Makalah
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Oleh
PASCA SARJANA
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Dialah yang
bagi seluruh alam. Dialah yang telah memberikan petunjuk hidup dunia akhirat
kepada Nabi Muhammad SAW sampai kesucian-Nya dapat sampai kepada kita hari
Muhammad SAW yang menjadi utusan dan manusia pilihan-Nya sebagai panutan
kita dalam segala hal-hal yang baik, menjadi contoh dari segala contoh kemuliaan
kedamaian.
Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dengan dosen Dr.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain, khususnya bagi
kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca akan sangat perlu untuk
memperbaiki penyusunan makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta
semoga makalah ini tercatat sebagai amal shaleh dan menjadi motivator bagi
penulis untuk menyusun makalah yang lebih baik dan bermanfaat. Amin.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan SDM merupakan cara organisasi agar dapat
sederhana perlu pemahaman yang baik tentang organisasi, perlu ada strategi
pengembangan yang matang agar SDM yang dimiliki sebuah organisasi terpakai
adalah dengan melalui promosi jabatan dan mutase guru. Dengan adanya target
(output) yang tinggi. Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan
memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk watak bangsa melalui
tersebut. Harapan yang tinggi dari masyarakat harus dijawab oleh para pendidik dan
secara profesional,
yang memengaruhi perilaku, sikap, dan kinerja pegawai. Proses manajemen sumber
1
2
menerus. Hal ini akan menyebabkan menurunnya prestasi kerja. Kebosanan dan
kejenuhan tersebut akan menjebak pegawai yang bersangkutan pada rutinitas kerja
serta situasi yang menoton dan pada akhirnya akan menurunkan motivasi kerja
tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja
pegawai adalah dengan melakukan mutasi jabatan secara berkala dari suatu
pekerjaan ke pekerjaan lain atau juga dikenal dengan istila rotasi, transfer, atau
pindah posisi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah penulis jelaskan
dasar dari penyelesaian kerja yang diinginkan. Dalam penulisan ini ada beberapa
1
Ulfatin, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan, (Cet. 1; Jakarta:
Rajawali Pers, 2016)
3
ke pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab, dan atau
level. Umumnya diberikan sebagai penghargaan, hadiah (reward system) atau usaha
dan prestasinya dimasa lampau. Promosi dapat terjadi tidak hanya bagi mereka
yang menduduki jabatan manajerial, akan tetapi juga bagi mereka yang
kejabatan yang lebih tinggi dalam suatu organisasi sehuingga kewajiban, hak, status
pertimbangan yang matang, terutama untuk jabatan menengah ke atas. Bila langkah
untuk melaksanakan promosi yang tepat adalah memilih yang terbaik dari mereka
yang terbaik. Dengan konsep ini diharapkan promosi tersebut akan berhasil.
lebih tinggi. Jika ada kesempatan bagi setiap karyawan dipromosikan berdasarkan
2
Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: 2009), h.199.
3
Rahmat Hidayat, “Pengaruh Kompetensi dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan”, Jurnal Kuningan, 2016), h. 80
4
5
disiplin, dan berprestasi kerja sehingga sasaran perusahaan secara optimal dapat
dicapai. Hal ini dapat merangsang karyawan lebih bergairah dalam bekerja,
2. Dasar-dasar Promosi
a. Prestasi Kerja
atas hasil karya yang sangat baik. Dengan demikian promosi tersebut dapat
b. Senioritas
dipromosikan ialah yang masa kerjanya paling lama. Banyak organisasi menempuh
• Sebagai penghargaan atas jasa-jasa seseorang paling sedikit dilihat dari segi
3. Syarat-syarat Promosi
4
Rahmat Hidayat, “Pengaruh Kompetensi dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan”, Jurnal Kuningan, 2016), h. 83.
5
Sondang P Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi VI; Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2009), h. 176.
6
c. Loyalitas, dengan loyalitas yang tinggi dapat diharapkan antara lain tanggung
merupakan syarat yang penting. Misalnya untuk jabatan kasir pada umumnya
g. Inisiatif dan kreatif, untuk promosi jabatan terhadap jabatan tertentu, mungkin
syarat tingkat inisiatif dan kreatif meru[akan syarat yang harus diperhatikan. Hal
ini disebabkan karena untuk jabatan tersebut sangat diperlukan inisiatif dan
kreatif.
kemampuan serta kecakapan pegawai terkait suatu jabatan yang lebih tinggi.
Promosi akan selalu diikuti tugas, tanggung jawab dan wewenang yang lebih tinggi
Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bagian kelima pembinaan
d. Pembinaan dan pengembangan karir guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Salah satu dari bagian unsur pembinaan dan pengembangan karier adalah
puncaknya adalah promosi. Sebab promosi mempunyai peranan dan aspek yang
sangat menentukan bagi suatu organisasi khususnya pegawai yang bertugaa sebagai
pelaksanaannya sangat perlu bagi setiap pegawai, agar apa yang menjadi tujuan
pegawai baik pengembangan diri, dan jabatan dapat diwujudkan dan dapat
mental serta moral yang baik di madrasah. Promosi sebagai salah satu hak dan
tujuan mereka dalam bertugas perlu dilaksanakan secara baik, jelas, jujur dan sesuai
6
Undang-Undang Guru dan Dosen, UU RI No. 14 Tahun 2005 (Cet. 6; Jakarta: Sinar
Grafika, 2013), h. 21.
8
masing guru. Pembinaan dan pengembangan memiliki tujuan akhir yaitu sampai
Indonesia Nomor 20 Tahun 2010 yang tertuang dalam pasal 4.a.1 Tentang
fungsional
mempunyai peranan dan aspek yang menentukan dalam suatu organisasi khususnya
pegawai yang bekerja sebagai unsur pokok untuk menuju ke sasaran organisasi.
Promosi dalam pelaksanaannya perlu bagi setiap pegawai agar apa yang menjadi
tujuan pegawai baik gaji, pengembangan diri, dan kekuasaan yang lebih besar dapat
bersangkutan.
melaksanakan prinsip “the right man in the right place”, dengan demikian mutasi
7
Departemen Agama RI, Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI
tentang Pendidikan (Jakarta: Dirjen Pendidikan Agama Islam, 2007), h. 24.
9
dijalankan agar pekerjaan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.8
memindahkan tenaga kerja dari suatu tempat kerja ke tempat kerja yang lain disebut
sebagai mutasi. Akan tetapi, mutasi sebenarnya tidak selamanya sama dengan
pemindahan hanya terbatas pada mengalihkan tenaga kerja dari suatu tempat ke
tempat lainnya. Dengan demikian, mutasi lebi luas runag lingkupnya di banding
situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh
kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang
ke pekerjaan lainnya, biasanya perubahan gaji dan tingkatan.10 Lebih lanjut lagi
tempat, pekerjaan yang dilakukan, baik secara horizontal maupun vertikal dalam
suatu organisasi.11 Mutasi dalam arti luas mengandung pengertian segala macam
8
Rianto Ritonga, Mutasi dan Promosi jabatan Sebagai Bagian Upaya Pengembangan
Karier Pegawai h. 8 pada
https://www.academia.edu/9209424/MUTASI_DAN_PROMOSI_JABATAN_SEBAGAI_BAGIAN_
DARI_UPAYA_PENGEMBANGAN_KARIER_PEGAWAI_Oleh_Rianto_Ritonga
9
Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara,
2002) h.247
10
Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kesembilan Jilid 2 (Jakarta: Indeks,
2005), h. 40.
11
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan (Semarang: Rasail, 2005)
10
bahwa mutasi merupakan perpindahan tenaga kerja dari suatu posisi, pekerjaan,
maupun tempat ke posisi, pekerjaan , maupun tempat yang lain dalam posisi dan
tanggung jawab yang sama, lebih tinggi (promosi), maupun lebih rendah (demosi)
dalam organisasi itu sendiri maupun di luar organisasi. Alasan yang mendasari
penulis menganggap bahwa promosi dan demosi termasuk dalam kategori mutasi
2. Jenis-Jenis Mutasi
lembaga atau instansi terdapat beberapa jenis yang menjadi dasar atau landasan
dalam melaksanakan mutasi karyawan, yaitu: meril system, seniority system, dan
spoiled system. 12
a. Meril System
yang bersifat ilmiah, objektif, dan hasil kerjanya. Meril system atau carrier system
b. Seniority System
Seniority system adalah mutasi yang didasarkan atas landasan masa kerja,
usia, dan pengalaman kerja dari karyawan bersangkutan. Sistem mutasi seperti ini
yang belum tentu mampu memangku jabatan baru. Dasar tindakan promosi salah
12
Hasibuan, Manajemen Sumber daya Manusia (jakarta: PT. Bumi Aksa, 2009)
11
c. Spoiled System
Sistem mutasi seperti ini kurang baik karena didasarkan atas pertimbangan suka
dibuat secara tegas dan jelas. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan mutasi jangan
b. Mutasi atas Dasar Prinsip The Right Man on The Right Job
atas prinsip tersebut. Penempatannya pun hendaknya dilakukan dengan cara yang
dan penempatan tenaga kerja yang pertama kali. Harapan yang hendak dicapai
dengan langkah tersebut adalah untuk menempatkan tenaga kerja pada pekerjaan
yang tepat.
Prinsip the right man on the right job bukanlah merupakan program yang
keberhasilannya abadi karena karakter dan kemampuan orang tidaklah stabil sehingga
terjadi di tempat yang baru, bukan hanya moral kerja yang menurun, tetapi pekerjaan yang
baru pun tidak terselesaikan karena tidak sesuai dengan kemampuan, kecakapan dan
keahlian tenaga kerja yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan mutasi perlu
pertimbangan yang matang dan cermat agar setelah dilakukannya mutasi, moral kerja yang
Tanpa dorongan untuk bersaing dengan orang lain, barangkali tidak ada gerakan
manusia untuk berusaha ke arah yang lebih maju. Dengan kompetisi yang rasional
diharapkan kemajuan individu tenaga kerja akan lebih cepat tercapai. Dengan cara
memutasikannya berarti dalam pekerjaan akan dipekerjakan lebih dari seorang tenaga
pada tingkat vertikal lebih tinggi dari tugas dan pekerjaan sebelumnya. Tenaga kerja yang
pengetahuan, dan keahlian dalam bidang kerja yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk
memperoleh hal tersebut pada pribadi tenaga kerja dalam ruang lingkup yang luas,
meskipun kurang mendalam, salah satu cara yang ditempuh manajemen adalah dengan
jalan memutasikan tenaga kerja yang bersangkutan di beberapa pekerjaan yang akan
pekerjaan yang dilakukan akan lebih baik bagi tenaga kerja yang dimutasi apabila
sebelumnya, meskipun pekerjaan tersebut tidak persis sama dengan pekerjaan sebelumnya.
(Sastrohadiwiryo, 2003). Oleh karena itu pelaksanaan mutasi tidak hanya melihat
keuntungan dari satu sisi, tetapi memperhitungkan juga sisi yang lain agar pekerjaan yang
terbuka
ke pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab, dan atau
level. Umumnya diberikan sebagai penghargaan, hadiah (reward system) atau usaha
dan prestasinya dimasa lampau. Promosi dapat terjadi tidak hanya bagi mereka
yang menduduki jabatan manajerial, akan tetapi juga bagi mereka yang
tinggi dalam suatu organisasi sehuingga kewajiban, hak, status dan penghasilan
semakin besar Promosi memberikan peran penting bagi setiap pegawai atau tenaga
lebih tinggi. Jika ada kesempatan bagi setiap karyawan dipromosikan berdasarkan
disiplin, dan berprestasi kerja sehingga sasaran perusahaan secara optimal dapat
dicapai.
melaksanakan prinsip “the right man in the right place”, dengan demikian mutasi
dijalankan agar pekerjaan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.13
memindahkan tenaga kerja dari suatu tempat kerja ke tempat kerja yang lain disebut
sebagai mutasi. Akan tetapi, mutasi sebenarnya tidak selamanya sama dengan
13
Rianto Ritonga, Mutasi dan Promosi jabatan Sebagai Bagian Upaya Pengembangan
Karier Pegawai h. 8 pada
https://www.academia.edu/9209424/MUTASI_DAN_PROMOSI_JABATAN_SEBAGAI_BAGIAN_
DARI_UPAYA_PENGEMBANGAN_KARIER_PEGAWAI_Oleh_Rianto_Ritonga
15
16
pemindahan hanya terbatas pada mengalihkan tenaga kerja dari suatu tempat ke
tempat lainnya. Dengan demikian, mutasi lebi luas runag lingkupnya di banding
pemindahan
B. Saran
17