Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
A. Kesimpulan................................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
PENDAHULUAN
Menurut Rochman Natawidjaja, bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian
1
2[1] Hallen A., Bimbingan dan Konseling, Jakarta, Ciputat Pers, 2002, cet-1, hal 3.
[2] Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah,
Tabanan, Rinera Cipta, 2000, hal 19.
bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut
dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak
secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat
dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian, dia akan dapat menikmati kebahagiaan
hidupnya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada
umumnya.
Sedangkan Moh. Surya mengungkapkan bahwa bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan
yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai
kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan
yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya.3[3]
Dari beberapa definisi yang dikutip diatas dapat diambil beberapa dasar sebagai berikut :
a). Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan sehingga bantuan itu diberikan
secara sistematis, berencana, terus menerus dan terarah kepada tujuan tertentu. Dengan kata lain,
bimbingan adalah suatu kegiatan yang prosesnya berkesinambungan dengan sistematis,
terencana, tahap demi tahap dan teraarah kepada tujuan yang ingin dicapai oleh pembimbing dan
orang yang dibimbing.
b). Bimbingan merupakan proses membantu (tidak memaksa) individu (klien) yang memerlukan
melalui pelayanan bimbingan sehingga individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal,
melatih kemandirian yang memanfaatkan teknik dan layanan bimbingan dalam suasana asuhan
yang normatif dengan personil atau pembimbing yang mempunyai kemampuan membimbing.
Jadi, bimbingan berarti suatu proses bantuan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki
profesionalitas sebagai guru agar konseli memiliki suatu pemahaman diri, dapat mengarahkan
diri, memiliki kemampuan dalam memecahkan permasalahan yg dihadapi sehingga memiliki
kemampuan dlm mengambil keputusan dalam membuat suatu pilihan sesuai dengan potensi yg
dimiliki.
4[4] Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta, Amzah. 2010. hal 10-11
[5] Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Pelaksanaan Program…., Op.Cit, hal 21
5
B. Prinsip Dalam Bimbingan Dan Koseling
Sebagaimana kita ketahui bahwa prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan
telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan.
Pemahaman tentang prinsip – prinsip dasar dari bimbingan dan konseling ini sangat penting dan
perlu terutama dalam penerapan di lapangan. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan diri dari
kesalahan dan penyimpangan – penyimpangan dalam praktik pemberian layanan bimbingan dan
konseling. Adapun prinsip – prinsip dari bimbingan dan konseling, antara lain :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan masalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa Bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal
lingkungan dan merencanakan masa depan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu
komponen dlm keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah; guru sbg salah satu
pendukung unsur pelaksana pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung
pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah, dituntut untuk memiliki wawasan yang
memadai terhadap konsep-konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah.
B. Saran
Peranan guru sangat diperlukan untuk terlibat secara langsung dalam suatu pengajaran
agar pengajaran yang dimaksudkan tersebut dapat mencapai suatu tingkatan keberhasilan yang
tinggi, oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan ini diperlukan pula adanya upaya penunjang
terhadap optimalisasi di dalam proses belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah. 2010.
Prayitno dan Erman Amfi. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Reneka Cipta. 1995.
Sukardi, Dewa Ketut. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Tabanan:
Rinera Cipta. 2000.