Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan : 12 LEMBARAN KERJA 7 NILAI

Hari/Tangggal MATA KULIAH : Praktikum Bimbingan dan Konseling


Rabu/28 April 2021 Belajar
Prodi : Pendidikan Bimbingan dan Konseling
FIP – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah Nama Mahasiswa : Dara Putri Annisa


Mirza Irawan, S.Pd., M.Pd., Kons NIM : 1203351041
Kelas : Bk reguler C

Materi: Tugas dan Latihan 7

TUGAS DAN LATIHAN KEGIATAN BELAJAR 7

Setelah Anda menelaah isi materi di atas kerjakanlah soal dan pertanyaan berikut ini pada
lembar jawaban tersendiri !

1. Jelaskan hakikat pengembangan program bimbingan dan konseling !


2. Bentuklah kelompok (2 – 4 orang) kemudian analisislah pemahaman dan
keterampilan pendidik terkait dengan pengembangan program bimbingan dan
konseling!

Hasil analisis kelompok Anda dapat dituangkan ke dalam format berikut :

No. Pokok Kondisi Analisis Arah ke


Bahasan Lapangan Kondisi Depan
Lapangan
1 Hakikat ........ ........ ........
Perencanaan
Program BK

2 Asesmen ........ ........ ........


Kebutuhan
Klien

3 Perumusan ........ ........ ........


Tujuan
4 Perancangan ........ ........ ........
Program

5 Penyusunan ........ ........ ........


RPLBK

3. Bentuklah kelompok (3-5 orang), kemudian rancanglah program bimbingan dan


konseling belajar berdasarkan hasil asesmen kebutuhan pada bab terdahulu!. Untuk
menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan Anda dalam merancang program
BK maka bacalah “Panduan Operasional Pelayanan BK”. Sistematika penyusunan
program merujuk pada format berikut :
Penyusunsn Program Tsbiinan

1 . Rzsio I

2. Dasar JluLum
3. Visidan misi
4. Deskripsi kebuNhan
5. Tujuan
6. Komponen program
7. Bidang layman
8. . Rencana operational fncfit»t p/
inJ
9. Pengembangan tema
10. Rencana evaluasi, pelaporan dan
iindak lanjui

JAWAB!

1. Hakekatnya Program Bimbingan dan Konseling itu merupakan kegiatan


mengelompokkan masalah yang berkaitan atau yang ada pada peserta didik dengan
dilaksanakannya analisis kebutuhan terlebih dahulu. Kebutuhan atau masalah peserta didik
dapat diidentifikasi .

2. Analisis pemahaman dan keterampilan pendidik terkait dengan pengembangan


program bimbingan dan konseling :
No. Pokok Kondisi Lapangan Analisis Kondisi Arah ke Depan
Bahasan Lapangan

1 Hakikat Program bimbingan Kegiatan analisis Diharapkan pendidik


dan konseling yang kebutuhan dalam agar lebih banyak
Perencanaan baik pada lembaga bimbingan dan menganalisis kebutuhan
Program BK pendidikan konseling mencakup dan harapan peserta
merupakan buah dari informasi-informasi didik serta orang tuanya.
perencanaan yang mengenai kebutuhan
dilakukan dengan peserta didik,
baik. lingkungan peserta
didik, dan layanan
bimbingan dan
konseling.
2 Asesmen Perancangan program Asesmen lingkungan Sebagai pendidik yang
BK didahului klien berkaitan dengan baik kita perlu
Kebutuhan asesmen kebutuhan identifikasi visi dan mengidentifikasi visi
Klien klien dan misi serta tujuan dan misi serta tujuan
lingkungannya. sekolah, harapan sekolah, agar kita dapat
Asesmen kebutuhan sekolah dan orang tua merumuskan tujuan dan
klien berkaitan klien, kondisi dan harapan sekolah serta
dengan identifikasi kualifikasi guru dan klien.
karakteristik klien dan konselor, sarana dan
harapannya terhadap prasarana pendukung
program layanan BK. program BK, dan
kebijakan pimpinan
sekolah.
3 Perumusan Secara umum, layanan Perumusan tujuan Penting untuk pendidik
BK diselenggarakan di layanan BK dapat mengetahui makna
Tujuan sekolah dengan tujuan merujuk SKKPD sebenarnya dari
untuk membantu klien perumusan bk yang
agar dapat merujuk pada SKKPD
melaksanakan tugas-
tugas perkembangan
secara optimal
sehingga mencapai
perkembangan optimal
dalam bidang
kehidupan pribadi-
sosial, belajar, dan
karier
4 Perancangan Berdasarkan hasil Ada komponen Rasional, Pendidik harus
asesmen kebutuhan visi dan misi, deskipsi melaksanakan semua
Program klien dan kebutuhan, tujuan, komponen-komponen
lingkungannya serta komponen program, tersebut secara terurut,
pencermatan tujuan rencana operasional( action supaya perancangan
program BK maka plan), serta penyusunan program tersebut
dilakukan program semesteran berjalan secara
perancangan program bimbingan dan konseling sistematis dan
bimbingan dan membuahkan hasil
konseling dengan dengan baik
menetapkan elemen
dan komponen
program bimbingan
dan konseling
5 Penyusunan Merujuk PP No. 19 RPLBK dijabarkan dari Pendidik harus bisa
Tahun 2005 Pasal 20, kalender kegiatan BK, membuat perencanaan
RPLBK sebagaimana yang sebagai upaya pelayanan dalam bentuk
dilakukan oleh guru mengarahkan proses program dan RPLBK.
bidang studi, maka pelayanan BK bagi
guru bimbingan dan klien dalam rangka
konseling/konselor mencapai kompetensi
juga membuat dasar. Di dalam
perencanaan pelayanan RPLBK, setidaknya
dalam bentuk program memuat identitas
dan RPLBK RPLBK, rumusan
kompetensi dan tujuan
pelayanan, materi
bimbingan, rincian
kegiatan pelayanan,
metode, sumber dan
penilaian proses dan
hasil.

3. RPLBK dijabarkan dari kalender kegiatan BK, sebagai upaya mengarahkan proses
pelayanan BK bagi klien dalam rangka mencapai kompetensi dasar. Di dalam RPLBK,
setidaknya memuat identitas RPLBK, rumusan kompetensi dan tujuan pelayanan, materi
bimbingan, rincian kegiatan pelayanan, metode, sumber dan penilaian proses dan hasil
yakni :
Penyusunsn Program Tahunan

1 . Rasional

Pada bagian ini, konselor mengemukakan (1) dasar pikiran tentang pentingnya program BK dalam
keseluruhan program pendidikan di sekolah, (2) alasan-alasan pentingnya konseli mencapai
penguasaan kompetensi sebagaimana yang dihasilkan program BK, (3) kesimpulan hasil analisis
kebutuhan konseli dan lingkungannya serta dukungan teori terkini dan kecenderungan profesi
terhadap program dan rancangannya, dan (4) dan hal-hal lain yang dianggap relevan.

2. Dasar Hukum

3. Visi dan Misi

Pada bagian ini dikemukakan visi dan misi program BK berdasarkan visi dan misi sekolah. Visi
merupakan gambaran tentang masa depan yang dicita-citakan untuk diwujudkan program BK bagi
konseli berdasarkan visi sekolah. Dalam visi tersebut dinyatakan secara jelas apa yang diinginkan
terjadi pada diri para konseli sebagai hasil peranserta mereka dalam program BK di sekolah. Misi
merupakan tugas yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi program BK bagi konseli.

Visi Program BK, misalnya, pengembangan kemandirian konseli secara optimal dalam bidang
perkembangan pribadi-sosial, akademik, dan karier. Adapun misi program BK adalah memfasilitasi
tercapainya kemandirian konseli dalam bidang (1) perkembangan pribadi-sosial, (2)
perkembangan akademik, dan (3) perkembangan karier.

4. Dekripsi Kebutuhan

Pada deskripsi kebutuhan dikemukakan rumusan hasil asesmen kebutuhan konseli dan
lingkungannya ke dalam rumusan perilaku yang diharapkan dikuasai konseli. Rumusan ini pada
dasarnya merupakan rumusan tugas-tugas perkembangan, yaitu standar kompetensi kemandirian
yang disepakati bersama. Aspek perkembangan yang merupakan isi standar kompetensi
kemandirian terdiri atas landasan perilaku etis, landasan hidup religius, kematangan emosi,
kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab sosial, kesadaran gender, pengembangan
pribadi, perilaku kewirausahaan (kemadirian perilaku ekonomis), wawasan dan kesiapan karier,
kematangan hubungan dengan teman sebaya, dan kesiapan diri untuk menikah danberkeluarga.

5. Tujuan

Berdasarkan rumusan hasil asesmen kebutuhan, kemudian dirumuskan tujuan umum dan khusus
yang akan dicapai dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai konseli setelah memperoleh
pelayanan bimbingan dan konseling. Tujuan hendaknya dirumuskan ke dalam tataran tujuan: 1)
Penyadaran, untuk membangun pengetahuan dan pemahaman konseli terhadap perilaku atau
standar kompetensi yang harus dipelajari dandikuasai. 2) Akomodasi, untuk membangun
pemaknaan, internalisasi dan menjadikan perilaku atau kompetensi baru sebagai bagian dari
kemampuan dirinya. 3) Tindakan, yaitu mendorong konseli untuk mewujudkan perilaku dan
kompetensi baru itu dalam tindakan nyata sehari-hari.
6. Komponen Program

Komponen RPLBK meliputi identitas, berisi: bidang bimbingan, topik layanan, sasaran (kelas),
semester, waktu pertemuan.

7. Bidang Layanan

a. Pelayanan Dasar BK

Bimbingan Klasikal, Pelayanan Orientasi, Pelayanan Informasi, Bimbingan Kelompok, Pelayanan


Pengumpula Data

b. Pelayanan Responsif

Konseling Individual dan Kelompok, Referal( alih tangan), Kolaborasi dengan guru mata pelajaran,
Kolaborasi dengan Orang tua, Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah, Konsultasi,
Bimbingan teman sebaya, Konferensi Kasus, Kunjungan Rumah.

8. Rencana Operasional

9. Pengembangan Tema

10. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut

Evaluasi program atau proses adalah prosedur yang digunakan untuk menentukan sejauh mana
program bimbingan dan konseling komprehensif berfungsi sepenuhnya. Penilaian dibuat tentang
status program dengan menggunakan standar evaluasi program dan kriteria yang bersumber
langsung dari kerangka kerja program bimbingan dan konseling komprehensif (Gysbers & Henderson,
2006). Kecukupan standar dan kriteria evaluasi program diperlukan untuk memastikan bahwa
panduan program bimbingan dan konseling komprehensif lengkap dan sepenuhnya diwakili oleh
standar dan kriteria tersebut.

11. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang diperlukan disesuaikan dengan kondisi setempat, namun untuk keperluan
ini perlu diprogramkan sebelum tahun ajaran baru, agar pelayanan bimbingan dapat berjalan lancar.
Dalam hal memprogramkan pengadaan sarana dan prasarana, konselor mengkonsultasikannya
dengan kepala sekolah, guru, wali kelas, dan komite sekolah. Berikut ini sarana dan prasarana yang
perlu disediakan untuk pelayanan BK (Depdiknas, 2008; Flurentin, 2012; Permendikbud, 2014)

12. Anggaran Biaya

Kebijakan lembaga yang kondusif perlu diupayakan. Kepala sekolah harus memberikan dukungan
yang serius dan sistematis terhadap penyelenggaraan program bimbingan dan konseling.
Pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus diperlakukan sebagai kegiatan yang utuh dari
seluruh program pendidikan. Komponen anggaran meliputi: a. Anggaran untuk semua aktivitas yang
tercantum pada program bimbingan dan konseling. b. Anggaran untuk aktivitas pendukung (seperti
untuk home visit, pembelian buku pendukung/sumber bacaan, mengikuti seminar/workshop atau
kegiatan profesi dan organisasi profesi, pengembangan staf, penyelenggaraan MGBK, pembelian
alat/media untuk pelayanan bimbingan dan konseling). c. Anggaran untuk pengembangan dan
peningkatan kenyamanan ruang atau pelayanan bimbingan dan konseling (seperti pembenahan
ruangan, pengadaan buku-buku untuk terapi pustaka, penyiapan perangkat konseling kelompok).

Anda mungkin juga menyukai