Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REPORT

Disusun Oleh:

Nama : Alfian Sani

NIM : 1183351010

Kelas : BK Reg D 2018

Mata Kuliah : Teknik-Teknik Konseling

Dosen Pengampu : Erwita Ika Violina., M.Pd

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
bertkat dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Model-
Model Konseling ini yaitu Critical Book Report ini bertujuan sebagai
pemenuhan atas tuntutan tugas individu mata kuliah Model-Model Konseling dan
sebagai bahan perkuliahan.

Penulis juga menyadari sepenuhnya dalam pembuatan Critical Book


Report ini terdapat banyak kekurangan dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu penulis berharap adanya kritik serta saran dan tentunya usulan setiap pembaca
demi perbaikan tugas yang akan penulis buat di kemudian hari, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa kritik dan saran dari pembaca yang membangun.

Dengan ini penulis mempersembahkan makalah Critical Book Report ini


dengan rasa terimah kasih dan semoga makalah ini dapat memberi manfaat. Akhir
kata saya ucapkan banyak terimah kasih.

Alfian Sani

(118331010)

2
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4

A. LATAR BEAKANG.................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................4
C. TUJUAN....................................................................................................4

BAB II RINGKASAN ISI BUKU.........................................................................5

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................10

A. KEUNGGULAN BUKU UTAMA..........................................................10


B. KELEMAHAN BUKU UTAMA............................................................10
C. KEUNGGULAN BUKU KEDUA...........................................................10
D. KELEMAHAN BUKU KEDUA.............................................................10

BAB IV PENUTUP..............................................................................................11

A. KESIMPULAN.........................................................................................11
B. SARAN......................................................................................................11

3
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia pada dasarnya hidup dalam lingkaran permasalahan yang seiring


berjalannya waktu mengakibatkan perubahan pada berbagai aspek, baik dari
tingkah laku, maupun keadaan jiwanya. Dalam kasus-kasus tertentu permasalahan
yang dihadapi seseorang dapat mengarah pada keabnormalan. Abnormal yang
dimaksud ialah adanya disorientasi pada aspek waktu, orang, tempat, dan
sebagainya.
Bimbingan dan konseling sendiri dalam prakteknya memiliki beberapa model
dan teknik, dan teknik yang akan dibahas dalam makalah ini lebih berfokus pada
bimbingan konseling dalam model pendekatan yang berbentuk kelompok (lebih
dari satu individu). Bagaimanakah pendekatan konseling dan bimbingan dalam
model kelompok, tentunya akan dibahas lebih mendalam pada bagian isi dari
makalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH

~ Apa teknik layanan bimbingan dan koseling kelompok?

~ Apa yang dimaksud dengan layanan bimbingan dan konseling kelompok?


~ Apa saja azas layanan bimbingan dan konseling kelompok?
C. TUJUAN
~ Untuk mengetahui teknik layanan bimbingan dan konseling kelompok

~ Untuk Mengetahui pengertian layanan bimbingan dan konseling kelompok


~ Untuk mengetahui azas layanan bimbingan dan konseling kelompok

4
BAB II RINGKASAN ISI BUKU

Bab 1 Pengertian Bimbingan

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang terus menerus diberikan


dari seorang pembimbing kepada individu yang membutuhkannya dalam rangka
mengembangkan seluruh potensi yang diimilikinya secara optimal, mengenal
lingkungan dan masa depan agar individu mampu menjadi individu yang mandiri.

Bab 2 Pengertian Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok adalah merupakan proses pemberian bantuan kepada


seseorang atau sekelompok orang secara terus menerus dan sistematis oleh guru
guru pembimbing agar individu atau sekelompok individu menjadi pribadi yang
mandiri.

Bab 3 Faktor yang Mendasari, Tujuan, Jenis dan Azas Penyelenggaraan


Bimbingan Kelompok

Dalam penyelenggaraan terdapat beberapa faktor yang mendasari


penyelenggaraan bimbingan kelompok adalah bahwa proses pembelajaran dalam
bentuk perubahan sikap dan perilaku termasuk kedalam hal pemecahan masalah
dapat melalui proses bimbingan kelompok. Tujuan bimbingan kelompok adalah
mengembangkan kemampuan sosialita siswa khususnya kemampuan
berkomunikasi dan membahas topic topic tertentu yang mengandung
permasalahan aktual dan menjadi perhatian peserta. Pada saat menjalankan
bimbingan kelompok, azas-azas yang ada diantaranya yaitu azas kerahasiaan, azas
keterbukaan, azas kesukarelaan, azas kenormatifan.

Bab 4 Kelompok dan Komponen Dalam Kegiatan Bimbingan Kelompok

Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok dapat dikembangkan yaitu


“kelompok bebas dan kelompok tugas”. Kelompok bebas memberikan
kesempatan kepada seluruh anggota kelompok untuk menentukan arah dan isi

5
kegiatan kelompok tersebut. Sedangkan kelompok tugas, arah danisi kegiatan
kelompok ditetapkan terlebih dahulu. Dalam layanan bimbingan kelompok
berperan dua pihak yaitu pimpinan kelompok dan anggota kelompok.

Bab 5 Teknik-Teknik dan Tahap-Tahap Layanan Bimbingan Kelompok

Penggunaan teknik dalam kegiatan bimbingan kelompok mempunyai


banyak fungsi selain focus pada tujuan yg akan dicapai tetapi dapat membuat
suasana yang terbangun dalam kegiatan bimbingan kelompok. Adapun teknik
yang bisa digunakan dalam bimbingan kelompok yaitu homeroom, field drip,
group discussion, kegiatan kelompok, organisasi murid, sosiodrama, psikodrama,
dan pengajaran remedial.

Setiap melakukan bimbingan kelompok sebaiknya memperhatikan tahap-


tahap yang akan dilaksanakan, dan yang paling utama adalah perencanaan,
kegiatan bimbingan kelompok yang dilakukan kelompok tersebut dapat tercapai.

Bab 6 BKP Teknik Simulasi

Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya pura-pura atau berbuat
seolah-olah. Tekhnik simulasi merupakan salah satu jenis pelaksanaan bimbingan
kelompok yang bertujuan agar individu dapat mengarahkan tindakannya sebagai
manusia yang menginterpretasikan prilakunya kedalam suatu control yang dapat
memperbaiki tindakannya dengan adanya penerimaan umpan balik.

Adapun tujuan simulasi yaitu membantu siswa untuk mengalami


bermacam macam proses kenyataan sosial, untuk menguji reaksi mereka serta
untuk memperoleh konsep keterampilan pembuatan keputusan.dan tahap
pelaksanaan simulasi terdiri dari orientasi, penyiapan peserta, pelaksanaan
simulasi, dan diskusi hasil- hasil simulasi.

Bab 7 BKP Teknik Role Playing

6
Role playing merupakan sebuah permainan yang memainkan peran tokoh
tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk merajut sebuah cerita bersama. Melalui
teknik role playing, siswa diajak untuk belajar memecahkan masalah pribadi
dengan bantuan kelompok sosial yang anggotanya teman temannya sendiri.

Role playing dapat berfungsi sebagai alat bantu dalam mendiagnosis


ketegangan dan sumber ketegangan dalam kelompoknya, dan jika terampil dan
terstruktur dalam penggunaan role playing dapat membantu individu menjadi
lebih nyaman dengan dirinnya sendiri dan lebih percaya diri. Sedangkan tujuan
dari penggunaan role playing bagi siswa adalah untuk memotivasi siswa, untuk
menarik minat dan perhatian siswa untuk mengekksploitasi situasi dimana mereka
mengalami emosi, perbedaan pendapat dan permasalahan dalam lingkungan
kehidupan siswa, mengembangkan kemampuan komunikasi siwa dan melatih
siswa untuk aktif dalam kehidupan nyata.

Bab 8 BKP Teknik Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok adalah pembicaraan melalui tatap muka yang


direncanakan dua orang peserta didik atau lebih tentang pokok atau topic bahasan
tertentu, dan dipimpin oleh seorang pemimpin diskusi. Bentuk bentuk bimbingan
kelompok tergantung dari aspek mana kira melihatnya. Sebelum membina
kegiatan diskusi kelompok, pembimbing perlu mengenal bentuk diskusi yang
akan dibinanya.

Bab 9 BKP Teknik PKC-KO

Menurut prayitno pembelajaran karakter cerdas format kelompok (PKC-


KO) merupakan metode klasikal yang dapat dilaksanakan didalam maupun diluar
satuan pendidikan. Metode ini dikmaksudkan untuk membantu pengembangan
pribadi yang sadar akan nilai nilai karakter cerdas dan mempraktikkannya serta
menciptakan lingkungan kehidupan yang secara teratur diwarnai oleh nilai nilai
karakter cerdas, termasuk pengalaman nilai luhur pancsila didalamnya.

7
Proses kegiatan merupakan dinamika pengembangan diri bagi para peserta
menuju keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara pribadi diri dan
kebersamaan. Isi kegiatan PKC-KO secara langsung dinamis mengarah pada
dihayai dan diamalkannya nilai nilai karakter cerdas.

Bab 10 BKP Teknik Problem Solving

Perubahan tentang tahap-tahap perkembangan kelompok dalam rangka


bimbingan kelompok sangat penting. Terutama bagi para calon pemimpin
kelompok(konselor). Dengan mengetahui dan menguasai apa yang sebenarnya
terjadi dan apa yang hendaknya terjadi didalam kelompok tersebut, pemimpin
kelompok tersebut akan mampu menyelenggarakan kegiatan kelompok tersebut.
Pada umumnya, ada 4 tahap perkembangan yaitu tahap pembentukan, perlaihan,
pelaksanaan kegiatan, dan pengakhiran.

Bab 11 BKP Teknik Modelling

Perry dan furukawa mendefinisikan modelling sebagai proses belajar melalui


observasi dimana tingkah laku dari seorang individu atau kelompok, sebagai
model, berperan sebagai rangsangan bagi pikiran pikiran, sikap sikap atau
tingakah laku sebagai bagian dari individu yang lain mengobservasi model yang
disampaikan.

Ada enam jenis modelling yaitu:

1. Modelling langsung.
2. Modelling simbolis.
3. Modelling sendiri.
4. Modellling partisipan.
5. Modelling tertutup.
6. Modelling kognitif.

Bab 12 Evaluasi Dalam Bimbingan Kelompok

8
Menurut Luddin (2012:78) untuk mengetahui keberhasilan kegiatan
bimbingan kelompok, pemimpin kelompok (guru pembimbing) dapat melakukan
tiga tahapan penilaian, yaitu :

1. Penilaian Segera (Laiseg), dengan memperhatikan bagaimana partisipasi


dan komitmen masing-masing anggota kelompok dalam proses menjalani
kegiatannya.

2. Penilaian Jangka Pendek (Laijapen), dengan Memperhatikan adanya


berbagai perubahan tingkah laku dari masing-masing anggota kelompok
setelah satu atau dua minggu mendatang.

3. Penilaian Jangka Panjang (Laijapang), dengan memperhatikan adanya


perubahan sikap dan tingkah laku atau kemampuan lainnya pada akhir
semester. Dalam hal ini pemimpin kelompok meyiapkan format penilaian
yang di isi oelh masing-masing anggota kelompok.

9
BAB III PEMBAHASAN

A. KEUNGGULAN BUKU UTAMA

Dari penampilan luar atau cover buku ini memiliki design yang menarik
dengan paduan warna yang tepat. Selain itu, halaman sampul buku ini juga
disertai gambar berlangsungnya kegiatan kelompok, sehingga memperkuat isi dan
esensi buku. Sedangkan dalam segi isi buku ini sangat tepat dan cocok untuk para
calon guru dan semua kalangan pendidik. Dalam buku ini banyak pengertian
hingga cara serta metode yang dapat membantu untuk memberikan sebuah
bimbingan kelompok belajar.

B. KELEMAHAN BUKU UTAMA

Didalam buku ini kurang bagus peletakan judul setiap bab sehingga sedikit
membingungkan pembaca, serta kurang baik dalam penyusunan bahan
pembelajaran dan tabel didalamnya sehingga membingungkan pembaca.

C. KEUNGGULAN BUKU KEDUA

Buku ini dilengkapi rangkuman-rangkuman dalam setiap babnya jadi


memudahkan pembaca untuk memahaminya dan mengambil kesimpulan dari
setiap babnya. Disertai latihan dan tugas sehingga dapat membantu pembaca
untuk mengetahui lebih dalam lagi pembahasan yang ada pada tiap babnya.
Materi yang ada di buku ini sudah cukup jelas.

D. KELEMAHAN BUKU KEDUA

Didalam buku ini kurangnya gambar dan ilustrasi mengenai konseling belajar
kelompok. Padahal jika diperkuat dengan gambar dan ilustrasi dapat membantu
pembaca dalam mengimajinasikan isi buku sehingga pembaca dapat dengan
mudah memahaminya.

10
BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan bimbingan konseling diharapkan dapat teratasi masalah yang dihadapi


oleh klien. Layanan bimbingan kelompok memberikan efek yang baik karena
memberikan suatu solusi, rencana, motivasi, bimbingan, ide, gagasan dan
sebagainya dalam mengatasi suatu permasalahan.

Langkah-langkah tahapan pelaksanaan model bimbingan kelompok dapat


diterapkan dengan landasan dari bimbingan kelompok itu sendiri berdasarkan
asas-asas, topik materi dan tujuan, konsep serta tahapan bimbingan kelompok.
Bimbingan kelompok dapat diterapkan pada kalangan mana saja yang perlu
mendapat konseling, yakni ada kalangan anak-anak, kalangan remaja, kalangan
dewasa, dan juga kalangan orang tua.

B. SARAN

Bimbingan dan kelompok dan jenis landasan, asas, topik materi dan tujuan
bimbingan kelompok, dengan pengetahuan itu hendaklah kita ketahui sebagai
calon pendidik bisa menjadi seorang konselor yang baik, yang bisa menjadi teman
curhat dan tempat konsultasi terhadap peserta didik yang mempunyai masalah.

11

Anda mungkin juga menyukai