Anda di halaman 1dari 11

BAB 10

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR

NAMA KELOMPOK:

₁. MUHAMMAD SAEFUL AMRI (A1B018105)

₂. NIDIA SEPTIANINGRUM (A1B018120)

₃. RIMA OKTAVIANA (A1B018135)

₄. RIYAN WULANDARI (A1B018139)

₅. YUNITA (A1B018165)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MATARAM
2018/2019
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengawali abad ke 20 perusahaan-perusahaan mulai menjadikan SDM sebagai


sumberdaya utama dari suatu sehingga mulai terbentuk adanya departeman SDM dalam setiap
perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak perusahaan mulai mengungkapkan tentang perlunya
perencanaandan pengembangan karier, informasi karier, konseling yang berhubungan dengan
karier. Namun, tanggung jawab utama untuk perencanaan dan pengembanagan karier terletak
pada pribadi SDM itu sendiri.

Proses perencanaan memungkinkan SDM untuk mengetahui tujuan-tujuan karier dan


jenjang yang mengarah pada tujuan tersebut. Karena itu, melalui aktivitas pengembangan SDM
dapat memilihcara untuk meningkatkan dirinya sendiri dan menentukan tujuan kariernya.
Meskipun saat ini kebanyakan kegiatan pengembangan SDM bersifat individual yang dilaksakan
secara sukarela, dengan upaya-upaya individual termasuk prestasi kerja yang baik dan exposure
yang sesuai. Dengan adanya dukungan dari manajemen, maka departemen SDM yang mengalola
SDM menjadi terikat dan disini departemen SDM membantu menyusun perencanaan karier
untuk keberhasilan SDM maupun perusahaan.

Perencanaan karier sebagai suatu system tidak akan menjamin karier seseorang akan
berkembang tanpa ada respon dari karyawan. Namun dengan perencanaan karier ,setidaknya
lebih baik, sehingga ketika peluang muncul, dapat dimanfaatkan oleh karyawan yang berminat.
Bila mana karyawan tidak merespon, perkembangan karier karyawan tersebut akan menjadi
lamban, dan akibatnya departeman SDM mungkin terlambat unntuk mengisi tempat-tempat
luang dalam pekerjaan dengan SDM yang ada dalam perusahaan.

Lingkungan bisnis yang sangat kompleks dan dapat berubah secara tiba-tiba
menghasilkan tanda-tanda karir yang ambigu dan kontradiktif. Seseorang – dalam rangka
pertahanan diri – merasa bingung menanggapi lingkungan yang sedemikian terhadap keinginan
dan rencana pengembangan karirnya. Secara pendekatan tradisional, seseorang bergabung ke
sebuah perusahaan, bekerja keras, berprestasi baik, loyal dan berkomitmen sehingga
mendapatkan kompensasi yang memuaskan dan rasa aman, telah digantikan oleh pembelajaran
berkelanjutan (continuous learning) dan perubahan identitas (identity change). Karir
organisasional tidak terpakai, karena karir yang senantiasa berubah (protean career) dan karir
yang tak berbatas (boundaryless career) hidup dan berkembang (Bernardin, 192).

Biasanya, usaha pengembangan karir ditergetkan oleh manajemen untuk melihat diluar
pekerjaannya saat ini dan untuk mempersiapkan diri mereka dalam menghadapi pekerjaan di
masa yang akan datang dalam organisasi tersebut. Tetapi pengembangan untuk semua karyawan
sangat penting bagi organisasi untuk memiliki kapabilitas sumber daya manusia. Merjer, akuisisi,
restrukturisasi dan pemberhentian sementara telah mempengaruhi cara orang dan organisasi
memandang karir dan pengembangan. Dalam karir yang baru seseorang – bukan organisasinya –
mengatur pengembangannya sendiri (Malthis, 341).

Karir merupakan kebutuhan yang harus terus ditumbuhkan dalam diri seseorang tenaga
kerja, sehingga mampu mendorong kemauan kerjanya. Pengembangan karir harus dilakukan
melalui penumbuhan kebutuhan karir tenaga kerja, menciptakan kondisi dan kesempatan
pengembangan karir serta melakukan penyesuaian antara keduanya melalui berbagai mutasi
personal (Bambang Wahyudi, 161).

Semakin pesatnya perubahan pengembangan karir dalam manajemen sumber daya


manusia masa sekarang ini, mendorong ditulisnya makalah ini. Untuk memberikan kerangka
yang terstruktur, makalah ini dimulai dengan landasan-landasan teoritis tentang pengembangan
karir seperti kedudukan pengambangan karir dalam manajemen sumber daya manusia, konsep
dasar pengembangan karir, penyusunan program pengembangan karir dan mutasi personal.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dalam penulisan makalah ini
kami mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan karier ?

2. Apa yang manfaat perencanaan karier ?

3. Apa yang fungsi perencanaan karier ?

4. Apa yang faktor - faktor yang mempengaruhi perencanaan karier ?


5. Apa yang dimaksud dengan pengembangan karier ?

6. Apa yang manfaat pengembangan karier ?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perencanaan karier.

2. Mengetahui apa manfaat perencanaan karier.

3. Mengetahui apa saja fungsi perencanaan karier.

4. Mengetahui apa saja faktor - faktor yang mempengaruhi perencanaan karier.

5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengembangan karier.

6. Mengetahui apa saja manfaat pengembangan karier.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Karir


Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk
mencapai tujuan dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Karier adalah semua jabatan atau pekerjaan yang dimiliki atau dipegang selama
kehidupan kerja seseorang. Orang-orang mengejar karier untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
individu secara mendalam.

Perencanaan karier (career planning) adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan


seorang karyawan suatu organisasi atau perusahaan sebagai individu meniti proses kenaikan
pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya. Yaitu suatu proses dimana individu
dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk tujuan-tujuan kariernya.

Perencanaan karier harus dilalui dengan penyusunan prasyarat-prasyarat yang harus


dimiliki oleh seorang karyawan guna mendukung peningkatan kariernya. Contohnya seorang
guru memiliki keinginan kuat untuk menjadi kelapa sekolah sampai kemudian menyadari bahwa
banyaknya pesaing yang menginginkan posisi tersebut, melalui perencanaan karier setiap
individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karier
alternatif, menyusun tujuan karier dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis.

Pada dasarnya perencanaan karier terdiri atas dua elemen utama yaitu :

1. Perencanaan karier individual (individual career planning)

Perencanaan karier terfokus pada individu yang meliputi latihan diagnostik dan prosedur untuk
membantu individu tersebut menentukan ‘siapa saya’ dari segi potensi dan kemampuannya.
Perencanaan karier individual meliputi :

a) Penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan dan tujuan untuk memahami diri
sendiri.
b) Penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia baik di
dalam maupun di luar organisasi atau perusahaan.

c) Penyusunan tujuan karier berdasarkan evaluasi diri

d) Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengembangan strategi karier

2. Perencanaan karier organisasional (organizational career planning)

Perencanaan karier yang terpusat pada organisasi memfokuskan pada pekerjaan-pekerjaan dan
pada pembangunan jalur karier yang menyediakan tempat bagi kemajuan logis dari orang-orang,
diantara berbagai pekerjaan yang ada dalam organisasi

Keberhasilan karier seseorang dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Pendidikan formalnya

2. Pengalaman kerjanya

3. Sikap atasannya

4. Prestasi kerjanya

5. Bobot pekerjaanya

6. Adanya lowongan jabatan

7. Produktifitas kerjanya

B. Manfaat Perencanaan Karir


Berikut adalah manfaat dari perencanaan karier :

1. Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turn over), dimana perhatian terhadap karier
individual dalam perencanaan karier yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas
pada perusahaan mereka bekerja.

2. Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karier yang baik akan dapat mendorong
semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan
dapat terpelihara.
3. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang akan
datang.

4. Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai jalur
potensial karier di dalam suatu organisasi.

5. Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan, perencanaan karir membantu


membangun penawaran internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk mempertemukan
dengan pekerjaan yang disebabkan oleh masa pensiun atau berhenti kerja.

6. Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global menggunakan


perencanaan karier untuk membantu mengidentifikasikan dan mempersiapkan penempatan di
luar negri.

7. Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan bantuan


perencanaan karier, pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar tentang harapan-harapan
organisasi untuk pertumbuan sendiri dan pengembangan.

8. Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, memberikan keberanian kepada karyawan
untuk melangkah maju, karena mereka mempunyai tujuan karier yang spesifik, tidak hanya
mempersiapkan pekerja untuk pekerjaan di masa depan.

9. Mengurangi kelebihan, menyebabkan karyawan, manajer dan departemen sumber daya


manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang mau menang
sendiri.

10. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui, dapat membatu
anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan penting.

C. Fungsi Perencanaan Karir


Fungsi perencanaan karier pada dasarnya adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan. Perencanaan karier membantu di


dalam penyediaan intenal bakat-bakat karyawan yang dapat dipromosikan guna memenuhi
pekejaan yang disebabkan oleh pensiun atau pengunduran diri.
2. Mengurangi peregantian. Meningkatkan perhatian dan kesepakatan karyawan akan
loyalitasnya terhadap perusahaan serta mengurangi tingkat pengunduran diri karyawan.

3. Manyaring potensi karyawan. Mendorong karyawan untuk lebih selektif dalam


menggunakan kemampuannnya, sebab mereka mempunyai tujuan karier yang lebih khusus.

4. Mengurangi penimbunan. Menjadikan karyawan sadar akan pentingnya kualifikasi


karyawan, mencegah manajer yang mementingkan dirinya sendiri serta menyadarkan bahwa
departemen SDM bukanlah yang menentukan segalanya.

5. Memuaskan kebutuhan karyawan. Adanya kesempatan pada karyawan untuk tumbuh dan
berkembang serta terpenuhinya kebutuhan individu akan harga dirinya menjadikan karyawan
merasa puas.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Karier

Beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan karier, antara lain:


1. Tahap kehidupan karier. Seorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian memandang
perbedaan karier mereka pada berbagai tingkat dalam hidupnya.
2. Dasar karier atau jangkar karier
a) Kemampuan manajerial
b) Kemampuan fungsional-teknis
c) Keamanan
d) Kreativitas
e) Otonomi dan kebebasan

E. Pengembangan Karier
Implementasi perencanaan karier merupakan pengembangan karier. Pengembangan karier
didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang ditunjukkan untuk melaksanaan
rencana kariernya melalui pendidkan, pelatihan pencarian dan perolehan kerja serta pengalama
kerja.

F. Manfaat Pengembangan Karier


Bagi organisasi pengembangan karier bermanfaat sebagai :
1. Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan
2. Meningkatkan kemampuan organisasi
3. Mengurangi frustasi karyawan
4. Mendorong adanya keanekaragaman budaya dalam sebuah organisasi
5. Meningkatkan nama baik organisasi

Bagi karyawan pengembangan karier identik dengan keberhasilan, karena pengembangan karier
bermanfaat untuk dapat :
1. Menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya
2. Menambah tantangan dalam bekerja
3. Meningkatkan otonomi
4. Meningkatkan tanggung jawab
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Melalui uraian pembahasan tentang kasus di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
manajemen karir harus melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan
unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen
karir mencakup area kegiatan yang sangat luas. Pentingnya manajemen karir bagi karyawan
adalah untuk meningkatkan potensi dan produktifitas bagi kemajuan dirinya, sedangkan bagi
perusahaan adalah untuk merencanakan SDM mereka dalam meningkatkan nilai bisnis
perusahaan dan kompetisi bisnis.

B. Saran
Sebaiknya rencanakanlah terlebih dahulu karir anda agar masa depan anda lebih terfokus dan
lebih terencana untuk dicapai. Jika berkarir tanpa rencana maka hasilnya tidak akan terarah dan
bisa jadi karir anda akan menjadi hancur.
Perusahaan sebagai tempat mengembangkan ide dan potensi karyawan sangat berperan dalam
mengarahkan karir pegawainya supaya dapat berkembang sesuai dengan potensi karyawannya.
Oleh karena itu perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar profit bagi bisnisnya saja namun
berusaha meningkatkan kemampuan dan pengetahuan karyawan mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Nasihudin Mustofa. Makalah Perencanaan dan Pengelolaan Karir dalam Organisasi.


(http://endikiapendidikan.blogspot.com/2015/10/makalah-dan-pengelolaan.htm?m=1,
Diakses pada tanggal 10 Mei 2016, pukul 23.20 WIB)

Lia Putri Novitasari. Makalah Perencanaan Karier.


(http://liaputriusm.blogspot.com/2015/09/makalah-perencanaan-karier.html?m=1,
Diakses pada tanggal 11 Mei 2016, pukul 00.30 WIB)

Anda mungkin juga menyukai