DOSEN PENGAMPU
DARUSSALAM LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
pertolonganNya) sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang merupakan salah
satu tugas mata kuliah manajemen sumber daya insani.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena berbagai keterbatasan.Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak, demi penyempurnaan ke depan.
Penulis
Kelompok 5
2
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….………………………………………..…..2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….…….3
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………….…4
A. Latar Belakang………………………………………………………………………... 4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..…..5
C. Tujuan………………………………………………………………………………......5
D. Manfaat……………………………………………………………………………..….5
BAB 2 PEMBAHASAN…………….…………………………………………………….…..6
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………….14
A. Kesimpulan………………………………………………………………………….… 14
B. Saran …………………………………………………………………………..……….14
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pegawai atau karyawan merupakan sumber daya yang dimiliki organisasi, merekaharus dipekerjakan
secara efektif, efisien, dan manusiawi. Dalam perkembangannya,organisasi akan menghadapi permasaalahan
tenaga kerja yang semakin kompleks. Olehkarenanya pengelolaan tenaga kerja sebagai Sumber Daya
Manusia (SDM) harusdilakukan secara professional oleh departemen tersendiri dalam suatu
organisasi, yaitu Human Resource Departement (HRD)
.
Organisasi yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif di mata masyarakat tidakakan
mengabaikan aspek pengembangan kualitas SDM-nya. Oleh karena itu perananmanajemen SDM dalam
organisasi sangatlah besar. Manajemen SDM dapat diartikansebagai kegiatan perencanaan, pengadaan,
pengembangan, pemeliharaan danpenggunaan SDM dalam upaya mencapai tujuan individual
maupun organisasi Salahsatu bagian manajemen SDM adalah pengembangan karir dari SDM
sebagai tenagakerja, pegawai ataupun karyawan itu sendiri.
Dari uraian di atas berarti pembinaan karir tidak dapat dilepaskan dengan
kegiatanperencanaan SDM, rekriutmen, dan seleksi dalam rangka pengaturan staf (
staffing
).dari kegiatan-kegiatan manajemen SDM tersebut, harus diperoleh sejumlah tenagakerja yang
potensial denga kualitas terbaik. Tenaga kerja seperti itulah yang harusdiberi kesempatan untuk
mengembangkan kariernya, agar dengan kemampuannya yangterus meningkatkan sesuai dengan tuntutan
lingkungan bisnis, tidak saja mampumempertahankan eksistensi organisasi, tetapi juga mampu mengembangkan
danmemajukan. Maka dari itu, penulis berusaha untuk mengkaji lebih jauh
mengenaipengembangan karir.
4
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dikaji lebih jauh. Adapun
rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1.Apa yang dimaksud dengan pengembangan karir ?
2.Bagaimana Tahapan Perkembangan Karier ?
3.Bagaimana Mendesain program pengembangan karier ?
4.Bagaimana Model Pengembangan Karir ?
5.Faktor-faktor apa saja yang Mempengaruhi Pengembangan Karir ?
6.Apa Peran Pengembangan Karir ?
7.Apa Kolaborasi pada Pelaksanaan Pengembangan Karir ?
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Pengertian pengembangan karier
Pengembangan karir (Career Development ) merupakan salah satu subfungsidaripada
ruang lingkup utama MSDM yaitu Pengembangan Tenaga Kerja
(Human ResourceDevelopment ), dimana selain dari pengembangan karir juga terdapatsubfungsi
lain yaitu pelatihan dan pengembangan (Training and Development ), seperti yang dapat dilihat pada
gambar di bawah.Pengembangan karir dalam manajemen bertujuan untuk mempersiapkan SDM
menghadapi pekerjaan mereka di masa yangakan datang dalam organisasi tersebut.
Sebelum membahas lebih jauh tentangpengembangan karir perlu diketahui terlebih dulu arti dari
karir.
Karir menurut Bernardin adalah suatu rangkaian atas sikap dan perilaku yang berkaitan
dengan aktivitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan, sedangkanmenurut Mathis, karir
merupakan rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yangditempati seseorang sepanjang hidupnya.
Berdasarkan penjelasan di atas maka karirdapat diartikan sebagai suatu rangkaian posisi seseorang berdasarkan
pengalamandalam pekerjaan sepanjang hidupnya.
Pengembangan karir menurut Mathis adalah usaha untuk meningkatkankemampuan pekerja dalam
menangani berbagai macam masalah dalam pekerjaan atautugas mereka (Efforts to improve employees’
ability to handle a varietyof a variety ofassignments).
Dalam pembahasan lebih lanjut definisi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengembangan karier adalah perubahan nilai-nilai, sikap, dan motivasi yangterjadi pada
seseorang, karena dengan penambahan/ peningkatan usianya akanmenjadi semakin matang. Dari
pengertian ini, focus pengembangan karier adalahpeningkatan kemampuan metal, yang terjadi
karena pertambahan usia.Perkembangan mental itu dapat juga berlangsung selama seseorang
menjadipekerja pada sebuah organisasi, yang terwujud melalui pelaksanaan pekerjaan yang
menjadi tugas pokoknya.
2. Pekerjaan karier adalah usaha yang dilakukan secara formal dan berkelanjutandengan difokuskan pada
peningkatan dan penambahan kemampuan seorangpekerja.
3. Pengembangan karier adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukanseseorang untuk
mencapai suatu rencana karier.
4. Pengembangan karier adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanyapeningkatan-
peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi yang bersangkutan.Sedangkan pengertian
pengembangan karir dalam definisi yang lain diartikan sebagaiperolehan pengetahuan,
ketrampilan, dan perilaku yang meningkatkan kemampuankaryawan untuk memenuhi perubahan
persyaratan pekerjaan serta tuntutan klien danpelanggan (Raymond, 2010: 523).
7
Pada intinyaindividu berkepentingan untuk melanjutkan aspek-aspek pekerjaan yang
memberikankepuasan, dan merubah
atau memperbaiki aspek-aspek pekerjaan yang tidakmenyenangkan, tetapi tidak sampai
individu itu meninggalkan pekerjaan tersebut untuk berganti dengan pekerjaan yang lain.
e. Tahap Kemunduran ( Decline): di atas 65 tahun
Tahap menjelang berhenti bekerja ( preretirement ). Pada tahap ini perhatian individudipusatkan
pada usaha bagaimana hasil karyanya dapat memenuhi persyaratan out-putatau hasil
yang minimal sekalipun. Individu lebih memperhatikan usahamempertahankan prestasi kerja daripada
upaya meningkatkan prestasi kerjanya.
Kelima tahap ini dipandang sebagai acuan bagi munculnya sikap-sikap dan perilaku yang
menyangkut keterlibatan dalam suatu jabatan, yang tampak dalam tugas-tugasperkembangan
vokasional (vocational developmental tasks).
3. Fase pengembangan
Fase ini adalah tenggang waktu yang diperlukan pekerja untuk memenuhi
persyaratan yang memungkinkannya melakukan gerak dari suatu posisi ke posisi lain
yangmenginginkanya.
Kegiatan-kegitan yang dapat dilakukan antara lain.
a.Menyelenggarakan system mentorFase ini adalah cara pengembangan denganmenyelenggarakan
hubungan antara pekerja senior dan yunior sebagai kolega(teman kerja). Pekerja senior bertindak
sebagai mentor yang bertugasmemberikan advis, keteladanan, membantu dan mengatur
dalam menghubungipejabat untuk mendapatkan informasi informasi, dan memberikan
dukungansecara umum, dalam usaha pekerja yunior mengembangkan karier.
b.PelatihanPelatihan dalam rangka pengembangan karier bagi para pekerja sangat
luasruang cakupnya, tidak sekedar yang diselenggarakan secara lembaga dan formaldi kelas, laboratorium,
dll.
c.Rotasi jabatanRotasi jabatan dilakukan dengan cara menugaskan pekerja untuk berbagi
janatanmelalui proses pemindahan secara horizontal.
d. Program beasisiwa/ ikatan dinasOrganisasi atau perusahaan dalam menghadapi lingkungan
bisnis yang dapat berubah secara cepat dan semakin kompetitif, setiap saat dan juga
dimasamendatang memerlukan sejumlah pekerja yang mampu mengantisipasinya.Kebutuhan itu dapat di atasi
dengan menyediakan beasisiwa/ikatan dinas bagipara pekerja sebagai pendukung upayanya dalam meningkatkan
pendidikan diluar organisasinya
3.Model pola terarahDalam model ini karyawan dibimbing atau diarahkan untuk membuat keputusansendiri
mengenai seberapa cepat mereka menginginkan kemajuan dalam karir mereka.
Ketiga model tersebut berkaitan erat dengan tipe manajemen sebuah organisasimaupun perusahaan. Tiap
organisasi memiliki bentuk/system pengembangan karir yang berbeda-beda tergantung kebijakan
manajer maupun pimpinan organisasi.
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir
Banyak pegawai yangsebenarnya pekerja keras, cerdas, jujur, terpaksa tidak berhasil meniti karir
dengan baik,
hanya karena pegawai ini “terjebak” dalam sistem manajemen yang buruk..
F. Peran Pengembangan Karir
Dalam proses pengembangan karir individu (karyawan) dalam organisasi, ada 3hubungan
saling terkait antara individu, manajer, maupun organisasi. Ketiga-tiganyamemiliki peran masing-
masing. Menurut Gary Dessler (2010: 8), peran dalampengembangan karir dibagi menjadi 3, yaitu peran
individual, manajer/pimpinan, danorganisasi. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Individual
Mengemban tanggung jawab atas karir sendiri
Menilai minat, keahlian, dan nilai-nilai
Mencari informasi karir dan sumber daya
Menyusun tujuan dan perencanaan karir
Memanfaaatkan kesempatan pengembangan
Membicarakan kepada atasan tentang karir individu
Mengikuti rencana karir yang realistis
b. Manajer/Pimpinan
Memberikan umpan balik paada waktu yang tepat
Memberikan dukungan dan penugasan yang membangun
Berpartisipasi dalam diskusi pengembangan karir
Mendukung rencana pengembangan karyawan
c. Organisasi
Mengkomunikasikan misi, kebijakan, dan prosedur
Menyediakan pelatihan dan kesempatan pengembangan
Memberikan informasi karir dan program karier
Menawarkan berbagai jenis pilihan karir
11
12
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari telaah dan pengkajian mengenai pengembangan karir personalia yang terdapatdalam
perusahaan atau institusi pendidikan, maka dapat diambil beberapa kesimpulansebagai berikut:Dalam sebuah
organisasi, seorang karyawan bisa merencanakan pengembangankarirnya. Dalam merencanakan pengembangan
karir individu, tak bisa dilepaskanantara peran individu (karyawan), manajer, dan organisasi tersebut.
Ketiga-tiganyaharus berperan saling mendukung dan mendorong pengembangan karir karyawan.
Ada beberapa hal/faktor yang mempengaruhi pengembangan karir individu, tapi bisadisimpulkan
jadi dua factor, yakni factor internal (professionalisme karyawan) danfactor internal (lingkungan organisasi, seperti
tipe manajemen, manajer, systempengembangan karir di organisasi, dan lain-lain).
Pengembangan karir merupakan salah satu tugas manajemen Sumber Daya Manusia(SDM). Setiap manajer
harus memiliki sistem manajerial dalam mengelola karyawan,salah satunya sistem pengembangan karir karyawan
. Semakin bagus sistempengembangan karir karyawan di dalam organisasi, semakin mudah bagi karyawanuntuk
merencanakan pengembangan karirnya.
B. Saran
Pengembangan karir mestinya tidak dipahami hanya berlaku untuk dunia usahaataupun institusi. Namun,
jika dipahami dengan lebih luas, maka pengembangan karir juga bisa diaplikasikan dalam kehidupan
keseharian, atau dalam penentuan cita-citadan tujuan hidup. Masukan yang membangun sangat berarti
demi kemajuan ilmu pengetahuan.
14