Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL

REVIEW SEMINAR
KAPITA & SELEKTA
BK

Skor Nilai :

Lingkungan Sosial Dalam Perkembangan Psikologis Anak

(R. Nuruliah Kusumasari - 2015 )

NAMA MAHASISWA : MEGA HAFNI SIREGAR

NIM : 1203351020

DOSEN PENGAMPU : ISHAQ MATONDANG

MATA KULIAH : SEMINAR KAPITA & SELEKTA BK

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS – FIP

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

MEI 2021
Foreword

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah

Psikologi Perkembangan dengan judul “ Critical Journal Report Psikologi

Perkembangan Anak dan Remaja”

Penulis berterimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah bapak Isha Matondang

yang sudah memberikan bimingannya. Penulis juga menyadari bahwa tugas ini

banyak kekurangannya oleh karena itu penulis meminta maaf jika ada kesalahan

dalam penulisan , dan penulis juga mengharakan kritik dan saran yang membangun

guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga

dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca

Rantauprapat, 29 Mei 2021


DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………..……………….ii

Daftar Isi…………………………….…………………………………......................iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Pentingnya CJR……………………………………………..………………..1.1

B. Tujuan Penulisan CJR……………………………………………….………1.2

C. Manfaat CJR……………………………………………….……………….…1.3

D. Identitas Artikel Journal………………………………...…………….……..1.4

BAB II. RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Abstrac………………….……………………………………………....2.1

B. Deskripsi Isi…………………………………………………………………..2.2

BAB III. PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Journal………………………….…………………………..3.1

B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal…………………….……...3.2

BAB IV. PENUTUP

A. KESIMPULAN………………………………………………………………...4.1
BAB I. PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Perkembangan psikologi peserta didik tidak hanya berdasarkan teori saja

tetapi mengenai bagaimana penerapannya secara langsung kepada peserta

didik sehingga adanya hubungan yang positif dan harmonis antara pendidik

dan peserta didik juga merupakan usaha memenuhi dorongan-dorongan

rasional manusiawi demi kepuasan rohaniah, untuk kematangan pribadi

maupun integritas.

Hubungan dosen dengan murid sangat penting karena menyangkut

kemajuan pendidikannya .

B. Tujuan Penulisan CJR

1. Memenuhi tugas invididu yang diberikan dosen pengampu mata

kuliah

2. Agar mengetahui perkembangan psikologi anak dalam pendidikan

3. Mengetahui pentingnya pemahaman psikologi anak sebelum proses

belajar mengajar

4. Mengetahui potensi-potensi belajar anak

5. Manfaatnya mengetahui bagaimana meningkatkan motivasi anak

C. Manfaat CJR

Manfaat dari psikologi pendidikan agar para calon guru lebih mengetahui

langkah-langkah dalam perkembangan dari peserta didik baik secara fisik,

emosi, intelektual, maupun psikomotoriknya. Sehingga kegiatan pendidikan

terlaksana dengan baik sesuai dengan cara-cara yang tepat dalam menyikapi

perkembangan dan peserta didik. Agar terciptanya keselarasan dalam

kegiatan belajar mengajar.


D. Identitas Artikel dan Journal yang direview

Utama : 1

1. Judul Artikel : Lingkungan Sosial Dalam Perkembangan Psikologis

Anak

2. Nama Jurnal : Jurnal Ilmu Komunikasi (J-IKA)

3. Edisi terbit : April 2015

4. Pengarang artikel : R. Nuruliah Kusumasari

5. Penerbit : Universitas BSI

6. Kota terbit : Bandung

7. ISSN : 2355-0287

8. Alamat situs : Portal.garuda.com

9. Volume : 2 No 1

10. Kata Kunci : lingkungan sosial, psikologi anak

Pembanding : 2

1. Judul Artikel : Gambaran Dukungan Sosial Terhadap

Kesejahteraan Emosional, Psikologi dan Sosial Pada Kesehatan Jiwa

Remaja

2. Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Permas

3. Edisi Terbit : Oktober 2018

4. Pengarang Artikel : Ni Made Dian Sulistiowati ,Budi Anna Keliat ,

Besral , Abdul Wakhid

5. Penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

6. Kota Terbit : Jakarta

7. ISSN : 2089-0834 (Cetak) 2549-8134 (Online)

8. Alamat Situs : Portal.garuda.com

9. Volume : 8 No 2, Hal 116-122

10. Kata Kunci : Kesehatan jiwa, remaja, dukungan sosial


BAB II.
RINGKASAN ISI JOURNAL

A. Abstrac 1

Perkembangan kepribadian sangat berpengaruh besar terhadap sikap dan

prilaku seseorang. Namun, perubahan sikap dan perilaku tersebut, dapat

lebih spesifik terlihat pada anak usia 11-15 tahun. Karena saat usia inilah,

seorang anak mengalami tahap formal operasional. Tahap formal operasional

adalah, masa dimana seorang anak sudah mulai mampu berfikir tingkat

tinggi, mulai ingin lepas dari ikatan orang tua, mudah menyerap hal-hal yang

baru ia temui, mencoba hal-hal tersebut dan mengomentari. karena

perkembangan sikap dan perilaku di usia ini sangat berpengaruh besar

terhadap perkembangan sikap dan perilaku di usia remaja kelak. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk tingkah laku sosial seorang

anak dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan sikap dan

perilaku seorang anak serta hubungan lingkungan dengan perubahan sikap

dan perilaku anak. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dengan

pendekatan subjektif (kualitatif). Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan teknik observasi yang sudah pernah dilakukan peneliti, wawancara

mendalam dengan para nara sumber yang diwawancarai oleh peneliti, dan

studi dokumentasi data-data yang terdapat di koleksi para nara sumber.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa ternyata Faktor lingkungan,keluarga

dan sekolah termasuk faktor yang paling penting dalam perubahan sikap dan

perilaku seorang anak. Usia 11-15 tahun merupakan usia tahap formal

operasional, sehingga dapat dilihat sangat jelas perubahan sikap dan

perilakunya. Usia dan pendidikan, tidak menjadi faktor utama seorang anak

memiliki wawasan yang luas, karena pada kenyataannya, seorang anak kelas

5 SD, memiliki wawasan yang lebih luas karena dia berada di lingkungan
kota, sedangkan anak 1 SMP memiliki wawasan yang kurang,karena factor

keterbatasaan mendapatklan informasi dan teknologi.

Abstrac 2

Masa remaja terjadi perubahan yang dapat menimbulkan masalah jika tidak

adanya koping yang adaptif yang dimiliki remaja. Hal ini tentunya perlu

diikuti dengan dukungan sistem yang baik pada remaja sehingga remaja

mampu tetap memiliki kesehatan jiwa yang baik dan mampu menggunakan

koping yang sesuai dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. Penelitian ini

merupakan penelitiandeskriptif korelatif dengan desaincross-sectional untuk

mengetahui sejauh mana hubungan dukungan sosial terhadap kesehatan jiwa

remaja melalui kesejahteraan emosional, psikologis dan sosial. Sampel

sebanyak 135 siswa kelas 7 dan 8 yang berada di SMP swasta dan negeri di

Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar yang dipilih melalui teknik stratified

random sampling. Responden mengisi kuesioner tentang dukungan sosial

(CASSS) dan kesehatan jiwa (MHC-SF). Hasil yang didapatkan diolah secara

statistik menggunakan uji chi square. Didapatkan kesejahteraan psikologi

remaja sebagian besar dipengaruhi oleh dukungan sosial teman sekelas dan

sekolah, sedangkan kesejahteraan sosial remaja dipengaruhi oleh dukungan

sosial orang tua, guru, teman sekelas dan sekolah (p<0.005). Adapun faktor

yang paling berkontribusi dalam kesehatan jiwa remaja adalah dukungan

sosial orang tua (OR : 5,2; p<0.005). .Diperlukan peran serta antara orangtua,

guru, teman sebaya dalam membantu remaja memahami perubahan yang

terjadi pada dirinya sehingga mampu menggunakan koping adaptif ketika

masalah terjadi.
B. Deskripsi Isi

Sikap merupakan konsep paling penting dalam psikologi sosial yang

membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok. Banyak

kajian yang dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, proses

terbentuknya sikap, maupun perubahan.

Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap kaitannya dan

perannya dalam pembentukan karakter dan sistem hubungan antar kelomok

serta pilihanpilihan yang dilakukan berdasarkan lingkungan dan

pengaruhnya terhadap perubahan.

Dalam ilmu psikologi sosial, lima puluh tahun terakhir studi mengenai sikap

ini banyak sekali diteliti, dari mulai teori, konstruktur, konsep sampai dengan

pengukurannya. Dalam kehiduan sehari-hari, kita sering menggunakan kata

«sikap‟ yang sebenarnya tidak semudah itu dapat kita mengerti tentang apa

»sikap‟ itu sebenarnya, oleh karena itu, dalam makalah ini kami membahas

tentang pengertian sikap dan perilaku, bagaimana proses pembentukan sikap

dan perilaku serta teori sikap. Sikap manusia telah didefinisikan dalam

berbagai versi oleh para ahli psikologi terkemuka. Secara

operasional, pengertian sikap merupakan konotasi adanya kesesuaian reaksi

terhadap kategori stimulus tertentu dan dalam penggunaan praktis, sikap

sering dihadapkan dengan rangsang sosial dan reaksi yang bersifat

emosional.Sikap dapat juga diartikan sebagai pikiran dan perasaan yang

mendorong kita bertingkah laku ketika kita menyukai atau tidak menyukai

sesuatu.

Begitu juga di jurnal kedua ini yaitu Pada masa remaja terdapat perubahan-

perubahan dalam proses pertumbuhan dan juga perkembangan sehingga

remaja perlu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi.

Remaja mengalami perubahan biologi, psikologis, sosial dan spiritual yang

menuntutnya untuk dapat beradaptasi terhadap kejadian yang ada. Dalam


hal ini, rasa percaya diri yang dimiliki remaja dapat menimbulkan pandangan

hidup yang positif pada remaja dalam menghadapi permasalahan dalam

hidupnya. Oleh karena itulah pentingnya meningkatkan koping pada remaja

supaya dapat digunakan dalam menghadapi permasalahan yang terjadi

dalam hidupnya. Remaja perlu diimbangi dengan dukungan sistem pada

remaja diantaranya fungsi keluarga dimana dalam rentang rendah lebih

berisiko besar mengalami masalah kesehatan jiwa dibandingkan dengan

fungsi keluarga sangat baik.

Metode Penelitian

Utama

Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dengan pendekatan

subjektif . Dalam penelitian yang dilakukan, yaitu meneliti mengenai

perbedaan sikap anak usia 11-15 tahun di Desa dan Kota pada pengetahuan

teknologi yang sekarang sedang berkembang. Tujuan dari penelitian

fenomenologi ini adalah mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang

esensial atau mendasar dari pengalaman hidup anak usia 11-15

tahun, penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam yang lama dengan

anak SD kelas 5 di kota dan anak SMP kelas 1 di Desa.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi yang sudah

pernah dilakukan peneliti, wawancara mendalam dengan para nara sumber

yang diwawancarai oleh peneliti, dan studi dokumentasi data-data yang

terdapat di koleksi para nara sumber Untuk mendapatkan hasil analisis yang

mendalam, maka diperlukan data dari setiap tahapan penelitian.

Pembanding

Penelitian ini menggunakan metodekuantitatif yaitu deskriptif korelatif

dengan desaincross- sectional untuk mengetahui sejauh mana hubungan

dukungan sosial terhadap kesehatan jiwa remaja. Selanjutnya dilakukan


pemilihan tempat dengan cara acak dan diperoleh SMP Widya.

SMP 3 Gianyar, Responden ditentukan dengan menggunakan teknik

purposivesampling yaitu siswa yang berada dikelas 7 dan 8 serta berumur

kurang dari 15 tahun. Pada masing- masing sekolah diambil sebanyak 34

responden yang di tentukan secara acak dengan bantuan guru disekolah.

Hasil Pembanding

Karakteristik usia siswa pada tabel 1 berada pada rata-rata 12,84

tahun, sebagian besar merupakan perempuan . Dari 135 siswa

disekolah, sebagian besar tinggal dengan keluarga inti dan tidak ada yang

memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

Gambaran kesehatan jiwa remaja didapatkan sebagian besar kesejahteraan

emosional, sosial dan psikologi berada pada tingkat tinggi secara berurutan.


BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan ini journal

Kehidupan Manusia saat ini telah banyak dipengaruhi oleh

Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat amat berdampak pada

perkembangan psikologi anak-anak usia 11-15 tahun yang usia itu

merupakan usia anak sedang mencari jati diri. Sangat bahaya jika ternyata

dampak teknologi merubah perilaku anak-anak. Peneliti di sini ingin

mengetahui sikap anak yang berbeda lingkungan sosialnya pada

perkembangan teknologi yang canggih seperti gadget, hp, android bahkan

game online. Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara

ternyata perbedaan sikap terjadi pada anak-anak yang berada di tempat

atau lingkungan sosial yang berbeda, anak yang tinggal di Kota dengan

anak yang tinggal di desa, anak yang berada di Desa cenderung memiliki

wawasan religi yang kental. Berselisih Sikap ini terjadi jika anak merasa

tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain. Menggoda

Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif menggoda

merupakan serangan mental terhadap Porang lain dalam bentuk verbal

yang menimbulkan marah pada orang yang digodanya. Sikap ini mulai

terlihat pada usia empat tahun, yaitu persaingan prestice dan pada usia

enam tahun semangat bersaing ini akan semakin baik. Kerja sama Yaitu

sikap mau bekerja sama dengan orang lain. Sikap ini mulai nampak pada

usia tiga tahun atau awal empat tahun, pada usia enam hingga tujuh

tahun sikap ini semakin berkembang dengan baik.

Mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima pnasehat

orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan

emosional, disamping itu kematangan dalam berbahasa juga sangat

menentukan.
Status Sosial Ekonomi

Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi

keluarga dalam masyarakat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan

kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.

Pendidikan

Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah.

Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang

normatif, anak memberikan warna kehidupan sosial anak didalam

masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan dating

Intelegensi

Kemampuan berfikir dapat banyak mempengaruhi banyak hal, seperti

kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan

berbahasa. Perkembangan emosi perpengaruh sekali terhadap

perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelek tinggi akan

berkemampuan berbahasa dengan baik.

Oleh karena itu jika perkembangan ketiganya seimbang maka akan sangat

menemtukan keberhasilan perkembangan sosial anak.

Pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku

Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan

orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering

mengarah kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan

orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang

lain, bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau merahasiakannya

Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang

menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk


kepada orang tuanya. Kemampuan abstraksi anak sering menimbulkan

kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan

keadaan bagaimana yang semstinya menurut alam pikirannya.

Cita-cita dan idealism yang baik, terlalu menitik beratkan pikiran

sendiri, tanpa memikirkan akibat labih jauh dan tanpa memperhitungkan

kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya

menyelesaikan persoalan.

Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat

orang lain daalm penilaiannya.

Kelebihan dan Kekurangan Artikel

Utama

1. Kelebihan pada jurnal utama yaitu dasar teorinya tepat karna terdapat

banyak teori di dalam jurnal dan juga cara metode penelitiannya juga

mudah di pahami oleh pembaca.

2. Dari aspek isi artikel ini usia dan pendidikan, tidak menjadi faktor

utama seorang anak memiliki wawasan yang luas, karena pada

kenyataannya, seorang anak kelas 5 SD, memiliki wawasan yang lebih

luas karena dia berada di lingkungan kota, sedangkan anak 1 SMP

memiliki wawasan yang kurang,karena factor keterbatasaan

mendapatklan informasi dan teknologi.

3. Kekurangan pada jurnal utama yaitu hasil dari metode penelitian tidak

di jelaskan dalam jurnal ini sehingga membuat kebingungan pada si

pembaca.

4. Dan juga ada beberapa kesalahan penulisan dalam beberapa kata di

artikel ini.
Pembanding

1. Kelebihan isi artikel ini yaitu journal ini dasar teorinya tepat karna

mecantumkan banyak referensi. Dan juga artikel ini

pembahasannya cukup jelas karna merujuk pada dasar teori teori

dan hasil penelitian yang tepat.

2. Journal ini juga memberikan banyak contoh tabel dalam metode

penelitiaanya sehingga si pembacadapat mengerti cara metode

penelitiannya.

3. Dan jika di amati journal ini lengkap ada hasil metodenya dan juga

saran dan ucapan terimakashnya juga ada.

4. Kekurangan dalam jurnal ini adalah tempat penerbit tidak di

jelaskan di artikel ini sehingga membuat si pembaca bingung atau

salah artikan.
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dari analisis yang telah di lakukan, kami mendapat beberapa

kesimpulan, diantaranya : Faktor lingkungan,keluarga dan sekolah termasuk faktor

yang paling penting dalam perubahan sikap dan perilaku seorang anak. Usia 11-15

tahun merupakan usia tahap formal operasional, sehingga dapat dilihat sangat jelas

perubahan sikap dan perilakunya. Usia dan pendidikan, tidak menjadi faktor utama

seorang anak memiliki wawasan yang luas, karena pada kenyataannya, seorang

anak kelas

5 SD, memiliki wawasan yang lebih luas karena dia berada di lingkungan

kota, sedangkan anak 1 SMP memiliki wawasan yang kurang,karena factor

keterbatasaan mendapatklan informasi dan teknologi.

Hasil menunjukkan dukungan sosial orang tua sangat berpengaruh terhadap

kesehatan jiwa remaja sehingga perlu adanya suatu program berkelanjutan antara

sekolah dan rumah serta kontribusi aktif orangtua bersama guru dan sekolah dalam

memahami remaja sehingga remaja mampu menggunakan kopingnya dengan baik

dan tercapainya remaja yang sehat jiwa yang dinilai dari sejahteranya remaja secara

psikis, emosi dan sosial.


Daftar Pustaka

LN Yusuf Syamsu. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Remaja

Rosdakarya. Bandung. Nurihsan Juntika. 2007. Buku Materi Pokok Perkembangan

Peserta didik. Sekolah Pasca Sarjana (UPI). Bandung.

Santrock, John W. 1995. Life-Span Development, WM, C Brown Comunication Inc.

Alih bahasa Achmad Chusairi. 2002. Perkembangan Masa Hidup. Jilid I. Erlangga.

Jakarta.

Suryabrata Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. PT Raja Grafindo. Jakarta.

Liliweri, Alo. 2005. Prasangka dan Konflik. LKIS. Yogyakarta.

Sunaryo. 2002. Psikologi untuk Keperawatan. EGC. Jakarta.

Herrman, H., Saxena, S., & Moodie, R. (2005). Promoting Mental Health: Concepts,

emerging evidence, practice : report of the World Health Organization, Department

of Mental Health and Substance Abuse in collaboration with the Victorian health

promotion Foundation and the University of Melbourne. In Wrold Health

Organization Press.

Zubrick, S. R., Ward, K. A., Silburn, S. R., Lawrence, D., Williams, A. A., Blair, E., …

Sanders, M. R. (2005). Prevention of Child Behavior Problems Through Universal

Implementation of a Group Behavioral Family Intervention. Journal of Prevention

Science, 6(4), 287–304. https://doi.org/10.1007/s11121-005- 0013-2

Dogra, N., & Leighton, S. (2009). Nursing in Child and Adolescent Mental Health.

England: McGraw Hill.

Santrock, J. W. (2014). Child Development (14 th edit). New York: McGraw Hill.

US Department of Health And Human Services. (2009). Risk and Protective Factors

for Mental , Emotional , and Behavioral Disorders Across the.

Keyes, C. L. M. (2014). Mental health as a complete state: How the salutogenic

perspective completes the picture. In Bridging Occupational, Organizational and

Public Health: A Transdisciplinary Approach (Vol. 9789400756, pp. 179– 192).


https://doi.org/10.1007/978-94- 007-5640-3-11

Yusuf, S. (2010). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. WHO. (2005). Child and adolescent mental health policies and plans. In

WHO Library Cataloguing-in-Publication Data.

Repetti, R. L., Taylor, S. E., & Seeman, T. E. (2002). Risky Families : Family Social

Environments and the Mental and Physical Health of Offspring. Psychological

Bulletin, 128(2), 330– 366. https://doi.org/10.1037//0033- 2909.128.2.330

Anda mungkin juga menyukai