Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagai tugas pada Mata Kuliah
Manajemen Berbasis Sekolah
Dosen pengampu :
Dr. Kasriman, M.Pd
Anggota :
1. Rafa Thirafi (1901025001)
2. Cholipah (1901025051)
3. Nisrina Nauli (1901025075)
4. Hafny Lutfiana (1901025135)
5. Diah Anjani Putri (1901025207)
6. Azzahrakhana Mantika (1901025291)
7. Indah Dwi Lestari (1901025423)
Dalam UUD Pasal 31 Ayat 1 menjelasakan bahwa setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan secara adil. Pendidikan merupakan peranan yang sangat
penting untuk meningkatkan kualitas manusia baik dari kemampuan kognitif, afektif,
dan juga psikomotorik. Sekolah sebagai salah satu lembaga penyelanggaran
pendidikan perlu memerhatikan beberapa aspek yang akan menunjang terlaksananya
Pendidikan, baik dari sarana prasarana, tenaga pendidik, kurikulum, peserta didik, dan
juga pembiayaan. Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan berpengaruh terhadap
pencapaian pendidikan yang terselenggara di sekolah tersebut.
Salah satu aspek yang dapat mendukung terselenggaranya pendidikan pada
sekolah adalah mengenai pembiayaan, tidak dapat kita hindari bahwa,keadaan
pembiayaan berbanding lurus dengan mutu pendidikan yang dimiliki oleh suatu
sekolah. Pembiayaan pendidikan yang baik mampu memenuhi segala sesuatu yang
menunjang keberlangsungan pendidikan di sekolah berdasakan anggaran yang telah
dibuat, dan untuk membuat anggaran yang dapat memenuhi berbagai aspek di sekolah
maka dibutuhkan pengelolaan pembiayaan yang baik.
Pembiayaan pada sekolah tentunya tidak terlepas dari APBD dan APBN,
alokasi anggaran pendidikan lebih spesifik dituangkan dalam pasal 49 UU Nomor 20
tahun 2003 pasal 1 yaitu Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan
kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD). Pada masing-masing sekolah itu berbeda jumlah uang yang
didapatkan. Semua itu sesuai dengan keadaan jumlah siswa dan tingkatan
pendidikannya.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Pembiayaan Sekolah/Madrasah?
2. Apa konsep dasar pengelolaan Pembiayaan di Sekolah/Madrasah?
3. Apa Isi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang mengatur mengenai
Pembiayaan Sekolah/Madrasah ?
4. Apa tujuan dari adanya Pembiayaan pada Sekolah/Madrasah?
5. Apa saja prinsip pengaturan Pembiayaan Sekolah/ Madrasah?
6. Bagaimana Standar Pembiayaan Sekolah menurut Standar Nasional
Pendidikan (SNP)?
7. Bagaimana keterkaitan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang mengatur
Pembiayaan Sekolah/Madrasah dengan Standar Pembiayaan menurut Standar
Nasional Pendidikan (SNP)?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembiayaan
Sekolah/Madrasah?
2. Untuk mengetahui konsep dasar pengelolaan pembiayaan di
Sekolah/Madrasah?
3. Untuk mengetahui isi dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang
mengatur mengenai pembiayaan Sekolah/Madrasah?
4. Untuk mengetahui tujuan dari adanya pembiayaan pada Sekolah/Madrasah?
5. Untuk mengetahui prinsip pengaturan Pembiayaan Sekolah/Madrasah?
6. Untuk mengetahui Standar Pembiaayaan Sekolah menurut Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
7. Untuk mengetahui keterkaitan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang
mengatur Pembiayaan Sekolah/Madrasah dengan Standar Pembiayaan
menurut Standar Nasional Pendidikan (SNP).
BAB II
PEMBAHASAN
Pembiayaan sangat erat ada pada sekolah dasar adalah BOS, yang merupakan
sebuah pembiayaan yang dari pemerintah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
sekolah. Namun masingmasing sekolah dapat dana tersebut jumlahnya berbeda,
disesuaikan dengan keadaan sekolah dan jumlah banyak siswa di sekolah itu.
Tingkatan sekolahnya pun akan menerima dana tersebut berbeda.
Biaya pendidikan selalu naik, perhitungan pembiayaan pendidikan dinyatakan
dalam satuan unit cost, yang meliputi:
a. Unit cost lengkap, yaitu perhitungan unit cost berdasarkan semua fasilitas yang
dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan.
b. Unit cost setengah lengkap, hanya memperhitungkan biaya kebutuhan yang
berkenaan dengan bahan dan alat yang berangsur habis walaupun jangka
waktunya berbeda.
c. Unit cost sempit, yaitu unit cost yang diperoleh hanya dengan
memperhitungkan biaya yang langsung berhubungan dengan kegiatan belajar
mengajar.
Menurut J. Wiseman (1987) terdapat tiga aspek yang perlu dikaji dalam melihat
apakah pemerintahan perlu terlibat dalam masalah pembiayaan pendidikan:
file:///C:/Users/Asus/Downloads/121-539-1-PB.pdf
file:///C:/Users/Asus/Downloads/2925-5941-1-SM.pdf
file:///C:/Users/Asus/Downloads/448-Article%20Text-1020-1-10-20210310.pdf
file:///C:/Users/Asus/Downloads/14-Article%20Text-47-1-10-20170513.pdf
Pembiayaaan pendidikan adalah jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk
berbagai keperluan penyelenggaraan mencakup: gaji guru, peningkatan 12 profesional
guru, sarana, ruang belajar, perbaikan ruang, pengadaan peralatan/mebeleir,
pengadaan alat-alat dan buku pelajaran, alat tulis kantor, kegiatan ekstrakurikuler,
kegiatan pengelolaan pendidikan, dan supervisi pendidikan.
Pembiayaan sangat erat ada pada sekolah dasar adalah BOS, yang merupakan sebuah
pembiayaan yang dari pemerintah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sekolah.
Namun masingmasing sekolah dapat dana tersebut jumlahnya berbeda, disesuaikan
dengan keadaan sekolah dan jumlah banyak siswa di sekolah itu. Tingkatan
sekolahnya pun akan menerima dana tersebut berbeda.