Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

(Konsep Promosi dan Mutas dalam lembaga pendidikan)

Makalah

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia

Oleh

AZIZUL HAKIM 80300221009


RAHMAT GUSNADI 80300221012

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM S2

PASCA SARJANA

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Dialah yang

menganugrahkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh manusia dan rahmat

bagi seluruh alam. Dialah yang telah memberikan petunjuk hidup dunia akhirat

untuk hambah-hambahnya melalui keberkahan Al-Qur’an yang di sampaikan

kepada Nabi Muhammad SAW sampai kesucian-Nya dapat sampai kepada kita hari

ini atas izin Allah SWT.

Salawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi

Muhammad SAW yang menjadi utusan dan manusia pilihan-Nya sebagai panutan

kita dalam segala hal-hal yang baik, menjadi contoh dari segala contoh kemuliaan

manusia, menjadi risalah yang menggulung tikar-tikat kekafiran dan kebodohan

lalu membentangkan permadani Islam yang penuh dengan keberkahan dan

kedamaian.

Atas pertolongan dan hidayah-Nyalah makalah yang membahas tentang

pembiayaan pendidikan secara keseluruhan ini sebagai syarat kelulusan kelulusan

Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dengan dosen Dr.

Baharuddin, M.M. dapat terselesaikan dengan baik.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain, khususnya bagi

penulis sendiri. Tentunya dalam pembuatan makalah ini masih terdapat

kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca akan sangat perlu untuk

memperbaiki penyusunan makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta

semoga makalah ini tercatat sebagai amal shaleh dan menjadi motivator bagi

penulis untuk menyusun makalah yang lebih baik dan bermanfaat. Amin.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORITIS ................................................................................ 4
A. Tinjauan tentang Promosi ............................................................................ 4
B. Tinjauan tentang Mutasi. .............................................................................. 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15
A. Kesimpulan ................................................................................................ 15
B. Saran ........................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan SDM merupakan cara organisasi agar dapat

mempertahankan eksistensi kerja semua komponen organisasi. Sebuah organisasi

harus mampu mengoptimalkan kemampuan sumber daya manusia yang

dimilikinya. Pencapaian sasaran dapat terlaksana, namun hal tersebut tidaklah

sederhana perlu pemahaman yang baik tentang organisasi, perlu ada strategi

pengembangan yang matang agar SDM yang dimiliki sebuah organisasi terpakai

sesuai kebutuhan. Dengan penilaian,

Pengembangan SDM dapat dilakukan dengan berbagi cara, salah satunya

adalah dengan melalui promosi jabatan dan mutase guru. Dengan adanya target

promosi guru akan merasa dihargai, diperhatikan, dibutuhkan dan diakui

kemampuan kerjanya oleh atasan sshingga mereka akan menghasilkan keluaran

(output) yang tinggi. Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan

memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk watak bangsa melalui

pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Keberhasilan suatu

lembaga pendidikan dapat terlihat dari besarnya animo masyarakat dengan

mempercayakan anak-anak mereka untuk dididik dilembaga pendidik/sekolah

tersebut. Harapan yang tinggi dari masyarakat harus dijawab oleh para pendidik dan

tenaga kependidikan dengan melaksanakan tugas dan tanggung jawab pendidika

secara profesional,

Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan aktivitas untuk mencapai

keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan berbagai sasarannya serta

kemampuannya menghadapi berbagai tantangan, baik yang bersifat eksternal

maupun internal, melalui kebijakan-kebijakan, praktik-praktik, serta sistem-sistem

yang memengaruhi perilaku, sikap, dan kinerja pegawai. Proses manajemen sumber

1
2

daya manusia ini meliputi fungsi-fungsi manajerial, yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang melekat pada setiap aktivitas

organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.1

Dalam melakukan pekerjaannya, setiap sumber daya manusia pasti

merasakan kejenuhan karena melakukan pekerjaan yang sama secara terus

menerus. Hal ini akan menyebabkan menurunnya prestasi kerja. Kebosanan dan

kejenuhan tersebut akan menjebak pegawai yang bersangkutan pada rutinitas kerja

serta situasi yang menoton dan pada akhirnya akan menurunkan motivasi kerja

tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja

pegawai adalah dengan melakukan mutasi jabatan secara berkala dari suatu

pekerjaan ke pekerjaan lain atau juga dikenal dengan istila rotasi, transfer, atau

pindah posisi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah penulis jelaskan

sebelumnya, Adapun beberapa pokok permasalahan yang akan di bahas dalam

makalah ini, yakni:


1. Apa yang dimaksud dengan Promosi?

2. Apa saja yang menjadi kriteria dalam Promosi?

3. Apa yang dimaksud dengan mutasi?

4. Apa saja yang menjadi faktor dasar mutasi?


C. Tujuan Penelitian
Setiap apa yang dilakukan pastinya memiliki tujuan yang akan menjadi

dasar dari penyelesaian kerja yang diinginkan. Dalam penulisan ini ada beberapa

tujuan yakni sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan memahami maksud dari promosi

1
Ulfatin, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan, (Cet. 1; Jakarta:
Rajawali Pers, 2016)
3

2. Untuk mengetahui dan memahami kriteria dari promosi

3. Untuk mengetahui dan memahami maksud dari mutasi

4. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor mutasi


BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Tinjauan tentang Promosi


1. Pengertian Prompsi

Promosi terjadi apabila seorang karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan

ke pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab, dan atau

level. Umumnya diberikan sebagai penghargaan, hadiah (reward system) atau usaha

dan prestasinya dimasa lampau. Promosi dapat terjadi tidak hanya bagi mereka

yang menduduki jabatan manajerial, akan tetapi juga bagi mereka yang

pekerjaannya bersifat teknikal dan non-manajerial.2 Dalam pendapat lain promosi

merupakan perpindahan yang memperbesar outhorithy dan responsibility karyawan

kejabatan yang lebih tinggi dalam suatu organisasi sehuingga kewajiban, hak, status

dan penghasilan semakin besar.3 Mempromosikan pegawai membutuhkan

pertimbangan yang matang, terutama untuk jabatan menengah ke atas. Bila langkah

yang dilakukan salah, perusahaan/organisasi akan terancam bahaya. Konsep utama

untuk melaksanakan promosi yang tepat adalah memilih yang terbaik dari mereka

yang terbaik. Dengan konsep ini diharapkan promosi tersebut akan berhasil.

Pelaksanan promosi yang baik mengisyaratkan adanya peningkatan kualitas dari

mereka yang dipromosikan, sehingga perusahaan dapat memperoleh kecakapan dan

kesanggupan pegawai secara maksimal.

Promosi memberikan peran penting bagi setiap pegawai atau tenaga

pendidik dan kependidikan, bahkan menjadi idaman yang selalu dinantikan.

Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan

serta kecakapan karyawan nbersangkutan untuk menduduki suatu jabatan yang

lebih tinggi. Jika ada kesempatan bagi setiap karyawan dipromosikan berdasarkan

2
Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: 2009), h.199.
3
Rahmat Hidayat, “Pengaruh Kompetensi dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan”, Jurnal Kuningan, 2016), h. 80

4
5

keadilan dan obyektifitas, karyawan akan terdorong bekerja giat, bersemangat,

disiplin, dan berprestasi kerja sehingga sasaran perusahaan secara optimal dapat

dicapai. Hal ini dapat merangsang karyawan lebih bergairah dalam bekerja,

berdisiplin tinggi, dan memperbaiki kinerjanya.4

2. Dasar-dasar Promosi

Siagian menjelaskan bahwa organisasi pada umumnya menggunakan dua

dasar dalam mempertimbangkan seseorang untuk dipromosikan, yaitu:

a. Prestasi Kerja

Promosi yang didasarkan pada prestasi kerja menggunakan hasil penilaian

atas hasil karya yang sangat baik. Dengan demikian promosi tersebut dapat

dipandang sebagai penghargaan organisasi atas prestasi kerja anggotanya.

b. Senioritas

Promosi berdasarkan senioritas berarti bahwa pegawai yang paling berhak

dipromosikan ialah yang masa kerjanya paling lama. Banyak organisasi menempuh

car aini dengan tiga poin pertimbangan yaitu:

• Sebagai penghargaan atas jasa-jasa seseorang paling sedikit dilihat dari segi

loyalitas kepada organisasi

• Penilaian biasanya bersifat obyektif karena cukup dengan membandingkan

masa kerja orang-orang tertentu yang dipertimbangkan untuk dipromosikan.

• Mendorong organisasi mengembangkan para pegawainya karena pegawai

yang paling lama berkarya akhirnya mendapat promosi.

3. Syarat-syarat Promosi

Sondang P Siagian mengemukakan ada beberapa hal yang menjadi syarat-

syarat promosi yakni sebagai berikut:5

4
Rahmat Hidayat, “Pengaruh Kompetensi dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan”, Jurnal Kuningan, 2016), h. 83.
5
Sondang P Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi VI; Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2009), h. 176.
6

a. Pengalaman, dengan pengalaman yang lebih banyak diharapkan kemampuan

yang lebih tinggi, ide-ide yang lebih banyak dan sebagainya

b. Tingkat pendidikan, ada juga beberapa lembaga maupun instansi yang

mensyaratkan minimal pendidikan untuk dapat dipromosikan pada jabatan

tertenu. Alasannya adalah bahwa dengan pendidikan yang lebih tinggi

diharapkan pemikiran yang lebih baik

c. Loyalitas, dengan loyalitas yang tinggi dapat diharapkan antara lain tanggung

jawab yang lebih besar.

d. Kejujuran, untuk promosi jabatan-jabatan tertentu mungkin masalah kejujuran

merupakan syarat yang penting. Misalnya untuk jabatan kasir pada umumnya

syarat kejujuran merupakan syarat utama yang harus diperhatikan.

e. Tanggung jawab, kadang-kadang sering kali suatu perusahaan diperlukan suatu

tanggung jawab yang cukup besar, sehingga masalah tanggung jawab

merupakan syarat utama untuk promosi jabatan

f. Prestasi kerja, pada umumnya setiap perusahaan selalu mencantumkan syarat

untuk prestasi kinerjanya.

g. Inisiatif dan kreatif, untuk promosi jabatan terhadap jabatan tertentu, mungkin

syarat tingkat inisiatif dan kreatif meru[akan syarat yang harus diperhatikan. Hal

ini disebabkan karena untuk jabatan tersebut sangat diperlukan inisiatif dan

kreatif.

4. Konsep Promosi dalam lembaga pendidikan

Proses promosi mengandung unsur kepercayaan dan pengakuan mengenai

kemampuan serta kecakapan pegawai terkait suatu jabatan yang lebih tinggi.

Promosi akan selalu diikuti tugas, tanggung jawab dan wewenang yang lebih tinggi

dari jabatan yang diduduki sebelumnya. Berdasarkan Undang-Undang Republik


7

Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bagian kelima pembinaan

dan pengembangan dalam pasal 32, bahwa:6

a. Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan pengembangan

profesi dan karier

b. Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi

sosial, dan kompetsnsi profesional.

c. Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayar

(1) dilakukan melalui jabatan fungsional,

d. Pembinaan dan pengembangan karir guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi penugasa, kenaikan pangkat, dan promosi.

Salah satu dari bagian unsur pembinaan dan pengembangan karier adalah

puncaknya adalah promosi. Sebab promosi mempunyai peranan dan aspek yang

sangat menentukan bagi suatu organisasi khususnya pegawai yang bertugaa sebagai

unsur pokok untuk menuju ke sasaran tujuan organisasi. Promosi dalam

pelaksanaannya sangat perlu bagi setiap pegawai, agar apa yang menjadi tujuan

pegawai baik pengembangan diri, dan jabatan dapat diwujudkan dan dapat

mempengaruhi semangat kerja pegawai lainnya, juga untuk menjamin kemampuan,

tanggung jawab, wewenang, dan kemajuan bagi lembaga yang dipimpinya.

Guru dan tenaga kependidikan merupakan penggerak dalam sebuah

organisasi dan perlu diupayakan untuk berprestasi, produktif, dan berkualitas

mental serta moral yang baik di madrasah. Promosi sebagai salah satu hak dan

tujuan mereka dalam bertugas perlu dilaksanakan secara baik, jelas, jujur dan sesuai

dengan prosedur yang ada, sehingga dapat berpengaruh dalam meningkatkan

6
Undang-Undang Guru dan Dosen, UU RI No. 14 Tahun 2005 (Cet. 6; Jakarta: Sinar
Grafika, 2013), h. 21.
8

semangat kerja bagi seluruh pegawainya. Pembinaan dan pengembangan memiliki

peranan penting sebagai jenjang karier untuk peningkatan kompetensi masing-

masing guru. Pembinaan dan pengembangan memiliki tujuan akhir yaitu sampai

dengan promosi jabatan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2010 yang tertuang dalam pasal 4.a.1 Tentang

Pembinaan dan pengembangan pendidik, meliputi:7

a. Pembinaan dan pengembangan profesi dan karir

b. Pembinaan dan pengembangan profesi pendidik dilakukan melalui jabatan

fungsional

c. Pembinaan dan pengembangan karir pendidik dan tenaga kependidikan

dilakukan melalui penugaasan, kenaikan pangkat, dan promosi.

Sebagai salah satu unsur pembinaan dan pengembangan, promosi

mempunyai peranan dan aspek yang menentukan dalam suatu organisasi khususnya

pegawai yang bekerja sebagai unsur pokok untuk menuju ke sasaran organisasi.

Promosi dalam pelaksanaannya perlu bagi setiap pegawai agar apa yang menjadi

tujuan pegawai baik gaji, pengembangan diri, dan kekuasaan yang lebih besar dapat

diwujudkan sekaligus dapat mempengaruhi semangat kerja pegawai, juga untuk

menjamin kemampuan, tanggung jawab, wewenang, dan kemajuan pegawai yang

bersangkutan.

B. Tinjauan tentang Mutasi.


1. Pengertian Mutasi

Mutasi atau pemindahan merupakan kegiatan rutin dari perusahaan untuk

melaksanakan prinsip “the right man in the right place”, dengan demikian mutasi

7
Departemen Agama RI, Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI
tentang Pendidikan (Jakarta: Dirjen Pendidikan Agama Islam, 2007), h. 24.
9

dijalankan agar pekerjaan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.8

memindahkan tenaga kerja dari suatu tempat kerja ke tempat kerja yang lain disebut

sebagai mutasi. Akan tetapi, mutasi sebenarnya tidak selamanya sama dengan

pemindahan. Mutasi meliputi kegiatan memindahkan tenaga kerja, pengoperan

tanggung jawabm pemindahan status ketenagakerjaan, dan sejenisnya. Adapun

pemindahan hanya terbatas pada mengalihkan tenaga kerja dari suatu tempat ke

tempat lainnya. Dengan demikian, mutasi lebi luas runag lingkupnya di banding

pemindahan. Menurut Sastrohadiwirjoyo mengemukakan bahwa mutasi

merupakan kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses

pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke

situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh

kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang

semaksimal mungkin kepada perusahaan, lembaga maupun instansi.9 Pendapat lain

dikemukakan menurut Dessler mutasi merupakan perpindahan dari satu pekerjaan

ke pekerjaan lainnya, biasanya perubahan gaji dan tingkatan.10 Lebih lanjut lagi

Fatah Syukur mendefinisikan mutasi sebagai suatu perubahan posisi, jabatan,

tempat, pekerjaan yang dilakukan, baik secara horizontal maupun vertikal dalam

suatu organisasi.11 Mutasi dalam arti luas mengandung pengertian segala macam

perubahan jabatan seorang pegawai. Mutasi bisa berbentuk kenaikan pangkat

(Promosi) dan penurunan pangkat (Demosi), perpindahan tersbut bisa berarti

perpindahan wilayah, jabatan dan instansi.

8
Rianto Ritonga, Mutasi dan Promosi jabatan Sebagai Bagian Upaya Pengembangan
Karier Pegawai h. 8 pada
https://www.academia.edu/9209424/MUTASI_DAN_PROMOSI_JABATAN_SEBAGAI_BAGIAN_
DARI_UPAYA_PENGEMBANGAN_KARIER_PEGAWAI_Oleh_Rianto_Ritonga
9
Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara,
2002) h.247
10
Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kesembilan Jilid 2 (Jakarta: Indeks,
2005), h. 40.
11
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan (Semarang: Rasail, 2005)
10

Berdasarkan beberapa uraian tersebut, penulis dapat memberikan defenisi

bahwa mutasi merupakan perpindahan tenaga kerja dari suatu posisi, pekerjaan,

maupun tempat ke posisi, pekerjaan , maupun tempat yang lain dalam posisi dan

tanggung jawab yang sama, lebih tinggi (promosi), maupun lebih rendah (demosi)

dalam organisasi itu sendiri maupun di luar organisasi. Alasan yang mendasari

penulis menganggap bahwa promosi dan demosi termasuk dalam kategori mutasi

karena keduanya termasuk perpindahan posisi, tempat, maupun tanggung jawab

yang akan dilaksanakan.

2. Jenis-Jenis Mutasi

Dalam penerapan Mutasi dalam sebuah organisasi, perusahaaan maupun

lembaga atau instansi terdapat beberapa jenis yang menjadi dasar atau landasan

dalam melaksanakan mutasi karyawan, yaitu: meril system, seniority system, dan

spoiled system. 12

a. Meril System

Meril System merupakan mutasi karyawan yang didasarikan atas landasan

yang bersifat ilmiah, objektif, dan hasil kerjanya. Meril system atau carrier system

ini merupakan mutasi yang baik karena:

• Output dan produktivitas meningkat

• Semangat kerja meningkat, dan

• Absensi dan disiplin karyawan semakin baik

b. Seniority System

Seniority system adalah mutasi yang didasarkan atas landasan masa kerja,

usia, dan pengalaman kerja dari karyawan bersangkutan. Sistem mutasi seperti ini

tidak objektif karena kecakapan orang yang dimutasikan berdasarkan senioritas

yang belum tentu mampu memangku jabatan baru. Dasar tindakan promosi salah

12
Hasibuan, Manajemen Sumber daya Manusia (jakarta: PT. Bumi Aksa, 2009)
11

satunya adalah senioritas, yaitu tergantung lamanya seseorang guru/pegawai telah

bekerja dalam perusahaan/instansi/lembaga. Dengan dasar ini, orang yang terlama

dinasnya kadang mendapatkan prioritas pertama dalam tindakan promosi.

c. Spoiled System

Spoil system adalah mutasi yang didasarkan atas landasan kekeluargaan,

Sistem mutasi seperti ini kurang baik karena didasarkan atas pertimbangan suka

atau tidak suka (like or dislike).

3. Faktor dasar Mutasi


Pengadaan mutasi tenaga kerja, harus mempertimbangkan faktor-faltor

yang dipandang objektif dan rasional, antara lain:

a. Kebijakan dan peraturan Manajer

Pelaksanaan mutasi tenaga kerja berdasarkan perencanaan sebelumnya oleh

perusahaan menurut kebijakan dan peraturan yang telah di tetapkan manajer.

Mutasi dilaksanakan secara kontinyu dan berdasarkan pedoman yang berlaku.

Dasar kebijakan dan peraturan tersebut pada umumnya dilaksanakan dengan

maksud menjaga tingkat objektivitas yang maksimun dalam pelaksanaan mutasi,

pedoman normative yang melandasi hendaknya dituangkan secara tertulis dan

dibuat secara tegas dan jelas. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan mutasi jangan

sampai dilaksanakan sekehendak manajemen tanpa pertimbangan rasional.

b. Mutasi atas Dasar Prinsip The Right Man on The Right Job

Pelaksanaan seleksi tenaga kerja dilaksanakan untuk memenuhi tuntutan

atas prinsip tersebut. Penempatannya pun hendaknya dilakukan dengan cara yang

paling menguntungkan berbagai pihak dan seobjektif mungkin. Melalui

pelaksanaan mutasi, manajemen berusaha memindahkan tenaga kerja pada

pekerjaan lain yang seimbang dengan frekuensi pekerjaan sebelumnya. Dengan


12

mutasi, manajemen akan mengoreksi kelemahan-kelemahan pelaksanaan seleksi

dan penempatan tenaga kerja yang pertama kali. Harapan yang hendak dicapai

dengan langkah tersebut adalah untuk menempatkan tenaga kerja pada pekerjaan

yang tepat.

c. Tindakan untuk meningkatkan moral kerja

Prinsip the right man on the right job bukanlah merupakan program yang

keberhasilannya abadi karena karakter dan kemampuan orang tidaklah stabil sehingga

kemampuannya juga akan berubah. Akan tetapi, pelaksanaan mutasi harus

mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi di waktu mendatang. Jangan sampai

terjadi di tempat yang baru, bukan hanya moral kerja yang menurun, tetapi pekerjaan yang

baru pun tidak terselesaikan karena tidak sesuai dengan kemampuan, kecakapan dan

keahlian tenaga kerja yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan mutasi perlu

pertimbangan yang matang dan cermat agar setelah dilakukannya mutasi, moral kerja yang

dimiliki karyawan lebih meningkat dari yang sebelumnya.

d. Media kompetensi yang Rasional

Tanpa dorongan untuk bersaing dengan orang lain, barangkali tidak ada gerakan

manusia untuk berusaha ke arah yang lebih maju. Dengan kompetisi yang rasional

diharapkan kemajuan individu tenaga kerja akan lebih cepat tercapai. Dengan cara

memutasikannya berarti dalam pekerjaan akan dipekerjakan lebih dari seorang tenaga

kerja, meskipun dengan cara bergantian.

e. Langkah untuk Promosi

Mutasi dimaksudkan sebagai pemindahan dari jenjang horizontal sama dengan

tugas dan pekerjaan sebelumnya, sedangkan promosi dimaksudkan sebagai pemindahan

pada tingkat vertikal lebih tinggi dari tugas dan pekerjaan sebelumnya. Tenaga kerja yang

direncanakan untuk mengalami promosi memerlukan penambahan pengalaman,


13

pengetahuan, dan keahlian dalam bidang kerja yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk

memperoleh hal tersebut pada pribadi tenaga kerja dalam ruang lingkup yang luas,

meskipun kurang mendalam, salah satu cara yang ditempuh manajemen adalah dengan

jalan memutasikan tenaga kerja yang bersangkutan di beberapa pekerjaan yang akan

menjadi tanggung jawabnya apabila dilaksanakan promosi.

f. Mutasi harus terkoordinasi

Pelaksanaan program mutasi hendaknya terkoordinasi karena mutasi yang

dilakukan umumnya menyangkut aktivitas lainnya secara berantai. Dengan demikian,

pekerjaan yang dilakukan akan lebih baik bagi tenaga kerja yang dimutasi apabila

dipindahkan ke pekerjaan yang sifatnya berantai dari pekerjaan yang dilakukan

sebelumnya, meskipun pekerjaan tersebut tidak persis sama dengan pekerjaan sebelumnya.

(Sastrohadiwiryo, 2003). Oleh karena itu pelaksanaan mutasi tidak hanya melihat

keuntungan dari satu sisi, tetapi memperhitungkan juga sisi yang lain agar pekerjaan yang

dilakukan nantinya sesuai dengan kemampuan karyawan yang dimutasi.

4. Tujuan dan Manfaat Mutasi

Peran mutasi selain sebagai pengembangan sumber daya manusia,

pelaksanaan mutasi dalam kerangka manajemen sumber daya manusia menurut

Hasibuan (2005:102) memberikan beberapa batasan tujuan sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan

b. Untuk menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan komposisi

pekerjaan atau jabatan

c. Untuk memperluas atau menambah pengetahuan karyawan

d. Untuk meninghilangkan rasa bosan/jemu terhadap pekerjaannya

e. Untuk memberikan perangsangan agar karyawan mau berupaya

meningkatkan karier yang lebih tinggi.

f. Untuk melaksanakan hukuman/sanksi atas pelanggaran yang dilakukannya


14

g. Untuk memberikan pengakuan dan imbalan terhadap prestasinya

h. Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan

terbuka

i. Untuk tindakan pengamanan yang lebih baik

j. Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan

k. Untuk mengatasai perselisihan antara sesana karyawan.


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Promosi terjadi apabila seorang karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan

ke pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab, dan atau

level. Umumnya diberikan sebagai penghargaan, hadiah (reward system) atau usaha

dan prestasinya dimasa lampau. Promosi dapat terjadi tidak hanya bagi mereka

yang menduduki jabatan manajerial, akan tetapi juga bagi mereka yang

pekerjaannya bersifat teknikal dan non-manajerial promosi merupakan perpindahan

yang memperbesar outhorithy dan responsibility karyawan kejabatan yang lebih

tinggi dalam suatu organisasi sehuingga kewajiban, hak, status dan penghasilan

semakin besar Promosi memberikan peran penting bagi setiap pegawai atau tenaga

pendidik dan kependidikan, bahkan menjadi idaman yang selalu dinantikan.

Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan

serta kecakapan karyawan nbersangkutan untuk menduduki suatu jabatan yang

lebih tinggi. Jika ada kesempatan bagi setiap karyawan dipromosikan berdasarkan

keadilan dan obyektifitas, karyawan akan terdorong bekerja giat, bersemangat,

disiplin, dan berprestasi kerja sehingga sasaran perusahaan secara optimal dapat
dicapai.

Mutasi atau pemindahan merupakan kegiatan rutin dari perusahaan untuk

melaksanakan prinsip “the right man in the right place”, dengan demikian mutasi

dijalankan agar pekerjaan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.13

memindahkan tenaga kerja dari suatu tempat kerja ke tempat kerja yang lain disebut

sebagai mutasi. Akan tetapi, mutasi sebenarnya tidak selamanya sama dengan

pemindahan. Mutasi meliputi kegiatan memindahkan tenaga kerja, pengoperan

13
Rianto Ritonga, Mutasi dan Promosi jabatan Sebagai Bagian Upaya Pengembangan
Karier Pegawai h. 8 pada
https://www.academia.edu/9209424/MUTASI_DAN_PROMOSI_JABATAN_SEBAGAI_BAGIAN_
DARI_UPAYA_PENGEMBANGAN_KARIER_PEGAWAI_Oleh_Rianto_Ritonga

15
16

tanggung jawabm pemindahan status ketenagakerjaan, dan sejenisnya. Adapun

pemindahan hanya terbatas pada mengalihkan tenaga kerja dari suatu tempat ke

tempat lainnya. Dengan demikian, mutasi lebi luas runag lingkupnya di banding

pemindahan

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan kritikan serta saran yang membangun

dalam rangka penyempurnaan makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kesembilan Jilid 2 (Jakarta: Indeks,
2005), h. 40.
Departemen Agama RI, Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang
Pendidikan (Jakarta: Dirjen Pendidikan Agama Islam, 2007), h. 24.
Hasibuan, Manajemen Sumber daya Manusia. jakarta: PT. Bumi Aksa, 2009.
Hidayat, Rahmat. “Pengaruh Kompetensi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan”,
Jurnal Kuningan, 2016), h. 83.
Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: 2009.
Ritonga, Rianto Mutasi dan Promosi jabatan Sebagai Bagian Upaya Pengembangan
Karier Pegawai h. 8 pada
https://www.academia.edu/9209424/MUTASI_DAN_PROMOSI_JABATAN_SEBAG
AI_BAGIAN_DARI_UPAYA_PENGEMBANGAN_KARIER_PEGAWAI_Oleh_Riant
o_Ritonga
Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi VI; Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2009.
Sastrohadiwiryo, Siswanto Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara,
2002) h.247
Syukur, Fatah. Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail, 2005.
Ulfatin, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan, (Cet. 1; Jakarta: Rajawali
Pers, 2016)
Undang-Undang Guru dan Dosen, UU RI No. 14 Tahun 2005 (Cet. 6; Jakarta: Sinar
Grafika, 2013), h. 21.

17

Anda mungkin juga menyukai