MAKALAH
oleh
Penulis
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menerima segala saran dan kritik
agar dapat lebih memahami bagaimana cara membuat makalah dengan sebaik-
i
baiknya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang telah
membantu penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, di antaranya:
1. Penulis panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat membuat dan
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2. Dosen Mata Kuliah Psikologi Industri dan Organisasi, yaitu Dr. Agus Taufik,
M.Pd. dan Dadang Sudrajat, M.Pd. yang telah membimbing dan memberi arahan
kepada penulis agar makalah yang penulis buat menjadi benar dan baik.
3. Astri Asih Labibah, Syafina Ghaisani Zaman, dan Fadillah Lutfi Ramadhan
selaku anggota kelompok 12 yang sudah bekerja sama menyelesaikan makalah
ini.
4. Bapak dan Ibunda tercinta yang telah membesarkan penulis hingga dapat
menjadi seperti sekarang.
5. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Semoga makalah yang berjudul “Rencana Pengembangan Karier” ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan, memberikan manfaat bagi
penulis maupun pembaca, serta dapat memenuhi tugas dari dosen pengampu
dengan baik.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
UCAPAN TERIMA KASIH...........................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
ii
A. Identitas Pokok Bahasan...............................................................................................1
B. Struktur Isi Pokok Bahasan...........................................................................................1
C. Sinopsis Pokok Bahasan...............................................................................................2
BAB II ISI POKOK BAHASAN....................................................................................3
A. Pengantar......................................................................................................................3
B. Karier............................................................................................................................5
C. Manajemen Karier........................................................................................................8
D. Model Pengembangan Karier.......................................................................................9
E. Sistem Manajemen Karier...........................................................................................13
F. Peran Karyawan, Manajer, Manajer Sumber Daya Manusia, dan Perusahaan
dalam Manajemen Karier................................................................................................15
G. Mengevaluasi Sistem Manajemen Karier...................................................................18
BAB III ANALISIS.......................................................................................................20
BAB IV PENUTUP........................................................................................................25
A. Kesimpulan.................................................................................................................25
B. Rekomendasi Bagi Bimbingan dan Konseling...........................................................26
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................27
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................................28
A. Biografi Tim...............................................................................................................28
B. Kesan Pesan................................................................................................................29
C. Power Point.................................................................................................................30
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Komponen Motivasi Karier........................................................................9
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
pengelolaan karier. Intinya pokok bahasan menjelaskan mengenai perspektif
terkini tentang karier, mengapa perusahaan harus tertarik untuk membantu
karyawan mengelola karier mereka, proses manajemen karier, dan tanggung
jawab karyawan, manajer, dan perusahaan untuk manajemen karier yang efektif
3
BAB II
ISI POKOK BAHASAN
A. Pengantar
Pengembangan karier penting bagi perusahaan untuk menciptakan dan
mempertahankan lingkungan belajar yang berkelanjutan. Perusahaan-perusahaan
menekankan bahwa karyawan bertanggung jawab atas manajemen karier. Tetapi
mereka juga menyediakan sumber daya perusahaan yang mendukung karier,
seperti konselor karier, peluang pengembangan, pendampingan, dan pelatihan
manajerial tentang cara melatih karyawan. Tantangan terbesar yang dihadapi
perusahaan adalah bagaimana menemukan keseimbangan antara memajukan
karier karyawan saat ini sekaligus menarik dan memperoleh karyawan dengan
keterampilan baru. Faktor lain yang mempengaruhi konsep karier adalah
meningkatnya penggunaan tim untuk menghasilkan produk dan memberikan
layanan.
Dalam beberapa kasus, karir dipandang sebagai karir proyek. Karier proyek
adalah serangkaian proyek yang mungkin tidak berada di perusahaan yang sama.
Perubahan ini mengubah konsep karier dan meningkatkan pentingnya manajemen
karier dari perspektif karyawan dan perusahaan.
Manajemen karier dapat membantu karyawan memenuhi kebutuhan ini.
Manajemen karier menjadi penting juga karena tempat kerja merupakan area di
mana kesetaraan sosial, keragaman tempat kerja, dan kebebasan pribadi dapat
dicapai. Manajemen karier bukanlah sesuatu yang dilakukan perusahaan untuk
karyawan. Sebaliknya, karyawan harus mengambil inisiatif untuk mengelola
karier mereka dengan mengidentifikasi jenis pekerjaan yang mereka inginkan,
minat kerja jangka panjang mereka, dan keterampilan yang ingin mereka
kembangkan.
B. Karier
Kata karier (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang
ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam
pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya seseorang,
Winkel (dalam Admin Bruder FIC, 2004). Maka dari itu, pemilihan karier lebih
memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang dari pada hanya sekedar
mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu.
Dalam manajemen sumberdaya manusia, perencanaan perkembangan
karier termasuk sebagai program pembinaan tenaga kerja. Tujuan kegiatan
pembinaan ini adalah untuk memelihara karyawan dengan cara
mengembangkannya, sesuai dengan bakat dan kemampuannya, agar dapat
berfungsi dengan baik dan optimal bagi perusahaan
Secara garis besar, menurut Samsudin (2009) ada tiga tahap
perkembangan karier seseorang ketika berada dalam organisasi kerja formal yaitu:
1. Karier awal. Organisasi dapat membantu karyawan baru agar terlibat dalam
eksplorasi karier dan menyusun karier mereka selama tahap awal dengan
melakukan orientasi dan praktik mentoring yang memberikan tantangan kerja dan
tanggung jawab secara efektif dan menawarkan umpan balik kinerja yang
konstruktif.
2. Karier pertengahan. Pada tahap ini banyak individu yang mengalami transisi
atau perubahan karier yang akhirnya menjadi krisis pertengahan karier pada
sebagian orang. Dalam tahap ini, individu mengkaji ulang pencapaiannya sampai
pada saat ada kemungkinan untuk mencapai karier pribadi dan tujuan hidup di
masa yang akan datang.
3. Karier Akhir. Pada akhirnya, individu mulai melepaskan diri dari belitan
tugasnya dan bersiap-siap untuk pensiun. Pemberian pelatihan kepada penerus,
pengurangan beban kerja, atau pendelegasian tugas-tugas utama periode karier
akhir (late career) adalah cara agar tetap produktif dan menyiapkan diri untuk
pensiun. Selama karier akhir, sebagian besar karyawan harus mengatasi
9
10
keusangan setelah pertengahan karier atau masa stabil serta bias usia negatif di
pekerjaan.
Perencanaan dan pengembangan karier merupakan suatu proses
perencanaan yang memungkinkan para karyawan untuk mengidentifikasi sasaran-
sasaran karier dan jalur-jalur yang menuju ke sasaran atau tujuan tersebut.
Program-program perencanaan dan pengembangan karier memberikan
kesempatan kepada para karyawan untuk menelusuri minat, keinginan dan pilihan
karier mereka dalam perusahaan karena melalui proses ini para karyawan dapat
mencari cara untuk memperbaiki diri dalam rangka mengembangkan keahlian dan
kemampuannya untuk mencapai posisi yang ditargetkan. Untuk itu, manajemen
harus secara bersungguh-sungguh memperhatikan dan memperlakukan karyawan
dengan menghargai potensi prestasinya. Penggunaan arah dan jalur proses dan
pengembangan karier sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan antara karyawan
dengan perusahaan ke arah saling menguntungkan. Proses dan pengembangan
karier harus dapat memberikan kepastian kepada karyawan agar lebih transparan
dan terjamin serta dapat menumbuhkan dan mengembangkan semua kemampuan,
intelektual, wawasasan, motivasi, dan dedikasi karyawan pada posisi pekerjaan
yang diemban. Lewat proses dan pengembangan karier tersebut dapat diupayakan
pembinaan karyawan ke arah “the right on the right place” (Nurmasari, 2015).
Menurut Simamora (2004) Manfaat keterlibatan departemen sumber daya
manusia dalam perencanaan dan pengembangan karier yaitu:
1. Menggandengkan strategi dan kebutuhan penyusunan internal.
Dengan membantu perencanaan karier para karyawan, departemen sumberdaya
manusia dapat mempersiapkan mereka untuk mengantisipasi jabatan yang lowong
yang diidentifikasi dalam rencana sumber daya manusia, menghasilkan bauran
yang lebih baik dari berbagai bakat yang dibutuhkan untuk menunjang strategi
perusahaan;
2. Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan.
Perencanaan karier membantu untuk mengembangkan pasokan internal dari
tenaga kerja yang dapat dipromosikan untuk mengisi kekosongan yang
disebabkan oleh pensiunan, pengunduran diri, dan pertumbuhan perusahaan;
3. Memfasilitasi penempatan internasional.
11
Organisasi global memanfaatkan perencanaan karier, karyawan-karyawan dengan
beraneka macam latar belakang mempelajari ekspektasi organisasi untuk
pertumbuhan dan pengembangan dirinya;
4. Membantu menangani diversitas tenaga kerja.
Tatkala dibantu dengan perencanaan karier, karyawan-karyawan dengan beraneka
macam latar belakang mempelajari ekspektasi organisasi untuk pertumbhan dan
pengembangan dirinya;
5. Mengurangi tingkat putaran karyawan.
Semakin kuatnya pehatian dan kepedulian tehadap karier, individu dapat
membuahkan loyalitas organisasional yang lebih kokoh dan menekan tingkat
putaran karyawan;
6. Membuka saluran potensi karyawan.
Perencanaan karier mendorong para karyawan untuk mengarahkan lebih banyak
potensi mereka karena mereka mempunyai tujuan karier yang spesifik.
7. Memperdalam pertumbuhan pribadi.
Rencana dan tujuan karier memotivasi para karyawan untuk bertumbuh dan
berkembang;
8. Mengurangi penumpukan karyawan.
Perencanaan karier menyebabkan para karyawan, manajer, dan departemen
sumberdaya manusia mengetahui kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang
egois menumpuk karyawan kunci demi keuntungannya sendiri;
9. Memuaskan kebutuhan karyawan.
Dengan lebih sedikitnya penumpukkan karyawan dan meluasnya peluang
pertumbuhan, kebutuhan penghargaan diri individu, seperti pengakuan dan
pencapaian, dapat dipuaskan dengan lebih segera.
Pendidikan memiliki tujuan mulia yaitu mencetak generasi tangguh yang
berkualitas. Kampus sebagai institusi pendidikan perlu memperhatikan adanya
kebutuhan mahasiswa untuk mencapai visi dan misi dari pendidikan. Dalam
rangka mempersiapkan diri atas perubahan revolusi industry 4.0 maka pendidikan
turut memiliki andil. Pusat karier sebagai salah satu unit pengelolaan mahasiswa
di kampus perlu melakukan peningkatan layanan pengelolaan mahasiswa sebagai
langkah pengembangan SDM. Pusat karier memiliki tanggung jawab untuk
12
melakukan pengelolaan SDM di kampus akhirnya perlu meningkatkan
layanannya. Tidak terbatas pada persoalan link and match perguruan tinggi dan
industri sebagai hilir dari proses pendidikan, tetapi perlu mendesain layanan yang
berfokus pada penyelesaian persoalan mahasiswa hingga memiliki kesejahteraan
psikologis yang mantap. Dengan demikian, harapannya dimiliki corak karakter
mahasiswa yang tangguh yaitu siap menghadapi tantangan sebagai permulaan
membangun perencanaan karier yang mantap. Model pengembangan layanan
pusat karier yaitu hingga menyentuh pada kebutuhan kesejahteraan psikologis
yang harus diperhatikan. Fokus pada persoalan akademis dan kognitif mahasiswa
merupakan paradigma lama yang harus mulai digeser. (Gusti Made Rai, 2018).
Penting untuk eksplorasi dasar-dasar filosofis teori karier. Untuk sebagian
besar sejarah, teori pengembangan karier telah dipengaruhi oleh positivis logis
pandangan dunia yang menekankan rasionalitas berdasarkan pengetahuan bebas
nilai objektif. Namun, harus diperhatikan objektivitas di atas subjektivitas, fakta
di atas perasaan. Asumsi inti dari logika Core Positivisme mencakup gagasan
bahwa perilaku individu dapat diamati, diukur dan linier bahwa individu dapat
dipelajari secara terpisah dari lingkungan mereka dan bahwa konteks di mana
individu hidup dan bekerja kurang penting dari pada tindakan mereka Brown
(dalam Athanasou, J.A dan Perera, H.N: 2019).
Perubahan dimulai dengan munculnya pengaruh pandangan dunia
konstruktivis. Konstruktivis menentang kemungkinan kebenaran absolut,
menyatakan bahwa konstruksi realitas individu dibangun "dari dalam ke luar"
melalui pemikiran dan pemrosesan individu itu sendiri. Konstruksi ini didasarkan
pada kognisi individu dalam interaksi dengan perspektif yang terbentuk dari
lingkungan interaksi. Konstruktivisme memandang orang sebagai sistem terbuka,
terus-menerus saling bertindak dengan lingkungan, mencari stabilitas melalui
perubahan yang berkelanjutan. Mahoni (dalam Athanasou, J.A dan Perera, H.N:
2019) menyajikan lima asumsi dasar yang dapat diturunkan dari teori
konstrukturalisme, yaitu agensi aktif, keteraturan, diri, keterkaitan simbolik sosial,
dan umur pengembangan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karier memiliki empat makna dalam definisi nya yaitu sebagai kemajuan,
sebuah profesi, urutan pekerjaan seumur hidup, dan sebagai rangkaian
pengalaman. Tentunya, karyawan perlu memanajemen karier karena dengan
memanajemen karier karyawan sadar akan minat, nilai, kekuatan, dan kelemahan
mereka sendiri, kemudian memperoleh informasi tentang peluang kerja di dalam
perusahaan, dapat mengidentifikasi tujuan karier. Selanjutnya yang dimaksud
pengembangan karier adalah proses kemajuan karyawan melalui serangkaian
tahapan, masing-masing ditandai dengan serangkaian tugas perkembangan,
aktivitas, dan hubungan yang berbeda. Ada beberapa model pengembangan karier.
Setelah mengetahui apa itu manajemen karier maka dibentuklah strategi
manajemen karier. Sistem manajemen karier perusahaan bervariasi dalam tingkat
kecanggihan dan penekanan yang mereka tempatkan pada komponen proses yang
berbeda. Sistem manajemen karier mencakup komponen: penilaian diri,
pemeriksaan realitas, penetapan tujuan, dan perencanaan tindakan. Agar dalam
mengembangkan karier atau membentuk sistem manajemen karier lebih optimal
maka diperlukan untuk mengetahui peran karyawan, manajer, manajer sumber
daya manusia, dan perusahaan dalam manajemen karier. Serta perlunya
pengevaluasian pada sistem manajemen karier yang dibuat.
Program-program perencanaan dan pengembangan karier memberikan
kesempatan kepada para karyawan untuk menelusuri minat, keinginan dan pilihan
karier mereka dalam perusahaan, karena melalui proses ini para karyawan dapat
mencari cara untuk memperbaiki diri dalam rangka mengembangkan keahlian dan
kemampuannya untuk mencapai posisi yang ditargetkan. Untuk itu manajemen
harus secara bersungguh-sungguh memperhatikan dan memperlakukan karyawan
dengan menghargai potensi prestasinya.
15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Biografi Tim
Penulis 1
Penulis 2
Fadillah Lutfi Ramadhan lahir di Bandung bertepatan pada
tanggal 23 Desember 1999. Ia merupakan salah satu
mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia program studi
Bimbingan dan Konseling kelas A angkatan 2020. Ia telah
menyelesaikan pendidikan di SDPN Sabang pada tahun
2012, kemudian menyelesaikan pendidikan di SMPN 44
Bandung pada tahun 2015, dan melanjutkan pendidikan di
pesantren Pondok Modern Darussalam Gontor dan
menyelesaikan studi nya pada tahun 2019. Sekarang ia tinggal di Jalan
Sindangsari 1 Nomor 31 Kelurahan Antapani Wetan Kecamatan Antapani Kota
Bandung. Adapun kontak yang dapat dihubungi yaitu melalui email
dasarkucing23@upi.edu.
Penulis 3
16
17
Syafina Ghaisani Zaman lahir di Jakarta pada tanggal 1
Oktober 2003. Ia merupakan salah satu mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia program studi Bimbingan
dan Konseling kelas A angkatan 2020. Ia telah
menyelesaikan pendidikan di SD 01 Ranah Pesisir pada
tahun 2014, kemudian menyelesaikan pendidikan di SMP 01
Ranah Pesisir pada tahun 2017, dan menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1
Cibinong pada tahun 2020. Sekarang ia tinggal di Grande kencana, padurenan
harapan jaya Blok B nomor 3, Cibinong, Kabupaten Bogor. Adapun kontak yang
dapat dihubungi yaitu melalui email Syafinaz315@gmail.com.
C. Power Point
19
20
21
22
23