Mata Kuliah :
Manajemen Sumber
Daya Manusia
NPM : 190410095
Alhamdulillah Puji syukur penulis penjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “ RANGKUMAN PELAJARAN MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA ”.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penelitian ini, khususnya kepada :
1. Dosen yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan
pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1.Latar Belakang..............................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3.Tujuan Penulisan...........................................................................................2
1.4.Manfaat Penulisan.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.6. Insentif..........................................................................................................33
3.1. Kesimpulan..................................................................................................37
3.1. Saran.............................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................38
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
Apa pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia?
Bagaimana pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia?
Bagaimana proses tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia?
Apa saja fungsi operasional Manajemen Sumber Daya Manusia?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa fungsi dari manajemen sumber daya manusia yang perlu Anda
ketahui untuk dipraktekan dalam organisasi Anda, diantaranya adalah:
1. Staffing (Mengatur Keanggotaan)
Staffing atau mengatur keanggotaan, dalam fungsi ini ada tiga kegiatan penting
yang termasuk yaitu perencanaan, penarikan, juga proses seleksi.
Fungsi manajemen sumber daya manusia ini berperan penting untuk menentukan
kualitas sumber daya manusia dalam perusahaan-perusahaan.
4
Demi mendapatkan pekerja yang sesuai kriteria, dapartemen sumber daya
manusia biasanya melakukan serangkaian kegiatan seperti wawancara, tes
keahlian, dan menyelidiki latar belakang orang tersebut.
2. Evaluasi
Manajemen sumber daya manusia mempunyai fungsi lain yaitu evaluasi. Evaluasi
di sini termasuk dalam melakukan pelatihan juga penilaian. Penggantian dan
Kepuasan
Masuk ke fungsi berikutnya yaitu penggantian atau kepuasan. Atau sering juga
disebut sebagai ‘reward’. Fungsi manajemen sumber daya manusia ini berurusan
dengan reward akan kinerja yang telah dilakukan oleh para karyawan
Departemen SDM harus memastikan pemberian reward meliputi gaji pokok,
bonus, insentif, asuransi, jatah cuti, dan lainnya terhadap SDM sesuai dengan
keputusan yang dibuat juga sesuai dengan hukum (peraturan standar seperti
UMR).
3. Pelatihan dan Penasehat
Manajemen sumber daya manusia juga memiliki fungsi sebagai pelatih sekaligus
penasehat. Pihak departemen SDM bertanggung jawab untuk membantu pihak
manajer dalam membuat program-program pelatihan baik untuk calon karyawan,
karyawan baru, atau juga karyawan lama demi menghasilkan kinerja yang lebih
berkualitas.
4. Membangun Relasi
Fungsi selanjutnya adalah membangun relasi. Manajemen sumber daya manusia
berperan penting dalammembangun relasi dengan karyawan seperti melakukan
negosiasi dengan pihak perserikatan pekerja.
Peran aktif dalam mencari jalan persetujuan antara perusahaan dengan serikat
pekerja, akan mengurangi datangnya keluhan dari pekerja.
5. Menciptakan Kondisi Aman dan Sehat
Manajemen sumber daya manusia mempunyai fungsi yang keenam yaitu sebagai
pencipta kondisi yang aman dan sehat, yaitu menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan dan beresiko seperti kecelakaan yang dialami pekerja.
5
6. Mendalami Masalah
Fungsi selanjutnya adalah sebagai pencari solusi dari masalah-masalah yang
terjadi atau (problem solver).
Contoh masalah yang sering terjadi di antaranya para pekerja atau karyawan tidak
hadir dan terlambat datang terlalu sering. Mereka harus mendalami masalah
tersebut dan memikirkan apakah kebijakan yang selama ini ditetapkan sudah tepat
atau kurang.
7. Pengintegrasian
Yang dimaksud dengan integrasi disini ialah menyatukan kepentingan perusahaan
dengan kebutuhan karyawan. Jika integrasinya bagus tentu kerjasama akan lebih
menguntungkan bagi untuk kedua pihak.
8. Pemberhentian
Pemberhentian karyawan yang biasa disebut PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)
Adalah proses memutus atau mengakhiri kontrak atau hubungan kerja antar
perusahaan dengan karyawan. Dalam prosesnya PHK dapat menjadi sumber
masalah bagi perusahaan, seperti keluhan karyawan, pelaporan ke dinas tenaga
kerja hingga salah membayar gaji terakhir
Cakupan MSDM
1. Melakukan analisis jabatan
2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon tenaga kerja
3. Menyeleksi calon tenaga kerja
4. Memberikan orientasi dan pelatihan bagi karyawan baru
5. Menata olah upah dan gaji
6. Menyediakan insentif dan kesejahteraan
7. Menilai kinerja
8. Mengkomunikasikan (wawancara, penyuluhan, pendisiplinan)
9. Pelatihan dan pengembangan
10. Membangun komitmen karyawan
10
SDM diarahkan untuk mengembangkan dan melaksanakan program yang
dirancang untuk menciptakan sebuah kultur perusahaan yang mencapai :
1.Doronglah satu semangat kerja tim dan kerjasama dalam dan di tengah unit
bisnis untuk bekerja menuju sasaran bersama, dengan satu tekanan pada
mengidentifikasi, mengakui, dan mengimbali keunggulan individu dan unit.
2. Doronglah sikap kewiraswastaan dikalangan manajer dan sikap berfikir inovatif
dikalangankaryawan
3. Tekankanlah komonalitas kepentingan diantara karyawan dan pemegang
saham.
Strategi Mengelola Keragaman
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, berkumpulnya orang-orang dengan
karakteristik dan latar belakang yang berbeda yang dapat memberi pengaruh yang
positif jika dikelola dengan baik. Karakteristik ini dapat berpengaruh terhadap
, karyawan level bawah ataupun eksekutif harus saling berkomunikasi dengan
baik agar tidak ada kesalahpahaman.
11
2.2. analisis pekerjaan, sasaran, dan Penerapan
2.2.1. Pengertian
Analisis jabatan terdiri atas dua kata, analisis dan jabatan. Analisis merupakan
aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen,
atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan jabatan adalah
sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah
dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian
analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji,
mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu
pekerjaan secara sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo, 2002:127).
Analisis jabatan merupakan bagian dari perencanaan sumber daya manusia.
Menurut Flippo (1994), “Analisis jabatan adalah proses mempelajari dan
mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan operasi dan tanggung jawab
suatu pekerjaaan tertentu.” Flippo menekankan bahwasanyaa ada dua kegiatan
utama dalam analisis jabatan, yaitu mengumpulkan informasi tentang operasi dan
tanggung jawab suatu pekerjaan dan mempelajarinya lebih mendalam.
12
kewenangan organisasi, isi tugas/pekerjaan yang didasrkan pada teknologi,
dan tugas/pekerjaan ini pada gilirannya didasarkan pada perilaku manusia.
Job evaluation,suatu prosedur pengklasifikasian pekerjaan berdasarkan
kegunaan masing-masing di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga
kerja luar yang terkait.
Job desing instructuring,meliputi usaha-usaha untuk mengalokasi dan
merestrukturalisasikan kegiatan-kegiatan pekerjaan ke dalam berbagai
kelompok.
Personal requirement/spesifications,berupa penyusunan persyaratan-
persyaratan atauspesifikasi-spesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan,
seperti pengetahuan(knowledge), ketrampilan(skills),
ketangkasan(aptitudes), sifat-sifat dan ciri-ciri(attributes and traits) yang
diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan.
Performance appraisal,tujuan penting daripada penilaian performansi ini
adalah dengan maksud untuk mempengaruhi dari para pekerja melalui
keputusan-keputusan administrasi, seperti promosi, pemberhentian
sementara (lay off), pemindahan(transfer), kenaikan gaji, memberi
informasi kepada para pekerja tentang kemampuan-kemampuan dan
kekurangan-kekurangan yang berkaitan dengan pekerjaannya masing-
masing.
Worker training,untuk tujuan-tujuan pelatihan.
Worker mobility, ,untuk tujuan mobilitas pekerja(karir), yaitu dinamika
masuk-keluarnya seseorang dalam posisi-posisi, pekerjaan-pekerjaan, dan
okupasi-okupasi tertentu.
Efficiency,ini mencakup penggabungan proses kerja yang optimal dan
rancangan keamanan dari peralatan dan fasilitas fisik lainnya dengan
referensi tertentu pada kegiatan-kegiatan kerja, termasuk prosedu-prosedur
kerja, susunan kerja dan standar-standar kerja.
13
Safety,sama dengan efisiensi, tapi perhatiannya lebih diarahkan pada
identifikasi dan peniadaan perilaku-perilaku kerja yang tidak aman,
kondisi-kondisi lingkungan.
Human resource planning,ini meliputi kegiatan-kegiatan antisipatif dan
reaktif melalui suatu organisasi untuk memastikan organisasi tersebut
memiliki dan akan terus memiliki jumlah dan macam orang pada tempat
yang tepat, waktu yang tepat, dll.
Legal/quasi legal requirements,aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan
lainnya yang berkaitan dengan organisasi.
14
2.2.5. Jenis Analis Pekerjaan
Analisis Pekerjaan Tradisional (Traditional Job Analysis)
Model tradisional ini hanya mencari informasi sekitar tiga aspek, antara lain
tanggung jawab yang merinci unit organisasi kepada mana suatu kedudukan harus
bertanggung jawab, harus tunduk kepada pengarahan dan bagian pelaksanaan,
skewajiban-kewajiban umum dari seseorang yang sedang memegang suatu
kedudukan, kualifikasi-kualifikasi minimal yang diterima sebagai kelayakan.
Analisis Pekerjaan yang beroreientasi hasil (Ersult-oriented Jobs Description atau
RODs)
Analisis pekerjaan yang berorientasikan hasil ini merupakan suatu kehidupan
kecil di dalam program-oriented budget yang bermanfaat bagi produktivitas.
Kuestioner
Observasi
Wawancara
Catatan kerja(logbook)
Kombinasi
Untuk memperolah informasi analisis pekerjaan dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Metode yang umum digunakan dalam mengumpulkan informasi adalah
observasi, wawancara, dan angket.
Metode Observasi
Metode observasi adalah metode yang digunakan dalam mengumpulkan informasi
dengan mengamati individu yang melakukan pekerjaan itu dan mencatatnya untuk
menguraikan tugas dan kewajiban yang dilakukannya. Metode observasi sangat
tepat jika dilakukan pada jenis pekerjaan yang bersifat pengulangan. Penggunaan
metode observasi memungkinkan analisis dilakukan dekat dengan suasana
15
pekerjaan dilapangan. Walaupun sifatnya pengamatan, namun tidak seharusnya
analis mengamati secara kontinyu perkembangan dari waktu ke waktu.
Penggunaan work sampling dan employee diary/log.
Metode Wawancara
Pekerja diseleksi dan diwawancara secara langsung ditempat pekerjaan meraka
atau mereka yang terkait langsung dengan pekerjaan yang dianalisis. Tiga jenis
wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan data analisis jabatan, yaitu
wawancara individual, wawancara kelompok, dan wawancara penyelia (Dessler :
1997). Dalam beberapa keadaan, seperti pekerjaan yang diarahkan oleh tim, dapat
juga digunakan wawancara kelompok. Salah satu kelemahan metode wawancara
adalah sangatmemakan waktu, khususnya jika pewawancara berbicara dengan dua
atau tiga pegawai yang melakukan setiap pekerjaan.
Metode Angket
Dengan mengunakan angket, yang bersangkutan diminta untuk memberikan data-
data mengenai jabatannya dangan kata-kata sendiri. Analis meminta karyawan
mengisi kuisioner untuk menggambarkan tugas-tugas yang berkaitan dengan
jabatan dan tanggung jawab mereka. Keuntungan utama dari metode kuisioner
angket adalah informasi atas sejumlah pekerjaan dapat dikumpulkan secara murah
dan dalam waktu yang relative singkat. Sebaliknya, metode angket memerlukan
waktu yang lama untuk menguji kuisioner tersebut.
16
2.3. Manusia Sumber Daya Manajemen
17
upah yang adil dan sesuai dengan apa yang telah dikejakan karyawan.
Sistem penghargaan ini dapat diberikan dengan cara pemberian insentif
tertentu atau pembagian untung yang diberikan berdasarkan kinerja,
kontribusi atau kompetensi. Tanggung jawab ini juga mencakup
pemberian bonus hingga insentif pensiun.
18
Berikut penjelasan singkat setiap tahapnya.
Perekrutan
Tahap ini adalah tahap di mana dilakukannya pencarian pada tenaga kerja
atau SDM potensial yang bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari
perusahaan. Pencarian ini bisa melibatkan berbagai platform seperti situs
pencarian kerja, aplikasi seperti LinkedIn atau bahkan dengan
membuka walk in interview untuk langsung turun ke lapangan guna
menemukan tenaga kerja yang sesuai dan potensial.
Seleksi
Setelah mendapatkan dan melakukan kontak dengan para calon pekerja
yang memenuhi kualifikasi dasar, saatnya untuk melakukan seleksi. Tahap
ini termasuk proses wawancara dan evaluasi terhadap kemampuan yang
dimiliki calon tenaga kerja dan apakah kapasitas calon tersebut sesuai
dengan apa yang tengah dibutuhkan. Jika telah diperkirakan dan dipetakan
dengan baik, proses seleksi ini akan memiliki standar yang jelas antara
mana yang sesuai dan tidak.
Memilih dan Mempekerjakan
Memutuskan calon final untuk posisi yang dibutuhkan serta memberikan
penawaran kerja lebih detail sehingga terdapat terbangun kesepahaman
antara perusahaan dengan calon pekerja.
Pelatihan dan Pengembangan
Setelah mendapat tenaga kerja yang cocok, kemudian akan dilakukan
pelatihan serta pengembangan kemampuan agar tenaga kerja yang baru
bisa menyesuaikan diri dengan iklim dan tempo kerja perusahaan. Selain
itu juga guna agar tenaga kerja baru bisa bekerja efektif secepat mungkin.
Hubungan dengan Pekerja atau SDM
Selalu berikan tawaran peningkatan gaji pada taraf tertentu agar pekerja
selalu termotivasi untuk bekerja dengan baik. Selain itu, lakukan juga
pengawasan pada kinerja pegawai agar kualtias kerjanya bisa dimonitor.
19
Usahakan perusahaan memiliki iklim yang nyaman untuk setiap pekerja
dan berikan kepastian jaminan kesehatan dan sebagainya agar karyawan
bisa fokus untuk bekerja dengan performa terbaik.
Evaluasi Perencanaan SDM dan Monitoring
Ketika perusahaan telah memiliki perencanaan SDM yang baik dan
dijalankan dengan maksimal, tahap selanjutnya adalah evaluasi
dan monitoring pada SDM yang dimiliki. Proses akhir ini akan
memberikan gambaran jelas bagaimana SDM bekerja dan memenuhi
target perusahaan. Jika kemudian ditemui ketidaksesuaian, bisa dilakukan
koreksi atau peruhanan.
Andalkan Software HR dan Payroll dalam Perencanaan SDM Perusahaan Anda
Perencanaan SDM juga harus memikirkan tools untuk mengelola SDM
terutama agar bagaimana sumber daya manusia yang dimiliki tetap
unggul. Misalnya menggunakan aplikasi perekrutan untuk mempermudah
dalam mengelola rekrutmen atau software HR dan payroll untuk
melakukan otomasi perhitungan gaji juga mengelola absensi karyawan.
20
3. Tenaga kerja yang kurang terdidik dan kurang trampil. Dampaknya
adalah pada rendahnya produktifitas, yang mempengaruhi dalam membuat
perencanaan SDM.
4. Kontrol Tenaga Kerja dan Review
a. Setiap penambahan karyawan dipertimbangkan secara hati-hati oleh top
manajemen sehingga memerlukan waktu untuk realisasi pemenuhannya.
b. Pertimbangan biaya pegawai juga menjadi faktor penting, sebagai acuan
dalam menentukan jumlah karyawan yang akan direkrut. Hal ini
dimungkinkan karena biaya pegawai merupakan biaya yang bersifat
jangka panjang dan cenderung meningkat setiap tahun karena inflasi, dlsb.
c. Produktifitas organisasi seringkali dihitung dengan menggunakan
formula sebagai berikut:
Productivity = Output / Input
. Untuk produktifitas pegawai berlaku rumus sebagai berikut:
Employee Productivity = Total Production / Total no. of employees
Penentuan produksi pegawai menjadi suatu tantangan tersendiri, terutama
untuk jabatan-jabatan yang bersifat administrative yang sulit dikuantifikasi
produksi kerjanya.
d. Akurasi Data, rata-rata turn over dan ketidakhadiran merupakan sumber
informasi penting sebagai cermin tingkat kepuasan karyawan. Sayangnya
banyak organisasii yang tidak memiliki data yang akurat terkait jumlah
pegawai yang masuk dan keluar serta ketidakhadiran pegawai dalam kurun
waktu tertentu. Hal ini menyulitkan dalam merencanakan kebutuhan SDM.
e. Tingkat Lembur. Besarnya pembayaran lembur pegawai
mengindikasikan adanya kekurangan SDM yang berusaha dipenuhi oleh
perusahaan dengan me-lembur-kan pegawainya. Ini menunjukkan
ketidakefektifan manajemen dalam utilisasi pegawai. Ketersediaan data
lembur pegawai yang akurat sangat diperlukan untuk membantu dalam
manpower planning decision. Secara statistic akan diketahui, apakah
21
perusahaan perlu menambah pegawai atau tetap efektif dengan me-
lembur-kan pegawai.
22
2.4. Penempatan Karyawan
23
Berikut adalah pendapat para ahli tentang analisis jabatan :
Pengerian Analisa Jabatan Berikut adalah pendapat para ahli tentang analisis
jabatan :
a. Analisis jabatan menyediakan data tentang syarat kerja yang kemudian
digunakan untuk diuraikan jabatan dan spesifikasi jabatan. Informasi yang dicari
mengkombinasikan/mengambil keputusan, mesin dan alat- alat bantu yang
digunakan dalam melaksanakan tugas standar prestasi, konteks pekerjaan dan
syarat pekerjaan.
b. Analisis jabatan adalah proses sistematik yang mengumpulkan, mengevaluasi
dan mengumpulkan data masing-masing tetapi bukan setiap individu serta posisi
pekerjaan.
c. Analisis jabatan adalah penelitian yang sistematis dari isi jabatan, keadaan fisik
dimana jabatan dibawa/dihasilkan dan kecakapan dibutuhkan untuk melaksanakan
tanggung jawab jabatan. Kategori informasi biasanya didapatkan analisis jabatan
yang mencakup aktivitas yang dilakukan, mesin-mesin, peralatan-peralatan atau
perlengkapan yang digunakan, interaksi sebagaimana yang diisyaratkan terhadap
orang lain, keadaan fisik dan sosial dalam bekerja serta pelatihan-pelatihan,
keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan dalam jabatan.
d. Analisis jabatan merupakan suatu proses penggambaran dan pencatatan
informasi mengenai perilaku-perilaku kegiatan pekerjaan.
e. Analisis jabatan pekerjaan adalah suatu proses untuk meneliti atau mengamati
suatu pola aktivitas guna menetukan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab yang
diperlukan atas suatu pekerjaan/jabatan.
Seleksi Karyawan Setelah analisa jabatan dilaksanakan, langkah selanjutnya yang
perlu dilakukan oleh perusahaan adalah proses seleksi yang mengadakan
pemilihan tenaga kerja dari tenaga-tenaga kerja yang sudah tersedia untuk
ditempatkan pada suatu jabatan tertentu. Seleksi untuk setiap permintaan
karyawan baru harus dilakukan secara cermat, jujur, dan objektif supaya diperoleh
karyawan yang berkualitas dan penempatannya yang tepat sehingga pembinaan,
24
pengembangan, pengendalian, dan pengaturan karyawan relatif dan mudah dalam
mencapai sasaran yang diinginkan.
Beberapa instrumen yang dapat digunakan dalam seleksi, yaitu:
a. Surat-surat rekomendasi
b. Borang lamaran
c. Tes kemampuan
d. Tes ke pribadian
e. Tes psikologi
f. Wawancara
g. Assessment center
h. Drug tes
i. Honesty tes
j. Handwriting analysis Pada umumnya beberapa kualifikasi yang disebut dibawah
ini menjadi dasar dalam seleksi tenaga kerja.
Keahilan
Pengalaman
Usia
Jenis Kelamin
Pendidikan dan Latihan
Syarat-syarat Badaniah
Penampilan
Kecerdasan, inisiatif, kejujuran
Bakat
Kemasakan dan Stabilats persaan
Sikap terhadap pekerjaan
Kepribadian
25
Tujuan Seleksi Penerimaan Karyawan Seleksi penerimaan baru bertujuan untuk
mendapatkan hal-hal berikut :
1) Karyawan yang berkualiats dan potensial
2) Karyawan yang jujur dan disiplin
3) Karyawan yang cakap dengan penempatannya yang tepat
4) Karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja
5) Karyawan yang memenuhi persyaratan undang-undang perburuhan
6) Karyawan yang dapat bekerja sama baik secara vertikal maupun horizontal
7) Karyawan yang kreatif dan dinamis
8) Karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab sepenuhnya
9) Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi
10)Mengurangi tingkat absensi dan turnover karyawan
11) Karyawan yang mudah dikembangkan pada masa depan
12) Karyawan yang dapat bekerja secara mandiri
13) Karyawan yang mempunyai perilaku dan budaya malu.
26
terhadap karyawan dalam aspek humanis. Salah satu aspek yang dapat menunjang
proses pengembangan SDM ini adalah aspek pendidikan.
Perencanaan Program Pengembangan SDM
Strategi pengembangan SDM dapat berjalan dengan baik apabila disertai dengan
program pengembangan SDM yang direncanakan dengan matang. Sehingga
diharapkan mampu membantu tercapainya tujuan dalam menghasilkan SDM yang
berkualitas.
Perencanaan program pengembangan SDM memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Menentukan kualitas karyawan.
2. Menjamin ketersediaan karyawan di masa sekarang maupun di masa yang akan
datang.
3. Meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan tugas-tugas pekerjaan.
4. Memudahkan proses koordinasi untuk meningkatkan kinerja karyawan secara
optimal.
5. Menghindari terjadinya kelebihan atau kekurangan karyawan.
6. Menjadi sebuah acuan dalam pelaksanaan tugas-tugas pekerjaan yang
menyangkut ketenagakerjaan.
7. Menjadi suatu pedoman dalam menentukan program perekrutan, penyeleksian,
dan kedisiplinan karyawan.
8. Menjadi sebuah landasan dalam pelaksanaan penilaian karyawan.
27
3. Melakukan proyeksi terhadap ketersediaan SDM, atau membuat perkiraan
jumlah karyawan yang dibutuhkan dan mempertimbangkan kebutuhan karyawan
di masa yang akan datang.
4. Mengadakan program pelatihan keterampilan karyawan.
5. Apabila langkah-langkah pembuatan program pengembangan SDM di atas
sudah dilaksanakan, sebaiknya dilakukan evaluasi terlebih dahulu. Tahapan
evaluasi ini merujuk pada tahapan-tahapan yang telah dibuat sebelumnya. Hal ini
berfungsi untuk memperkirakan apakah program yang telah direncanakan akan
berhasil atau masih memerlukan revisi untuk menyempurnakan program-program
pengembangan SDM berikutnya.
28
2.5. Indikator Kinerja Karyawan
29
6. Self Confifence
Seberapa jauh karyawan memiliki ketergantungan terhadap karyawan lain dalam
menyelesaikan pekerjaannya, karena hal ini berkaitan dengan kemandirian (self
confidence) seseorang dalam melaksanakan pekerjaan.
7. Kemampuan Menyesuaikan Diri
Apakah karyawan memiliki kebijakan (judgment) yang bersifat naluriah yang
dimiliki oleh seseorang karyawan yang mempengaruhi kinerjanya, karena dia
mempunyai kemampuan menyesuaikan dan menilai tugasnya dalam menunjang
visi dan misi perusahaan.
8. Komunikasi Antar Karyawan
Kemampuan berkomunikasi karyawan, baik terhadap sesama rekan maupun
kepada atasannya.
9. Kerjasama Tim
Kemampuan karyawan dalam bekerja sama dengan karyawan lain. Hal ini sangat
berperan dalam menentukan kinerja karyawan tersebut.
10. Kemampuan Menyampaikan Ide
Kehadiran dalam mengikuti rapat ( Meeting ) yang disertai dengan kemampuan
menyampaikan gagasan atau pendapat kepada orang lain, Tentunya hal ini akan
mempunyai nilai tersendiri dalam penilaian kinerja seorang karyawan.
11. Kemampuan Mengatur Pekerjaan
Kemampuan karyawan dalam mengatur pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya termasuk membuat jadwal kerja. Secara umum hal ini mempengaruhi
kinerja seorang karyawan.
12. Kepemimpinan
Kepemimpinan menjadi faktor yang harus dinilai dalam kinerja terutama bagi
karyawan yang berbakat “memimpin” sekaligus memobilisasi dan memotivasi
teman-temannya untuk bekerja lebih baik.
30
13. Kemampuan Mengembangkan Diri
Apakah seorang karyawan memiliki minat untuk memperbaiki kemampuan diri
sendiri yang menjadi faktor lain menilai kinerja seorang karyawan.
14. Disiplin Ilmu
Faktor kesesuaian antara disiplin ilmu yang dimiliki karyawan dengan
penempatan pada bidang kerja.
Indikator kinerja karyawan berbeda-beda tergantung pada bagian (unit) dan
perusahaan mana Anda bekerja. Walaupun demikian, Anda dapat memasukkan
beberapa atau semua indikator di atas dalam mendiskusikan atau pun menyusun
program penilaian kinerja karyawan tahunan.
2.5.2. Kompensasi
Ada tiga jenis kompensasi karyawan yang lazim diberikan perusahaan yaitu:
1. Kompensasi Finansial Langsung
Kompensasi ini meliputi segala macam imbalan pekerjaan yang berwujud uang
antara lain gaji, macam-macam tunjangan, THR Keagamaan, insentif, bonus,
komisi, pembagian laba perusahaan, opsi saham, dan pembayaran prestasi. Segala
jenis pendapatan yang menambah penghasilan bruto tahunan karyawan dan
dikenai pajak penghasilan (PPh 21) juga termasuk kompensasi finansial langsung.
Kompensasi ini bersifat langsung karena pembayaran dilakukan oleh perusahaan
kepada karyawan dalam bentuk uang, dan bukan benda atau fasilitas. Misalnya,
perusahaan membayar gaji, tunjangan, dan bonus akhir tahun langsung ke
rekening karyawan.
2. Kompensasi Finansial Tidak Langsung
Jenis kompensasi ini juga berwujud uang yang dikeluarkan perusahaan namun
tidak diberikan langsung kepada karyawan, melainkan melalui pihak ketiga.
Misalnya, perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam program perlindungan
sosial dan kesehatan. Perusahaan membayar premi asuransi jiwa, asuransi
kesehatan, asuransi ketenagakerjaan, sedangkan karyawan memperoleh manfaat
31
dari program tersebut berupa biaya perawatan/pengobatan maupun tabungan hari
tua.
Berbagai fasilitas dan kenikmatan yang diperoleh karyawan juga
termasuk kompensasi tidak langsung, seperti mobil perusahaan, rumah
dinas, voucher, akses internet, dan keanggotaan klub.
3. Kompensasi Non-Finansial
Kompensasi ini tidak berwujud atau terkait dengan uang, namun bernilai positif
atau berharga bagi karyawan. Contohnya adalah pelatihan kecakapan karyawan,
lingkungan kerja yang nyaman, supervisi yang kompeten dan profesional, tim
kerja yang suportif, jenjang karir yang pasti, penghargaan terhadap
prestasi, cuti lebih banyak, atau jam kerja fleksibel.
33
2.6. Insentif
34
2.6.3. Tujuan Pemberian Insentif
Sesuai dengan penjelasan definisi insentif di atas, kompensasi dalam bentuk
insentif sangat erat hubungannya dengan motivasi kerja. Jadi, insentif diberikan
berdasarkan prestasi atau produksi dari seorang pekerja.
Berikut ini adalah tujuan pemberian insentif:
Tujuan Insentif Bagi Perusahaan
Dari sisi perusahaan, memberikan insentif kepada pekerja bertujuan untuk:
Menjaga loyalitas para pekerja berkualitas
Mempertahankan dan meningkatkan moral kerja para pekerja, dimana hal
ini akan terlihat dari absensi dan tingkat perputaran tenaga kerja
Meningkatkan produktivitas perusahaan, dengan kata lain hasil produksi
bertambah untuk setiap unit per satuan waktu, serta meningkatnya
penjualan
Tujuan Insentif Bagi Karyawan
Dari sisi karyawan, tujuan pemberian insentif adalah:
Memperbaiki dan meningkatkan standar hidup dengan adanya pendapatan
tambahan, selain gaji pokok
Memperbaiki dan meningkatkan semangat kerja karyawan, sehingga para
pekerja berupaya untuk berprestasi di tempat kerja
35
Insentif non-material
Non-material adalah jenis insentif yang diberikan kepada karyawan dalam
bentuk piagam penghargaan, pemberian promosi jabatan, jaminan sosial,
serta pujian dalam bentuk tulisan dan lisan.
36
Insentif Berbentuk Lingkungan Kerja yang Baik
Lingkungan kerja yang baik merupakan salah satu impian dari para
pekerja. Alasannya, dengan lingkungan kerja yang baik, maka hal ini akan
mendukung kenyamanan dalam bekerja dan peningkatan prestasi kerja.
Insentif Dalam Bentuk Partisipasi
Kesempatan untuk berpartisipasi dan berkomunikasi dengan petinggi di
perusahaan bisa memberikan dorongan semangat kerja kepada para
pekerja. Dengan kesempatan seperti ini, maka karir seorang pegawai dapat
meningkat lebih cepat sesuai dengan kinerjanya.
Selain itu, dengan adanya kesempatan menjadi partisipan, maka seorang
pegawai mendapatkan pengakuan dan mendapat dukungan dari
perusahaan.
37
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pemisahan tenagakerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum permulaan abad kedua puluh
manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat diperlakukan
sekehendak kali oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber daya
masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai
keunggulan komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif,
maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain.
Pendekatannya Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan
pendekatan mekanis, pendekatan paternalisme, dan, pendekatan system social.
Tahap pelaksanaannya yaiturecruitment (pengadaan), maintenance
(pemeliharaan), dan development (pengembangan).
Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja, pengembangan tenaga
kerja, penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan tenaga kerja,
dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena MSDM berarti
mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi
dapat dicapai secara optimum, staffing dan personalia dalam organisasi,
meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang mendukung
penerapan inovasi dan fleksibilitas.
3.2. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca
khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi
rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah, penulis berharap kritik
dan saran yang konstruktif.
38
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyani, Ambar Teguh, dan Rosidah. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Konsep teori dan pengembangan dalam konteks Organisasi Publik, Graha
Ilmu, Yogyakarta, 2003.
Suharyanto, Hadriyanus dan Agus Heruanto Hadna. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Media Wacana. Yogyakarta. 2005.
Gomes, Faustino Cardeso. Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset,
Yogyakarta. 1995.
Http://Wikipedia.com/sejarah-perkembangan-manajemen-sumber-daya-
manusia. Diakses pada tanggal 5 Maret 2011.
39