Oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y. A. I
2021
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah Swt. Rabb semesta alam, pencipta langit dan bumi,
membuat kegelapan dan cahaya, atas curahan cinta dan kasih sayang-Nya dan
memberi petunjuk kehidupan yang benar dengan sebuah panduan yang agung Al-
qu’ranul karim. Salawat serta salam semoga senantiasa terlimpah dan tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW, penutup para nabi dan rasul. Atas kehendak Nya-
lah kami dapat menyelesaikan penulisan karya tulis kami yang berjudul “Makalah
Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan”.
Kami bertanggung jawab penuh atas karya tulis ini tentang bagaimana cara
penggarapan karya tulis ini. Hambatan demi hambatan kami lalui dengan penuh
rasa semangat untuk memberi tambahan wawasan kepada mahasiswa – mahasiswi
Menyadari bahwa hal ini tidak akan menjadi kenyataan tanpa adanya bantuan,
motivasi, dan spirit dari semua pihak yang dengan ikhlas mendo’akan, meluangkan
waktu dan menguras pikiran sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Oleh karna
itu sudah sepantasnya lah kami menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-
besarnya kepada :
DR. Rahayu Endang Suryani, M.M selaku dosen Seminar Manajemen Sumb
er Daya Manusia yang memberi tugas ini kepada kami, sehinga dapat melatih
kami untuk berfikir, berusaha agar dapat membuat karya tulis ini
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh pengembangan
karir terhadap kinerja karyawan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI PENGEMBANGAN KARIR
Pengembangan karir pada dasarnya berorientasi pada perkembangan
organisasi/perusahaan dalam menjawab tantangan bisnis di masa mendatang. Setiap
organisasi /perusahaan harus menerima kenyataan, bahwa eksistensinya di masa depan
tergabtung pada SDM (Nawawi, 2005). Tanpa memilki SDM yang kompetitif sebuah
organisasi akan mengalami kemunduran dan akhirnya akan tersisih karena
ketidakmampuan menghadapi pesaing. Kondisi demikian mengharuskan
organisasi/perusahaan untuk melakukan pembinaan karir bagi para karyawan, yang harus
dilakukan secara berencana dan berkelanjutan.
Pengertian dari Andrew J. Fubrin yang dikutip dari Mangkunegara (2004),
berpendapat bahwa pengembangan karir adalah aktivitas kepegawaian yang membantu
pegawai-pegawai merencanakan karir masa depan mereka di organisasi, agar organisasi
dan pegawai yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimum.
Pendapat lain mengemukakan bahwa pengembangan karier seharusnya tidak hanya
tergantung pada usaha-usaha individu saja, karena hal itu tidak selalu sesuai dengan
kepentingan organisasi ( Handoko : 2000 ). Sebagai contoh, karyawan mungkin meminta
berhenti dan pindah ke perusahaan lain atau karyawan tidak acuh terhadap kesempatan-
kesempatan karier mereka dan kebutuhan staffing organisasi .
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengembangan karier adalah peningkatan-peningkatan
pribadi yang dilakukan untuk mencapai suatu rencana. Kegagalan banyak orang dalam
meningkatkan karier disebabkan karena mereka tidak memerhatikan konsep dasar
perencanaan kariernya. Mereka tidak menyadari bahwa sasaran karier dapat menjadi batu
loncatan dalam mencapai sukses yang lebih besar.
akan datang.
Pengembangan Karir Organisasi
Perencanaan Karir
Manajemen Karir
Sub-sub Proses :
Sub-sub Proses :
Pilihan bersifat Jabatan
Pilihan Organisasional Rekrutmen dan seleksi
Pilihan Penugasan Kerja Alokasi SDM
Penilaian dan evaluasi
Pilihan Pengembangan
Pelatihan dan Pengembangan
diri
Edwin B. Flippo yang dikutip oleh Bambang Wahyudi (2002, dalam Nurcahyo,
2012) menyebutkan ada 3 unsur yang harus diperhatikan dalam langkah
penyusunan program pengembangan karir yaitu :
1) Menaksir kebutuhan karir (Career need assessment). Menaksir kebutuhan karir
menunjukan peranan organisasi atau perusahaan dalam memberikan kesempatan dan
membantu setiap anggotanya untuk mengambil keputusan yang tepat tentang
pengembangan karir dirinya dengan memberikan informasi sebanyak-banyaknya dan
petunjuk agar mampu mengukur kebutuhan akan karir yang mungkin dicapainya
dikemudian hari.
2) Kesempatan karir (Career Opportunities). Kesempatan karir adalah tanggung jawab
organisasi untuk menggambarkan kesempatan karir yang ada dalam organisasi yang
bersangkutan. Dengan informasi tentang kesempatan karir yang ada dalam organisasi,
maka setiap tenaga kerja mengetahui dengan jelas berbagai jabatan yang akan
didudukinya.
3) Penyesuaian kebutuhan dan kesempatan karir (Need-Opportunity Alignment).
Penyesuaian kebutuhan dan kesempatan karir adalah mengadakan penyesuaian kedua
kepentingan tersebut.
. Perusahaan yang mampu bertahan lama menghadapi persaingan dari
berkembangnya perusahaan dari tahun ke tahun yaitu perusahaan yang mampu
menunjukkan kapasitas beradaptasi yang lebih cepat terhadap perubahan kondisi
tuntutan lingkungan dan terus menerus melakukan inovasi terhadap perusahaannya.
Dengan persaingan yang sangat tinggi sangatlah sulit bagi perusahaan untuk
menjaga pengetahuan yang dimiliki karyawan terkait dengan pengetahuan karyawan
itu sendiri dan pengetahuan tentang perusahaan. Knowledge Management menjadi
salah satu solusi untuk membantu pengolahan pengetahuan, sehingga seorang
individu didalam organisasi atau perusahaan dapat memiliki pengetahuan yang
sama, kemudian dengan pengetahuan yang sama itu dapat membantu
mengembangkan sebuah organisasi atau pun perusahaan.
2.6. JURNAL
2.7. PENGEMBANGAN KARIR PT Unilever Indonesia, Tbk
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan topik yang umum dibicarakan dan
menjadi perhatian utama di PT Unilever Indonesia, Tbk. Pandangan perusahaan terhadap
karyawan terwujud dalam visi perusahaan: “mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk
pertumbuhan’. Agar perusahaan dapat terus tumbuh, karyawan pun perlu terus dibina dan
dikembangkan secara berkesinambungan. Harus diupayakan terciptanya sinergi antara
strategi perusahaan dan perkembangan karyawan. Agar dapat mencapai hasil terbaik,
strategi perusahaan harus berdasarkan pada dinamika antara organisasi dan manusianya.
Energi inilah yang membangkitkan keunggulan perusahaan dalam menghadapi persaingan.
Bagi perusahaan, mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah
intelektualitas dan keahlian, melainkan juga mendekati secara emosional dengan
menyentuh hati mereka. Perusahaan menginginkan tim yang beranggotakan orang-orang
penuh energi yang berjuang untuk melampaui target bisnis dan melakukannya semata-mata
karena mereka mau sambil sekaligus menikmati proses dalam mencapainya.
Contohnya,dengan adanya pelatihan atau training tersebut maka perusahaan telah
ikut serta dalam mengembangkan karir para karyawannya baik secara langsung maupun
tidak langsung melalui program pelatihan dan pendidikan tersebut. Hal ini tentu saja akan
menambah keahlian dan dapat membuka kesempatan berkarir yang lebih tinggi bagi para
karyawannya. Sehingga hal ini perlu dilakukan oleh berbagai perusahaan yang ingin
meningkatkan mutu sumber daya manusiannya demi kemajuan perusahaan juga.
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dengan adanya pelatihan atau training yang diadakan oleh PT. Unilever Indonesia,
Tbk akan membuat para karyawan semakin maju, dapat menambah pengetahuan dan
keahlian, serta bisa membuka kesempatan karir yang lebih tinggi untuk karyawannya.
PT Unilever Indonesia memiliki komitmen yang kuat dan bervisi jauh kedepan dalam
mendidik dan mengembangkan barisan sumber daya manusianya. Dengan mendorong
karyawan untuk terus menerus mengembangkan diri serta mempertahankan work-life
balance, perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan SDM yang handal dan
berkualitas, yang berperan utama dalam pengembangan bisnis. Setiap tahun manajemen
Unilever Indonesia menargetkan pertumbuhan bisnis di Indonesia, yang disesuaikan
dengan target yang ingin dicapai oleh Unilever secara global.