Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGANTAR BK

PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN KONSELING

Di susun oleh : Muhammad Sidik


NIM : 210303097
Dosen Pengampuh : Lukmanul Hakim M.Si

BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat
dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PRINSIP-
PRINSIP BIMBINGAN KONSELING”. Penulis ucapkan terima kasih kepada dosen yang
telah membantu penulis baik secara moral maupun secara materi. Dan terimakasih kepada
teman-teman seperjuangan yang telah mendukung dan membantu penulis sehingga penulis
bisa menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman yang membaca
makalah ini guna menjadi acuan bagi saya pribadi. Semoga makalah ini bisa menambah
wawasan para pambaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.

Mataram, 18 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................4


B. Rumusan Masalah........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling ........................................................................5


B. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling..................................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................................10

A. Kesimpulan................................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang


Sebagai salah satu lembaga pendidikan, sekolah membutuhkan pelayanan BK dalam
penyelenggaraan dan peningkatan kondisi kehidupan di sekolah demi tercapainya tujuan
pendidikan yang berjalan seiring dengan visi profesi konseling yaitu: Terwujudnya kehidupan
kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam memberikan
dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar individu berkembang secara optimal,
mandiri dan bahagia. 
Namun untuk mencapai tujuan tersebut Konselor haruslah memenuhi Asas dan Prinsip-
prisip Bimbingan dan Konseling. Pemenuhan asas-asas bimbingan itu akan memperlancar
pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan layanan/kegiatan, sedangkan pengingkarannya
akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan pelaksanaan, serta mengurangi atau
mengaburkan hasil layanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu sendiri. Begitu pula dengan
prinsip-prinsip bimbingan dan konseling tidak bisa diabaikan begitu saja, karena prinsip
bimbingan dan konseling menguraikan tentang pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan
pedoman program pelaksanaan atau aturan main yang harus di ikuti dalam pelaksanaan program
pelayanan bimbingan. Dan dapat juga dijadikan sebagai seperangkat landasan praktis atau aturan
main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah.

B.  Rumusan Masalah


1. Apa pengertian bimbingan dan konseling itu ?
2. Apa prinsip bimbingan dan konseling itu ?
PEMBAHASAN

A.  Definisi Bimbingan dan Konseling


1.    Pengertian Bimbingan
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “Guidance” berasal
dari kata “guide” yang artinya menunjukkan (to direct), memandu (to pilot), mengelola (to
manage) dan menyetir (to steer). 1[1]
Berdasarkan Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 29/90, “Bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal
lingkungan dan merencanakan masa depan.” 2[2]
Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik mengenal
kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai
modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan
dimaksudkan agar peserta didik mengenal secara objektif lingkungan, baik lingkungan social dan
lingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dianamis pula.
Pengenalan lingkungan itu yang meliputi lingkungan rumah, sekolah, masyarakat dan alam
sekitar serta lingkungan yang lebih luas, diharapkan menunjang proses penyesuaian diri peserta
didik dengan lingkungan yang dimaksud, serta dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk
pengembangan diri secara mantap dan berkelanjutan. Sedangkan bimbingan dalam rangka
merencanakan masa depan dimaksudkan agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan
mengambil keputusan tentang masa depan dirinya sendiri, baik yang menyangkut bidang
pendidikan, bidang karier maupun bidang budaya/keluarga/kemasyarakatan.

Menurut Rochman Natawidjaja, bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian

1
2[1] Hallen A., Bimbingan dan Konseling, Jakarta, Ciputat Pers, 2002, cet-1, hal 3.
[2] Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah,
Tabanan, Rinera Cipta, 2000, hal 19.
bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut
dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak
secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat
dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian, dia akan dapat menikmati kebahagiaan
hidupnya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada
umumnya.

Sedangkan Moh. Surya mengungkapkan bahwa bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan
yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai
kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan
yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya.3[3]

Dari beberapa definisi yang dikutip diatas dapat diambil beberapa dasar sebagai berikut :
a).    Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan sehingga bantuan itu diberikan
secara sistematis, berencana, terus menerus dan terarah kepada tujuan tertentu. Dengan kata lain,
bimbingan adalah suatu kegiatan yang prosesnya berkesinambungan dengan sistematis,
terencana, tahap demi tahap dan teraarah kepada tujuan yang ingin dicapai oleh pembimbing dan
orang yang dibimbing. 
b).   Bimbingan merupakan proses membantu (tidak memaksa) individu (klien) yang memerlukan
melalui pelayanan bimbingan sehingga individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal,
melatih kemandirian yang memanfaatkan teknik dan layanan bimbingan dalam suasana asuhan
yang normatif dengan personil atau pembimbing yang mempunyai kemampuan membimbing.

Jadi, bimbingan berarti suatu proses bantuan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki
profesionalitas sebagai guru agar konseli memiliki suatu pemahaman diri, dapat mengarahkan
diri, memiliki kemampuan dalam memecahkan permasalahan yg dihadapi sehingga memiliki
kemampuan dlm mengambil keputusan dalam membuat suatu pilihan sesuai dengan potensi yg
dimiliki.

2.    Pengertian Konseling


3[3] Ibid, hal 20
Menurut bahasa konseling adalah terjemahan dari “counseling” yang berasal dari kata
kerja “to counsel” dalam kata lain berarti “to give advice” atau memberikan saran dan nasihat
atau memberi anjuran kepada orang lain secara tatap muka (face to face). Dalam bahasa
Indonesia, pengertian konseling juga dikenal dengan istilah penyuluhan.4[4]
Selain itu counseling dalam bahasa Indonesia juga berarti proses interaksi. Konseling
merupakan bagian dari bimbingan, baik sebagai layanan maupun sebagai teknik. Dewa Ketut
Sukardi mengatakan “(counseling is the heart of guidance) layanan konseling adalah jantung hati
layanan bimbingan”. Dan ruth strang mengatakan bahwa : “counseling is a most important tool
of guidance”, jadi konseling merupakan inti dari alat yang paling penting dalam bimbingan. Hal
ini disebabkan karena bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang integral. 
Selanjutnya Rochman Natawidjaja mendefinisikan bahwa konseling merupakan satu jenis
layanan yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan. Konseling dapat diartikan sebagai
hubungan timbale balik antara dua individu, dimana yang seorang (konselor) berusaha
membantu yang lain (klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan
dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.
Lebih lanjut Prayitno, mengemukakan bahwa: koseling adalah pertemuan empat mata
antara klien dan konselor yang berisi usaha yang laras, unik dan human (manusiawi), yang
dilakukan dalam suasana keahlian yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku. 5[5]
Konseling Komprehensif adalah konseling yg berlaku bagi klien/konseli yg berbagai
macam karakter, dilaksanakan melalui suatu proses interaksi antara konselor dan konseli, bersifat
sangat pribadi dlm memberikan bantuannya agar konseli memiliki kemampuan untuk tumbuh
kembang seoptimal mungkin & mengarah pada suatu pilihan dalam hidupnya sesuai dengan
potensi yg dimiliki.

4[4] Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta, Amzah. 2010. hal 10-11
[5] Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Pelaksanaan Program…., Op.Cit, hal 21

5
B.   Prinsip Dalam Bimbingan Dan Koseling
Sebagaimana kita ketahui bahwa prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan
telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan.
Pemahaman tentang prinsip – prinsip dasar dari bimbingan dan konseling ini sangat penting dan
perlu terutama dalam penerapan di lapangan. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan diri dari
kesalahan dan penyimpangan – penyimpangan dalam praktik pemberian layanan bimbingan dan
konseling. Adapun prinsip – prinsip dari bimbingan dan konseling, antara lain :

1.    Prinsip – prinsip umum


Prinsip – prinsip umum, meliputi :
a.     Bimbingan berhubungan dengan sikap, tingkah laku dan lainnya dari individu yang terbentuk
dari segala aspek kepribadian yang unik dan ruwet.
b.    Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.
c.     Masalah yang tidak dapat dipecahkan di sekolah harus diserahkan pada individu atau lembaga
yang mampu dan berwenang melakukannya.
d.    Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan – kebutuhan yang dirasakan oleh
individu yang dibimbing.
e.     Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan program pendidikan sekolah yang bersangkutan.
f.     Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang petugas yang memiliki keahlian
dalam bidang bimbingan.
g.    Terhadap program bimbingan harus ada penilaian yang teratur.

2.    Prinsip – Prinsip Khusus


a.    Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli.
Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua klien atau konseli, baik
yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak,
remaja maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih
bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan
teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).
b.    Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi.
Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli
dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti
bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya
menggunakan teknik kelompok.
c.    Bimbingan menekankan hal yang positif.
Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap
bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat
berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang
menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun
pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk
berkembang.
d.   Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama.
  Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-
guru dan kepala Sekolah/Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka
bekerja sebagai teamwork.
e.    Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling. 
Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan
mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat
kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan
konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk memper-
timbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan
yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi
kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan
kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
f.     Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan) Kehidupan. 
Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi
juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan
masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu
meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan.

PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dari pembahasan masalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa Bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal
lingkungan dan merencanakan masa depan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu
komponen dlm keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah; guru sbg salah satu
pendukung unsur pelaksana pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung
pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah, dituntut untuk memiliki wawasan yang
memadai terhadap konsep-konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah. 
B.     Saran
Peranan guru sangat diperlukan untuk terlibat secara langsung dalam suatu pengajaran
agar pengajaran yang dimaksudkan tersebut dapat mencapai suatu tingkatan keberhasilan yang
tinggi, oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan ini diperlukan pula adanya upaya penunjang
terhadap optimalisasi di dalam proses belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Samsul Munir. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah. 2010.

Hallen A. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat Pers. cet-1. 2002.

Prayitno dan Erman Amfi. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Reneka Cipta. 1995.

Sukardi, Dewa Ketut. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Tabanan:
Rinera Cipta. 2000.

Anda mungkin juga menyukai