Anda di halaman 1dari 17

“Pengertian Bimbingan dan Konseling Karir, Sejarah BK Karir,

Tujuan BK Karir dan Prinsip BK Karir”

DI SUSUN OLEH:

 Abdillah Saputra Sinaga :1201151004


 Angelia Malau : 1201151018
 Wihdatul Marhamah Abkho Lubis :1201151021
 Yusriliana :1202151004

Dosen Pengampu : Asiah, S.Pd., M.Pd

Mata Kuliah : Pratikum Bimbingan dan Konseling Karir

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

AGUSTUS 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas
Praktikum Bimbingan dan Konseling Karir. Makalah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu serta menambah wawasan tentang “Pengertian Bimbingan Karir,
Sejarah BK Karir, Tujuan BK Karir dan Prinsip BK Karir”. Ucapan terima kasih
penulis haturkan kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu, terutama
pertolongan dari Allah, sehingga makalah penulis ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya
yang bersifat membangun, agar penulis dapat menyusun makalah lebih baik lagi. penulis
menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan
sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Medan, 22 Agustus 2021

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................... 3

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 4

A. Latar Belakang .................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan ............................................................................................... 4
D. Manfaat ............................................................................................. 5

BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................ 6

A. Pengertian Bimbingan Karir .............................................................. 6


B. Sejarah Bimbingan Konseling Karir .................................................. 8
C. Tujuan Bimbingan Konseling Karir ................................................... 10
D. Prinsip –Prinsip Konseling Karir ....................................................... 13

BAB III. PENUTUP . ..................................................................................

A. Kesimpulan ...................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah “konseling karir” mengaju pada konseling bilamana klien atau konseling
mengekspresikan perhatian atau minatnya dalam memperbincangkan tentang masa depan
kariernya. Karena “karir” adalah suatu istilah yang mempunyai pengertian yang cukup
luas, pembanasan dapat menjangkau mulai dari rencana pendidikan sampai pada pemilihan
jabatan, gaya hidup, rencana kawin, pekerjaan paruh waktu.Kegiatan bimbingan karir
bermula dari bimbingan jabatan yang mulai dipergunaan frank person pada tahun 1908.
Beliau membentuk suatu lembaga yang bertujuan membantu anak-anak muda untuk
memperoleh pekerjaan. Pada saat itu, bimbingan karir dipandang sebagai salah satu cara
untuk mendapatkan pekerjaan, dengan cara mencocokkan ciri-ciri dan faktor individu dengan
ciri-ciri dan faktor pekerjaan yang ada di lingkungannya. Pada awalanya penggunaan
istilah vocational huidance lebih merujuk pada usahamembantu individu dalam memilih dan
mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan
yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Selama ini frank person dikenal sebagai
tokoh dalam merintis bimbingan karir, sejak 1000 tahun sebelum beliau mengemukakan
gagasannya itu, sebelumnya telah ditemukan di basrah bahwa ada tokoh-tokoh islam klasik
yang merintis kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan 3 variabel dalam pengambilan
keputusan karir. Oleh karena itu praktik-praktik cara mencocokkan ciri-ciri individu dengan
ciri pekerjaan telah berlangsung sejak lama, namun kala itu belum disebut sebagai bimbingan
karir.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Bimbingan Karir?
2. Bagaimana sejarah Bimbingan Konseling Karir?
3. Apa tujuan dari Bimbingan Konseling Karir?
4. Apa saja prinsip-prinsip Konseling Karir?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian BK Karir
2. Mengetahui Sejarah BK Karir
3. MengetahuiTujuan BK Karir

4
4. Mengetahui Prinsip BK Karir

D. Manfaat
1. Agar setiap pembaca dapat mengetahui betapa pentingnya mempelajari,BK Karir

2. Dapat mengetahui sejarah, tujuan dan prinsip BK Karir

3. Agar dapat menerapkan BK karir dalam kehidupan dimasa yang akan datang,

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Karir

Bimbingan karir atau jabatan (vocational guidance) merupakan salah satu jenis
bimbingan yang berusaha membantu siswa dalam memecahkan masalah karir untuk
memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya, baik pada waktu itu aupun masa yang
akan datang.Bimbingan karir bukan hanya memberikan bimbingan jabatan, tetapi mempunyai
arti yang lebih laus, yaotu memberikan bimbingan agar siswa dpat memasuki kehidupan, tat
hidup dan kejadian dalam kehidupan, dan mempersiapkan dir dari kehidupan sekolah menuju
dunia kerja.

Di samping itu, bimbingan jabatan memiliki kisaran usaha bimbingan kepada peserta
didik dalam jasa pertimbangan untuk bekerja atau tidak, dan jika perlu segera bekerja baik
parttime maupun fulltime, memiliki lapangan kerja yang cocok dengan ciri-ciripribadi,
menetukan lapangan pekerjaan dan memasukinya serta mengadakan kerja secara baik.
(abuahmadi dan Ahmad Rohani, t.t:110)

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa bimbingan karir merupakan suatu program
yang disussun untuk membantu perkembangan siswa agar ia memahami dirinya, mempelajari
dunia kerja untuk mendapatkan pengalaman yang akan membantunya dalam membuat
keputusan dan mendapatkan pekerjaan.

Pengertian lainnya bahwa bimbingan karir dan konseling adalah pelayan bantuan
untuk siswa, baik secar perseorangan dan kelompok agar ia mampu mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam mengembangkan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan
belajar, pengembangan karir, melalui berbagai jenis layann dan kegiatan pendukung
berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Istilah “konseling karir” mengaju pada konseling bilamana klien atau konseling
mengekspresikan perhatian atau minatnya dalam memperbincangkan tentang masa depan
kariernya. Karena “karir” adalah suatu istilah yang mempunyai pengertian yang cukup
luas, pembanasan dapat menjangkau mulai dari rencana pendidikan sampai pada pemilihan
jabatan, gaya hidup, rencana kawin, pekerjaan paruh waktu.

6
Bimbingan karir di defenisikan sebagai aktivitas-aktivitas dan program program yang
membantu individu mengasimilasikan dan mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman, dan
apresiasi-apresiasi yang berkaitan dengan :

a. Pengenalan diri, yang meliputi hubungan seseorang dengan ciri-ciri dan persepsi-
persepsinya sendiri, serta hubungannya dengan orang lain dan lingkungannya.
b. Pemahaman/pengenalan terhadap kerja masyarakat dan factor-faktor yang
mempengaruhi perubahannya, termasuk sikap-sikap dan di siplin kerja.
c. Kesadaran atas waktu luang yang bias berperanan dalam kehidupan seseorang.
d. Pemahaman akan perlunya dan banyaknya factor yang harus dipertimbangkan dalam
perencanaan karir
e. Pemahaman terhadap informasi dan pemenuhan diri dalam pekerjaan dan waktu luang
f. Mempelajari dan menerapkan proses pengambilan keputusan karier

Definisi dari NVGA, diambil dari super (1951), adalah sebagai “proses membantu
seseorang mengembangkan dan menerima gambaran diri yang terintegrasi dan adekuat dan
peranannya dalam dunia kerja, mengentas konsepnya dalam realitas, dan mengkoversikannya
ke dalam realitas, dengan kepuasan bagi dirinya dan keuntungan bagi masyarakat”(sears,
1982).

Menurut Miller Bimbingan didefinisikan sebagai suatu proses pemberian bantuan


kepada individu-individu dalam mencapai pemahaman dan pengarahan diri (Guidance is the
proces of helping individualis achieve the selfunderstanding and self and
direction) sedangkan karier diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-
jabatan dan kedudukan yang mengarah pada dunia kerja.

Sedangkan Sukardi mendefinisikan Bimbingan Karier adalah bantuan layanan yang


diberikan kepada individu-individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan
menetapkan dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta memperoleh kebahagiaan dari
padanya.

Dewa ketut Sukardi (1984:112) mengemukakan, pada dasarnya informasi karir terdiri
dari fakta-fakta mengenai pekerjaan, jabatan, atau karir, dan bertujuan untuk membantu
individu memperoleh pandangan, pengertian, pemahaman tentang dunia kerja dan aspek-
aspek dunia kerja.

7
B. Sejarah Bimbingan Konseling Karir

Perkembangan konseling karir dibagi menjadi dua bagian utama. Bagian pertama
meliputi periode dari tahun 1850 sampai dengan 1940. Adapun para ahli yang memberikan
kontribusi pada perkembangan konseling karir pada periode 1850 sampai 1940 diantaranya:
Fransis Galton, Wilheim Wundt, James Cattel, Alfred Binet, Franks Parsons, Robert Yerkes,
dan E.K. Strong. Perkembangan bimbingan karir dari periode ini mencakup peristiwa-
peristiwa berikut:

1. Revolusi industri
2. Studi perbedaan (kemampuan) individu
3. Perang dunia I
4. Konferensi nasional bimbingan vocational
5. Perkembangan pengukuran, dan
6. Tindakan-tindakan federal.
Pada abad ini dimana awal program bimbingan karir ditetapkan disekolah-sekolah
umum. Di San Fransisco, George A. Merrill mengembangkan perencanaan siswa untuk
mengeksplorasi kursus-kursus keahlian dibidang industri. Salah satu kontribusi penting dari
Person pada perkembangan bimbingan karir adalah kerangka kerja konseptualnya untuk
membantu individu menyeleksi karir. Person mendefinisikan tiga bagian formulasinya:
Pertama, kejelasan pemahaman tentang diri sendiri, bakat, minat, sumber-sumber,
keterbatasan, dan kualitas-kualitas lainnya. Kedua, pengetahuan tentang kebutuhan-
kebutuhan dan kondisi kompensasi, kesempatan, dan prospek yang berbeda dari sebuah
pekerjaan. Ketiga, penalaran yang benar atas hubungan dari kedua kelompok tersebut adalah
fakta.

Bagian kedua, para ahli yang berkontribusi dalam pergerakan bimbingan konseling
karir pada periode 1940 adalah: E.G. Williamson, Carl R. Rogers, Eli Ginzerg, Ann Roe,
Donald Super, John Holland, David Tiedeman, dan H.B. Gelatt. Peristiwa-peristiwa yang
memberikan kontribusi secara signifikan pada perkembangan konseling karir sejak periode
1940 sampai dengan sekarang diantranya:

1. Publikasi-publikasi konseling utama


2. Perang dunia II
3. Program-program penting yang dicanangkan pemerintah federal
4. Formulasi teori-teori perkembangan karir
5. Perkembangan pendidikan karir
6. Pergerakan profesionalisme
7. Kemajuan teknologi

8
Crites (Manrihu, 1992: 2-8 dalam Uman S 2008) menyebutkan kronologi peristiwa-
peristiwa penting dalam sejarah perkembangan bimbingan karir, sebagai berikut:

Tahun 1859-1900. Bimbingan dan konseling karir yagn belum jelas asal mulanya.
Kondisi ini yang memungkinkan pertumbuhannya adalah ekonomi (misalnya industrialisme
dan berkembangnya pembagian kerja), sosial (misalnya urbanisasi, tenaga kerja anak-anak,
imigrasi, dan transmigrasi), ideologi (misalnya semangat reformasi yang menyala-nyala dan
keyakinan akan dapatnya meningkat martabat dan status manusia), dan ilmiah.

Tahun 1909. Tahun ini merupakan tahun gemilang dalam sejarah bimbingan dan
konseling karir, karena pada tahun ini terbit Choosing a vocation yang disusun oleh Frank
Parsons, yang diakui sebagai “bapak” bidang ini. Parsons telah mengidentifikasi tiga variable
pokok dalam proses pengambilan keputusan karir, yaitu: individu, okupasi, dan hubungan
antara keduanya. Pendekatan apapun yang dilakukan dalam bimbingan dan konseling karir
sudah pasti berkaitan dengan komponen-komponen pokok dari pemilihan pekerjaan ini.

Tahun 1951. Donal E.Super melancarkan the Carer Pattern study, yang segera
menjadi salah satu studi-studi jangka panjang bidang pertama yang diabadikan. Super
menolong membebaskan bimbingan dan konseling karir dari konsep pengambilan keputusan
yang statistic dan single choise at a point in time, memperhatikan kontribusi-kontribusi dari
sosiologi dan ekonomi terhadap bidang ini, dan menempatkan studi perilaku karir dalam
konteks perkembangan manusia. Tahun 1973. Instrumen disusun berdasarkan suatu model
hirarkis dari kematangan karir yang didasarkan pada perbedaan antara isi dan proses pilihan
karir yang sebelumnya tidak disebutkan.

Sebagai variable stimulus, bimbingan dan konseling karir vokasional dapat secara
lebih efektif dipandang dari segi longitudinal dan developmental yang mempersiapkan
seseorang dengan perilaku-perilaku yang dapat mengantisipasi pilihan-pilihan dan
membangun karir kematangan karir, dan tidak hanya sekedar meunggu sampai muncul
masalah untuk kemudian melakukan aksi. Fokus utama bimbingan dan konseling karir
sebagai suatu stimulus adalah edukatif, karena intinya ialah memaksimalkan perkembangan,
bukan memperbaiki kekurangan.

Namun sejak tahun 1951, para ahli mengadakan perubahan pendekatan dari model
okupasional (occupational) ke model karier (career). Kedua model ini memliki perbedaan
yang cukup mendasar, terutama dalam landasan individu untuk memilih jabatan. Pada model

9
okupasional lebih menekankan pada kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan persyaratan
pekerjaan. Sedangkan pada model karier, tidak hanya sekedar memberikan penekanan
tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba pula menghubungkannya dengan konsep
perkembangan dan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, konsep diri,
rencana-rencana pribadi dan semacamnya mulai turut dipertimbangkan.

Pentingnya bimbingan karir sudah mulai dirasakan bersamaan dengan lahirnya


gerakan bimbingan dan konseling diIndonesia pada pertengahan tahun 1950-an, berawal dari
kebutuhan penjurusan siswa diSekolah Menengah Atas (SMA) pada waktu itu. Selanjutnya,
pada tahun 1984 bersamaan dengan diberlakukannya Kurikulum 1984, bimbingan karir
cukup terasa mendominasi dalam layanan bimbingan dan penyuluhan pada tahun 1994,
bersamaan dengan perubahan nama bimbinga penyuluhan menjadi bimbingan dan konseling
dalam Kurikulum 1994, bimbingan karir ditempatkan sebagai salah satu bidang bimbingan.

Sampai sekarang ini bimbingan karir tetap masih merupakan salah satu bimbingan.
Dalam konteks Kurikikulum Berbasis Kompetensi dengan diintegrasikannya pendidikan
kecakapan hidup ( life skill education ) dalam kurikulum sekolah, maka peranan bimbingan
karir sungguh menjadi amat penting, khususnya dalam upaya membantu siswa dalam
memperoleh kecakapan vocational (vocational skill), yang merupakan salah satu jenis
kecakapan hidup ( life skill education ).

C. Tujuan Bimbingan Konseling Karir

Menurut Peters dan Shetzer (1974:264) tujuan bimbingan karir adalah membantu
siswa dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam perkembangan karir. Artinya guru
pembimbing hendaknya dapat membantu siswa merencanakan karirnya sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya. Sedangkan menurut Moh. Surya
(1988:14) tujuan bimbingan karir adalah membentuk individu memperoleh kompetensi
yang diperlukan agar dapat menentukan perjalanan hidupnya dan mengembangkan karir
ke arah yang dipilihnya secara optimal.

Dewa Ketut Sukardi (1994:15) mengemukakan tujuan bimbingan karir di sekolah


adalah memberikan berbagai kemampuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan
tuntutan perubahan masyarakat dan memberikan berbagai kemampuan dan keterampilan

10
khusus yang sesuai dengan potensi-potensi siswa dalam berbagai jenis pekerjaan tertentu
yang secara langsung dapat diterapkan.

Sedangkan menurut Prayitno (1997:69) dalam Buku IV Seri Pemandu Pelayanan


Bimbingan dan Konseling di SMK, tujuan bimbingan karir di sekolah adalah untuk
mengenal potensi diri, mengembangkan dan memantapkan pilihan karir serta
mengembangkan keterampilan kejuruan dan aplikasi yang dipilihnya.

Dalam Buku Paket Bimbingan Karir Untuk SMA (1984:12)


dijelaskan bahwa bimbingan karir merupakan suatu proses perkembangan konsep diri
(self-concept). Pemahaman tentang diri dan penyesuaian pekerjaan hendaknya
menjadikan orang mempunyai gambaran yang jelas tentang dirinya (bakat, kemampuan,
kecakapan, keunggulan dan sebagainya) dan sadar bahwa dia mampu melaksanakan
pekerjaannya dan memperoleh kepuasan pribadi dalam dunia itu. Dengan kata lain
pekerjaan itu sesuai dengan nilai-nilai (norma-norma) yang dipedomaninya.

Dari penjelasan diatas, secara esensial bimbingan karir merupakan suatu proses
layanan yang bertujuan membantu siswa dalam proses pemahaman diri, pemahaman
nilai-nilai, pengenalan lingkungan, hambatan dan cara mengatasinya serta perencanaan
masa depan. Tujuan ini akan terwujud apabila sekolah-sekolah memiliki kemampuan
untuk dapat menghasilkan out put atau keluaran yang mampu melihat sumber daya
lingkungannya serta melibatkan dirinya dalam kegiatan yang berkaitan dengan
mengembangan masyarakat sekitarnya.

Secara umum tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di sekolah ialah


membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan
keputusan, perencanaan,dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier
dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang
dengan dirinya dan lingkungannya.

Sedangkan tujuan khusus dari diselenggarakannya bimbingan karir adalah sebagai


berikut:

a. Meningkatkan pemahaman diri siswa


b. Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi dalam dunia kerja dan terhadap usaha
dalam mempersiapkan diri dari suatu jabatan
c. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.

11
d. Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan tentang jabatan
dan melaksanakan keputusan itu.
e. Mengembangkan nilai-nilai sehuburgan dengan gaya hidup yang dicita- citakan,
termasuk jabatan. Menopang kemampuan berkomusikasi dan bekerja sarna.

Selain yang telah dikemukakan diatas secara rinci tujuan dari bimbingan karir
tersebut ialah membantu para siswa agar:

a. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi
yang ada dalam dirinya mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita- citanya
yang darinya peserta didik dapat mengidentifikasi bidang studi dan karir yang
sesuai dengan dirinya.
b. Peserta didik memperoleh pemahaman tentang berbagai hal terkait dengan dunia
(karir-studi) yang akan dimasukinya seperti tingkat kekuasan karir yang ditawarkan,
deskripsi tugas dalam berbagai bidang pekerjaan, pengaruh perkembangan teknologi
terhadap bidang kerja tertentu, kontribusi yang dapat diberikan dalam bidang
pekerjaan tertentu pada masyarakat, dan tuntutan kemampuan kerja dalam bidang-
bidang pekerjaan tertentu di masa depan.
c. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada
dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi
suatu bidang tertentu, memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan
masa depan.
d. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya
sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk mengatasi hambatan-
hambatan tersebut.
e. Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan kehidupan
yang serasi
f. Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai bidang pendidikan yang tersedia
yang relevan dengan berbagai bidang pekerjaan.
g. Peserta didik mampu mengambil keputusan karir bagi dirinya sendiri,
merencanakan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan perencanaan karir yang
realistik bagi dirinya.
h. Mampu menyesuaikan diri dalam mengimplementasikan pilihannya dan berfungsi
optimal dalam karir (studi dan kerja).

12
Dari uraian diatas bahwa tujuan bimbingan karir merupakan usaha untuk
mengetahui dan memahami diri memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik dan
diarahkan untuk membantu siswa dalam perencanaan dan pengarahan kegiatan serta dalam
pengambilan keputusan yang membentuk pola karir tertentu dan pola hidup yang akan
memberikan kepuasan bagi dirinya dan lingkungannya.

D. Prinsip-prinsip konseling karir

Agar bimbingan karir di sekolah dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan, maka ada beberapa prinsip bimbingan yang perlu diperhatikan,
diantaranya:

1) Pelaksanaan bimbingan karir di sekolah harus di dasarkan kepada hasil penelusuran


yang cermat terhadap kemampuan dan minat siswa serta pola dan jenis karir dalam
masyarakat.
2) Pemilihan dan penentuan jenis bidang karir didasarkan kepada keputusan siswa
sendiri melalui proses penelusuran kemampuan dan minat serta pengenalan karir
dalam masyarakat, baik karir yang telah berkembang maupun yang mungkin dapat
dikembangkan dalam masyarakat.
3) Pelaksanaan bimbingan karir harus merupakan suatu proses yang berjalan terus
mengikuti pelaksanaan program pendidikan di sekolah.
4) Pelaksanaan bimbingan karir harus merupakan perpaduan pendayagunaan setinggi-
tingginya (optimalisasi) potensi siswa dan potensi lingkungannya.
5) Pelaksanaan bimbingan karir jangan sampai menimbulkan tambahan beban
pembiayaan yang berlebihan.
6) Pelaksanaan bimbingan karir harus menjalin hubungan kerjasama antara sekolah
dengan unsur-unsur di luar sekolah dan bersifat saling menunjang fungsi
masingmasing, serta mengarah kepada pencapaian tujuan pembinaan siswa.

Sedangkan menurut Surya (1988:27) prinsip-prinsip umum bimbingan


karir di sekolah diantaranya :

1) Seluruh siswa hendaknya mendapat kesempatan yang sama untuk mengembangkan


dirinya dalam pencapaian karir yang tepat;
2) Program bimbingan karir hendaknya memiliki tujuan untuk menstimulasi
perkembangan pendidikan siswa;
3) Setiap siswa hendaknya memahami bahwa karir sebagai suatu jalan hidup dan
pendidikan sebagai persiapan untuk hidup;

13
4) Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang memadai
terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial pribadi dan
perencanaan pendidikan karir;
5) Siswa pada setiap saat dan tingkat pendidikan, hendaknya dibantu untuk memperoleh
pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dan karir;
6) Siswa memerlukan pemahaman tentang dimana dan mengapa mereka dalam suatu
alur pendidikan;
7) Setiap siswa pada setiap tahap program pendidikan hendaknya memiliki
pengalaman-pengalaman yang berorientasikan karir secara berarti dan realistik;
8) Siswa hendaknya memiliki kesempatan untuk mentes konsep dirinya, keterampilan
dan peranan untuk mengembangkan nilai-nilai yang memiliki aplikasi bagi karirnya
di masa depan;
9) Program bimbingan karir berpusat dalam kelas dengan koordinasi pembimbing,
disertai partisipasi orang tua dan masyarakat;
10) Program bimbingan karir di sekolah hendaknya diintegrasikan secara fungsional
dengan program bimbingan dan program pendidikan secara keseluruhan.

Ada beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip bimbingan perlu diperhatikan oleh


para pembimbing pada khususnya dan administrator sekolah pada umumnya terutama dalam
penyusunan program pelaksanaan layanan bimbingan karir di sekolah.

1) Pemilihan karir lebih merupakan suatu proses dari suatu peristiwa.


2) Pemilihan dan penyesuaian karir dimulai dengan pengetahuan tentang diri. Individu
harus memahami potensi ,bakat, minat dan kemampuanya.
3) Bimbingan karir haruslah merupakan suatu pemahaman diri.
4) Bimbingan karir membantu pemahaman dunia kerja dan pekerjaan dalam masyarakat.
5) Dalam bimbingan karir termasuk pula pemberian informasi, keterangan mengenai
latihan atau pendidikan yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, berbagai
keterampilan dan pola tingkah laku yang diperlukan untuk suatu pekerjaan.
6) Bimbingan karir merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh para konselor
dalam memberikan rangsangan dan bantuan perencanaan karir, membuat keputusan
dan penyesuaian karir.

Prinsip-prinsip bimbingan karir yang telah dijelaskan di atas, bila ditelaah dengan
seksama, bimbingan karir di sekolah sangatlah penting untuk diaplikasikan dan

14
diimplementasikan ke dalam bentuk program bimbingan secara keseluruhan, dengan
memasukkan unsur-unsur yang mempengaruhi perkembangan karirnya seperti penelusuran
terhadap minat dan kemampuan siswa, serta pengenalan diri terhadap masyarakat.

Dari beberapa prinsip yang terdapat dalam bimbingan karier tersebut dapat
disimpulkan bahwa, bimbingan karier dalam pelaksanaannya memiliki pedoman yang
umum dan jelas dalam memberikan pelayanan kepada siswanya dalam mendeteksi diri,
memberikan layanan tentang karakteristik dunia kerja sehingga mampu menciptakan
kemandirian siswa dalam menentukan arah pilih karier yang sesuai dengan keadaan dirinya,
agar mampu mencapai kebahagiaan hidup dimasa depan kariernya.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan karir dipandang sebagai salah satu cara untuk mendapatkan pekerjaan,
dengan cara mencocokkan ciri-ciri dan faktor individu dengan ciri-ciri dan faktor pekerjaan
yang ada di lingkungannya. Pada awalnya penggunaan istilah vocational huidance lebih
merujuk pada usaha membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan,
termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk
memasuki suatu pekerjaan.

Adapun tujuan bimbingan karir ialah usaha untuk mengetahui dan memahami diri
memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik dan diarahkan untuk membantu
siswa dalam perencanaan dan pengarahan kegiatan serta dalam pengambilan keputusan
yang membentuk pola karir tertentu dan pola hidup yang akan memberikan kepuasan bagi
dirinya dan lingkungannya.

Pada prinsipnya bimbingan karier dalam pelaksanaannya memiliki pedoman yang


umum dan jelas dalam memberikan pelayanan kepada siswanya dalam mendeteksi diri,
memberikan layanan tentang karakteristik dunia kerja sehingga mampu menciptakan
kemandirian siswa dalam menentukan arah pilih karier yang sesuai dengan keadaan dirinya,
agar mampu mencapai kebahagiaan hidup dimasa depan kariernya.

B. Saran

Dari makalah yang sudah kami paparkan diharapkan setiap pembaca dapat
memberikan masukan yang sifatnya mendorong agar pembuatan makalah kami berikutnya
dapat lebih maksimal. Adapun saran yang akan diberikan dari kelompok kami yaitu setiap
mahasiswa BK harus lebih mempelajari dan mendalami BK Karir untuk membantu peserta
didik nantinya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Masmudi. 2015. Bimbingan dan Konseling Perspektif Sekolah. Cirebon: Nurjati Press

http://jumrahlia.blogspot.com/2012/12/bimbingan-dan-konseling-karir-di-sekolah.html

http://aniendriani.blogspot.com/2011/03/prinsip-prinsip-bimbingan-karir.html

Sukardi, Dewa Ketut. 1987. Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Balai Pustaka

Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia

Siswohardjono, Aryatmi. 1990. Perspektif Bimbingan Konseling dan Penerapanya di


Berbagai Institusi. Semarang: Satya Wacana

Elisanti, Tintin Rostini. 2009. Sosiologi Studi dan Pengajaran. Jakarta: Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional. Bandung. Acarya Media Utama.

17

Anda mungkin juga menyukai