Manajemen Pembiayaan
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Estimasi Pendidikan
1
Dahlan Yakub Al-Barry, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Surabaya: Arkala,
2002), 57.
2
digunakan secara efektif dan efisien. Ada kekhawatiran bahwa rendahnya anggaran
dan pendanaan pemerintah untuk pendidikan akan semakin memperkuat status
sosial ekonomi siswa. Siswa dari keluarga miskin yang menerima subsidi
pemerintah tidak mengalami kekurangan dana dan karena itu mencoba untuk
tumbuh di sekolah minimalis di mana biaya operasional per anak tidak (banyak)
melebihi harga satuan yang ditetapkan. Sebaliknya, siswa kelas menengah bebas
memilih sekolah dengan sarana dan prasarana yang memadai. Juga, sekolah-
sekolah ini menerima biaya sekolah yang wajar dari siswa mereka, memberikan
sekolah-sekolah ini lebih banyak kebebasan untuk berkreasi dan meningkatkan
kualitas pendidikan mereka sumber.2
Dalam bidang pendidikan kata biaya ketika diimplementasikan ialah sebuah
proses pembiayaan. Pembiayaan dalam kata kaidah bahasa indonesia dengan
awalan pe- dan an berarti sebuah biaya pendidikan, dalam pemikiran manusia akan
muncul pemikiran yang berkaitan dengan sejumlah barang dan jasa yang diperlukan
dalam proses pendidikan lembaga itu sendiri.
Biaya sekolah adalah biaya rata-rata per siswa yang dihitung sebagai total
biaya sekolah dibagi dengan jumlah siswa di sekolah untuk periode tertentu.4
1. Biaya rata-rata per siswa adalah total biaya dibagi dengan jumlah siswa
yang terdaftar di sekolah.
2. Biaya rata-rata per lulusan adalah total biaya lulusan dibagi jumlah
lulusan. alumni.5
2
Matin, Manajemen Pembiayaan Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014),
98.
3
Mulyadi, Akuntansi Biaya (Jakarta: Salemba Empat, 2017), 23
4
Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset,2012), 3.
5
Ibid., .11.
3
Sederhananya, biaya atau dana yang dibutuhkan akan tergantung pada
kegiatan yang direncanakan sebelumnya atau kegiatan dahulu kemudian nanti
uang baru ada. Dengan cara ini, kegiatan yang direncanakan dapat dilakukan
dengan cepat dan akurat.
Dalam contoh sederhana, biaya satuan dihitung dengan membagi total biaya
sekolah dengan jumlah siswa aktif selama setahun. Biaya satuan menunjukkan
jumlah pengeluaran yang akan dikeluarkan seorang siswa sepanjang tahun, baik
untuk sistem pendidikan secara keseluruhan maupun untuk tingkat dan jenis
tertentu.
Unit untuk penentuannya dibagi menjadi dua jenis berikut:
1. Unit cost untuk keperluan rutin adalah jumlah uang yang diperlukan
untuk mendidik seorang siswa pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu selama kurang lebih satu tahun.
2. Unit cost untuk biaya modal ialah besaran biaya yang diperlukan untuk
menyediakan tempat pada siswa dalam tingkatan dan jenis tertentu. 6
Biaya satuan (unit cost) dapat dijadikan sebuah standar /acuan untuk
pemenuhan kebutuhan untuk setiap murid/ siswa yang ada di sekolah.
C. Struktur Biaya Pendidikan
6
Yusuf Enoch, Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), 239.
4
Biaya non personal bukan pegawai meliputi: alat tulis sekolah
(ATS), bahan dan alat habis pakai, biaya rapat-rapat,
transportasi/perjalanan dinas, penilaian, daya dan jasa, pemeliharaan
sarana dan prasarana, serta pendukung pembinaan siswa. 7
D. Analisis Biaya Manfaat Dan Tujuan
Analisis biaya manfaat adalah metode yang paling banyak digunakan untuk
melakukan analisis investasi Pendidikan. Manfaat dari metode ini adalah dapat
membantu para pengambil keputusan terutama kepala sekolah untuk menentukan
pilihan yang akan diambil. Dalam konsep dasar pembiayaan Pendidikan ada dua
hal penting yang perlu dianalisis, yakni:
1. Biaya Pendidikan secara keseluruhan, adalah biaya Pendidikan pada
tingkat sekolah yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan Pendidikan.
2. Biaya satuan per murid adalah seberapa besar uang yang dialokasikan
sekolah secara kolektif yang berguna untuk kepentingan murid dalam
proses Pendidikan.
Sementara tujuan dari analisis biaya yakni untuk memberi kemudahan,
memberi informasi kepada para pengambil keputusan untuk menentukan Langkah
dalam membuat kebijakan sekolah. Secara khusus, analisis manfaat biaya
Pendidikan bagi pemerintah menjadi acuan untuk menetapkan anggaran Pendidikan
dan juga berfungsi sebagai dasar dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Sementara untuk masyarakat, analisis manfaat biaya Pendidikan ini sangat
berguna karena berperan sebagai dasar ataupun pijakan dalam melakukan investasi
dalam dunia Pendidikan. Hal ini dirasa penting untuk masyarakat tahu karena
menurut masyarakat Pendidikan hanya menghabiskan uang tanpa adanya jaminan
peningkatan hidup yang jelas.8
E. Urgensi Biaya Pendidikan
7
Zuliana, Dkk, Administrasi Pendidikan Tinjau Konsep, Teori, Dan Praktik, (Yogyakarta:
Zahir Publishing, 2020), 118-119.
8
Nurhayati, M.Pd., Dasar-Dasar Manajemen, (Surabaya: Global Aksara Press, 2022), 105-
106.
5
2. Menjadwalkan kegiatan
Dengan membuat jadwal akan mudah merencanakan sebuah aktifitas
atau kegiatan untuk setiap acara, janji temu, dan tugas sehingga tahu
apa yang harus dilakukan tanpa khawatir kehabisan waktu.
3. Menentukan berapa lama proyek perlu dilakukan dan berapa biayanya
Perkiraan biaya proyek adalah nilai yang diproyeksikan berdasarkan
faktor-faktor utama seperti status proyek, jadwal kontrak, jadwal
konstruksi, teknologi yang digunakan, alasan produktivitas tenaga kerja,
dan metodologi estimasi biaya.
4. Menentukan apakah proyek layak dikerjakan
Jika IRR (Internal Rate of Return) lebih besar dari persentase biaya
modal (bunga kredit) atau sama dengan persentase keuntungan yang
ditetapkan investor, proyek dianggap layak, dan sebaliknya jika IRR
lebih kecil dari biaya, proyek dianggap layak. tidak layak dianggap
mungkin. Lebih rendah dari yang diinginkan oleh modal atau investor.
5. Mengembangkan kebutuhan arus kas
Laporan arus kas membantu mengetahui apakah perusahaan atau
lembaga sehat. Lembaga yang sehat dibuktikan dengan kemampuannya
membayar biaya operasional seperti gaji karyawan.
6. Menentukan seberapa baik mungkin kemajuan lembaga Pendidikan
Sebagai pijakan untuk mempercepat terwujudnya masyarakat
demokratis, penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dan
pendidikan yang berkualitas bukan hanya pendidikan yang
mengembangkan kecerdasan akademik, tetapi kecerdasan manusia yang
mencakup berbagai aspek kehidupan.
7. Menyusun anggaran time phased dan menetapkan baseline Lembaga
Penganggaran harus didasarkan pada prinsip-prinsip efisiensi,
efektivitas, pelaksanaan tepat waktu dan penggunaan yang bertanggung
jawab. Sumber daya yang tersedia harus dimanfaatkan semaksimal
mungkin untuk mencapai peningkatan dan kesejahteraan yang
maksimal.
8. Sebagai alat penaksir
Alat penaksir terdapat dalam fungsi anggaran adalah alat manajemen
dan evaluasi yang efektif. Fungsi anggaran juga merupakan alat yang
memotivasi komunitas pimpinan untuk bekerja secara ekonomis, efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah
ditetapkan.
9. Sebagai alat otorisasi pengeluaran dana
Alat ini sebagai proses menentukan apakah pengguna sedang aktif untuk
melakukan tugas tertentu.
6
10. Sebagai alat efisiensi
Efisiensi usaha yang menuntut penyelesaian pekerjaan tepat waktu,
cepat dan memuaskan. Jadi untuk mungukur cepat lambatnya
perhitungan biaya pendidikan.9
9
Nanang Fatah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Remaja Rosda Karya, Bandung,
2000. Hal. 48
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Struktur biaya Pendidikan dibagi menjadi 3 yakni, biaya satuan Pendidikan, biaya
personalia, dan biaya non personal. Biaya Pendidikan dapat kita analisis yakni
meliputi Biaya Pendidikan secara keseluruhan, adalah biaya Pendidikan pada
tingkat sekolah yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan Pendidikan serta biaya
satuan per murid adalah seberapa besar uang yang dialokasikan sekolah secara
kolektif yang berguna untuk kepentingan murid dalam proses Pendidikan.
Sementara urgensi dari biaya Pendidikan yakni, mendukung keputusan yang baik,
menjadwalkan kegiatan, menentukan berapa lama proyek dilakukan dan berapa
biayanya, menentukan apakah proyek layak dikerjakan, mengembangkan
kebutuhan arus kas, menentukan seberapa baik mungkin kemajuan Lembaga
Pendidikan, Menyusun anggaran time phased dan menetapkan baseline Lembaga,
sebagai alat penaksir, sebagai alat otorisasi pengeluaran dana, serta sebagai alat
efisiensi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Al-Barry, Dahlan Yakub. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Surabaya:
Arkala.
Zuliana, Dkk. 2020. Administrasi Pendidikan Tinjau Konsep, Teori, Dan Praktik.
Yogyakarta: Zahir Publishing.