KELOMPOK 1
“KARIR DAN DUNIA KERJA”
PRAKTIKUM BK KARIR
Dosen Pengampu mata kuliah :
Erwita Ika Violina, S.Pd., M.Pd.
DISUSUN OLEH:
Puji Syukur kehadirat Allah S.W.T karena berkat dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas Makalah Mata Kuliah Praktikum BK Karir ini dengan tepat waktu.
Kami tidak lupa juga mengucapakan terimakasih kepada Ibu Erwita Ika Violina, S.Pd., M.Pd.
Selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum BK Karir yang telah memberikan tugas
kelompok ini, untuk menambah wawasan dan pengetahuan kami .
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Praktikum BK Karir yang berjudul “Karir dan Dunia Kerja” Bila mana ada beberapa
kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, izinkan penulis mengucapakan permohonan
maaf. Karena makalah ini masih banyak kekurangannya. Penulis juga berharap pembaca
makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya kepada penulis.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang terkait sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Terima kasih.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
ISI..........................................................................................................................................................2
A. Konsep Dasar Karir......................................................................................................................2
B. Konsep Karir.................................................................................................................................3
C. Hakekat kerja, okupasi, karir........................................................................................................4
D. Dunia kerja...................................................................................................................................5
E. Struktur Kerja di Indonesia...........................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah karir memiliki makna yang berbeda-beda tergantung dari sudut pandangnya
masing-masing. Namun demikian, terdapat kesamaan bahwa masalah karir tidak dapat
dilepaskan dengan aspek perkembangan, pekerjaan, jabatan, dan proses pengambilan
keputusan. Atas dasar ini, untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas dan komprehensif
tentang hakekat karir.
Karir adalah suatu arah kemajuan professional, kata yang penggunaannya terbatas
pada pekerjaan yang memiliki kemajuan hierarki formal, seperti halnya manajer dan
professional. Karir diartikan juga sebagai serangkaian pengalaman kerja seseorang yang
mengalami perkembangan.
Berdasarkan pengertian tersebut, pengalaman kerja dalam jalur karir tradisional
hanya berpengaruh pada orang yang menikmati penghargaan institusional karena
keberhasilannya meningkatkan kedudukan dalam struktur organisasi yang sudah ditetapkan.
Pada masa lalu, jabatan struktural selalu menjadi impian karyawan, sehingga akan kesulitan
untuk menggambarkan kemajuan karier tanpa adanya jabatan yang jelas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Konsep dari Karir?
2. Apa itu Hakekat kerja, Okupasi dan juga Karir?
3. Apa itu Dunia Kerja?
4. Apa saja struktur kerja di Indonesia?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian dari Konsep Karir
2. Mengetahui Hakekat kerja, Okupasi dan juga Karir
3. Mengetahui Dunia Pekerjaan
4. Untuk mengetahui apa saja struktur kerja di Indonesia.
1
BAB II
ISI
2
Sementara itu Gibson dan Mitchell (1995) menjelaskan bahwa karir adalah
jumlah total dari pengalaman hidup dan gaya hidup seseorang. Secara konseptual,
karir erat kaitannya dengan pekerjaan, perkembangan karir, pendidikan karir,
bimbingan karir, konseling karir, informasi pekerjaan, jabatan, dan pendidikan
jabatan. Dijelaskan lebih lanjut bahwa antara karir, pendidikan karir, perkembangan
karir, dan konseling karir merupakan istiah istilah yang saling berhubungan. Karena
itu satu tanpa yang lain tidak akan efektif dan kurang bermakna.
Dimaksudkan dengan pendidikan karir adalah seluruh aktivitas dan
pengalaman yang direncanakan untuk menyiapkan seseorang untuk memasuki dunia
kerja, perkembangan karir merupakan aspek dari totalitas perkembangan yang
mendasarkan pada belajar tentang, persiapan untuk, masuk ke, dan kemajuan dalam
dunia pekerjaan.Sedangkan konseling karir adalah aktivitas yang dimaksudkan untuk
menstimulasi dan memfasilitasi perkembangan karir sepanjang hidupnya. Aktivitas
tersebut termasuk membantu dalam perencanaan karir, pengambilan keputusan karir,
dan penyesuaian karir. Dengan demikian, pendidikan karir akan menstimulasi
perkembangan karir, sedangkan konseling karir akan memberikan arah terhadap
pendidikan dan perkembangan karir.
B. Konsep Karir
Karier adalah sebuah kata dari bahasa Belanda, karir adalah perkembangan
dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Ini juga bisa berarti jenjang dalam sebuah
pekerjaan tertentu. Rachmawati (2008: 136) menyatakan perencanaan karir adalah
usaha pengembangan sumber daya manusia.
3
3) Tingkat kemapanan kehidupan seseorang setelah mencapai tingkatan umur
tertentu yang ditandai dengan penampilan dan gaya hidup
seseorang.Rachmawati (2008:136) menyatakan keterlibatan organisasi
guna mendukung perencanaan karir adalah suatu keharusan.
4
1. Pekerjaan dipilih sendiri
2. Dipengaruhi oleh faktor minat, bakat, hasil belajar ciri kepribadian dan latihan
3. Menghasilkan
Contoh : montir bekerja dibengkel, hanya tamat SMK, belajar karena hoby,
dan menyelesaikan pekerjaan dengan rasa puas.
Hakikat karir adalah totalitas kerja, jabatan dan kedudukan seseorang seumur
hidupnya yang mengarah pada kehidupan dunia kerja dan menuntut suatu
keprofesionalan. Berikut unsur-unsur karir.
3. Normatif
D. Dunia kerja
Dunia Kerja merupakan dunia tempat sekumpulan individu dalam melakukan
suatu aktivitas kerja, baik di dalam perusahaan maupun organisasi. Masyarakat
menyadari bahwa sumber daya manusia adalah salah satu unsur dalam organisasi
yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga
maju mundurnya suatu organisasi tergantung pada peran yang dilakukan oleh orang -
orang yang berada didalamnya.
Secanggih apapun alat dan sarana kerja yang dimiliki perusahaan namun tanpa
adanya fungsi kerja manusia maka keberadaan perusahaan tidak akan berarti apa -
apa, hal ini dikarenakan manusia memiliki kemampuan yang berupa tenaga dan
pikiran untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi perusahaan tersebut. Setiap
perusahaan pada dasarnya menginginkan dan menuntut agar seluruh karyawan selalu
menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Namun karyawan tidak dapat
5
diperlakukan seenaknya seperti menggunakan faktor - faktor penunjang produksi
lainnya.
Sebelum kita bahas lebih dalam tentang ketenagakerjaan di Indonesia, ada baiknya
kita bahas terlebih dahulu tentang konsep dan definisi dalam masalah
ketenagakerjaan. Dalam tulisan kali ini, saya akan tuliskan beberapa konsep dan
definisi tentang ketenagakerjaan yang digunakan oleh BPS, antara lain sebagai
berikut.
6
1. Penduduk, adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik
Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari
6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.
2. Penduduk usia kerja, adalah mereka yang berdasarkan golongan umurnya sudah
bisa diharapkan untuk mampu bekerja. Indonesia menggunakan batas bawah usia
kerja (economically active population) 15 tahun (meskipun dalam survei dikumpulkan
informasi mulai dari usia 10 tahun) dan tanpa batas atas usia kerja. Jadi penduduk usia
kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun dan lebih.
3. Angkatan kerja, adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja, atau
punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan yang mencari pekerjaan.
Termasuk juga ke dalam angkatan kerja adalah mereka yang sedang mempersiapkan
suatu usaha, sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja atau mereka
yang tidak mencari pekerjaan dengan alasan tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
Konsep angkatan kerja merujuk pada kegiatan utama yang dilakukan oleh penduduk
usia kerja selama periode tertentu. Golongan angkatan kerja ini disebut juga penduduk
yang aktif secara ekonomi (economically active population).
4. Penduduk bukan angkatan kerja, adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas)
yang tidak termasuk angkatan kerja. Golongan ini secara ekonomi memang tidak aktif
dan disebut noneconomically active population. Kegiatan mereka mencakup sekolah,
mengurus rumah tangga atau melakukan kegiatan lainnya.
7
pekerjaan, atau mereka yang mempersiapkan usaha, atau mereka yang tidak mencari
pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (sebelumnya
dikategorikan sebagai bukan angkatan kerja), dan mereka yang sudah punya pekerjaan
tetapi belum mulai bekerja (sebelumnya dikategorikan sebagai bekerja), dan pada
waktu yang bersamaan mereka tak bekerja (jobless).
7. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah ukuran proporsi penduduk usia
kerja yang terlibat aktif di pasar tenaga kerja, baik dengan bekerja atau mencari
pekerjaan, yang memberikan indikasi ukuran relatif dari pasokan tenaga kerja yang
tersedia untuk terlibat dalam produksi barang dan jasa. TPAK merupakan
perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah seluruh penduduk usia
kerja. TPAK bisanya diperkirakan masing-masing untuk jenis kelamin (laki-laki dan
perempuan) dan golongan umur. TPAK menunjukkan besaran relatif dari pasokan
tenaga kerja (labor supply) yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa dalam
suatu perekonomian.
8. Penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan utama. Status pekerjaan adalah
kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit usaha/kegiatan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Rahmi Widyanti, M.Si. Manajemen Karir (Teori, Konsep Prakjtik). Makassar 2018.
Munandir, (1996), Program Bimbingan Karier di Sekolah, Jakarta : PPTA – Ditjen Dikti
Depdikbud.
Soegiyoharto, Rinny (2007), Peran Orang Tua terhadap Karier Anak: Tidak Memaksa Anak
ke Jurusan Pendidikan yang Tidak Disukainya adalah Sikap Bijaksana
(http://www.bpkpenabur.or.id)
Surya, (1988), Bimbingan Karir, Bandung : PPS UPI.
Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Searching web:
www.studyhukum.wordpress.com.
www.jurnalhukum.com diakses pada 26 Agustus 2022
10