Ditulis sebagai salah satu tugas untuk memenuhi nilai harian pada matakuliah
Guidance and Conseling
Disusun Oleh :
Reka Angriani
Dosen Pengampu :
Desi Arpa
Segala puji tertinggi hanya untuk Allah Swt. Yang menganugerahkan segala
sendi kehidupan ini kepada kita. Memberikan waktu dan segala yang dapat
rasakan saat ini. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Konsep Dasar Bimbingan Konseling ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu
diiringkan kepada manusia paling mulia yang telah banyak menyebarkan syiar dan
risalahnya, Rasul utusan untuk semesta alam, Nabi Muhammad Saw.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan pembahasan............................................................................ 1
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan Konseling merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan
kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Menurut Sertzerdan
Stone, bimbingan merupakan proses membantu orang perorangan untuk memahami dirinya
sendiri dan lingkungan hidupnya. Sedangkan konseling sendiri berasal dari kata latin
“Consilum” yang berarti “dengan” atau “bersama” dan “mengambil atau “memegang”. Maka
dapat dirumuskan sebagai memegang atau mengambil bersama.’Pada bimbingan dan
konseling di Indonesia, pelayanan konseling dalam system pendidikan Indonesia mengalami
beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan danPenyuluhan
(BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling
(BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak
tahun 1962. Namun BK baru diresmikan di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan
kurikulum 1975.
Kemudian disempurnakan kedalam kurikulum 1984 dengan memasukkan bimbingan
karir didalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun 2001 dan sampai saat ini
terus berkembang Pada bimbingan dan konseling di Dunia Internasional Sampai awal abad
ke-20 belum ada konselor disekolah. Pada saat itu pekerjaan-pekerjaan konselor masih
ditangani oleh para guru. Gerakan bimbingan disekolah mulai berkembang sebagai dampak
dari revolusi industry dan keragaman latar belakang para siswa yang masuk kesekolah-
sekolah negeri Terlepas dari predikat guru bimbingan dan konseling, pada dasarnya guru
adalah jabatan profesional yang harus dipertanggung jawabkan secara profesional pula. Guru
adalah jabatan yang memerlukan keahlian khusus. Sikap, perilaku dan pemikiran seorang
guru harus tercermin dalam idealismenya. Oleh karenaitu, pemahaman atas jabatan guru
penting artinya dalam rangka mengabdikan dirinya terhadap nusa, bangsa dan negara. Jenis
pekerjaan ini seharusnya tidak dapat dilakukan olehsembarang orang di luar lingkup
pendidikan.
Demikian pula hal nya dengan jabatan fungsional guru bimbingan dan konseling yang
sesungguhnya hanya dapat dilaksanakan secara optimal oleh mereka yang memang memiliki
latar belakang kependidikan seperti itu. Jikasuatu jabatan fungsional dilakukan oleh orang
yang tidak memiliki latar belakang pendidikan dan keprofesian yang benar, maka sangat
besar kemungkinannya terjadi penyimpangan peri-laku, penyimpangan kegiatan, dan
penyimpangan penafsiran di luar batas kewajaran yang seharusnya. Itulah yang terjadi dalam
ruang lingkup bimbingan dan konseling di tingkat sekolah dasar pada dewasa ini.
B. RumusanMasalah
F. Apa pengertian Bimbingan dan Konseling?
G. Apa saja ragam Bimbingan Konseling?
H. Apa tujuan Bimbingan Konseling?
I. Apa saja prinsip Bimbingan Konseling?
J. Apa saja jenis layanan Bimbingan Konseling?
C. Tujuan
1. Memenuhi tugas matakuliah Guidance and Conseling.
2. Untuk memahami pengertian, ragam, tujuan, fungsi, prinsip, serta jenis-jenis layanan
Bimbingan Konseling
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan uraian di atas, dapat diperjelas bahwa konseling merupakan satu saluran
bagi pemberian bimbingan, Di samping itu istilah bimbingan selalu dirangkaikan dengan
istilah konseling, hal ini dikarenakan bimbingan dan konseling itu merupakan suatu kegiatan
yang integral, konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan. Dengan
pandangan ini bimbingan memiliki pengertian yang lebih luas dibandingkan dengan
pengertian konseling, dan konseling merupakan bagian dari bimbingan.
D. Prinsip
1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli. Prinsip ini berarti bahwa
bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik yang tidak bermasalah
maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa. Dalam halini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat
preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan
teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).
2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik
(berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantuu ntuk memaksimal
kan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi
focus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan
teknik kelompok.
3. Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang
memiliki persepsi yang negative terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang
sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut,
bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan
kesuksesan, karena bimbingan merupakan carau ntuk membangun pandangan yang
positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
4. Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama. Bimbingan bukan hanya tugas
atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah/Madrasah
sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai team work.
5. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan
konseling. Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan
dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi
dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil
keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi
konseli untuk memper-timbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan
melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara
tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan
utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli untuk memecahkan
masalahnya dan mengambil keputusan.
6. Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting (Adegan)
Kehidupan. Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di
Sekolah/Madrasah, tetapijuga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-
lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan
bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan
pekerjaan.
E. Jenis Layanan Bimbingan
Untuk memenuhi fungsi dan tujuan bimbingan perlu dilaksanakan berbagai kegiatan
layanan bimbingan, di antaranya adalah sebagai berikut,
1. Pelayanan Pengumpulan Data tentang Siswa dan Lingkungan
Pelayanan ini merupakan usaha untuk mengetahui diri individu atau siswa seluas-luasnya,
beserta latar belakang lingkungannya. Hal ini meliputi aspek- aspek fisik, akademis
,kecerdasan, minat, cita-cita, social, ekonomi, kepribadian, latar belakang keluarga, dan
lainnya. Untuk mengumpulkan data sisiwa dapat menggunakan teknik tes dan non tes.
Teknis tes meliputi: psikotes dan tes prestasi belajar, sedangkan yang non tes meliputi:
observasi, angket, wawancara.
2. Konseling. Konseling merupakan pelayanan terpenting dalam program bimbingan.
Layanan ini menfasilitasi siswa untuk memperoleh bantuan pribadi secara langsung, baik
secara face to face maupun melalui media (telepon atau internet).
3. Penyajian Informasi dan Penempatan. Penyajian informasi dalam arti menyajikan
keterangan (informasi) tentang berbagai aspek kehidupan yang di perlukan individu,
seperti menyangkut aspek (a) karakteristik dan tugas-tugas perkembangan pribadinya, (b)
sekolah-sekolah lanjutan, (c) bahaya minuman keras, obat-obatan terlarang, (d)
pentingnya menyesuaikan diri dengan norma agama atau nilai-nilai moral yang di junjung
tinggi masyarakat.
4. Penilaian dan Penelitian. Layanan penilaian di laksanakan untuk mengetahui tujuan
program bimbingan apa saja yang dilaksanakan dapat di capai. Selain itu hasil penilaian,
baik terhadap program bimbingan maupun terhadap individu, dapat dipergunakan untuk
bahan penilitian. Penilitian ini di maksud kan untuk mengembangkan program bimbingan
dalam arti menelaah lebih jauh tentang pelaksanaannya, menelaah tentang kebutuhan
bimbingan yang belum terpenuhi serta menelaah hakikat individu dan perkembangannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bimbingan merupakan terjemahan dan “Guidance” yang berasal dan bahasa Inggris.
Secara harfiah, istilah "Guidance" dan akar kata "Guide" berarti (1) mengarahkan (to
direct), (2) memandu (to pilot), (3) mengelola (to manage) dan (4) menyetir (to steer)
Menurut Crov and Crow, bimbingan adalah "bantuan yang diberikan oleh
seoranglaki-laki atau perempuan yang memiliki kepribadian yang baik dan
pendidikan yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap
usia untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, membuat keputusan
sendiri, dan menanggung bebannya sendiri."
2. Dilihat dari masalah seseorang atau individu, ada empat jenis bimbingan menurut
masalahnya, yaitu Bimbingan Akademik, Bimbingan Sosial Pribadi, Bimbingan
Karir, dan Bimbingan Keluarga.
3. Tujuan pemberian pelayanan bimbingan ialah agar individu dapat: merencanakan
kegiatan penyelesaian studi, mengembangkan seluruh potensi yang di milikinya
seoptimal mungkin, menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, menghadapi
hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi.
4. Fungsi bimbingan antaraa lain ialah: pemahaman, preventif, pengembangan,
perbaikan, penyaluran, adaptasi, serta penyesuaian.
5. Terdapat beberapa prinsip dasar yang di pandang sebagai pondasi bagi layanan
bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang
kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan,
baik di sekolah maupun di luar sekolah.
6. Untuk memenuhi fungsi dan tujuan bimbingan perlu dilaksanakan berbagai kegiatan
layanan bantuan. Beberapa jenis layanan bimbingan, antara lain, (1) pelayanan
pengumpulan data tentang siswa dan lingkungannya, (2) konseling, (3) penyajian
informasi dan pelayanan, (4) penilaian dan penilitian.
DAFTAR PUSTAKA
http://huseinmuhibbi.blogspot.com/2016/06/konsep-bimbingan-konseling-pengertian.html?m=1