Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“MANAJEMEN PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN SDM”

Disusun Oleh Kelompok 4 :

 Friskilla Bintang 22130008


 I Wayan Heri Hermawan 22130002
 Moh. Zidane 22130004
 Ni Made Ayu Arini 22130021
 Krismawati 22130033
 Moh Aditya 22130084
 Nadya Yulia Rahma 22130024

STIE PANCA BHAKTI PALU


PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini guna

memenuhi tugas kelompok oleh mata kuliah Manajemen SDM, dengan judul : “Manajemen

Pengembangan dan Pelatihan SDM”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak

pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat

terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan

terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami

mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai

pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan dunia Pendidikan.

Palu, 9 September 2022

KELOMPK 4

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................ 1

1.3 Tujuan Makalah............................................................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Pengembangan Karir................................................................................ 2

2.2 Implementasi Manajemen Pengembangan Karir............................................................. 4

BAB 3 PENUTUP

3.1 Saran................................................................................................................................ 7

3.2 Kesimpulan...................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 8

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia (SDM) merupakan jantung bagi organisasi dan faktor
utama yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan organisasi. SDM harus
ditekankan dalam merespon perubahan lingkungan mikro dan makro serta tantangan
bisnis modern. SDM menurut Ulrich (1997) dalam Ross (2014) fenomena dunia
semakin kompetitif atau yang disebut sebagai fenomena globalisasi, kesuksesan
organisasi tergantung lebih dan lebih pada SDM organisasi.
SDM dipandang sebagai entitas yang kompetitif itulah sebabnya organisasi ingin
meningkatkan investasi besar pada pengembangan SDM melalui pelatihan dan
pengembangan. Organisasi berada pada kondisi konstan untuk memberikan pelatihan
yang lebih baik dan efektif kepada karyawan mereka dan melakukan investasi bagi
organisasi. Menurut Jain (2005) menyatakan bahwa Jika organisasi bercita-cita untuk
berorientasi pada pertumbuhan, orang perlu dilatih, termotivasi, dihargai, diakui dan
diberdayakan untuk melakukan kemampuan optimal. Jika SDM bekerja dengan baik,
kinerja setiap organisasi akan efisien dan efektif.

1.2 Rumusan Masalah


a. Konsep Dasar Pengembangan Karir
b. Implementasi Manajemen Pengembangan Karir

1.3 Tujuan Makalah


a. Untuk mengetahui apa konsep dasar pengembangan karir
b. Untuk mengetahui implementasi manajemen pengembangan karir

1
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Pengembangan Karir
Pengembangan karier adalah perubahan nilai-nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi pada
seseorang, karena dengan penambahan/ peningkatan usianya akan menjadi semakin matang. Dari
pengertian ini, focus pengembangan karier adalah peningkatan kemampuan metal, yang terjadi
karena pertambahan usia. Perkembangan mental itu dapat juga berlangsung selama seseorang
menjadi pekerja pada sebuah organisasi, yang terwujud melalui pelaksanaan pekerjaan yang
menjadi tugas pokoknya.

A. Konsep Dasar Pengembangan Karir Menurut Para Ahli :


1. Surya (1988) menegaskan bahwa karir erat kaitannya dengan pekerjaan, tetapi mempunyai makna
yang lebih luas dari pada pekerjaan. Karir dapat dicapai melalui pekerjaan yang direncanakan dan
dikembangkan secara optimal dan tepat, tetapi pekerjaan tidak selamanya dapat menunjang
pencapaian karir.
2. Milgram (1979) menegaskan bahwa perkembangan karir merupakan suatu proses kehidupan
panjang dari kristalisasi indentitas vokasional. Suatu variasi luas dari kombinasi faktor
keturunan, fisik, pribadi-sosial, sosiologis, pendidikan, ekonomi, dan pengaruh-pengaruh budaya.
Dalam bagian lain juga disebutkan bahwa karir adalah gaya hidup. Artinya bahwa karir adalah
suatu makna utama dari ekspresi kemampuan dan minat khusus yang secara intensif disadari
sebagai implikasi dari pilihan pekerjaan untuk gaya hidup di masa mendatang.
3. Munandir (1996) menyatakan bahwa karir erat kaitannya dengan pekerjaan dan hal memutuskan
karir bukanlah peristiwa sesaat , melainkan proses yang panjang dan merupakan bagian dari
proses perkembangan individu.
4. Hoyt (Gibson dan Mitchell, 1995) menjelaskan bahwa karir adalah totalitas dari pengalaman
pekerjaan/jabatan seseorang dalam sepanjang hidupnya. Dalam arti sempit karir adalah jumlah
total dari pengalaman pekerjaan/jabatan seseorang dalam kategori pekerjaan umum, seperti
sebagai pengajar, akunting, dokter, atau sales.
5. Sementara itu Gibson dan Mitchell (1995) menjelaskan bahwa karir adalah jumlah total dari
pengalaman hidup dan gaya hidup seseorang. Secara konseptual, karir erat kaitannya dengan

2
pekerjaan, perkembangan karir, pendidikan karir, bimbingan karir, konseling karir, informasi
pekerjaan, jabatan, dan pendidikan jabatan.

B. Teori - Teori Pengembangan Karir


1. Teori Proses
Menurut teori proses, pilihan pekerjaan dan akhirnya masuk dalam suatu pekerjaan tertentu
sesuai pilihan adalah proses yang berisi tahapan-tahapan tertentu yang akan dilalui oleh
setiap individu. Salah satu tokoh teori proses adalah Ginzberg. Menurut Ginzberg,
perkembangan karir terikat pada tiga eleman dasar, yaitu proses, iveribilitas dan kompromi
(Gibson dan Mitchell, 1995). Ditinjau dari elemen proses, pengambilan keputusan karir
berlangsung melalui tiga periode, yaitu fantasi, tentatif, dan realistik.
2. Teori Perkembangan
Menurut teori ini memandang bahwa perencanaan karir merupakan perkembangan karir pada
seseorang sebagai aspek perkembangan totalitas pribadi. Sebagaimana aspek perkembangan
yang lain, perkembangan jabatan berlangsung mulai sejak awal kehidupan dan berlangsung
secara terus menerus secara kontinum sampai akhir hayatnya.
3. Teori Kepribadian
Dalam teori ini memandang bahwa pilihan jabatan / pekerjaan merupakan ekspresi dari
kepribadian. Dinyatakan bahwa perilaku mencari pekerjaan hakekatnya adalah upaya
mencocokkan antara karakteristik individu dengan lapangan pekerjaan khusus.
4. Teori Sosiologi
Teori ini secara fundamental didasarkan kepada pemikiran bahwa elemen-elemen di luar
individu memiliki pengaruh kuat terhadap individu dalam sepanjang hidupnya, termasuk
pendidikan dan keputusaan pekerjaan. Para pendukung teori ini juga berpandangan bahwa
derajat kebebasan individu dalam pilihan pekerjaan / jabatan adalah jauh dari apa yang
semula diasumsikan dan harapan diri seseorang tidaklah bebas dari harapan masyarakatnya.
Sebaliknya, masyarakat menyajikan peluang pekerjaan / jabatan dalam suatu pola-pola yang
berhubungan dengan keanggotaan kelas sosial.
5. Teori Ekonomi
Teori ini menekankan pentingnya factor-faktor ekonomi dalam pilihan karir. Hal ini
terutama terkait dengan tersedianya beberapa tipe pekerjaan versus tersedianya pekerja-
pekerja yang qualified untuk pekerjaan tersebut.
6. Teori Lain

3
Termasuk dalam teori lain ini adalah teori belajar social. Teori ini bermaksud menjawab
pertanyaan mengapa seseorang memasuki lapangan pekerjaan tertentu dan mengapa orang
memperlihatkan preferensi kerja tertentu. Pengambilan keputusan karir juga tidak
berlangsung secara kebetulan, tetapi ditentukan pandangan dirinya sebagai hasil interaksi
antara diri dan lingkungan tersebut, melalui pengalaman, respon-respon kognitif dan
perasaan, serta keterampilan dalam membuat keputusan.

2.2 Implementasi Manajemen Pengembangan Karir


Implementasi manajemen pengembangan karir adalah bermuara pada aktivitas, aksi,
tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Implementasi adalah bukan
sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu implementasi
tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya.

Ada 3 langkah dasar yang dapat dilakukan atau perlu diperhatikan ketika mengimplementasikan
pengembangan karir, yaitu :

1. Individual Assesment
Individual assesment adalah penilaian akan kemampuan dalam mencapai tujuan karir diri sendiri.
Dimana dalam individual assesment ini tidak terbatas pada sumber maupun kemampuan, akan
tetapi umumnya membutuhkan individu yang membutuhkan pelatih untuk mendapatkan keahlian
tambahan.
2. Assesment by the Organization
Assesment by the Organization adalah dalam menilai pekerja perusahaan umumnya akan menilai
dari beberapa informasi mulai dari catatan penilaian kinerja, latar belakang pendidikan dan
keluarga, pengalaman kerja dan lain-lain. Penilaian yang dilakukan oleh perusahaan haruslah di
dampingi atau dilaksanakan oleh staff SDM dan manajer yang secara langsung bertindak sebagai
mentor.
3. Communication of Career Pathing
Communication of Career Pathing dalam mencapai tujuan karir yang realistis para individu harus
tau akan pilihan dan kemampuan serta kesempatan yang ada. Salah satu caranya adalah dengan
jalur career pathing. Jalur karir adalah teknik yang menunjukkan perkembangan dari satu
pekerjaan ke pekerjaan yang lain di dalam organisasi. Career pathing hampir sama dengan career

4
self manajemen dimana kemampuan untuk tetap sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam
organisasi dan industri.

A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Karir


Sembilan faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan karir individu di suatu organisasi,
yaitu :
1. Hubungan Pegawai dan Organisasi
Dalam situasi ideal, pegawai organisasi berada dalam hubungan yang saling menguntungkan.
Dalam keadaan ideal ini, baik pegawai maupun organisasi dapat mencapai produktifitas kerja
yang tinggi.
2. Personalia Pegawai
Kadangkala, menajemen karir pegawai terganggu karena adanya pegawai yang mempunyai
personalitas yang menyimpang (terlalu emosional, apatis, terlaluambisius, curang, terlalu
bebal, dan lain-lain).
3. Faktor Eksternal
Seorang pegawai yang mempromosikan ke jabatan lebih tinggi, misalnya,mungkin akan
terpaksa dibatalkan karena ada orang lain yang didrop dari luar organisasi.
4. Politicking
Dalam Organisasi Dengan kata lain, bila kadar “politicking” dalam organisasi sudah
demikian parah, maka manajemen karir hampir dipastikan akan mati dengan sendirinya.
Perencanaan karir akan menjadi sekedar basa-basi.
5. Sistem Penghargaan
Organisasi yang tidak mempunyai sistem penghargaan yang jelas (selain gaji daninsentif)
akan cenderung memperlakukan pegawainya secara subyektif. Pegawai yang berprestasi baik
dianggap sama dengan pegawai malas.
6. Jumlah Pegawai
Semakin banyak pegawai maka semakin ketat persaingan untuk menduduki suatu jabatan,
dan semakin kecil kesempatan (kemungkinan) bagi seorang pegawai untuk meraih tujuan
karir tertentu.
7. Ukuran Organisasi

5
Ukuran organisasi dalam konteks ini berhubungan dengan jumlah jabatan yang ada dalam
organisasi tersebut, termasuk jumlah jenis pekerjaan, dan jumlah personel pegawai yang
diperlukan untuk mengisi berbagai jabatan dan pekerjaan tersebut.
8. Kultur Organisasi
Seperti sebuah sistem masyarakat, organisasi pun mempunyai kultur dan kebiasaan-
kebiasaan.

9. Tipe Manajemen
Secara teoritis-normatif, semua manajemen sama saja di dunia ini. Tetapi
dalamimpelemntasinya, manajemen di suatu organisasi mungkin amat berlainan dari
manajemen di organisasi lain.

B. Manfaat Pengembangan Karir


Ada lima manfaat yang sering mendapat sorotan utama, sebagai berikut:
(a) Pengembangan karir memberikan petunjuk tentang siapa diantara pekerja yang wajar
dan pantas untuk dipromosikan dimasa depan;
(b) Perhatian yang lebih besar dari bagian kepegawaian terhadap pengembangan karir
para anggota organisasi menumbuhkan loyalitas yang lebih tinggi dan komitmen
organisasional yang lebih besar di kalangan pegawai,
(c). Telah umum dimaklumi bahwa dalam diri setiap orang masih terdapat reservoir
kemampuan yang perlu dikembangkan agar merubah sifatnya dari potensi menjadi
kekuatan nyata.
(d) Perencanaan karir mendorong para pekerja untuk bertumbuh dan berkembang, tidak
hanya secara mental intelektual, akan tetapi juga dalam arti professional.
(e) Perencanaan karir dapat mencegah terjadinya penumpukan tenaga-tenaga yang
terhalang pengembangan karirnya hanya karena atasan langsung mereka.

6
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Karir hakekatnya merupakan masalah yang kompleks, yang menyangkut berbagai aspek
kehidupan, baik aspek perkembangan, kepribadian, social, budaya, ekonomi, maupun
belajar. Karir erat kaitannya dengan proses pengambilan keputusan di bidang
pekerjaan/jabatan dan berlangsung melalui proses panjang serta bertahap, berlangsung
sepanjang hayat, serta berkembang seiring dengan kematangan pribadi seseorang. Dalam
kehidupan seseorang, karir memegang peran yang amat penting bagi keberhasilannya
dalam menempuh kehidupan di masa kini dan masa mendatang secara memuaskan. Karir
adalah suatu jalan hidup, pendidikan karir adalah persiapan untuk hidup, sedangkan
bimbingan dan konseling karir adalah pemberi arah sekaligus penerang jalan hidup
menuju keberhasilan dan kepuasan dalam mengarungi kehidupan.
3.2 Saran
Pengembangan karir mestinya tidak dipahami hanya berlaku untuk dunia usahaataupun
institusi. Namun, jika dipahami dengan lebih luas, maka pengembangan karir juga bisa
diaplikasikan dalam kehidupan keseharian, atau dalam penentuan cita-citadan tujuan
hidup. Masukan yang membangun sangat berarti demi kemajuan ilmu pengetahuan.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/
334128419_Implementasi_Pengembangan_Karier_Aparatur_Sipil_Negara_di_Masa_Otonomi_
Daerah

https://www.academia.edu/36024898/MAKALAH_PENGEMBANGAN_KARIR

Anda mungkin juga menyukai