Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

STAFFING

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Insani

yang diampu oleh :

Hj. Fitriyani, M.Si.,M.E

Disusun Oleh :

Sri Nursita Mariam Iba ( 6020222095 )


Dara Zahra Puspita ( 6020222071 )
M. Arki Munggaran ( 6020222078 )
M. firza Aria Ramdani ( 6020222080 )

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
CIANJUR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan pada kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul staffing dengan tepat waktu.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Hj. Fitriyani, M.Si.,M.E selaku dosen matakuliah
Manajemen Sumber Daya Insani yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah
wawasan kepada kami.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat memberikan manfaat serta
dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini
belumlah sempurna. Untuk itu, kami harapkan segala bentuk saran maupun kritik yang
membangun dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan makalah selanjutnya. Sesudah dan
sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Rekrut / Interview / Memperkerjakan ......................................................................... 3
2.2 Affirmative Action ...................................................................................................... 7
2.3 Promosi / Pemindahan / Separasi ................................................................................ 8
2.4 Pelayanan-pelayanan outplacement .......................................................................... 15
2.5 Pengangkatan / Orientasi .......................................................................................... 18

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 22
3.2 Saran ......................................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyusunan personalia atau staffing menurut Janet B. Parks (2007: 338) adalah recruiting, selecting,
orienting, training, developing, and replacing employees to produce goods andservices in the most effective
and efficient manner.

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupapenyusunan personalia pada suatu organisasi sejak
dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga kerja memberikan
daya guna yang maksimal bagi organisasi.

Di dalam menyusun sebuah organisasi, perlu sekali pembagian tugas yang sebaik-baiknya dan memberi
wewenangwewenang yang tepat, namun demikian yang lebih penting lagiialah menempatkan orang secara
tepat pada tempat-tempat sesuai struktur organisasi yang telah ditetapkan. Perlu disadari bahwa manusia
adalah unsur terpenting dalam keberhasilan suatu organisasi.

Menurut Terry (1961: 112) menyebutkan bahwa staffing merupakan kegiatan merekrut, memilih,
mempromosikan, memindahkan dan pengunduran diri dari para staf organisasi. Dan sumber daya manusia
Indonesia (termasuk aparatur pemerintahan) yang dibutuhkan menurut Tangkilisan (2005: 189) harus
memiliki tiga kualifikasi, yaitu pertama, melekat sifat-sifat loyalitas, dedikasi, dan motivasi kerja dalam
mengemban tugastugasnya. Kedua, dimilikinya kemampuan dan keahlian profesional. Ketiga,
dilaksanakannya sikap-sikap mental yang berorientasi pada etos kerja yang tertib, jujur, disiplin, produktif,
dan bekerja tanpa pamrih. Lebih lanjut Notoatmodjo (1998: 25) menyatakan bahwa dalam penyusunan
pegawai perlu melihat kepada dua aspek yaitu pendidikan yang merupakan faktor untuk menentukan
penempatan formasi atau jabatan dalam suatu organisasi, dan keterampilan (ability) berkaitan dengan
kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan secara efisien, tepat dan efektif.

Staffing (penyusunan pegawai) biasanya dalam melaksanakannya organisasi yang membidangi


kepegawaian akan memberikan bantuan teknis dan menunjang keinginan serta wewenang pimpinan di
semua tingkatan yang mempunyai tugas-tugas tertentu.

1
1.2 Rumusan Masalah

 Apa itu staffing


 Apa saja komponen komponen proses dari staffing
 Apa saja tujuan dari interview rekrutmen dan lain lain
 Apakah staffing penting bagi sebuah perusahaan/organisasi

1.3 Tujuan Penulisan

 Untuk mengetahui apa itu staffing


 Untuk mengetahui proses apa saja dalam staffing
 Untuk mengetahui seberapa pentingnya staffing dalam perusahaan

1.4 Manfaat Penulisan

Untuk menambah wawasan tentanga apa itu staffing setrta proses apa saja yang termasuk dalam staffing di
sebuah perusahaan dan semoga penulisan makalah membawa manfaat bagi pembuat maupun pembaca.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rekrut / Interview / Memperkerjakan

A. Rekrutmem
Rekrutmen ialah sebuah proses mencari dan memilih kandidat yang tepat untuk mengisi posisi

dalam suatu organisasi atau perusahaan, agar perusahaan tersebut dapat memiliki tenaga kerja yang benar-

benar sesuai dengan kebutuhan, baik berdasarkan beban kerja yang ada maupun kebutuhan lainnya. Hal ini

dilakukan untuk memastikan bahwa organisasi memiliki tenaga kerja yang berkualitas dan sesuai dengan

kebutuhan perusahaan, sehingga dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan.

Adapun beberapa pengertian rekrutmen berdasarkan menurut para ahli, yaitu :

1. Menurut Noe at. all


Rekrutmen didefinisikan sebagai pelaksanaan atau aktifitas organisasi awal dengan tujuan untuk
mengidentifikasi dan mencari tenaga kerja yang potensial.

2. Menurut Henry Simamora


Rekrutmen adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi,
kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi
dalam perencanaan kepegawaian.

3. Menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson


Rekrutmen antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam
jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk
mengisi lowongan pekerjaan yang ada.

4. Menurut Faustino Cardoso Gomes


Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam
dan oleh suatu organisasi.

5. Mardianto
Rekrutmen adalah proses untuk mendapatkan calon tenaga kerja yang memiliki kemampuan sesuai
dengan kualifikasi dan kebutuhan suatu organisasi atau perusahaan.

3
6. Rivai

Rekrutmen adalah proses untuk mendapatkan sejumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
untuk menduduki suatu jabatan atau pekerjaan dalam suatu perusahaan.

7. Nurmansyah
Rekrutmen adalah proses mendapatkan tenaga kerja baru untuk mengisi lowongan jabatan yang ada di
suatu perusahaan.

 Tujuan Rekrutmen Karyawan

Tujuan utama rekrutmen adalah untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang
diperlukan oleh perusahaan dalam menghadapi tuntutan pasar atau ekspansi bisnis.

Selain itu, tujuan rekrutmen juga dapat meliputi:

 Mendapatkan kandidat yang memiliki keterampilan, keahlian, dan pengalaman yang diperlukan
untuk mengisi posisi yang kosong.
 Meningkatkan keberagaman dan inklusivitas perusahaan dengan merekrut kandidat dari berbagai
latar belakang dan pengalaman.
 Mengurangi biaya perusahaan dalam jangka panjang dengan merekrut kandidat yang tepat untuk
posisi tersebut.
 Membangun citra positif perusahaan dengan merekrut dan memilih kandidat yang berkualitas,
yang dapat mempengaruhi reputasi perusahaan dan daya tariknya bagi kandidat masa depan.
 Meningkatkan produktivitas dan efektivitas organisasi dengan merekrut kandidat yang tepat
untuk posisi tersebut, yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan bisnisnya.
 Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/karyawan yang memenuhi syarat.
 Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan.
 Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja.
 Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan pelatihan.
 Untuk memenuhi tanggungjawab perusahaan dalam upaya menciptakan kesempatan kerja.

4
 Metode Rekrutmen Karyawan

Adapun metode rekrutmen yang paling umum dilakukan oleh suatu perusahaan. Ada dua metode
yang sering digunakan, yaitu metode rekrutmen terbuka dan tertutup.

1. Metode Rekrutmen Terbuka


Metode rekrutmen terbuka adalah rekrutmen perusahaan yang berasal dari luar lingkungan perusahaan
(eksternal). Metode ini diperlukan perusahaan pada saat ekspansi bisnis karena kebutuhan tenaga kerja
meningkat.
Sumber rekrutmen eksternal perusahaan pada metode rekrutmen terbuka yaitu :
a). Iklan Lowongan Pekerjaan ( Job Advertisements )
Memasang iklan lowongan pekerjaan pada media offline maupun online merupakan salah satu
cara untuk merekrut karyawan dari lingkungfan eksternal.

b). Rekomendasi Internal Perusahaan (Employee Referral)


Perusahaan dapat mendorong karyawan internalnya untuk menyebarkan lowongan kepada orang-
orang yang mereka kenal dan merekomendasikan ke tim HRD apabila ada yang sesuai.

c). Lembaga Pemerintahan (Government Job Center)


Dinas tenaga kerja akan memberikan pelayanan iklan lowongan pekerjaan untuk mengurangi
pengangguran yang ada. Perusahaan bisa memanfaatkan layanan ini untuk mendapatkan kandidat
potensial sesuai dengan tujuan perusahaan.

d). Pameran Kerja


Perusahaan dapat mengikuti sebuah pameran kerja untuk menemukan calon karyawan yang
potensial, serta mempromosikan diri mereka sebagai tempat kerja yang menarik bagi calon
karyawan.

e). Pusat Penempatan Kerja


Perusahaan dapat bekerjasama dengan pusat penempatan kerja atau lembaga penyalur tenaga
kerja untuk mencari kandidat yang sesuai untuk posisi yang tersedia.

2. Metode Rekrutmen Tertutup


Metode rekrutmen tertutup memfokuskan pada potensi dan keterampilan karyawan internal perusahaan
saja.

5
Dalam hal ini, perusahaan dapat memanfaatkan beberapa cara untuk mengoptimalkan talenta internal
yang ada :

a). Promosi
Melalui promosi, perusahaan dapat memberikan kesempatan kepada karyawan yang telah
menunjukkan prestasi dan potensi yang terbaik untuk memperoleh posisi yang lebih tinggi
Dengan mempromosikan karyawan internal, perusahaan tidak hanya memberikan penghargaan
atas kerja keras dan dedikasi mereka, tetapi juga memotivasi karyawan lain untuk
mengembangkan diri.

b). Transfer atau rotasi ( horizontal ) karyawan


Mentransfer atau memutar karyawan antar divisi atau unit kerja, perusahaan dapat
mengoptimalkan keterampilan yang dimiliki oleh setiap karyawan internal. Tidak hanya
memberikan pengalaman baru kepada karyawan nya, tetapi juga memperluas pemahaman mereka
tentang berbagai aspek bisnis perusahaan.

c). Cara vertikal


Dilakukan dengan langkah demosi (penurunan jabatan). Langkah ini sangat jarang dilakukan
oleh perusahaan, terkecuali karyawan tersebut benar-benar sudah tidak mampu mengerjakan
beban tugas yang diberikan ataupun sudah melanggar peraturan perusahaan yang mengakibatkan
terjadinya penurunan jabatan.

B. Interview
Interview kerja adalah serangkaian metode penting dalam proses rekrutmen dan seleksi calon
karyawan pada suatu lembaga atau perusahaan. Saat interview, kita akan diberi kesempatan untuk saling
mengenal dengan perusahaan dan begitu pula sebaliknya. Perusahaan bisa mengenal potensi dan
kompetensi kita lebih detail.

 Jenis-jenis Interview

1. Interview HR
Interview HR atau HRD adalah suatu proses interview yang umumnya dilakukan pertama kali setelah
kandidat dinyatakan lolos pada tahapan screening. Tujuan dari interview HR itu sendiri yaitu untuk lebih
mengenal latar belakang dan kepribadian dari kandidat.

6
Oleh karena itu, biasanya HR akan mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab selama proses
interview berlangsung.

2. Interview User
Interview user merupakan tahapan rekrutmen selanjutnya yang harus diikuti setelah lolos dari tahapan
interview HR sebelumnya. Pada umumnya proses interview user dan interview HR dilakukan pada sesi
yang berbeda, namun ada beberapa juga perusahaan yang mengabungkan kedua jenis interview ini
menjadi satu sesi.

Pada tahap interview user merupakan prosess interview yang dilakukan perusahaan untuk lebih
mengetahui kemampuan teknis kandidat itu sendiri sesuai dengan bidang yang dilamar.
Pada interview HR, orang yang akan melakukan wawancara adalah recruiter atau tim dari human
resource. Sementara pada interview user, orang yang melakukan wawancara biasanya adalah calon atasan
kandidat.

3. Walk-in Interview
Jika interview HR dan User biasanya dilakukan secara terencana dan personal, maka Walk in Interview
bisa dilakukan langsung di tempat, tanpa harus melakukan janji sebelumnya.

Umumnya proses walk in interview ditemukan saat mengikuti proses rekrutmen pada acara job fair.
Singkatnya walk in interview merupakan proses interview singkat yang dilakukan recruiter sebagai
tahapan penyaringan awal kandidat.

2.2 Affirmative Action

Affirmative action terdiri dari kata affirmative dan action. Affirirmatif berarti pengakuan posistif, yaitu
dapat berupa program-program dan prosedur-prosedur yang akan diidentifikasi serta memperbaiki semua
praktek pekerjaan yang cenderung terus mempertahankan pola-pola diskriminasi dalam pekerjaan,baik
berdasarkan etnis, ras, daerah, atau jenis kelamin. Sedangkan action, berarti tindakan, yaitu tindakan yang
harus diambil guna memungkinkan mereka yang telah disingkirkan atau sengaja yang tidak digubris
untuk bersaing atau memperoleh akses-akses pekerjaan berdasarkan basis yang sama.

Jadi dapat disimpulkan, affirmative action adalah rencana yang berorientasi hasil dan program yang
dimaksudkan untuk menanggulangi ketidak adilan dalam lapangan pekerjaan, termasuk tindakan positif

7
berupa target-target mana organisasi tersebut berada dan mengharuskan berbagai program untuk
memperbaikinya.

2.3 Promosi / Pemindahan / Separasi

A. Promosi
Promosi adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan untuk menyebarkan
informasi, dan mempengaruhi orang agar bersedia membeli produk. Dengan kata lain, maksud promosi
adalah memasarkan produk ke sebanyak mungkin orang agar mereka tahu tentang produk apa yang
ditawarkan dan manfaat apa yang akan mereka dapatkan.

Ada pula promosi bagian dari pemasaran yaitu salah satu aktivitas pemasaran yang dilaksanakan
untuk penyebaran informasi dan juga mempengaruhi banyak orang untuk menggunakan atau membeli
sebuah produk atau jasa yang ditawarkan. Bisa dibilang bahwa promosi adalah kegiatan untuk
memasarkan dan mengenalkan produk kepada banyak orang sebagai sasarannya.

 Tujuan Promosi

Tujuan promosi adalah memikat calon konsumen menggunakan produk yang ditawarkan dengan
memunculkan kesadaran secara alami mengenai kebutuhan mereka yang bisa diselesaikan dengan produk
yang kamu tawarkan. Dan ada beberapa tujuan promosi lainnya yaitu:

1. Meningkatkan angka penjualan


Hal itu bisa terjadi karena dengan promosi akan memperkenalkan dan menawarkan sejumlah kelebihan
yang dimiliki produk itu sendiri. Selain itu juga bisa menawarkan solusi dari permasalahn calon
pelanggan dengan inovasi dari produk yang kamu tawarkan. Dengan begitu, calon pelanggan akan merasa
tertarik dan kamu mendapatkan hasil yang maksimal di dalam penjualan.

2. Membentuk identitas suatu produk


Membentuk identitas dari suatu produk atau branding menjadi tujuan promosi berikutnya. Sebuah
kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk membentuk sebuah identitas, kesan, atau citra dari produk
yang ditawarkan. Untuk melakukan branding ini, harus menciptakan promosi yang menarik dan lain
daripada yang lain agar pelanggan mendapatkan kesan yang berbeda.

8
3. Meningkatkan loyalitas konsumen
Dalam dunia bisnis, persaingan kompetitor semakin ketat dan berusaha untuk mengambil pelanggan.
Maka dari itu harus melakukan penawaran menarik agar pelanggan tetap setia menggunakan produk yang
dimiliki. Lakukan promosi secara rutin agar pelanggan mengetahui setiap penawaran yang berikan.

 Manfaat Promosi

Ada beberapa fungsi dari promosi yang dapat membantu pelaku bisnis untuk mengepakkan sayapnya
lebih besar lagi, yaitu:

 Mengenalkan produk atau jasa yang ditawarkan kepada semua orang yang menjadi target
pasarnya.
 Menggandeng calon pelanggan potensial.
 Mempermudah proses bisnis yang lain seperti penjualan dan pemasaran produk.
 Membangun brand awareness dari sebuah produk.
 Menjalin hubungan dengan pelanggan atau calon pelanggan

 Jenis-Jenis Promosi

1. Promosi Tradisional
Jenis promosi tradisional adalah promosi yang sudah dilakukan dari zaman dahulu hingga saat ini tetap
dilakukan. Cara promosi ini yaitu dengan menyebarkan brosur, pamflet, menempelkan stiker, papan
reklame, memanfaatkan media cetak seperti koran dan majalah, serta memanfaatkan media digital seperti
radio dan televisi. Jenis promosi ini memang sangat efektif dan dapat menjangkau pasar lebih luas.
Namun kekurangannya yaitu membutuhkan dana yang cukup besar, apalagi jika kamu ingin melakukan
promosi melalui televisi dan papan reklame.

2. Promosi Digital
Di era yang serba digital saat ini membuat semua orang menggunakan media sosial dalam segala
kegiatan. Tidak heran lagi bahwa banyak pelaku bisnis saat ini memanfaatkan sosial media untuk
melakukan promosi. Baik melalui Instagram, YouTube, Twitter, Facebook, dan Twitter. Promosi digital
ini bisa dipilih untuk mempromosikan produk dengan target pasar yang spesifik namun tetap dengan

9
jangkauan yang tetap luas. Dengan memanfaatkan jenis promosi ini, tidak memerlukan biaya yang besar,
bahkan bisa melakukannya secara gratis.

3. Promosi Langsung
Promosi langsung atau direct marketing adalah kegiatan promosi yang dilakukan secara bertatapan muka
dan berkomunikasi langsung dengan pelanggan atau calon pelanggan. Jenis promosi ini cukup efektif
karena dapat membujuk dan mengajak calon pelanggan untuk menggunakan produk yang ingin
ditawarkan. Namun perlu diketahui jenis promosi ini akan membutuhkan biaya tambahan untuk sales
yang nanti akan menawarakan produk melalui stand / took.

4. Endorsment
Endorsement mirip dengan digital marketing yaitu dengan memanfaatkan sosial media untuk
mempromosikan produk. Namun, yang menjadi pembeda yaitu jenis promosi ini menggandeng
influencer atau artis untuk melakukan promosi produk melalui sosial media pribadinya. Kita tahu bahwa
influencer dan artis memiliki jumlah followers yang tinggi, maka dari itu dapat berpeluang untuk
memperkenalkan produk kepada masyarakat yang lebih luas. Biaya untuk endorsement biasanya
tergantung oleh berapa followers dari influencer dan bisanya juga sudah ditentukan price list nya.

B. Perpindahan
a). pengertian perpindahan/mutasi karyawan
Mutasi Karyawan adalah proses perpindahan horizontal seorang karyawan, dimana terjadi pergantian
pekerjaan, tanpa ada perubahan atau revisi gaji, gaji, dan modifikasi tanggung jawab. Ini adalah suatu
bentuk mobilitas internal, di mana karyawan berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, biasanya
di lokasi, departemen, atau unit yang berbeda.

Pemindahan dapat bersifat sementara atau permanen tergantung pada keputusan organisasi, dan hal ini
diprakarsai oleh salah satu dari keduanya, yaitu pemberi kerja atau karyawan. Terkadang juga termasuk
promosi, penurunan pangkat atau bahkan tidak adanya perubahan status dan tanggung jawab.

b). Alasan terjadi Nya perpindahan/mutasi karyawan


Setiap organisasi memiliki kriteria yang berbeda-beda untuk pemindahan karyawannya, dan kriteria
tersebut juga bervariasi dari individu ke individu. Alasan utama perpindahan karyawan disebutkan di sini:

10
1. Beberapa posisi memerlukan ketrampilan yang khas , kompetensi, dan keahlian dari pegawai
yang dipindahkan.
2. Pemindahan juga berdampak ketika terjadi kekurangan karyawan di satu departemen dalam
organisasi karena tingginya permintaan, dan terdapat kelebihan karyawan di department
lain. Jadi, para pekerjanya dipindahkan dari satu departemen ke departemen lain.
3. Hal ini juga terjadi ketika terjadi bentrokan antara atasan dan bawahan atau antara dua pekerja.
4. Memecahkan proses monoton pekerja, karyawan dipindahkan, Produktifitas karyawan berkurang
dengan melakukan pekerjaan yang sama berulang kali.
5. Seorang karyawan dapat meminta departemen sumber daya manusia untuk memindahkannya ke
lokasi lain karena masalah kesehatan karena iklim yang tidak sesuai untuk kesehatannya.
6. Pekerja perempuan umumnya meminta pindah ketika mereka menikah dan harus tinggal bersama
pasangannya.

Pemindahan tersebut dapat diminta oleh karyawan itu sendiri atau oleh atasan langsungnya (atasan) atau
oleh manajer departemen lain

c). Jenis jenis perpindahan /mutasi

 Mutasi multi fungsi


Mutasi pegawai multi fungsi merupakan mutasi yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan
fleksibilitas pekerja dari satu departemen ke departemen lainnya.
Lebih lanjut, rotasi lintas fungsi, disebut juga rotasi pekerjaan, dapat digunakan untuk memberikan
lebih banyak kesempatan kepada karyawan dengan memberikan pelatihan kepada mereka.
 2. Peralihan pengganti
Sesuai dengan namanya, perpindahan pegawai jenis ini bertujuan untuk menggantikan jabatan
pegawai lama dengan pegawai baru, namun beban kerjanya relatif lebih sedikit.
 3. Pergeseran produksi
Biasanya, perpindahan produksi terjadi ketika karyawan berpindah secara horizontal dalam divisi,
departemen, atau ke departemen lain.
Selain itu, bentuk mutasi ini juga berlaku untuk rekrutmen jabatan di perusahaan yang kosong
karena kekurangan anggota.
 Mutasi Perpindahan

11
Sama seperti mutasi produktif, mutasi jenis ini juga terjadi secara horizontal.
Maksudnya, mutasi karyawan adalah perpindahan dari satu tim ke tim lainnya untuk pekerjaan
yang sama.
Namun, saat sudah pindah posisi, shift atau jam kerjanya sudah berbeda.
 Mutasi Remedial
Terakhir, mutasi remedial dapat dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kesalahan
penempatan kerja saat proses rekrutmen dilakukan.
Biasanya, hal ini akan terjadi saat karyawan mulai menyadari bahwa ada ketidaksesuaian posisi
dengan kemampuan yang dimilikinya

C. Separasi
Dalam menjaga stabilitas tenaga kerja dalam sebuah organisasi atau Perusahaan, dibutuhkan
adanya turnover.

Turnover yang terlalu tinggi tentunya tidak diharapkan perusahaan dan menimbulkan banyak biaya,
antara lain sebagai berikut:

 Biaya pengangkatan, menyangkut waktu dan fasilitas-fasilitas untuk perekrutan, wawancara, dan
pemeriksaan replacement.
 Biaya pelatihan, menyangkut waktu supervisor, departemen personalia, dan petatar. Upah
seorang karyawan pemula lebih besar daripada produktivitasnya.
 Tingkat kecelakaan dari para karyawan baru sering kali lebih tinggi.
 Hilangnya produksi selama selang waktu antara pemisahan karyawan lama dan penggantian oleh
karyawan baru.
 Peralatan produksi tidak dimanfaatkan secara optimal selama selang waktu pengangkatan dan
periode pelatihan.
 Tingkat pemborosan dan barang sisa yang meningkat jika karyawan baru terlibat.
 Upah lembur disebabkan oleh jumlah pemisahan yang berlebihan, dan menyebabkan kesulitan
dalam memenuhi tanggal penyerahan barang yang telah dijanjikan.

Dengan demikian, diharapkan tingkat turnover tidak terlalu tinggi. Namun, bukan berarti tidak ada,
karena selalu ada pemisahan di balik setiap rekrutmen karyawan baru.

12
Pemisahan (separation) ini merupakan keputusan untuk berpisah antara organisasi dan individual
(karyawan) yang bersangkutan.

Namun, penting bagi bagian personalia untuk menemukan metode pemisahan terbaik agar meminimalisasi
dampak negatifnya pada organisasi maupun karyawan terkait.

Dalam praktiknya, pemisahan terbagi atas beberapa jenis yaitu sebagai berikut:

 Pensiun (Retirement),
 Pemberhentian (Layoff),
 Pemecatan (Discharge), dan
 Penempatan di luar (Outplacement).

A. Pensiun (Retirement)

Pemisahan dapat terjadi karena hal-hal yang terjadi secara alami, misalnya karena pekerja memasuki masa
pensiun, mengalami kematian, atau habis masa kontrak kerjanya.

Pemisahan jenis ini termasuk dalam attrition dan merupakan yang paling mudah dalam mengurangi
karyawan, karena ini merupakan proses yang lama.masa pensiun merupakan masa di mana Anda berhenti
bekerja saat memasuki usia atau kondisi tertentu.

Melansir dari wikipedia, pensiun adalah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah
lanjut dan harus diberhentikan, ataupun atas permintaan sendiri (pensiun dini). Seseorang yang pensiun
biasanya berhak atas dana pensiun atau pesangon.

Biasanya masa pensiun adalah peralihan dari masa kerja produktif menjadi keadaan tidak produktif.
nyatanya, pensiun bukan melulu dilakukan saat menginjak usia tertentu. Namun ada kondisi lain yang bisa
mengubah kapan waktu pensiun Anda.

B. Pemberhentian (Layoff)

Dalam sistem perusahaan bebas, cukup banyak kejadian di mana seorang karyawan yang memenuhi syarat
akan dibebaskan dari pengkaryaan (diberhentikan) karena organisasi itu tidak lagi memerlukan jasanya.

Pemberhentian dapat bersifat sementara karena perusahaan sedang menyesuaikan diri dengan variasi
permintaan pasar terhadap produknya atau bersifat permanen karena perusahaan menutup usahanya atau

13
pindah ke tempat yang jauh.Pemberhentian menjadi masalah yang sangat sulit, tidak hanya bagi karyawan,
tetapi juga bagi perusahaan dan serikat buruh. Umumnya pemberhentian disebut juga layoff, yang biasanya
terjadi karena alasan ekonomi atau bisnis

Dalam dunia kerja, kita lazim mendengar istilah Pemutusan Hubungan Kerja atau yang sering disingkat
dengan kata PHK. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan perusahaan atau majikan.

Hal ini dapat terjadi karena pengunduran diri, pemberhentian oleh perusahaan, atau habis kontrak.
Berdasarkan pasal 61 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 mengenai tenaga kerja, perjanjian kerja dapat
berakhir apabila:

 Pekerja meninggal dunia,


 Jangka waktu kontak kerja telah berakhir,
 Adanya putusan pengadilan atau penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan
industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dan
 Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan
kerja.
C. Pemecatan (Discharge)

Merupakan metode pemisahan yang paling tidak menyenangkan. Karyawan yang dipecat pada dasarnya
dianggap tidak memuaskan dipandang dari segi prestasi dan/atau sikap.

Selain pembatasan-pembatasan serikat pekerja atas hak pemecatan, masih ada sumber-sumber pembatasan
lain yang mengurangi kebebasan majikan untuk memecat misalnya sebagai berikut:

Sumber Hakikat Pembatasan

 UU Hubungan Perburuhan Nasional Kegiatan serikat pekerja


 UU Hak Sipil Ras minoritas, agama, kebangsaan, jenis kelamin
 UU Diskriminasi dan Keselamatan Kerja Umur 40 hingga 70
 UU Kesehatan dan Keselamatan Kerja Melaporkan pelanggaran-pelanggaran
keselamatan
 Perwasitan/Perjanjian Serikat Pekerja

14
D. Penempatan Di Luar (Outplacement)

Dalam suatu fungsi penempatan di luar yang dikembangkan dengan baik, pihak yang diberhentikan akan
diserahkan kepada bagian penyuluhan untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat penempatan
tersebut.

Masalah utama yang langsung dihadapi adalah penanaman kembali rasa percaya diri dan harga diri
karyawan. Tujuannya agar karyawan yang bersangkutan dapat segera menggunakan waktunya bukan untuk
menyesali atau memikirkan diri sendiri, namun untuk mencari pekerjaan.

2.4. Pelayanan Pelayanan Outplacement

A. Definisi pelayanan outplacement/outplacement support

Outplacement support adalah layanan yang diberikan perusahaan untuk membantu pekerja yang terkena
PHK dalam proses mendapatkan pekerjaan atau transisi ke karier baru. Beberapa perusahaan juga
menyediakan outplacement support sebagai salah satu tunjangan untuk pekerja.

The Jub menyebutkan bahwa layoff bukanlah hal yang diinginkan baik perusahaan apalagi pekerja, namun
seringkali tidak bisa terhindarkan. Seringkali, layoff terjadi karena beberapa kondisi seperti merger atau
penggabungan perusahaan, restrukturisasi, hingga kerugian besar.

Layoff adalah masa-masa sulit bagi pekerja, maka outplacement support ditujukan untuk memberikan
support pada mereka. Bentuk dukungannya termasuk pelatihan menulis CV/resume, mencari lowongan
pekerjaan, hingga job coaching atau pelatihan profesi.

Outplacement support diharapkan dapat membantu pekerja dalam masa transisi dan mengurangi risiko bagi
perusahaan.

B. Hal-hal yang Termasuk Outplacement Support

Dilansir Bravanti, perusahaan dapat menawarkan banyak elemen dan upaya yang bisa membantu pekerja
pada masa transisi. Beberapa layanan atau bantuan yang secara umum disediakan oleh perusahaan sebagai
outplacement support adalah:

 Pelatihan karier individual


 Workshop untuk kelompok dan mentoring

15
 Career assessment
 Perencanaan karier sesuai skill dan minat
 Job search dan market insights
 Membuat CV atau resume
 Personal branding dengan fokus tertentu
 Arahan mencari lowongan pekerjaan

Outplacement support ini biasanya ditawarkan secara personal agar pekerja tetap memiliki akses ke fasilitas
kantor. Namun, ada juga beberapa perusahaan yang menyewa pihak ketiga. Saat ini banyak pekerja yang
mengunjungi outplacement firm untuk melakukan career counseling, beberapa bahkan dilakukan secara
online.

C. Manfaat Outplacement Support untuk Pekerja

Beberapa manfaat yang bisa dirasakan pekerja dengan adanya outplacement support adalah:

1. Membuat pekerja lebih mudah menyesuaikan diri


Melansir The Recruitment Network, pekerja yang mendapatkan outplacement support akan membangun
karier kembali lebih cepat, dibandingkan dengan yang tidak mendapatkannya.

Sebab, outplacement support yang tepat dan profesional akan menyediakan informasi praktikal serta
bantuan terkait ragam lowongan kerja.

2. Memberikan dukungan emosional


Outplacement support adalah salah satu cara mengurangi stres untuk pekerja.Tentu tidak mudah
menghadapi pemutusan hubungan kerja, maka ada upaya dari perusahaan untuk membantu mereka secara
emosional.

Selain itu, outplacement support juga menyediakan konsultasi yang memberikan pekerja perasaan aman
dan suportif untuk membicarakan kekhawatiran, ketakutan, dan rencana-rencana setelahnya.

3. Memperluas cakupan karier selanjutnya


Tentu tidak mudah untuk pekerja bisa beradaptasi dengan karier baru nantinya, apalagi jika seseorang sudah
bekerja untuk perusahaan pada posisi tertentu dalam jangka waktu lama. Hal ini bisa membuat pekerja
berpikir bahwa mereka tidak bisa melakukan pekerjaan lainnya atau memulai karier di bidang yang baru.

16
Transisi karier yang dilakukan pekerja bukan proses yang mudah, maka butuh bantuan dari outplacement
support perusahaan.

Ini mungkin akan membantu pekerja mengidentifikasi kunci atau elemen utama yang bisa ditingkatkan
untuk memulai karier baru.

D. Manfaat Outplacement Support untuk perusahaan

1. Meminimalisir dampak pemutusan hubungan kerja


Adanya outplacement support, perusahaan bisa mengupayakan bantuan dari profesional untuk transisi
karier pekerja. Selain itu juga meminimalisir dampak/akibat dari sulitnya masa pemutusan hubungan kerja
yang dialami pekerja.

2. Melindungi reputasi perusahaan


Layoff menjadi salah satu kabar yang menyeramkan dan menimbulkan reputasi serta citra negatif bagi
perusahaan.Kabar semacam itu bisa merusak reputasi dan menghilangkan klien potensial perusahaan.

Outplacement support yang benar dan profesional akan menunjukkan keseriusan dan kepedulian
perusahaan terhadap pekerjanya.

3. Meningkatkan loyalitas dan moral pekerja


Pekerja adalah salah satu brand advocates paling penting untuk perusahaan. Adanya pemutusan hubungan
kerja juga berdampak kepada pekerja yang masih bekerja di perusahaan tersebut.

Mungkin tidak semua terdampak pemutusan hubungan kerja, namun tidak adanya outplacement support
bisa menyebabkan hilangnya dukungan dari pekerja lain yang masih bekerja.Ini akan membuktikan bahwa
perusahaan memiliki kepedulian dan lingkungan kerja yang baik.

4. Membantu pekerja mendapatkan pekerjaan


Adanya pelatihan, job coaching, career counseling, dan hal lainnya bisa membantu pekerja mendapatkan
pekerjaan lebih cepat.

Untuk perusahaan, adanya pemutusan hubungan kerja bukan berarti mengurangi labor costs. Jika tidak
dieksekusi dengan baik justru bisa bertambah. Saat pekerja bisa menemukan pekerjaan baru dengan lebih
cepat, maka hal tersebut akan mengurangi kompensasi yang harus dikeluarkan perusahaan.

17
Outplacement support adalah salah satu cara yang bisa digunakan perusahaan untuk mewujudkan hal
tersebut.

2.5. pengangkatan dan orientasi

A. Pengangkatan

a. Pengangkatan dan penempatan calon pegawai


Penempatan adalah kegiatan tindak lanjut dari proses seleksi yang dilakukansebuah organisasi atau
perusahaan, yaitu menempatkan calon pegawai yang lolos seleksi pada jabatan/pekerjaan yang
membutuhkannya dan sekaligus melimpahkan wewenang kepada seseorang yang diberi jabatan . Hal
tersebut berlaku kepada calon pegawai yang tergabung dalam sebuah organisasi atau perusahaan tempat ia
akan bekerja. calon pegawai yang telah lolos seleksi masih harus menjalani tahap percobaan atau masa
pelatihan sebelum ia ditempatkan dan diangkat pada suatu jabatan atau pekerjaan tertentu.

b. Sistem sistem pengangkatan pegawai


 Patronage System
Patronage system adalah sistem pengangkatan pegawai yang didasari atas keinginan membantu
pegawai tersebut.
Misalnya, seseorang yang diangkat sebagai pegawai perusahaan karena memiliki hubungan
keluarga atau politik.
 Spoils System
Spoils system adalah sistem pengangkatan pegawai yang didasari atas keanggotaan partai.
Umumnya, pejabat yang memiliki wewenang dalam mengangkat pegawai berasal dari partai.
Tujuannya agar suatu organisasi jabatannya diisi oleh orang-orang dari partai pejabat tersebut.
 Career System
Career system adalah sistem pengangkatan pegawai yang didasari atas kompetensi atau kecakapan
pegawai.Meski begitu, dalam pengembangan pegawai dan untuk mengisi jabatan tertentu
diperlukan kualifikasi tertentu.
Misalnya masa kerja pegawai, pengalaman pegawai, dan syarat-syarat objektif lainnya yang
diperhitungkan dalam pengangkatan pegawai.
 Nepotism System

18
Nepotism system adalah sistem pengangkatan pegawai yang didasari atas hubungan keluarga,
saudara, atau teman dekat.
Sama halnya dengan spoils system, pengangkatan pegawai dalam sistem ini tidak didasari atas
kompetensi pegawai.Sehingga, kualitas kerja dari pegawai yang diangkat tidak sesuai dengan yang
seharusnya karena adanya hubungan kedekatan antara pegawai dan pemimpin.
Nantinya, sistem ini akan membuat pemimpin sungkan untuk memberikan sanksi bagi pegawai jika
melanggar aturan perusahaan karena adanya hubungan kedekatan tersebut.
 Merit System
Merit system adalah sistem pengangkatan pegawai didasari atas kompetensi atau kecakapan
pegawai. Menurut sistem ini, negara akan maju jika pegawainya berisikan orang-orang yang
mempunyai kompetensi atau kecakapan.

c. Kriteria pengangkatan SDM


 Pengetahuan kerja merupakan pengetahuan yang harus dimiliki seorang pekerja agar dapat
melaksanakan pekerjaan secara adil.
 Pengalaman kerja ini mendahului penempatan dan harus diperoleh saat melakukan pekerjaan ini.
 Keterampilan teknis, yaitu keterampilan/keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan diperoleh hanya melalui praktik.
Keterampilan teknis ini dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori:
1) Keterampilan mental, seperti analisis data, pengambilan keputusan, perhitungan, memori,
dll.
2) Keterampilan fisik seperti memutar roda, cangkul, gergaji dll.
3) Keterampilan sosial seperti mempengaruhi orang lain, berpidato, memberi hadiah, dll.
 Pengalaman kerja, yaitu pengalaman seorang pekerja dalam melaksanakan pekerjaan tertentu.

B. Orientasi

a). DEFINISI ORIENTASI


Orientasi adalah pengenalan dan adaptasi terhadap suatu situasi atau lingkungan. Dimaksud orientasi disini
adalah pengembangan dan pelatihan awal bagi para karyawan baru yang memberi merka informasi bagi
perusahaan, pekerjaan, maupun kelompok kerja.Program orientasi karyawan baru adalah program yang
bertujuan memperkenalkan tentang kehidupan sosial, budaya, dan lingkungan kerja di sekitar tempat kerja.

19
Point penting yang disampaikan kepada karyawan baru tersebut adalah pengenalan tentang letak georgrafis
Batam, Budaya, Sosial Ekonomi, infrastruktur, Fasilitas umum (Olaharaga, keagamaan, kemasyarakatan),
Peraturan tentang kehidupan di lingkungan internal, motivasi kerja.Setelah memperkerjakan para
karyawan, perusahaan menyelenggarakan program orientasi formal.

Berdasarkan yang ada, orientasi biasanya diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:

1. Orientasi organisasi, adalah memberitahu karyawan mengenai tujuan, riwayat, filosofi, prosedur
dan pengaturan organisasi tersebut. Itu harus mencakup tunjangan kebijakan dan tunjangan SDM
yang relevan seperti jam kerja, prosedur penggajian tuntutan lembur dan tunjangan.

2. Orientasi unit kerja, adalah mengakrabkan karyawan itu dengan sasaran unit kerja tersebut,
memperjelas bagaimana pekerjaannya menyumbang pada sasaran unit itu dan mencakup
perkenalan dengan

b). TUJUAN ORIENTASI


Program Orientasi Karyawan Baru bertujuan untuk:
1. Menyiapkan mental bagi karyawan baru dalam menghadapi peralihan suasana dari lingkungan
pendidikan ke dunia kerja yang nyata
2. Menghilangkan hambatan psikologis dalam memasuki kelompok yang baru
3. Mengenal secara singkat lingkungan pekerjaan yang baru

Tujuan orientasi menurut Moekijat (1991:94) adalah sebagai berikut:


1. Memperkenalkan pegawai baru dengan perusahaan
2. Menghindarkan adanya kekacauan yang mungkin disebabkan oleh seorang pekerja baru ketika
diserahi pekerjaan baru
3. Memberi kesempatan pada pegawai untuk menanyakan masalah tentang pekerjaan mereka yang
baru
4. Menghemat waktu dan tenaga pegawai dengan memeberitahukan kepada mereka ke mana harus
meminta keterangan atau bantuan dalam menyelesaikan masalah yang mungkin timbul
5. Menerangkan peraturan dan ketentuan perusahaan sedemikian rupa sehingga pegawai baru dapat
menghindarkan rintangan atau tindakan hukuman yang akan terjadi karena pelanggaran peraturan
yang tidak mereka ketahui

20
6. Memberikan pengertian kepada pegawai baru bahwa mereka adalah bagian yang penting di dalam
sebuah organisasi

c). Manfaat Orientasi


1. Mengurangi perasaan diasingkan, kecemasan, dan kebimbangan pegawai.
2. Dalam waktu yang singkat dapat merasa menjadi bagian dari organisasi.
3. Hasil lain untuk pegawai yang baru diorientasikan adalah:
a. Cukup baik
b. Tingkat ketergantungannya kecil
c. Kecenderungan untuk keluar juga kecil
d. Selanjutnya, program orientasi juga akan mempercepat proses sosialisasi

21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Rekrutmem Rekrutmen ialah sebuah proses mencari dan memilih kandidat yang tepat untuk mengisi posisi
dalam suatu organisasi atau perusahaan, agar perusahaan tersebut dapat memiliki tenaga kerja yang benar-
benar sesuai dengan kebutuhan, baik berdasarkan beban kerja yang ada maupun kebutuhan lainnya.

Menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson Rekrutmen antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah
calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat
menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.

Promosi Melalui promosi, perusahaan dapat memberikan kesempatan kepada karyawan yang telah
menunjukkan prestasi dan potensi yang terbaik untuk memperoleh posisi yang lebih tinggi Dengan
mempromosikan karyawan internal, perusahaan tidak hanya memberikan penghargaan atas kerja keras
dan dedikasi mereka, tetapi juga memotivasi karyawan lain untuk mengembangkan diri.

Sedangkan action, berarti tindakan, yaitu tindakan yang harus diambil guna memungkinkan mereka yang
telah disingkirkan atau sengaja yang tidak digubris untuk bersaing atau memperoleh akses-akses pekerjaan
berdasarkan basis yang sama.

Pemberhentian dapat bersifat sementara karena perusahaan sedang menyesuaikan diri dengan variasi
permintaan pasar terhadap produknya atau bersifat permanen karena perusahaan menutup usahanya atau
pindah ke tempat yang jauh.Pemberhentian menjadi masalah yang sangat sulit, tidak hanya bagi karyawan,
tetapi juga bagi perusahaan dan serikat buruh.

Pengangkatan dan orientasi A. Pengangkatan a. Pengangkatan dan penempatan calon pegawai Penempatan
adalah kegiatan tindak lanjut dari proses seleksi yang dilakukansebuah organisasi atau perusahaan, yaitu
menempatkan calon pegawai yang lolosseleksi pada jabatan/pekerjaan yang membutuhkannya dan
sekaligus melimpahkanwewenang kepada seseorang yang dibri jabatan .

22
3.2 Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga
sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup
dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

23
DAFTAR PUSTAKA

https://majoo.id/solusi/detail/rekrutmen-adalah

https://www.talenta.co/blog/mengenak-sistem-rekrutmen-karyawan/

https://www.domainesia.com/berita/promosi-adalah/

https://dymoriarty.blogspot.com/2016/03/affirmatif-action-dalam-management.html

https://www.finansialku.com/mari-membahas-fungsi-operasional-personalia-terakhir-separasi/

https://glints.com/id/lowongan/outplacement-support-adalah/ - arti-outplacement-support

https://text-id.123dok.com/document/oy8nj715y-orientasi-sumber-daya-manusia-sdm-kata-pengantar-
modul-manajemen-sdm.html

24

Anda mungkin juga menyukai