunyai gambaran yang jelas tentang dirinya (bakat, kemampuan, kecakapan, keunggulan
dan sebagainya) dan sadar bahwa dia mampu melaksanakan pekerjaannya dan memperoleh
kepuasan pribadi dalam dunia itu.
Tujuan adanya bimbingan karir yaitu untuk membantu siswa dengan cara yang
sistematis dan terlibat dalam perkembangan karir. Dasar pelaksanaan bimbingan karir di
sekolah tidak dapat dilepaskan dari perkembangan karir individu, karna itu kegiatan
bimbingan karir disekolah harus memperhatikan perkmbangan karir siswa-siswanya. Prinsip
dasar dalam bimbingan karir harus berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan dan prinsip bimbingan yang perlu diperhatikan dengan baik agar tercapai
maksimal.
Tujuan dari bimbingan karir di sekolah membantu siswa dalam mengenal dan
mengembangkan potensi karir yang dimilikinya. Selain itu bimbingan karir sebagai satu
kesatuan proses bimbingan memiliki manfaat yang dimiki manfaat yang dinikmati oleh
kliennya dalam mengarahkan diri dan menciptakan kemandirian dalam memilih karir yang
sesuai dengan kemampuannya.

3.2 Saran

Sebagai guru Bimbingan Konseling yang ada disekolah, maka sebagai guru harus bisa
dijadikan tempat untuk bimbingan konseling tentang karir. Seperti mengarahkan siswa,
mengarahkan diri dan menciptakan kemandirian dalam memilih karir yang sesuai dengan
kemampuannya.
Demikian makalah yang dapat saya disajikan, saya menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekeliruan dan kejanggalan, untuk itu saya membutuhkan kritik dan saran dari para
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

16
Abubakar, Rahmaniar Siti. “Pelaksanaan Bimbingan Karir Bagi Siswa SMA Sebagai
Persiapan Awal Memasuki Kerja”, Jurnal Pengetahuan Umum Vol.01.No.34 Desember 2011,
(hlm 2-7).

Afandi, Muslim.“Tipe Kepribadian dan Modal Lingkungan dalam Perspektif


Bimbingan Karier John hollad”, Jurnal Sosial Budaya, Vol.8.No.01 Januari-Juni 2018, (hlm
88-90).

Azam, Ulul. 2016. Bimbingan dan Konseling perkembangan di Sekolah.


Yogyakarta:CV BUDI UTAMA.

Hartono. 2018. “Bimbingan Karir”. Kencana: Prenada Media.

Juita,Ita. Ningrum.2013.“ Program Bimbingan Karir untuk Meningkatkan


Kematangan Karir Siswa smk”, jurnal Bimbingan dan Konseling vol.2.No.2. (hlm 137-138).

Rohmah, Umi. “ Bimbingan Karir untuk Peserta Didik di Sekolah Dasar”,Jurnal


Kependidikan dan Kemasyarakatan Vol.16.No.2 Desember 2018, (hlm 266-275).

Suprilatna,Mamat dan Nandang Budiman. “BIMBINGAN Karir di SMK”.e-


book,2009.(hlm 8-10).

epository.uinsu.ac.id/4514/1/SKRIPSI ROSALINA RAMBE.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai