(ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen sumber daya manusia)
Oleh :
Rahmi Fadilah (23147003)
Rika Yohana Sari : (23147007)
Dosen :
Dr. Hanif Al Qadri, M.Pd
Nellitawati, S.Pd., M.Pd., Ph.D
Salah satu dorongan orang bekerja pada suatu organisasi, termasuk perusahaan adalah
karena di sana ada kesempatan untuk maju. Sudah menjadi sifat dasar dari manusia pada
umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dipunyai saat ini, karena
itulah mereka menginginkan suatu kemajuan dalam hidupnya.
PERENCANAAN KARIER
Perencanaan karier terdiri atas dua suku kata, yaitu perencanaan dan karier.
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan rencana atau kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan pada masa mendatang. Sedangkan karier adalah semua pekerjaan yang
dilakukan seseorang selama masa kerjanya yang memberikan kelangsungan, keteraturan, dan
nilai bagi kehidupan seseorang. Perencanaan karir merupakan cita-cita kedepan dalam
menangkap peluang yang tersedia organisasi.Perencanaan karir merupakan cita-cita kedepan
dalam menangkap peluang yang tersedia organisasi.
Perencanaan karir (career planning) adalah proses yang disengaja sehingga seseorang
menjadi sadar akan keterampilan, minat, pengetahuan, motivasi, dan karakteristik pribadi
mereka lainnya; mendapatkan informasi mengenai kesempatan dan pilihan; mengidentifikasi
sasaran terkait karier; dan menetapkan rencana tindakan untuk mencapai sasaran spesifik.
1. Dalam tahap pertumbuhan dialami oleh mereka yang berusia di bawah 15 tahun. Tahap
ini diakhiri dengan adanya konsep tentang minat dan kemampuan dan mulai berpikir
tentang alternatif keahlian.
2. Dalam usia 15 sampai 24 tahun, seseorang berada dalam tahap penjajakan. Dalam usia
ini, mereka mulai menggali beberapa keahlian secara serius dan mulai mencoba untuk
bekerja.
3. Pada usia 25 sampai 44 tahun, seseorang berada dalam tahap pemantapan. Mereka
secara terus-menerus melakukan pengujian terhadap kemampuan yang dimilikinya dan
mencoba untuk melakukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
4. Dari usia 45 hingga 65, seseorang sudah berada dalam tahap pemeliharaan yang artinya
ia tidak lagi akan berusaha untuk mencari pekerjaan yang baru, melainkan akan
mempertahankan pekerjaannya yang sekarang.
Perencanaan karier dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang digunakan seseorang
untuk memilih tujuan karir dan jalur karir untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sebagai
suatu proses yang bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karir dan kemampuan individu
dengan kesempatan untuk mengisinya secara sistematis.
Proses atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun rencana karir terdiri
atas hal-hal berikut ini.
Hal utama dalam memulai perencanaan karier adalah bertanya atau memahami
diri sendiri. Misalnya, orang seperti apakah saya? Keterampilan apa yang saya miliki?
Bagaimana dengan bakat dan nilai yang saya miliki? Apakah saya menyukainya? Apa
yang menjadi kekuatan atau kelebihan dan kelemahan atau kekurangan saya?
Mengenali kesempatan-kesempatan, keterampilan, bakat, dan nilai berhubungan pada
kesempatan karir. Kesempatan dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh pertumbuhan
atau kepadatan dari bisnis, kebijakan organisasi tentang pengembangan dan promosi
karyawan dari dalam dan kebijakan dari internal kantor.
Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam desain kegiatan untuk
mencapai tujuan karir.
4. Melaksanakan Rencana-rencana
1. pendidikan karier,
2. penyediaan informasi, dan
3. bimbingan karier.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan karir, di mana seseorang akan
mengakui dan mau mempertimbangkan faktor-faktor tersebut saat mereka merencanakan
karir, yaitu sebagai berikut:
Ada lima perbedaan motif dasar karier yang menjelaskan jalan bagi orang-orang
untuk memilih dan mempersiapkan kariernya, di mana mereka menyebutnya sebagai
jangkar karier (career anchors) yaitu antara lain :
a. kemampuan manajerial,
b. kemampuan fungsional-teknis,
c. keamanan,
d. kreativitas.
e. otonomi dan kebebasan.
Kemampuan fungsional-teknis. Dasar ini digunakan untuk para teknisi yang akan
melanjutkan pengembangan dari bakat teknisnya. Orang-orang tersebut tidak
mencari kedudukan dalam manajerial.
Prinsip dasar yang dijadikan panduan pengembangan karir menurut Edwin B.Flippo (1995),
yaitu:
a. Kemampuan manajerial.
c. Keamanan
Keamanan dalam pengembangan karir adalah didasarkan kepada upaya personil untuk
mencari perlindungan dan keamanan untuk dirinya sendiri.
d. Kreativitas
e. Otonomi-independensi.
Seseorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian memandang perbedaan
karier mereka pada berbagai tingkatan dalam hidupnya.Sinambela (2016)
a. Karier Awal. Merupakan tahap pembentukan yang berupa penekanan pada perhatian
untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan di tahun-tahun awal pekerjaan.
b. Karier Pertengahan. Tahap ini biasanya meliputi pengalaman-pengalaman baru,
seperti penugasan khusus, transfer dan promosi yang lebih tinggi, tawaran dari
organisasi lain, kesempatan untuk ke jenjang organisasi yang lebih tinggi dan
pembentukan nilai seseorang bagi organisasi.
c. Karier Akhir. Pemberian pelatihan kepada penerus (karyawan baru), pengurangan
beban kerja, atau pendelegasian tugas-tugas utama periode karier akhir agar tetap
produktif dan persiapan diri untuk pensiun.dan ingin menjadi bos dari mereka sendiri
dan bekerja pada langkah mereka sendiri.
Jalur karier biasanya memfokuskan pada mobilitas kedepan dalam jabatan khusus. Ada tiga
tipe metode di dalam jalur karir, yaitu sebagai berikut :
Dimana kemajuan karyawan dalam organisasi adalah lurus ke depan dari satu pekerjaan
khusus ke pekerjaan selanjutnya. Asumsi dari setiap pekerjaan yang terdahulu adalah inti
persiapan untuk menuju tingkatan kerja yang lebih tinggi.
Di mana pada jalur karier ini merupakan suatu jaringan kerja yang vertikal dan rentetan
dari kesempatan-kesempatan horizontal. Jalur karir jaringan mengakui pertukaran dari
pengalaman pada tingkat khusus dan butuh untuk meluaskan pengalaman pada satu
tingkat sebelum dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Jalur karier ini mengakui bahwa spesialis teknik dapat dan akan memberikan kontribusi
dari keahlian mereka pada perusahaan tanpa berharap menjadi manajer.
PENGEMBANGAN KARIER
Titik awal pengembangan karir dimulai dari diri karyawan sendiri, dimana setiap orang
bertanggung jawab atas pengembangan atau kemajuan karirnya. Setelah komitmen dimiliki,
beberapa kegiatan pengembangan karier dapat dilakukan. Untuk mengarahkan pengembangan
karier agar menguntungkan karyawan dan organisasi, departemen SDM melakukan pelatihan
dan pengembangan bagi karyawan.
Pengembangan karir adalah kegiatan mendesain apa yang diperlu dikembangkan dari
karyawan untuk aktivitas pekerjaan yang akan datang. Dengan adanya pengembangan karir
maka organisasi juga memikirkan karir karyawan secara jangka panjang di dalam organisasi.
Melihat rendahnya kinerja, maka perusahaan perlu melakukan tindakan korektif seperti
pelatihan, mutasi atau pemberhentian, sebaliknya tingginya kinerja perlu diberikan
penghargaan seperti promosi, kenaikan gaji atau bonus.
Kegiatan formal dalam pengembangan dapat berupa pelatihan atau pengembangan karir
sedangkan kegiatan informal antara lain adalah kegiatan mentoring atasan kepada bawahan.
Pengembangan karir yang dilakukan oleh organisasi dapat memengaruhi retensi karyawan.
Kesempatan dan peluang pengembangan diri menjadi salah satu alasan kenapa karyawan
memilih mengambil pekerjaan dan bertahan di organisasi saat ini. Faktor yang mendukung
pengembangan adalah pelatihan karyawan yang dilakukan secara kontinu, pengembangan
karir individu karyawan serta perencanaan karir formal di dalam organisasi.
Sedangkan menurut Bernardin dan Russel (2013) manfaat pengembangan karier dapat
meningkatkan kepuasan karier pegawai dan meningkatkan efektivitas organisasi. Program
pengembangan karier perlu memperhatikan 3 hal, yaitu:
Nawawi (2007), menyatakan bahwa terdapat 3 (tiga) fase dalam mendesain program
pengembangan karir yaitu:
Abdul Rahman,dkk. .2022. Buku Ajar Manajemen SDM, Bandung: CV Feniks Sejahtera
Dessler, Gary. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta :
Indeks.
Dessler, Gary. 2020.Human Resource Management, 16th Edition. New Jersey: Prentice Hall,
2011
Katz, Robert L. Skills of an Effective Administrator. Harvard Business Review Press, 2009.
Malayu S.P Hasibuan, 2010, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, PT
Bumi Aksara, Jakarta
Mathis, Robeth, John H. Jackson, 2009, Human Resource Management, Edisi Sepuluh,
Diterjemahkan oleh Diana Angelica, Salemba Empat, Jakarta.
Nawawi, Hadari. 2008. Manajemen Sumber daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif.
Yogyakarta:University Press.