Anda di halaman 1dari 11

EducanduM: Jurnal Manajemen Pendidikan

EducanduM: Jurnal Manajemen Pendidikan


Available online https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/em

Analisis Pembiayaan Pendidikan di SDN 106804 Percut Sei Tuan


Izaak Yohannes Bastian Usmany1, Eka Daryanto2 Yuniarto Mudjisusatyo3
1,2,3
Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Indonesia

Abstrak
Pembiayaan pendidikan tidak hanya menyangkut analisis sumber-sumber dana saja, tetapi juga menyangkut
penggunaan dana secara efektif dan efisien. biaya pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya
tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah,
masyarakat, dan orang tua siswa untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa berupa
pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru. Pembiayaan pendidikan memiliki
sifat yang lebih kompleks daripada hanya menghitung biaya pada suatu unit produksi barang atau jasa.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 106804 Jl. Ciung Wanara No 425 Percut Sei Tuan. Adapun waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan
menggunakan metode analisis deskriptif. Di SDN 106804 ada dua jenis pembiayaan pendidikan yaitu biaya
operasional dan biaya investasi

Kata Kunci: biaya operasional; biaya investasi.

A. PENDAHULUAN Sumber daya pendidikan yang dianggap


penting adalah uang. Pendidikan tidak
Pendidikan merupakan faktor penting akan berjalan tanpa adanya biaya atau
untuk mewujudkan sumber daya manusia uang. Uang ini termasuk sumber daya
(SDM) yang berkualitas. Pendidikan juga yang langka dan terbatas. Sehingga, uang
merupakan sarana strategis guna perlu dikelola dengan efektif dan efisien
peningkatan mutu sumber daya manusia agar membantu pencapaian tujuan
baik dalam pembangunan suatu bangsa pendidikan. Pendidikan yang berkualitas
maupun dalam tatanan global. Sumber merupakan suatu investasi yang mahal.
daya manusia menjadi modal dasar Kesadaran masyarakat untuk menanggung
sekaligus kekayaan suatu bangsa, biaya pendidikan pada hakekatnya akan
sedangkan sumber-sumber modal dan memberikan suatu kekuatan pada
materi merupakan faktor-faktor produksi masyarakat untuk bertanggung jawab
yang hanya dapat diaktifkan oleh sumber terhadap penyelenggaraan pendidikan.
daya manusia. Perkembangan dunia dalam bidang
Salah satu unsur yang penting yang pendidikan dengan mudah dapat dikatakan
dimiliki oleh suatu sekolah agar menjadi bahwa masalah pembiayaan menjadi
sekolah yang dapat mencetak anak didik masalah yang cukup pelik untuk dipikirkan
yang baik adalah dari segi pembiayaan. oleh para pengelola pendidikan. Masalah
Manajemen biaya pendidikan sangat pembiayaan pendidikan akan menyangkut
penting hubungannya dalam pelaksanaan masalah tenaga pendidik, proses
kegiatan sekolah. Beragam sumber yang pembelajaran, sarana prasarana, pemasaran
dimiliki oleh suatu sekolah, baik dari dan aspek lain yang terkait dengan
pemerintah maupun pihak lain. Ketika masalah keuangan. Fungsi pembiayaan
dana masyarakat atau dana pihak ketiga
lainnya mengalir masuk, harus
dipersiapkan sistem pengelolaan
pembiayaan yang profesional dan jujur.
Usmany et al.,, Analisis Pembiayaan Pendidikan di SDN 106804 Percut Sei Tuan 2

tidak mungkin dipisahkan dari fungsi atau pengembangan tanah, pembangunan


lainnya dalam pengelolaan sekolah. gedung, perbaikan atau rehab gedung,
Biaya Pendidikan menurut Suhardan penambahan furniture, serta biaya atau
(2012: 22) adalah total biaya yang pengeluaran lain untuk barang-barang
dikeluarkan baik oleh individu peserta yang tidak habis pakai.
didik, keluarga yang menyekolahkan anak, Fattah (2000) menambahkan biaya dalam
warga masyarakat perorangan, kelompok pendidikan meliputi biaya langsung (direct
masyarakat maupun yang dikeluarkan cost) dan biaya tidak langsung
pemerintah untuk kelancaran pendidikan. (indirectcost). Biaya langsung terdiri dari
Sedangkan menurut Matin (2014:4) biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
menyatakan bahwa, pembiayaan keperluan pelaksanaan pengajaran dan
pendidikan pada dasarnya merupakan kegiatan belajar siswa seperti pembelian
suatu proses mengalokasikan sumber - alat-alat pembelajaran, penyediaan sarana
sumber pada kegiatan-kegiatan atau pembelajaran, biaya transportasi, gaji guru,
program-program pelaksanaan operasional baik yang dikeluarkan pemerintah, orang
pendidikan atau dalam proses belajar tua maupun siswa sendiri. Sedangkan
mengajar dikelas. biaya tidak langsung berupa keuntungan
Mulyono (2010:155) menyatakan bahwa yang hilang dalam bentuk biaya
biaya pendidikan bukan hanya berbentuk kesempatan yang hilang yang dikorbankan
uang, melainkan juga dalam bentuk biaya oleh siswa selama belajar, contohnya:
kesempatan (opportunity cost) yang sering uang jajan siswa, pembelian peralatan
disebut income forgone, yaitu potensi sekolah (pulpen, tas, buku tulis, dan lain-
pendapatan bagi seorang siswa selama ia lain.
mengikuti pelajaran atau menyelesaikan Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
studi. Hal senada diungkapkan oleh E. pembiayaan menjadi masalah sentral
Mulyasa (2011:168) yang menyatakan dalam pengelolaan kegiatan pendidikan.
bahwa dana pendidikan tidak selalu identik Ketidakmampuan suatu lembaga untuk
dengan uang (red cost), tetapi segala menyediakan biaya, akan menghambat
sesuatu pengorbanan yang diberikan untuk proses belajar mengajar. Hambatan pada
setiap aktivitas dalam rangka mencapai proses belajar mengajar dengan sendirinya
tujuan penyelenggaraan pendidikan. menghilangkan kepercayaan masyarakat
Berdasarkan teori–teori di atas dapat pada suatu lembaga. Namun, bukan berarti
disimpulkan bahwa pembiayaan bahwa apabila tersedia biaya yang
pendidikan itu proses pengeluaran berlebihan akan menjamin bahwa
berbentuk uang ataupun pengorbanan pengelolaan sekolah akan lebih baik.
dalam rangka melaksanakan seluruh Pada tingkat sekolah (satuan pendidikan),
aktivitas- aktivitas program pelaksanaan pembiayaan pendidikan diperoleh dari
pendidikan. Wijaya (2012:119) subsidi pemerintah pusat, pemerintah
mengemukakan bahwa “biaya pendidikan daerah, iuran siswa, dan sumbangan
merupakan harga dasaratau harga masyarakat. Sejauh tercatat dalam
minimum jasa pendidikan yang dikenakan Rencana Anggaran Pendapatan dan
pada produk jasa pendidikan tertentu. Belanja Sekolah (RAPBS), sebagian besar
Menurut Mulyasa (2004: 48), biaya rutin biaya pendidikan di tingkat sekolah berasal
adalah biaya yang langsung dikeluarkan dari pemerintah pusat, sedangkan pada
dari tahun ke tahun, seperti gaji pegawai sekolah swasta berasal dari para siswa atau
(guru dan non-guru), serta biaya yayasan.
operasional, biaya pemeliharaan gedung, Pengelolaan pembiayaan secara umum
fasilitas dan alat-alat pengajaran (barang- sebenarnya telah dilakukan dengan baik
barang habis pakai). Sementara biaya oleh semua sekolah. Hanya kadar
pembangunan misalnya biaya pembelian substansi pelaksanaannya yang beragam
3 Educandum: Jurnal Manajemen Pendidikan, Volume 12, No 1, Juni 2019

antara sekolah yang satu dengan yang ini, penulis mengajukan judul penelitian,
lainnya. Adanya keragaman ini bergantung yaitu ”Analisis Manajemen Pembiayaan
kepada besar kecilnya tiap sekolah, letak Pendidikan di SD Negeri 106804 Percut
sekolah dan julukan sekolah. Pada Sei Tuan
sekolah-sekolah biasa yang daya dukung Berdasarkan latar belakang diatas maka
masyarakatnya masih tergolong rendah, rumusan masalah dalam penelitian ini
manajemen pembiayaan pendidikan pun adalah: Bagaimanakah pelaksanaan
masih sederhana. Sedangkan, pada pembiayaan pendidikan di SD Negeri
sekolah-sekolah biasa yang daya dukung 106804 Percut Sei Tuan.
masyarakatnya besar, tentu saja Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
manajemen pembiayaan cenderung lebih untuk mengetahui pelaksanaan manajemen
rumit. Kecenderungan ini dilaku karena pembiayaan di SD Negeri 106804 Percut
sekolah harus mampu menampung Sei Tuan
berbagai kegiatan yang semakin banyak
dituntut oleh masyarakatnya. Penelitian ini dapat digunakan sebagai
Sekolah tidak terlepas dari manajemen bahan kajian untuk mendalami dan
pembiayaan karena dibutuhkan untuk mengembangkan konsep atau teori tentang
operasional sekolah mulai dari penggajian manajemen pembiayaan pendidikan dan
tenaga pendidik, TU sampai menambah bahan acuan bagi para peneliti berikutnya,
atau memperbaiki fasilitas sekolah guna terutama yang berminat meneliti tentang
meningkatkan kualitas dan kuantitas hal-hal yang berakaitan dengan
sekolah itu sendiri, dan untuk, membiayai penganggaran, pengalokasian,
kebutuhan sekolah yang lain. Pihak pengawasan, dan pertanggungjawaban
sekolah mengakui bahwa untuk pembiayaan pendidikan di sekolah swasta.
menjalankan itu semua para orang tua Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
diharapkan dapat berpartisipasi dalam bagi sekolah khususnya yang berkaitan
melaksanakan tujuan sekolah yang dalam dengan manajemen pembiayaan
hal ini adalah masalah pembiayaan. pendidikan, pemanfaatan dana secara
Terlebih di sekolah swasta, meskipun efisien dan mengalokasikannya secara
sudah mendapat dana BOS namun untuk tepat sesuai dengan skala prioritas
menunjang operasional yang lain orang tua sehingga mendukung kinerja yang efektif.
tetap memberikan dana tiap bulannya Selain itu, penelitian ini juga diharapkan
(SPP). Menurut Wijaya dalam jurnal dapat menambah pengetahuan tentang
penilitiannya yang berjudul ”Implikasi manajemen biaya pendidikan bagi
Manajemen Keuangan Sekolah Terhadap pengelola satuan pendidikan dan pembuat
Kualitas Pendidikan” menerangkan bahwa kebijakan, pengelola sekolah mengelola
meskipun pemerintah telah memenuhi dana pendidikan secara efisien dan efektif,
amanat konstitusi Undang-undang Nomor dan pemerintah pusat dan daerah
20 Tahun 2003 tentang alokasi APBN meningkatkan anggaran pendidikan guna
maupun APBD sebesar 20% untuk sektor peningkatan mutu pendidikan.
pendidikan, tetapi dalam prakteknya B. KAJIAN PUSTAKA
sekolah swasta hanya mendapatkan porsi
anggaran yang jauh lebih kecil daripada PENGERTIAN BIAYA PENDIDIKAN
sekolah negeri. Selain itu, mekanisme Menurut Dadang Suhardan secara bahasa,
penyaluran dana BOS bagi sekolah swasta biaya atau cost dapat diartikan sebagai
dan sekolah negeri sangat berbeda. pengeluaran dan di dalam istilah ekonomi
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik biaya atau pengeluaran dapat berupa uang
untuk melakukan penelitian lebih jauh atau bentuk moneter lainnya. Pengertian
tentang manajemen pembiayaan biaya dalam ekonomi ialah pengorbanan -
pendidikan sekolah. Sehingga dalam hal pengorbanan yang dinyatakan dalam
Usmany et al.,, Analisis Pembiayaan Pendidikan di SDN 106804 Percut Sei Tuan 4

bentuk uang, dan diberikan secara rasional, dikeluarkan oleh sekolah, siswa atau
melekat pada proses produksi dan tidak keluarga siswa. Biaya langsung ini lebih
dapat dihindarkan. Bila tidak demikian mudah dihitung karena diketahui oleh para
maka pengeluaran tersebut dikategorikan wajib pajak dan data di sekolahpun
sebagai pemborosan. tersedia, sementara biaya tidak langsung
Lalu apa itu biaya pendidikan? Secara sulit dihitung.
umum pembiayaan pendidikan adalah Biaya langsung terwujud dalam bentuk
sebuah kompleksitas yang di dalamnya pengeluaran uang yang secara langsung
akan terdapat saling keterkaitan pada digunakan untuk membiayai
setiap komponenya, yang memiliki rentang penyelenggaraan PBM, penelitian dan
yang bersifat mikrot hingga makro yang pengabdian masyarakat, gaji guru dan
meliputi sumber - sumber biaya pegawai, buku, bahan perlengkapan, dan
pendidikan, sistem dan mekanisme biaya perawatan.
pengalokasiannya, efektivitas dan efisiensi 2. Biaya Tidak Langsung (Inderect Cost)
dalam penggunaannya, akuntabilitas hasil Biaya tidak langsung (Inderect Cost)
yang dikuru dari perubahan-perubahan berbentuk biaya hidup yang dikeluarkan
yang terjadi pada semua tataran, oleh keluarga atau anak yang belajar untuk
khususnya sekolah dan permasalahan - keperluan sekolah, biaya ini dikeluarkan
permasalahan yang masih terkait dengan tidak langsung digunakan oleh lembaga
pembiayaan pendidikan, sehingga pendidikan melainkan dikeluarkan oleh
diperlukan studi khusus untuk lebih keluarga, anak atau orang yang
spesifik mengenai pembiayaan pendidikan menanggung biaya peserta didik yang
ini. mengikuti pendidilkan. Biaya tidak
Pengertian Pembiayaan pendidikan langsung merupakan biaya hidup yang
menurut para ahli dikemukakan oleh menunjang kelancaran pendidikannya.
Nanang Fattah yang mendefinisikan biaya Misalnya: ongkos angkutan, biaya makan
dalam pendidikan meliputi biaya langsung sehari-hari, biaya kesehatan.
(direct cost) dan biaya tidak langsung 3. Private Cost
(indirect cost). Biaya langsung terdiri dari Private Cost merupakan keseluruhan biaya
biaya yang dikeluarkan untuk keperluan yang dikeluarkan keluarga atau segala
pelaksanaan pengajaran dan kegiatan biaya yang harus ditanggung dan
belajar siswa seperti membeli alat dikeluarkan oleh keluarga anak untuk
pembelajaran, penyediaan sarana keberhasilan belajar anaknya. Misalnya:
pembelajaran, biaya transportasi, gaji guru. membayar guru les private supaya anaknya
Sementara biaya tidak langsung berupa pandai bahasa inggris dan matematika,
keuntungan yang hilang dalam bentuk keluarga juga mengeluarkan uang
biaya kesempatan yang hilang dan tambahan supaya anaknya pandai
dikorbankan oleh siswa selama proses komputer.
belajar. Contohnya, uang jajan siswa, 4. Social Cost
pembelian peralatan sekolah (pulpen, buku Social Cost merupakan biaya yang
tulis, tas,dll). dikeluarkan masyarakat baik perorangan
JENIS BIAYA PENDIDIKAN maupun organisasi untuk membiayai
Menurut Dadang Suhardan, jenis biaya segala keperluan belajar. Biaya ini adalah
pendidikan dapat di categorikan ke dalam biaya yang dikeluarkan masyarakat
biaya langsung (direct cost), biaya tidak sebagai wujud partisipasinya dalam
langsung (indirect cost), privat cos, social penyelenggaraan pendidikan, karena
cost dan monetary cost. pendidikan bukan hanya menjadi
1. Biaya Langsung tanggungan pemerintah dan orangtua saja
Biaya pendidikan langsung merupakan tetapi juga menjadi tanggung jawab
biaya penyelenggaraan pendidikan yang
5 Educandum: Jurnal Manajemen Pendidikan, Volume 12, No 1, Juni 2019

bersama, pemerintah, orangtua, dan perkembangan ekonomi kita yang kurang


masyarakat. baik sangatlah minim, terlebih lagi kurang
5. Monetary Cost. seriusnya pemerintah dalam mencurahkan
Monetary Cost. Selain pengeluaran dalam perhatiannya terhadap pendidikan yang
bentuk uang atau materi, ada juga biaya belum memandangnya sebagai sektor
yang harus tidak dalam bentuk seperti itu, ekonomi prioritas. Kebijakan yang
melainkan bentuk jasa, tenaga, dan waktu. ditempuh pemerintha dalam mengatasi
Biaya semacam ini dapat diuangkan atau minimnya dana pendidikan kita adalah
dinilai dan disetarakan kepada nilai uang. dengan membolehkan sekolah-sekolah
Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan negeri menggalang dana dari masyarakat,
semacam ini disebut biaya moneter atau yang berasal dari oranrg tua atau berupa
Monetary Cost. sumbangan dari masyarakat dan dunia
Sumber – sumber Pembiayaan usaha lainnya. Hal ini ditempuh karena
Pendidikaan anggaran untuk pengembangan sekolah
Manajemen pembiayaan pendidikan dirasakan kurang memadai, untuk
mengkaji bagaimana pendidikan diperoleh menutupi kebutuhan sekolah. kebijakan di
dan dipergunakan. Manajemen daerah-daerah juga masih kurang
pembiayaan pendidikan merupakan merespons sepenuhnya kebijakan nasional
rangkaian aktivitas mengatur keuangan dalam pendidikan, ditambah kondisi
sekolah mulai dari perencanaan, sebagian daerah lagi sumber dana alamnya
pembukuan, pembelanjaan, pengawasan, tidak mendukung atau karena kemampuan
dan pertanggungjawaban keuangan keuangan APBD tidak mendukung
sekolah. sama halnya Sekolah Dasar terhadap perkembangan pembangunan
Negeri (SD), pada umumnya sekolah daerahnya sendiri dan juga diakibatkan
swasta memiliki sumber-sumber anggaran faktor-faktor lainnya.
penerimaan, yang terdiri dari pemerintah Matin menjelaskan bahwa sumber dana
pusat, pemerintah daerah, masyarakat dari pemrintah pusat adalah berasal dari
sekitar, serta orang tua murid. Anggaran Pendapatan Belanja Negara
Menurut UU No 20 Tahun 2003 Pasal 47 (APBN) baik untuk membiayai kegiatan
Tentang Sumber Pendanaan Pendidikan rutin yang tercantum dalam Daftar Isian
yaitu: ayat (1) Sumber pendanaan Kegiatan (DIK) maupun untuk membiayai
pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip kegiatan pembangunan yang tercantum
keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan. dalam Daftar Isian Proyek (DIP).
Ayat (2) Pemerintah, pemerintah daerah, Disamping itu, pada tingkat sekolah
dan masyarakat mengerahkan sumber daya terdapat dana dari pemerintah pusat berupa
yang ada sesuai dengan peraturan Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang
perundang-undangan yang berlaku. Ayat jumlahnya ditentukan oleh kaerakteristik
(3) Ketentuan mengenai sumber siswa dan jenjang sekolah. Sumber dana
pendanaan pendidikan sebagaimana dari pemerintah daerah adalah berasal
dimaksud dalam ayat (1) dan (2) diatur dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
lebih lanjut dengan Daerah (APBD) baik APBD Provinsi
peraturan pemerintah. maupun Tingkat Kabupaten/Kota. Dana
dari APBD digunakan untuk
1) Pembiayaan pendidikan dari mendukung kegiatan-kegiatan bidang
Pemerintah Pusat pendidikan yang ada di daerah yang
Sistem pendidikan di Indonesia bersangkutan bak untuk kegiatan rutin
memperlihatkan bahwa biaya sekolah maupun kegiatan pembangunan. Dana
masih dibebankan sebagian besar dari pemerintah daerah diwujudkan
kepada pemerintah. Karena itu, berupa Biaya Operasional Pendidikan
jumlah anggaran pendidikan di tengah (BOP) yang jumlahnya ditentukan
Usmany et al.,, Analisis Pembiayaan Pendidikan di SDN 106804 Percut Sei Tuan 6

berdasarkan kesanggupan keuangan program-program pembangunan


pemerintah daerah bersangkutan. pendidikan di indonesia khususnya
2) Pembiayaan Pendidikan dari Orang untuk kelancaran pelaksanaan
Tua Siswa program pendidikan yang diselenggarakan
Matin juga menguraikan jenis-jenis oleh swasta (sekolah swasta).
pembiayaan pendidikan yang berasal dari Dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun
orang tua siswa antara lain: 2012 tentang pengutan dan Sumbangan
1. Sumbangan Pembinaan Pendidikan Biaya Pendidikan Pada Satuan Pendidian
(SPP) Dasar Pasal 12 ayat (1) masyarakat diluar
SPP adalah kewajiban orang tua dalam penyelenggara dan satuan pendidikan
membiyai penyelenggaraan pendidikan dasar yang didirikan masyarakat, serta
anak-anaknya yang dibayar berdasarkan peserta didik atau orang tua/walinya dapat
ketentuan yang sudah ditetapkan dan memberikan sumbangan pendidikan
diatur oleh yayasan atau penyelenggaraan kepada satuan pendidikan dasar, (2)
pendidikan untuk sekolah/madrasah Satuan pendidikan dasar dapat menerima
swasta. sumbangan, (3) Sumbangan sebagaimana
2. Sumbangan Badan Pembantu dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk
Penyelenggaraan Pendidikan (SBP3) memenuhi kekurangan biaya satuan
BP3 adalah organisasi persatuan orang tua pendidikan.
siswa atau Persatuan Orang Tua Murid dan
Guru (PMOG) yang diharapkan dapat KOMPONEN BIAYA PENDIDIKAN
membantu penyelenggaraan pendidikan Secara umum setidaknya terdapat 19
bagi sekolah/madrasah. (sembilan belas) komponen biaya
3. Sumbangan Lain-lain pendidikan, meliputi:
Selain kedua jenis biaya diatas, ada juga 1. Peningkatan KBM
sumbangan dari orang tua siswa yang 2. Pembinaan tenaga kependidikan
bersifat incidental, baik berupa uang 3. Pengadaan alat - alat pembelajaran
maupun barang misalnya biaya praktikum, 4. Pengadaan bahan pelajaran
keterampilan, kegiatan ekstra kurikuler, 5. Sarana Kelas
peralatan laboratorium, pembangunan 6. Sarana sekolah
pagar sekolah, peralatan pelajaran dan 7. Pembinaan Siswa
lain-lain. 8. Pengelolaan sekolah
9. Pemeliharaan dan penggantian sarana
3) Sumbangan Dari Pihak Lain dan prasarana pendidikan
Matin menjelaskan bahwa sumbangan 10. Biaya pembinaan, pengawasan dan
dana dari masyarakat lain diluar pelaporan
penyelenggaraan dan orang tua siswa 11. Peningkatan mutu pada semua jenis
dapat berupa sumbangan yang tidak dan jenjang pendidikan
mengikat baik dari perseorangan maupun 12. Peningkatan kemampuan dalam
dari yayasan-yayasan atau perusahaan- menguasai IPTEK
perusahaan yang ada di dalam maupun di 13. Peningkatan pembinaan kegiatan siswa
luar negeri yang mempunyai perhatian 14. Rumah tangga sekolah
besar dan berkepentingan terhadap 15. Kesejahteraan
pengembangan bidang pendidikan dan 16. Perawatan
kebudayaan. Sumber dana bantuan dari 17. Pengadaan alat - alat belajar
luar negeri adalah berupa pinjaman (loan) 18. Pembinaan tenaga kependidikan
dan hibah (grant) dari negara-negara asing 19. Pengadaan bahan pelajaran
atau dari badan-badan yang berada di luar
negeri yang digunakan untuk membantuk CARA-CARA MEMPERKIRAKAN
menunjang perwujudan pelaksanaan BIAYA PENDIDIKAN
7 Educandum: Jurnal Manajemen Pendidikan, Volume 12, No 1, Juni 2019

Terdapat dua cara untuk memperkirakan dan mencari sumber-sumber dana dari
biaya pendidikan, yaitu (1) memperkirakan pihak masyarakat, baik secara perorangan
biaya atas dasar sumber-sumber maupun secara melembaga, baik di dalam
pembiayaan, dan (2) memperkirakan biaya maupun di luar negeri, sejalan dengan
atas dasar laporan dari lembaga-lembaga semangat globalisasi.
pendidikan. Dana yang diperoleh dari berbagai sumber
Cara yang pertama dilakukan dengan cara itu perlu digunakan untuk kepentingan
meneliti laporan dari sumber-sumber sekolah, khususnya kegiatan belajar
pembiayaan pendidikan. Menurut sifatnya mengajar secara efektif dan efisien.
sumber-sumber ini dibedakan atas: (1) Sehubungan dengan itu, setiap perolehan
pengeluaran yang menyeluruh, dan (2) dana, pengeluarannya harus didasarkan
pengeluaran menurut status, tingkat, dan pada kebutuhan-kebutuhan yang telah
sifatnya. disesuaikan dengan rencana anggaran
Pengeluaran menyeluruh terdiri atas: (a) pembiayaan sekolah (RAPBS).
sumber-sumber pemerintah, yang terdiri Anwar (2013) menyatakan bahwa
atas: (1) pemerintah pusat, (2) pemerintah berperannya pendidikan baik sebagai
daerah, dan (3) bantuan luar negeri. subjek maupun objek pendidikan tidak
Pengeluaran menurut status dan sifatnya; terlepas dari adanya sejumlah kegiatan
Menurut statusnya pengeluaran dibedakan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan
atas pengeluaran dari lembaga pendidikan yang dikehendaki. Dalam proses
pemerintah dan pengeluaran pendidikan pelaksanaan kegiatan ini muncullah
swasta. Kemudian menurut tingkatnya, pembiayaan pendidikan. Pengelolaan
yaitu TK, SD, SLTP, SLTA (SMU dan pembiayaan pendidikan mempunyai
SMK), dan perguruan tinggi. Selanjutnya manfaat yang cukup besar bagi
menurut sifatnya: pengeluaran dibedakan kelangsungan pembelajaran di sekolah.
atas pengeluaran berulang, pengeluaran Pengelolaan pembiayaan pendidikan
modal, dan pengeluaran lainnya. bersumber dari partisipasi masyarakat
Cara yang kedua, ialah menggunakan untuk meningkatkan jalannya
secara langsung laporan dari lembaga- rodpendidikan, tanpa partisipasi
lembaga pendidikan. Untuk keperluan masyarakat, maka pendidikan tidak akan
membuat perkiraan tersebut harus berjalan dengan baik” (Muhajirin, 2012).
dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut: Menurut Muhajirin (2012), “biaya
Yang pertama, dan yang terpenting adalah pendidikan merupakan salah satu faktor
harus ada laporan dari lembaga-lembaga pendukung (sumber daya pendidikan)
pendidikan. Kedua,laporan tersebut harus yang sangat penting dalam
dibuat menurut pola standar fungsional penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
yang seragam. Ketiga, laporan harus Dalam upaya pencapaian tujuan, biaya
memperlihatkan keseluruhan biaya operasi pendidikan memiliki peranan yang sangat
dari lembaga tersebut. menentukan untuk kelangsungan
Sumber-sumber dana pendidikan antara pendidikan”.
lain meliputi: Anggaran rutin (DIK);
Anggaran pembangunan (DIP); Dana TUJUAN ANALISIS MANFAAT
Penunjang Pendidikan (DPP); Dana BP3; BIAYA
Donatur; dan lain-lain yang dianggap sah Setelah memahami bentuk biaya, tujuan
oleh semua pihak yang terkait. Pendanaan dari analisis biaya adalah untuk
pendidikan pada dasarnya bersumber dari memberikan kemudahan, memberikan
pemerintah, orang tua dan masyarakat informasi pada para pengambil keputusan
(pasal 33 No. 2 tahun 1989). Sejalan untuk menentukan langkah/cara dalam
dengan adanya Manajemen Berbasis pembuatan kebijakan sekolah, guna
Sekolah (MBS), sekolah dapat menggali mencapai efektivitas maupun efisiensi
Usmany et al.,, Analisis Pembiayaan Pendidikan di SDN 106804 Percut Sei Tuan 8

pengolahan dana pendidikan serta


peningkatan mutu pendidikan. D. HASIL PENELITIAN
Secara khusus, analisis manfaat biaya SDN 106804 merupakan salah satu
pendidikan bagi pemerintah menjadi acuan sekolah dasar di Percut Sei Tuan. Hasil
untuk menetapkan anggaran pendidikan penelitian tentang pembiayan pendidikan
dalam RAPBN, dan juga sebagai dasar di SDN 106804 Percut Sei Tuan, baik
untuk meningkatkan kualitas SDM dengan biaya Operasional maupun biaya investasi.
meningkatkan mutu pendidikan nasional. Berdasarkan Hasil pengumpulan data yang
Sedangkan bagi masyarakat, analisis menggunakan angket dan juga melalui
manfaat biaya pendidikan ini berguna percakapan dengan kepala sekolah SDN
sebagai dasar/pijakan dalam melakukan 106804 Ibu Delpi Yetti Manalu, S.Pd
”investasi” di dunia pendidikan. Hal ini peneliti menyimpulkan bahwa pembiayaan
dirasakan penting untuk diketahui dan pendidikan di SDN 106804 meliputi dua
dipelajari, karena menurut sebagian bagian yaitu biaya operasional dan biaya
masyarakat pendidikan hanya menghabis- investasi.
habiskan uang tanpa ada jaminan/prospek Biaya Operasional di SDN 106804
peningkatan hidup yang jelas dimasa yang meliputi:
akan datang. 1. Biaya kesejahteraan pendidik: Insentif
tambahan bagi guru PNS/GTY dari Pemda
C. METODOLOGI PENELITIAN Kab./Kota per orang per bulan sebesar
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri sebulan gaji, Insentif tambahan bagi
106804 Jalan Ciung Wanara No 425 tenaga administrasi di sekolah dari Pemda
Percut Sei Tuan Adapun waktu penelitian Kab./Kota per orang per bulan Rp
dilaksanakan 03 Mei 2019. 500.000,- Hadiah hari raya dari sekolah
untuk guru (per orang) sebesar sebulan
Penelitian ini menggunakan pendekatan gaji. Hadiah hari raya dari sekolah untuk
kualitatif dan menggunakan metode tenaga administrasi sebesar Rp 150.000,-
analisis deskriptif. Metode analisis Biaya yang dialokasikan dari sekolah
deskriptif dilakukan untuk memaparkan untuk pakaian seragam guru per orang Rpn
perhitungan biaya satuan per siswa per 150.000,-, Biaya yang dialokasikan dari
program keahlian. sekolah untuk pakaian seragam tenaga
administrasi per orang Rp 200.000,- Total:
Sumber data adalah subjek dari mana data Rp 1.000.000,-
dapat diperoleh yaitu, Person sumber data
yang bisa memberikan data berupa 2. Peningkatan Profesi/Diklat: Biaya
jawaban tertulis melalui angket, sekolah untuk pelaksanaan kegiatan
Adapunsumber data yang berupa person KKG/MGMP per guru per tahun: Rp
dalam penelitian ini yakni Kepala Sekolah, 300.000,- per semester, Biaya sekolah
Tata Usaha. untuk pelaksanaan kegiatan MKKS per
tahun Rp 300.000 per bulan. Total: Rp
Populasi dalam penelitian ini adalah 600.000,-
kepala sekolah, Tata Usaha. Dalam 3. Penyelenggaraan KBM: Biaya sekolah
penelitian kualitatif menggunakan non- untuk penyediaan buku bahan ajar per
probabilitas sampling dengan siswa per tahun Rp 150.000.000,- per
menggunakan teknik purposive sampling, tahun, Biaya sekolah untuk penyediaan
yaitu menentukan sampel dengan bahan praktikum IPA per siswa pertahun:
pertimbangan tertentu yang dipandang Rp 20.000.000,- per tahun, Biaya sekolah
dapat memberikan data secara maksimal. untuk penyediaan bahan praktik IPS
Adapun sampel dalam penelitian ini yakni persiswa pertahun Rp 1.000.000,- per
kepala sekolah, Tata Usaha. tahun, Biaya sekolah untuk penyediaan
9 Educandum: Jurnal Manajemen Pendidikan, Volume 12, No 1, Juni 2019

bahan praktik keterampilan persiswa per 1. Sarana prasarana:


tahun: Rp 500.000,- Biaya sekolah untuk Bangunan: Biaya untuk pembangunan
pengembangan kurikulum muatan lokal ruang kelas baru: Rp 150.000.000,- Biaya
dan pengembangan diri (satu kali per untuk pembangunan ruang Tata Usaha: Rp
tahun): Rp 500.000,-, Pembelian alat tulis 50.000.000,- Biaya untuk pembangunan
kantor: Rp 2.800.000,- per triwulan. Total: ruang Kepala Sekolah: Rp 50.000.000,-
Rp 174.800.000,- Biaya untuk pembangunan ruang Ibadah:
4. Penilaian: Biaya sekolah untuk ulangan Rp 100.000.000,- Biaya untuk
umum (teori) persiswa pertahun: Rp pembangunan kamar kecil /WC: Rp
12.000.000,- untuk 2 semester, Biaya 50.000.000,- Total: Rp 400.000.000,-
khusus untuk pembelian buku raport per 2. Buku: Biaya untuk pembelian buku
siswa: 286 Siswa x Rp 58.000,- = Rp Teks Utama per tahun, Biaya untuk
16.588.000,- Total: Rp 28.588.000,- pembelian buku Perpustakaan per tahun,
5. Pemeliharaan Dan Penggantian: Biaya Biaya untuk pembelian buku Sumber per
sekolah untuk perawatan bangunan tahun, Biaya untuk pembelian buku
sekolah per tahun sumbernya dari dana Pelengkap per tahun: total keseluruhan: Rp
bos, Biaya sekolah untuk perawatan 80.000.000,- Total: Rp 80.000.000,-
perabot kantor per tahun: Rp 10.000.000,-, 3. Komponen pembiayaan: Biaya untuk
Biaya sekolah untuk penggantian alat pembelian Komputer: 4 tahun sekali,
keterampilan yang rusak per tahun: Rp Biaya untuk pembelian Perabot per tahun:
2.000.000,-, Biaya sekolah untuk Rp 3.200.000,- Total: Rp 3.200.000,-
penggantian buku pelajaran yang rusak
pertahun: Rp 80.000.000,-, Rehap tempat E. PEMBAHASAN
ibadah: Rp 20.000.000,-, Pembangunan Sekolah sebagai salah satu tempat
fasilitas olahraga: Rp 1.200.000,-, penyelenggaraan kegiatan belajar
Pembangunan ruang perpustakaan: Rp mengajar secara formal tentunya ingin
6.000.000,-, Total: Rp 119.200.000,- menyelenggarakan pendidikan yang baik
6. Kesiswaan: Biaya sekolah untuk dan berkualitas, begitu pula dengan SDN
pembinaan pramuka tingkat sekolah: Rp 106804 Percut Sei Tuan. Dana pendidikan
300.000,-Biaya sekolah untuk pembinaan merupakan sumber daya keuangan yang
olahraga tingkat sekolah: Rp 300.000,-, disediakan untuk menyelenggarakan dan
Biaya sekolah untuk pembinaan kesenian mengelola pendidikan. Dana pendidikan
tingkat sekolah: Rp 300.000,-, Biaya dibutuhkan untuk membiayai operasional
sekolah untuk pelaksanaan Porseni tingkat sekolah mulai dari Kesejahteraan Tenaga
sekolah: Rp 300.000,-, Biaya sekolah Pendidik Dan Kependidikan, (b)
untuk pelaksanaan Cerdas Cermat tingkat Peningkatan profesi.
sekolah: Rp 300.000,- Biaya sekolah untuk Pengertian Pembiayaan pendidikan
pelaksanaan Olimpiade sains tingkat menurut para ahli dikemukakan oleh
sekolah: Rp 300.000,- Biaya pembinaan Nanang Fattah yang mendefinisikan biaya
KIR per tahun: Gratis, Biaya untuk dalam pendidikan meliputi biaya langsung
penyelenggaraan Peringatan hari raya (direct cost) dan biaya tidak langsung
besar per tahun: Rp 3.000.000,- Biaya (indirect cost). Biaya langsung terdiri dari
sekolah untuk kegiatan Pesantren kilat per biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
siswa: Rp 50.000,- Biaya sekolah untuk pelaksanaan pengajaran dan kegiatan
kegiatan orientasi siswa baru: Rp belajar siswa seperti membeli alat
250.000,- Beasiswa dari Depdiknas per pembelajaran, penyediaan sarana
siswa per tahun (BOS Pusat): Rp 800.000,- pembelajaran, biaya transportasi, gaji guru.
per siswa. Total: Rp 3.200.000,- Biaya operasional di SDN 106804 Percut
Sei Tuan dengan jumlah RP 327.388.000,-.
Biaya Investasi di SDN 106804 meliputi: Biaya investasi sekolah (BIS) merupakan
Usmany et al.,, Analisis Pembiayaan Pendidikan di SDN 106804 Percut Sei Tuan 10

biaya yang dikeluarkan untuk komponen Fattah ., Nanang. (2012) . Ekonomi &
sarana prasarana. Biaya investasi
Pembiayaan Pendidikan.
pembiayaan pendidikan sangat tinggi
dengan jumlah RP. 483.200.000,-. Biaya Bandung: PT.Rosda Karya.
terbesar BIS dialokasikan untuk biaya
Matin. (2014) . Manajemen Pembiayaan
sarana prasarana berupa Biaya untuk
Pendidikan Konsep dan
pembangunan ruang kelas baru, Biaya
Aplikasinya. Jakarta: Raja
untuk pembangunan ruang Perpustakaan,
Grafindo Persada.
Biaya untuk pembangunan Laboratorium
Bahasa. Biaya investasi merupakan biaya Muhajirin. (2012). Pengelolaan
yang dikeluarkan dalam kurun waktu lebih Pembiayaan Pendidikan
dari satu tahun. Artinya biaya ini Bersumber dari Partisipasi
dikeluarkan dalam kurun waktu lebih dari Masyarakat. Jurnal Educational
satu tahun, mungkin dua tahun, lima tahun, Management,1(2), 171.
atau bahkan sepuluh tahun.
Mulyasa, E. (2004). Manajemen Berbasis
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan Sekolah. Bandung: Rosda
pembahasannya, maka dapat diambil suatu Permana, J., dkk. (2009). Model Peta
kesimpulan bahwa biaya personal yang Pembiayaan Pendidikan
dikeluarkan orangtua SDN 106804 cukup Kab./Kota Dalam Konteks
rendah per/tahunnya, dan Biaya investasi Otonomi Daerah. Artikel
terdiri dari biaya sarana dan prasarana, dan Penelitian. November 2009
tenaga. Biaya sarana dan prasarana terdiri
dari biaya untuk lahan, bangunan, buku, Supriadi, D. (2004) Satuan Pendidikan
dan alat-alat pembelajaran. Pemenuhan Dasar Dan Menengah: Rujukan
biaya operasional dan investasi sekolah Bagi Penetapan Kebijakan
SDN 106804 saat ini ditanggung dari dana Pembiayaan Pendidikan Pada
BOS. Era Manajemen Dan Ekonomi
Matin menjelaskan bahwa sumber dana Berbasis Sekolah. Bandung:
dari pemrintah pusat adalah berasal dari Rosdakarya
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) baik untuk membiayai kegiatan Supriadi, D. (2006). Satuan Biaya
rutin yang tercantum dalam Daftar Isian
Pendidikan Dasar dan
Kegiatan (DIK) maupun untuk membiayai
kegiatan pembangunan yang tercantum Menengah. Bandung:
dalam Daftar Isian Proyek (DIP).
Rosdakarya
Disamping itu, pada tingkat sekolah
terdapat dana dari pemerintah pusat berupa Suhardan D. (2012). Ekonomi Dan
Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang Pembiayaan Pendidikan.
jumlahnya ditentukan oleh kaerakteristik Bandung: Alfabeta
siswa dan jenjang sekolah

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, I. (2013). Administrasi Pendidikan
dan Manajemen Biaya
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Judul dan nama Jurnal

Anda mungkin juga menyukai