PEMELIHARAAN KARYAWAN
OLEH :
REZKY AMELIA
IZZAH NURFAIZA
KOMARIAH
REZKY APRIANTI
A. KUSUMAH
A. AISYAH
DARFIKAL (OK)
JAHARUDDIN
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2007
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat Rahmat, Taufik,
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Tak
lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.
Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini, kepada Bapak Sukri Palutturi, SKM. M.Kes selaku dosen
pembimbing mata kuliah Pengembangan SDM prodi kesehatan masyarakat ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kekhilafan, oleh karena itu dimohon kepada dosen pembimbing kritik dan sarannya
yang bersifat membangun.
Akhirnya saya memohon kepada Allah swt, semoga selalu melimpahkan
Taufik dan Hidayah – Nya kepada kita semua.
Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………..…………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………. 1
B. Ruang Lingkup ……………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemeliharaan ……………………………………………………. 3
B. Metode Pemeliharaan ...................................................................................... 4
C. Pengertian dan Program Kesejahteraan ........................................................... 8
D. Kesehatan dan Keselamatan kerja ................................................................. 13
E. Hubungan Industrial Pancasila ...................................................................... 13
F. Teori Motivasi dan kepuasan Kerja .............................................................. 17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 21
B. Saran .............................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan Sumber Daya
Manusia dan Sumber Daya Alam lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
Fungsi – fungsi MSDM terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian, pengembangan kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
kedisiplinan dan pemberhentian.
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau
meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau
bekerjasama sampai pension. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program
kesejahteraan yang berdasarkan sebagian besar karyawan serta berpedoman kepada
internal dan eksternal konsistensi.
Menurut Edwin B. Flippo fungsi pemeliharaan karyawan adalah menyangkut
perlindungan kondisi fisisk, mental dan emosi karyawan.
The maintenance function of personnel is concerned primarily with preserving
the physical, mental and emotional condition of employees.
Karyawan adalah asset (kekayaan) utama setiap perusahaan yang selalu ikut
aktif berperan dan paling menentukan tercapai tidaknya tujuan perusahaan. Oleh
karena itu, keamanan dan keselamatannya perlu mendapat pemeliharaan sebaik –
baiknya dari pimpinan perusahaan.
B. Ruang Lingkup
Adapun hal - hal yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain :
a. Pengertian, tujuan dan asas Pemeliharaan
b. Metode – metode pemeliharaan
c. Jenis dan bentuk – bentuk insentif
d. Kesejahteraan karyawan
e. Keselamatan dan kesehatan kerja
f. Hubungan Industrial Pancasila
g. Teori Motivasi dan kepuasan Kerja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah usaha mempertahankan dan atau
meningkatkan kondisi fisik, mental dan sikap karyawan agar mereka tetap loyal dan
bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus mendapat perhatian yang
sungguh– sungguh dari manajer. Jika pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan,
semangat kerja, sikap dan loyalitas karyawan akan menurun sehingga pengadaan,
pengembangan, kompensasi dan pengintegrasian yang telah dilakukan dengan baik
dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Supaya karyawan bersemangat bekerja, berdisiplin tinggi dan bersikap loyal
dalam menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat
perhatian manajer. Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan berkonsentrasi
penuh terhadap pekerjaannya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan
baik.
Tujuan Pemeliharaan
1. untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
2. meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan
3. meningkatkan loyalitas dan menurunkan turnover karyawan
4. memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan karyawan
5. meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya
6. memperbaiki kondisi fisik, mental dan sikap karyawan
7. mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis
8. mengefektifkan pengadaan karyawan
Asas – asas Pemeliharaan
1. Asas manfaat dan efisensi
Pemeliharaaan yang dilakukan harus efisien dan memberikan manfaat yang
optimal bagi perusahaan dan karyawan. Pemeliharaan ini hendaknya meningkatkan
prestasi kerja, keamanan, kesehatan dan loyalitas karyawan dalam mencapai tujuan.
Asas ini harus diprogram dengan baik supaya tidak menjadi sia – sia.
2. Asas kebutuhan dan kepuasan
Pemenuhan kepuasan dan kebutuhan harus menjadi dasar program
pemeliharaan karyawan. Asas ini penting supaya tujuan pemeliharaan keamanan,
kesehatan dan sikap karyawan baik, sehingga mereka mau bekerja secara efektif dan
efisien menunjang tercapainya tujuan peruasahaan.
3. Asas keadilan dan kelayakan
Keadilan dan kelayakan hendaknya dijadikan asas program pemeliharaan
karyawan. Karena keadilan dan kelayakan akan menciptakan ketenangan dan
konsentrasi karyawan terhadap tugas – tugasnya sehingga disiplin, kerjasama dan
semangat kerjanya meningkat. Dengan asas ini diharapkan tujuan pemberian
pemeliharaan akan tercapai.
4. Asas peraturan Legal
Peraturan – peraturan legal yang bersumber dari undang – undang, keppres dan
keputusan menteri harus dijadikan asas program pemeliharaan karyawan. Hal ini
penting untuk menghindari konflik dari intervensi serikat buruh dan pemerintahan.
5. Asas kemampuan Perusahaan
Kemampuan perusahaan menjadi pedoman dan asas program pemeliharaan
kesejahteraan karyawan. Jangan sampai terjadi pelaksanaan pemeliharaan karyawan
yang mengakibatkan hancurnya perusahaan.
B. Metode – Metode Pemeliharaan
Pemilihan metode yang tepat sangat penting, supaya pelaksanaannya efektif
dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi perusahaan. Manajer yang cakap
akan menerapkan metode yang sesuai dan efektif dalam pelaksanaan tugas– tugasnya.
Pemeliharaan keamanan, kesehatan dan sikap loyal karyawan hendaknya dengan
metode yang efektif dan efisien supaya tercapai manfaat yang optomal.
Metode Pemeliharaan :
1. Komunikasi
Komunikasi harus digunakan dalam setiap penyampaian informasi dari
komunikator kepada komunikan. Komunikasi berfungsi untuk instructive,
informative, influencing dan evaluative.
Simbol – simbol komunikasi adalah suara, tulisan, gambar, warna, mimik,
kedipan mata dan lain – lain. Dengan simbol inilah, komunikator menyampaikan
informasi kepada komunkan.
Hanry Clay Lindgren berkata, effective leadership means effektive
communication atau kepemimpinan yang efektif berarti komunikasi effektif.
Sedangkan Lawrence D. Brennan berpendapat ” management is communication
atau manajemen adalah komunikasi.
Komunikasi adalah suatu alat pengalihan informasi dari komunikator
kepada komunikan agar antara mereka terdapat interaksi. Interaksi terjadi jika
komunikasi efektif atau dipahami.
Komunikasi diisebut efektif jika informasi disampaikan dalamwaktu yang
singkat, jelas / dipahami, dipersepsi / ditafsirkan dan dilaksanakan sama dengan
maksud komunikator oleh komunikan.
Komunikasi tidak dapat efektif 100% karena ada hambatan – hambatannya,
yaitu hambatan semantis, teknis, biologis, fisiologis dan kecakapan. Komunikasi
akan efektif apabila disampaikan dengan komunikasi dua arah atau two way
traffic.
Dengan komunikasi yang baik akan dapat diselesaikan dengan problem –
problem yang terjadi dalam perusahaan. Jadi, manajemnen terbuka akan
mendukung terciptanya pemeliharaan keamanan dan kesehatan loyal yang baik
dari para karyawan. Konflik yang terjadi dapat diselesaikan melalui musyawarah
dan mufakat. Di sinilah pentingnya komunikasi dalam menciptakan pemeliharaan
karyawan dalam perusahaan.
Jendela Johari
Joseph Luft dan Harry Ingham mengemukakan konsep Jendela Johari atau
Johart’s window. Konsep ini mengembangkan keterampilan bawahan untuk
menghasilkan keterbukaan dan kepercayaan antarpribadi serta memberikan dasar
dalam memahami proses pokok yang terlibat.
Andrew F. Sikula
Indirect compensations are reimbursements received by employees in form
other than direct wages or salary.
Kompensasi tidak langsung adalah balas ajas yang diterima oleh pekerja
dalam bentuk selain upah atau gaji langsung.
A benefit would be company program such as pension holiday pay, health,
severance pay. A service would be things like a company car, athletic field, chrietmas
party, etc.
Benefit meliputi program – program perusahaan, seperti jaminan hari tua,
waktu libur, tabungan. Sedangkan service adalah berupa fisiknya / bendanya seperti
mobil dinas, fasilitas olahraga, memperingati hari besar, dsb.
Dale Yoder
Benefits may be regarded as the more tangible financial contributions to
employees. Special payment to those who are ill, contribution to employees savings,
distribution of stock, insurance, hospitalization and private pension for example.
Kesejahtearaan dapat dipandang sebagai uang bantuan lebih lanjut kepada
karyawan. Terutama pembayaran kepada mereka yang sakit, uang bantuan untuk
tabungan karyawan, pembagian berupa saham, asuransi, perawatan di rumah sakit
dan pensiun).
Service in this distinction, are action taken for the assistance or aid the
employees, such as the provision of legal aid or personnel conselling or recreational
advice guidance.
Pelayanan adalah tindakan yang diambil untuk menolng atau membantu
para karyawan seperti pemberian bantuan hokum atau nasehat di bidang
kepegawaian, kesenian, olahraga dan lain sebagainya.
Adapun persamaan dan perbedaan antara kompensasi langsung (gaji/upah)
dengan kesejahteraan karyawan (kompensasi tidak langsung).
Persamaan
1. gaji / upah (kompensasi langsung) dan kesejahteraan
karyawan(kompensasi tidak langsung) adalah sama-sama merupakan
pendapatan (outcomes) bagi karyawan.
2. pemberian gaji/upah dan kesejahteraan bertujuan sama yakni untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keterikatan karyawan.
3. gaji/upah dan kesejahteraan adalah biaya bagi perusahaan.
4. pemberiaan gaji/upah dan kesejahteraan dibenarkan oleh peraturan legal,
jadi bisa dimasukkan dalam neraca fiskal perusahaan tersebut.
Perbedaannya
1. gaji/upah adalah hak karyawan untuk menerimanya dan menjadi kewajiban
perusahaan membayarnya.
2. gaji/upah wajib dibayar perusahaan sedangkan kesejahteraan diberikan
hanya atas kebijaksanaan saja, jadi bukan kewajiban perusahaan atau
sewaktu-waktu dapat ditiadakan.
3. gaji/upah harus dibayar dengan finansial (uang/barang), sedangkan
kesejahteraan diberikan dengan finansial dan nonfinansial (fasilitas).
4. gaji/upah waktu dan besarnya tertentu, sedangkan kesejahteraan waktu dan
besarnya tidak tertentu.
Hal-hal di atas mendorong manajer yang kreatif memberikan balas jasa
dengan cara langsung dan tidak langsung untuk tindakan berjaga-jaga, jika sewaktu-
waktu perusahaan mengalami kesulitan.
Tujuan pemberian kesejahteraan
Kesejahteraan yang di berikan hendaknya bermanfaat dan mendorong untuk
tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat serta tidak melanggar
peraturan legal pemerintah.
Tujuan pemberian kesejahteraan antara lain sebagai berikut.
1. untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada perusahaan.
2. memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta
keluarganya.
3. memotivasi gairah kerja, disiplin, dan produktivitas kerja karyawan
4. menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan.
5. menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman.
6. membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan.
7. memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan.
8. mengefektifkan pengadaan karyawan.
9. membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas
manusia indonesia.
10. mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan.
11. meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.
Asas kesejahteraan adalah keadilan dan kelayakan serta tidak melanggar
peraturan legal pemerintah.
Jenis-jenis Kesejahteraan
Jenis-jenis kesejahteraan yang di berikan adalah finansial dan nonfinansial
yang bersifat ekonomis, serta pemberiaan fasilitas dan pelayanan. Pemberiaan
kasejahteraan perlu di program dengan sebaik-baiknya, supaya bermanfaat dalam
mendukung tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Program kesejahteraan
harus berasaskan keadilan dan kelayakan, berpedoman kepada peraturan legal
pemerintah dan di dasarkan atas kemampuan perusahaan. Hal itu penting supaya
kesejahteraan yang pernah di berikan tidak di tiadakan karena akan mengakibatkan
karyawan malas, disiplinnya merosot, kerusakan meningkat, bahkan turnover
meningkat. Program kesejahteraan harus di informasikan secara terbuka dan jelas,
waktu dan pemberiaannya tepat dan sesuai dengan kebutuhan karyawan.
Sejahtera adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan secara
relatif dan ada rasa aman dalam menikmatinya.
Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seseorang _ baik yang
bersifat positif maupun bersifat negatif_ tentang pekerjaannya.
Kepuasan kerja dan prestasi
Kepuasan kerja tidak selalu menjadi faktor motivasional kuat untuk
berprestasi. Seorang karyawan yang puas belum tentu terdorong untuk
berprestasi karena ” kepuasannya” tidak terletak pada motivasinya, akan tetapi
dapat terletak pada faktor –faktor lain misalnya pada imbalan yang
diperolehnya.
Kepuasan kerja dan motivasinya
Terdapat korelasi kuat antara kepuasan kerja dengan tingkat kemangkiran.
Artinya telah terbukti bahwa karyawan yang tinggi tingkat kepuasan kerjanya
akan rendah tingkat kemangkirannya. Sebaliknya karyawan yang rendah tingkat
kepuasannya akan cxenderung tinggi tingkat kemangkirannya.
Kepuasan kerja dan keinginan Pindah
Terdapat korelasi antara tingkat kepuasan dengan kuat atau lemahnya
keinginan pindsah pekerjaan. Salah satu faktor penyebab timbulnya keinginan
pindah kerja adalah ketidakpuasan pada tempat bekerja seseorang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeliharaan (maintenance) adalah usaha mempertahankan dan atau
meningkatkan kondisi fisik, mental dan sikap karyawan agar mereka tetap loyal dan
bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Supaya karyawan
bersemangat bekerja, berdisiplin tinggi dan bersikap loyal dalam menunjang tujuan
perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat perhatian manajer.
Metode Pemeliharaan :
Komunikasi
Insentif
Kesejahteraan Karyawan
Kesadaran & keselamatan kerja
Hubungan Industrial Pancasila
B. Saran
1. Karyawan yang sudah direkrut, dikembangkan potensinya dinilai prestasi
kerjanya & diberi kompensasi harus dipelihara sebaik – baiknya oleh
organisasi agar dapat memberikan segenap potensi yang dimilki karyawan
untuk kepentingan kemajuan
2. untuk mewujudkan pemeliharaan karyawan yang baik, sebaiknya
dilakukan metode komunikasi, insentif, kesejahteraan, kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) & hubungan Industrial Pancasila yang sesuai dan
harmonis agar tercapai tujuan optimal perusahaan, karyawan danmasyarakat
tercapai.
3. dalam pemeliharaan karyawan, motivasi dan kepuasann kerja harus selalu
ditingkatkan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal. Motivasi
yang tinggi dalam bekerja dapat berpengaruh pada prestasi kerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA