Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Istilah Karir

Istilah ‘karir’ ini merujuk ke berbagai peranan atau status seseorang. Kata karir umumnya
digunakan dalam tiga pengertian, yaitu:
Karir yang merujuk pada suatu urutan promosi atau peningkatan wilayah lateral ke posisi atau
jabatan dengan tingkat tanggung jawab lebih tinggi dalam hierarki pekerjaan seseorang.
Karir yang merujuk pada suatu pola kemajuan yang sistematik dan jelas (jalur karir). Contoh
perencanaan karir pribadi bagi pegawai untuk profesi pemroses data, jalur perencanaan karir yang
umum adalah dimulai dengan menjadi seorang operator komputer, kemudian meningkat menjadi
pemrogram junior, meningkat lagi jadi pemrogram senior, kemudian analis dan pemrogram analis
sistem, analis senior, lanjut menjadi pemimpin proyek, kemudian manajer departemen system dan
wakil direktur bidang pelayanan informasi.
Karier yang merujuk pada jejak pekerjaan seseorang, atau posisi-posisi yang sudah dipegangnya
selama bekerja. Pada konteks ini, tidak ada pengecualian, semua orang pasti disebut mempunyai karir.

Perbedaan Karir dan Pekerjaan


Berdasarkan buku berjudul Your Job Is Not Your Career!, Rene’ Suhardono menyampaikan
bahwa karir dan pekerjaan punya makna yang jauh berbeda. Sebab, pekerjaan merupakan sesuatu
yang bukan kita miliki, sedangkan karir merupakan hal yang kita miliki.
Jika dijabarkan lebih lanjut, pekerjaan adalah alat atau sarana yang di gunakan untuk mencapai
apa yang kita kehendaki, serta demi mendapatkan uang secara rutin untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan ini merupakan kesempatan yang diberikan oleh perusahaan agar kita
berkembang secara pribadi dan profesional, sehingga pekerjaan bukanlah milik kita, melainkan milik
perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi.
Sementara, karir merupakan cita-cita, ambisi, dan tujuan hidup jangka panjang yang dimiliki
seseorang dengan menekuni suatu bidang. Karir menjadi keseluruhan proses dalam hidup, sementara
pekerjaan hanya menjadi salah satu proses aja.
Langkah awal seseorang dalam menjajakan karir adalah passion. Dengan begitu, individu
tersebut cenderung memiliki keinginan belajar yang tinggi, penuh inisiatif, berani mencoba hal-hal
baru, hingga rutin mengevaluasi kinerjanya demi terus mengembangkan diri, seperti dengan mencari
tempat baru untuk meningkatkan karirnya.

Arti Perencanaan Karier


Oleh karena itu, perencanaan karir adalah suatu bentuk perencanaan yang dibuat oleh individu
atau perusahaan mengenai kemungkinan dirinya atau seorang karyawan meniti proses kenaikan
pangkat atau jabatan dengan mempertimbangkan persyaratan dan kemampuan.
Banyak orang yang menganggap pekerjaan atau posisi mereka sekarang di kantor merupakan
hasil dari rencana yang disusun secara hati-hati. Namun tak jarang sebagian lainnya, menganggap
karir mereka tak lebih dari buah ‘nasib’ yang memang harus semestinya seperti itu.
Memang perencanaan karir tidak menjamin penuh pada keberhasilan seseorang dalam
pekerjaannya. Terdapat juga variabel atau faktor lain yang mempengaruhi perencanaan karir pada
karyawan, seperti sikap atasan, pengalaman, pendidikan, dan juga ‘nasib’ yang juga punya andil
dalam permasalahan ini. Namun, tetap saja membuat rencana karir diperlukan bagi para karyawan
yang ingin memaksimalkan semua kesempatan karir yang bisa ditempuh.
Umumnya, orang sukses memiliki rencana karir yang kemudian mereka upayakan untuk
terwujud karena karir harus dikelola dengan suatu perancangan yang tepat. Bila tidak, para karyawan
tidak terbiasa untuk siap pada berbagai kesempatan karir yang datang. Di sisi lain, bagian personalia
perusahaan pun akan kesulitan dalam menyusun personalia atau staffing internal organisasi.

Pengertian atau definisi perencanaan karir menurut para Ahli :


Menurut Mathis (2006), perencanaan karir adalah pembuatan rencana yang fokus pada pekerjaan
dan pengenalan jalan karir untuk mengetahui kemajuan yang logis atas orang atau karyawan dalam
organisasi.
Menurut Hariandja (2007), perencanaan karir adalah kegiatan dan kesempatan yang diberikan
oleh organisasi dalam usaha untuk membantu pegawai dalam mencapai tujuan karirnya, dan yang
paling penting untuk menaikkan tingkat kompetensi individu dan juga kemampuan organisasi.
Menurut Martoyo (2007) perencanaan karir adalah sebuah perencanaan tentang probabilitas
seorang anggota organisasi atau pegawai sebagai individu dalam meniti proses kenaikan jabatan atau
pangkat sesuai dengan persyaratan dan kemampuannya.
Menurut Rivai (2009), perencanaan karir adalah sebuah proses perusahaan dalam menyeleksi
tujuan serta jenjang karir dalam mencapai rencana karir.

Tujuan dan Manfaat Perencanaan Karir


1. Tujuan dan Manfaat Perencanaan Karir bagi Individu
Apa itu perencanaan karir individu? Individual career planning adalah perencanaan
karir yang lebih berfokus pada karier individu daripada kebutuhan organisasional.
Dillard (1985) merangkum beberapa manfaat perencanaan karir bagi individu, berdasarkan
berbagai sumber, yaitu:
a. Mencapai Kepuasan Pribadi
Dalam membangun perancangan karir, kepuasan karir adalah tujuan yang harus
dimasukkan secara pribadi. Seseorang akan menghabiskan kehidupannya dengan
bekerja, maka tiap individu harus memilih karir yang memberikan keuntungan tertinggi
untuk kepuasan pribadi.
b. Memperoleh Kesadaran dan Pemahaman Diri
Tujuan perancangan karir di sisi pengembangan diri adalah mendapatkan pemahaman
terhadap diri sendiri secara sadar. Pemahaman seseorang terhadap dirinya dapat
mencapai kecerdasan yang efisien dalam kehidupannya dan mendapatkan pengetahuan
bagaimana mengelola kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam hidupnya. Akhirnya,
memahami dan menerima diri sendiri bisa membuat individu tersebut dapat membangun
landasan dalam memahami dan menerima orang lain.

c. Efisiensi Usaha dan Penggunaan Waktu


Tujuan perancangan karir lainnya adalah untuk membangun efisiensi dalam
pemanfaatan waktu dan effort. Individu jadi dapat memilih tahapan karir secara lebih
sistematis. Harapannya dengan perancangan karir yang baik, seseorang dapat
meminimalisir proses trial-and-error dan membuatnya lebih dekat dengan arah tujuan
yang diinginkan.
d. Mempersiapkan Diri dalam Memperoleh Tempat dan Penghasilan yang Sesuai
Tujuan perancangan karir bagi seorang individu adalah persiapan untuk mendapatkan
tempat atau posisi yang cocok. Tujuan perencanaan karir dalam bekerja perlu berfokus
pada apa karir yang paling cocok bagi individu. Sebagai pekerja, kamu juga perlu
membandingkan aset dan kewajiban dengan persyaratan dan permintaan berbagai jenis
karir. Pendekatan tersebut akan membantu individu menemukan karir serta siap dalam
menerima kesempatan karir yang datang..

2. Tujuan dan Manfaat Perencanaan Karir bagi Perusahaan


Perusahaan juga cukup diuntungkan dengan membuatkan atau mengarahkan
pekerjanya dalam perancangan karir. Lantas, apa tujuan organisasi mengarahkan
program perencanaan karir bagi karyawannya? Berikut beberapa manfaat perancangan
karir di sisi perusahaan:
a. Mendorong Pertumbuhan Karyawan
Perencanaan karir yang baik akan mendorong para karyawan untuk memiliki
semangat kerja serta bertumbuh dan berkembang karena mereka memiliki acuan yang
jelas, yang mana hal ini baik untuk perusahaan.
b. Menjaga Loyalitas Karyawan yang Menurunkan Perputaran Karyawan
Menaruh perhatian terhadap jenjang karir tiap karyawan dapat memberikan mereka
tujuan yang jelas untuk terus bertahan di perusahaan yang sama. Hal ini membuat
perusahaan akan memiliki individu-individu yang loyal serta terus meningkat secara
kualitas karena motivasi yang mereka jelas ketika bekerja. Dengan loyalitas karyawan
yang terjaga, turn over pegawai di perusahaan juga dapat ditekan.

c. Memberi Kepastian
Perencanaan ini dapat memberikan kepastian yang dibutuhkan para pekerja lewat
informasi atau jalur yang potensial untuk karir mereka di dalam perusahaan.
d. Siap Regenerasi
Perusahaan menjadi lebih siap menghadapi regenerasi, karena tiap individu sudah
memiliki mapping yang baik untuk mengisi posisi-posisi yang akan kosong di masa
depan.
e. Mempersiapkan Penempatan di Luar Negeri
Bagi perusahaan yang secara organisasi sudah taraf global, membuat perancangan
karir yang baik dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasikan serta
mempersiapkan penempatan di luar negeri.
f. Mengembangkan Promosi Pegawai
Perencanaan karir juga dapat mengembangkan para pegawai yang bisa dipromosikan.
Dalam hal ini penawaran internal atas pegawai yang bisa dipromosikan akan terbangun
sehingga perusahaan dapat dengan mudah mencari pengganti untuk kekosongan pegawai
yang disebabkan oleh masa pensiun, karyawan resign, atau lainnya.
g. Memuaskan Kebutuhan Karyawan Sehingga Dapat Mendukung Karyawan Potensial
Perencanaan karir juga bisa memberikan jalan untuk karyawan yang potensial.
Mereka menjadi lebih berani untuk melangkah maju dan meningkatkan kemampuan
potensial mereka karena adanya tujuan karir yang spesifik.
h. Menciptakan Keanekaragaman Angkatan Kerja
Ketika para pekerja diberikan bantuan dalam perancangan karir, walaupun mereka
memulai dari latar belakang yang berbeda namun para pekerja tersebut dapat belajar
mengenai harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan pekerja sebagai individu serta
posisi mereka di masa depan untuk dalam memenuhi kebutuhan pengembangan
perusahaan.
i. Aspek Penting dalam Perancangan Rencana Perusahaan di Masa Depan
Dengan adanya perancangan karir, anggota kelompok atau karyawan akan siap untuk
jabatan-jabatan penting nantinya, sehingga membantu perusahaan dalam mengeksekusi
rencana jangka panjang dengan pencapaian yang baik untuk rencana-rencana kegiatan
yang sudah disetujui tersebut.
j. Terhindar dari Penimbunan Karyawan Sehingga Jumlah Karyawan Lebih Terkontrol
Perencanaan karir dapat memberikan gambaran bagi karyawan, manajer serta
departemen sumber daya manusia dalam hal perekrutan pegawai baru. Mereka bisa lebih
berhati-hati terhadap kualifikasi karyawan.

Langkah-langkah Membuat Perencanaan Karir


1. Menilai Potensi Diri Sendiri
Dimulai dengan menilai diri sendiri, pemahaman tentang diri sendiri merupakan aspek
utama dalam perancangan karir. Mengetahui bakat yang dimiliki, kelebihan serta kekurangan
akan mempermudah seseorang dalam mengenali kesempatan-kesempatan, peluang-peluang,
kendala-kendala, pilihan serta posisi yang cocok untuk mereka masukkan ke dalam
perancangan karir yang mereka buat.
Proses ini juga termasuk mengenali pekerjaan atau posisi yang sekarang sedang
dijalani. Dalam membuat perencanaan, ada baiknya kamu menyelami dari posisimu saat ini
apa saja kemungkinan-kemungkinan yang bisa diambil kedepannya. Dengan begitu, kamu
bisa lebih fokus pada kelebihan, mengembangkan kemampuan, dan memperbaiki kelemahan
dirimu.
2. Menentukan Tujuan Karir Serta Visi dan Misinya
Tentu saja dalam membuat perencanaan apapun tujuan akhir atau goal-nya harus
diketahui agar bisa menentukan jalan mana yang harus ditempuh. Penting setelah seseorang
tahu mengenai keunggulan dan kelemahan serta potensi-potensi apa yang sekiranya terbuka
sebagai kesempatan kerja, sehingga tujuan karir jangka pendek dan jangka panjang pun harus
diidentifikasi kemudian dibentuk.
Langkah menyusun visi misi hidup juga dapat dijadikan panduan atau pedoman yang
akan kamu rencanakan dan realisasikan dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun kedepan.
Caranya adalah dengan menentukan apa yang kamu inginkan di masa mendatang serta
membayangkan akan menjadi apa dirimu dalam beberapa tahun ke depan.

3. Membangun Perencanaan Career Path


Lalu, bagaimana perencanaan karir yang baik dan profesional? Dengan mengacu pada
identifikasi diri dan tujuan akhirmu buatlah perencanaan yang konkrit agar kamu bisa
mencapai tujuan yang kamu inginkan dengan berbekal apapun yang kamu punya saat ini, baik
secara skill dan potensi di kantormu.
Perancangan career path yang dimaksud adalah dengan mulai memetakan cara atau
strategi yang bisa kamu lakukan untuk meraih profesi yang kamu inginkan. Tentunya, akan
lebih baik jika kamu memulai dari langkah-langkah kecil dulu saja. Setelah itu, jangan lupa
juga untuk merealisasikannya secara konsisten.

4. Selalu Ketahui Informasi Perkembangan Peluang Karir di Masa Kini


Meski sudah memiliki pemetaan career path, kamu tetap perlu keep updated terhadap
perkembangan peluang karir yang terus bergerak di masa kini. Tujuannya tentu tidak lain dan
tidak bukan agar kamu bisa terus mendapatkan peluang baru yang sesuai dengan
perkembangan zaman.
Hal ini juga dapat membantu kamu untuk terus memprediksi serta
mempertimbangkan profesi atau jabatan apa yang sedang ramai dicari dengan prospek karir
yang bagus. Kamu juga bisa mengetahui perkembangan kualifikasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan pada masa kini untuk mendorong kamu mengasah skill dan mengembangkan
potensi dirimu. Apalagi, dengan zaman yang semakin maju, kebutuhan kualitas sumber daya
manusia pun akan semakin meningkat.

5. Eksekusi Sambil Terus Mengevaluasi Diri


Rencana yang paling bagus adalah rencana yang dijalankan. Maka tahap yang paling
penting dalam perencanaan karir adalah mengeksekusinya. Sembari melalukak eksekusi,
kamu juga perlu secara berkala melakukan evaluasi diri.
Evaluasi diri dengan mengingat apa saja yang telah kamu lakukan dapat mendukung
persiapan karir ke depannya yang lebih baik. Misalnya, apabila kamu cenderung malas dan
kurang serius pada hidup di masa lalu, kamu bisa menjadikan pengalaman tersebut sebagai
pelajaran terbaik untuk diperbaiki demi melangkah maju dengan jauh ke depan.
Itulah langkah-langkah dalam perencanaan karir, namun implementasi ini akan jauh
lebih mudah jika didukung oleh iklim organisasi yang mendukung. Maksudnya ketika
manajemen tingkat atas yang mengajak seluruh tingkatan dari manajemennya untuk
membantu peningkatan karir para pekerja di level bawah akan jadi dukungan sangat berharga
bagi para pekerja dalam perencanaan karir mereka.

Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Karir


Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses seseorang dalam membuat perencanaan
karir mereka, yaitu faktor eksternal dan internal. Kedua faktor ini akan sangat berpengaruh
pada cara seseorang mempertimbangkan sesuatu termasuk karirnya, berikut penjelasan
masing-masing faktor.
1. Faktor Eksternal
Ada dua faktor dari luar yang dapat mempengaruhi seseorang dalam membuat
perencanaan karir, yaitu faktor sosial primer dan sekunder.
Faktor primer mencakup hal-hal yang paling utama dan paling dekat sehingga besar
potensinya dalam mempengaruhi keputusan seseorang. Diantara yang masuk ke faktor primer
adalah penghasilan dan pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, tempat tinggal dan
keadaan lingkungan sekitarnya, jenis pekerjaan yang jadi harapan orang tua dan nilai atau
norma yang berlaku dan lain-lain.
Sedangkan faktor sosial yang masuk ke kelompok sekunder adalah kelompok politik
seperti partai tempat seseorang tergabung, pendapat para ahli, serikat kerja dan lain-lain.

2. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi cara individu merencanakan
jalan karirnya yang berasal dari individu itu sendiri. Beberapa faktor internal yang sangat
mempengaruhi proses perencanaan karir mereka antara lain:
a. Tingkat Intelegensi
Setiap individu pasti memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda. Orang dengan
tingkat intelegensi yang tinggi mungkin akan lebih cepat dalam mengidentifikasi potensi
dan diri mereka sehingga mempercepat mereka dalam membuat perencanaan karir.
b. Minat
Minat juga adalah hal yang subjektif, selera seseorang tidak bisa disamaratakan dengan
orang lain. Karena minat ini dapat mengarahkan seseorang kepada hal-hal tertentu yang dia
inginkan, maka hal ini akan menyebabkan rencana yang dibuat satu orang untuk karirnya
akan berbeda dengan perencanaan orang lain yang memang memiliki minat berbeda.
c. Bakat
Penting untuk mengetahui dan mengukur bakat yang dimiliki. Jelas hal ini akan
mempengaruhi seseorang dalam membuat perencanaan karir yang sesuai untuknya.
Seseorang harus membuat rencana yang masuk akal dan dapat dicapai, karena itu
memasukkan faktor bakat sebagai variabel yang dipertimbangkan menjadi cukup penting
dalam perencanaan karir.
Bakat memang membuat seorang individu lebih cepat berkembang, jika yang dia
kerjakan selaras dengan bakat yang dimilikinya tersebut. Akan tetapi, bakat bukan satu-
satunya faktor penentu, bukan berarti orang yang tidak memiliki bakat tidak bisa lebih baik
dari orang yang memang berbakat.
d. Kepribadian dan Sikap
Cara seorang individu dalam berinteraksi dan bereaksi terhadap orang lain serta cara
mereka dalam melakukan tindakan tertentu juga mempengaruhi perencanaan karir. Oleh
karena itu, kedua hal ini harus jadi pertimbangan dalam merencanakan posisi atau
pekerjaan apa yang cocok dengan kepribadian dan sikap yang dimiliki seorang individu.
e. Nilai atau Prinsip
Beberapa orang dengan tegas menerapkan nilai-nilai atau prinsip tertentu untuk hidup
mereka. Tentu saja prinsip seorang individu akan menentukan pemilihan dan perencanaan
karirnya. Perencanaan yang berprinsip tentu saja tidak berlaku bagi pelajar atau karyawan
saja, tapi juga berguna untuk perencanaan usaha yang sukses.
f. Hobi
Hobi adalah kebiasaan atau kegemaran yang dilakukan untuk mendapatkan
kesenangan. Hobi juga bisa dimasukkan dalam bahan pertimbangan ketika seseorang
merencanakan karir masa depan mereka. Tak jarang seseorang memilih posisi atau
pekerjaan yang bisa lebih mendekatkan mereka dengan hobinya.
g. Tahap Kehidupan Karir
Orang-orang mungkin akan berganti pekerjaan semasa hidupnya. Pengalaman serta
tahap kehidupan karir yang dilalui seseorang akan berpengaruh pada pandangan mereka
pada jenis karir yang mereka anggap cocok dengan diri mereka.
h. Dasar Karir
Setiap orang mempunyai latar belakang dan pengalaman berbeda, entah itu dihasilkan
dari pendidikan yang pernah ditempuh atau pengalaman kerja mereka di beberapa instansi
yang tak sama. Terdapat perbedaan motif dasar karir yang didasari basic skill yang
dimiliki, yaitu kemampuan manajerial, kemampuan fungsional-teknis, kebutuhan
keamanan, tingkat kreativitas otonomi dan kebebasan.

Anda mungkin juga menyukai