Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR

TERHADAP KINERJA KARYAWAN


Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia

Dosen : DR. Rahayu Endang Suryani, M.M

Oleh :

 Muhamd Rifki 1914290014


 Welly Doohan 1914290039
 Erline Natalia 2019121002
 Kholilah Febryani 2018021025

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y. A. I
2021
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah Swt. Rabb semesta alam, pencipta langit dan bumi,
membuat kegelapan dan cahaya, atas curahan cinta dan kasih sayang-Nya dan
memberi petunjuk kehidupan yang benar dengan sebuah panduan yang agung Al-
qu’ranul karim. Salawat serta salam semoga senantiasa terlimpah dan tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW, penutup para nabi dan rasul. Atas kehendak Nya-
lah kami dapat menyelesaikan penulisan karya tulis kami yang berjudul “Makalah
Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan”.

Kami bertanggung jawab penuh atas karya tulis ini tentang bagaimana cara
penggarapan karya tulis ini. Hambatan demi hambatan kami lalui dengan penuh
rasa semangat untuk memberi tambahan wawasan kepada mahasiswa – mahasiswi

Menyadari bahwa hal ini tidak akan menjadi kenyataan tanpa adanya bantuan,
motivasi, dan spirit dari semua pihak yang dengan ikhlas mendo’akan, meluangkan
waktu dan menguras pikiran sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Oleh karna
itu sudah sepantasnya lah kami menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-
besarnya kepada :

DR. Rahayu Endang Suryani, M.M selaku dosen Seminar Manajemen Sumb
er Daya Manusia yang memberi tugas ini kepada kami, sehinga dapat melatih
kami untuk berfikir, berusaha agar dapat membuat karya tulis ini

Semoga karya tulis ini yang berjudul “Makalah Pengembangan Karir


Terhadap Kinerja Karyawan” ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca
pada umumnya. Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak terdapat
kekurangan oleh karena itu kritik dan saran para pembaca akan kami terima dengan
senang hati demi penyempurnaan karya tulis ini di masa yang akan datang.

Jakarta, 25 September 2021

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam suatu perusahaan
karena sumber daya manusia berfungsi untuk mencapai tujuan dan sasarannya melalui
usaha kooperatif sekelompok orang di dalamnya, sehingga dapat dikatakan sumber daya
manusia adalah suatu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah karyawan. Karyawan
ketika mencapai tujuan perusahaan sangat tergantung bagaimana karyawan tersebut dapat
mengembangkan kemampuannya baik dalam mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan keinginan untuk kerjasama antar berbagai satuan kerja yang
melaksanakan kegiatan yang berbeda. Mengingat begitu pentingnya peran karyawan dalam
suatu perusahaan, maka kegiatan pengembangan karier karyawan merupakan hal penting
dalam upaya peningkatan prestasi kerja karyawan, misalnya melalui pendidikan karier,
informasi karier, dan bimbingan karier. Setelah berbagai informasi dan bimbingan karier
diberikan, kemudian penetapan karier merupakan langkah awal untuk jenjang karier
seseorang, sehingga saat ini perlu adanya pengembangan karier masing-masing karyawan
sesuai kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya (Martoyo, 2007:81).
Oleh karena itu kami memilih PT Unilever Indonesia, Tbk sebagai studi kasus dalam
makalah kami ini. Kami akan membahas bagaimana cara perusahaan tersebut melakukan
perencanaan dan pengembangan karir individu atau karyawan yang bekerja di perusahaan
tersebut sehingga memberi dampak yang positif terhadap kedua belah pihak yaitu karyawan
dan perusahaan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat di identifikasi
masalah pokok dalam penulisan ini adalah apakah pengembangan karir berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.

1.3. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh pengembangan
karir terhadap kinerja karyawan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI PENGEMBANGAN KARIR
Pengembangan karir pada dasarnya berorientasi pada perkembangan
organisasi/perusahaan dalam menjawab tantangan bisnis di masa mendatang. Setiap
organisasi /perusahaan harus menerima kenyataan, bahwa eksistensinya di masa depan
tergabtung pada SDM (Nawawi, 2005). Tanpa memilki SDM yang kompetitif sebuah
organisasi akan mengalami kemunduran dan akhirnya akan tersisih karena
ketidakmampuan menghadapi pesaing. Kondisi demikian mengharuskan
organisasi/perusahaan untuk melakukan pembinaan karir bagi para karyawan, yang harus
dilakukan secara berencana dan berkelanjutan.
Pengertian dari Andrew J. Fubrin yang dikutip dari Mangkunegara (2004),
berpendapat bahwa pengembangan karir adalah aktivitas kepegawaian yang membantu
pegawai-pegawai merencanakan karir masa depan mereka di organisasi, agar organisasi
dan pegawai yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimum.
Pendapat lain mengemukakan bahwa pengembangan karier seharusnya tidak hanya
tergantung pada usaha-usaha individu saja, karena hal itu tidak selalu sesuai dengan
kepentingan organisasi ( Handoko : 2000 ). Sebagai contoh, karyawan mungkin meminta
berhenti dan pindah ke perusahaan lain atau karyawan tidak acuh terhadap kesempatan-
kesempatan karier mereka dan kebutuhan staffing organisasi .
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengembangan karier adalah peningkatan-peningkatan
pribadi yang dilakukan untuk mencapai suatu rencana. Kegagalan banyak orang dalam
meningkatkan karier disebabkan karena mereka tidak memerhatikan konsep dasar
perencanaan kariernya. Mereka tidak menyadari bahwa sasaran karier dapat menjadi batu
loncatan dalam mencapai sukses yang lebih besar.

2.2. HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PRESTASI KERJA


KARYAWAN

Pengembangan karier merupakan proses peningkatan kemampuan kerja seseorang


yang mendorong adanya peningkatan prestasi kerja dalam rangka mencapai karier yang
diinginkan. Menurut Soeprihanto (dikutip Muftiani, 2004:35) Setiap peningkatan karier
seorang karyawan harus didukung oleh beberapa kriteria yang sudah ditentukan seperti
prestasi, bobot tugas/pekerjaan, adanya lowongan jabatan, produktivitas kerja, efisiensi dan
lainnya. Diperlukan pembinaan karier para karyawan, agar dapat memberikan kepuasan
kerja pada setiap individu karyawan yang akan berakibat juga pada peningkatan prestasi
kerja bagi kepentingan organisasi. Hal ini berarti dengan adanya pengembangan karier
dapat mendorong peningkatan prestasi karyawan

2.3. DIMENSI PENGEMBANGAN KARIR


Simamora (2006:412) mengemukakan dimensi pengembangan karir meliputi
perencanaan karir (career planning) dan manajemen karir (career management). Sebagai
berikut :
1. Perencanaan karir (career planning) adalah suatu proses dimana individu dapat
mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya.
Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir
dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan karir
merupakan proses untuk : (1) menyadari diri sendiri terhadap peluang-peluang,
kesempatan-kesempatan, kendala-kendala, pilihan- pilihan, dan konsekuensi-konsekuensi;
(2) mengidentifikasi tujuan-tujuan karir; (3) penyusunan program kerja, pendidikan, dan
yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman yang bersifat pengembangan guna
menyediakan arah, waktu, dan urutan langkah-langkah yang diambil untuk meraih tujuan
karir. Perencanaan karir meliputi pengenalan diri, mengidentifikasi tujuan karir, konseling
karir, dan sikap terhadap karir.
2. Manajemen karir (career management) adalah proses dimana organisasi memilih,

menilai, menugaskan, dan mengembangkan para karyawannya guna menyediakan suatu

kumpulan orang-orang yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa yang

akan datang.
Pengembangan Karir Organisasi

Perencanaan Karir
Manajemen Karir

Sub-sub Proses :
Sub-sub Proses :
 Pilihan bersifat Jabatan
 Pilihan Organisasional  Rekrutmen dan seleksi
 Pilihan Penugasan Kerja  Alokasi SDM
 Penilaian dan evaluasi
 Pilihan Pengembangan
 Pelatihan dan Pengembangan
diri

Sumber : Henry Simamora dalam Sunyoto (2012:166)


Gambar 1. Hubungan perencanaan, Manajemen dan pengembangan karier

2.4. INDIKATOR PENGEMBANGAN KARIR


Indikator pengembangan karir menurut Faustino Cardoso Gomes (2003, dalam Nurcahyo,
2012) adalah :
1. Perencanaan karir
a. Kesesuaian minat dan keahlian dengan pekerjaan
b. Peluang pengembangan karir di dalam perusahaan
c. Kejelasan rencana karir jangka panjang dan jangka pendek
2. Manajemen karir
a. Mengintegrasikan dengan perencanaan sumber daya manusia
b. Menyebarkan informasi karir
c. Publikasi lowongan pekerjaan
d. Pendidikan dan pelatihan

Edwin B. Flippo yang dikutip oleh Bambang Wahyudi (2002, dalam Nurcahyo,
2012) menyebutkan ada 3 unsur yang harus diperhatikan dalam langkah
penyusunan program pengembangan karir yaitu :
1) Menaksir kebutuhan karir (Career need assessment). Menaksir kebutuhan karir
menunjukan peranan organisasi atau perusahaan dalam memberikan kesempatan dan
membantu setiap anggotanya untuk mengambil keputusan yang tepat tentang
pengembangan karir dirinya dengan memberikan informasi sebanyak-banyaknya dan
petunjuk agar mampu mengukur kebutuhan akan karir yang mungkin dicapainya
dikemudian hari.
2) Kesempatan karir (Career Opportunities). Kesempatan karir adalah tanggung jawab
organisasi untuk menggambarkan kesempatan karir yang ada dalam organisasi yang
bersangkutan. Dengan informasi tentang kesempatan karir yang ada dalam organisasi,
maka setiap tenaga kerja mengetahui dengan jelas berbagai jabatan yang akan
didudukinya.
3) Penyesuaian kebutuhan dan kesempatan karir (Need-Opportunity Alignment).
Penyesuaian kebutuhan dan kesempatan karir adalah mengadakan penyesuaian kedua
kepentingan tersebut.
. Perusahaan yang mampu bertahan lama menghadapi persaingan dari
berkembangnya perusahaan dari tahun ke tahun yaitu perusahaan yang mampu
menunjukkan kapasitas beradaptasi yang lebih cepat terhadap perubahan kondisi
tuntutan lingkungan dan terus menerus melakukan inovasi terhadap perusahaannya.
Dengan persaingan yang sangat tinggi sangatlah sulit bagi perusahaan untuk
menjaga pengetahuan yang dimiliki karyawan terkait dengan pengetahuan karyawan
itu sendiri dan pengetahuan tentang perusahaan. Knowledge Management menjadi
salah satu solusi untuk membantu pengolahan pengetahuan, sehingga seorang
individu didalam organisasi atau perusahaan dapat memiliki pengetahuan yang
sama, kemudian dengan pengetahuan yang sama itu dapat membantu
mengembangkan sebuah organisasi atau pun perusahaan.

2.5. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KARIR


Faktor-faktor yang Memengaruhi Career Development (Pengembangan Karir)
Siagian dalam Widodo (2015) berpendapat bahwa terdapat tujuh faktor yang
mempengaruhi pengembangan karir pegawai (Sinambela, 2017: 291-292), yaitu:
a. Prestasi kerja yang memuaskan
Pangkal tolok pengembangan karir seseorang adalah prestasi kerjanya dalam
melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya.
b. Pengenalan oleh pihak lain
Hal yang dimaksud dengan pengenalan oleh pihak lain adalah berbagai pihak yang
berwenang memutuskan layak tidaknya seseorang dipromosikan seperti atasan langsung
dan pimpinan departemen SDM yang mengetahui kemampuan dan prestasi kerja pegawai.
c. Kesetiaan pada organisasi
Hal ini merupakan dedikasi seorang pegawai yang ingin terus berkarya dalam organisasi
tempatnya bekerja untuk jangka waktu 14 yang lama.
d. Pembimbing dan sponsor
Pembimbing adalah orang yang memberikan nasihat dan saran kepada pegawai dalam
upaya mengembangkan karirnya. Sementara itu, sponsor adalah seseorang didalam
perusahaan yang dapat menciptakan kesempatan bagi pegawai yang mengembangka
karirnya.
e. Dukungan para bawahan
Dukungan yang diberikan para bawahan dalam bentuk kesuksesan tugas manajer yang
bersangkutan.
f. Kesempatan untuk bertumbuh
Kesempatan yang diberikan kepada pegawai untuk meningkatkan kemampuannya, seperti
melalui, pelatihan, kursus, dan melanjutkan jenjang pendidikannya.
g. Berhenti atas permintaan dan kemauan sendiri
Keputusan seorang pegawai unTuk berhenti bekerja dan beralih ke organisasi lainyang
memberikan kesempatan lebih besar untuk mengembangkan karir.

2.6. JURNAL
2.7. PENGEMBANGAN KARIR PT Unilever Indonesia, Tbk
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan topik yang umum dibicarakan dan
menjadi perhatian utama di PT Unilever Indonesia, Tbk. Pandangan perusahaan terhadap
karyawan terwujud dalam visi perusahaan: “mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk
pertumbuhan’. Agar perusahaan dapat terus tumbuh, karyawan pun perlu terus dibina dan
dikembangkan secara berkesinambungan. Harus diupayakan terciptanya sinergi antara
strategi perusahaan dan perkembangan karyawan. Agar dapat mencapai hasil terbaik,
strategi perusahaan harus berdasarkan pada dinamika antara organisasi dan manusianya.
Energi inilah yang membangkitkan keunggulan perusahaan dalam menghadapi persaingan.
Bagi perusahaan, mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah
intelektualitas dan keahlian, melainkan juga mendekati secara emosional dengan
menyentuh hati mereka. Perusahaan menginginkan tim yang beranggotakan orang-orang
penuh energi yang berjuang untuk melampaui target bisnis dan melakukannya semata-mata
karena mereka mau sambil sekaligus menikmati proses dalam mencapainya.
Contohnya,dengan adanya pelatihan atau training tersebut maka perusahaan telah
ikut serta dalam mengembangkan karir para karyawannya baik secara langsung maupun
tidak langsung melalui program pelatihan dan pendidikan tersebut. Hal ini tentu saja akan
menambah keahlian dan dapat membuka kesempatan berkarir yang lebih tinggi bagi para
karyawannya. Sehingga hal ini perlu dilakukan oleh berbagai perusahaan yang ingin
meningkatkan mutu sumber daya manusiannya demi kemajuan perusahaan juga.
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dengan adanya pelatihan atau training yang diadakan oleh PT. Unilever Indonesia,
Tbk akan membuat para karyawan semakin maju, dapat menambah pengetahuan dan
keahlian, serta bisa membuka kesempatan karir yang lebih tinggi untuk karyawannya.
PT Unilever Indonesia memiliki komitmen yang kuat dan bervisi jauh kedepan dalam
mendidik dan mengembangkan barisan sumber daya manusianya. Dengan mendorong
karyawan untuk terus menerus mengembangkan diri serta mempertahankan work-life
balance, perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan SDM yang handal dan
berkualitas, yang berperan utama dalam pengembangan bisnis. Setiap tahun manajemen
Unilever Indonesia menargetkan pertumbuhan bisnis di Indonesia, yang disesuaikan
dengan target yang ingin dicapai oleh Unilever secara global.

Anda mungkin juga menyukai