Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MINI RISET

MATA KULIAH BIMBINGAN KONSELING KELOMPOK


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah BKP

PHOTO

OLEH BK REGULER A 2020


01_ABDILLAH SAPUTRA (120241006)
02_ANGGI HAYANI (1202315000)
Dosen Pengampu : Dra. Rahmulyani. M.Pd,
Kons.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan
taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Adapun laporan ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Bimbingan
Konseling Kelompok” dengan judul “MINI RISET”
Dan ucapan terima kasih penulis kepada:
1. Ibu yang telah membimbing penulis dalam menyusun laporan ini. Semoga ilmu yang
Ibu berikan kepada penulis di balas dengan kebaikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kedua orang tua yang memberi bantuan berupa material sehingga laporan ini dapat
diselesaikan.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan, baik dalam penulisan maupun isi dari pokok pembahasan. Penulis berharap
saran maupun kritikan dari Ibu yang sifatnya membangun, sehingga laporan ini mencapai
kesempurnaan. Dan semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca, khususnya bagi penulis
sendiri.

Medan,
Mei 2017
Ahmad Thalha Abdillah

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar. ................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2.. .Tujuan...................................................................................................................
............1
1.3. Manfaat...................................................................................................................
............2
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN................................................................................... 3
2.1. Uraian Permasalahan............................................................................................... 3
2.2. Subjek Penelitian..................................................................................................... 3
2.3. Assesment Data....................................................................................................... 3
BAB III METODE PELAKSANAAN................................................................................ 4
3.1. Metode penelitian..................................................................................................... 4
3.2. Langkah Penelitian................................................................................................... 4
3.3. Teknik Pengumpulan Data....................................................................................... 4
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................... 5
4.1. Hasil Penelitian........................................................................................................ 5
4.2. Analisa Pembahasan................................................................................................ 5
BAB V PENUTUP.............................................................................................................. 8
5.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 8
5.2. Saran........................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bimbingan dan konseling yang merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia
memiliki pengertian-pengertian yang khas. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh seorang ahli kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara,
dan bahan agar individu tersebut mampu mandiri dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan
pada prosedur wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu (klien)
yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Banyaknya siswa yang membutuhkan bantuan dari orang lain untuk mengembangkan
wawasan bagaimana cara mempercepat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Banyak Guru
BK dilapangan tidak memberikan layanan kepada siswa yang seharusnya siswa pernah
mendapat layanan Bimbingan Konseling Kelompok. Diperoleh data dari hasil Mini Riset
yang dilakukan kakak kelas Ahmad Thalha Abdillah pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Terdapat siswa yang Dimarah-marahi Guru BK sebanyak 20 dari 40 siswa (50%),
Dihukum Guru BK sebanyak 15 dari 40 siswa (35%), Dibimbing dalam bentuk kelompok
sebanyak 19 dari 40 siswa (47,5%), dan Membahas dan menyelesaikan masalah umum
(masalah umum yang dibahas berasal dari guru BK) sebanyak 12 dari 40 siswa (30%).
Penyelenggaraan bimbingan konseling sudah sejak lama dijalankan bahkan disetiap
jenjang pendidikan ada penyampaian dan penerapan bimbingan koseling ini. Pemahaman
orang dalam melihat bimbingan dan konseling, baik dalam tatanan konsep maupun
praktiknya, sangat mengganggu terhadap pencitraan dan laju pengembangan profesi ini.
Kekeliruan pemahaman ini tidak hanya terjadi dikalangan orang-orang yang berada diluar
bimbingan dan konseling tetapi juga banyak ditemukan dikalangan orang-orang terlibat
langsung dengan bimbingan dan konseling.
Di samping itu, literature yang memberikan wawasan, pengertian, dan berbagai seluk
beluk teori dan praktek bimbingan dan konseling yang dapat memperluas dan mengarahkan
pemahaman mereka itu juga masih sangat terbatas. Melihat hal tersebut, maka tak heran bila
dalam kenyataannya masih banyak terjadi kesalahpahaman tentang bimbingan dan konseling.
Selain kesalah pahaman dalam bimbingan konseling, ada juga siswa yang tidak
mengetahui mengenai apa itu bimbingan dan konseling. Ada juga siswa yang tidak peduli
tentang keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah mereka. Padahal, jika mereka
1
mengetahui apa sebenarnya bimbingan dan konseling tersebut, mereka dapat memanfaatkan
bimbingan dan konseling yang ada di sekolah mereka masing-masing.

1.2. Tujuan (Catatan : Kelompok yang memodifikasi, pernyataan yang ada dalam
table adalah isi tujuan dari mini riset)
Adapun tujuan penulisan laporan mini riset ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana realisasi Guru BK melakukan layanan Bimbingan
Konseling Kelompok di sekolah.
2. Untuk mengetahui apakah siswa pernah mendapatkan layanan Bimbingan Konseling
Kelompok di sekolah (Selama 1 tahun sekali).
3. Untuk mengetahui sejauh mana siswa Bimbingan Konseling Kelompok di sekolah
mereka.

Instrumen Mini Riset di Masa Pandemi Belajar Dari Rumah


Jawaban
No Pernyataan Ya Tidak
.
1. Saya tahu nama guru BK saya 41 0
2. Saya tahu ruang guru BK saya 40 1
3. Saya pernah ke ruang guru BK saya 36 5
4. Guru BK saya sangat menyenangkan 29 12
5. Saya pernah mendapat layanan dari guru BK 25 16
6. Saya pernah mendengar ada layanan BKP dari guru BK 29 12
7. Saya pernah dipanggil guru BK bukan karena membuat 30 11
kesalahan
8. Saya pernah dipanggil guru BK karena saya membuat 32 9
kesalahan
9. Saya pernah ikut layanan BKP topik tugas (Topik yang 36 5
dibahas berasal dari guru BK)
10. Saya pernah ikut layanan BKP Topik Bebas (Topik yang 31 10
dibahas berasal dari anggota kelompok)
11. Saya pernah ikut layanan KKP topik masalah berasal dari 29 12
anggota kelompok

2
12. Saya pernah ikut Pendidikan Karakter Cerdas Format 31 10
Kelompok (PKC-KO) Topik Tugas
13. Saya pernah ikut Pendidikan Karakter Cerdas Format 30 11
Kelompok (PKC-KO) Topik Bebas
14. Saya pernah ikut Bimbingan Kelompok Teknik Sosio Drama 39 2
15. Saya pernah ikut Bimbingan Kelompok Teknik Home Room 36 5
16. Saya pernah ikut Bimbingan Kelompok Teknik Problem 32 9
Solving
17. Saya pernah ikut Bimbingan Kelompok Teknik Simulasi 32 9
18. Saya pernah ikut Bimbingan Kelompok dengan guru BK tapi 21 20
saya tidak pernah tahu apa nama Bimbingan Kelompok
tersebut
19. Guru BK pernah menginformasikan bahwa semua siswa 22 19
harus pernah mendapat layanan termasuk layanan konseling
kelompok

Note: Ada 40 mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam mengisi instrumen ini.

1.3. Manfaat (Catatan : Isi pernyataan dalam table masuk dalam manfaat
Adapun manfaat dari penulisan laporan ini adalah sebagai acuan untuk mengetahui
perkembangan BKP terkini di sekolah, untuk memperbaiki cara pelaksanaan BKP ke depan
dan untuk memperluas pengetahuan calon guru BK mengenai realisasi BKP.
Sejak dini calon Guru BK mengetahui data yang authentic tentang tahu-tidaknya/
pernah-tidak siswa :
Nama Guru BK, Ruang Guru BK, Pernah Ke Ruang Guru BK, Guru BK Sangat
Menyenangkan, Pernah Mendapat Layanan Dari Guru BK, dst

No. Pernyataan
1. Nama Guru BK-nya,
2. Tahu Ruang Guru BK
3. Pernah Ke Ruang Guru BK
4. Guru BK Sangat Menyenangkan

3
5. Pernah Mendapat Layanan Dari Guru BK
6. Pernah Mendengar Ada Layanan BKP Dari Guru BK
7. Pernah Dipanggil Guru BK Bukan Karena Membuat
Kesalahan
8. Pernah Dipanggil Guru BK Karena Saya Membuat Kesalahan
9. Pernah Ikut Layanan BKP Topik Tugas (Topik Yang Dibahas
Berasal Dari Guru BK)
10. Pernah Ikut Layanan BKP Topik Bebas (Topik Yang Dibahas
Berasal Dari Anggota Kelompok)
11. Pernah Ikut Layanan KKP Topik Masalah Berasal Dari
Anggota Kelompok
12. Pernah Ikut Pendidikan Karakter Cerdas Format Kelompok
(PKC-KO) Topik Tugas
13. Pernah Ikut Pendidikan Karakter Cerdas Format Kelompok
(PKC-KO) Topik Bebas
14. Pernah Ikut Bimbingan Kelompok Teknik Sosio Drama
15. Pernah Ikut Bimbingan Kelompok Teknik Home Room
16. Pernah Ikut Bimbingan Kelompok Teknik Problem Solving
17. Pernah Ikut Bimbingan Kelompok Teknik Simulasi
18. Pernah Ikut Bimbingan Kelompok Dengan Guru BK Tapi
Saya Tidak Pernah Tahu Apa Nama Bimbingan Kelompok
Tersebut
19. Guru BK Pernah Menginformasikan Bahwa Semua Siswa
Harus Pernah Mendapat Layanan Termasuk Layanan
Konseling Kelompok

Note: Ada 40 mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam mengisi instrumen ini

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.4. Landasan Teori Tentang Layanan Bimbingan Konseling Kelompok (kelompok


yang menyelesaikan)
 Pengertian Bimbingan Konseling Kelompok
 Tujuan Bimbingan Konseling Kelompok
 Pentingnya Bimbingan Konseling Kelompok
 Hasil penelitian tentang keberhasilan layanan Bimbingan Konseling
Kelompok (Berdasarkan Jurnal)

5
BAB III
KERANGKA BERPIKIR
2.5. Uraian Permasalahan
Pelayanan bimbingan dan konseling yang mempunyai tiga segi orientasi itu
diselenggarakan di berbagai ruang lingkup kerja. Di sekolah, pelayanan bimbingan dan
konseling merupakan bidang pelayanan pokok di samping dua bidang pelayanan lainnya,
yaitu bidang pelayanan kurikulum dan pengajaran serta bidang administrasi dan pengelolaan.
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah memberikan perhatian utama dan
menyelenggarakan pelayanan yang secukup-cukupnya. Untuk para siswa agar mereka
mampu berkembang dan belajar secara optimal. Konselor sekolah merupakan tenaga utama
dan inti setelah ahli dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah itu. Dalam
menjalankan tugasnya itu, konselor sekolah memiliki dan mewujudkan tanggung jawabnya
kepada siswa, orang tua, sejawat, masyarakat, diri sendiri, dan profesi.
Namun, banyak konselor sekolah yang tidak menjalankan tugasnya dengan penuh
tanggung jawab sehingga masyarakat yang ada di sekolah itu menjadi salah persepsi
mengenai bimbingan dan konseling. Banyak konselor sekolah yang menjalankan tugasnya
dengan tidak mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan atau teori yang sudah mereka
pelajari. Mereka menjadi konselor sekolah yang hanya duduk-duduk saja, yang hanya
menghukum siswa yang salah saja, dan hanya marah-marah kepada siswa-siswa nya. Sikap
seorang konselor sekolah itulah yang membuat orang-orang yang ada di sekolah itu, terutama
siswa menjadi tidak tahu apa sebenarnya fungsi bimbingan konseling itu di sekolah.

2.6. Subjek Penelitian (Kelompok yang menyesuaikan)


Subjek penelitian ini adalah 41 orang Mahasiswa/i kelas BK Reguler A 2020. Berasal
dari Alumni SLTA (SMA/Sederajat) yang berbeda-beda yang ada dari berbagai kota yang
ada di Indonesia (Medan, Aceh, dll).

2.7. Assesment Data (Kelompok yang menyelesaikan)


Assesment data dalam penelitian ini menggunakan intrumen/angket disebar melalui
Grup WhatsApp selanjutnya dikumpulkan melaului Google Formulir. Analisis dilakukan
dengan penghitungan dengan cara manual dari angket yang telah di sebar kepada 41 orang
Mahasiswa/i kelas BK Reguler A 2020. Berasal dari Alumni SLTA (SMA/Sederajat), MAN
Asahan, SMA Negeri 8 Medan yang berbeda-beda yang ada di Medan.

6
BAB IV
METODE PELAKSANAAN

3.1. Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu dengan melakukan
wawancara dengan siswa ke lapangan dan dengan memberikan angket sebagai instrumen
penelitian. Sasaran penelitian ini adalah siswa/i SMP dan SMA yang sedang berada di
lingkungan masyarakat, bukan di lingkungan sekolah. Peneliti memilih untuk memberikan
angket kepada siswa/i SMP yang ada di Medan. Peneliti mengambil sampel sebanyak 32
orang siswa/i SMP yang terdiri dari berbagai kelas, mulai dari kelas VII, VIII, dan IX.

3.2. Langkah Penelitian


Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menerima pengarahan dari Dosen Pengampu Mata Kuliah “Bagaimana Cara
Membuat Tugas Mini Riset”.
2. Kelompok kecil (Kelompok Presentasi) menyiapkan proposal tugas Mini Riset
3. Peneliti menerima instrument penelitian dari Dosen Pengampu Mata Kuliah yang
diberikan dari Grup Komting-Sekretaris Kelas yang mengirimkan ke grup kelas
masing-masing.
4. Intrument diisi secara individual sesuai dengan apa yang dialami selama di SLTA.
5. Intrument yang sudah diisi dikumpulkan dalam Goole Formulir sebanyak 41 rangkap.
6. Seluruh Intrument (41 Rangkap) dishare ke kelompok kecil (Kelompok Presentasi).
7. Setiap anggota kelompok kecil (kelompok Presentasi) mengolah data secara manual.
8. Hasil perhitungan dimasukkan ke table hasil analisis instrument tugas Mini Riset.
9. Kelompok kecil (Kelompok Presentasi) menarasikan data yang diperoleh.
10. Kelompok kecil (Kelompok Presentasi) menyelesaikan laporan akhir tugas Mini
Riset.
11. Mengumpulkan laporan Via Googlr Drive yang telah disiapkan oelh Komting-
Sekretaris dan link drive dikirim ke Dosen Pengampu Mata Kuliah.

3.3. Teknik Pengumpulan Data (Kelompok yang menyelesaikan)


Teknik pengumpulan data pada penelitian tugas Mini Riset ini menggunakan
Instrument Angket, angket tersebut berisi pernyataan-pernyataan mengenai sejauh mana

7
subyek penelitian tersebut mengenal layanan Bimbingan Konseling Kelompok yang
seharusnya mereka dapat.

8
BAB V
PEMBAHASAN

11.1. Hasil Penelitian (Kelompok yang menyelesaikan)


Berdasarkan perhitungan manual dari hasil angket, diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Analisis Instrument Tugas Mini Riset
No Pernyataan Ya % Tidak %
1 Siswa mengenal nama guru BK 38 95% 2 5%
Siswa yg mengetahui ruangan/kantor
2 37 92,5% 3 7,5%
guru BK
Kunjungan siswa ke kantor/ruangan guru
3 36 90% 4 10%
BK
4 Membicarakan masalah kelompok 33 82,5% 7 17,5%
Waktu berbincang dg guru BK cukup
5 29 72,5% 11 27,5%
Ideal
6 Pernah dibimbing guru BK 30 75%% 10 25%
7 Dimarah-marahi guru BK 20 50% 20 50%
8 Dihukum guru BK 14 35% 25 65%
9 Dibimbing dalam bentuk kelompok 19 47,5% 21 52,5%
Membahas dan menyelesaikan masalah
10 umum (masalah umum yang dibahas 12 30% 28 70%
berasal dari guru BK)
Membahas dan menyelesaikan masalah
11 umum (masalah umum yang dibahas 16 40% 24 60%
berasal dari siswa)

11.2. Analisa Pembahasan (Kelompok yang menyelesaikan)


Berdasarkan hasil angket siswa/i SMP/MTs kelas VII, VII, dan IX, dapat diperoleh
data bahwa:
1. Sebanyak 38 orang (95%) siswa mengetahui nama guru BK mereka,namun sebanyak
2 orang (5%) siswa tidak mengetahui nama guru BK mereka
2. Sebanyak 37 orang (92,5%) siswa mengetahui letak kantor guru BK mereka, namun 3
orang (7,5%) siswa lainnya tidak mengetahui letak kantor guru BK mereka.

9
3. Sebanyak 36 orang (90%) siswa pernah ke kantor guru BK, namun 4 orang (10%)
siswa lainnya tidak pernah ke kantor guru BK.
4. Sebanyak 33 orang (82,5%) siswa pernah ke kantor guru BK dan membicarakan
tentang masalah-masalah tertentu, misalnya seperti membicarakan guru tidak ada di
dalam kelas, di tegur karena memakai lipstik, masalah terlambat, dan masalah absen,
namun 7 orang (17,5%) siswa lainnya tidak pernah membicarakan masalah-masalah
tertentu.
5. Sebanyak 29 orang (72,5%) siswa mengetahui berapa lama ia berbicara dengan guru
BK atau berada di kantor guru BK diantaranya 10 menit, 15 menit, 30 menit, dan 60
menit, namun 11 orang (27,5%) siswa lainnya tidak mengetahui berapa lama mereka
berbicara dengan guru BK atau berada di kantor guru BK.
6. Sebanyak 30 orang (75%) siswa pernah di bimbing oleh guru BK, namun sebanyak 10
orang (25%) siswa lainnya tidak pernah di bimbing oleh guru BK.
7. Sebanyak 20 orang (50%) siswa mengatakan bahwa mereka pernah di marah-marahi
guru BK, namun 20 orang (50%) siswa lainnya mengatakan tidak pernah di marah-
marahi guru BK.
8. Sebanyak 14 orang (35%) siswa pernah dihukum guru BK, namun 26 orang (65%)
siswa tidak pernah dihukum guru BK.
9. Sebanyak 19 orang (47,5%) siswa pernah dibimbing dalam bentuk kelompok, namun
21 orang (52,5%) siswa lainnya tidak pernah dibimbing dalam bentuk kelompok.
10. Sebanyak 12 orang (30%) siswa pernah membahas dan menyelesaikan masalah umum
yang dibahas berasal dari guru BK bersama guru BK dan kawan-kawan, namun 28
orang (70%) siswa lainnya tidak pernah membahas dan menyelesaikan masalah
umum yang dibahas berasal dari guru BK bersama guru BK dan kawan-kawan.
11. Sebanyak 16 orang (40%) siswa pernah membahas dan menyelesaikan masalah umum
yang dibahas berasal dari siswa sendiri dan kawan-kawan bersama guru BK dan
kawan-kawan. Sedangkan 24 orang (60%) siswa lainnya tidak pernah membahasnya
bersama guru BK dan kawan-kawan.
Setelah mengetahui hasil dari angket yang telah saya analisis, saya berkomitmen
ketika nantinya saya menjadi guru BK, hal-hal yang saya lakukan sebagai guru BK adalah:
1. Saya akan memperkenalkan diri saya kepada seluruh peserta didik yang ada di
sekolah.
2. Memperkenalkan BKP kepada seluruh peserta didik yang ada di sekolah.
3. Memberikan gambaran tentang bagaimana fungsi guru BK yang sebenarnya.
10
4. Memberitahukan kepada peserta didik dimana letak kantor guru BK.
5. Mengimplementasikan pola 17+ layanan BK untuk peserta didik yang ada di sekolah.
6. Membimbing dan mengarahkan peserta didik sesuai dengan kebutuhannya.
7. Menjalankan dengan baik teori-teori yang telah saya pelajari.
8. Mengoptimalkan kinerja saya sebagai guru BK.
9. Mengubah persepsi negatif peserta didik mengenai guru BK.
10. Saya akan melakukan kegiatan BKP,KKP maupun PKC-KO untuk membahas
permasalahan yang ada pada peserta didik saya nantinya sekaligus mengakrabkan diri
saya kepada mereka. Agar nanatinya mereka mau menerima saya yang bertujuan
untuk mempermudah proses konseling yang akan dilakukan.
11. Mengontrol emosi saya untuk tidak memarahi peserta didik saya.

11
BAB VI
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat disimpulkan:
1. 95 % siswa mengetahui nama guru BK, namun mereka tidak mengetahui letak kantor
guru BK.
2. 50 % siswa tidak pernah dibimbing melalui layanan bimbingan kelompok.
3. 50 % siswa pernah di marah-marahi oleh guru BK.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, kami menyarankan kepada calon guru BK, Guru BK:
1. Calon Guru BK :
 perlu menghayati informasi yang diperoleh dari hasil tugas Mini Riset yang
pernah dilakukan Ahmad Thalha Abdillah tahun 2017
 Harus membekali diri sejak dini tentang bagaimana mengaplikasikan layanan
Bimbingan Konseling Kelompok di sekolah.
 Harus memperkenalkan diri dan menjelaskan peran dan tugasnya sebagai
Guru BK di sekolah kepada seluruh siswa asuh mulai dari awal bertugas.
 Harus kreatif memikirkan bagaimana cara agar layanan Bimbingan Konseling
Kelompok untuk semua siswa terlaksana dengan baik.
2. Guru BK yang sedang bertugas :
 Harus memperkenalkan diri dan menjelaskan peran dan tugasnya sebagai
Guru BK di sekolah kepada seluruh siswa asuh mulai dari awal bertugas.
 Harus kreatif memikirkan bagaimana cara agar layanan Bimbingan Konseling
Kelompok untuk semua siswa terlaksana dengan baik.
 Kita semua perlu menyadari bahwa hak-hak diterima kewajiban harus
dilaksanakan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno, H. & Erman Amti. 2013. Dasar-Dasar Bimbingan & Konseling. Jakarta: PT Rineka
Cipta
https://www.google.co.id/amp/s/wiwiksunaryatipujilestari.wordpress.com/2015/03/26/teknik-
pengumpulan-data/amp/ Diakses pada 2 Mei 2017
https://bukubiruku.com/metode-penelitian-kualitatif/ Diaksed pada 2 Mei 2017

13

Anda mungkin juga menyukai