Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN

Bimbingan Konseling adalah pemberian bantuan oleh pembimbing kepada


suatu individu untuk memecahkan suatu permasalahan yang dapat dijadikan acuan
untuk menyongsong masa depan. Dalam sebuah lembaga pendidikan seperti sekolah
pastinya tentu ada sebuah layanan Bimbingan Konseling yang bertujuan untuk
memecahkan berbagai masalah yang ada di sekolahan.
Anak-anak usia remaja ingin selalu mengikuti tren, gensi pada teman dan tidak
mau di bilang norak atau tidak gaul. Maka dari itu mereka membuat sensasi agar
teman-temannya menganggap tidak norak dan gaul terus mereka akan bangga dengan
anggapan teman-temannya tersebut. Akan tetapi yang kita tahu bahwa sebagian besar
penununjukan sensasi anak-anak usia remaja itu cenderung negative dan tidak baik.

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Siswa sebagai subjek didik, merupakan pribadi-pribadi yang unik dengan
berbagai. Sebagai pribadi yang unik, terdapat masalah perkembangan individu, kebutuhan
individu, perbedaan individu, penyesuaian diri, dan belajar. Meningkatnya perubahan
sosial dan semakin kompleksnya keadaan masyarakat akan menumbuhkan rasa tidak
aman bagi remaja dan pemuda. Perubahan ini membawa pengaruh besar terhadap
perkembangan anak-anak dan remaja. Atas keadaan tersebut, sekolah sebagai suatu
lembaga pendidikan formal harus bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan
peserta didik agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan mampu memecahkan
berbagai masalah yang dihadapi peserta didik.
Kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang diberikan
di sekolah, namun sesungguhnya kegiatan itu saja belum cukup memadai dalam
membantu peserta didik mengatasi berbagai permasalahan yang dialaminya dan
menyiapkan siswa terjun di masyarakat dengan berhasil. Kondisi-kondisi tersebut
menjadi salah satu alasan diperlukannya layanan bimbingan dan koseling di sekolah, yang
secara khusus diberi tugas dan tanggung jawab untuk memberi bantuan kepada peserta
didik dalam memecahkan berbagai masalah, baik masalah belajar, penyesuaian diri,
maupun masalah-masalah pribadi, yang apabila dibiarkan akan menghambat tercapainya
tujuan belajar peserta didik di sekolah.

1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan dari mini riset ini adalah Untuk
mengetahui lebih lanjut bagaimana sistem pelayanan Bimbingan Konseling yang ada di
sekolahSMP NEGERI 1 SECANGGANG.

1.3 Manfaat
1. Untuk pembenahan dan koreksi dalam tata cara pengorganisasian dan pelayanan
bimbingan konseling.
2. Untuk mengembangkan potensi diri atau tugas-tugas pribadi sosial peserta didik
menuju ke arah kematangan dan kemandirian yang lebih baik.

2
BAB II
KERANGKA TEORI

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial


Bimbingan pribadi sosial merupakan bimbingan untuk membantu para
individu dalam menyelesaikan masalah-masalah pribadi sosial. Adapun yang
tergolong dalam masalah-masalah pribadi sosial adalah masalah hubungan dengan
sesama teman, dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian
diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, serta
penyelesaian konflik (Nurihsan, 2006: 15).

Bimbingan pribadi sosial diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan


mengembangkan kemampuan siswa dalam menangani masalah-masalah dirinya.
Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang
seimbang dengan memerhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam
permasalahan yang dialami oleh siswa (Nurihsan, 2006: 16).

B. Pengertian Bimbingan Konseling Menurut Para Ahli

Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui


wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada
individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara
pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai
potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu
itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal,
mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai
kesejahteraan hidup.

C. Pengertian Siswa Menurut Para Ahli

Menurut Abuddin Nata (2005:131) mengatakan dari segi kedudukannya, anak


didik adalah makhluk yang sedang berada dalam proses perkembangan dan
pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing. Mereka memerlukan bimbingan dan
pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya. Dalam
pandangan lebih moderen, anak didik tidak hanya dianggap sebagai objek atau
sasaran pendidikan, melainkan harus perlakukan sebagai subjek pendidikan. Karena
hal ini dilakukan dengan cara melibatkan mereka dalam memecahkan masalah dalam
proses belajar mengajar.

Menurut Muhammad Abduh peserta didik adalah semua orang, baik laki-laki
ataupun perempuan. Laki-laki dan perempuan memiliki kesamaan dalam hal
pendidikan.

Jadi Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan antara
individu yang satu dengan individu yang lain baik disebabkan oleh faktor bawaan

3
maupun lingkungan dimana ia berada. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor endogen
(fitrah) seperti jasmani, inteligensi, sosial, bakat dan minat sedangkan faktor eksogen
(lingkungan) dipengaruhi oleh pergaulan dan pengajaran yang di dapatkan di
lingkungan ia berada.

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP NEGERI 1 Secanggang. Penelitian


dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2017, Mulai pukul 13.00 WIB sampai selesai.
Penelitian berobjekkan siswa-siswi dari SMP NEGERI 1 Secanggang tersebut.

B. Populasi dan Sampel


Populasi
Populasi adalah sekumpulan invidividu yang memiliki karakteristik yang khas
yang menjadi perhatian dalam suatu pendidikan. Populasi dari penelitian ini adalah
siswa-siswi SMP NEGERI 1 Secanggang.

Sampel

Sampel adalah bagian kecil dari populasi yang diambil menurut prosedur
tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Sampel dari penelitian ini adalah
siswa-siswi kelas V III SMP NEGERI 1 Secanggang yang berjumlah 30 siswa.

C. Instrumen penelitian
Instrumen dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan pada pengisian
(angket tertutup) dan daftar pernyataan pada penilaian observasi langsung.Selain
daftar pertanyaan dan pernyataan tersebut juga digunakan instrumen pembantu seperti
camera untuk dokumentasi kegiatan.

4
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Intrumen dan format yang digunakan mencakup dalam kegiatan layanan


adalah dengan menggunakan anagket yang telah dilaksanakan kepada seluruh
peserta didik. Sebagai dasar untuk penyusunan program layanan bimbingan dan
konseling yang berbasis tugas-tugas perkembangan pribadi sosial.

NO PERNYATAAN ALTERNATIF JAWABAN

SS S KS TS

Diberikan informasi
mengenai bidang
1 bimbingan pribadi 2 28

Diberikan informasi
mengenai bidang
2 bimbingan belajar 14 1

Mendapatkan
bimbingan dan
informasi tentang
3 pemilihan jurusan 5 25

Memberikan
konseling individual
dalam rangka
membantu
menyelesaikan
permasalahan yang
4 dialami 10 20

Layanan informasi
tentang cara belajar
5 efektif 7 23

Guru BK
6 mengumpulkan 30
data-data yang

5
terkait mengenai
bakat, minat,
intelegensi

Informasi tentang
kelanjutan studi dan
7 lapangan pekerjaan 5 25

Masalah yang
dialami siswa
diidentifikasi secara
8 serius dan teliti 30

Informasi tentang
9 tata tertib sekolah 22 8

Informasi tentang
cara mengefisienkan
10 waktu 11 19

Informasi tentang
11 layanan BK 9 21

Memberikan
informasi mengenai
jenis kegiatan setiap
12 layanan BK 30

Informasi tentang
kegiatan
ekstrakurikuler yang
diselenggarakan
13 sekolah 30

Memberikan
informasi mengenai
14 jenis program BK 30

6
Memberikan
informasi tujuan
kegiatan dari setiap
15 program BK 30

Dari analisis data diatas maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya program
BK di sekolah tersebut. Maka dari itu perlu adanya beberapa program yang harus
dirancang dan dilakukan di sekolah guna membantu siswa untuk meluruskan tugas
perkemangannya pribadi sosial mereka.
Berdasarkan data yang telah di analisis maka perlulah guru bimbingan dan
konseling bekerjasama dengan stakeholder untuk bersama-sama merancang dan
membuat program-program yang harus di jalankan guna membantu siswa melewati
tugas perkembangannya pribadi sosialnya. Begitupun dengan kepala sekolah sebagai
pimpinan sekolah perlulah untuk mendukung dan ikut mengsuskseskan program-
program yang akan dilaksanakan. Dan guru bimbingan dan konseling sangatlah
berperan penting pada aspek perkembangan pribadi sosial yang belum ada pada diri
siswa yang paling dominan di sekolah SMP NEGERI 1 Secanggang.
Agar bisa membantu siswa dalam mengembangkan sikap pribadi sosial
mereka guru dapat mengoptimalkan perananya sebagai berikut.
a. Guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya.
Misalnya pemahaman tentang gaya dan kebiasaan belajar serta pemahaman
tentang petensi dan bakat yang dimiliki anak, dan latar belakang kehidupannya.
Pemahaman ini sangat penting, sebab akan menentukan teknik dan jenis
bimbingan yang harus diberikan kepada mereka.
b. Guru dapat memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan keunikan yang dimilikinya.
c. Guru seharusnya dapat menjalin hubungan yang akrab, penuh kehangatan dan
saling percaya, termasuk didalamnya berusaha menjaga kerahasiaan data siswa
yang dibimbing, apabilah data itu bersifat pribadi.
d. Guru senantiasa memberikan kesempatan kepada siswanya untuk
menkonsultasikan berbagi kesulitan yang dihadapi siswanya, baik ketika sedang
berada dikelas maupun diluar kelas.
e. Guru sebaiknya dapat memahami prinsip-prinsip umum konseling dan menguasai
teknik-teknik dasar konseling untuk kepentingan pembimbingan siswanya,
khususnya ketika siswa mengalami kesulitan-kesulitan tertentu dalam belajarnya.

7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil survei yang telah saya lakukan di SMP NEGERI 1 Secanggang
kami menyimpulkan, bahwa sistem kepengurusan bimbingan konseling di SMP
NEGERI 1 Secanggang belum berjalan dengan baik dan harus membuat program-
program BK agar dapat membantu siswa mengembangkan sikap pribadi sosial
mereka.
B. SARAN
Semoga laporan mini riset yang telah kami buat berdasarkan hasil survei ini
bisa bermanfaat untuk pembenahan dan koreksi dalam tata cara pengorganisasian dan
pelayanan bimbingan konseling bagi kami dan pihak sekolah SMP NEGERI 1
Secanggang. Terutama dalam upaya memfasilitasi dan mewadahi para siswa dalam
proses pembelajaran di lingkungan sekolah dan untuk mengembangkan potensi diri
atau tugas-tugas perkembangan pribadi sosial menuju ke arah kematangan dan
kemandirian yang lebih baik.

8
DAFTAR PUSTAKA
Fauzia. Onlinehttp://nurkhasanahfauziah.blogspot.co.id/2014/11/bimbingan-pribadi-
sosial_27.html. Diakses pada tanggal 27 November 2014.

Harahap, Emmi Kholilah. 2015. Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial.
Jambi.[Jurnal]

Shahara, Octavia Arlina. 2013. Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi


Sosial. Yogyakarta. [Skripsi

9
LAMPIRAN
Foto kegiatan

10
11

Anda mungkin juga menyukai