Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Memenuhi salah satu syarat mengikuti

perkuliahan manajemen pendidikan islam

PENGELOLAAN BIAYA PENDIDIKAN DAN APBS

Dosen:

Dedek Kamarudin, M.Pd

Disusun oleh:

CANTIKA ANJELITA

12110321853

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah, SWT; karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang ”Pengelolaan biaya pendidikan“ dengan baik meskipun
terdapat banyak kekurangan di dalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai “Pengelolaan biaya pendidikan“. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat untuk
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang
telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon
kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini dilain waktu yang akan
datang.

Pekanbaru, 19 Maret 2022

Cantika Anjelita

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Pembiayan Pendidikan........................................................................................3
B. Jenis Pembiayaan Pendidikan................................................................................................4
C. Sumber-sumber Pembiayaan Pendidikan..............................................................................5
D. Karakteristik Pembiayaan Pendidikan..................................................................................5
E. Pengertian Evaluasi Pembiayaan Pendidikan.......................................................................7
F. Tujuan Evaluasi Pembiayaan Pendidikan.............................................................................7
G. Pertanggung jawaban Pembiayaan pendidikan................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah faktor penting dalam untuk mewujudkan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam proses pendidikan, pendidikan tidak akan
dapat berjala tanpa adanya dukungan dari biaya yang dapat membantu proses
pendidikan, agar pendidikan dapat berjalan dengan baik. Pembiayaan pendidikan
merupakan investas sumber daya manusia (SDM) jangka panjang. Pembiayaan
pendidikan ini sangat diperlukan untuk program sekolah, pengadaan sarana dan
prasarana, gaji guru, gaji pegawai, keperluan untuk menunjang tercapainya visi dan
misi sekolah dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan


potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
kajian manajemen pembiayaan pendidikan. Komponen keuangan dan pembiayaan
pada satu sekolah merupakan komponen produksi konsumtif yang menentukan
terlaksananya kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Dengan kata lain
setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya atau dana.

Pembiayaan pendidikan merupakan komponen yang pentimg dan tidak dapat


terpisahkan dalam penyelenggaraan proses belajar-mengajar di sekolah. Biaya
pendidikan ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain: besar kecilnya sebuah institusi
pendidikan, jumlah siswa, tingkat gaji guru atau dosen yang disebabkan oleh bidang
keahlian atau tingkat pendidikan, ratio siswa berbanding guru/ dosen, kualifikasi guru,
tingkat pertumbuhan penduduk (khususnya di negara berkembang), perubahan
kebijakan dari penggajian/pendapatan (revenue theory of cost). Pembiayaan
pendidikan tidak hanya menyangkut sumber-sumber dana, tetapi juga meliputi
penggunaan dana secara efisien. Semakin efisien sistem pendidikan, maka semakin
berkurang biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan suatu lembaga pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep pelaksanaan pembiayaan pendidikan?
2. Apa saja evaluasi pengelolaan biaya pendidikan?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep pelaksanaan pembiayaan pendidikan
2. Untuk mengetahui evaluasi pengelolaan biaya pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembiayan Pendidikan


Pembiayaan yaitu pendanaan yang diberikan oleh satu pihak lain untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun
lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung
dapat menunjang keefektifan dan efisiensi pengelolaan pendidikan.

Menurut Supriyono biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk


memperoleh barang atau jasa. Secara bahasa, biaya (cost) dapat diartikan sebagai
pengeluaran, dalam istilah ekonomi biaya pengeluaran dapat berupa uang atau bentuk
moneter lainnya.

Menurut Yahya yang dikutip oleh Mulyono pembiayaan adalah bagaimana


mencari dana atau sumber dana dan bagaimana menggunakan dana itu dengan
memanfaatkan rencana biaya standar, memperbesar modal kerja, dan merencanakan
kebutuhan masa yang akan datang akan uang. Pembiayaan pendidikan merupakan
proses yang dimana pendapatan dan sumber daya tersedia digunakan untuk menyusun
dan menjalankan program kegiatan sekolah. Menurut Levin (1987) pembiayaan
pendidikan adalah proses dimana pendapatan dan sumber daya yang tersedia
digunakan untuk menyusun dan menjalankan sekolah di berbagai wilayah dengan
tingkat pendidikan yang berbeda-beda.

Menurut Nanang Fattah biaya pendidikan merupakan jumlah uang yang


dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan
yang mencakup gaji guru, peningkatan profesional peralatan, pengadaan alat-alat dan
buku pelajaran, alat tulis kantor (ATK), kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan
pengelolaan pendidikan, dan supervisi pendidikan. Sistem pembiayaan pendidikan
sangat bervariasi tergantung dari kondisi masing-masing negara seperti kondisi
geografis, tingkat pendidikan, kondisi politik pendidikan, hokum pendidikan,
ekonomi pendidikan, program pembiayaan pemerintah dan administrasi sekolah.
Sementara itu terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk mengetahui

3
sesuai tidaknya sistem dengan kondisi negara. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pembiayaan pendidikan adalah dana yang diberikan kepada sekolah untuk
memfasilitasi setiap kegiatan proses pembelajaran di sekolah, dan berbagai keperluan
dalam penyelenggaraan pendidikan.

B. Jenis Pembiayaan Pendidikan


Pada dasarnya, pembiayaan pendidikan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
antara lain:

1. Biaya Langsung (direct cost)


Menurut Anwar (1993:30) Biaya langsung merupakan pengeluaran uang
secara langsung yang membiayai jalannya proses penyelenggaraan
pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,
termasuk biaya yang secara langsung menyentuh aspek dan proses pendidikan.
Biaya pendidikan juga dapat dikatakan sebagai biaya yang secara langsung
menyentuh aspek dan proes pendidikan Biaya rutin (recurrent cost). Biaya
rutin merupakan biaya yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional
pendidikan selama satu tahun anggaran. Biaya ini digunakan untuk menunjang
pelaksanan program pengajaran, pembayaran gaji guru, personil sekolah,
administrasi kantor, pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana
sekolah.

2. Biaya tidak langsung (indirect cost)


Biaya tidak langsung merupakan biaya yang pada umumnya, baiaya
pengeluaran yang tidak secaralangsung menunjang proses pendidikan yang
terjadi di sekolah. Biaya tidak langsung memiliki beberapa jenis antara lain:
a. Biaya Pribadi (private cost), adalah biaya yang dikeluarkan keluarga
untuk membiayai sekolah anaknya.
b. Biaya masyarakat (social cost), adalah biaya yang dikeluarkan oleh
masyarakat untuk membiayai sekolah (di dalamnya termasuk biaya
pribadi).
3. Semua bentuk pengeluaran dalam bentuk uang, baik langsung maupun tidak langsung
yang dikeluarkan untuk biaya pendidikan.

4
4. Semua bentuk pengeluaran yang tidak dalam bentuk uang, meskipun
didalamnyaterdapat nilai dalam bentuk uang, baik langsung maupun tidak langsung
yang dikeluarkan unutk kegiatan pendidikan.

C. Sumber-sumber Pembiayaan Pendidikan


Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2012 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan pada Satuan
Pendidikan Dasar adalah sebagai berikut :
1. Sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh
Pemerintah dan atau pemerintah daerah yang tercantum dalam pasal 5 adalah
anggaran pendapatan dan belanja negara; anggaran pendapatan dan belanja daerah;
sumbangan dari peserta didik atau orang tua/walinya; sumbangan dari pemangku
kepentingan pendidikan dasar di luar peserta didik atau orang tua/walinya; bantuan
lembaga lainnya yang tidak mengikat; bantuan pihak asing yang tidak mengikat;
dan/atau sumber lain yang sah.
2. Kemudian dalam pasal 6, sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar
yang diselenggarakan oleh masyarakat adalah bantuan dari penyelenggara atau
satuan pendidikan yang bersangkutan; pungutan, dan/atau sumbangan dari peserta
didik atau orang tua/walinya; bantuan dari masyarakat di luar peserta didik atau
orang tua/walinya; bantuan Pemerintah; bantuan pemerintah daerah; bantuan pihak
asing yang tidak mengikat bantuan lembaga lain yang tidak mengikat; hasil usaha
penyelenggara atau satuan pendidikan atau sumber lain yang sah.

Sumber-sumber pembiayan pendidikan di sekolah menurut (Amirin, 2013 : 92)

dikategorikan menjadi lima yaitu:

a. Anggaran rutin dan APBN (anggaran pembangunan)


b. Dana penunjang pendidikan (DPP)
c. Bantuang/sumbangan dari BP3
d. Sumbangan dari pemerintah daerah setempat (kalau ada)
e. Bantuan lain-lain

D. Karakteristik Pembiayaan Pendidikan


Beberapa hal yang merupakan karakteristik atau ciri-ciri pembiayaan pendidikan
adalah sebagai berikut :

5
a. Biaya pendidikan akan selalu naik, dan dalam perhitungan pembiayaan
pendidikan dinyatakan dalam satuan unit cost, yang meliputi:
1) Unit cost lengkap, yaitu perhitungan unit cost berdasarkan semua fasilitas
yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan.
2) Unit cost setengah lengkap, hanya memperhitungkan biaya kebutuhan yang
berkenaan dengan bahan dan alat yang berangsur habis walaupun jangka
waktunya berbeda.
3) Unit cost sempit, yaitu unit cost yang diperoleh hanya dengan
memperhitungkan biaya yang langsung berhubungan dengan
memperhitungkan biaya yang lain yang berhubungan dengan kegiatan belajar
mengajar.
b. Biaya terbesar dalam pelaksanaan pendidikan adalah biaya pada faktor manusia.
c. Pendidikan dapat dikatakan sebagai “ human investment ”, yang artinya biaya
terbesar diserap oleh tenaga manusia.
d. Unit cost pendidikan akan naik sepadan dengan tingkat sekolah.
e. Unit cost pendidikan dipengaruhi oleh jenis lembaga pendidikan. Biaya untuk
sekolah kejuruan lebih besar daripada biaya untuk sekolah umum.
f. Komponen yang dibiayai dalam sistem pendidikan hampir sama dari tahun ke
tahun.

6
E. Pengertian Evaluasi Pembiayaan Pendidikan
Evaluasi pembiayaan Pendidikan atau yang sering disebut evaluation involves
auditing, merupakan pertanggung jawaban terhadap keuangan sekolah menyangkut
seluruh dana sekolah yang berkaitan dengan apa yang telah dicapai sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.dalam implementasi manajemen berbasis sekolah setiap
akhir tahun anggaran sekolah dituntut untuk mempertanggung jawabkan setiap dana
yang dikeluarkan selam atahun anggaran. Pertanggung jawaban ini dilakukan didalam
rapat dewan sekolah, yang diikuti komponen sekolah, komponen masyarakat dan
pemerintah daerah.
Menurut cormark (1997) auditing is Verification. Auditing is determining that
what is intended is what is being performed and, further that what is being performed
is appropriate for the task. Auditing merupakan salah satu cara pembuktian dan
penentuan apakah penganggaran dan pengelolaan yang dimaksud telah sesuai dengan
pelaksanaan dansesuai dengan tugas yang ditetapkan. Proses ini meliputi pertanggung
jawaban penerimaan, penyimpanan, dan pembayaran atau penyerahan dana kepada
pihak-pihak yang berhak menerimanya.

F. Tujuan Evaluasi Pembiayaan Pendidikan


Tujuan Evaluasi Pembiayaan pendidikan ialah untuk mengetahui berapa besar
dana yang telah dihabiskan dalam anggaran tersebut serta untuk mengetahui apakah
program pendidikan yang telah direncanakan dan yang telah diselenggarakan telah
sesuai dengan yang diharapkan atau belum?. Dan dengan evaluasi tersebut semua
pembiayaan yang tersalurkan di dunia pendidikan akan berjalan dengan semestinya.

G. Pertanggung jawaban Pembiayaan pendidikan


Pertanggung jawaban adalah proses pembuktian dan penentuan bahwa apa
yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan, hal ini meliputi
pertanggung jawaban penerimaan dana, penyimpanan dan pengeluaran dana sesuai
dengan perencanaan, atau secara lebih rinci bisa ditegaskan bahwa pertanggung
jawaban keuangan lembaga pendidikan yaitu yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembiayaan proses pendidikan apakah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat
dan sejauh mana tingkat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pertanggung jawaban penerimaan dan penggunaan pembiayaan pendidikan
berbasis sekolah dilaksanakan dalam bentuk laporan bulanan dan triwulan kepada
dinas pendidikan. Evaluasi dan pertanggung jawaban pembiayaan pendidikan berbasis

7
sekolah dapat diidentifikasi kedalam tiga hal, yaitu: pengendalian penggunaan alokasi
dana, bentuk pertanggung jawaban dana pendidikan tingkat sekolah, dan keterlibatan
pengawasan pihak eksternal sekolah.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Evaluasi dan pertanggung jawaban pembiayaan pendidikan berbasis sekolah
dapat diidentifikasi kedalam tiga hal, yaitu: pengendalian penggunaana lokasi dana,
bentuk pertanggungj awaban dana pendidikan tingkat sekolah, dan keterlibatan
pengawasan pihak eksternal sekolah.
Dalam melaksanakan anggaran pendidikan, hal yang perlu dilakukan adalah
kegiatan membukukan atau accounting. Pembukuan mencakup dua hal yaitu:
pengurusan yang menyangkut kewenangan menentukan kebijakan menerima atau
mengeluarkan uang, serta tindak lanjutnya, yakni menerima, menyimpan dan
mengeluarkan uang. Jenis pengurusan kedua disebut juga dengan pengurusan
bendaharawan. Pelaksanaan dan pengalokasian pembiayaan pendidikan berbasis
madrasah/sekolah pada garis besarnya dapat dikelompokkan kedalam dua kegiatan,
yaitu pendapatan dan pengeluaran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Al Kadri, Hanif. (2011). Makalah : Efektifitas dan Efisiensi Pembiayaan Pendidikan. Padang

Budaya, Budi. Manajemen Pembiayaan Pendidikan Pada Sekolah Dasar Yang Efektif.

Jurnal Ilmiah.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Vol. 18, Nomor 1, hal 42-59

Fattah, Nanang. (2008). Pembiayaan Pendidikan: Landasan Teori dan Studi Empiris. Jurnal

Pendidikan, No. 9

Ferdi, W.P. (2013). Pembiayaan Pendidikan : Suatu kajian Teoritis. Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan, Vol, 19, No. 4

Hallak, J. (1985). Analisis Biaya dan Pengeluaran Untltk Pendidikun. International Institute For
Planning, UNESCO : Paris

Mulyono. (2010). Konsep Pembiayaan Pendidikan. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media Grup

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2012

tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan pada Satuan Pendidikan Dasar

Anwar.musfirah.2016. Evaluasi Pembiayaaan Pendidikan.jayapura:Uncen

Pasaribu.Sribedahyani.2016.Evaluasi PembiayaanPendidikan.jayapura:Uncen

10

Anda mungkin juga menyukai