Anda di halaman 1dari 5

PEMBIAYAAN DAN KUALITAS PENDIDIKAN

Oleh : Miftah Farid

Pendahuluan
Pembiayaan pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu proses
perkembangan dan kemajuan suatu lembaga pendidikan. Pembiayaan pendidikan sangat
membantu dan sangat berperan besar dalam mengembangkan dan memajukan suatu pendidikan
terlebih lagi Di Indonesia yang merupakan negara administrasi, artinya segala sesuatu yang ada
Di Indonesia apalagi di suatu instansi, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi, dan lain-
lain erat kaitannya dengan suatu pendataan, pencatatan termasuk dalam pemiayaan. Dalam PP
No. 18 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan yang telah diubah dalam pasal 81 sehingga berbunyi Anggaran
pendidikan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah setiap tahun anggaran sekurang-
kurang dialokasikan Dua Puluh Persen (20%) dari belanja daerah. Hal ini menandakan betapa
pentingnya pembiayaan atau pendanaan pendidikan untuk keberlangsungannya dalam
mencapai cita-cita bangsa.

Sekolah merupakan satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan, memiliki


komponen-komponen yang saling terkait antara satu dan lainnya. Seperti kurikulum, sarana dan
prasarana, pembiayaan sampai kepada komponen penilaian. Semua komponen ini yang harus
dikelola dan dimaksimalkan dengan baik oleh sekolah, termasuk pada pengelolaan pembiayaan
pendidikan.

Pembiayaan pendidikan sangatlah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri,
dikarenakan kulaitaslah yang menjadi nilai jual dipasar masyarakat. Kualitas pendidikan di
Indonesia masih sangat rendah dibanding dengan negara di kawasan Asia Tenggara lainnya.
Walaupun demikian pemerintah tetap selalu berusaha untuk memberikan perbaikan kualitas
pendidikan untuk masyarakat agar menciptakan SDM unggul sehingga bisa bersaing dengan
masyarakat luar. Itulah sebabnya pembiayaan ini sangatlah penting diberlangsungkan.

Saat ini setidaknya ada beberapa hal yang menjadi kekurangan dalam kualitas pendidikan yang
ada Di Indonesia, diantaranya rendahnya kualitas sarana fisik, rendahnya kulitas guru,
rendahnya prestasi siswa, kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan dan lain sebagaiya.
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan dengan data
UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development
Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per
kepala yang menunjukkan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun.
Diantara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke -102 (1996), ke-99 (1997), ke-
105 (1998), dan ke-109 (1999).

Pembahasan

A. PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Menurut Nanang Fattah, pembiayaan pendidikan merupakan jumlah uang yang dihasilkan dan
dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan yang mencakup gaji guru,
peningkatan professional guru, pengadaan sarana ruang belajar, perbaikan ruang, pengadaan
peralatan, pengadaan alat-alat dan buku pelajaran, alat tulis kantor (ATK), kegiatan
ekstrakulikuler, kegiatan pengelolaan pendidikan, dan supervisi pendidikan. (Septiani, 2019)

Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi adalah impian semua orang. Banyak orang
yang berlomba-lomba untuk memprioritaskan pendidikannya agar dapat meningkatkan kualitas
diri. Selain itu, dengan pendidikan kita juga dapat mempersiapkan diri dengan baik agar dapat
bersaing dengan banyak orang di era globalisasi saat ini. Oleh karena itu pembiayaan
pendidikan perlu dilakukan supaya memungkinkan lembaga pendidikan untuk mnejalankan
program dan keharusannya sebagai suatu lembaga yang menghasilkan suatu pelajar atau
manusia yang berkualitas tinggi, baik dari segi pengetahuan, pengalaman, maupun keilmuan.
(Putri, 2023)

Pembiayaan pendidikan atau istilah kerennya student loan adalah sebuah mekanisme pemberian
uang pinjaman kepada pelajar atau mahasiswa yang diberikan oleh pemerintah maupun
perusahaan swasta. Karena sifatnya berupa pinjaman, pelajar atau mahasiswa tersebut nantinya
akan mengembalikan uang itu dan juga bunganya sesuai dengan aturan dan kesepakatan
bersama. Pembiayaan pendidikan ini sangat membantu kamu untuk melakukan pembayaran
kuliah, mengisi kesenjangan keuangan hingga menyediakan dana penting untuk menutupi biaya
pendidikan. (Putri, 2023)
Tanpa disadari, setiap orang sebenarnya telah mendapatkan bantuan pembiayaan pendidikan
pada jenjang SD hingga SMA yang sebagian besar ditanggung oleh pemerintah lewat Bantuan
Operasional Sekolah (BOS). Namun berbeda dengan dana BOS ini, pembiayaan pendidikan
yang dimaksud adalah menjadi tanggungjawab setiap institusi ataupun mahasiswa yang
melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. Umumnya, ada perguruan tinggi yang menyediakan
biaya pendidikan secara cicilan bagi mahasiswanya. Hanya saja, jangka waktunya terbatas rata-
rata selama 3 bulan saja. Dengan jangka waktu yang terbatas ini, tentu masih terbilang singkat
untuk mahasiswa. Namun, lewat pembiayaan pendidikan, mahasiswa bisa memiliki
kelonggaran lebih dalam memenuhi biaya pendidikan.

PETA SUMBER PEMBIAYAAN PENDIDIKAN


1 Dari Pemerintah
• Dana Perimbangan (DAU Dan Bagi Hasil)
• Dana Desentralisasi
• Dana Dekosentrasi
• Dana Pembantuan
• Dana Alokasi Khusus
2 Dari Orangtua Peserta Didik
3 Dari Masyarakat
4 Dari Usaha Sekolah
5 Dari Bantuan Luar Negri

UU No 20 tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan


pada prinsip keadilan, efesiensi, transparasi, dan akuntabilitas publik. Adapun prinsip-prinsip
yang terdapat dalam mengelola pembiayaan dan keuangan di sekolah adalah sebagai berikut:

a. Transfaransi
Di lembaga pendidikan transparasi berarti adanya keterbukaan dalam manajemen
keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya,
rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa
memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Contohnya yang
bebas diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua yaitu Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).
b. Akuntabilitas
Yaitu kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas performansinya
dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya.
Di dalam manajemen keuangan, akuntabilitas berarti penggunaan uang sekolah dapat
dipertanggungjawabkan sesuai perencanaan yang telah ditetapkan. (Septiani, 2019).

B. KUALITAS PENDIDIKAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mutu adalah baik buruk suatu benda; kadar; taraf atau
derajat misalnya kepandaian, kecerdasan dan sebagainya. Secara umum kualitas atau mutu
adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau tersirat.

Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini
terbukti dari kualitas guru, sarana belajar, dan murid-muridnya. Guru-guru tentuya punya
harapan terpendam yang tidak dapat mereka sampaikan kepada siswanya. Memang, guru-guru
saat ini kurang kompeten. Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima di jurusan
lain atau kekurangan dana. Kecuali guru-guru lama yang sudah lama mendedikasikan dirinya
menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar murid, mereka memiliki pengalaman yang
dalam mengenai pelajaran yang mereka ajarkan. Belum lagi masalah gaji guru. Jika fenomena
ini dibiarkan berlanjut, tidak lama lagi pendidikan di Indonesia akan hancur mengingat banyak
guru-guru berpengalaman yang pensiun.

Dalam pelaksanaan pendidikan di suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari lima faktor
pendidikan agar kegiatan pendidikan terlakana dengan baik. Apabila salah satu faktor tidak ada
maka mutu pendidikan tidak dapat tercapai dengan baik karena faktor yang satu dengan yang
lainnya saling melengkapi dan saling berhubungan. Adapun kelima faktor tersebut adalah
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka faktor tujuan perlu diperhatikan. Adapun faktor-
faktor penghambat ini antara lain :

1. Sarana prasarana yang kurang memadai


2. Metode mengajar guru monoton
3. Kemauan dan kemampuan mengajar guru menggunakan TIK rendah
4. Lingkungan sosisal peserta didik kurang mendukung
5. Anggaran yang kurang memadai (Diana, 2017)

Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan di Indonesia,
terutama bagi penduduk di daerah terbelakang. Namun, bagi penduduk di daerah terbelakang
tersebut, yang terpenting adalah ilmu terapan yang benar-benar dipakai buat hidup dan kerja.
Ada banyak masalah yang menyebabkan mereka tidak belajar secara normal seperti kebanyakan
siswa pada umumnya, antara lain guru dan sekolah. (KOMPASMANIA, 2012)

PENUTUP

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembiayaan merupakan salahsatu hal
pokok dalam dunia pendidikan, bukan hanya karena hal itu berpotensi mengembangkan dan
memajukan suatu lembaga pendidikan, nmaun juga berkemungkinan besar akan ketidak
efektifan suatu proses pembelajaran baik siswa maupun guru. Dan hal itulah yang
mempengaruhi akan kualitas produk dari suatu lembaga pendidikan tentang baik buruknya
produk itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Diana, A. (2017). PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SDN PANGGUNG 5 Kota


Tegal Provinsi Jawa Tengah. repository.unj.ac.id, 53.
KOMPASMANIA. (2012, IV 13). Kualitas Pendidikan di Indonesia Saat Ini. From
KOMPASMANIA:
https://www.kompasiana.com/medadenish/550f6466813311bf2cbc67e9/makalah-
kualitas-pendidikan-di-indonesia-saat-ini
Putri, A. (2023, II 22). Pembiayaan Pendidikan: Pengertian, Manfaat dan Tujuannya. From
danacita.co.id: https://danacita.co.id/blog/pembiayaan-pendidikan-pengertian-
manfaat-dan-
tujuannya/#:~:text=Pembiayaan%20pendidikan%20atau%20istilah%20kerennya,oleh
%20pemerintah%20maupun%20perusahaan%20swasta.
Septiani, R. (2019). MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN. repository.unj.ac.id, 23.

Anda mungkin juga menyukai