Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN BIMBINGAN KONSELING DAN KARIR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling Karir

Dosen Pengampu: Rina Rindanah, S. Ag, M. Pd.

Disusun oleh:

1. Fawzy Maulana IWS (2008306169)


2. Tati Sulastri (2008306156)
3. Eripah (2008306171)
4. Lidia Farokah (2008306146)

KELAS 3 E

BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sejarah Perkembangan Bimbingan
Konseling dan Karir ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Rina
Rindanah, S. Ag, M. Pd. selaku dosen pada mata kuliah Bimbingan Konseling Karir. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang sejarah perkembangan
bimbingan konseling dan karir bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rina Rindanah, S. Ag, M. Pd. selaku dosen
pada mata kuliah Bimbingan Konseling Karir yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.

Cirebon, 19 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Pengertian Bimbingan Karir..............................................................................................5
B. Sejarah BK Karier di Dunia...............................................................................................6
B. Perkembangan BK Karier di Indonesia.............................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
A. Kesimpulan......................................................................................................................11
B. Saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karir merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup, dipilih, dan ditentukan
untuk melalui suatu proses dimana tidak hanya mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan
personal individu, namun memfokuskan pada aspek-aspek ekstrinsik dari kepuasaan dalam
memilih pekerjaan seperti uang, status, dan kondisi kerja. Pelayanan konseling dalam sistem
pendidikan Indonesia mengalami beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula
disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian pada kurikulum 1994 berganti nama
menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK sudah mulai
dibicarakan di Indonesia sejak tahun1962. Namun BK baru diresmikan di sekolah Indonesia
sejak diberlakukan kurikulum 1975. Kemudian disempurnakan kedalam kurikulum 1984
dengan memasukkan bimbingan karir di dalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada
tahun 2001. Berikut ini akan dibahas mengenai perkembangan usaha bimbingan dalam
pendidikan di Indonesia sebelum kemerdekaan, dekade 40-an, dekade 50-an, dekade 60-an,
dekade 70-an, dan dekade 80-an.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Karir


Istilah konseling karir mengaju pada konseling bilamana klien atau konseling
mengekspresikan perhatian atau minatnya dalam memperbincangkan tentang masa depan
kariernya. Karena “karir” adalah suatu istilah yang mempunyai pengertian yang cukup luas,
pembahasanya dapat menjangkau mulai dari rencana pendidikan sampai pada pemilihan
jabatan, gaya hidup, rencana kawin, pekerjaan paruh waktu.

Bimbingan karir di defenisikan sebagai aktivitas-aktivitas dan program program yang


membantu individu mengasimilasikan dan mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman, dan
apresiasi-apresiasi yang berkaitan dengan :

1. Pengenalan diri, yang meliputi hubungan seseorang dengan ciri-ciri dan persepsi-
persepsinya sendiri, serta hubungannya dengan orang lain dan lingkungannya.
2. Pemahaman/pengenalan terhadap kerja masyarakat dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahannya, termasuk sikap-sikap dan di siplin kerja.
3. Kesadaran atas waktu luang yang bias berperanan dalam kehidupan seseorang.
4. Pemahaman akan perlunya dan banyaknya factor yang harus dipertimbangkan dalam
perencanaan karir.
5. Pemahaman terhadap informasi dan pemenuhan diri dalam pekerjaan dan waktu
luang.
6. Mempelajari dan menerapkan proses pengambilan keputusan karier.

Pengertian Bimbingan karir Menurut Para ahli, yaitu menurut definisi dari NVGA,
diambil dari super (1951), adalah sebagai proses membantu seseorang mengembangkan dan
menerima gambaran diri yang terintegrasi dan adekuat dan peranannya dalam dunia kerja,
mengentas konsepnya dalam realitas, dan mengkoversikannya ke dalam realitas, dengan
kepuasan bagi dirinya dan keuntungan bagi masyarakat. (sears, 1982)

Menurut Miller Bimbingan didefinisikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada
individu-individu dalam mencapai pemahaman dan pengarahan diri (Guidance is the proces
of helping individualis achieve the selfunderstanding and self and direction) sedangkan karier
diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan yang
mengarah pada dunia kerja.

Sedangkan Sukardi mendefinisikan Bimbingan Karier adalah bantuan layanan yang


diberikan kepada individu-individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan
menetapkan dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta memperoleh kebahagiaan dari
padanya.

B. Sejarah BK Karier di Dunia


Kegiatan bimbingan karir bermula dari bimbingan jabatan yang mulai dipergunaan frank
Person pada tahun 1908. Beliau membentuk suatu lembaga yang bertujuan membantu anak-
anak muda untuk memperoleh pekerjaan. Pada saat itu, bimbingan karir dipandang sebagai
salah satu cara untuk mendapatkan pekerjaan, dengan cara mencocokkan ciri-ciri dan faktor
individu dengan ciri-ciri dan faktor pekerjaan yang ada di lingkungannya. Pada awalanya
penggunaan istilah vocational huidance lebih merujuk pada usaha membantu individu dalam
memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya
mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan.

Selama ini Frank Person dikenal sebagai tokoh dalam merintis bimbingan karir, sejak
1000 tahun sebelum beliau mengemukakan gagasannya itu, sebelumnya telah ditemukan di
basrah bahwa ada tokoh-tokoh islam klasik yang merintis kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan 3 variabel dalam pengambilan keputusan karir. Oleh karena itu praktik-praktik cara
mencocokkan ciri-ciri individu dengan ciri pekerjaan telah berlangsung sejak lama, namun
kala itu belum disebut sebagai bimbingan karir.

Konsep bimbingan yang bermula di Amerika serikat ini dilatari oleh berbagai kondisi
objektif pada waktu itu diantaranya :

1. Keadaan ekonomi.
2. Keadaan sosial, seperti urbanisasi.
3. Kondisi ideologis, seperti adanya kegelisahan untuk membentuk kembali dan
menyebarkan pemikiran tentang kemampuan seseorang dalam rangka
meningkatkan kemampuan diri dan statusnya.
4. Perkembangan ilmu, khususnya dalam bidang ilmu psiko-fisik dan psikologi
eksperimental.
5. Atas desakan kondisi tersebut, maka muncullah gerakan vocationl guidance yang
kemudiaan tersebar keseluruh negara, termasuk ke indonesia.

Selanjutnya, perkembangan penggunaan bimbingan karir, seperti pada tahun 1911


dibentuk biro jabatan dengan editor-editor Frederick J. Alien yang menerbitkan Vocational
Guidance News Letter sebagai jurnal pertama yang kemudian berganti menjadi Vocational
Guidance Magazine, kemudian Occpation Guidance, dan di olah lagi menjadi Personal and
Guidance Journal.

Pada tahun 1913, fledgling guidance movement yang berarti gerakan bimbingan anak
muda yang berpengalaman dalam bekerja diwadahi dengan organisasi yang bernama National
Vocational Guidance Association dengan menerbitkan jurnal pertamanya yang dikenal
dengan nama Vocational Guidance. Enam puluh tahun kemudian ciri kegiatan yang sama
dengan tersebut bermunculan dengan dipertegas dengan nama career education and
guidance movement sehingga untuk membedakan dengan gerakan sebelumnya yaitu
vocational guidance.

Pada tahun 1920-an beberapa SMA melihat keberhasilan gerakan bimbingan yang
menggunakan tes standar untuk bidang kerja yang cocok bagi mereka nantinya. Pada tahun
1925, Harry D. Kitson seorang pionir dalam latihan konselor vokasional, mula-mula di
Indiana University, kemudian berkembang ke Teachers College dan Columbia University
sehingga menerbitkan buku yang berjudul The Psychology of Vocational Adjustment dimana
memandang bimbingan dan konseling karir itu suatu bidang khusus yang harus diajarkan oleh
para profesional terlatih dan dilakukan juga oleh para profesional terlatih pula.

Bahkan muncul konsep magang sejak dekade 1930-an yang kemudian secara antusias
sekolah mengadopsi sistem tersebut yang menjelaskan konseling itu sangat dibutuhkan. Pada
masa ini istilah konseling belum terlalu dikenal yang sama labelnya dengan bimbingan yang
memberikan bantuan tentang jenjang pendidikan dan pilihan karir mana yang terbaik buat
mereka per individu.

Pada tahun 1931, The Minnesota Employment Stabilization Research Institute


dibawah pimpinan Dolald G. Paterson dan rekan-rekannya dari University of Minnesota
meneliti faktor psikologis dalam pekerjaan dan pengangguran yang berkesimpulan pada
prinsipnya teknik layanan bimbingan dan seleksi karyawan harus lebih baik sehingga
membantu menyehatkan dunia usaha dan membina tenaga kerja agar lebih stabil lagi.
Di akhir 1950-an dan 1960-an, dengan lahirnya national defense Education Act tahun
1958, penempatan dan tindak lanjut juga menjadi aktivitas yang signifikan bagi fase
bimbingan karier disekolah-sekolah dan lembaga-lembaga AS. Pada tahun 1951, Donald E.
Super meluncurkan The Career Patters Study yang menjelaskan pembebasan bimbingan dan
konseling karir dari konsep pengambilan keputusan yang statik dan single choiche at a point
in time yang menempatkan studi perilaku karir dalam konteks perkembangan manusia.

Pada masa ini dikenal dengan National Defense Education Act yaitu September 1958
dimana merupakan satu tonggak penting dalam pendidikan di Amerika karena monumen
kesuksesan gerakan bimbingan demi memaksimalkan fungsi pendidikan dan proses dalam
bimbingan tersebut. Di tahun 1960-an, terbit Statement of Policy for Secondary School
Counselors dari Asosiasi Konselor Sekolah dimana tidak cukup memahami dinamika anak
muda saja tetapi bagaimana semua generasi dewasa berusaha menyesuaikan diri dengan
perubahan cepat teknologi dan sistem dunia.

Pada tahun 1964, terbitlah publikasi The National Vocational Guidance Association
yang berjudul Man in a World at Work yang disunting oleh Henry Borow yang
menggambarkan dimulainya membangun kembali bimbingan dan konseling karir yang telah
ketinggalan jauh dari psikologi vokasional sejak tahun 1950-an. Pada tahun 1966, beberapa
konselor karir yang berorientasi behavioral menggemborkan katakan “revolusi dalam
konseling”. Tokohnua Krumblotz mencoba teknik baru dalam pengambilan keputusan karir,
termasuk counselor modelling, goal setting, dan reinforcement.

Namun di tahun 1971 Departemen Pendidikan AS, lewat komisioner pendidikan saat itu,
Sidney P.Marland Jr., mengalokasikan labih dari $9 juta dana untuk riset dan proyek
pengembangan yang berfokus kepada penetapan model pendidikan karier yang komprehensif.
Melalui undang-undang ini, konsep pendidikan karier sebagai tanggung jawab semua
sekolah diresmikan, dan konselor bukan lagi satu-satunya professional yang mengemban
tugas menyediakan konseling dan bimbingan Karier untuk siswa-siswa disekolah.

Pada tahun 1973, National Commission on The Reform of Secondary Education menerbitkan
laporan yang merekomendasikan pemfungsian konselor SMP untuk memfokuskan bimbingan
kepada arah penempatana pendidikan sesuai dengan karir terbaik yang bisa atau ingin diraih
nantinya. Pada masa ini juga, muncul instrumen yang bernama Career Maturity Invertory dan
kemudian direvisi pada tahun 1978 sebagai suatu model hierarkis dari kematangan karir yang
didasarkan pada isi dan proses pilihan karir yang sebelumnya.
Ditahun 1990-an, sebuah kecendrungan yang muncul sekali lagi mengakui konselor sebagai
profesional utama menyediakan bimbingan dan konseling karier. contohya, di tahun 1994
Kongres As mengakui peran konselor menyediakan bantuan karier dengan diberlakukannya
school-to-Work Opportunities Act. Undang-undang ini menyediakan sebuah kerangka kerja
di semua Negara bagian, dengan konseling karier sebagai prioritas tertingginya.

B. Perkembangan BK Karier di Indonesia


1. Perkembangan BK Karir Sebelum Kemerdekaan
Masa sebelum kemerdekaan yaitu padamasa penjajahan Belanda dan Jepang,
kehidupan rakyat Indonesia berada dalamcengkeraman penjajah. K.H. Dewantara.
Dengan falsafah dasarnya yang terkenalyaitu: “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Mady
Mangun Karso, dan Tut WuriHandayani,” dari sudut pandangan bimbinganhal
tersebut pada hakikatnya adalah dasar bagipelaksanaan bimbingan. Dengan dasar
itusiswa dibantu untuk mandiri melalui prinsip keteladanan, motivasi dan bimbingan.
2. Dekade 40-an: Perjuangan
Dekade 40-an bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah karena pada dekade
inilah rakyat Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya yaitu 17Agustus 1945.
focus utama dalam bimbingan pada saat itu memecahkan buta huruf
bangasaindonesia.
3. Dekade 50-an: Perjuangan
Dekade 50-an pengakuan kedaulatan terhadap Indonesia. Akan tetapi bangsa
Indonesia mempunyai tantangan besar menstabilkan aspek kehidupan yang terkoyak-
koyak oleh penjajahan. Upaya membantu siswa dalam mencapai prestasi lebih banyak
dilakukan oleh para guru di kelas atau di luar kelas. Bimbingan telah tersirat dalam
pendidikan untuk mengangakat prestasi disituasi yang darurat.
4. Dekade 60-80-an
Dibukanya jurusan bimbingan dan konseling pada beberapa IKIP dan masuknya mata
kuliah bimbingan dan konseling di IKIP. Pemantapan layanan bimbingan dan
konseling di sekolah berdasarkan Kurikulum 1975. Karena pada dasarnya Kurikulum
1975/1976 merupakan legalitas layanan bimbingan dan konseling di
sekolah.Pemantapan layanan bimbingan dankonseling untuk menunjang inovasi di
PPSPA danya program darurat dalam upaya pengadaan tenaga bimbingan dan
konseling antara lain PGSLP yang disempurnakan. Pemantapan kurikulum jurusan
bimbingan dan konseling pada LPTK Mulai dibuka program Pasca Sarjana bidang,
bimbingan dan konseling (di IKIP Bandung tahun 1977) Perintisan pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi. Kelahiran IPBI (Ikatan Petugas
Bimbingan Indonesia) di Malang bulan Desember 1975, sebagai wadah para petugas
bimbingan. Penekanan layanan bimbingan karier dalam keseluruhan layanan
bimbingan baik disekolah maupun di luar sekolah. Penyempurnaan kurikulum jiwa
bimbingan konseling yang lebih mengarah kepada pencapaian kompetensi
profesional.
5. Bk karir Saat ini
Bimbingan karier dan pembangunan nasional mempunyai keterkaitan satu samalain.
Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari tujuan pembangunan nasional, yaitu
membangun manusia Indonesia seutuhnya. Tujuan ini hanya dapat tercapai apabila
setiap warga negara mempunyai kemampuan kerja yang diharapkan untuk
mempertahankan danmeningkatkan mutu kehidupan pribadi maupun bangsanya,
sesuai dengan nilai hidup yang tercantum dalam pancasila. Untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja yang secara kuantitatif maupun kualitatif diperlukan dalam
pembangunan nasional, sistem pendidikan secara menyeluruh dan terpadu wajib
melaksanakan program bimbingan karier yang terintegrasi dalam keseluruhan
programdisekolah-sekolah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karir merupakan suatu proses yangberlangsung seumur hidup, dipilih, dan ditentukan
untuk melalui suatu proses dimana tidak hanya mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan
personal individu, namun memfokuskan pada aspek-aspek ekstrinsik dari kepuasaan dalam
memilih pekerjaan sepertiuang, status, dan kondisi kerja. Karir mengambil andil besar dalam
perubahan nasional dalam bidang aspek keseluruhan yang dilihat dari sejarahnya.

B. Saran
Dari semua penjabaran , adapun saran yang di samapaikkan untuk sistem pendidikan
secara menyeluruh dan terpadu wajib melaksanakan program bimbingan karier yang
terintegrasi dalam keseluruhan program disekolah-sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

UIN Ar-Rinary. 2017. “Sejarah BK Karir di Dunia dan Indonesia”.


http://guidancecounseling04.blogspot.com/2017/09/sejarah-bk-karir-di-dunia-dan-
indonesia.html?m=1, di akses pada 19 September 2021.

Gultom, Hotnita. 2019. “Sejarah BK Karir di Indonesia Sebelum, Sesudah Kemerdekaan,


Hingga saat ini”.
https://www.academia.edu/37514719/Sejarah_dan_Latar_Belakang_Bimbingan_dan_Konseli
ng_Karir_di_Indonesia, di akses pada 19 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai