Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

K
E
L
O
M
P
O
K
7
Nama : Martinah 19612010107
: Rici Ricardo 19612010156
: M. Hanif Kurahman 19612010106
Kelas : 5 Reguler ( M )
Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen : Vanesha Rahmania, S.E., M.Si.

UNIVERSITAS SUMATERA SELATAN


TAHUN AJARAN 2021 - 2022
BAB I
PERENCANAAN KARIR
CAPAIAN PEMBELAJARAN
- Mahasiswa mampu mendefinisikan Perencanaan Karir
- Mahasiswa mampu mengidentifikasi Pengertian dan informasi, tujuan dan manfaat
Perencanaan Karir
- Mahasiswa mampu memahami Langkah-langkah, metode dari Perencanaan Karir
- Mahasiswa mampu membedakan factor yang mempengaruhi Perencanaan Karir

MATERI
Pengertian dan Informasi Seputar Perencanaan Karir Secara
Umum
A. Pengertian Istilah Karir

Istilah ‘karir’ ini merujuk ke berbagai peranan atau status seseorang. Kata karir umumnya
digunakan dalam tiga pengertian, yaitu:

1. Karir yang merujuk pada suatu urutan promosi atau peningkatan wilayah lateral ke posisi
atau jabatan dengan tingkat tanggung jawab lebih tinggi dalam hierarki pekerjaan
seseorang.
2. Karir yang merujuk pada suatu pola kemajuan yang sistematik dan jelas (jalur karir).
Contoh perencanaan karir pribadi bagi pegawai untuk profesi pemroses data, jalur
perencanaan karir yang umum adalah dimulai dengan menjadi seorang operator
komputer, kemudian meningkat menjadi pemrogram junior, meningkat lagi jadi
pemrogram senior, kemudian analis dan pemrogram analis sistem, analis senior, lanjut
menjadi pemimpin proyek, kemudian manajer departemen system dan wakil direktur
bidang pelayanan informasi.
3. Karier yang merujuk pada jejak pekerjaan seseorang, atau posisi-posisi yang sudah
dipegangnya selama bekerja. Pada konteks ini, tidak ada pengecualian, semua orang pasti
disebut mempunyai karir.

B. Perbedaan Karir dan Pekerjaan


Berdasarkan buku berjudul Your Job Is Not Your Career!, Rene’ Suhardono menyampaikan
bahwa karir dan pekerjaan punya makna yang jauh berbeda. Sebab, pekerjaan merupakan sesuatu
yang bukan kita miliki, sedangkan karir merupakan hal yang kita miliki.

Jika dijabarkan lebih lanjut, pekerjaan adalah alat atau sarana yang di gunakan untuk mencapai
apa yang kita kehendaki, serta demi mendapatkan uang secara rutin untuk memenuhi keinginan
dan kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan ini merupakan kesempatan yang diberikan oleh perusahaan
agar kita berkembang secara pribadi dan profesional, sehingga pekerjaan bukanlah milik kita,
melainkan milik perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi.

Sementara, karir merupakan cita-cita, ambisi, dan tujuan hidup jangka panjang yang dimiliki
seseorang dengan menekuni suatu bidang. Karir menjadi keseluruhan proses dalam hidup,
sementara pekerjaan hanya menjadi salah satu proses aja.

Langkah awal seseorang dalam menjajakan karir adalah passion. Dengan begitu, individu
tersebut cenderung memiliki keinginan belajar yang tinggi, penuh inisiatif, berani mencoba hal-
hal baru, hingga rutin mengevaluasi kinerjanya demi terus mengembangkan diri, seperti dengan
mencari tempat baru untuk meningkatkan karirnya.

C. Arti Perencanaan Karier

Oleh karena itu, perencanaan karir adalah suatu bentuk perencanaan yang dibuat oleh individu
atau perusahaan mengenai kemungkinan dirinya atau seorang karyawan meniti proses kenaikan
pangkat atau jabatan dengan mempertimbangkan persyaratan dan kemampuan.

Banyak orang yang menganggap pekerjaan atau posisi mereka sekarang di kantor merupakan
hasil dari rencana yang disusun secara hati-hati. Namun tak jarang sebagian lainnya,
menganggap karir mereka tak lebih dari buah ‘nasib’ yang memang harus semestinya seperti itu.

Memang perencanaan karir tidak menjamin penuh pada keberhasilan seseorang dalam
pekerjaannya. Terdapat juga variabel atau faktor lain yang mempengaruhi perencanaan karir
pada karyawan, seperti sikap atasan, pengalaman, pendidikan, dan juga ‘nasib’ yang juga punya
andil dalam permasalahan ini. Namun, tetap saja membuat rencana karir diperlukan bagi para
karyawan yang ingin memaksimalkan semua kesempatan karir yang bisa ditempuh.

Umumnya, orang sukses memiliki rencana karir yang kemudian mereka upayakan untuk
terwujud karena karir harus dikelola dengan suatu perancangan yang tepat. Bila tidak, para
karyawan tidak terbiasa untuk siap pada berbagai kesempatan karir yang datang. Di sisi lain,
bagian personalia perusahaan pun akan kesulitan dalam menyusun personalia atau staffing
internal organisasi.
Pengertian Perencanaan Karir Menurut Para Ahli
Pengertian atau definisi perencanaan karir juga dikemukakan oleh beberapa ahli. Empat di
antaranya adalah sebagai berikut.

1. Menurut Mathis (2006), perencanaan karir adalah pembuatan rencana yang fokus pada
pekerjaan dan pengenalan jalan karir untuk mengetahui kemajuan yang logis atas orang
atau karyawan dalam organisasi.
2. Menurut Hariandja (2007), perencanaan karir adalah kegiatan dan kesempatan yang
diberikan oleh organisasi dalam usaha untuk membantu pegawai dalam mencapai tujuan
karirnya, dan yang paling penting untuk menaikkan tingkat kompetensi individu dan juga
kemampuan organisasi.
3. Menurut Martoyo (2007) perencanaan karir adalah sebuah perencanaan tentang
probabilitas seorang anggota organisasi atau pegawai sebagai individu dalam meniti
proses kenaikan jabatan atau pangkat sesuai dengan persyaratan dan kemampuannya.
4. Menurut Rivai (2009), perencanaan karir adalah sebuah proses perusahaan dalam
menyeleksi tujuan serta jenjang karir dalam mencapai rencana karir.

Tujuan dan Manfaat Perencanaan Karir


1. Tujuan dan Manfaat Perencanaan Karir bagi Individu

Dillard (1985) merangkum beberapa manfaat perencanaan karir bagi individu, berdasarkan
berbagai sumber, yaitu:

a. Mencapai Kepuasan Pribadi

Dalam membangun perancangan karir, kepuasan karir adalah tujuan yang harus dimasukkan
secara pribadi. Seseorang akan menghabiskan kehidupannya dengan bekerja, maka tiap individu
harus memilih karir yang memberikan keuntungan tertinggi untuk kepuasan pribadi.

b. Memperoleh Kesadaran dan Pemahaman Diri

Tujuan perancangan karir di sisi pengembangan diri adalah mendapatkan pemahaman terhadap
diri sendiri secara sadar. Pemahaman seseorang terhadap dirinya dapat mencapai kecerdasan
yang efisien dalam kehidupannya dan mendapatkan pengetahuan bagaimana mengelola
kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam hidupnya. Akhirnya, memahami dan menerima diri sendiri
bisa membuat individu tersebut dapat membangun landasan dalam memahami dan menerima
orang lain.
c. Efisiensi Usaha dan Penggunaan Waktu

Tujuan perancangan karir lainnya adalah untuk membangun efisiensi dalam pemanfaatan waktu
dan effort. Individu jadi dapat memilih tahapan karir secara lebih sistematis. Harapannya dengan
perancangan karir yang baik, seseorang dapat meminimalisir proses trial-and-error dan
membuatnya lebih dekat dengan arah tujuan yang diinginkan.

d. Mempersiapkan Diri dalam Memperoleh Tempat dan Penghasilan yang Sesuai

Tujuan perancangan karir bagi seorang individu adalah persiapan untuk mendapatkan tempat
atau posisi yang cocok. Tujuan perencanaan karir dalam bekerja perlu berfokus pada apa karir
yang paling cocok bagi individu. Sebagai pekerja, kamu juga perlu membandingkan aset dan
kewajiban dengan persyaratan dan permintaan berbagai jenis karir. Pendekatan tersebut akan
membantu individu menemukan karir serta siap dalam menerima kesempatan karir yang datang.

Setelah kamu mengetahui semua tujuan tersebut, pekerja diharapkan dapat mengaplikasikan
manajemen karir yang baik pula. Manajemen karir adalah sebuah proses pengelolaan dan
perencanaan kegiatan seorang karyawan untuk meningkatkan perkembangan karir yang lebih
baik di masa depan.

2. Tujuan dan Manfaat Perencanaan Karir bagi Perusahaan

Perusahaan juga cukup diuntungkan dengan membuatkan atau mengarahkan pekerjanya dalam
perancangan karir. Lantas, apa tujuan organisasi mengarahkan program perencanaan karir bagi
karyawannya? Berikut beberapa manfaat perancangan karir di sisi perusahaan:

a. Mendorong Pertumbuhan Karyawan

Perencanaan karir yang baik akan mendorong para karyawan untuk memiliki semangat kerja
serta bertumbuh dan berkembang karena mereka memiliki acuan yang jelas, yang mana hal ini
baik untuk perusahaan.

b. Menjaga Loyalitas Karyawan yang Menurunkan Perputaran Karyawan

Menaruh perhatian terhadap jenjang karir tiap karyawan dapat memberikan mereka tujuan yang
jelas untuk terus bertahan di perusahaan yang sama. Hal ini membuat perusahaan akan memiliki
individu-individu yang loyal serta terus meningkat secara kualitas karena motivasi yang mereka
jelas ketika bekerja. Dengan loyalitas karyawan yang terjaga, turn over pegawai di perusahaan
juga dapat ditekan.

c. Memberi Kepastian

Perencanaan ini dapat memberikan kepastian yang dibutuhkan para pekerja lewat informasi atau
jalur yang potensial untuk karir mereka di dalam perusahaan.
d. Siap Regenerasi

Perusahaan menjadi lebih siap menghadapi regenerasi, karena tiap individu sudah memiliki
mapping yang baik untuk mengisi posisi-posisi yang akan kosong di masa depan.

e. Mempersiapkan Penempatan di Luar Negeri

Bagi perusahaan yang secara organisasi sudah taraf global, membuat perancangan karir yang
baik dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasikan serta mempersiapkan penempatan
di luar negeri.

f. Mengembangkan Promosi Pegawai

Perencanaan karir juga dapat mengembangkan para pegawai yang bisa dipromosikan. Dalam hal
ini penawaran internal atas pegawai yang bisa dipromosikan akan terbangun sehingga
perusahaan dapat dengan mudah mencari pengganti untuk kekosongan pegawai yang disebabkan
oleh masa pensiun, karyawan resign, atau lainnya.

g. Memuaskan Kebutuhan Karyawan Sehingga Dapat Mendukung Karyawan Potensial

Perencanaan karir juga bisa memberikan jalan untuk karyawan yang potensial. Mereka menjadi
lebih berani untuk melangkah maju dan meningkatkan kemampuan potensial mereka karena
adanya tujuan karir yang spesifik.

h. Menciptakan Keanekaragaman Angkatan Kerja

Ketika para pekerja diberikan bantuan dalam perancangan karir, walaupun mereka memulai dari
latar belakang yang berbeda namun para pekerja tersebut dapat belajar mengenai harapan-
harapan organisasi untuk pertumbuhan pekerja sebagai individu serta posisi mereka di masa
depan untuk dalam memenuhi kebutuhan pengembangan perusahaan.

i. Aspek Penting dalam Perancangan Rencana Perusahaan di Masa Depan

Dengan adanya perancangan karir, anggota kelompok atau karyawan akan siap untuk jabatan-
jabatan penting nantinya, sehingga membantu perusahaan dalam mengeksekusi rencana jangka
panjang dengan pencapaian yang baik untuk rencana-rencana kegiatan yang sudah disetujui
tersebut.

j. Terhindar dari Penimbunan Karyawan Sehingga Jumlah Karyawan Lebih Terkontrol

Perencanaan karir dapat memberikan gambaran bagi karyawan, manajer serta departemen
sumber daya manusia dalam hal perekrutan pegawai baru. Mereka bisa lebih berhati-hati
terhadap kualifikasi karyawan.
Ruang Lingkup Perencanaan Karir dalam Sebuah Perusahaan atau
Organisasi
Bagaimana ruang lingkup perencanaan karir dalam sebuah perusahaan atau organisasi? Ruang
lingkup perencanaan karier menurut Martoyo (1996) dan Samsudin (2010:134-135) mencakup
hal-hal sebagai berikut.

1. Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat karyawan


2. Perencanaan tujuan organisasi atau perusahaan

Penyusunan perencanaan karier yang baik perlu memperhatikan empat hal pokok, yaitu abatan
pokok dan jabatan penunjang, pola jalur karier bertahap, jabatan struktural, dan tenggang waktu
jabatan.

Di samping itu, ada pula beberapa hal yang patut menjadi pertimbangan dalam pengelolaan
perencanaan karier staf dalam sebuah organisasi, yakni masa jabatan yang singkat, masa jabatan
yang terlalu lama, dan keinginan karyawan dipindahkan dari jabatan tersebut.

Langkah-langkah Membuat Perencanaan Karir


1. Menilai Potensi Diri Sendiri

Dimulai dengan menilai diri sendiri, pemahaman tentang diri sendiri merupakan aspek utama
dalam perancangan karir. Mengetahui bakat yang dimiliki, kelebihan serta kekurangan akan
mempermudah seseorang dalam mengenali kesempatan-kesempatan, peluang-peluang, kendala-
kendala, pilihan serta posisi yang cocok untuk mereka masukkan ke dalam perancangan karir
yang mereka buat.

Proses ini juga termasuk mengenali pekerjaan atau posisi yang sekarang sedang dijalani. Dalam
membuat perencanaan, ada baiknya kamu menyelami dari posisimu saat ini apa saja
kemungkinan-kemungkinan yang bisa diambil kedepannya. Dengan begitu, kamu bisa lebih
fokus pada kelebihan, mengembangkan kemampuan, dan memperbaiki kelemahan dirimu.

2. Menentukan Tujuan Karir Serta Visi dan Misinya

Tentu saja dalam membuat perencanaan apapun tujuan akhir atau goal-nya harus diketahui agar
bisa menentukan jalan mana yang harus ditempuh. Penting setelah seseorang tahu mengenai
keunggulan dan kelemahan serta potensi-potensi apa yang sekiranya terbuka sebagai kesempatan
kerja, sehingga tujuan karir jangka pendek dan jangka panjang pun harus diidentifikasi kemudian
dibentuk.

Langkah menyusun visi misi hidup juga dapat dijadikan panduan atau pedoman yang akan kamu
rencanakan dan realisasikan dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun kedepan. Caranya adalah
dengan menentukan apa yang kamu inginkan di masa mendatang serta membayangkan akan
menjadi apa dirimu dalam beberapa tahun ke depan.

3. Membangun Perencanaan Career Path

Dengan mengacu pada identifikasi diri dan tujuan akhirmu buatlah perencanaan yang konkrit
agar kamu bisa mencapai tujuan yang kamu inginkan dengan berbekal apapun yang kamu punya
saat ini, baik secara skill dan potensi di kantormu.

Perancangan career path yang dimaksud adalah dengan mulai memetakan cara atau strategi yang
bisa kamu lakukan untuk meraih profesi yang kamu inginkan. Tentunya, akan lebih baik jika
kamu memulai dari langkah-langkah kecil dulu saja. Setelah itu, jangan lupa juga untuk
merealisasikannya secara konsisten.

4. Selalu Ketahui Informasi Perkembangan Peluang Karir di Masa Kini

Meski sudah memiliki pemetaan career path, kamu tetap perlu keep updated terhadap
perkembangan peluang karir yang terus bergerak di masa kini. Tujuannya tentu tidak lain dan
tidak bukan agar kamu bisa terus mendapatkan peluang baru yang sesuai dengan perkembangan
zaman.

Hal ini juga dapat membantu kamu untuk terus memprediksi serta mempertimbangkan profesi
atau jabatan apa yang sedang ramai dicari dengan prospek karir yang bagus. Kamu juga bisa
mengetahui perkembangan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada masa kini untuk
mendorong kamu mengasah skill dan mengembangkan potensi dirimu. Apalagi, dengan zaman
yang semakin maju, kebutuhan kualitas sumber daya manusia pun akan semakin meningkat.

5. Eksekusi Sambil Terus Mengevaluasi Diri

Rencana yang paling bagus adalah rencana yang dijalankan. Maka tahap yang paling penting
dalam perencanaan karir adalah mengeksekusinya. Sembari melalukak eksekusi, kamu juga perlu
secara berkala melakukan evaluasi diri.

Evaluasi diri dengan mengingat apa saja yang telah kamu lakukan dapat mendukung persiapan
karir ke depannya yang lebih baik. Misalnya, apabila kamu cenderung malas dan kurang serius
pada hidup di masa lalu, kamu bisa menjadikan pengalaman tersebut sebagai pelajaran terbaik
untuk diperbaiki demi melangkah maju dengan jauh ke depan.

Itulah langkah-langkah dalam perencanaan karir, namun implementasi ini akan jauh lebih mudah
jika didukung oleh iklim organisasi yang mendukung. Maksudnya ketika manajemen tingkat atas
yang mengajak seluruh tingkatan dari manajemennya untuk membantu peningkatan karir para
pekerja di level bawah akan jadi dukungan sangat berharga bagi para pekerja dalam perencanaan
karir mereka.
Metode Perencanaan Karir
1. Pendidikan Karir

Pendidikan karir adalah suatu proses bagi karyawan atau individu untuk menerima pembelajaran
dalam mengembangkan kemampuan atau skill mereka. Tujuannya untuk mempersiapkan diri
dalam perencanaan menaikkan tarif karir mereka.

Pendidikan karir tidak semata diperuntukkan untuk karyawan saja. Sebagai contoh, perencanaan
karir pelajar setelah lulus SMA atau SMK juga diperlukan. Perencanaan pendidikan karir siswa
adalah proses belajar untuk persiapan pemilihan karir masa depan dengan membina karir dan
pendidikan yang sesuai dengan pemahaman diri, minat penjurusan yang harus ditempuh dalam
mempersiapkan diri memasuki dunia karir (pekerjaan dan jabatan) demi mencapai tujuan-tujuan
karir atau cita-cita.

2. Penyediaan Informasi

Salah satu metode lainnya dalam merencanakan karir adalah penyediaan informasi yaitu proses
mengumpulkan berbagai macam informasi sebagai persiapan dalam perencanaan karir.

Selain untuk karyawan, kita bisa mengambil contoh perencanaan karir untuk mahasiswa yang
ingin mencari kerja. Dalam metode ini, mahasiswa yang akan segera lulus dan mau langsung
bekerja perlu mengumpulkan berbagai informasi pendukung untuk career planning-nya.
Misalnya, mengetahui hal apa saja yang disukai, mempelajari kemampuan, mencari program-
program pelatihan dan pendidikan pendukung (seperti sertifikasi), opsi-opsi tempat kerja
pertama yang memiliki peluang penerimaan yang lebih besar, latar belakang perusahaan, rentang
gaji pekerjaan yang sesuai dengan pembelajaran yang didapat, job desc harian, kultur kerja,
hingga job requirement yang sesuai dengan skill dan kemampuan.

3. Bimbingan Karir

Bimbingan karir adalah usaha mencari pengetahuan soal karir pada satu orang yang bisa menjadi
mentor sebagai bekal dalam mempersiapkan proses peningkatan karir. Metode ini mungkin
sifatnya hampir sama dengan pendidikan karir.

Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Karir


Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses seseorang dalam membuat perencanaan karir
mereka, yaitu faktor eksternal dan internal. Kedua faktor ini akan sangat berpengaruh pada cara
seseorang mempertimbangkan sesuatu termasuk karirnya, berikut penjelasan masing-masing
faktor.
1. Faktor Eksternal

Ada dua faktor dari luar yang dapat mempengaruhi seseorang dalam membuat perencanaan karir,
yaitu faktor sosial primer dan sekunder.

Faktor primer mencakup hal-hal yang paling utama dan paling dekat sehingga besar potensinya
dalam mempengaruhi keputusan seseorang. Diantara yang masuk ke faktor primer adalah
penghasilan dan pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, tempat tinggal dan keadaan
lingkungan sekitarnya, jenis pekerjaan yang jadi harapan orang tua dan nilai atau norma yang
berlaku dan lain-lain.

Sedangkan faktor sosial yang masuk ke kelompok sekunder adalah kelompok politik seperti
partai tempat seseorang tergabung, pendapat para ahli, serikat kerja dan lain-lain.

2. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi cara individu merencanakan jalan
karirnya yang berasal dari individu itu sendiri. Beberapa faktor internal yang sangat
mempengaruhi proses perencanaan karir mereka antara lain:

a. Tingkat Intelegensi

Setiap individu pasti memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda. Orang dengan tingkat
intelegensi yang tinggi mungkin akan lebih cepat dalam mengidentifikasi potensi dan diri mereka
sehingga mempercepat mereka dalam membuat perencanaan karir.

b. Minat

Minat juga adalah hal yang subjektif, selera seseorang tidak bisa disamaratakan dengan orang
lain. Karena minat ini dapat mengarahkan seseorang kepada hal-hal tertentu yang dia inginkan,
maka hal ini akan menyebabkan rencana yang dibuat satu orang untuk karirnya akan berbeda
dengan perencanaan orang lain yang memang memiliki minat berbeda.

c. Bakat

Penting untuk mengetahui dan mengukur bakat yang dimiliki. Jelas hal ini akan mempengaruhi
seseorang dalam membuat perencanaan karir yang sesuai untuknya. Seseorang harus membuat
rencana yang masuk akal dan dapat dicapai, karena itu memasukkan faktor bakat sebagai
variabel yang dipertimbangkan menjadi cukup penting dalam perencanaan karir.

Bakat memang membuat seorang individu lebih cepat berkembang, jika yang dia kerjakan
selaras dengan bakat yang dimilikinya tersebut. Akan tetapi, bakat bukan satu-satunya faktor
penentu, bukan berarti orang yang tidak memiliki bakat tidak bisa lebih baik dari orang yang
memang berbakat.
d. Kepribadian dan Sikap

Cara seorang individu dalam berinteraksi dan bereaksi terhadap orang lain serta cara mereka
dalam melakukan tindakan tertentu juga mempengaruhi perencanaan karir. Oleh karena itu,
kedua hal ini harus jadi pertimbangan dalam merencanakan posisi atau pekerjaan apa yang cocok
dengan kepribadian dan sikap yang dimiliki seorang individu.

e. Nilai atau Prinsip

Beberapa orang dengan tegas menerapkan nilai-nilai atau prinsip tertentu untuk hidup mereka.
Tentu saja prinsip seorang individu akan menentukan pemilihan dan perencanaan karirnya.
Perencanaan yang berprinsip tentu saja tidak berlaku bagi pelajar atau karyawan saja, tapi juga
berguna untuk perencanaan usaha yang sukses.

f. Hobi

Hobi adalah kebiasaan atau kegemaran yang dilakukan untuk mendapatkan kesenangan. Hobi
juga bisa dimasukkan dalam bahan pertimbangan ketika seseorang merencanakan karir masa
depan mereka. Tak jarang seseorang memilih posisi atau pekerjaan yang bisa lebih mendekatkan
mereka dengan hobinya.

g. Tahap Kehidupan Karir

Orang-orang mungkin akan berganti pekerjaan semasa hidupnya. Pengalaman serta tahap
kehidupan karir yang dilalui seseorang akan berpengaruh pada pandangan mereka pada jenis
karir yang mereka anggap cocok dengan diri mereka.

h. Dasar Karir

Setiap orang mempunyai latar belakang dan pengalaman berbeda, entah itu dihasilkan dari
pendidikan yang pernah ditempuh atau pengalaman kerja mereka di beberapa instansi yang tak
sama. Terdapat perbedaan motif dasar karir yang didasari basic skill yang dimiliki, yaitu
kemampuan manajerial, kemampuan fungsional-teknis, kebutuhan keamanan, tingkat kreativitas
otonomi dan kebebasan.

RANGKUMAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.qoala.app/id/blog/keuangan/perencanaan/perencanaan-karir/

LATIHAN

Anda mungkin juga menyukai