Istilah ‘karir’ ini merujuk ke berbagai peranan atau status seseorang. Kata karir umumnya
digunakan dalam tiga pengertian, yaitu:
Karir yang merujuk pada suatu urutan promosi atau peningkatan wilayah lateral ke posisi atau
jabatan dengan tingkat tanggung jawab lebih tinggi dalam hierarki pekerjaan seseorang.
Karir yang merujuk pada suatu pola kemajuan yang sistematik dan jelas (jalur karir). Contoh
perencanaan karir pribadi bagi pegawai untuk profesi pemroses data, jalur perencanaan karir yang
umum adalah dimulai dengan menjadi seorang operator komputer, kemudian meningkat menjadi
pemrogram junior, meningkat lagi jadi pemrogram senior, kemudian analis dan pemrogram analis
sistem, analis senior, lanjut menjadi pemimpin proyek, kemudian manajer departemen system dan
wakil direktur bidang pelayanan informasi.
Karier yang merujuk pada jejak pekerjaan seseorang, atau posisi-posisi yang sudah dipegangnya
selama bekerja. Pada konteks ini, tidak ada pengecualian, semua orang pasti disebut mempunyai karir.
c. Memberi Kepastian
Perencanaan ini dapat memberikan kepastian yang dibutuhkan para pekerja lewat
informasi atau jalur yang potensial untuk karir mereka di dalam perusahaan.
d. Siap Regenerasi
Perusahaan menjadi lebih siap menghadapi regenerasi, karena tiap individu sudah
memiliki mapping yang baik untuk mengisi posisi-posisi yang akan kosong di masa
depan.
e. Mempersiapkan Penempatan di Luar Negeri
Bagi perusahaan yang secara organisasi sudah taraf global, membuat perancangan
karir yang baik dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasikan serta
mempersiapkan penempatan di luar negeri.
f. Mengembangkan Promosi Pegawai
Perencanaan karir juga dapat mengembangkan para pegawai yang bisa dipromosikan.
Dalam hal ini penawaran internal atas pegawai yang bisa dipromosikan akan terbangun
sehingga perusahaan dapat dengan mudah mencari pengganti untuk kekosongan pegawai
yang disebabkan oleh masa pensiun, karyawan resign, atau lainnya.
g. Memuaskan Kebutuhan Karyawan Sehingga Dapat Mendukung Karyawan Potensial
Perencanaan karir juga bisa memberikan jalan untuk karyawan yang potensial.
Mereka menjadi lebih berani untuk melangkah maju dan meningkatkan kemampuan
potensial mereka karena adanya tujuan karir yang spesifik.
h. Menciptakan Keanekaragaman Angkatan Kerja
Ketika para pekerja diberikan bantuan dalam perancangan karir, walaupun mereka
memulai dari latar belakang yang berbeda namun para pekerja tersebut dapat belajar
mengenai harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan pekerja sebagai individu serta
posisi mereka di masa depan untuk dalam memenuhi kebutuhan pengembangan
perusahaan.
i. Aspek Penting dalam Perancangan Rencana Perusahaan di Masa Depan
Dengan adanya perancangan karir, anggota kelompok atau karyawan akan siap untuk
jabatan-jabatan penting nantinya, sehingga membantu perusahaan dalam mengeksekusi
rencana jangka panjang dengan pencapaian yang baik untuk rencana-rencana kegiatan
yang sudah disetujui tersebut.
j. Terhindar dari Penimbunan Karyawan Sehingga Jumlah Karyawan Lebih Terkontrol
Perencanaan karir dapat memberikan gambaran bagi karyawan, manajer serta
departemen sumber daya manusia dalam hal perekrutan pegawai baru. Mereka bisa lebih
berhati-hati terhadap kualifikasi karyawan.
2. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi cara individu merencanakan
jalan karirnya yang berasal dari individu itu sendiri. Beberapa faktor internal yang sangat
mempengaruhi proses perencanaan karir mereka antara lain:
a. Tingkat Intelegensi
Setiap individu pasti memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda. Orang dengan
tingkat intelegensi yang tinggi mungkin akan lebih cepat dalam mengidentifikasi potensi
dan diri mereka sehingga mempercepat mereka dalam membuat perencanaan karir.
b. Minat
Minat juga adalah hal yang subjektif, selera seseorang tidak bisa disamaratakan dengan
orang lain. Karena minat ini dapat mengarahkan seseorang kepada hal-hal tertentu yang dia
inginkan, maka hal ini akan menyebabkan rencana yang dibuat satu orang untuk karirnya
akan berbeda dengan perencanaan orang lain yang memang memiliki minat berbeda.
c. Bakat
Penting untuk mengetahui dan mengukur bakat yang dimiliki. Jelas hal ini akan
mempengaruhi seseorang dalam membuat perencanaan karir yang sesuai untuknya.
Seseorang harus membuat rencana yang masuk akal dan dapat dicapai, karena itu
memasukkan faktor bakat sebagai variabel yang dipertimbangkan menjadi cukup penting
dalam perencanaan karir.
Bakat memang membuat seorang individu lebih cepat berkembang, jika yang dia
kerjakan selaras dengan bakat yang dimilikinya tersebut. Akan tetapi, bakat bukan satu-
satunya faktor penentu, bukan berarti orang yang tidak memiliki bakat tidak bisa lebih baik
dari orang yang memang berbakat.
d. Kepribadian dan Sikap
Cara seorang individu dalam berinteraksi dan bereaksi terhadap orang lain serta cara
mereka dalam melakukan tindakan tertentu juga mempengaruhi perencanaan karir. Oleh
karena itu, kedua hal ini harus jadi pertimbangan dalam merencanakan posisi atau
pekerjaan apa yang cocok dengan kepribadian dan sikap yang dimiliki seorang individu.
e. Nilai atau Prinsip
Beberapa orang dengan tegas menerapkan nilai-nilai atau prinsip tertentu untuk hidup
mereka. Tentu saja prinsip seorang individu akan menentukan pemilihan dan perencanaan
karirnya. Perencanaan yang berprinsip tentu saja tidak berlaku bagi pelajar atau karyawan
saja, tapi juga berguna untuk perencanaan usaha yang sukses.
f. Hobi
Hobi adalah kebiasaan atau kegemaran yang dilakukan untuk mendapatkan
kesenangan. Hobi juga bisa dimasukkan dalam bahan pertimbangan ketika seseorang
merencanakan karir masa depan mereka. Tak jarang seseorang memilih posisi atau
pekerjaan yang bisa lebih mendekatkan mereka dengan hobinya.
g. Tahap Kehidupan Karir
Orang-orang mungkin akan berganti pekerjaan semasa hidupnya. Pengalaman serta
tahap kehidupan karir yang dilalui seseorang akan berpengaruh pada pandangan mereka
pada jenis karir yang mereka anggap cocok dengan diri mereka.
h. Dasar Karir
Setiap orang mempunyai latar belakang dan pengalaman berbeda, entah itu dihasilkan
dari pendidikan yang pernah ditempuh atau pengalaman kerja mereka di beberapa instansi
yang tak sama. Terdapat perbedaan motif dasar karir yang didasari basic skill yang
dimiliki, yaitu kemampuan manajerial, kemampuan fungsional-teknis, kebutuhan
keamanan, tingkat kreativitas otonomi dan kebebasan.