Makalah
Oleh:
AMALIAH DARMAYANTI
NIM. 80300221002
ERWIN RUSIADI
NIM. 803002210
DOSEN PENGAMPU
Dr.Baharuddin, M.M
PASCASARJANA
2022
KATA PENGANTAR
kepada penulis dalam menyusun dan menyelesaikan makalah tugas kuliah. Salam
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas kuliah Manajemen
referensi dan dikutip dari beberapa sumber yang berkaitan dengan pokok
pembahasan tersebut.
dan jauhdari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis
menerima saran dan kritikan dari segala pihak agar makalah ini jauh lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATAPENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................... 1-2
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Signifikasi Pembahasan ...................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................... 3-9
A. Pengertian Pemeliharaan ..................................................................... 3
B. Tujuan Pemeliharaan Tenaga Kerja .......................................................... 4
C. Metode Pemeliharaan Tenaga Kerja ......................................................... 4
D. Asas-Asas Pemeliharaan Tenaga Kerja ..................................................... 8
E. Pentingnya Pemeliharaan Tenaga Kerja .................................................... 9
BAB III : PENUTUP ................................................................................. 10
A. Kesimpulan...................................................................................... 16
B. Implikasi ......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
beriman dan beramal saleh, dalam kerangka perwujudan fungsi ideal pendidikan
globalisasi yang penuh dengan kompetisi ini, sumber daya manusia yang
berkualitas sangat diperlukan untuk dapat bersaing dengan sumber daya manusia
lain dari berbagai bangsa.
secara berkesinambungan (terus menerus) untuk memperoleh nilai atau mutu yang
Peningkatan mutu pendidikan adalah suatu proses kerja yang lebih efektif dan
efisien yang diikuti oleh sumber daya manusia yang berkompeten dengan loyalitas
dan daya juang yang tinggi, sudah tentu akan menghasilkan peningkatan kinerja
yang berujung pada kepuasan konsumen atau pelanggan
1
2
manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang
yang ketat antar perusahaan baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis.
berkualitas tinggi agar mampu bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain.
Kualitas produk yang dihasilkan tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia
manusia. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari masalah-
B. Rumusan Masalah
C. Signifikasi Pembahasan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemeliharaan
ataupun proses kerja. Dalam hal ini manusialah yang dapat menentukan maju
mundurnya sebuah organisasi, dan pada intinya manusialah yang menjadi sumber
merupakan salah satu tindakan penting untuk terus menghasilkan kualitas manusia
meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap sumber daya manusia, agar mereka
tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan organisasi”.
sumber daya manusia, agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk
1
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2000), h. 5
3
4
telah dilakukan dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang
1. Metode Komunikasi
efektif jika informasi disampaikan dua arah dalam waktu singkat, jelas, dipahami,
Seorang bawahan tidak dapat menjalankan tugasnya, jika tidak mengerti dan tidak
2
Mangkunegara, A.A. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT Remaja Rosda
Karya, Bandung. 2001. h.17
5
memahami maksud dari instruksi yang diberikan oleh atasannya. Konflik yang
terjadi pada organisasi banyak diakibatkan karena proses komunikasi yang tidak
efektif. Guna menciptakan komunikasi yang efektif maka atasan harus memiliki
pendukung. 3
adalah tatapan mata, anggukan kepala dan ekspresi wajah yang tepat, hindari
pembicaraan, dan hindari bicara terlalu banyak. Keterampilan umpan balik yang
bersifat positif yaitu memberi penghargaan atau pujian atas prestasi yang
memuaskan, dan umpan balik yang bersifat negatif yaitu memberi kritik atas
memantau apakah komunikasi yang dilakukan sudah tepat sasaran. Agar efektif
dalam memberikan umpan balik, maka perlu dilakukan sebagai berikut : fokus
pada perilaku khusus, menjaga agar umpan balik bersifat obyektif impersonal,
menjaga umpan balik selalu berorientasi pada tujuan, tepat waktu, meyakinkan
pemahaman, umpan balik negatif langsung pada perilaku yang dapat dikendalikan
oleh si penerima.
3
Mila Badriyah, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Pustaka Setia, 2015, hlm
167
6
2. Metode Insentif
peneliharaan tenaga kerja, yaitu dengan pemberian insentif secara adil dan layak
supaya tenaga kerja merasa mendapatkan perhatian dan pengakuan atas prestasi
yang dicapainya, sehingga semangat kerja dan loyalitas tenaga kerja akan lebih
baik. Insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada tenaga kerja tertentu
untuk memotivasi gairah kerja bawahannya. 4 tenaga kerja yang berprestasi baik
diberi insentif positif sebagai daya perangsang berupa pemberian hadiah dalam
bentuk materi atau nonmateri bilamana prestasi kerjanya di atas standar. tenaga
kerja yang kurang berprestasi diberi insentif negatif sebagai daya perangsang
dalam bentuk materi memiliki nilai ekonomis berupa barang atau uang yang dapat
prestasi kerjanya.
3. Metode kesejahteraan
perhatian pada tingkat kesejahteraan tenaga kerja agar merasa betah tetap bekerja
sampai pensiun. Memang tidak mudah untuk mengetahui secara pasti mengenai
pemahaman tentang kesejahteraan tersebut bagi setiap tenaga kerja, tetapi karena
4
Wibowo, Manajemen Kinerja, Edisi Kelima, Jakarta: Rajawali Pers, 2015 hlm 311
7
yang dimaksud kesejahteraan adalah suatu kondisi yang dirasakan oleh karyawan
secara materi cukup memenuhi kebutuhannya dan merasa aman serta tenang
kesejahteraan itu dapat dilakukan dengan cara memberikan sesuatu yang bersifat
bertujuan agar para tenaga kerja bebas dari segala kecelakaan akibat kerja atau
kerja bagi karyawan merupakan prakondisi yang mencakup beban kerja, beban
tambahan akibat lingkungan kerja, dan kemampuan kerja. Yang dimaksud beban
kerja adalah bahwa setiap pekerjaan baik yang lebih membutuhkan pemikiran atau
otak, maupun sebaliknya kekuatan fisik atau otot. Namun keduanya itu dari diri
mencapai tujuan.Asas ini harus deprogram dengan baik supaya tidak sia-sia.
dan sikap karyawan baik, sehingga mereka mau bekerja secara efektif dan efesien
dan keputusan mentri harus dijadikan asas program pemeliharaan karyawan. Hal
ini penting untuk menghindari konflik dan intervensi serikat buruh dan
pemerintah.
5
Santoso, G. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Prestasi Pustaka, Jakarta.
2004, h.54
9
6
Mangkunegara, A.A. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. h. 24
7
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana, 2009, hlm 251
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap sumber daya manusia, agar mereka
tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan organisasi”.
usaha mempertahankan dana atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap
sumber daya manusia, agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk
Keselamatan Kerja
B. Implikasi
baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
11