Anda di halaman 1dari 26

CRITICAL BOOK REVIEW

Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran BK

Disusun Oleh :

Nasywa alyaa nabhan

Kelas BKI –V Semester IV

Dosen Pengampu: Khairina Ulfa Syaimi MPd.Kons

Bimbingan dan Konseling Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sumatera Utara Medan

2019
KATA PENGANTAR
Bissmillahhirrahmannirrahim

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan


rahmat dan Hidayah-Nya,sholawat serta salam saya hadiahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Sehingga saya dapat menyelesaikan laporan critical book
report dengan buku “Bahan Ajar Evaluasi Bimbingan Konseling’’ dapat
terselesaikan tepat waktu.

Dengan terselesaikannya laporan critical book report ini, saya berharap


semoga ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui isi buku beserta
kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut sebelum membelinya. Saya
menyadari sepenuhnya bahwa critical book report ini masih jauh dari
sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun sangat saya harapkan demi perbaikan critical book yang telah saya
buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Akhir kata, saya sampaikan terimakasih kepada Dosen pengampu mata


kuliah Evaluasi pembelajaran BK, Ibu, Khairina Ulfa Syaimi MPd.Kons. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha.Aamiin.

Medan, 18 Juli 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang Masalah.


Laporan critical book bukan hanya bertujuan untuk mengetahui isi buku,
tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi ( penjelasan,interpretasi,dan
analisis) Kita mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik
dari buku tersebut dan bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara
berfikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian
tertentu. Sehingga laporan resensi buku merupakan suatu proses yang
dilakukan untuk mencari kelebihan dan kelemahan buku.
Materi yang akan dikritik mengenai buku ini Diharapkan dengan adanya
laporan resensi buku ini mahasiswa dapat menambah pemahaman tentang
materi ini dan mampu berpikir lebih kritis maupun sistematis,sehingga untuk
kedepannya mahasiswa sebagai calon guru dapat mengaplikasikan materi ini
dilapangan atau setelah menjadi guru.
B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana inti sari atau ringkasan pada buku/diktat ini?


2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan diktat ini?
C.Tujuan

Adapun tujuan critical book ini untuk mengetahui kelebihan dan


kekurangan isi buku, menguji kualitas buku. Kemudian manfaatnya untuk
memenuhi tugas mata kuliah evaluasi pembelajaran BK, dan menambah
pengetahuan tentang bagaimana mengkritik sebuah buku.

BAB II
INTI SARI BUKU

A.Identitas Buku

Judul Buku : Bahan Ajar Evaluasi Bimbingan Konseling (Diktat


Perkuliahan)

Penulis : Amirah Diniaty,M.Pd,Kons

Penerbit :-
Tahun Terbit : -
Kota Terbit :-
Cetakan :I
Harga Buku : Rp.50.000
Jlh Halaman : 85 Halaman

B.Rangkuman Isi Buku

BAB I

ARTI PENTING EVALUASI DALAM UNJUK KERJA PROFESI


KONSELOR

A.Pengantar

Marjohan,dkk (2007) menjelaskan bahwa keberadaan profesi konselor di


Indonesia dimulai dari adanya pemikiran para pejabat pendidikan dalam
peninjauannya di Amerika Serikat sekitar 1962. Beberapa penjabat Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan menginstruksikan dibentuknya layanan
Bimbingan Penyuluhan di sekolah Menengah sekembalinya mereka ketanah
air. Kriteria penetapan konselor ketika itu tidak jelas dan ragam tugasnyapun
sangat lebar, mulai dari berperan semacam polisi sekolah sampai dengan
mengkonversi hasil ujian untuk seluruh siswa disuatu sekolah menjadi skor
standar.

Pada tahun 2003 diberlakukan UU No 20 Tahun 2003 Sisdiknas yang


menyebutkan adanya jabatan Konselor dalam Pasal 1 ayat (6) Tahun 2004
keluar surat izin praktik (lisensi) dari ketua umum ABKIN bagi para Konselor
lulusan pendidikan Profesi Konselor, para Konselor lulusan PPK telah mampu
praktik mandiri, menyelenggarakan praktik Konseling di kampus, instansi,
organisasi, yayasan dan lebaga seperti KONI.

Selanjutnya tahun 2006 keluar Permendiknas NO.22/2006 menetapkan


bahwa kurikulum satuan pendidikan meliputi tiga komponen mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri. Komponen pengembangan diri meliputi
pelayanan konseling dan kegiatan ekstrakulikuler, sehingga konselor disekolah
selain melaksanakan pelayanan konseling juga dapat menyelenggarakan
ekstrakulikuler.

Dari Kronologis perkembangan profesi konselor diatas dapat dilihat bahwa


jelas konselor adalah sebuah profesi. Profesi merupakan pekerjaan atau karir
yang bersifat pelayanan keahlian dengan tingkat ketepatan yang tinggi untuk
kebahagiaan pelanggan berdasarkan norma-norma berlaku (Dirjen Dikti,
2003). Kekuatan dan eksistensi profesi muncul sebagai akibat interaksi timbal
balik antara kinerja para profesional dengan kepercayaan publik publik trust.
Oleh sebab itu perlu kita lihat tugas pokok konselor di lembaga pendidikan
secara umum yang salah satunya adalah melaksanakan kegiatan evaluasi.

B.Evaluasi Sebagai Salah Satu Tugas Pokok Konselor

Terkait dengan tugas pokok konselor sekolah dijabarkan secara jelas


dalam lanjutan SKB Mendikbud dan Kepala BAKN No.0433/p/1993 dan
No.25 Tahun 1993 tentang petunuk pelaksanaan Jabatan Funsional Guru Dan
Angka Kreditnya diatur pada pasal 1 yaitu:

Ayat 10 :Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling adalah membuat


rencana pelayanan bimbingan dan konseling dalam bidang
bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan
bimbingan karir.

Ayat 11 :Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling adalah melaksanakan fungsi


pelayanan, pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan dan
pengembangan dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial,
bimbingan belajar dan bimbingan karir.

Ayat 12 :Evaluasi Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling adalah kegiatan


menilai layanan Bimbingan dan Konseling dalam bidang bimbingan
pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir.

Ayat 13 :Analisis Evaluasi Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling adalah


menelaah hasil evaluasi pelaksanaan Bimbingan dan Konseling yang
mencakup layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran,
konseling perorangan , bimbingan kelompok, konseling kelompok,dan
bimbingan pembelajaran serta kegiatan pendukung.

Ayat 14 : Tindak Lanjut pelaksanaan Bimbingan dan Konseling adalah


kegiatan menindaklanjuti hasil analisis evaluasi tentang layanan
orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, konseling
perorangan , bimbingan kelompok, konseling kelompok,dan
bimbingan pembelajaran serta kegiatan pendukung.

C.Evaluasi Dalam Untuk Kerja Profesi Konselor di Lembaga Pendidikan


Dan Upaya Meningkatkan Publik Trust.

Konseling sebagai profesi yang seang berkembangkan, para anggota


profesi konseling harus berusaha memenuhi standard profesi konselor agar
konseling dapat merebut kepercayaan publik public trust. Melalui peningkatan
kinerja konselor yang bermartabat. Kualifikasi konselor adalah anggota
asosiasi bimbingan dan konseling indonesia (ABKIN) yang minimal sarjana
pendidikan S1 bidang bimbingan dan konseling dan amatan pendidkan profesi
konselor (PPK).

Mungin eddy (2011:293) menegaskan lagi kualitas profesionalisne


konselor di tunjuka oleh unjuk kerja:

1. Keinginan untuk selalu menampilkan prilaku yang mendekati standar


ideal
2. Meningkatkan dan memelihara citra profesi
3. Keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan
profesional yang dapat meningkatkan dan mmperbaiki kualitas
pengetahuan dan keterampilan
4. Mengejar kualitas dan cita-cita profesi
5. Memiliki kebanggan terhadap profesi
Konselor yang telah memenuhi standar kualifikasi akademik dan
kompetensi dalam mengelola kegiatan pelayanan konseling harus berfokus
pada keempat pilar kegiatan yaitu :

1. Membuat perencanaan layanan dan kegiatan pendukung mulai dari


membuat program tahunan,semesteran, bulanan dan mingguan sampek
dengan harian
2. Mengorganisasikan berbagai unsur dan sarana yang akan dilibatkan di
dalam kegiatan
3. Melaksanakan konseling dengan berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung sesuai dengan masing-masing kegiatan yang telah
direncanakan dan di organisasikan
4. Mengontrol pelaksanaan pelayanan dalam bentuk penilaian hasil dan
proses kegiatan serta mempertanggungjawabkan kepada pihak yang
terkait.
Arti penting evaluasi dalam profesi konseling akan terkait dengan
public trust.kekuatan eksitensi profesi muncul sebagai akibat interaksi timbal
balik antara kinerja konselor profesional dengan kepercayaan publik.
Masyarakat akan memiliki kepercayaan pada profesi konselor jika konseling di
lakukan oleh konselor yang memang memiliki kopetensi sebagai konselor. Dan
akan terlihat dari hasil evaluasi kegiatannya sebagai konselor.

Mungin eddy w (2011:293) menguraikan lebih lanjut citra dan mutu


kinerja konselor dapat ditegakan sehingga akan menimbulkan public trust,
bilamana dalam pelaksanaan tugas profesionalnya konselor telah dapat
mewujudkan hal-hal berikut :

1. Pelayanan konseling sebagai pelayanan sosial


2. Pelayanan yang di tampilkan unik
3. Penampilan layanan atas dasar kaidah-kaidah intelektual
4. Menjalankan kode etik profesional
5. Wawasan terhadap body of knowledge konseling
BAB II

KONSEP DASAR EVALUASI DALAM PENDIDIKAN

A. PENGERTIAN EVALUASI
Kegiatan menilai atau evaluasi merupakan kegiatan yang tidak kita
hiraukan begitu saja dalam kehidupan sehari-hari. Suharsismi artikunto (2011)
menjelaskan istilah penilaian tidak asing lagi bagi siapa pun, bagi mereka yang
bekerja di kalangan pendidikan yaitu evaluasi. Disadari atau tidak, apapun
bentuk kegiatan nya kita lakukan selalu ada penilaian/evaluasi, baik secara
langsung atau tidak lansung.

Gronlund (1981)dalam A. Muri yusuf (1998) menyatakan evaluation may


be defined as a systematic prosess of determining the extent to which
intructional objectives are achieved by pupils.

A.Muri yusuf (1998:9) mengguraikan beberapa aspek yang perlu ada


dalam evaluasi yaitu:
1. Evaluasi merupakan suatu proses sistematik
2. Tujuan proses belajar-mengajar maupun proses penidikan telah
ditetapkan terlebih dahulu, sehingga dapat diketahui tingkat
perobahan pada siswa sebagai hasil belajar pendidikan dan
efektivitas pengajaran berdasarkan tujuan tersebut.
3. Apabila kita ingin mengetahui akibat sampingan dari suatu
program/kurikulum atau kondisi lain mata bertumpu dari tujuan
yang telah ada
4. Evaluasi dilakukan berdasarkan hasil pengukuran atau instrument
lainnya terhadap suatu objek yang ingin dinilai
5. Adanya value judgement untuk menentukan tingkat keberhasilan
B. Fungsi evaluasi dalam pendidikan
Anas sudijono (2006) mengungkapkan fungsi evaluasi dalam pendidikan
dapat di tilik dari tiga segi yaitu :

1. Segi psikologis; segi psikologis dapat diliat dari sisi peserta didik dan sisi
pendidik
2. Segi didaktis;
3. Segi administratif
A.Muri yusuf (1998) mengungkapkan evaluasi penempatan berfungsi
untuk menilai kesiapan ( redianes ) siswa untuk sekolah atau untuk jurusan dan
program tertentu sementara evaluasi formatif berfungsi untuk :

1. mengetahui tingkat pemahaman / penguasaan siswa terhadap materi


pelajaran
2. bermanfaat dalam merencanakan dan menetapkan topik-topik atau unit
belajar
3. memberikan umpan balik dan perbaikan kepada siswa dan guru
4. dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk diagnogsis
5. perbaikan dan penyempurnaan kegiatan belajar mengajar
C. Objek Evaluasi Pendidikan

Menurut Tyler ( dalam M. Ngalim purwanto,2002) objek evaluasi


dalam pendidikan dapat diliat dari :

1. Aspek kepribadian siswa mencakup aspek berfikir, perasaan, sosial,


keyakinan sosial.
2. Pencapaian tujuan belajar oleh siswa dari berbagai mata pelajaran.
D. Model Evaluasi Dalam Pendidikan

Ralp tyler ( dalam A. Muri yusuf, 1998;28 ) yaitu : 1. CCIP model,


2.discepancy 3. Stake 4. Scriver’s model dan 5. The CSE. Model yang lain dari
popham dikutipj. Stanley ahman ( dalam A. Mui yusuf, 1998:28. Ada model
evaluasi yaitu :1 goal attainment model 2. Judgement models emphasizing
criteria 3. Judgment models emphasizing. Emphasizing extrinsic dan 4.
Decision fasilitation model.

E. Prinsip-Prinsip Evaluasi Dalam Pendidikan

Armai arief (2002) menguraikan prinsip evaluasi dalam bidang


pendidikan ada tiga juga yaitu 1. Prinsip kelanjutan 2. Prinsip universal 3.
Prinsip keiklasan yang terlihat dari sikapnya yang transparan dan objektif
dalam melakukan evaluasi.

F.Alat Evaluasi Dalam Pendidikan.

A. muri yusuf (1998) mengemukan perbedaan yang prinsip antara tes dan
non tes , terletak pada jawaban yang di berikan .dalam suatu tes hanya ada
kemungkinan (1) Benar dan (2) salah. Apabila seorang di uji (examine) tidak
menjawab sesuai dengan kunci nya. Maka iya akan salah,sedangkan nontes
tidak ada benar dan salah.

G. Syarat-Syarat Alat Ukur Yang Baik

Alat ukur yang digunakan hendaklah dirancang dan disusun dengan baik
sesuai dengan syarat-syarat alat ukur yang baik sebagai berikut:

a) Validitas
b) Reliabel
c) Objektif
d) Praktis
e) Norma

BAB III
EVALUASI BIMBINGAN KONSELING
A.Evaluasi Program BK
1.Hakekat evaluasi program BK
Menurut Prayitno (2002:21) Program BK adalah satuan besar atau kecil
rencana kegiatan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
yang akan dilaksanakan pada periode tertentu.Unsur-unsur dalam Program BK
adalah:
a) Kebutuhan Siswa
b) Jumlah Siswa
c) Bidang Bimbingan
d) Jenis Layanan
e) Kegiatan Pendukung
f) Volume Kegiatan
g) Frekuensi Layanan
h) Lama Kegiatan
i) Waktu Kegiatan
j) Kegiatan Khusus
Pekerjaan mengevaluasi program adalah prosedur untuk mengetahui
tingkat keberhasilan keberfungsian BK, dimana ada standar/criteria yang
menjadi patokan untuk menilainya.Mengevaluasi program BK, dapat dilihat
hakekatnya yaitu:
a) Pekerjaan menilai dengan menggunakan patokan/criteria standar apakah
sebuah rencana kegiatan layanan dan kegiatan pendukung BK,
berhasil/tidak sampai sejauh mana rencana itu efektif dan efisien.
b) Evaluasi /Menilai program BK juga menyangkut fisik yaitu wadah tempat
program dijalankan seperti ruangan dan sarana yang digunakan..
2.Tujuan dan Manfaat Program BK

Tujuan dari Evaluasi Program akan dapat menentukan dampak dari


program BK yang telah disusun terhadap siswa,orang tua dan iklim sekolah,
mengetahui sejauhmana, mengidentifikasi hal-hal yang perlu dilengkapi dari
program tersebut, mengidentifikasi komponen-komponen dalam program,
menghilangkan komponen yang tidak efektif dari program,menyesuaikan
program BK yang cocok mengidentifikasi hal-hal yang dibutuhkan
menentukan kebutuhan staf dan personil BK dalam bekerja mencapai target
program, menentukan sumber-sumber yang dapat membantu pencapaian
program serta memberikan informasi yang akuntabel pada pendidik dan
masyarakat sebagai wujud akuntabilitas BK.

Manfaat Hasil Evaluasi diantaranya :

a) Untuk mengetahui apakah program Bimbingan sesuai dengan kebutuhan


yang ada?
b) Apakah pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan program dan
mendukung pencapaian tujuan program itu?
c) Bagaimana hasil yang diperoleh telah mencapai criteria keberhasilan
sesuai dengan tujuan dari program itu?
d) Dapatkah diketemukan bahan balikan bagi pengembangan program
berikutnya?
e) Adakah masalah-masalah baru yang muncul sebagai bahan pemecahan
dalam program berikutnya?
f) Untuk memperkuat perkiraan-perkiraan (asumsi) yang mendasar pelaksaan
program bimbingan
g) Untuk melengkapi bahan-bahan informasi dan data yang diperlukan dan
dapat digunakan dalam memberikan bimbingan siswa secara perorangan
dan kelompok.
h) Untuk meneliti secara periodik hasil pelaksanaan program yang diperbaiki.
3.Prinsip-prinsip Evaluasi Program BK.

Menurut Gibson and Mitchell (1981), Depdikbud (1993) mengemukakan


beberapa prinsip yang semestinya diperankan dalam penyelenggaraan
evaluasi pelaksanaan program BK sebagai berikut:

a) Evaluasi yang efektif memerlukan kriteria pengukuran yang jelas


b) Evaluasi melibatkan berbagai unsur yang professional
c) Menuntut umpan balik dan tindak lanjut sehingga hasilnya dapat
digunakan untuk membuat kebujakan/keputusan
d) Evaluasi yang efektif hendaknya terencana dan berkesinambugan.
4.Prosedur pelaksanaan evaluasi program BK

a. Pose Persiapan
Pada lase ini terdiri clan kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi. Dalam
kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi langkah-langkah yang dilalui adalah:
1) Penetapan aspek-aspek yang dievaluasi baik evaluasi proses
maupun evaluas hasil.
2) Penetapan kriteria keberhasilan evaluasi
3) Penetapan alat-alat/instrument evaluasi
4) Penetapan prosedur evaluasi
5) Penetapan tim penilaian atau evaluator.
b. Fase persiapan alat/instrument evaluasi
c. Fase pelaksanaan kegiatan evaluasi
d. Fase menganalisis hasil evaluasii
Dalam analisis hasil evaluasi dan pengolahan data hasil evaluasi ini
mengacu pada jenis datanya yaitu:
1) Tabulasi data
2) Analisis hasil pengumpulan data melalui statistik atau non
statistik.
e. Fase penafsiran atau interprestasi pelaporan hasil evaluasi
Pada fase ini dilakukan kegiatan membandingkan hasil analisis
data dengan kriteria penilaian keberhasilan dan kemudian diinterprestasikan
dengan memaksi kode-kode tertentu, untuk kemudian dilaporkan serta
digunakan daam rangka perbaikan atau pengembangan program BK.

5.Hambatan-hambatan dalam Evaluasi Program BK

Hambatan yang mungkin terjadi dalam mengevaluasi program BK adalah:

1) Konselor disekolah tidak memiliki waktu yang cukup memadai untuk


melaksanakan evaluasi program BK
2) Konselor sekolah memiliki latar belakang pendidikan yang bervariasi baik
ditinjau dari segi jenjang maupun programnya,sehngga kemampuannya
pun dalam mengevaluasi pelaksanaan program BK Sangat bervariasi
termasuk dalam menyusun ,membakukan dan mengembangkan instrument
evalluasi
3) Belum tersedianya alat-alat evaluasi yang memadai
4) Belum dilaksanakan penataran,pendidikan atau pelatihan khusus yang
berkaitan dengan evaluasi program BK
5) Penyelenggaraan evaluasi membutuhkan banyak waktu dan uang.
6) Belum adanyya instruktuk BK yang ahli dibidangnya.
B.Evaluasi Proses Kegiaan BK

1.Pengertian Evluasi Proses.

Menurut Stuffbeam (1968) dalam A.Muri Yusuf (1998:32) Evaluasi


Proses Kegiaan BK adalah penilaian terhadap pelaksanaan program untuk
memberikan umpan balik secara periodik. evaluasi proses kegiatan bertujuan
untuk mengidentifikasi apa yang terjadi,mengapa terjadi dan apa sebabnya
terjadi.

2.Tujuan Evaluasi Proses

Bertujuan untuk meningkatkan kualitas kegiatan bk secara menyeluruh.


Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu program, dituntut
suatu proses pelaksanaan yang mengarah kepada tujuan yang diharapkkan.

3.Faktor yang Terlibat dalam Evaluasi Proses Kegiatan BK

Dalam proses pelaksanaan program bimbingan dan konseling disekolah


banyak faktor yang terlihat khususnya yang berhubungan dengan pengelolahan.
Hal itu dapat di uraikan seperti berikut :

a. Organisasi dan administrasi program bimbingan dan konseling


b. Personal dan petugas pelaksanaan
c. Fasilitas dan perlengkapan
d. Kegiatam bimbingan
e. Partisipasi guru
f. Anggaran pembiayan
4.pelaksanaan evaluasi proses kegiatan bk

Prayitno (1996) menegaskan evaluasi dalam kegiatan konseling lebh bersifat


penilaian proses yang dapat dilakukan dengan :

a. Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa/klien dalam kegiatan


layanan. Cantohnya disaat proses konseling
b. Mengungkapkan pemahaman klien atas bahan-bahan yang di sajikan
atau pemahaman/pendalaman klien atas masalah yang dialaminya
c. Mengungkapkan kegunaan layanan bagi klien dan perolehan klien
sebagai hasil dari partisipasi/aktivitasnya
C.Evaluasi Hasil ( Product )BK

1. Pengertian Evaluasi Hasil BK

Evaluasi hasil dilakukan pada akhir suatu program atau kegiatan.

2.Sasaran Evaluasi Hasil Layanan BK.

Prayitno,(1996:24) mengungkapkan sasaran evaluasi BK berorientasi pada


perubahan tingkah laku (termasuk didalamnya pendapat,nilai dan sikap serta
perkembangan siswa).Oleh karena itu evaluasi bk tidak dapat di berlakukan
melalui ulangan, pemeriksaan hasil pekerjaan rumah, tes dan ujian, melaikan
berlakukan dalam proses pencapaian kemajuan perubahan tingkah laku dan
perkembangan siswa itu sendri.

3.waktu pelaksanaan evaluasi hasil BK

Selanjutkan diliat dari waktu pelaksaan evaluasi hasil, prayitno (1998)


dalam riska ahmad (2004) ada tiga evaluasi yaitu :

a. Tahap immediate
b. Tahap short term
c. Tahap long term
4.Instumen evaluasi hasil BK dan pengolahannya

Pengelolahan dan pelaksanaannya dapat di liat sebagai (prayitno,2000) berikut:

a. Untuk mengungkapkan pemahaman barn


b. Untuk mengungkapkan kadar pengentasan masalah pada tahap lajapen
c. Untuk mengungkapkan perolehan dari layanan-layanan yang secara
khusus hendak mengentaskan masalaj dapat digunakan pertanyaan
lisan
d. Untuk mengungkapkan perkembangan aspek-aspek kepribadian dapat
digunakam instrument tertulis uang sesuai seperti aum belajar
(PTSDL).
5.Prosedur evaluasi hasil layanan konseling

Cormier dan cormier (1997:166) mengemukakan langkah-langkah dan


pendefenisian tujuan dalam konseling sebagai berikut yang di ukur dari
keberhasilan layanan yang sulit dalam di niai.

6.kriteria keberhasilan dart hasil evaluasi BK

Menurut koestoer partowisastro (1982)yaitu:

1. Menerima diri sendiri, baik mengenai keuatan-kekuatannya maupun


kelemahan-kelemahannya
2. Memproleh pengetahuan dan pemahaman yang benar mengenai dunia
sekitarnya
3. Dapat memahami dan memecahkan maslah sendiri.
D.Penggunanan hasil evaluasi bimbingan dan konseling

Hasil-hasil evaluasi yang dilakukan dalam konseling digunakan untuk :

1. Memperkirakan keberhasilan upaya pengentasan masalah klien


2. Memperkirakan perolehan klien dalam keberlanjutan dan
perkembangan
3. Penyusnan laporan kepada pihak-pihak yang memerlukan
4. Memperkuat akuntabilitas BK
E.Perbedaan Evaluasi dalam Bimbingan Konseling dengan Evaluasi
Pembelajaran

Perbedaan evaluasi dalam konseling dengan evaluasi pembelajaran


sebagaimana yang terlihat pada tabel berikut:

NO Hal Yang Evaluasi Pembelajaran Evaluasi dalam


Membeda Bimbingan dan
kan Konseling
1. Pengertian Suatu proses mengumpulkan, proses mengumpulkan,
menganalisis, menganalisis,
menginterpretasikan dan menginterpretasikan dan
menyajikan informasi yang menyajikan data tentang
didapat melalui pengukuran perolehan klien dari
penguasaan siswa terhadap proses konseling yang
materi pelajaran dengan dilakukan.
memberi nilai berdasarkan
pertimbangan tertentu.
2. Bentuk Melalui ulangan/ujian 1) Mengamati
kegiatan formatif,sumatif,pemeriksaan partisipasi dan
Evaluasi hasil pekerjaan rumah aktivitas siswa/klien
dalam kegiatan
layanan. Contohnya
disaat poses
konseling apakah
klien aktif atau pasif.
2) Mengungkapkan
pemahaman klien
atas bahan-bahan
yang disajikan atau
pemahaman/pendala
man klien atas
masalah yang
dialaminya.
3) Mengungkapkan
kegunaan layanan
bagi klien dan
perolehan klien
sebagai hasil dari
partisipasi/aktivitasny
a dalam kegiatan
layanan.
✓ Mengungkapk
an minat klien
tentang
perlunya
layanan lebih
lanjut.
✓ Mengamati
perkembanga
n klien/ siswa
dari waktu
kewaktu
(terutama
dilakukan
dalam
kegiatan
layanan yang
berkesinambu
ngan)
✓ Mengungkapk
an kelancaran
proses dan
suasana
penyelenggara
an kegiatan
layanan.
3. Fungsi Fungsi penempatan,fungsi Fungsi pengembangan
Evaluasi seleksi diagnostik dan fungsi
formatif dan sumatif.
4. Objek a. Menjadi Pada input yaitu Perkembangan aspek-
evaluasi siswa yang dapat aspek kepribadian siswa
dievaluasi aspek seperti
rohaninya meliputi sikap,kebiasaan,motivasi
kemampuan,kepribadian, ,dan keterampilan
sikap-sikap dan belajar,self
intelegensinya. konsep,kemampuan
b. Dalam proses pendidikan bersosialisasi,kreativitas
yang menjadi objek dapat berkurangnya
evaluasi adalah jumlah masalah klien
kurikulum/ dari waktu-kewaktu.
materi,metode dan cara
penilaian,sarana
pendidikan,media,sistem
administrasi guru dan
personal lainnya.
c. Output dinilai adalah
seberapa jauh tingkat
pencapaian atau prestasi
belajar yang dicapai.
5. Instrumen/ Tes dan Non Tes ✓ Untuk
alat mengungkapkan
Evaluasi pemahaman baru
dan rencana
kegiatan dalam
rangka
pengentasan
masalah.
✓ Untuk
mengungkapkan
kadar
pengentasan
masalah
✓ Untuk
mengungkapkan
perkembangan
aspek-aspek
kepribadian dapat
digunakan
instrumen tertulis
yang sesuai
seperti AUM
PTSDL.

BAB IV

EVALUASI BIMBINGAN KONSELING KAITANNYA DENGAN


AKUNTABILITAS

A.Pengertian Akuntabilitas BK

Kata akuntabilitas lebih tepat di artikan pertanggungjawaban. A. Muri


Yusuf (2001) menjelaskan, akuntabilitas tidak sama dengan
responsibilitas.Akuntabilitas lebih mengacu pada pertanggung jawab
keberhasilan atau kegagalan pencapaian misi organisasi,sedangkan
responsibilitas berhubungan dengan kewajiban melaksanakan wewenang atau
amanah yang diterima.Akuntabilitas mempertanggungjawabkan wewenang
atau amanah itu.

Kaitan akuntabilitas dengan profesi konselor dalam pelaksanaan layanan


BK adalah seorang konselor berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan melaksanakan misi BK dalam mencapai tujuan –
tujuan dan sasarann-sasaran yang telah ditentukan melalui media pertanggung
jawaban yang dilaksanakan secara periodik.oleh karena itu akuntabilitas BK
harus disampaikan dihadapan pemberi wewenang tugas/amanah dan
menampilkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program
manajemen,keuangan dan administratif dalam kurun waktu tertentu.

B.CIRI-CIRI Organisasi yang Akuntabel

Manajemen atau suatu organisasi/unit/kegiatan dikatakan akuntabel menurut tim


studi Akuntabilitas dalam A.Muri Yusuf (2002) apabila kegiatan pelaksanaannya
telah:

a. Menentukan tujuan yang tepat


b. Mengembangkan standard yang dibutuhkan untuk percapaian tujuan tersebut
c. Secara efektif mempromosikan penerapan pemakaia standard
d. Mengembangkan standard oraganisasi dan oprasi secara efektif dan
ekonomis dan esesien.

C.Bentuk akuntabilitas dalam BK

A.Muri Yusuf (2002) mengemukakan ada beberapa bentuk akuntabilitas dalam bk


antara lain adalah akuntabilitas program dan menegemen.

1. akuntabilutas program

Mengacu pada pertanggung jawaban hasil dari kegiatan-kegiatan BK yang


telah dilaksanakan .

2.akuntabilitas menegemen yang dirinci menjadi akuntabilitas keuangan, fasilitas


dan administrasif dan akuntabilitas budaya manusia
D. faktor yang mempengaruhi akuntabilitas

Akuntabilitas atau pertanggung jawaban sering kali ggal atau tidak berjalan hal
ini di pengaruhi oleh rendahnya kesadaran tentang akuntabilitas kurangnya kemauan
untuk menerapkan akuntabilitas nilai-nilai moral dan budaya misalnya budaya
malasatau tidak disiplin rendahnya kualitas petugas/pejabat krisis lingkungan,
kelemahan hukum tentang akuntabilitas usangnya teknologi rendahnya standar hidup
masyarakat.

E. kaitan evaluasi BK dengan akuntabilitas

Akuntabilitas BK memiliki keterkaitan evaluasi yang dilakukan dalam


pelaksanaan kegiatan bk. Hasil evaluasi yang di proleh kan mencerminkan efektifitas,
efisiensi dan nilai ekonomis dari layanan yang dilakukan dan menjadi bukti
pertanggung jawaban kepada pemimpin dan pemakai jasa konseling.

BAB V

APLIKASI EVALUASI DALAM


BIMBINGAN DAN KONSELING

Prayitno (1997:168) menegaskan guru pembimbing atau konselor disekolah


pertama dan paling utama di tuntut untuk mampu menyusun dan menyelengarakan
sebaik-baiknya program kegiatan yang tertuang dalam satuan layanan dan satuan kegiatan
pendukung ini lah yang disebut satu segi merupakan wujud nyata dari kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling terhadap peserta didik.
Dari segi lain satlan dan satkun merupakan dasar perhitungan angka kredit bagi
jabatan fungsional guru pembimbing yang di lengkapi dengan laporan hasil kegiatan
layan bk atau pendukung. Kegiatan konseling di sekolah sehari-hari sepanjang waktu
bahkan tahun di warnai sepenuhnya oleh di selengarakan program satuan layanan dan
pendukung.

Ada beberapa hal yang perlu memperoleh penegasan dan rekosisi terkait dengan
layanan bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal , sehingga dapat
menghindari kerancuan kontek tugas dan ekpekstasi konselor (asosiasi bimbingan dan
konseling 2007)

1. Pengembangan diri bukan sebagai mata pelajaran mengandung arti bahwa


bentuk, rancangan dan metode pengembangan diri tidak dilaksanakan sebagai
sebuah adekan mengajar seperti layaknya pembelajaran bidang study namun
masuk kedalam pelayanan pengembangan minat dan bakat.
2. Pelayanan pengembangan diri dalam bentuk ekstakulikuler dalam arti bahwa
didalm nya akan terjadi diversifikasi program berbasis minat dan bakat yang
memerlukan layanan pembina khusus sesuai dengan keahliannya
3. Kedua hal diatas menunjukan bahwa pengembangan diri bukan siktutusi atau
peganti pelayanan BK melainkan didalam nya mengandung sebagian saja dalam
dari pelayanan ( dasar, responsip, perencanaan individual) BK yang harus di
perankan oleh konselor .

BAB III

PEMBAHASAN

A.Kelebihan

1. Penjelasan yang dipaparkan oleh penulis sudah sangat tepat dan terperinci
serta banyak membahas tentang perbedaan sehingga pembaca tidak
bingung.
2. buku ini disusun secara sistematis mulai dari pengertian sampai
penjabaran lebih lanjut, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami
terutama untuk mahasiswa yang baru belajar evaluasi.
3. buku ini memuat segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pembahasan
dalam bimbingan dan konseling terutama dalam kaitannya dengan
pendidikan.
4. Penulisan selalu menyajikan buku ini selalu disertai dengan footnote, hal
ini tentu menjadi nilai plus bagi buku ini, penyertaan sumber bias
menjadikan para pembaca yakin bahwa buku ini sengat terpercaya dan
layak untuk di baca.
5. Dalam buku ini materi di kupas tuntas oleh penulis
6. Refrensi yang digunakan oleh penulis banyak sehingga dapat menambah
pengetahuan pembaca tentang berbagai macam judul buku yang berkaitan
dengan materi yang dibahas dalam buku ini.
B.Kekurangan

1. Masih terdapat pengetikan kata yang salah sehingga terkadang dapat


membingunkan pembaca akan maksud kata tersebut. Contohnya pada hal
11 pada memalui seharusnya yang benar melalui. Hal ini dapat
membingungkan pembaca akan makna dari kata tersebut.
2. Didalam buku ini tidak terdapat rangkuman diakhir bab sehingga pembaca
kesulitan mengetahui inti sari dari bab yang ada pada buku tersebut.

BAB IV
PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka kita dapat menarik kesimpulan
bahwa buku ini termasuk kedalam buku yang baik dan bagus yang bisa
dijadikan buku pegangan dalam pembelajaran maupun sebagai buku tambahan
dalam mata kuliah evaluasi pembelajaran BK ,maupun pelajaran yang
berkaitan dengan Bimbingan dan Konseling .Karena pada buku ini lebih
banyak terdapat kelebihan yang dimiliki buku ini dari pada kekurangannya
sehingga buku ini layak dikatakan sebagai buku yang baik dan bagus.

B.Saran

Untuk penulis seharusnya lebih memperhatikan lagi masalah dalam


pengetikan agar tidak terjadi typo, yang dapat menyulitkan pembaca dalam
mengartikan maksud dari apa yang ingin disampaikan penulis.

Anda mungkin juga menyukai