Anda di halaman 1dari 13

 

MAKALAH
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling
Islami)
Dosen Pengampu: Bpk. Dr. Saefrudain, M.Pd. I

Oleh:
Ahmad Syarifuddin 2131384520109
Ahmad Diyaul Hikmah M 2131384520107
M. Dimas Rizki Maulana 2131384520119

Semester 3
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Faqih Asy’ari (IAIFA)
Sumbersari Kencong Kepung Kediri
2022

i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana dengan limpahan
Rahmat serta Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Ungkapan rasa terimakasih yang tak terhingga kami haturkan kepada
Bapak Dr. Saefrudain, M. Pd. I. selaku Dosen pengampu mata kuliah Bimbingan
Konseling Islami yang telah membimbing kami dalam memahami seluk beluk
materi Bimbingan konseling selama satu semester ini.
Dan tak lupa ucapan terimakasih kami haturkan kepada beberapa pihak
yang ikut andil dalam mensukseskan penyusunan makalah ini, selanjutnya
makalah yang kami beri judul Konsep Dasar Bimbingan Konseling ini semoga
bisa memeberikan sedikit informasi kepada pembaca tentang apa itu Pengertian
serta kegunaan Bimbingan Konseling.
Makalah yang kami susun ini tentulah sangat jauh dari kata sempurna,
maka dari itu, kritik serta saran yang membangun sangat kami harapkan semi
mencapai kemajuan di bidang keilmuan.

Sumbersari, 22 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling........................................... 2
B. Tujuan Bimbingan dan Konseling................................................. 4
C. Fungsi Bimbingan dan Konseling.................................................. 6
BAB III PENUTUP........................................................................................ 9
A. Kesimpulan................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu lembaga pendidikan, sekolah membutuhkan
pelayanan BK dalam penyelenggaraan dan peningkatan kondisi kehidupan di
sekolah demi tercapainya tujuan pendidikan yang berjalan seiring dengan visi
profesi konseling yaitu: terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang
membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam memberikan
dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar individu berkembang
secara optimal, mandiri dan bahagia.
Namun untuk mencapai tujuan tersebut, Konselor haruslah
mengetahui apa tujuan dari Bimbingan dan Konseling itu sendiri. Pengetahuan
tentang tujuan bimbingan dan konseling itu akan memperlancar pelaksanaan
dan lebih menjamin keberhasilan layanan atau kegiatannya, sedangkan
pengingkarannya akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan
pelaksanaan, serta mengurangi hasil layanan atau kegiatan bimbingan dan
konseling itu sendiri. Begitu pula dengan fungsi dari bimbingan dan konseling
tidak bisa diabaikan begitu saja, karena fungsi bimbingan dan konseling
menguraikan tentang pencegahan, pemahaman, pengembangan, dan lain
sebagainya, yang dijadikan pedoman program pelaksanaan yang harus di ikuti
dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bimbingan dan konseling
2. Apa tujuan dari layanan bimbingan dan konseling?
3. Apa fungsi bimbingan dan konseling?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mmengetahui pengertian dari bimbingan dan konseling.
2. Untuk mengetahui tujuan dari layanan bimbingan dan konseling.
3. Untuk mengetahui fungsi dari bimbingan dan konseling.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Dan Konseling
Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal,dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial,kemampuan belajar, dan perencanaan karier, melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma
yang berlaku1.
1. Pengertian Bimbingan
Banyak yang memaknai arti kata “bimbingan” jika dilihat dari sudut
sematiknya bimbingan dalam bahasa asing “guidance”. Pada dasarnya,
bimbingan merupakan upaya untuk membantu mengoptimalkan individu.
Dalam kamus bahasa Inggris, kata guidance dikaitkan dengan kata
asalnya”guide” yang diartikan sebagai2;
a. Showing the way artinya menunjukkan jalan,
b. Leading artinya memimpin
c. Conducting artinya menuntun
d. Giving Intruction artinya memberi petunjuk
e. Regulating artinya mengatur
f. Governing artinya mengarahkan,dan
g. Giving advice artinya memberi nasehat.
Berdasarkan terminologi “Bimbingan adalah: suatu proses
membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan
mengembangkan kemampuannya untuk memperoleh kebahagian pribadi
dan manfaat sosial”.3
Unsur-unsur tersebut dapat di katakan bahwa bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mandiri

1
Fenti Hikmawati. Bimbingan Dan Konseling. (Jakarta: Rajawali Press, 2016). Hal 1.
2
Syahudi Siradj,Pengantar Bimbingan & Konseling (Surabaya: PT.Revka Petra
Media,2012), hal 4-5.
3
Djumhur, Bimbingan Dan Penyuluh di Sekolah,(Bandung:CV Bandung,2002), hal 23.

2
dengan mempergunakan berbagai bahan, intraksi, nasehat, dan gagasan,
dalam suasana asuhan berdasarkan norma-norma yang berlaku”.4 Dari
beberapa pemaparan dapat di tarik kesimpulan bahwa bimbingan
merupakan sebuah usaha pendekatan konselor dengan klien bukan hanya
menyelesaikan sebuah masalah yang di hadapi namun mengembangkan
potensinya dengan berbagai anjuran atau nasehat sebagai solusi.
2. Pengertian Konseling
Sebutan “konseling” merupakan konversi dari Bahasa Inggris
“counseling” jika di tinjau dari segi sematik ”Dalam kamus Bahasa
Inggris,kata “counseling” dikaitkan dengan kata “counsel” yakni berarti
nasehat (to obtain counsel), anjuran (to give counsel),pembicaraan (to take
counsel)5.
Kata “Counseling” pada saat ini telah diterjemahkan dengan
konseling, tetapi kadang-kadang konseling juga masih diterjemahkan
dengan penyuluhan. Namun pengertian “penyuluhan” terkandung adanya
makna “keaktifan yang searah” seperti halnya dalam bimbingan, seperti
“wayang suluh”, yaitu ingin memberikan “sesuluh” atau ingin
memberikan penyuluhan. Padahal dalam pengertian “counseling” salah
satu prinsipnya adalah aktifitas konseling tidak hanya dilakukan dari pihak
konselor saja, tetapi konselor harus mengusahakan adanya hubungan yang
timbal balik antara konselor dengan klien, bahkan diharapkan yang lebih
berperan aktif adalah klien.6
Konseling di tinjau berdasarkan terminologi yang di ungkapkan oleh
Moh.surya “konseling merupakan upaya bantuan yang di berikan kepada
klien supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri
untuk di manfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah laku pada masa
yang akan datang dengan mengenali diri sendiri,orang lain, pendapat

4
Dewa ketut Sukardi,Proses Bimbingan dan Penyuluhan.(jakarta: PT.Galia Indonesia,
1988), hal 18.
5
Syahudi Siradj,Pengantar Bimbingan& Konseling,16-17.
6
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: Fak.Psikologi
UGM, 1982), 10.

3
orang lain terhadap dirinya, tujuan yang di kehendaki dan
kepercayaannya"7
Dengan demikian pengertian konseling adalah kontrak antara dua
orang (konselor dan Klien), untuk menangani masalah klien dalam suasana
yang laras dan terintegrasi, berdasarkan norma-norma yang berlaku, untuk
tujuan yang berguna bagi klien.8
B. Tujuan Bimbingan Dan Konseling
Secara umum tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk
membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan
tahap perkembangan yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan
bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga,
pendidikan, status ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif
lingkungannya.
Adapun tujuan Bimbingan dan Konseling itu ada dua yaitu, tujuan
umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
konseling membantu individu untuk menjadi Tujuan umum dari
layanan Bimbingan Konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan,
sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional
tahun 1989 (UU No. 1989), yaitu: “terwujudnya manusia Indonesia
seutuhnya yang cerdas, yang berminat, dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
Dalam kaitannya Bimbingan insan yang berguna dalam kehidupan,
memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, penyesuaian, pilihan,
dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungan.
2. Tujuan Khusus

7
Moh. Surya,Dasar-dasar Konseling Pendidikan,(Bandung: PT.Kota Kembang ,1988), 38.
8
Priyatno, Erman Anti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta,
1998), 132

4
Secara khusus layanan Bimbingan Konseling bertujuan untuk
membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan
meliputi aspek-aspek pribadi-sosial, belajar dan karier. Bimbingan pribadi-
sosial, dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan
pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang bertaqwa, mandiri dan
bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai
tujuan tugas perkembangan pendidikan, bimbingan karier dimaksudkan
untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif9.
Dalam tujuan khusus terdapat aspek tugas-tugas perkembangan
dalam layanan Bimbingan konseling, masing-masing akan dijelaskan
sebagai berikut:
a. Dalam aspek tugas perkembangan pribadi-sosial layanan Bimbingan
dan Konseling membantu siswa agar:
1) Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan
mengenal kehususan yang ada pada dirinya.
2) Dapat mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan
orang-orang yang mereka senangi.
3) Membantu pilihan secara sehat.
4) Mampu menghargai orang lain.
5) Mamiliki rasa tanggung jawab.
6) Menggambarkan keterampilan hubungan antar pribadi.
7) Dapat menyelesaikan konflik.
8) Dapat membantu keputusan secara efektif.
b. Dalam aspek tugas perkembangan belajar layanan Bimbingan
Konseling membantu sisiwa agar:
1) Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara
efektif.
2) Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan.
3) Mampu belajar secara efektif.

9
Anas salahudin,Bimbingan Dan Konseling, 22.

5
4) Memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi
evaluasi/ujian.
c. Dalam aspek tugas perkembangan karier layanan Bimbingan
Konseling membantu siswa agar:
1) Mampu membentuk identitas karier, dengan cara mengenali ciri-
ciri pekerjaan didalam lingkungan kerja.
2) Mampu merencanakan masa depan.
3) Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah
karier.
4) Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat.
C. Fungsi Bimbingan Dan Konseling
Fungsi dari bimbingan dan konseling di sekolah di antaranya10:
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu
konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan
lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan
pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi
dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
secara dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk
senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan
berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui
fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara
menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan
dirinya.
3. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa
berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang
memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel
Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamworkberkolaborasi
atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan

10
Fenti Hikmawati. Bimbingan Dan Konseling. (Jakarta: Rajawali Press, 2016). Hal 18-20.

6
secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli
mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat
digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok
atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata.
4. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat
kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada
konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi,
sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah
konseling, dan remedial teaching.
5. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program
studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan
minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam
melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik
lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
6. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan,
kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk
menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan,
minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan
informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat
membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik
dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode
dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai
dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
7. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan
lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
8. Fungsi Perbaikan,yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir,
berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi
(memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir

7
yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat
mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan
normatif.
9. Fungsi Fasilitasi,memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan
seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
10. Fungsi Pemeliharaan,yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk
membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi
kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi
konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan
penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui
program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai
dengan minat konseling.
 

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Bimbingan konseling adalah bantuan yang diberikan seorang konselor
kepad kliennya untuk menangani masalah yang dialami oleh klien
tersebut, dengan menggunakan usaha dan kemampuan klien sendiri.
2. Tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu
memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan yang dimilikinya.
3. Fungsi bimbingan konseling antara lain adalah pemahaman, preventif,
pengembangan, penyembuhan, penyaluran, adaptasi, penyesuaian,
perbaikan, fasilitasi, dan pemeliharaan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Djumhur, Bimbingan Dan Penyuluh di Sekolah, Bandung:CV Bandung, 2000 .
Hikmawati, Fenti. Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Rajawali Press, 2016.
Ketut Sukardi, Dewa . Proses Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta: PT.Galia
Indonesia, 1988.
Priyatno & Anti, Erman. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta, 1998.
Salahudin, Anas. Bimbingan Dan Konseling. Tanpa Kota
Siradj, Syahudi .Pengantar Bimbingan & Konseling. Surabaya: PT.Revka Petra
Media, 2012.
Surya, Moh. Dasar-dasar Konseling Pendidikan. Bandung: PT.Kota Kembang,
1988.
Walgito, Bimo. Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi. Yogyakarta:
Fak.Psikologi UGM, 1982.

10

Anda mungkin juga menyukai