Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“PEMELIHARAAN KARYAWAAN (MSDM) ”

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah MSDM

Dosen : NINDIE ELLESIA S.S.,M.M.

Disusun Oleh :
NO NAMA NIM
1. DENNY MUMTAZ 191010502547
2. ZULFAHMI 191010503637
3. SELVIA KOMALASARI 191010503665

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS PAMULANG (UNPAM)
TAHUN 2021
PRAKATA PENULIS

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pemeliharaan Karyawan (MSDM)” tepat pada waktunya.
Makalah ini berisi uraian mengenai Pemeliharaan Karyawan (MSDM)”.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Indra Prasetyo, selaku
Dosen kami dalam pembelajaran mata kuliah MSDM, dan juga kepada teman-
teman yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan
makalah ini.
Harapan terdalam Penulis, semoga penulisan makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua serta menjadi tambahan informasi mengenai “Pemeliharaan
Karyawan (MSDM)” ” bagi para pembaca.
Penulis menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang
konstruktif guna kesempurnaan tugas makalah ini.
Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan dan banyak terdapat kekurangan, penulisi mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Semoga bermanfaat. Termakasih.

Tegal, Mei 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
PRAKATA PENULIS ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ......................................................................................... 2
E. Metodologi Penulisan Makalah ..................................................................... 2
F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Pentingnya Pemeliharaan SDM ..................................................................... 3
B. Metode-Metode Pemeliharaan SDM ............................................................. 6
C. Program Kesejahteraan .................................................................................. 7
D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................................................................ 9
E. Hubungan Industrial Pancasila .................................................................... 11
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13
A. Kesimpulan .................................................................................................. 13
B. Saran ............................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalankan roda organisasi, manusia merupakan unsur yang
terpenting dibandingkan dengan alat produksi lainnya, seperti modal, sarana
kerja, mesin-mesin, bahan mentah, bahan baku, perangkat lunak dan lain
sebagainya. Mengingat bahwa unsur manusia merupakan unsur yang
terpenting, maka pemeliharaan hubungan dengan karyawan yang kontinue dan
serasi dalam setiap organisasi menjadi sangat penting.
Menurunnya semangat kerja karyawan adalah masalah yang umum
yang dapat terjadi pada setiap perusahaan, baik industri maupun organisasi.
Jika tidak ada penanganan yang serius dan perhatian lebih lanjut, hal tersebut
dapat menjadi bom waktu karena langsung atau tidak langsung dapat
menurunkan performa perusahaan secara operasional bahkan fungsional.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut maka pemeliharaan karyawan
dalam suatu organsasi memang sangatlah penting.
Pemeliharaan tenaga kerja tidak lepas dari campur tangan manajer. Jika
pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan, semangat kerja, sikap, loyalitas
karyawan akan menurun. Absensinya dan turn-over meningkat, disiplin akan
menurun, sehingga pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan
pengintegrasian karyawan yang telah dilakukan dengan baik dan biaya yang
besar kurang berarti untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana arti penting pemeliharaan bagi sumber daya manusia?
2. Metode-metode apa saja yang digunakan dalam pemeliharaan sumber daya
manusia?
3. Jelaskan pengertian dan program kesejahteraan bagi sumber daya manusia?
4. Bagaiaman cara mewujudkan terciptanya keselamatan dan kesehatan kerja
pada sumber daya manusia yang ada?
5. Bagaimana hubungan industri parsial dalam pemeliharaan sumber daya
manusia?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Pemiliharaan
2. Untuk mengetahui Asas-asas Pemeliharaan Karyawan
3. Untuk mengetahui Metode Pemeliharaan Karyawan
4. Untuk mengetahui Faktor Pemeliharaan Keamanan dan Keselamatan Kerja
5. Untuk mengetahui Cara Menjalin Hubungan Baik Antara Perusahaan dan
Karyawan
6. Untuk mengetahui hubungan industrial pancasila
D. Manfaat Penulisan
Makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai manajemen
sumber daya manusia khususnya pemeliharaan karyawan yang merupakan
salah satu materi dalam mata kuliah pengantar manajemen. Selain itu juga
bermanfaat untuk mengetahui bagaimana pemeliharaan karyawan agar
perusahaan tidak kehilangan karyawan yang kompeten.
E. Metodologi Penulisan Makalah
Penulis memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam
penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku,
tetapi juga dari media media lain seperti Internet, e-book, web, blog, dan
perangkat media massa yang diambil dari internet.
F. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab
pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar
belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan,
dan sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan
subbab yang berkaitan dengan manusia dalam pandangan islam serta fungsi
dan tanggung jawab manusia dalam islam. Terakhir, bab penutup terdiri atas
simpulan dan saran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pentingnya Pemeliharaan SDM


Edwin B. Flippo. The maintenance function of personnel is concerned
primarily eith preserving the physical, mental, and emotional condition of
employees. Fungsi pemeliharaan menyangkut perlindungan kondisi fisik,
mental, dan emosi karyawan. (MSDM, Hasibuan:179).
Hasibuan. Pemeliharaan adalah usaha mempertahankan dan atau
meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan agar mereka tetap
loyal dan bekerja produktif untuk menunujang tercapainya tujuan perusahaan.
Berdasarkan pengertian di atas, kami menyimpulkan bahwa
Pemeliharaan adalah:suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjaga
karyawannya dan mempertahankan kondisi fisik dan jiwa tenaga kerjanya
dalam melakukan pekerjaannya.
Pemeliharaan SDM disini dimaksudkan sebagai suatu kegiatan
manajemen untuk mempertahankan stamina SDM dalam melakukan
pekerjaannya dalam perusahaan. Untuk memelihara stamina tenaga kerja maka
perlu dilakukan usaha perlindungan fisik, jiwa dan raga para karyawan dari
berbagai ancaman yang merugikan. Upaya pemeliharaan ini perlu dilakukan
terus menerus karena SDM yang kurang mendapat perhatian dan pemeliharaan
dari perusahaan akan menimbulkan masalah, semangat kerja dan prestasi
karyawan akan merosot, loyalitas karyawan menurun. Jika hal ini terjadi maka
akan berakibat pada tingginya tingkat kemangkiran (bolos) karyawan. Oleh
karena itulah, suatu perusahaan yang ingin berkembang harus melakukan
kegiatan pemeliharaan terhadap SDM yang bekerja diperusahaan. Karena
pemeliharaan karyawan erat hubungannya dengan tingkat produktivitas
karyawan terhadap suatu perusahaan.

3
Gambar 2.1 Konsep Pemeliharaan SDM
1. Tujuan Pemeliharaan SDM
Berikut ini adalah beberapa tujuan pemeliharaan sumber daya
manusia pada perusahaan.
a. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
b. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan.
c. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn-over karyawan.
d. Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan.
e. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.
f. Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan.
g. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis.
h. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
2. Asas-Asas Pemiliharaan SDM
a. Asas Manfaat dan Efesiensi
Pemeliharaan yang dilakukan harus efesien dan memberikan
manfaat yang optimal bagi perusahaan dan karyawan.Pemeliharaan ini
hendaknya meningkatkan prestasi kerja, keamanan, kesehatan, dan
loyalitas karyawan dalam mencapai tujuan.Asas ini harus deprogram
dengan baik supaya tidak sia-sia.

4
b. Asas Kebutuhan dan Kepuasan
Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menja
didasar program pemeliharaan karyawan.Asas ini penting supaya
tujuan pemeliharaan, kesehatan, dan sikap karyawan baik, sehingga
mereka mau bekerja secara efektif dan efesien menunjuang tercapainya
tujuan perusahaan.
c. Asas Keadilan dan Kelayakan
Keadilan dan kelayakan hendaknya dijadikan asas program
pemeliharaan karyawan. Karena keadilan dan kelayakan akan
menciptakan ketenangan dan konsentrasi karyawan terhadap tugas-
tugasnya, sehingga disiplin, kerjasama, dan semangat kerjanya
meningkat. Dengan asa sini diharapkan tujuan pemberian pemeliharaan
akan tercapai.
d. Asas Peraturan Legal
Peraturan-peraturan legal yang bersumber dari undang-undang,
Keppres, dan keputusan mentri harus dijadikan asas program
pemeliharaan karyawan. Hal ini penting untuk menghindari konflik dan
intervensi serikat buruh dan pemerintah.
e. Asas Kemampuan Perusahaan
Kemampuan perusahaan menjadi pedoman dan asas program
pemeliharaan kesejahteraan karyawan. Jangan sampai terjadi
pelaksanaan pemeliharaan karyawan yang mengakibatkan hancurnya
perusahaan.
Dalam pemeliharaan dibutuhkan strategi dalam pelaksanaannya,
pemilihan metode yang tepat sangat penting, supaya pelaksanaannya
efektif dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi
perusahaan.Manajer yang cakap akan menerapkan metode yang sesuai
dan efektif dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Pemeliharaan
keamanan, kesehatan, dan sikap loyal karyawan hendaknya dengan
metode yang efektif dan efesien supaya tercapai manfaat yang optimal.

5
B. Metode-Metode Pemeliharaan SDM
Pemilihan metode yang tepat bertujuan agar pelaksanaannya efektif
dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi suatu perusahaan.
Menurut Hasibuan dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Sumber Daya
Manusia”, manajer seharusnya menerapkan metode yang sesuai dan efektif
dalam melakukan tugas-tugasnya. Adapun metode-metode pemeliharaan
antara lain:
1. Komunikasi
2. Insentif
3. Kesejahteraan karyawan
4. Kesadaran dan keselamatan kerja
5. Hubungan industrial pancasila
Akan dibahas lebih lengkap dibawah ini :
1. Komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk
gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Dalam menyampaikan
informasi komunikasi sangat diperlukan. Komunikasi berfungsi untuk
instructive, informative, influencing, dan evaluative. Komunikasi disebut
efektif jika informasi disampaikan secara singkat, jelas, dapat dipahami, dan
dilaksanakan sama dnegan maksud komunikator. Melalui komunikasi yang
baik dan efektif, maka permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam
perusahaan dapat diselesaikan. Konflik yang terjadi dapat diselesaikan
melalui rapat dan musyawarah. Jadi, komunikasi sangat penting untuk
menciptakan pemeliharaan karyawan dalam perusahaan.
2. Insentif
Menurut Hasibuan dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya
Manusia”, insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada
karyawan tertentu berdasarakan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong
meningkatkan produktivitas kerjanya. Adapun jenis insentif dalam buku
Hasibuan terbagi atas dua yaitu:
a. Insentif positif adalah daya perangsang dengan memberikan hadiah
material atau non material kepada karyawan yang prestasi kerjanya di
atas prestasi standar.

6
b. Insentif negatif adalah daya perangsang dengan memberikan ancaman
hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya di bawah prestasi
standar.
Selain jenis-jenisnya, Insentif juga memiliki bentuk-bentuk insentif
antara lain:
a. Non material insentif, adalah daya perangsang yang diberikan kepada
karyawan berbentuk penghargaan atau pengukuhan berdasarkan
prestasi kerjanya. Misalnya piagam, piala, medali.
b. Sosial insentif, adalah daya perangsang yang diberikan pada karyawan
berdasarkan prestasi kerjanya, berupa fasilitas dan kesempatan untuk
mengembangkan kemampuannya, seperti promosi, mengikuti
pendidikan atau naik haji.
c. Material insentif, adalah daya perangsang yang diberikan pada
karyawan berdasarkan prestasi kerjanya, berbentuk uang dan barang.
material insentif ini bernilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan karyawan dan keluarganya.
Pemberian insentif yang adil dan terbuka akan menciptakan
pemeliharaan yang baik dan selaras, sehingga loyalitas dan semangat kerja
karyawan akan meningkat dan absensi serta tingkat keluar-masuk karyawan
akan menurun. Jadi, pemberian insentif sangat berpengaruh terhadap kinerja
karyawan dalam suatu perusahaan.
C. Program Kesejahteraan
Menurut Hasibuan dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya
Manusia”, kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan
non material) yang dierikan berdasarkan lebijaksanaan. Kesejaheraan yang
diberikan sangatlah berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik
dan mental karyawan beserta keluarganya. Pemberian kesejahteraan akan
menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin, dan sikap loyal
karyawan terhadap perusahaan sehingga labour turnover relatif rendah.
Timbul pertanyaan bagi kita lalu apa perbedaan antara kompensasi
langsung (gaji/upah) dengan kesejahteraan karyawan (kompensasi tidak
langsung). Perbedaannya antara lain :

7
1. Gaji/upah adalah hak karyawan untuk menerimanya dan menjadi
kewajiban perusahaan membayarnya
2. Gaji/upah wajib dibayar perusahaan sedangkan kesejahteraan diberikan
hanya atas kebijaksanaan saja, jadi bukan kewajiban perusahaan.
3. Gaji/upah harus dibayar dengan finansial(uang/barang), sedangkan
kesejahteraan diberikan dengan finansial dan non finansial(fasilitas)
4. Gaji/upah waktu dan besaranya tertentu, sedangkan kesejahteraan waktu
dan besaranya tidak tentu.
1. Tujuan Kesejahteraan
Pemberian kesejahteraan ini bertujuan mendorong agar tercapainya
tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat serta tidak melanggar
peraturan legal pemerintah. Tujuan pemberian kesejahteraan antara lain ;
a. Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada
perusahaan.
b. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan
beserta keluarganya.
c. Memotivasi gairah kerja, disiplin, dan produktivitas kerja karyawan.
d. Menurunkan tingkat absensi dan turn-over karyawan.
e. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman.
f. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai kerjaan.
g. Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan.
h. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
i. Membantu membantu melaksanakan program pemerintah dalam
meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
j. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan.
k. Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.
Asas kesejahteraan adalah keadilan dan kelayakan serta tidak
melanggar peraturan legal pemerintah.

2. Jenis-Jenis Kesejahteraan
Jenis-jenis kesejahteraan yang di berikan adalah finansial dan
nonfinansial yang bersifat ekonomis, serta pemberian fasilitas dan

8
pelayanan. Jenis kesejahteraan yang akan diberikan harus selektif dan
efektif mendorong terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan beserta
keluarganya. Jadi, penentuan jenis kesejahteraan harus hati-hati, bukan
secara emosional atau asal-asalan.
Berikut tabel Jenis Kesejahteraan Karyawan yang biasa diberikan
perusahaan kepada karyawannya.

D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki arti yang penting baik bagi
perusahaan, terlebih karyawannya. Hal ini harus di tanamkan dalam diri
masing-masing karyawan melalui pembinaan ataupun penyuluhan dari
perusahaan. Kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja membantu
terwujudnya pemeliharaan karyawan yag baik. Apabila tidak ada perhatian
dalam keselamatan dan kesehatan kerja maka kemungkinan akan menambah
tingkat terjadinya kecelakaan kerja yang juga dapat menurunkan tingkat
produksi. Hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
1. Pemeliharaan Keamanan Kerja SDM
Pemeliharaan keamanan kerja SDM itu perlu dilakukan oleh setiap
perusahaan, dengan sasaran agar SDM dalam melaksanakan tugasnya
sehari-hari dapat berjalan lancer, dan terlindungi dari hal-hal yang dapat
mengancam baik fisik maupun jiwanya. Bila keamanan dan keselamatan
kerja karyawan tidak terjamin dalam suatu perusahaan, maka akan dapat
menimbulkan akibat-akibat yang merugikan kedua belah pihak, baik
karyawan maupun perusahaan. Dipihak karyawan akn timbul keraguan,

9
kekhawatiran dalam melaksanakan tugas, karena mereka merasa tidak
mendapatkan perlindungan keamanan dan keselamatan kerjanya.
Sebaliknya dipihak perusahaan, bila terjadi kecelakaan dalam perusahaan
akan menyebabkan kerugian dan resiko berhentinya kegiatan produksi
perusahaan. Pada umumnya ada beberapa faktor yang mendorong suatu
perusahaan perlu melakukan pemeliharaan keamanan dan keselamatan
kerja antara lain:
a. Kemanusiaan
Karyawan yang bekerja di perusahaan adalah manusia biasa bukan
hanya sebagai alat produksi tetapi juga merupakan asset perusahaan.
Oleh sebab itu, program pemeliharaan keamanan dan keselamatan kerja
ini seharusnya didorong oleh rasa belas kasihan sesama makhluk yaitu
rasa kemanusiaan. Sehingga para karyawan terhindar dari segala
malapetaka dan marabahaya dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
b. Peraturan Pemerintah
Suatu Perusahaan bertujuan agar produknya itu dapat dipakai atau
digunakan oleh masyarakat. Oleh sebab itu keberadaannya perlu diatur
melalui berbagai mekanisme peraturan perundang-undangan yang ada.
Salah satu undang-undangyang mengatur keamanan dan keselamatan
kerja adalah UU No.1 Tahun 1970 yang termuat dalam lembaran
Negara No.1 Tahun 1970.
c. Ekonomi
Untung rugi dalam pemeliharaan keamanan dan keselamatan
kermerupakan kerja pendorong terkuat dalam suatu perusahaan. Hal ini
dapat dipahami bahwa suatu perusahaan dalam kegiatannya akan selalu
bergerak menurut pertimbangan-pertimbangan ekonomis. Dengan
pelaksanaan pemeliharaan oleh perusahaan maka perusahaan itu harus
mengeluarkan biaya yang banyak. Namun biaya yang dikeluarkan akan
lebih besar jika terjadi kecelakaan kerja terhadap karyawan. Oleh sebab
itu, perusahaan yang melakukan pemeliharaan keamanan dan
keselamatan kerja dapat berhemat karena biaya pemulihan akibat
kecelakaan dapat diperkecil.

10
2. Pemeliharaan Kesehatan Kerja SDM
Sasaran Pemeliharaan kesehatan kerja SDM adalah terciptanya
karyawan yang sehat jasmani dan rohani dalam melakukan pekerjaan.
Karyawan yang sehat akan memiliki kemampuan yang tinggi untuk
melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasannya. Oleh sebab itu
perusahaan berkewajiban melakukan pemeliharaan kesehatan karyawan
agar tujuan perusahaan dapat dicapi bersama-sama. Ada beberapa macam
cara yang bisa dilakukan perusahaan dalam pemeliharaan kesehatan SDM
antara lain:
a. Penyediaan poliklinik khusus milik perusahaan
b. Penyediaan dokter perusahaan
c. Pemberian asuransi kesehatan atau penggantian biaya pemeliharaan
kesehatan.
E. Hubungan Industrial Pancasila
Menurut Hasibuan dalam bukunya yang berjudul “Manajemen SDM”,
hubungan industrial pancasila adalah hubungan antara para pelaku dalam
proses produksi barang dan jasa didasarkan atas nilai yang merupakan
manifestasi dari keseluruhan sila-sila Pancasila dan UUD 1945, yang tumbuh
dan berkembang di atas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional
Indonesia.
1. Ciri – Ciri Khas HIP
Berikut adalah ciri-ciri khusus Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
antara lain:
a. HIP didasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa kemanusiaan yang
adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam satu pengertian
yang utuh dan bulat.
b. HIP ialah hubungan perburuhan yang secara keseluruhan dijiwai oleh
kelima sila pancasila.
c. HIP didasarkan atas suasana serta keserasian keselarasan dan
keseimbangan antara pihak-pihak yang tersangkut dalam keseluruhan

11
proses produksi yaitu buruh dan pengusaha pemerintah dan
masyarakat umum.
d. HIP berpegang bola pada Tri Dharma di mana antara buruh dan
pengusaha dan pemerintah tercipta saling merasa ikut memiliki
memelihara cara mempertahankan dan terus-menerus mawas diri
yang mengandung asas Partnership dan tanggung jawab bersama.
2. Asas - asas untuk mencapai tujuan
a. HIP di dalam mencapai tujuan mendasarkan diri pada asas-asas
pembangunan nasional yaitu:
1) asas manfaat
2) asas usaha bersama dan kekeluargaan
3) asas demokrasi
4) asas adil dan merata
5) asas Keseimbangan
b. HIP di dalam mencapai tujuan juga mendasarkan diri pada 3 asas
kerjasama
1) buruh dan pengusaha atau pimpinan perusahaan adalah teman
seperjuangan dalam proses produksi yang berarti baik buruh
maupun pengusaha atau pimpinan perusahaan wajib bekerja
sama serta bantu membantu dalam kelancaran usaha dengan
meningkatkan kesejahteraan dan menaikkan produksi
2) buruh dan pengusaha atau pimpinan perusahaan adalah teman
seperjuangan dalam untungan yang berarti keuntungan yang
diterima perusahaan dinikmati bersama dengan bagian yang
layak dan serasi
3) buruh dan pengusaha atau pimpinan perusahaan adalah teman
seperjuangan dalam mempertanggungjawabkan kepada:
a) Tuhan Yang Maha Esa
b) bangsa dan negara
c) masyarakat sekelilingnya
d) buruh beserta keluarganya dan
e) perusahaan tempat mereka bekerja

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengertian di atas, kami menyimpulkan bahwa
Pemeliharaan adalah:suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
menjaga karyawannya dan mempertahankan kondisi fisik dan jiwa tenaga
kerjanya dalam melakukan pekerjaannya. Pemeliharaan SDM disini
dimaksudkan sebagai suatu kegiatan manajemen untuk mempertahankan
stamina SDM dalam melakukan pekerjaannya dalam perusahaan. Untuk
memelihara stamina tenaga kerja maka perlu dilakukan usaha perlindungan
fisik, jiwa dan raga para karyawan dari berbagai ancaman yang merugikan.
Adapun beberapa metode yang dapat dilakukan oleh manajer antara
lain dengan proses komunikasi atau proses pemindahan pengertian,
memberikan insentif baik dalam bentuk positif dan negatif.
Selain itu perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan pegawainya
dengan memberikan bonus,fasilitas dan pelayanan kepada karyawannya.
Dengan program kesejahteraan tersebut,karyawan dapat memenuhi kebutuhan
fisik dan mental karyawan beserta keluarganya. Pemberian kesejahteraan akan

13
menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin, dan sikap loyal
karyawan terhadap perusahaan sehingga labour turnover relatif rendah.
B. Saran
Berkaitan dengan permasalahan diatas, ada beberapa saran yang
disampaikan guna perbaikan program di masa mendatang. Bagi pihak
pelaksana program P2K, perlu mensosialisasikan prosedur untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan secara optimal dan perlu mendiagnosis penyakit
karyawan secara tepat sehingga proses rujukan dan obat yang diberikan juga
sesuai dengan penyakit yang dirasakan oleh karyawan. Bagi pihak perusahaan,
perlu mengupayakan agar tersedia dokter poliklinik perusahaan yang dapat
bekerja secara tetap di PT.Mandom, meningkatkan dana yang dialokasikan ke
bagian kesehatan serta perlu mengembangkan fasilitas pelayanan yang
lengkap dan waktu pelayanan yang lebih intensif. Disamping itu perusahaan
juga harus menyesuaikan beberapa program P2K dengan standar dari
jamsostek sehingga pelayanan yang diperlukan karyawan wanita berkaitan
dengan kondisi fisiknya yang khas, dapat dilaksanakan.
Kemudian juga perlu mempertimbangkan agar pelayanan kesehatan
dapat diberikan kepada anggota keluarga karyawan wanita yang berstatus
menikah, sehingga ia memperoleh hak yang sama dengan karyawan laki-laki.
Bagi SPSI unit kerja PT.Mandom sebaiknya dapat membantu perusahaan
untuk mendata kondisi kehidupan karyawan wanita sehingga SPSI dapat
menjadi social control yang baik bagi perusahaan. Begitu pula dengan pihak
pemerintah perlu meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan yang
menyelenggarakan sendiri kegiatan pelayanan kesehatan, sehingga pekerja
tidak dirugikan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Manajemen Sumberdaya Manusia – Bab X Pemeliharaan. Dalam:


http://literaturekonomi.blogspot.com/2010/04/manajemen-sumberdaya-
manusia-bab-x.html. Diakses pada tanggal 05 Mei 2020 pukul 10.21 WIB.

Anonim. 2013. Pemeliharaan Karyawan. Dalam:


https://www.facebook.com/ekis.stain.wtp/posts/602791836398557
Diakses pada tanggal 05 Mei 2020 pukul 10.21 WIB.

Emje, Dewi Ayu. 2012. Makalah Pemeliharaan Tenaga Kerja. Dalam:


http://ayuwidigda.blogspot.com/2012/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html.
Diakses pada tanggal 05 Mei 2020 pukul 10.21 WIB.

Fitridewi, Wuland. 2012. Pemeliharaan Karyawan. Dalam:


http://wulandwords.blogspot.com/2012/12/pemeliharaan-karyawan.html.
Diakses pada tanggal 05 Mei 2020 pukul 10.21 WIB.

Rizqi, Ahmad Qoni’. 2012. Pemeliharaan Sumber Daya Manusia. Dalam:


http://arenamateribelajar.blogspot.com/2012/11/pemeliharaan-sumber-
daya-manusia.html. Diakses pada tanggal 05 Mei 2020 pukul 10.21 WIB.

Sadina, Laurents. 2012. Makalah Pemeliharaan Tenaga Kerja (MSDM). Dalam:


http://elyasonlineshop.blogspot.com/2012/02/makalah-pemeliharaan-
tenaga-kerja-msdm.html. Diakses pada tanggal 05 Mei 2020 pukul 10.21
WIB.

15

Anda mungkin juga menyukai