Anda di halaman 1dari 16

PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Menyusun Program Kerja Pelaksanaan Anggaran Pendidikan

Makalah

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembiayaan Pendidikan

Oleh:
RAHMAT GUSNADI
80300221012

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM S2

FAKULTAS PASCA SARJANA

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Dialah yang

menganugrahkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh manusia dan rahmat

bagi seluruh alam. Dialah yang telah memberikan petunjuk hidup dunia akhirat

untuk hambah-hambahnya melalui keberkahan Al-Qur’an yang di sampaikan

kepada Nabi Muhammad SAW sampai kesucian-Nya dapat sampai kepada kita hari

ini atas izin Allah SWT.

Salawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi

Muhammad SAW yang menjadi utusan dan manusia pilihan-Nya sebagai panutan
kita dalam segala hal-hal yang baik, menjadi contoh dari segala contoh kemuliaan

manusia, menjadi risalah yang menggulung tikar-tikat kekafiran dan kebodohan

lalu membentangkan permadani Islam yang penuh dengan keberkahan dan

kedamaian.

Atas pertolongan dan hidayah-Nyalah makalah yang membahas tentang

pembiayaan pendidikan secara keseluruhan ini sebagai syarat kelulusan kelulusan

Tugas Mata Kuliah Pembiayan Pendidikan dengan dosen Dr. Siradjuddin, SE.,

M.Si. dapat terselesaikan dengan baik.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain, khususnya bagi

penulis sendiri. Tentunya dalam pembuatan makalah ini masih terdapat

kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca akan sangat perlu untuk

memperbaiki penyusunan makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta

semoga makalah ini tercatat sebagai amal shaleh dan menjadi motivator bagi

penulis untuk menyusun makalah yang lebih baik dan bermanfaat. Amin.

Makassar, 23 April 2022

RAHMAT GUSNADI

i
DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................... 0

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Penyusunan Anggaran Pendidikan ......................................................... 3

B. Menetapkan Besar Anggaran Pendidikan .............................................. 6

C. Mempercepat Waktu Pekerjaan ........................................................... 9

D. Menganalisis Biaya Program ................................................................. 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpuln .............................................................................................. 11

B. Implikasi ................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu system yang mempunyai unsur-unsur tujuan

atau sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur atau jenjang,

kurikulum dan peralatan atau fasilitas. Untuk mencapai unsur-unsur Pendidikan

tersebut maka dibutuhkan pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien.

Pengelolaan anggaran Pendidikan adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi pengalokasian biaya untuk program dan kegiatan Pendidikan.

Dalam pengelolaan penganggaran Pendidikan, hendaknya dilakukan secara

mandiri, terbuka, Kerjasama, dipertanggung jawabkan dan pasrtisipatif kepada

masyarakat maupun pemerintah dalam rangka menumbuhkan kepercayaan

masyarakat terhadap sekolah sehingga dapat meningkatkan partisipasi dan

kepedulian masyarakat terhadap Pendidikan.

Perhatian bangsa Indonesia akan pentingnya Pendidikan sangat besar. Sejak

Indonesia merdeka sampai dengan saat ini, pembangunan Pendidikan telah

mengalami kemajuan yang berarti. Reformasi Pendidikan nasional secara mendasar

melalui tata aturan perundang-undangan telah dimulai sejak tahun 1999, yaitu sejak

lahirnya undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Dimana

dalam undang-undang tersebut dicantumkan bahwa Pendidikan merupakan salah

satu hak asasi manusia.

Tentunya dalam proses perkembangan dunia Pendidikan tidak bisa

dilepaskan dari system penganggaaran dan pembiayaan Pendidikan. Tidak

dipungkiri bahwa dalam setiap kualitas SDM serta sarana prasarana Pendidikan

yang baik berasal dari ketersediaan kebutuhan financial yang menjadi dasar dalam

proses Pendidikan. Pengelolaan yang baik terhadap perencanaan anggaran

1
2

Pendidikan serta pembiayaan Pendidikan pasti akan memberikan suatu hasil

Pendidikan yang baik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah penulis jelaskan

sebelumya, adapun beberapa pokok permasalahan yang akan dibahas dalam

makalah ini, yakni:

a. Bagaimana penyusunan anggaran pendidikan?

b. Bagaimana Proses Penganggaran Pendidikan?

c. Bagaimana Mempercepat waktu Penyelesaian Kerja?

d. Bagaimana Menganalisa Biaya Program?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ini di capai dalam penulisan makalah ini yaitu:

a. Mengetahui dan memahami penyusunan anggaran pendidikan

b. Mengetahui Proses Penganggaran Pendidikan

c. Mengetahui percepatan waktu penyelesaian kerja

d. Mengetahui dan memahami analisis biaya program


BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyusun anggaran Pendidikan

Proses penyusunan anggaran disusun melalui Rencana Anggaran

Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS) meliputi sumber pendapatan,

pengeluaran misalnya untuk kegiatan belajar mengajar, pengadaan sarana dan

prasarana, pengembangan sumber belajar dan alat pelajaran dan honor serta

kesejahtraan. Dalam kaitannya dengan proses penyusunan anggaran, liphanm dalam

tulisan Mujayaroh & Rohmat mengungkapkan empat fase kegiatan yaitu:1

1. Merencanakan anggaran, kegiatan mengidentifikasi tujuan, menentukan

prioritas, menjabarkan tujuan, menganalisa alternatif pencapaian tujuan

dengan Analisa Cost efevtiviniess, dan membuat rekomendasi alternatif

pendekatan untuk mencapai sasaran

2. Mempersiapkan anggaran, yaitu menyesuaikan kegiatan yang mekanisme

anggaran yang berlaku, bentuknya, distribusi dan sasaran program

pengajaran serta dirumuskan dengan jelas, melakukan inventaris


kelengkapan peralatan dan bahan-ahan yang tersedia.

3. Mengelola pelaksanaan anggaran, yaitu mempersiapkan administrasi,

melakukan pembelanjaan dan membuat transaksi, membuat perhitungan,

mengawasi pelaksanaan sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku, serta

membuat laporan dan pertanggung jawaban keuangan.

1
M Mujayaroh And R Rohmat, “Pengelolaan Dan Pengalokasian Dana Pendidikan Di
Lembaga Pendidikan,” Arfannur 1, No. 1 (2020): 41–54, Http://E-
Journal.Iainptk.Ac.Id/Index.Php/Arfannur/Article/View/151%0ahttps://E-
Journal.Iainptk.Ac.Id/Index.Php/Arfannur/Article/Download/151/74.
3
4

4. Menilai pelaksanaan anggaran, menilai proses belajar mengajar, emnilai

bagaimana pencapaian sasaran program serta membuat rekomendasi untuk

perbaikan anggaran yang akan datang.

Dimensi pengeluaran meliputi biaya rutin dan biaya pembangunan. Biaya

rutin adalah biaya yang harus dikeluarkan setiap tahun, seperti gaji pegawai, biaya

operasional, fasilitas, dan alat-alat pengajaran (barang-barang habis pakai).

Sementara biaya pembangunan misalnya biaya pembelian atau rehab Gedung, atau

pengeluaran lain untuk barang-barang yang tidak habis pakai. 2

1. Pengertian Anggaran Rutin

Anggaran rutin adalah rencana tertulis mengenai kegiatan yang sering

terjadi atau secara rutin dalam organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan

umumnya dinyatakan dengan angka (uang) untuk periode tertentu. Contoh anggaran

rutin adalah misalnya, anggaran untuk biaya foto copy, biaya cetak, biaya langganan

air, biaya alat tulis, biaya surat kabar dan majalah lainnya atau biasa juga diartikan

bahwa anggaran rutin merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

untuk kegiatan operasinya.3

2. Manfaat Dan Tujuan Anggaran Rutin

Manfaat anggaran rutin adalah untuk mengontrol, mengendalikan dan untuk


melakukan evaluasi terhadap biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam kegiatan

usaha perusahaan agar lebih terarah dan mampu memberikan keuntungan bagi

perusahaan, anggaran rutin sebagai alat pengawasan bagi pihak manajemen tingkat

tinggi terhadap hasil kerja bawahannya sehingga bias mengurangi berbagai bentuk

2
Sulistiyorini, Manajemen Pendidikan Islam (Yogyakarta: Teras,2009) H. 130
3
Hutri Yesi, Sistem Pelaporan Penggunaan Anggaran Rutin Keuangan Pada Dinas
Kesehatan Kota Dumai, Skripsi Minor, Uin Sultan Syarif Kasim Riau, 2010. H.34
5

kecurangan dalam perusahaan, untuk lebih rinci dibawah ini akan dijelaskan

beberapa manfaat anggaran rutin yaitu:

• Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama

• Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan

• Dapat memotivasi pegawai

• Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai

• Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu

• Sumber dana seperti tenaga kerja ,peralatan dan dana dapat dimanfaatkan

seefesien mungkin, (Nafarin,2000:12).

Pada dasarnya tujuan anggaran rutin hampir sama dengan fungsi anggaran

yaitu sebagai alat perencanaan dan sebagai alat pengawasan kegiatan perusahaan /

instansi dalam mencapai sasaran dan target, (Apandi,1999:141). Ada beberapa

tujuan anggaran rutin antara lain sebagai berikut:

• Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber

dan penggunaan dana

• Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan

• Untuk merinci Jenis-jenis sumber dana yang dicari dan digunakan

penggunaan dana sehingga dapat mempermudah pengawasan

• Untuk merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat mencapai

hasil yang maksimal

• Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan

anggaran lebih jelas dan nyata terlihat

• Untuk menampung dana dalam menganalisa serta memutuskan setiap usaha

yang berkaitan dengan keuangan (Niswonger,1999:153)


6

B. Menetapkan besar anggaran Pendidikan

Di dalam menentukan biaya satuan terdapat dua pendekatan, yaitu:

pendekatan makro dan pendekatan mikro. Pada pendekatan makro, faktor utama

yang menentukan perhitungan biaya satuan dalam system Pendidikan adalah

kebijakan dalam pengalokasian anggaran Pendidikan di setiap negara. Pada

pendekatan mikro, menganalisa biaya Pendidikan berdasarkan pengeluaran total

(total cost) dan jumlah biaya satuan (unit cost) menurut jenis dan tingkat

Pendidikan.4 Sumber dana Pendidikan adalah semua pihak-pihak yang memberikan

bantuan subsidi dan sumbangan yang diterima oleh Lembaga Pendidikan, baik dari

Lembaga sumber resmi Pendidikan (pusat dan daerah) ataupun dari masyarakat

sendiri secara teratur. Pendanaan yang disediakan oleh pemetintah, baik pusat

maupun daerah merupakan amanat dari undang-undang dasar 1945 pasal 31 tiap-

tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Pasal 46 menyatakan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung

jawab bersama Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Lebih lanjut

Amanah lainnya, setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

Pendidikan yang bermutu. Bahkan warga negara yang memiliki kelainan fisik,

emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh Pendidikan

khusus. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna

terselenggaranya Pendidikan bagi setiap waga negara yang berusia tujuh sampai

lima belas tahun. 5

4
Gede Sugiartha, “Analisis Biaya Pendidikan Dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah Di
Smp Negeri 1 Banjar,” Analisis Biaya Pendidikan Dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
Di Smp Negeri 1 Banjar 53, No. 9 (2013): 1689–1699.
5
Soedibyo, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional,” Teknik Bendungan (2003): 1–7.
7

Sesuai dengan visi tersebut, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman bertakwa kepada tuhan yang maha

esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Turunan undang-undang tentang

system Pendidikan nasional, maka diterbitkan peraturan pemerintah Nomor 48

Tahun 2008 tentang pendanaan Pendidikan dan secara teknis diikuti peraturan

Menteri Pendidikan nasional republik Indonesia nomor 58 tahun 2009 tentang

standar Pendidikan. Dimana jenis pembiayaan Pendidikan yang dikemukakan dalam

standar tersebut meliputi: 1) Biaya Investasi, dipergunakan untuk pengadaan sarana

prasarana; 2) Biaya Operasional yang dipergunakan untuk gaji pendidik dan tenaga

kependidikan serta tunjangan yang melekat, bahan atau peralatan Pendidikan habis

pakai dan biaya operasional Pendidikan tak langsung; dan 3) Biaya Personal,

meliputi biaya Pendidikan yang dikeluarkan oleh peserta didik dalam mengikuti

proses pembelajaran.

Pemerintah pusat memiliki anggaran yang diatur dalam undang-undang

nomor 8 tahun 2016 tentang anggaran pendapatan dan belanja negara pasal 1 ayat

(39) mendefinisikan Anggaran Pendidikan adalah alokasi anggaran pada fungsi

Pendidikan yang dianggarkan melalui kementerian negara/Lembaga, alokasi

anggaran Pendidikan melalui transfer ke daerah dan dana desa, dan alokasi anggaran

Pendidikan melalui pengeluaran pembiayaan, termasuk gaji pendidik, tetapi tidak

termasuk anggaran Pendidikan kedinasan, untuk membiayai penyelenggaraan

Pendidikan yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Sedangkan ditingkat

provinsi, kabupaten dan kota masing-masing juga memiliki sumber anggaran, yang

dikenal dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Dalam APBN dan
8

APBD dialokasikan anggaran untuk sector Pendidikan yang dikenal dengan

anggaran Pendidikan dan turunannya.6 Hal ini sesuai dengan Amanah yang

dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (4) Negara

memperioritaskan anggaran Pendidikan sekurang-kurangnya dua pulu persen (20%)

dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta dari anggaran

pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan

penyelenggaraan Pendidikan secara nasional. 7

Setyorini dalam tulisan Arwildayanto dkk menyatakan dalam penyusunan

anggaran Pendidikan, ada beberapa kaidah yang menjadi dasar yang tegas untuk
mengambil Tindakan atau langkah-langkah antisipatif agar tidak terjadi

penyelewengan anggaran Pendidikan, maka diterapkan beberapa asas dalam

penyusunan dan penetapan anggaran Pendidikan, antara lain: 1) Asas plafond,

bahwa anggaran belanja yang boleh diminta tidak melebihi jumlah tertinggi yang

telah ditentukan, 2) Asas pengeluaran berdasarkan mata anggaran, artinya bahwa

pengeluaran pembelanjaan harus didasarkan atas mata anggaran yang telah

ditetapkan, 3) Asas tidak langsung, yaitu suatu ketentuan bahwa setiap penerima

uang tidak boleh digunakan secara langsung untuk sesuatu keperluan pengeluaran.8

Dalam prinsip dan prosedur penyusunan anggaran di Lembaga Pendidikan,

Nanang Fattah dalam tulisan Arwildayanto dkk menjelaskan bahwa, prinsip dan

prosedur tersebut memiliki fungsi sebagai alat dalam perencanaan maupun

6
Arwildayanto, Nina Lamatenggo, And Wami Tune Sumar, Manajemen Keuangan Dan
Pembiayaan Pendidikan, Journal Of Chemical Information And Modeling, Vol. 110, 2017. H. 33
7
Arwildayanto, Lamatenggo, And Sumar, Manajemen Keuangan Dan Pembiayaan
Pendidikan, Vol. 110, P. .H. 31
8
Arwildayanto, Lamatenggo, And Sumar, Manajemen Keuangan Dan Pembiayaan
Pendidikan, Vol. 110, P. . H. 34
9

pengendalian, maka anggaran pendidia=kan harus disusun berdasarkan prinsip-

prinsip sebagai berikut:9

a. Pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam system

manajemen dan organisasi Lembaga Pendidikan

b. Adanya system akuntansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran

Pendidikan

c. Adanya prioritas dan analisis untuk menilai kinerja organisasi

Pendidikan

d. Adanya dukungan pelaksana melalui dari tingkat atas sampai yang paling
bawah.

C. Mempercepat waktu penyelesaian pekerjaan (cash program)

Salah satu strategi untuk mempercepat waktu penyelesaian pekrjaan adalah

dengan menambah jam kerja (lembur) para pekerja. Penambahan dari jam kerja

(lembur) ini sangat sering dilakukan dikarenakan dapat memberdayakan sumber

daya yang sudah ada dilapangan dan cukup dengan mengefisienkan tambahan biaya
10
yang dikeluarkan. penambahan waktu kerja bagi karyawan atau pagawai akan

mempercepat suatu hasil kerja. Namun demikian, percepatan waktu kerja tidak

semata-mata bisa dilakukan, karna harus memperhatikan beberapa aspek

diantaranya adalah sumber daya manusia dan faktor pendukung lainnya.

Pada abad ke 21 ini, Pendidikan menjadi semakin penting untuk menjamin

peserta didik memiliki keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan

menggunakan teknologi dan media informasi, serta dapat bekerja, dan bertahan

9
Arwildayanto, Lamatenggo, And Sumar, Manajemen Keuangan Dan Pembiayaan
Pendidikan, Vol. 110, P. . H.36
10
Danny Setiawan, Mandiyo Priyo, And Anita Widianti, “Analisis Percepatan Waktu
Proyek Dengan Tambahan Biaya Yang Optimum (Studi Kasus : Proyek Pekerjaan Pembangunan
Gedung Mako Polsek Jetis Type 305 & Fasum Gedung Mako Polsek Jetis-Yogyakarta” (N.D.).
10

dengan menggunakan keterampilan untuk hidup (life skills). Abad ke 21 juga

ditandai dengan banyaknya informasi yang tersedia dimana saja dan dapat diakses

kapan saja, komputasi yang semakin cepat, otomasi yang menggantikan pekerjaan-

pekerjaan rutin, dan komunikasi yang dapat dilakukan dari mana saja dan kemana

saja.11

D. Menganalisis biaya program

Secara umum pembiayaan Pendidikan adalah sebuah kompleksitas, yang di

dalamnya akan terdapat saling keterkaitan pada setiap komponennya, yang

memikiki rentang yang bersifat mikro (Satuan Pendidikan) hingga makro

(Nasional), yang meliputi sumber-sumber pembiayaan Pendidikan, sisrem dan

mekanisme pengalokasiannya, efektivitas dan efisiensi dalam penggunaannya,

akuntabilitas hasilnya yang diukur dari perubahan-perubahan yang terjadi pada

semua tataran, khususnya sekolah, dan permasalahan-permasalahan yang masih

terkait dengan pembiayaan Pendidikan, sehingga diperlukan studi khusus untuk

lebih spesifik mengenal pembiayaan Pendidikan ini. 12

11
Amat. Etistika Yuni Wijaya; Dwi Agus Sudjimat Nyoto, “Transformasi Pendidikan Abad
21 Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Era Global,” Accessed April 22,
2022, Https://Core.Ac.Uk/Download/Pdf/297841821.Pdf.
12
Gede Sugiartha, “Analisis Biaya Pendidikan Dalam Penerapan Manajemen Berbasis
Sekolah Di Smp Negeri 1 Banjar,” Accessed April 22, 2022,
Https://Media.Neliti.Com/Media/Publications/97787-Id-Analisis-Biaya-Pendidikan-Dalam-
Penerapa.Pdf.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan merupakan suatu system yang mempunyai unsur-unsur tujuan

atau sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur atau jenjang,

kurikulum dan peralatan atau fasilitas. Untuk mencapai unsur-unsur Pendidikan

tersebut maka dibutuhkan pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien.

Pengelolaan anggaran Pendidikan adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi pengalokasian biaya untuk program dan kegiatan Pendidikan. Proses

penyusunan anggaran disusun melalui Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja

Sekolah (RAPBS) meliputi sumber pendapatan, pengeluaran misalnya untuk

kegiatan belajar mengajar, pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber

belajar dan alat pelajaran dan honor serta kesejahtraan

liphanm dalam tulisan Mujayaroh & Rohmat mengungkapkan empat fase

kegiatan yaitu:

1. Merencanakan anggaran, kegiatan mengidentifikasi tujuan, menentukan

prioritas, menjabarkan tujuan, menganalisa alternatif pencapaian tujuan

dengan Analisa Cost efevtiviniess, dan membuat rekomendasi alternatif

pendekatan untuk mencapai sasaran

2. Mempersiapkan anggaran, yaitu menyesuaikan kegiatan yang mekanisme

anggaran yang berlaku, bentuknya, distribusi dan sasaran program

pengajaran serta dirumuskan dengan jelas, melakukan inventaris

kelengkapan peralatan dan bahan-ahan yang tersedia.

3. Mengelola pelaksanaan anggaran, yaitu mempersiapkan administrasi,

melakukan pembelanjaan dan membuat transaksi, membuat perhitungan,

11
12

mengawasi pelaksanaan sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku, serta

membuat laporan dan pertanggung jawaban keuangan.

4. Menilai pelaksanaan anggaran, menilai proses belajar mengajar, emnilai

bagaimana pencapaian sasaran program serta membuat rekomendasi untuk

perbaikan anggaran yang akan datang.

Di dalam menentukan biaya satuan terdapat dua pendekatan, yaitu:

pendekatan makro dan pendekatan mikro. Pada pendekatan makro, faktor utama

yang menentukan perhitungan biaya satuan dalam system Pendidikan adalah

kebijakan dalam pengalokasian anggaran Pendidikan di setiap negara. Pada

pendekatan mikro, menganalisa biaya Pendidikan berdasarkan pengeluaran total

(total cost) dan jumlah biaya satuan (unit cost) menurut jenis dan tingkat

Pendidikan

B. Implikasi

Adapun implikasi dari makalah ini yakni sebagai bahan referensi yang dapat

digunakan oleh pemakalah dan pembaca untuk lebih mengetahui mengenai

pembiayaan pendidikan. Tulisan ini ini akan mengantarkan pembaca untuk dapat

mengidentifikasi dan mengenali Pembiayaan Pendidikan. Diharapkan pula dengan

adanya makalah ini, pembaca akan paham mengenai Pembiayaan Pendidikan itu

sendiri dan nantinya memudahkan pembaca untuk mempelajari ilmu lain.


DAFTAR PUSTAKA

Arwildayanto, Nina Lamatenggo, and Wami Tune Sumar. Manajemen Keuangan


Dan Pembiayaan Pendidikan. Journal of Chemical Information and
Modeling. Vol. 110, 2017.
Mujayaroh, M, and R Rohmat. “Pengelolaan Dan Pengalokasian Dana Pendidikan
Di Lembaga Pendidikan.” Arfannur 1, no. 1 (2020): 41–54. http://e-
journal.iainptk.ac.id/index.php/arfannur/article/view/151%0Ahttps://e-
journal.iainptk.ac.id/index.php/arfannur/article/download/151/74.
Nyoto, Amat. Etistika Yuni Wijaya; Dwi Agus Sudjimat. “TRANSFORMASI
PENDIDIKAN ABAD 21 SEBAGAI TUNTUTAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA DI ERA GLOBAL.” Accessed April 22, 2022.
https://core.ac.uk/download/pdf/297841821.pdf.
Setiawan, Danny, Mandiyo Priyo, and Anita Widianti. “ANALISIS
PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA
YANG OPTIMUM (Studi Kasus : Proyek Pekerjaan Pembangunan Gedung
Mako Polsek Jetis Type 305 & Fasum Gedung Mako Polsek Jetis-Yogyakarta”
(n.d.).
Soedibyo. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional.” Teknik bendungan (2003): 1–7.
Sugiartha, Gede. “ANALISIS BIAYA PENDIDIKAN DALAM PENERAPAN
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 BANJAR.”
Accessed April 22, 2022. https://media.neliti.com/media/publications/97787-
ID-analisis-biaya-pendidikan-dalam-penerapa.pdf.
———. “ANALISIS BIAYA PENDIDIKAN DALAM PENERAPAN
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMP NEGERI 1 BANJAR.”
Analisis Biaya Pendidikan Dalam Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
Di Smp Negeri 1 Banjar 53, no. 9 (2013): 1689–1699.

13

Anda mungkin juga menyukai