Anda di halaman 1dari 19

Critical Journal Report

DASAR -DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Dosen Pengampu : Dwi Maya Novitri S.Pd..M.HUM

Disusun Oleh :

NAMA : EMI SUN LEO BARUS

NIM/PRODI : 11223311102

KELAS : L MANDIRI 2022

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang
telah memberikan kita kesehatan, kekuatan, sehingga kita dapat berkumpul diruangan Reguler J
yang kita sama sama cintai ini.
Akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah Critical Jurnal ini tepat pada waktunya. Walaupun
hasilnya masih jauh dari apa yang menjadi harapan pembimbing. Namun sebagai awal
pembelajaran dan supaya menambah spirit dalam mencari pengetahuan yang luas dilapangan,
bukan sebuah kesalahan jika saya mengucapkan kata syukur. Dan juga reviewer sangat
berterimakasih kepada ibu Santa Murni Situmorang selaku dosen mata kuliah Keterampilan
Pendidikan Konsep Paud yang telah memberikan tugas ini.

Kesalahan yang terdapat di dalam jelas ada. Namun bukanlah kesalahan yang tersengaja
melainkan karena khilafan dan kelupaan. Dari kesemua kelemahan saya kiranya dapat
dimaklumi.

Demikian, harapan saya semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan
menambah referensi yang baru sekaligus ilmu pengetahuan yang baru pula, amin.

Medan, 10 Oktober 2022

Emi Sun Leo Barus

11223311102

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Critical Journal Review (CJR) sangat penting untuk kalangan pendidikan terutama
buat mahasiswa maupun mahasiswi karena karena dengan mengkritik jurnal mahasiswa/I
ataupun sipengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang sama, dapat
melihat jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut. Setelah dapat
mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/idapat membuat suatu jurnal karna sudah
mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan, dan sudah
mengetahui cara menulis atau langkah apa yang diperlukan dalam penulisan jurnal
tersebut.

B. Tujuan Penulisan CJR

CJR atau dikenal dengan Critical Journal Review merupakan salah satu tugas dari
kurikulum KKNI yang telah diterapkan di beberapa Universitas. Mengkritik sebuah jurnal
atau lebih adalah salah satu kegiatan yang harus diketahui oleh siswa maupun
mahasiswa. Terlebih untuk kita pendidik bangsa. Banyak jurnal yang sekarang ini bisa
dikritik; baik dari segi penulisan, cocok tidaknya bahan materi dengan pembaca, maupun
dari segi kelengkapan meteri.

Critical Journal review (CJR) ini juga dapat dijadikan sebagai bahan refrensi
untuk memilih jurnal yang dapat kita gunakan sebagai pedoman untuk melakukan sebuah
penelitian. Oleh karena itu, penulis melakukan CJR ini untuk memudahkan pembaca
dalam memilih jurnal yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang baik dan tepat
terkhusus materi mengenai “Keterampilan Pendidikan Konsep Paud”.
Dalam penulisan jurnal ini bertujuan untuk menambah kemampuan siswa untuk
mengkritik sebuah jurnal yang bisa menambah wawasan siswa tersebut karena siswa
dituntun untuk lebih giat untuk membaca.

C. Manfaat CJR
➢ Untuk menambah pengetahuan tentang Keterampilan Pendidikan Konsep Paud.
➢ Mengasah kemampuan dalam mengkritik sebuah jurnal.
➢ Sebagai rujukan untuk memilih sebuah jurnal dan mencari sumber bacaan yang
relevan.
D. Hasil Review Jurnal

I.JURNAL UTAMA
1 Judul KELUARGA SEBAGAI TITIK AWAL
PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI
2 Jurnal Jurnal Pendidikan luar sekolah
3 Download https://journal.uny.ac.id/index.php/diklus/article/view/5773
4 Volume dan halaman 6(2):1-23
5 Tahun 2007
6 Penulis Nur Djazifah E.R
7 Reviewer Emi Sun Leo Barus
8 Tanggal 10 Oktober 2022
9 Abstrak penelitan
-Tujuan Penelitian Lebih membahas peran penitng keluarga dalam
pengembangan anak usia dini.

-Subjek penelitian Keluarga dan anak


- Assesment Data Tujuan utama pengembangan sosial pada anak usia dini
adalah agar anak dapat mengembangkan pola-pola
interaksi sosial secara sukses, terjadi ke se-larasan antara
nilai-nilai social control dan internal control,sehingga
mampu berkembang sebagai manusia sosial.Berhasil
tidaknya perkembangan sosial anakusia dini akan
ditentukan oleh kualitas proses sosialisasinya dalam
keluarga, yang menjadi awal penentu keberhasilan
perkembangan sosialnya.

-Kata kunci Keluarga; Perkembangan Sosial; Anak Usia Dini


10 Pendahuluan
Latar belakang dan teori Anak usia dini pertama-tama mengeanl pandangan tentang
kebaikan dan keburukan berasal dari hasil proses
sosialisasinya dalam keluarga,kemudian berkembang
sebagai nilai-nilai yang mempengaruhi pola pikirnya dan

melahikan sikap yang membentuk pola perilaku dalam


melakukan interaksi sosial dalam keluarga maupun
lingkungan sosial yang lebih luas.

11 Metode penelitian
-Langkah penelitian Tidak ditemukannya langkah penelitian
-Hasil penelitian Keluarga merupakan bagian yang paling penting dari
“jaringan sosial” anak. Keluarga juga menjadi wahana
utama dan pertama terjadinya proses sosialisasi anak dalam
mengaktualisaskan perkembangan sosialnya.
Perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan
berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Secara
keseluruhan, rumah merupakan “ tempat belajar ”
ketampilan sosial bagi anak sejak usia dini. Pada
tahuntahun awal kehidupan seorang anak, cara pendidikan
yang diterapkan oleh orangtua memberikan pengaruh
terpenting terhadap perilaku sosialnya. Oleh sebab itu
perilaku sosial anak mencerminkan bagaimana perlakuan
yang diterima anak di rumah/dalam keluarga. Pengalaman
sosial awal di dalam kehidupan keluarga akan sangat
menentukan perkembangan sosialnya setelah anak menjadi
orang dewasa. Banyaknya pengalaman kebahagiaan
mendorong anak untuk menjadi orang yang mempunyai
sifat sosial. Sebaliknya pengalaman yang tidak
menyenangkan menimbulkan perilaku sosial yang “ tidak
sehat ” terhadap lingkungan sosial pada umumnya,
sehingga mendorong anak menjadi tidak sosial atau bahkan
menjadi anti sosial. Dengan demikian keluarga memilik
tanggung jawab besar terhadap perkembangan perilaku
sosial anak, dan bahkan menjadi titik awal bagi
perkembangan sosialnya yang dimulai sejak usia dini.

-Diskusi Penelitian Tidak dilakukan diskusi penelitian.


-Daftar pustaka Abin Syamsuddin M.2002.“Psikologi

Kependidikan”.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Abu Ahmadi.2000.“Sosiologi Pendidikan”.Surabaya:PT

Bina Ilmu.

Macionis, John J.1991. Sociology. New Jersey. Prentice-

Hall,Inc

Nock, Steven L. 1987. Sociology of The Family.New

Jersey: Printice-Hall, Inc.

Vembriarto.

1990.“SosiologiPendidikan”.Yogyakarta:AndiOffset

Goode, William G. 1995.The Family:Diterjemahkan oleh

Lailahanoum H. Jakarta. Bumi Aksara.

Diknas-Direktorat PAUD. 2006. Pedomam Penerapan

pendekatan “Beyond Centers And Circle Time(BCCT)

Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta.

---------------2006. Pedoman Teknis Penyelenggaraan

Kelompok Bermain. Jakarta

Goode, William G. 1995. The Family:Diterjemahkan oleh

Lailahanoum H. Jakarta. Bumi Aksara.

Horton, Paul B & Hunt, CL. 1991. Sociology :

Diterjemahkan oleh Ram A dan Sobari T. Jakarta.

Penerbit Erlangga.

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Child Development:


Diterjemahkan oleh Meitasari T dan Muslichah Z, Jilid 1
dan

2. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Ratnasari Azahari. 2005. Menyiapkan Sumber Daya

Manusia Potensial Melalui Program Bina Keluarga Balita.

Jakarta. Direktorat PADU

Slamet Suyanto. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia

Dini.Yogyakarta. Hikayat Publishing.

Soerjono Soekanto. 2000. Teori Sosiologi Tentang Pribadi

Dalam Masyarakat.Jakarta.

Ghalia Indonesia.

Wismiarti. 2004. Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis

Kecerdasan Jamak. Jakarta. Direktorat PADU –Jurnal

Ilmiah Anak Dini Usia.

12 Analisis jurnal
-Kekuatan penelitian ✓ Memiliki ISSN
✓ Memiliki tujuan yang jelas
✓ Memiliki sasaran dan subjek penelitian yang sangat
jelas
-Kelemahan penelitian ✓ Jurnal tidak menulis langkah penelitian
✓ Jurnal tidak memiliki link download agar lebih
mudah saat ini dibuka
✓ Tidak memiliki keterangan halaman

13 Kesimpulan Keluarga adalah titik awal perkembangan anak usai dini


yang sangat berperan penting. Dengan demikian, anak
melalui keluarga akan belajar mengembangkan
kemampuannya serta menyimak segala sesuatu yang
berlaku di dalam keluarga proses itu termasuk kedalam
pendidikan luar sekolah pendidikan yang anak dapat
adalah cara bersosialisasi tentang konsep diri yang lebih
mengarahkan anak disaat sudah dewasa nanti. Sering
sekali keluarga tidak sadar telah memberikan anak
pendidikan luar sekolah yang sebenarnya itu sudah
menjadi kewajiban keluarga dalam perkembangan anak
usia dini. Dengan konsep rumah sebagai tempat belajar
dan keluarga sebgai gurunya, oleh sebab itu sifat atau
sikap anak diluar rumah sering sekali dijadikan cerminan
bagaimana keluarga didalam rumah karena umumnya anak
perilaku anak diluar mencerminkan bagaimana perilaku
yang diterima anak didalam keluarganya.

14 Saran Kepada penulis supaya menejelaskan langkah penelitian


secara lebih rinci agar mudah dipahami oleh pembaca atau
reviewer.

15 Referensi Volume 6 No.2 halaman 26


https://journal.uny.ac.id/index.php/diklus/article/view/5773
II.JURNAL PEMBANDING
1 Judul IDEAS OF KINDERGARTEN STUDENTS ON THE DAY-NIGHT
CYCLES,THE SEASONS AND THE MOON PHASES
2 Jurnal Journal International of Theory and Practice in Education
3 Download http://eku.comu.edu.tr/index/6/2/hkucukozer_abostan.pdf
4 Volume dan 6(2) : 267-280
halaman

5 Tahun 2010
6 Penulis Huseyin Kucukozer dan Ayberk Bostan
7 Reviewer Emi Sun Leo Barus
8 Tanggal 10 Oktober 2022
9 Abstrak
Penelitian
-Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan ide-ide siswa TK di
Penelitian malam hari, musim, dan fase Bulan.
-Subjek Anak-anak TK
Penelitian
-Assesment Meskipun ada banyak studi pada siswa TK tentang pendidikan sains,
Data beberapa dari mereka hadir di bidang astronomi. Lima puluh dua siswa
(usia 6) dari empat taman kanak-kanak dipilih sebagai sampel penelitian.
Data dikumpulkan dengan menggunakan protokol wawancara individu
semistruktur. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa siswa TK
memiliki
semacam kesalahpahaman pada setiap konsep. Wawancara individu
dengan anak-anak menunjukkan bahwa siswa mendapatkan konsepsi ini
dari keluarga mereka, pengalaman sehari-hari dan pengamatan
mereka.
-Kata Kunci siswa TK, siang-malam, musim, fase Bulan, kesalahpahaman
10 Pendahuluan
Latar Belakang Studi yang berkaitan dengan proses persepsi siswa dan konstruksi
dan Teori lingkungan menunjukkan bahwa siswa dapat membangun pengamatan
dan pengalaman mereka dalam pikiran mereka untuk menjadi benar atau
salah. Model mental yang dibangun oleh siswa dan yang bertentangan
dengan fakta ilmiah disebut "kesalahpahaman," "ide alternatif," "sains
siswa" dll dalam literatur. Pandangan siswa dipengaruhi oleh

pengalaman berdasarkan partisipasi langsung atau pengamatan, budaya,


bahasa, penjelasan guru, dan alat pendidikan.

11 Metode
Penelitian
-Langkah Tidak dijelaskan langkah-langkah penelitian
Penelitian
-Hasil
Penelitian
Pandangan siswa TK tentang konsep astronomi yang diungkapkan oleh
wawancara dirangkum di bagian selanjutnya

1. Siklus Siang-Malam, diberikan ide-ide siswa TK tentang alasan


siklus siang malam. 28,9% dari siswa (15 siswa) menawarkan
penjelasan yang dapat diterima secara ilmiah (Bumi berputar
pada porosnya) sebagai alasan terjadinya siang-malam. Siswa
dalam kategori ini menyatakan bahwa Bumi berputar pada
porosnya.
2. Musim menunjukkan Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2,
meskipun siswa memiliki berbagai gagasan tentang perubahan

musim, tidak satupun dari mereka dapat menawarkan penjelasan

yang dapat diterima secara ilmiah tentang kemiringan pada poros

Bumi sebagai alasannya.gagasan siswa TK tentang perubahan

musim
.

3. Fase Bulan

Telah terungkap bahwa siswa TK memiliki beberapa ide tentang


fase Bulan. Dengan demikian jumlah kategori yang ditunjuk
untuk jawaban ternyata yang tertinggi.
-Diskusi
kurikulum TK mencakup banyak konsep yang berkaitan dengan

Penelitian
pendidikan sains. Beberapa konsep ini adalah listrik, sistem pernapasan,
organ, dan astronomi. Konsep astronomi meliputi siklus siang-malam,
musim, gerakan Bulan dan kasih sayang Matahari. Dengan demikian,
kesalahpahaman siswa dalam hal mata pelajaran ini penting, dan
kegiatan yang dapat mempromosikan perubahan konseptual harus
dimasukkan. Dalam studi Valanides et al. (2000), mereka menyatakan
bahwa kegiatan yang dilakukan untuk mempromosikan perubahan
konseptual sebagian efektif pada usia ini. Untuk alasan ini, program
pendidikan sains tentang TK harus berorientasi pada pencapaian
perubahan konseptual. Untuk mempromosikan perubahan konseptual dan
kemajuan menuju pengetahuan ilmiah, guru TK harus menekankan dan
menekankan kegiatan untuk memajukan perubahan konseptual dalam
program mereka. Pendidikan astronomi harus dimulai di tingkat TK.
Oleh karena itu guru TK harus dilatih dan dididik tentang
kesalahpahaman ini dan perubahan konseptual dengan kursus dalam
layanan.

-Daftar Pustaka Agan, L. (2004). Stellar Ideas: Exploring Students‟ Understanding of


Stars. Astronomy Education Review, 3(1), 77-97.

Arabacı, N., & Aksoy, B. (2005). Okul Öncesi Eğitime Katılım


Programının Annelerin Bilgi Düzeylerine Etkisi. Hacettepe Üniversitesi

Eğitim Fakültesi Dergisi, 29, 18-26.


Atwood, R.K., & Atwood, V.A. (1997). Effects of Instruction on
Preservice Elementary Teachers‟ Conceptions of the Causes of Night
and Day and the Seasons. Journal of Science Teacher Education, 8(1), 1-
13.

Barnett, M., & Morran, J. (2002). Addressing Children‟s Alternative


Frameworks of the Moon‟s Phases and Eclipses. International Journal of
Science Education, 24(8), 859-879.

Baxter, J. (1989). Children‟s Understanding of Familiar


Astronomical Events. International Journal of Science Education, 11, 502-
513.
Baxter, J. (1991). A Constructivist Approach to Astronomy in the
National Curriculum. Physics Education, 26, 38-45.
Bisard, W., Aron, R., Francek, M., & Nelson, B. (1994). Assessing
Selected Physical Science and Earth Science Misconceptions of Middle
School through University Pre-service Teachers. Journal of College
Science Teaching, 24, 38-42.
Brickhouse, N.W., Dagher, Z.R, Letts, W.J., & Shipman, H.L.
(2000). Diversity of Students‟ Views about Evidence, Theory and the
Interface Between Science and Religion in an Astronomy Course.
Journal of Research in Science Teaching, 37(4), 340-362.
Dove, J. (2002). Does The Man In The Moon Ever Sleep? An
Analysis of Students Answers about Simple Astronomical Events: A
Case Study. International Journal of Science Education, 24(8), 823-834.
Dunlop, J. (2000). How Children Observe the Universe. Electronic
Publications of the Astronomical Society of Australia, 17(2), 194-206.

Güler, T., & Akman, B. (2006). 6 YaĢ Çocuklarının Bilim ve Bilim


Ġnsanı Hakkındaki GörüĢleri. Hacettepe Üniversitesi Eğitim Fakültesi
Dergisi, 31, 55-66.

Hannust, T., & Kikas, E. (2007). Children‟s Knowledge of


Astronomy and Its Change in Course of Learning. Early Childhood
Research Quarterly, 22(1), 89-104.

Kikas, E. (2004). Teachers‟ Conceptions and Misconceptions


Concerning Three Natural Phenomena. Journal of Research in Science
Teaching, 41(5), 432-448.
Küçüközer, H. (2007). Prospective Science Teachers‟ Conceptions
about Astronomical Subjects. Science Education International, 18(1),

113-130. Leighton, J. (2003). Children‟s and Adults‟ Knowledge and


Models of Reasoning about the Ozone Layer and Its Depletion.
International Journal of Science Education, 25(1), 117-139.

Nuutinen, S. (2005). Examining Young Children‟s Conceptual


Change Process in Floating and Sinking from a Social Constructivist
Perspective. International Journal of Science Education, 27(3), 259-279.
Paik, S., Kim, H., Cho, B., & Park, J. (2004). K-8th Grade Korean
Students‟ Conceptions of „Changes of State‟ and „Conditions for
Changes of State‟. International Journal of Science Education, 26(2),
207-224.
Parker, J., & Heywood, D. (1998). The Earth and Beyond:
Developing Primary Teachers‟ Understanding of Basic Astronomical
Events. International Journal of Science Education, 20(5), 503-520.
Ravanis, K., & Bagakis, K. (1998). Science Education in
Kindergarten: Sociocognitive Perspective. International Journal of Early
Years Education, 6(3), 315-327.
Ravanis, K. (2004). What Factors Does Friction Depend on? A
Socialcognitive Teaching, Intervion with Young Children. International
Journal of Science Education, 26(8), 997-1007.
Sadler, P. (1992). The Initial Knowledge State of High School
Astronomy Students. Unpublished PhD Dissertation; Harvard
University, Faculty of the Graduate School of Education; USA. Sharp, J.
(1996). Children‟s Astronomical Beliefs: A Preliminary Study of Year 6
Children in South-West England. International Journal of Science
Education, 18(6), 685-712. Suzuki, M. (2003). Conversations about the
Moon with Prospective teachers in Japan. Science Teacher Education,
87, 892-910.
Trumper, R. (2001a). A Cross-age Study of Senior High School
Students‟ Conceptions of Basic Astronomy Concepts. Research in
Science &Technological Education, 19(1), 97-107.
Trumper, R. (2001b). A Cross-College Age Study of Science and
Nonscience Students‟ Conceptions of Basic Astronomy Concepts in
Preservice Training for High-School Teachers. Journal of Science
Education and Technology, 10(2), 189-195.
Trundle, K.C., Atwood, R.K., & Christopher, J.E. (2007). A
Longitudinal Study of Conceptual Change: Preservice Elementary
Teachers‟ Conceptions of Moon Phases. Journal of Research in Science
Teaching, 44(2), 303-326. Url1, (2003). Guidelines for Preschool Learning
Experiences. Massachusetts Department of Education. Retrieved January
25, 2008 from
http://www.eec.state.ma.us/docs/TAGuidelinesForPreschoolLearningExp
eriences.pdf Valanides, N., Gritsi, F., Kampeza, M., & Ravanis, K.
(2000). Changing Preschool Children‟s Conceptions of the Day/Night
Cycle. International Journal of Early Years Education, 8(1), 27-39.
Vosniadou, S., & Brewer, W.F. (1992). Mental Models of the Earth: A
Study of Conceptual Change in Childhood. Cognitive Psychology, 24,
535-585. Vosniadou, S., & Brewer, W.F. (1994). Mental Models pf the
Day/Night Cycle. Cognitive Science, 18, 123-184. Wandersee, J. H.,
Mintzes, J. J., & Novak, J. D. (1994). Research on Alternative
Conceptions in science. In D. Gabel (Eds.) Handbook of Research on
Science Teaching and Learning: A Project of the National Science
Teachers Association (pp. 177-210). New York: Macmillan. Zeilik, M.
(1998). Misconceptions and Their Change in University-level Astronomy
Courses. The Physics Teacher, 36, 104-107.

12 Analisis Jurnal
-Kekuatan ✓ Memiliki ISSN
Penelitian ✓ Memiliki tujuan yang jelas
✓ Memiliki sasaran dan subjek penelitian yang sangat jelas
✓ Penjelasan yang konkrit atau rinci
-Kelemahan ✓ Tidak menjelaskan langkah-langkah penelitian yang jelas
Penelitian ✓ Kurang menjelaskan dibagian hasil penelitian
13 Kesimpulan

Karena siswa taman kanak-kanak tidak memiliki instruksi tentang mata

pelajaran astronomi di sekolah, ide-ide yang mereka kembangkan

didasarkan pada persepsi mereka sendiri terhadap lingkungan mereka

mengklarifikasi bagaimana mereka memahami peristiwa dan mereka

merasionalisasi catatan mereka dengan pengamatan mereka. Studi ini

mengungkapkan bahwa siswa taman kanak-kanak memiliki berbagai ide,

yang sebagian besar tidak diterima sebagai akurat secara ilmiah pada

subjek siang hari, musim dan fase Bulan.

Kesalahpahaman, ditemui, terkait dengan konsep siang-malam bahwa

siswa TK adalah sama dengan konsep yang Valanides et al.

Seperti yang dinyatakan di atas, ada banyak penelitian yang dilakukan


mengenai kelompok usia yang lebih tua selain siswa TK yang
mengungkapkan kesalahpahaman ini.
14 Saran Penulis seharusnya atau lebih baik menjelaskan langkah-langkah
penelitian yang jelas agar pembaca atau reviewer dapat dengan mudah
memahami isi jurnal tersebut.

15 Referensi Volume 6 No.2 Halaman : 267-280


http://eku.comu.edu.tr/index/6/2/hkucukozer_abostan.pdf

Anda mungkin juga menyukai