DOSEN PENGAMPU :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyusun tugas laporan makalah pada matakuliah “Dasar Dasar BK”.
Laporan makalah tersebut akan menyajikan pembahasan mengenai materiAsas- Asas BK,
Kode Etik dan Bidang Pelayanan BK. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih
Kepada Ibu “ErwitaIka Violina S.Pd, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar Dasar
BK yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam Menyusun laporan makalah.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan makalah tersebut masih
banyak terdapat kekurangan yang dilihat dari berbagai sisi. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi mencapai perbaikan untuk
kesempurnaan di masa akan datang.
Akhir kata penulis berharap tugas laporan makalah tersebut dapat memberikan manfaat
bagi penulis maupun pembaca dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam sebuah
pembelajaran. Sekian dan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………….....
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………….2
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………...2
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………..……2
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………......
2.1 Pengertian Bimbingan Dan Konseling………………………………………………...
2.2 Asas-Asas dan Kode Etik BK...............................................................................
2.3 Bimbingan dan Konseling di Bidang Sosial………………………………………….
2.4 Bimbingan dan Konseling di Bidang Belajar…………………………………………...
2.5 Bimbingan dan Konsseling di Bidang Karir………………………………………...
2.6 Peran Guru dalam Bidang Pengembangan Pelayanan BK…………………………...
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………………...
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………...
3.2 Saran…………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….....
BAB I
PEDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Bimbingan Konseling merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan
kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Menurut Sertzer dan
Stone, bimbingan merupakan proses membantu orang perorangan untuk memahami dirinya
sendiri dan lingkungan hidupnya. Sedangkan Konseling sendiri berasal dari kata latin
“Consilum” yang berarti “dengan” atau “bersama” dan “mengambil atau “memegang”. Maka
dapat dirumuskan sebagai memegang atau mengambil bersama.’Pada bimbingan dan
konseling di Indonesia, pelayanan konseling dalam system pendidikan Indonesia mengalami
beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan
(BP), kemudian pada Kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling
(BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak
tahun 1962. Namun BK baru diresmikan di sekolah di Indonesia sejak di berlakukan
kurikulum 1975.
Kemudian disempurnakan kedalam kurikulum 1984 dengan memasukkan bimbingan karir
didalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun 2001 dan sampai saat ini terus
berkembang Pada bimbingan dan konseling di Dunia Internasional Sampai awal abad ke-20
belum ada konselor disekolah. Pada saat itu pekerjaan-pekerjaan konselor masih ditangani
oleh para guru. Gerakan bimbingan disekolah mulai berkembang sebagai dampak dari
revolusi industri dan keragaman latar belakang para siswa yang masuk kesekolah-sekolah
negeri terlepas dari predikat guru bimbingan dan konseling, pada dasarnya guru adalah
jabatan profesional yang harus dipertanggung jawabkan secara profesional pula. Guru adalah
jabatan yang memerlukan keahlian khusus. Sikap, perilaku dan pemikiran seorang guru harus
tercermin dalam idealismenya. Oleh karena itu, pemahaman atas jabatan guru penting artinya
dalam rangka mengabdikan dirinya terhadap nusa, bangsa dan negara. Jenis pekerjaan ini
seharusnya tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar lingkup pendidikan.
Demikian pula halnya dengan jabatan fungsional guru bimbingan dan konseling yang
sesungguhnya hanya dapat dilaksanakan secara optimal oleh mereka yang memang memiliki
latar belakang kependidikan seperti itu. Jika suatu jabatan fungsional dilakukan oleh orang
yang tidak memiliki latar belakang pendidikan dan keprofesian yang benar, maka sangat
besar kemungkinan nya terjadi penyimpangan peri-laku, penyimpangan kegiatan, dan
penyimpangan penafsiran di luar batas kewajaran yang seharusnya. Itulah yang terjadi dalam
ruang lingkup bimbingan dan konseling di tingkat sekolah dasar pada dewasa ini.