Anda di halaman 1dari 16

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah dan ridho-nya, sehingga

kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam proses pengumpulan materi dan juga

proses pembuatan makalah ini, tidak terlepas dari kerja keras kami. Makalah yang kami

buat ini membahas tentang Pengangkatan,Orientasi, dan Penempatan Pegawai.

Selain daripada itu, kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih

terdapat banyak kekurangan baik dari segi susunan, kalimat maupun tata bahasa atau

bahkan sumber yang kami masukkan kurang akurat. Oleh karena itu dengan tangan dan

hati terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat

memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah

pengetahuan dan pemahaman kita mengenai materi yang telah di paparkan di dalam

makalah ini.

………, 30 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR PUSTAKA

HALAMANJUDUL...........................................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................2

C. TujuanPenulisan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3

A. Pengertian Pengangkatan,Orientasi,dan Penempatan.........................3


B. Prinsip Pengangkatan,Orientasi,dan Penempatan................................6

C. Kendala Pengangkatan,Orientasi,dan Penempatan.............................8

BABIIIPENUTUP........................................................................................................11

A. Kesimpulan....................................................................................................11

B. Saran.................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya suatu perusahaan atau suatu organisasi ingin meraih suatu keadaan
dimana dapat meraih untung yang sebesar-besarnya dan menjaga kelangsungan hidup
perusahaaan atau organisasi agar selalu dikenal oleh masyarakat. Keuntungan dan
kelangsungan hidup perusahaan atau suatu organisasi tersebut didapatkan dari hasil kerja
yang dilakukan selama kegiatan perusahaan tersebut berlangsung. Penarikan adalah usaha
untuk mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar lowongan pekerjaan
yang ada dalam suatu perusahaan. Kegiatan kerja tersebut pasti akan dilakukan oleh tenaga-
tenaga SDM yang memang terlatih di bidangnya. Maka dari itu perusahaan harus benar-
benar memikirkan dengan serius untuk hal penarikan SDM tersebut. Karena apabila ada
kesalahan

dalam penarikan tersebut maka akan susah untuk menggantikannya. Dari semua itu
perusahan atau suatu organisasi membutuhkan adanya suatu perencanaan penarikan tenaga
kerja. Penarikan tenaga kerja tersebut adalah penarikan sumber daya manusia dalam arti
mencari atau melakukan penarikan tenaga kerja yang berkualitas.
Pada saat ini pentingnya peranan manajemen sumber daya manusia tercermin
dari kebijaksanaan perusahaan untuk mengatur sumber daya manusianya. Sehingga dapat
berperan besar dalam bekerja sama dan mendukung strategi perusahaan. Proses untuk
mendapatkan, menyeleksi, dan menempatkan tenaga kerja telah menempati peran yang
terpenting bagi perusahaan. Faktor manusia pada kenyataannya tidak dapat disangkal lagi
dan telah disadari merupakan faktor penentu bila dibanding dengan segala alat pelengkap
seperti uang, mesin dan sebagainya didalam usaha-usaha perusahaan untuk mencapai tujuan.
Oleh karena itu,tenaga kerja yang cakap adalah salah satu faktor penting bagi negara-
negara yang sedang berkembang dan kurangnya tenaga-tenaga yang cakap akan
menghambat perkembangan tersebut.
Oleh sebab itu, seleksi tenaga kerja diperlukan untuk melanjutkan tujuan
organisasi seperti kelangsungan hidup, pertumbuhan atau keuntungan. Seleksi tenga kerja
dimaksudkan untuk memilih tenaga kerja cakap yang diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan organisasi di masa sekarang dan yang akan datang. Seleksi tenaga kerja juga

1
memberikan sarana untuk mencapai tujuan manajemen sumber daya manusia yang
ditentukan dalam perencanaan sumber daya manusia.
Pada akhirnya, strategi seleksi yang turut mempertimbangkan kecocokan antara
individu dengan perusahaan, disamping faktor pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
yang dimiliki oleh calon karyawan akan memberikan hasil yang positif bagi perusahaan.
Semakin efektif proses seleksi, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan pegawai
yang tepat bagi perusahaan. Selain itu, seleksi yang efektif akan berpengaruh langsung
pada prestasi kerja karyawan dan kinerja finansial perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Konsep pengangkatan, orientasi, dan penempatan pegawai.
2. Prinsip pengangkatan dan orientasi pegawai.
3. Prinsip penempatan pegawai

4. Kendala-kendala pengangkatan, orientasi, dan penempatan pegawai.

C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk
memahami arti lebih mendalam mengenai Pengangkatan, orientasi, dan penempatan
pegawai.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengangkatan, Orientasi, dan Penempatan.


1. Pengangkatan
Pengangkatan karyawan merupakan penempatan karyawan pada suatu
jabatan atau pekerjaan yang baru. Setelah suatu perusahaan mempunyai gambaran
tentang hasil analisis pekerjaan dan rancang pekerjaan yang sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan perusahaan, maka tugas departemen SDM adalah mengisi
jabatan dengan SDM yang cocok dan berkualitas untuk pekerjaan itu. Pengisian
jabatan-jabatan dengan SDM yang mempunyai pengetahuan dan keahlian serta
sikap mental yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan termasuk salah satu
kunci keberhasilan usaha. Dengan SDM yang dapat menjalankan berbagai fungsinya
akan menghasilkan

kinerja perusahaan yang memberikan manfaat bagi perusahaan, masyarakat dan para
karyawan itu sendiri. Salah satu fungsi MSDM yang khusus mendapatkan calon-
calon karyawan untuk kemudian diseleksi mana yang paling baik dan paling sesuai
dengan persyaratan yang diperlukan salah satunya melalui recruitment. Semuanya
ini menjadi tugas dan tanggung jawab utama dari departemen SDM.
Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan secara hati-hati
berbagai altematif sebelum memutuskan rekrutmen. Alternatif terhadap rekrutmen
antara lain, adalah: overtime, subcontracting, temporary employees, dan employee
lesaing.1
2. Orientasi
Pengertian Orientasi menurut para ahli :
Menurut Cascio dalam Sedarmayanti (2010:114), orientasi adalah pengakraban dan penyesuaian d
Menurut Decenzo & Robbins dalam Sedarmayanti (2010:114), orientasi adalah
aktivitas yang melibatkan pengenalan karyawan baru kepada organisasi dan unit kerja mereka.

3
1
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketiga. Rineka Cipta : Jakarta.

4
c. Menurut Wether & Davis dalam Sedarmayanti (2010:114), orientasi adalah
mengakrabkan karyawan dengan peran, organisasi, kebijakan organisasi, dan
karyawan lain.
d. Orientasi adalah aktivitas sumber saya manusia yang memperkenalkan karyawan
baru kepada organisasi dan kepada tugas-tugas yang harus dikerjakan, atasan,
dan kelompok kerja (Ivancevich dalam Marwansyah, 2010:141).
e. Orientasi adalah prosedur pemberian informasi pokok tentang perusahaan
kepada karyawan baru (Dessler dalam Marwansyah, 2010:141).
f. Menurut H. Hadari Nawawi dalam bukunya Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk bisnis yang kompetitif (2008:208), Orientasi adalah usaha
membantu para pekerja agar mengenali secara baik dan mampu beradaptasi
dengan suatu situasi atau suatu lingkungan/iklim bisnis suatu
organisasi/perusahaan.
Orientasi berarti penyediaan informasi dasar berkenaan dengan perusahaan

bagi pegawai baru, yaitu informasi yang mereka perlukan untuk melaksanakan
pekerjaan secara memuaskan. Informasi dasar ini mencakup fakta-fakta seperti jam
kerja, cara memperoleh kartu pengenal, cara pembayaran gaji dan orang-orang
yang akan bekerja sama dengannya. Orientasi pada dasarnya merupakan salah satu
komponen proses sosialisasi pegawai baru, yaitu suatu proses penanaman sikap,
standar, nilai, dan pola perilaku yang berlaku dalam perusahaan kepada pegawai
baru.2

3. Penempatan
Menurut Sjafri Mangkuprawira, penempatan merupakan penugasan atau
penugasan kembali dari seorang karyawan pada sebuah pekerjaan baru. Sama
halnya menurut Veithzal Rivai Zainal, penempatan adalah penugasan atau
penugasan kembali seorang karyawan kepada pekerjaan barunya. Menurut Danang
Sunyoto, penempatan merupakan proses atau pengisian jabatan atau penugasan
kembali pegawai pada tugas atau jabatan baru atau jabatan yang berbeda.

2
Prianto,Joko.(2012). Orientasi Dan Penempatan Kerja Karyawan.Sumber:
. Diakses pada tanggal 31 Seeptember, pukul 20:06

5
Penempatan SDM adalah proses kegiatan yang dilaksanakan Manajer SDM
dalam suatu perusahaan untuk menentukan lokasi dan posisi seorang karyawan
dalam melaksanakan pekerjaan3

Konsep Penempatan
Terdapat tiga jenis penting dari penempatan, yaitu:
a. Promosi Promosi ialah apabila seorang pegawai dipindahkan dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar, tingkatannya
dalam hirarki jabatan lebih tinggi dan penghasilannya pun lebih besar pula.
1) Asas-asas promosi karyawan, yaitu:
a) Kepercayaan
b) Keadilan
c) Formasi

2) Dasar-dasar promosi, yaitu:


a) Pengalaman
b) Kecakapan
c) Kombinasi
3) Syarat-syarat promosi Persyaratan promosi untuk setiap organisasi tidak
selalu sama tergantung kepada organisasi masing-masing. Syarat promosi
pada umumnya meliputi:
a) Kejujuran Karyawan harus jujur terutama pada dirinya sendiri,
bawahannya, perjanjian-perjanjian dalam menjalankan atau mengelola
jabatan tersebut, harus sesuai kata dengan perbuatannya. Dia tidak
menyelewengkan jabatannya untuk kepentingan pribadinya.
b) Disiplin Karyawan harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya, serta
mentaati peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun
kebiasaan.
c) Prestasi kerja Karyawan itu mampu mencapai sassran perusahaan.
d) Kecakapan Karyawan itu cakap, kreatif, dan inovatif dalam
menyelesaikan tugas-tugas pada jabatan tersebut dengan baik.

3
I Komang Ardana, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2012, hlm. 82

6
e) Loyalitas Karyawan harus loyal dalam membela perusahaan atau korps
dari tindakan yang merugikan perusahaan.
f) Kepemimpinan Dia harus mampu membina dan memotivasi bawahannya
untuk bekerja sama dan bekerja secara efektif dalam mencapai sasaran
perusahaan.
g) Komunikatif Karyawan itu dapat berkomunikasi secara efektif dan
mampu menerima atau mempersepsi informasi dari atasan maupun
dari bawahannya dengan baik, sehingga tidak terjadi miskomunikasi.
h) Pendidikan Karyawan harus telah memiliki ijazah dari pendidikan
formal sesuai dengan spesifikasi jabatan.
b. Alih Tugas
Dalam rangka penempatan, alih tugas dapat mengambil salah satu dari dua
bentuk. Bentuk pertama adalah penempatan seseorang pada tugas baru dengan

tanggung jawab, hierarki jabatan dan penghasilan yang relative sama dengan
statusnya yang lama. Dan bentuk lain adalah alih tempat, hal ini berarti seorang
pekerja melakukan pekerjaan yang sama atau sejenis, penghasilan tidak berubah
dan tanggung jawabnya relatif sama.
c. Demosi
Berarti bahwa seseorang mengalami penurunan pangkat atau jabatan dan
penghasilan serta tanggung jawab yang semakain kecil. Tujuan pelaksanaan
demosi adalah untuk menghindari kerugian perusahaan, memberikan jabatan /
posisi, gaji, dan status yang tepat sesuai dengan kemampuan / kecakapan
karyawan bersangkutan. Demosi ini merupakan hukuman terhadap karyawan
yang tidak mampu mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan yang
dipangkunya hingga jabatannya diturunkan.4

B. Prinsip Pengangkatan, Orientasi, dan Penempatan.


1. Prinsip Pengangkatan
Adapun prinsip-prinsip pengangkatan secara umum antara lain :
a. Mempertimbangkan efektifitas

4
Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, 2009, hlm. 108-113

7
b. Peraturan Ketenagakerjaan
c. Menghindari Separation5

2. Prinsip Orientasi
Orientasi karyawanadalahprosesmenyediakankaryawanbaruinformasi-
informasi yang secara ideal harus diketahui oleh karyawan, terutama latar belakang

perusahaan, yang dapat membantu menumbuhkan engagement karyawan baru pada


perusahaan. Orientasi karyawan dilakukan dengan tujuan memberikan bantuan pada

karyawan sehingga bisa bekerja dengan baik dan mencapai produktivitas kerja serta
berujung pada tercapainya tujuan perusahaan.

3. Prinsip Penempatan
Prinsip-prinsip yag harus diperhatikan dalam penempatan karyawan yaitu:

a. Prinsip kemanusiaan.
Prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang
mempunyai persamaan harga diri, kemauan, keinginan, cita-cita, dan
kemampuan harus di hargai posisinya sebagai manusia yang layak tidak di
anggap mesin.
Prinsip Demokrasi.
Prinsip ini menunjukan adanya saling menghormati, saling menghargai, dan saling mengisi dalam
Prinsip the right man on the right place.
Prinsip ini penting di laksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap orang dalam setiap organis
miliki oleh orang yang bersangkutan.

5
Ariyanti,febri : MSDM SEKTOR PUBLIK (pengangkatan dan penempatan)
https://

Disakses
pada 30 September 2021, Pukul 20:32.

8
Prinsip equal pay for equal work.
Pemberian balas jasa terhadap karyawan baru didasarkan atas hasil prestasi kerja yang di dapat ol
Prinsip Kesatuan Arah.
Prinsip ini di terapkan dalam perusahaan terhadap setiap karyawan yang bekerja agar dapat mela
Prinsip Kesatuan Tujuan.
Prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah artinya arah yang dilaksanakan karyawan har
Prisip Kesatuan Komando.
Karyawan yang bekerja selalu di pengaruhi adanya komando yang di berikan sehingga setiap kary
Prinsip Efisiensi dan Produktifitas Kerja.
Prinsip ini merupakan kunci ke arah tujuan perusahaan karena efisiensi
dan produktifitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.6

C. Kendala-Kendala Pengangkatan, Orientasi, dan Penempatan.


1. Kendalam Pengangkatan
Kendala yang dihadapi oleh pimpinan adalah kriteria tersebut belum
terukur, karena belum memiliki nilai bobot dan juga perhitungan masih bersifat
manual, sehingga keputusan yang diambil masih bersifat subjektif.
2. Kendala-kendala Orientasi
Hal-hal yang diperhatikan dan hal-hal yang dihindari dalam orientasi
Orientasi haruslah bermula dengan jenis informasi yang relevan dan segera untuk dilanjutkan d
Bagian paling signifikan adalah sisi manusianya, memberikan pengetahuan
kepada karyawan baru tentang seperti apa para penyelia dan rekan kerjanya,

6
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketiga. Rineka Cipta : Jakarta.

9
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai standar kerja yang
efektif, dan mendorong mereka mencari bantuan dan saran ketika
dibutuhkan
c) Karyawan-karyawan baru sepatutnya didorong dan diarahkan dalam
lingkungannya oleh karyawan atau penyelia yang berpengalaman sehingga
dapat menjawab semua pertanyaan dan dapat segera dihubungi selama

periode induksi.
d) Karyawan baru hendaknya secara perlahan diperkenalkan dengan rekan kerja
mereka. Karyawan baru hendaknya diberikan waktu yang cukup untuk
mandiri sebelum tuntutan pekerjaan mereka meningkat

Hal-hal yang perlu dihindari dalam orientasi antara lain:

1) Penekanan pada kertas kerja


Karyawan baru biasanya hanya diberikan sambutan sepintas lalu
mengisis formulir yang dibutuhkan oleh HRD kemudian diserahkan
langsung kepada

penyelia, hal ini dapat mengakibatkan mereka tidak sebagai bagian dari
perusahaan
2) Tinjauan yang kurang lengkap mengenai dasar-dasar pekerjaan
Suatu orientasi yang cepat dan dangkal dan langsung ditempatkan pada
pekerjaan. Hal ini dapat menyebabkan stres.
3) Tugas pertama karyawan baru yang tidak signifikan
Yaitu pekerjaan yang sanagt mendasar dan sangat mudah, hal ini dapat
mengakibatkan pegawai baru merasa bukan bagian yang penting dalam
organisasi.
4) Memberikan informasi yang terlalu cepat

Proses orientasi yang terlalu banyak dan penyampaian yang terlalu cepat
dapat mengakibatkan karyawan baru mati lemas.7

3. Kendala-kendala Penempatan
Kendala-kendala Penempatan Kendala penempatan karyawan ada dua, yaitu:

7
Prianto,Joko.(2012). Orientasi Dan Penempatan Kerja Karyawan.
Sumber: . Diakses pada tanggal 30 Septembr 2021, Pukul 1
20:55
b. Ketidakcocokan Perbedaan antara apa yang orang antisipasikan dan apa yang
di alami disebut ketidakcocokan kognitif. Jika ketidak cocokan terlalu tinggi,
porang akan bertindak. Untuk karyawan baru hal ini disebut keluar dari
perusahaan.
c. Perputaran karyawan baru Perputaran karyawan merupakan derajat
perpindahan yang melewati batas syarat kuantitas dan kualitas karywan dari
sebuah perusahaan.
Secara umum perputaran karyawan terjadi karena berbagai lasan sebagai
berikut :
a. Mengundurkan diri karena tidak betah dan ada tawaran kerja yang lebih
menarik di perusahaan lain.
b. Pensiun karena memang sudah waktunya sesuai dengan peraturan
perusahaan.

c. Dipecat karena tidak disiplin atau berbuat tindakan yang melanggar


aturan perusahaan.
d. Meninggal
e. Promosi ke devisi cabang perusahaan ditempat lain.8

BAB III

PENUTUP
8
I Komang Ardana, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2012, hlm. 83-85

1
A. Kesimpulan
Pengangkatan karyawan merupakan penempatan karyawan pada suatu jabatan
atau pekerjaan yang baru. Orientasi berarti penyediaan informasi dasar berkenaan
dengan perusahaan bagi pegawai baru, yaitu informasi yang mereka perlukan untuk
melaksanakan pekerjaan secara memuaskan. Penempatan SDM adalah proses kegiatan
yang dilaksanakan Manajer SDM dalam suatu perusahaan untuk menentukan lokasi dan
posisi seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaan . Terdapat tiga jenis penting dari
penempatan, yaitu: Promosi, Alih Tugas, dan Demosi.
Adapun prinsip-prinsip pengangkatan secara umum antara lain :
Mempertimbangkan efektifitas, Peraturan Ketenagakerjaan, Menghindari Separation.
Orientasi karyawan adalah proses menyediakan karyawan baru informasi-informasi yang secara ideal
dapat membantu menumbuhkan engagement karyawan baru pada perusahaan. Adapun

prinsip penempatan : Prinsip kemanusiaan, Prinsip Demokrasi., Prinsip the right man on
the right place., Prinsip equal pay for equal work., Prinsip Kesatuan Arah, Prinsip
Kesatuan Tujuan., Prisip Kesatuan Komando, dan Prinsip Efisiensi dan Produktifitas
Kerja.
Kendala yang dihadapi oleh pimpinan adalah kriteria tersebut belum terukur,
karena belum memiliki nilai bobot dan juga perhitungan masih bersifat manual, sehingga
keputusan yang diambil masih bersifat subjektif.

B. Saran
Kami sebagai pemakalah menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kami meminta kritikan dan saran yang membangun
untuk perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketiga. Rineka
Cipta : Jakarta.

1
Prianto,Joko.(2012). Orientasi Dan Penempatan Kerja Karyawan.Sumber:
.

I Komang Ardana, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta,

Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, 2009

Ariyanti,febri : MSDM SEKTOR PUBLIK (pengangkatan dan penempatan)


https://www.academia.edu/24281994/MSDM_SEKTOR_PUBLIK_pengangkatan_dan_pene

mpatan.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketiga. Rineka
Cipta : Jakarta.

Prianto,Joko.(2012). Orientasi Dan Penempatan Kerja Karyawan.


Sumber: http://jokostpsahid.blogspot.com/2012/06/orientasi-dan-penempatan-kerja-

karyawan.html.

Anda mungkin juga menyukai