Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Gizi Institusi Dan Industri yang diampu
oleh Bapak Sunarto Kadir

OLEH

KELOMPOK VI
NIKSON HEIYO (811417098)
DESITA DJIBU (811417029)
DWI JULIANI MERTOSONO (811417141)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
KATA PENGANTAR
Bismillahhirahmannirahim
Segala puja puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, yang telah memberikan
limpahan karunia-Nya kepada kita semua sehingga pada hari ini kita masih dapat membaca
makalah ini, dan telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan tepat pada waktunya.
Selama menyusun makalah ini pasti ada hambatan dan kesalahan dikarenakan
sedikitnya pengetahuan penyusun terhadap materi yang diangkat, karena campuran tangan
dari beberapa pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini, maka dari itu dengan
kerendahan hati kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu
selama proses penyusunan, dan akhirnya tersusunlah makalah yang berjudul “Manajemen
Sumber Daya Manusia”.
Penyusun hanyalah manusia biasa yang pastinya memiliki segala kekurangan karena
kesempurnaan hanya milik Allah swt, maka dari itu kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan makalah ini sangat penyusun harapkan, semoga makalah ini berguna bagi
pembaca dan berguna bagi generasi yang akan datang, terimakasih.

Gorontalo, Februari 2020

Penyusun
Kelompok VI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ............................................................................................... 4

1.2 Rumusan masalah .......................................................................................... 4

1.3 Tujuan penulisan ........................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia...................................................5

2.2 Ketenagaan dalam Institusi Penyelenggaraan Makanan...............................10

2.3 Uraian Tugas Dalam Penyelenggaraan Makanan...........................................11

BAB III HASIL PENGAMATAN

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 15

3.2 saran .............................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan aset perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipe
sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manusia dan Kemampuan Teknologi. Sumber daya
finansial merupakan salah satu unsur penting dalam rangka membentuk perusahaan yang
maju dan terus berkembang karena berhubungan dengan saham yang merupakan modal
utama dalam membangun sebuah perusahaan dan mengembangkan serta melanjutkan
perusahaan tersebut. Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang menyangkut penunjang
secara fisik berdirinya suatu perusahaan seperti alat-alat kelengkapannya. Sumber daya
manusia merupakan sektor sentral dan penting dalam rangka pencapaian tujuan di suatu
perusahaan, karena dengan adanya kemampuan skill para pekerja dan kualitas sumber daya
manusia dapat menggerakan perusahaan dengan baik dan benar. Kemampuan teknologi juga
merupakan unsur penunjang penting dalam menggerakan perusahaan, karena dengan adanya
kelengkapan teknologi dan kecanggihan teknologi akan memudahkan berjalannya suatu
perusahaan. Dari keempat sumber tersebut aspek yang terpenting yaitu manusia, karena
manusia merupakan penggerak terpenting dalam perusahaan. Maju dan tidaknya perusahaan
tergantung pada pengelolaan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dalam suatu
perusahaan itu atau oleh suatu departemen tertentu.
Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut Kami akan menjabarkan definisi manajemen
sumber daya manusia, fungsi, urgensi dan implementasinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Definisi dari Manajemen Sumber Daya Manusia?
2. Bagaimana Ketenagaan dalam Institusi Penyelenggaraan Makanan?
3. Bagaimana Uraian Tugas Dalam Penyelenggaraan Makanan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Definisi dari Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Mengetahui bagaimana ketenagaan dalam Institusi Penyelenggaraan Makanan
3. Mengetahui Uraian Tugas dalam Penyelenggaraan Makanan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Manajemen SDM


Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai
tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM
didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia- bukan mesin - dan bukan
semata menjadi sumber daya bisnis.
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut
para ahli:
1. Menurut Melayu SP. Hasibuan.
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2. Menurut Henry Simamora
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan
jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok
bekerja.MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan,
penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja,
kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
3. Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan,
pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara
efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh
organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
4. Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan
pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi
pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan
kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
5. Menurut Mutiara S. Panggabaean
MSDM adalah kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut
pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri dari
analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan
pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi,
kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian
pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan,
karyawan dan masyarakat. Jadi, Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan
tenagakerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam usaha pencapaian tujuan
perusahan permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdqapat pada bahan
mentar, alat-alat kerja, mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, namun juga
menyakup karyawan (SDM) yang mengelola faktor-faktor produksi lainnya tersebut. Namun,
perlu diingat bahwa sumber daya manusia sendiri sebagai faktor produksi, seperti halnya
faktor produksi lainnya, merupakan masukan (input) yang diolah oleh perusahaan dan
mengasilkan keluaran (output).
A. Peran Manajemen SDM
Peranan karyawan bagi sebuah perusahan berupa keterlibatan mereka dalam sebuah
perencanaan, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Berbicara
mengenai peranan tenaga kerja, harus dibedakan antara mereka yang memiliki pekerjaan dan
mereka yang bekerja. R.Kyosaki menyebutnya dalam empat tingkatan (quadrant) yaitu self
employed, employe, pebisnis dan investor. Karyawan adalah mereka yang bekerja pada orang
lain dengan menjual jasa mereka; waktu, tenaga dan pikiran untuk perusahan dan mendapat
kopensasi dari perusahan tersebut. Namun berbicara mengenai tenaga kerja ini masih umum.
Karena ada yang tidak bekerja, yang bekerja (pada orang lain/negara/swasta) dan mereka
yang bekerja sendiri.
Dalam MSDM yang ingin ditelah adalah karyawan (mereka yang menjual jasa-pikiran,
tenaga dan waktu- kepada orang lain atau perusahaan. Disini terjadi sebuah ikatan atau
kontrak mengenai hak dan kewajiban masing-masing.
1. Perencanaan
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja (Preparation and selection). Persiapan.
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia
dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan
adalah dengan melakukan perkiraan/forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya,
waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan
persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur
organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum
ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
2. Rekrutmen & Seleksi
Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari
calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk
memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan
analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan/job description dan juga
spesifikasi pekerjaan/job specification.
3. Pelatihan, Pengembangan & Penilaian Prestasi
 Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation). Tenaga kerja
yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar
tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing
serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan
evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah
maupun yang tinggi.
 Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and protection).
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari
organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan
dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi
yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga
kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau
perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat
tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan
bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs
organisasi.org ini.
4. Promosi, Pemindahan dan Pemisahan
 Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang
pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang
lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi,
kadang-kadang disebut transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi
pemotongan pembayaran, hak dan kesempatan.
 Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah
perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji.
Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan
permasalahan keuangan perusahaan semakin serius.
 Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi
karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang
cukup.
 Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif
organisasi atau kemauan pegawai sendiri.
 Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja
maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.

B. Tugas pokok Manajemen SDM


Aktivitas manajer dalam perencanaan, pengorgnisasian, pengarahan, Mengingat peran
pentingnya MSDM pada sebuah perusahaan, selain 4 fungsi utama manajemen SDM yang
sudah dijelaskan di atas ada pula tugas pokok yang mesti diemban. Secara singkat, tugas
pokok MSDM bisa dijelaskan sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan terhadap proses perekrutan, seleksi, wawancara, dan
penempatan sejumlah tenaga kerja baru.
2. Mengkoordinasi tenaga kerja yang berbakat dan memiliki keahlian sesuai yang
diharapkan perusahaan.
3. Menghubungkan pihak manajemen dengan tenaga kerja.
4. Memberi pelayanan kepada tenaga kerja.
5. Memberikan masukan atas kebijakan-kebijakan perusahaan.
6. Melakukan pengawasan terhadap kinerja tenaga kerja khusus dan juga staf pendukung.
7. Mengatasi permasalahan-permasahan mengenai ketenagakerjaan.
Tugas pokok MSDM memang tidak mudah. Oleh karena itulah, keberadaaan Manajemen
SDM sangat penting artinya dalam sebuah perusahaan. Sekian uraian mengenai 4 fungsi
utama manajemen SDM beserta tugasnya kali ini. Semoga memberi info yang
bermanfaat untuk Anda.

C. Tanggung jawab Manajemen SDM


Agar perusahaan bisa berjalan dengan baik dan bahkan mengalami perkembangan yang
cukup signifikan, ada beberapa tanggung jawab yang harus diselesaikan oleh tim manajemen
SDM dengan baik, antara lain:
1. Mendesain Struktur dan Tugas dalam Organisasi
Tugas ini dimulai dengan mengidentifikasi masing – masing pekerjaan dalam perusahaan
dan keterampilan serta kompetensi masing – masing tenaga kerja, sehingga mereka dapat
ditempatkan di departemen dan pekejaan yang tepat. Selain itu, meninjau suatu masalah
yang tengah dihadapi perusahaan dan ikut mencarikan pemecahannya. Jika memang
dibutuhkan, mereka juga bertugas dalam perubahan organisasi.
2. Mengorganisasikan Sumber Daya
Dalam tugas ini, tanggung jawab manajemen SDM adalah menganalisa kebutuhan akan
tenaga kerja, pengadaan karyawan baru (termasuk pemasangan pengumuman lowongan
kerja, wawancara, tes dan pengelolaan kontrak kerja) dan juga mengembangkan
kemampuan dan orientasi tenaga kerja, pemberhentian, pensiun dan pengunduran diri.
3. Menilai Kinerja Karyawan
Tugas ini termasuk melakukan monitor dan evaluasi sehingga ditemukan apakah terdapat
kemajuan atau justru kemunduran dalam organisasi karena kinerja tersebut. Jika terdapat
masalah dalam kinerja karyawan; koordinasi dan pendisiplinan perlu dilakukan.
4. Mengembangkan Karyawan
Tanggung jawab yang harus dipenuhi Manajemen SDM dalam hal ini adalah
mempersiapkan dan mengadakan pelatihan, pembinaan dan bahkan pendidikan yang
dapat meningkatkan kemampuan karyawan dan mengembangkan karirnya.
5. Mengatur Penghargaan untuk Karyawan
Tanggung jawab yang diemban oleh Manajemen SDM dalam hal ini adalah bagaimana
departemen ini dapat membangun sistem pemberian upah yang adil dan sesuai dengan
apa yang telah dikejakan karyawan. Sistem penghargaan ini dapat diberikan dengan cara
pemberian insentif tertentu atau pembagian untung yang diberikan berdasarkan kinerja,
kontribusi atau kompetensi. Tanggung jawab ini juga mencakup pemberian bonus hingga
insentif pensiun.
Fungsi dan tugas sebuah manajemen SDM tentunya sangat penting bagi sebuah
perusahaan. Semua tugas dan tanggung jawabnya berkenaan dengan dokumentasi
prestasi tenaga kerja, keamanan dan juga kesehatan masing – masing karyawan dalam
perusahaan.
Seluruh aspek yang berkenaan dengan karyawan atau tenaga kerja harus diatur dan
dipertanggung jawabkan dengan baik karena tenaga kerja jugs termasuk ke dalam asset
perusahaan yang harus dipelihara dengan baik; tidak hanya menuntut mereka untuk
bekerja dengan baik dan menguntungkan perusahaan, tapi juga memberikan hak – hak
yang mereka butuhkan.
Dengan adanya manajemen SDM yang baik, seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan
karyawan pastinya dapat terselesaikan dengan sempurna.
Manajemen sumber daya manusia ini juga akan menjadi penghubung yang baik antara
perusahaan dan para tenaga kerja. Jika penghubung ini bisa menjadi cukup kuat dan
bekerja sebagaimana mestinya, pastinya sebuah perusahaan akan berjalan dengan baik.
Perusahaan tersebut dapat memiliki banyak karyawan berkualitas dan terus
mengembangkan potensi. Selain itu, kinerja mereka dapat selalu stabil dan konflik di
dalam perusahaan jarang terjadi karena keseimbangan hak dan kewajiban telah terpenuhi
seperti sebagai mana mestinya.

2.2 Ketenagaan dalam istitusi penyelenggaraan makanan


Berikut ini tenaga kerja dalam penyelenggaraan makanan, umumnya di bagi menjadi tiga
kelompok yaitu:
1. Kelompok Tenaga Pengelola
Tenaga-tenaga pengelola kegiatan penyelenggaraan makanan bertanggung jawab atas
perencanaan, pengawasan, dan pengendalian. Kelompok tenaga ini bertanggung jawab
dalam penyusunan menu, standarisasi kualitas, dan cita rasa makanan yang dihasilkan,
serta efisiensi penggunaan dan daya yang tersedia sehingga biaya penyelenggaraan
makanan dapat ditekan serendah mungkin tanpa mengurangi mutu dan cita rasa makanan.
2. Kelompok Tenaga Pelaksana
Kelompok tenaga pelaksana dalam penyelenggaraan makanan adalah yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan produksi dan distribusi makanan kepada
konsumen. Isi tenaga dalam kelompok ini adalah mereka yang mempunyai keahlian dalam
kegiatan masak-memasak, baik melalui pendidikan formal maupun melaui pengalaman
yang cukup.
3. Kelompok Tenaga Pembantu Pelaksana
Kelompok tenaga pembantu pelaksana penyelenggaraan makanan adalah mereka yang
terlibat dalam kegiatan penyelenggaraan makanan, tetapi tidak mempunyai tanggung
jawab khusus. Umumnya mereka hanya membantu tenaga pelaksana untuk menyelesaikan
tugasnya, seperti membersihkan bahan makanan, memotong, mengiris, atau membantu
pekerjaan memasak lainnya, termasuk membersihkan peralatan.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja mulai dari sebelum, selama,
dan sesudah masa kerja merupakan bagian yang harus diperhatikan dari ketenagaan yang
ada, antara lain:
1. Jumlah tenaga
Tenaga pengolah makanan dalam penyelenggaraan makanan umumnya mempunyai
latar belakang pendidikan di dunia kuliner. Akan tetapi, hal ini belum dapat menjamin
bahwa menu yang disajikan sudah memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan.
Menurut mukrie (1990), tenaga yang dibutuhkan dalam suatu penyelenggaraan
makanan terdiri dari tenaga ahli, tenaga terampil, dan tenaga penunjang.
2. Penerimaan tenaga
Pihak institusi membuka lowongan pekerjaan sebagai tenaga pengolah makanan,
kemudian pendaftar yang lolos kemudian melalui tahap wawancara dan setelah dilakukan
diskusi diumumkan siapa saja yang lolos dan diterima sebagai tenaga pengolah makanan.
3. Tugas tenaga
Pembagian tugas untuk masing-masing tenaga pengolah makanan harus terbagi
dengan jelas. Dengan demikian tenaga pengolah makanan telah terbagi menjadi tugas
sendiri dengan rata mulai dari penerimaan bahan makanan hingga akhir proses yaitu
pencucian peralatan masak.
4. Pembagian tenaga
Dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga pengolah makanan yang dimiliki, pihak
yayasan sekolah mengikut sertakan tebaga pengolah makanannya pada kegiatan pelatihan.

2.3 Uraian tugas dalam penyelenggaraan makanan


Penyelenggaraan makanan sebagai suatu sub sistem terdiri dari 7 komponen yaitu input
(masukan), transfomasi (proses), output (luaran), kontrol (pengawasan), memori, dan timbal
balik (feedback) :
1. INPUT
Input adalah sumber daya operasional untuk mencapai tujuan dari sistem. Input dari
kegiatan penyelenggaraan makanan adalah:
a. Manusia
- Tenaga kerja
- Keterampilan
b. Bahan-bahan
- Makanan
- Alat/bahan kebersihan
c. Fasilitas
- Ruangan
- Peralatan
d. Operasional
- Laporan keuangan
- Waktu
- Keperluan
- informasi
2. PROSES
Tindakan atau aktivitas yang dilakukan dalam mengubah input dan output.Proses
penyelenggaraan makanan meliputi :
1) Fungsi managemen
Sebuah komponen dari unsur perubahan yang tak terpisahkan , yang dilakukan
oleh para manajer untuk berkoordinasi dengan tujuan subsistem.Manajemen
fungsional terdiri dari, perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan staf
(pekerja), pengarahan dan pengawasan. Fungsi-fungsi ini digunakan untuk
mengatur pengoperasian yang termasuk sumber daya manusia, keuangan dan
pemasaran.
2) Subsistem fungsional
Subsistem fungional dari sebuah sistem penyelenggaraan terklasifikasi
berdasarkan tujuan mereka masing-masing, yang terdiri atas pembelian, produksi,
distribusi dan penyajian, sanitasi dan pemeliharaan. Tergantung dari jenis sistem
penyelenggaraan makanan, subsistem dalam sistem dapat bervariasi.
3) Keterkaitan antara proses
Keterkaitan antara proses terdiri dari pembuatan keputusan, komunikasi, dan
keseimbangan yang dibutuhkan untuk mengkoordinasi karakteristik dari sistem di
dalam pengubahan input menjadi output.
a. Pembuatan keputusan didefinisikan sebagai sebuah seleksi oleh manajemen
dari berbagai macam alterntaif yang ada.
b. Komunikasi dapat disebut sebagai kendaraan untuk mentransmisi
(menyalurkan) keputusan dan informasi lainnya, baik informasi tertulis
maupun informasi lisan.
c. Keseimbangan mengacu pada kemampuan manajemen untuk mengatur
stabilitas organisasi dibawah kondisi perubahan teknologi, ekonomi, politik
dan sosial.
3. OUTPUT
Hasil akhir dari perubahan (taransformasi) input ke pencapaian tujuan sistem.Output
adalah penyelenggaraan makanan meliputi :
1) Makanan: Kualitas, Kuantitas
2) Kepuasan Pelanggan
3) Kepuasan Karyawan
4) Akuntabilitas keuangan
4. KONTROL
Pengawasan memastikan sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan organisasi. Pengawasan juga memastikan bahwa organisasi berfungsi
secara resmi tanpa kendala hukum. Terdiri dari pengawasan internal dan pengawasan
eksternal
1) Pengawasan internal, terdiri dari perencanaan tujuan, tujuan organisasi, sasaran
organisasi, standar-standar, kebijakan-kebijakan dan prosedur.
2) Pengawasan eksternal, berasal dari lokal, negara, undang-undang pemerintah, dan
kontrak dengan organisasi atau perusahaan lain.
5. MEMORI
Memori adalah semua penyimpanan dan pembaharuan informasi yang memberikan
catatan-catatan sejarah dari pengoperasian sistem. Analisa dari catatan sejarah dapat
membantu pimpinan organisasi untuk mengambil perencanaan dan dapat menghindari
pengulangan kesalahan.
6. FAKTOR LINGKUNGAN
Faktor lingkungan adalah hal-hal yang terjadi di luar sistem penyelenggaraan
makanan yang akan berdampak pada komponen dalam sistem. Faktor lingkungan terdiri
dari inovasi teknologi, globalisasi, kompetisi, perubahan demografi dan perubahan
politik.
7. TIMBAL BALIK
Timbal balik adalah proses-proses dimana sistem secara berkelanjutan menerima
informasi dari lingkungan internal dan eksternal. Timbal balik membantu sistem dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibutuhkan. Contoh timbal balik adalah
komentar dari konsumen yang dapat menjadi informasi yang berharga. Organisasi tanpa
mekanisme timbal balik yang efektif dapat menjadi sistem yang tertutup dan akan gulung
tikar.
BAB III

3.1 Kesimpulan
1. Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang
dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara
maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal.
2. tenaga kerja dalam penyelenggaraan makanan, umumnya di bagi menjadi tiga
kelompok yaitu : Kelompok Tenaga Pengelola, Kelompok Tenaga Pelaksana, dan
Kelompok Tenaga Pembantu Pelaksana.
1) Kelompok Tenaga Pengelola
Tenaga-tenaga pengelola kegiatan penyelenggaraan makanan bertanggung jawab
atas perencanaan, pengawasan, dan pengendalian. Kelompok tenaga ini
bertanggung jawab dalam penyusunan menu, standarisasi kualitas, dan cita rasa
makanan yang dihasilkan, serta efisiensi penggunaan dan daya yang tersedia
sehingga biaya penyelenggaraan makanan dapat ditekan serendah mungkin tanpa
mengurangi mutu dan cita rasa makanan.
2) Kelompok Tenaga Pelaksana
Kelompok tenaga pelaksana dalam penyelenggaraan makanan adalah yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan produksi dan distribusi makanan kepada
konsumen. Isi tenaga dalam kelompok ini adalah mereka yang mempunyai
keahlian dalam kegiatan masak-memasak, baik melalui pendidikan formal
maupun melaui pengalaman yang cukup.
3) Kelompok tenaga pembantu pelaksana penyelenggaraan makanan adalah mereka
yang terlibat dalam kegiatan penyelenggaraan makanan, tetapi tidak mempunyai
tanggung jawab khusus. Umumnya mereka hanya membantu tenaga pelaksana
untuk menyelesaikan tugasnya, seperti membersihkan bahan makanan,
memotong, mengiris, atau membantu pekerjaan memasak lainnya, termasuk
membersihkan peralatan.
3. Penyelenggaraan makanan sebagai suatu sub sistem terdiri dari 7 komponen yaitu
input (masukan), transfomasi (proses), output (luaran), kontrol (pengawasan),
memori, dan timbal balik (feedback).
a. Input adalah sumber daya operasional untuk mencapai tujuan dari sistem. Input
dari kegiatan penyelenggaraan makanan adalah Manusia, Bahan-bahan, Fasilitas,
Operasional,
1) Proses
Tindakan atau aktivitas yang dilakukan dalam mengubah input dan
output.Proses penyelenggaraan makanan meliputi Fungsi Manajemen.
Subsistem Fungsional dan Keterkaitan antara proses.
2) Output
Hasil akhir dari perubahan (taransformasi) input ke pencapaian tujuan
sistem.Output adalah penyelenggaraan makanan meliputi : Makanan baik itu
dari segi Kualitas dan Kuantitas, Kepuasan Pelanggan, Kepuasan Karyawan
dan Akuntabilitas keuangan.
3) Kontrol
Pengawasan memastikan sumber daya digunakan secara efektif dan efisien
dalam mencapai tujuan organisasi. Pengawasan juga memastikan bahwa
organisasi berfungsi secara resmi tanpa kendala hukum. Terdiri dari
pengawasan internal dan pengawasan eksternal
4) Memori
Memori adalah semua penyimpanan dan pembaharuan informasi yang
memberikan catatan-catatan sejarah dari pengoperasian sistem. Analisa dari
catatan sejarah dapat membantu pimpinan organisasi untuk mengambil
perencanaan dan dapat menghindari pengulangan kesalahan.
5) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan adalah hal-hal yang terjadi di luar sistem penyelenggaraan
makanan yang akan berdampak pada komponen dalam sistem. Faktor
lingkungan terdiri dari inovasi teknologi, globalisasi, kompetisi, perubahan
demografi dan perubahan politik.
6) Timbal Balik (Feedback)
Timbal balik adalah proses-proses dimana sistem secara berkelanjutan
menerima informasi dari lingkungan internal dan eksternal. Timbal balik
membantu sistem dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang
dibutuhkan. Contoh timbal balik adalah komentar dari konsumen yang dapat
menjadi informasi yang berharga.
3.2 Saran
Adapun makalah kami ini adalah makalah hasil pemikiran sendiri, yang didasari dari
referensi-referensi yang kami dapatkan baik dari buku diperpustakaan maupun
pengetahuan dari online. Jika terdapat kesalahan dan kekurangan dari makalah kami ini,
kami berharap kritik/saran dan masukan dari pembaca, guna untuk mewujudkan
perubahan kelebih baik di kemudian harinya. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Manullang.M. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2005.


Mukrie, Nursiah. 1990. Manajemen Pelayanan Gizi Institusi Dasar. Jakarta : Proyek
pengembangan pendidikan tenaga gizi pusat
Moehji, Sjahmien. 1992. Ilmu gizi. Jakarta: Bhatara Karya Aksara.
Siagian, Sondang P. (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ketiga belas, Bumi
Aksara, Jakarta.
Farida. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Diakses dari: http: //faridanoviana.blog.per
banas.ac.id pada tanggal 21 Februari 2020

Anda mungkin juga menyukai