Abstract
Interpersonal communication is a daily activity which is needed in everyday life. The objective
of this research is to produce an effective group counseling model using simulation games to
increase students’ interpersonal communication ability. The type of this research is research
and development in which the researcher formulates and produces the product. The product
was validated by four guidance and counseling experts, two practitioners of guidance and
counseling, and ten students who were chosen using purposive sampling. Based on the t-test
that is used to calculate the affectivity of a product, the result showed 0,001 to the significance
of 95%. It showed that the model developed is effective to increase the students interpersonal
communication ability.
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6889
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
Email: renakarina76@gmail.com
Arina Fithriyana dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (2) (2014)
138
Arina Fithriyana dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (2) (2014)
139
Arina Fithriyana dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (2) (2014)
pengujian efektifitasdengan teknik analisis data siswa yang menganggap bahwa dirinya tidak
menggunakan uji T atau T-test. setara dengan teman-temannya sehingga ia
mengisolasi dirinya dari teman yang lain.
Hasil dan Pembahasan Berdasarkan pemaparan dari guru bimbingan
dan konseling di sekolah tersebut, menandakan
Data yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa siswa masih memerlukan upaya untuk
menunjukkan bahwa layanan bimbingan meningkatkan kemampuan komunikasi
kelompok di SMP Nurul Islam Semarang telah antarpribadinya.
terprogram dalam program tahunan bimbingan Berdasarkan hasil tersebut, maka peneliti
konseling, tetapi pelaksanaannya sering kali merencanakan untuk mengembangkan suatu
tidak sesuai dengan program yang ada.Kegiatan model untuk meningkatkan kemampuan
bimbingan kelompok hanya dilakukan oleh komunikasi antarpribadi siswa. Adapun model
guru BK apabila ada siswa yang membutuhkan yang dikembangkan berupa model bimbingan
layanan ini. Pelaksanaannya pun masih secara kelompok dengan menggunakan teknik permainan
konvensional, yaitu hanya dengan berdiskusi simulasi untuk meningkatkan kemampuan
tanpa menggunakan teknik-teknik bimbingan komunikasi antarpribadi siswa.Pertimbangan
kelompok lainnya. Tempat dan waktu masih menggunakan permainan simulasi sebagai teknik
menjadi kendala terbesar pelaksanaan kegiatan dalam bimbingan kelompok ini adalah karena
bimbingan kelompok.Selain itu, materi yang teknik permainan simulasimerupakan salah satu
dibahas dalam kegiatan bimbingan kelompok cara untuk merefleksikan realitas kehidupan
ditentukan sesuai dengan kebutuhan siswa sehari-hari melalui suasana bermain dan dibuat
namun belum pernah mengangkat topik untuk tujuan tertentu seperti untuk membantu
tentang peningkatan kemampuan komunikasi siswa mempelajari pengalaman-pengalaman
antarpribadi siswa. yang berkaitan dengan aturan-aturan sosial.
Adapun gambaran kemampuan ko- Dalam hal ini, siswa diajak untuk bermain sambil
munikasi antarpribadi siswa dapat dilihat belajar, bermain peran, dan berdiskusi.
pada tabel 1. Dari paparan perhitungan skor Setelah tersusun desain model awal
skala kemampuan komunikasi antarpribadi di tersebut, dilakukan uji kelayakan ahli dan
atas, diketahui bahwa gambaran kemampuan praktisi untuk mengetahui kelayakan model
komunikasi antarpribadi siswa SMP Nurul Islam yang dikembangkan. Pada tahap ini, ada empat
rata-rata berada pada kategori rendah. Kondisi orang ahli yang terlibat dalam memberikan uji
ini sesuai dengan data yang diperoleh dari kelayakan model yaitu dosen bimbingan dan
hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling. Selain itu, ada dua orang praktisi yang
konseling di sekolah yang menunjukkan bahwa terlibat dalam uji kelayakan model yang terdiri
ada beberapa siswa yang mengalami gangguan dari dua orang guru bimbingan dan konseling
dalam berkomunikasi dengan orang lain seperti di sekolah. Selanjutnya, peneliti melakukan
malu untuk berbicara dan mengungkapkan perbaikan model berdasarkan masukan, arahan,
pendapatnya, lebih suka berteman dengan dan saran yang diberikan oleh para validator ahli
kelompoknya sendiri, tidak mudah untuk diajak dan praktisi sehingga tersusun model yang telah
bekerjasama, belum menyadari akan adanya teruji berdasarkan uji kelayakan.
kepentingan yang berbeda, belum mampu Adapun uji coba terbatas yang
memberikan respon secara spontan, sulit untuk dilakukan terhadap 10 orang siswa di SMP
mengungkapkan perasaannya, dan masih ada Nurul Islam Semarang menunjukkan bahwa
140
Arina Fithriyana dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (2) (2014)
1 199 67 % 214 73 % 15 5%
2 149 51 % 202 68 % 53 18 %
3 149 51 % 203 69 % 54 18 %
4 236 80 % 250 85 % 14 5%
5 166 56 % 202 68 % 36 12 %
6 145 49 % 204 69 % 59 20 %
7 148 50 % 164 56 % 16 5%
8 247 84 % 253 86 % 6 2%
9 195 66 % 204 69 % 9 3%
10 149 51 % 175 59 % 26 9%
Σ 178 60 % 207 70 % 29 10 %
141
Arina Fithriyana dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (2) (2014)
konvensional. Sementara itu, gambaran Desmita. 2007. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT.
kemampuan komunikasi antarpribadi siswa Remaja Rosdakarya
kelas VIII SMP Nurul Islam Semarang berada Hardjana, A. M. 2003. Komunikasi Intrapersonal &
pada kategori rendah. Berdasarkan kondisi Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius
tersebut, maka disusunlah model bimbingan
Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna.
kelompok dengan teknik permainan simulasi Jakarta: Kencana
untuk meningkatkan kemampuan komunikasi Romlah, Tatiek. 2006. Teori dan Praktek Bimbingan
antarpribadi siswa. Model yang telah disusun Kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang
tersebut kemudian diuji kelayakannya dengan Rusmana. 2009. Bimbingan dan Konseling Kelompok di
divalidasi oleh 4 orang ahli bimbingan dan Sekolah. Bandung: Rizqi Press
konseling dan 2 orang praktisi bimbingan dan Sethi, Deepa., & Seth, Manisha. 2009. Interpersonal
konseling di sekolah. Selanjutnya, model direvisi Communication: Lifeblood of an Organization. The
dan diuji cobakan secara terbatas kepada siswa. IUP Journal of Soft Skills, Vol. III, Nos. 3 & 4.
Hal. 32-40
Berdasarkan hasil uji efektivitas model dengan
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
menggunakan uji-t, diketahui bahwa model Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
bimbingan kelompok dengan teknik permainan Alfabeta
simulasi dapat secara efektif meningkatkan Tubbs, Stewart L. &Moss, Sylvia. 2001. Human
kemampuan komunikasi antarpribadi siswa. Comunication Konteks-konteks Komunikasi
Penerjemah Dedi Mulyana. Bandung: PT. Remaja
Daftar Pustaka Rosda Karya
142