Disusun Oleh:
Kelompok 3
Fatiyah Ainun Hakim (1103620036)
Fitri Wulandari (1103620135)
Nadifa Zulfa Putri Lasanto (1103620002)
Silvy Isnaini Maryam (1103620015)
Siti Rubaiah Fikriyah (1103620059)
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allat SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, mari
kita panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Refocusing Kebijakan dan Anggaran Untuk Pembiayaan Pendidikan Tahun Ajaran 2020”
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Dr.
Supadi, M. Pd. pada mata kuliah Kebijakan Pendidikan. Selain itu, makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan tentang pengelolaan kebijakan dan anggaran pembiayaan
pendidikan bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Supadi, M. Pd. selaku dosen mata
kuliah Kebijakan Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuan
serta ilmunya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3
2.1 Pembiayaan Pendidikan ............................................................................................... 3
2.2 Kebijakan dan Anggaran Pembiayaan Pendidikan ........................................................ 7
2.3 Realokasi Anggaran Kemendikbud Pada Tahun Ajaran 2020 ..................................... 10
2.4 Langkah-Langkah Mengatur Anggaran Sekolah ......................................................... 11
2.5 Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Akademik Baru Dimasa
Covid-19. ........................................................................................................................ 14
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 17
3.2 Saran ......................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pembiayaan pendidikan?
2. Apa yang dimaksud dengan kebijakan dan anggaran pembiayaan pendidikan?
3. Bagaimana realokasi anggaran Kemendikbud pada tahun ajaran 2020?
4. Apa saja langkah yang dilakukan untuk mengatur anggaran sekolah?
5. Bagaimana panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun akademik baru
dimasa Covid-19?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan dari pembiayaan pendidikan.
2. Untuk memahami kebijakan dan anggaran pembiayaan pendidikan.
3. Untuk mengetahui realokasi anggaran Kemendikbud pada tahun ajaran 2020.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah mengatur anggaran sekolah.
5. Untuk mengetahui panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun akademik baru
dimasa Covid-19.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
memfasilitasi setiap kegiatan proses pembelajaran di sekolah, dan berbagai keperluan
dalam penyelenggaraan pendidikan.
a. Jenis Pembiayaan Pendidikan
Pada dasarnya, pembiayaan pendidikan dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis antara lain:
1. Biaya Langsung (direct cost)
Menurut Anwar (1993:30) Biaya langsung merupakan pengeluaran uang
secara langsung yang membiayai jalannya proses penyelenggaraan
pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,
termasuk biaya yang secara langsung menyentuh aspek dan proses pendidikan.
Biaya pendidikan juga dapat dikatakan sebagai biaya yang secara langsung
menyentuh aspek dan proes pendidikan Biaya rutin (recurrent cost). Biaya
rutin merupakan biaya yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional
pendidikan selama satu tahun anggaran. Biaya ini digunakan untuk menunjang
pelaksanan program pengajaran, pembayaran gaji guru, personil sekolah,
administrasi kantor, pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana
sekolah.
2. Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya tidak langsung merupakan biaya yang pada umumnya, baiaya
pengeluaran yang tidak secaralangsung menunjang proses pendidikan yang
terjadi di sekolah. Biaya tidak langsung memiliki beberapa jenis antara lain:
a. Biaya Pribadi (private cost), adalah biaya yang dikeluarkan keluarga untuk
membiayai sekolah anaknya.
b. Biaya masyarakat (social cost), adalah biaya yang dikeluarkan oleh
masyarakat untuk membiayai sekolah (di dalamnya termasuk biaya
pribadi).
3. Semua bentuk pengeluaran dalam bentuk uang, baik langsung maupun tidak
langsung yang dikeluarkan untuk biaya pendidikan.
4. Semua bentuk pengeluaran yang tidak dalam bentuk uang, meskipun
didalamnya terdapat nilai dalam bentuk uang, baik langsung maupun tidak
langsung yang dikeluarkan unutk kegiatan pendidikan.
4
b. Sumber-sumber Pembiayaan Pendidikan
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2012 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan pada
Satuan Pendidikan Dasar adalah sebagai berikut:
1. Sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan
oleh Pemerintah dan atau pemerintah daerah yang tercantum dalam pasal 5
adalah anggaran pendapatan dan belanja negara; anggaran pendapatan dan
belanja daerah; sumbangan dari peserta didik atau orang tua/walinya;
sumbangan dari pemangku kepentingan pendidikan dasar di luar peserta didik
atau orang tua/walinya; bantuan lembaga lainnya yang tidak mengikat;
bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau sumber lain yang sah.
2. Kemudian dalam pasal 6, sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan
dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat adalah bantuan dari
penyelenggara atau satuan pendidikan yang bersangkutan; pungutan, dan/atau
sumbangan dari peserta didik atau orang tua/walinya; bantuan dari masyarakat
di luar peserta didik atau orang tua/walinya; bantuan Pemerintah; bantuan
pemerintah daerah; bantuan pihak asing yang tidak mengikat; bantuan lembaga
lain yang tidak mengikat; hasil usaha penyelenggara atau satuan pendidikan;
dan/atau sumber lain yang sah.
Sumber-sumber pembiayan pendidikan di sekolah menurut (Amirin, 2013: 92)
dikategorikan menjadi lima yaitu:
a. Anggaran rutin dan APBN (anggaran pembangunan);
b. Dana penunjang pendidikan (DPP);
c. Bantuang/sumbangan dari BP3;
d. Sumbangan dari pemerintah daerah setempat (kalau ada);
e. Bantuan lain-lain.
5
b) Unit cost setengah lengkap, hanya memperhitungkan biaya kebutuhan
yang berkenaan dengan bahan dan alat yang berangsur habis walaupun
jangka waktunya berbeda.
c) Unit cost sempit, yaitu unit cost yang diperoleh hanya dengan
memperhitungkan biaya yang langsung berhubungan dengan
memperhitungkan biaya yang lain yang berhubungan dengan kegiatan
belajar mengajar.
2. Biaya terbesar dalam pelaksanaan pendidikan adalah biaya pada faktor
manusia. Pendidikan dapat dikatakan sebagai “human investment”, yang
artinya biaya terbesar diserap oleh tenaga manusia.
3. Unit cost pendidikan akan naik sepadan dengan tingkat sekolah.
4. Unit cost pendidikan dipengaruhi oleh jenis lembaga pendidikan. Biaya untuk
sekolah kejuruan lebih besar daripada biaya untuk sekolah umum.
5. Komponen yang dibiayai dalam sistem pendidikan hampir sama dari tahun ke
tahun
6
15. Pengelolaan sekolah,
16. Pemeliharaan dan penggantian sarana dan prasarana Pendidikan,
17. Biaya pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pelaporan,
18. Peningkatan mutu pada semua jenis dan jenjang Pendidikan,
19. Peningkatan kemampuan dalam menguasai IPTEK.
7
yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana. Dalam hal
ini pembiayaan pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi pendidikan di
daerah. Lebih lanjut dalam pasal 47 disebutkan tentang sumber pendanaan pendidikan,
yaitu:
1. Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan
dan keberlanjutan.
2. Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat mengerahkan sumber daya yang
ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Ketentuan mengenai sumber pendanaan pendidikan sebagaiman dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Amanat UUD 1945 pasal 31 ayat 4 juga menerangkan dalam hal pembiayaan
pendidikan bahwa: “Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya
dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional.”
Sejalan dengan itu maka dalam penyelenggaraan kebijakan pendidikan di daerah
akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh sumber daya pendidikan (pembiayaan
pendidikan) yang memadai dan dapat diandalkan untuk meningkatkan mutu dan kualitas
sumber daya di daerah.
Dukungan Kebijakan
No. Dasar Hukum Keterangan
1. Peraturan Pemerintah Pengganti Berisi tentang Kebijakan Keuangan
Undang Undang RI Nomor 1 tahun dan Stabilitas Sistem Keuangan
2020 Tentang Kebijakan Keuangan untuk Penanganan Pandemi
Negara dan Stabilitas Sistem Corona Virus Disease 2019
Keuangan untuk Penanganan Pandemi (Covid-19).
Corona Virus Disease 2019 (Covid- Kebijakan relaksasi pelaksanaan
19) dan/atau dalam rangka APBN- khususnya dengan
Menghadapi Ancaman yang melakukan peningkatan belanja
membahayakan Perekonomian untuk kesehatan, pengeluaran
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem untuk jaring pengaman sosial
Keuangan (social safety net), dan pemulihan
perekonomian.
8
2. a. Peraturan Presiden RI No 54 Berisi tentang perubahan target
tahun 2020 tentang Perubahan pendapatan dan belanja negara.
Postur dan Rincian Anggaran Berpengaruh pada Kemendikbud
Pendapatan dan Belanja Negara melakukan pengurangan anggaran
Tahun Anggaran 2020 sebesar: 5 T pada Belanja Pusat &
b. Peraturan Presiden RI No 72 5 T pada Transfer daerah.
tahun 2020 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden No 54
tahun 2020 Perubahan Postur dan
Rincian Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran
2020
3. PMK No. 38/PMK/02/2020 tentang Berisi tentang Kebijakan Keuangan
Pelaksanaan Kebijakan Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-
Negara untuk Penanganan Pandemi 19
Corona Virus Disease 2019 (Covid- Salah satunya mengenai Jaring
19) dan/atau Menghadapai Ancaman Pengaman Sosial yang dapat
yang Membahayakan Perekonomian digunakan untuk Penyesuaian
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem anggaran Pendidikan dalam rangka
Keuangan penanganaan Covid-19
4. Permendikbud No. 19 Tahun 2020 Selama masa penetapan status
Perubahan atas Peraturan Menteri kedaruratan Kesehatan masyarakat
Pendidikan dan Kebudayaan No 8 Covid-19, sekolah dapat menggunakan
tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis dana BOS regular untuk penanganan
Bantuan Operasional Sekolah reguler dampak Covid-19
5. Permendikbud No. 24 tahun 2020 Berisi kebijakan BOS Afirmasi dan
tentang Petunjuk Teknis Bantuan BOS Kinerja
Operasional Sekolah Afirmasi dan Fokus pada kebijakan penggunaan
Bantuan Operasional Sekolah Kinerja dana BOS yang lebih fleksibel,
termasuk untuk penanganan pada
daerah yang paling membutuhkan
dan terdampak Covid-19
6. Permendikbud No. 25 tahun 2020 Berisi ketentuan mengenai
9
tentang Standar Satuan Biaya penyesuaian UKT.
Operasional Pendidikan Tingggi pada Memberikan keringanan UKT bagi
Perguruan Tinggi Negeri di Mahasiswa PTN yang keluarganya
Lingkungan Kementerian Pendidikan mengalami kendala finansial akibat
dan Kebudayaan pandemi Covid-19.
10
7. Ditjen Dikti, dari Rp32.002.158.059.000 menjadi Rp31.617.158.059.000
8. Ditjen Pendidikan Vokasi, dari Rp7.790.284.179.000 menjadi Rp6.617.552.110.000
9. Ditjen Dikdasmen, Rp139.808.813.000
10. Ditjen PAUD Dikmas, Rp133.964.454.000
Sebelumnya, anggaran Kemendikbud termasuk yang direalokasi untuk mendukung
penanganan pandemi virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Dengan demikian
Mendikbud, Nadiem Makarim memastikan anggaran tunjangan profesi guru tidak
terimbas kebijakan realokasi tersebut. Menurut Nadiem dalam kondisi krisis ini tentunya
tunjangan profesi guru juga masuk kategori yang sama, tidak ada perubahan anggaran,
bantuan KIP kuliah, pemotongan anggaran, dan juga tidak ada pemotongan bantuan
kepada perguruan tinggi swasta.
11
menguras kas pada kegiatan konsumtif seperti belanja kegiatan rapat dan event
internal.
c. Lakukan review pada pengeluaran dan kinerja sekolah. Perhatikan apakah
terjadi over budget pada kegiatan atau turunnya kualitas layanan.
Hal yang perlu diperhatikan lainnya juga dapat memakai data tahun sebelumnya
untuk membuat objective planning anggaran. Namun, rasanya sulit menganalisis
kebutuhan berdasarkan data dari tahun sebelumnya bila mengingat situasi yang
terjadi sepanjang tahun ini. Oleh karena itu, hal terbaik yang bisa manajemen
lakukan adalah membuat proyeksi berdasarkan data yang dikumpulkan dalam waktu
dekat.
12
1) Tentukan manfaat dari program yang telah ditentukan serta hitung nilai
materiil dari semua manfaat tersebut.
2) Hitung semua biaya, baik untuk program prioritas maupun biaya lain seperti
infrastruktur dan perawatan.
3) Bandingkan manfaat dan sumber daya yang harus dikeluarkan pada setiap
program dan kegiatan.
4) Evaluasi pengeluaran dan sumber daya yang diperlukan untuk menjamin
tidak ada over cost dalam anggaran.
b. Kalkulasikan semua faktor yang dibutuhkan oleh sekolah seperti sumber daya
manusia (guru, tenaga pendidik, dan lain-lain), fasilitas, peralatan, dan material.
13
kesinambungan program. Setidaknya, manajemen harus menerapkan dua strategi
berikut ini untuk terjadi keberlanjutan dan kesinambungan program sekolah:
1. Membuat anggaran baru pada awal tahun fiskal. Namun, metode ini mungkin
harus dimodifikasi agar sesuai dengan kondisi sekarang. Pandemi Covid-19 dan
ancaman resesi dunia tentunya akan sangat mempengaruhi kelancaran program
yang telah dibuat.
2. Membuat penyesuaian anggaran di pertengahan tahun dan evaluasi terhadap
efektivitas dan efisiensi kinerja.
Perencanaan dana pendidikan dan struktur anggaran memang bukan persoalan
mudah, khususnya di situasi seperti saat ini. Metode penganggaran lama tentunya
tidak akan bekerja dengan baik. Oleh karena itu, pihak manajemen sekolah harus
pandai memutar otak serta harus lebih kreatif dalam mencari peluang. Melakukan
beberapa pinjaman untuk menjaga kestabilan cash flow atau arus kas sekolah pun
bisa menjadi jawaban yang cukup tepat di pertengahan tahun hingga awal tahun
2021. Selain itu, promosi dan kampanye untuk menarik siswa baru yang potensial
pun bisa dilakukan untuk meningkatkan keseimbangan finansial sekolah.
14
sangat ketat dengan persyaratan berlapis. Keberadaan satuan pendidikan di zona hijau
menjadi syarat pertama dan utama yang wajib dipenuhi bagi satuan pendidikan yang
akan melakukan pembelajaran tatap muka. Persyaratan kedua, adalah jika pemerintah
daerah atau Kantor Wilayah/Kantor Kementerian Agama memberi izin. Ketiga, jika
satuan pendidikan sudah memenuhi semua daftar periksa dan siap melakukan
pembelajaran tatap muka. Keempat, orang tua/wali murid menyetujui putra/putrinya
melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Namun jika salah satu dari
empat syarat tersebut tidak terpenuhi, maka peserta didik melanjutkan Belajar dari
Rumah secara penuh.
Nadiem juga mengajak semua pihak termasuk seluruh kepala daerah, kepala satuan
pendidikan, orang tua, guru, dan masyarakat bergotong-royong mempersiapkan
pembelajaran di tahun ajaran dan tahun akademik baru.
15
hijau, kepala satuan pendidikan wajib melakukan pengisian daftar periksa kesiapan
sesuai protokol kesehatan Kementerian Kesehatan. Kemendikbud akan menerbitkan
berbagai materi panduan seperti program khusus di TVRI, infografik, poster, buku
saku, dan materi lain mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan pada fase
pembelajaran tatap muka di zona hijau.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembiayaan pendidikan merupakan proses yang dimana pendapatan dan sumber
daya tersedia digunakan untuk menyusun dan menjalankan program kegiatan sekolah.
Sistem pembiayaan pendidikan sangat bervariasi tergantung dari kondisi masing-masing
negara seperti kondisi geografis, tingkat pendidikan, kondisi politik pendidikan, hukum
pendidikan, ekonomi pendidikan, program pembiayaan pemerintah dan administrasi
sekolah.
Pembiayaan pendidikan merupakan unsur penting dalam mendukung
penyelenggaraan kebijakan pendidikan. Penyelenggaraan kebijakan pendidikan di
daerah akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh sumber daya pendidikan
(pembiayaan pendidikan) yang memadai dan dapat diandalkan untuk meningkatkan mutu
dan kualitas sumber daya di daerah. Pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan
dan anggaran untuk pembiayaan pendidikan. Termasuk realokasi pembiayaan pada tahun
ajaran 2020.
Dalam mengelola dan mengatur anggaran dana pendidikan tidak bisa dilakukan
sembarangan dan tanpa rencana yang matang. Oleh karena itu, diperlukan pembuatan
rencana berdasarkan data, langkah, serta metode penganggaran dana pendidikan yang
terstruktur dan tepat.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan sangat jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu kepada
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini bisa bermanfaat untuk
semua kalangan baik pelajar maupun pengajar.
17
DAFTAR PUSTAKA
18